Kelompok 2 :
Kian Widayadi (5150211436)
Novita Febriyanti (5190211301)
Tri Esta Mahmudah (5190211314)
Nugraheni Anggun. S (5190211315)
Ananda Ines. S (5190211316)
Efan Saputro (5190211317)
Agnes Nindia. D (5190211319)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Manajemen Pemasaran II tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Penulisan makalah dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah
tentang Masuk Ke Dalam Pasar Global dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik pada
karya Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Manajemen Pemasaran II
ini dapat memberikan manfaat.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah tentang “Masuk Ke Dalam Pasar Global” ini agar mengethui
bagaimana persaingan-persaingan dalam pasar global. Mengetahui konsep-konsep yang
harus disiapkan Ketika memasuki pasar global. Kita juga bisa mengetahui faktor-faktor
yang sangat mempengaruhi masuk nya pasar kedalam sekala internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dua ratus korporasi raksasa, kebanyakan lebih besar dari berbagai ekonomi
nasional, jika disatukan mempunyai penjualan yang melebihi seperempat kegiatan
ekonomi dunia. Banyak perusahaan menjalankan pemasaran internasional selama
beberapa dekade. Akan tetapi, persaingan global semakin kuat ketika perusahaan baru
ikut masuk dalam panggung internasional.
Dalam industry global (global industry) posisi strategis pesaing di pasar geografis
atau nasional utama dipengaruhi oleh kseluruhan posisi global mereka. Perusahaan
global (global firm) beroperasi di lebih dari satu negara dan mempunyai keunggulan
R&D, produksi, logistic,pemasaran, dan keuangan yang tidak dimiliki oleh pesaing
domestik murni.
Bisnis jasa semakin mendorong ekonomi dunia, dan sebaliknya ekonomi global
mendorong industry jasa. Pasar dunia untuk jasa telah berkembang dua kali lipat
dibandingkan perdagangan dunia. Bagi perusahaan dengan ukuran atau jenis apapun
yang ingin mendunia, mereka harus mengambil sederet keputusan.
Sebagian besar perusahaan lebih suka tetap beroperasi di dalam negeri jika pasar
domestic mereka cukup besar. Bisnis akan lebih mudah dan lebih aman. Akan tetapi, ada
beberapa factor yang menarik perusahaan ke arena internasional :
3
5. Pelanggan bepergian ke arena internasional.
1. Perusahaan mungkin tidak memaham preferensi asing dan bisa gagal menawarkan
produk atraktif yang kompetitif.
2. Perusahaan mungkin tidak menerti mengenai regulasi asing dan mengalami biaya
yang diharapkan.
3. Perusahaan mungkin kekurangan manajer dengan pengalaman internasional.
4. Negara asing dapat mengubah hukum komersialnya, mendevaluasi mata uangnya,
atau