Stakeholder terbagi menjadi dua jenis yaitu stakeholder primer dan stakeholder
tanpa keberadaannya perusahaan tidak akan mampu survive untuk going concern,
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan
11
salah satu bagian dari stakeholder memegang peranan penting terkait modal.
Modal dapat berupa modal pemilik, namun akan lebih baik jika ada campur
tangan dari investor (shareholder), karena semakin besar jumlah modal maka
NPL merupakan rasio risiko kredit, dimana karyawan dan konsumen sangat
menentukan rasio ini. Dari pihak karyawan, terdapat bagian tertentu dalam suatu
jawab dapat membantu menekan risiko kredit. Semakin kecil risiko kredit dapat
ditekan maka diharapkan akan semakin besar juga laba yang dapat diperoleh.
seminimal mungkin maka diharapkan bank akan semakin efisien dan dapat
memperoleh laba yang lebih besar. Dalam hal ini tentunya para karyawan dibantu
dalam hal ini. Semakin besar rasio ini maka diharapkan akan semakin besar juga
LDR merupakan rasio perbandingan antara kredit dan deposit, dimana karyawan
dan konsumen memegang peranan dalam hal ini. Kinerja karyawan yang baik
akan menghasilkan efektivitas dan efisiensi pada bank tersebut, sama halnya
rasio ini maka diharapkan akan semakin besar juga laba yang dapat diperoleh.
saja bagi investor (shareholder) yang jika suatu bank memperoleh profit yang
besar maka mereka juga akan mendapatkan keuntungan yang relatif besar.
Kemudian bagi para karyawan yang jika suatu bank memperoleh profit yang
besar maka tidak menutup kemungkinan bahwa mereka akan mendapatkan bonus
dan insentif atas kerja keras mereka untuk bank tersebut. Lalu bagi bank itu
sendiri, semakin besar profit yang dapat diperoleh maka akan semakin besar juga
kesempatannya untuk terus melanjutkan usaha dengan nama yang semakin besar.
2.1.2. Bank
adalah:
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
3. Profitabilitas perbankan
merupakan ukuran kinerja yang lemah, dan dapat menimbulkan masalah. Apabila
ukuran tersebut akan bias, karena rata-rata tingkat bunga pinjaman akan
tergantung pada portfolio pinjaman bank. Begitu pula dengan rata-rata tingkat
macam simpanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka ukuran kinerja yang
2.1.3.1. Profitabilitas
Return on Asset (ROA) yaitu rasio untuk mengukur laba bersih sebelum pajak
Return on Equity (ROE) yaitu rasio untuk mengukur laba bersih setelah pajak
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset
Indonesia, standar ROA yang baik adalah sekitar 1,5%. Semakin besar ROA
dikurangi pajak.
15
2. Menghitung keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank yang terdiri dari
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
modal bank (Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013, besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 5 Tahun 2003, risiko adalah potensi
terjadinya suatu peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian bank. Oleh
kegiatan usaha perbankan. Menurut Peraturan Bank Indonesia tersebut, salah satu
risiko usaha bank adalah risiko kredit, yang didefinisikan sebagai risiko yang
adalah risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk
Apabila suatu bank memiliki kondisi NPL tinggi maka akan memperbesar biaya
berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula
risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Suyono, 2005). Agar nilai bank
terhadap rasio ini baik, Bank Indonesia (BI) menetapkan kriteria rasio NPL di
bawah 5%.
operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan
aktivitas usaha pokoknya (biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan
yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk
semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat
rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO
Net Interest Margin (NIM) adalah rasio antara aktiva produktif terhadap
pendapatan bunga. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman
yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang
kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Suatu bank dikatakan
sehat apabila memiliki NIM diatas 2%. Untuk dapat meningkatkan perolehan
NIM maka perlu menekan biaya dana, yaitu bunga yang dibayarkan oleh bank
biaya yang harus dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank
harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk
memperoleh pendapatan netto bank. Dalam hal ini tingkat suku bunga
menentukan NIM. Semakin besar rasio ini maka pendapatan bunga atas aktiva
produktif yang dikelola bank pun akan meningkat sehingga kemungkinan bank
Loan to Deposit Ratio (LDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik
kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.
Ketentuan Bank Indonesia tentang LDR yaitu antara rasio 85% hingga 110%
(Kasmir, 2003).
pangsa asset, pangsa dana, dan pangsa kredit tidak signifikan berpengaruh
terhadap profitabilitas.
menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio
Suyono (2005) dalam analisis rasio-rasio bank yang berpengaruh terhadap Return
on Asset menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit
(NIM) dan Non Performing Loan (NPL) tidak signifikan berpengaruh terhadap
(Total Assets) dan Modal (CAR) berpengaruh positif signifikan terhadap Return
on Asset (ROA); Efisiensi operasi (BOPO), Risiko Kredit (NPL), dan Risiko
19
(CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif signifikan terhadap
Return on Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif tidak
(ROA).
6. Bambang Faktor-faktor Return on Financing Financing to Deposit
Agus Pramuka yang Asset (ROA) to Deposit Ratio (FDR)
(2008) Berpengaruh Ratio (FDR) berpengaruh positif
Terhadap dan Non terhadap Return on
Tingkat Performing Asset (ROA),
Profitabilitas Financing sedangkan Non
Bank Umum (NPF) Performing Financing
Syariah (NPF) berpengaruh
negatif terhadap
Return on Asset
(ROA).
7. Lyla Rahma Analisis Return on Capital Capital Adequacy
Adyani (2011) Faktor-faktor Asset (ROA) Adequacy Ratio (CAR) dan
yang Ratio Financing to Deposit
Mempengaruhi (CAR), Non Ratio (FDR)
Profitabilitas Performing berpengaruh positif
(ROA) Financing terhadap Return on
(NPF), Asset (ROA),
Biaya sedangkan Non
Operasional Performing Financing
Pendapatan (NPF) dan Biaya
Operasional Operasional
(BOPO), Pendapatan
dan Operasional (BOPO)
Financing berpengaruh negatif
to Deposit terhadap Return on
Ratio (FDR) Asset (ROA).
Sumber: Penelitian Terdahulu
(ROA), Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif terhadap Return on Asset
Asset (ROA), serta Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL),
Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan variabel kontrol, yaitu ukuran
bank (size) yang diduga ikut berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA).
dengan kinerja (tingkat profitabilitas dan risiko) bank dan adanya pengaruh dari
Asset (ROA)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
Semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi sebuah bank. Jika nilai CAR
tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang
Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013, besarnya CAR yang harus dicapai oleh
Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis
Asset (ROA)
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 5 Tahun 2003, risiko adalah potensi
terjadinya suatu peristiwa (event) yang dapat menimbulkan kerugian bank. Oleh
25
kegiatan usaha perbankan. Menurut Peraturan Bank Indonesia tersebut, salah satu
risiko usaha bank adalah risiko kredit, yang didefinisikan sebagai risiko yang
adalah risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk
Apabila suatu bank memiliki kondisi Non Performing Loan (NPL) tinggi maka
akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya
lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin kecil NPL, maka
semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank (Suyono,
2005). Agar nilai bank terhadap rasio ini baik, Bank Indonesia (BI) menetapkan
Performing Loan (NPL) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis
operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan
aktivitas usaha pokoknya (biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan
yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk
semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas usahanya. Bank yang sehat
rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank yang kurang sehat rasio BOPO
(ROA). Dalam hal ini penulis memprediksi adanya pengaruh negatif Biaya
(ROA).
Asset (ROA)
Net Interest Margin (NIM) adalah rasio antara aktiva produktif terhadap
pendapatan bunga. Pendapatan diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman
yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang
kondisi pasar, dimana hal tersebut dapat merugikan bank. Suatu bank dikatakan
sehat apabila memiliki NIM diatas 2%. Untuk dapat meningkatkan perolehan
NIM maka perlu menekan biaya dana, yaitu bunga yang dibayarkan oleh bank
biaya yang harus dikeluarkan oleh bank akan menentukan berapa persen bank
harus menetapkan tingkat bunga kredit yang diberikan kepada nasabahnya untuk
memperoleh pendapatan netto bank. Dalam hal ini tingkat suku bunga
menentukan NIM. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga
atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank dalam
Uraian tersebut di atas menerangkan bahwa terdapat pengaruh antara Net Interest
Margin (NIM) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis
memprediksi adanya pengaruh positif Net Interest Margin (NIM) terhadap Return
on Asset (ROA).
Asset (ROA)
Suatu bank likuid bila bank dapat memenuhi kewajibannya, dapat membayar
oleh perilaku penarikan nasabah, sifat dan jenis sumber dana yang dikelola bank
(Werdaningtyas, 2002).
Salah satu ukuran bank untuk menghitung likuiditas bank adalah menggunakan
Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank
dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan
lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik
kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.
Ketentuan Bank Indonesia tentang LDR yaitu antara rasio 85% hingga 110%
(Kasmir, 2003).
Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA). Dalam hal ini penulis
Dalam hal ini penulis bermaksud mengukur pengaruh antara Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio
H6: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Biaya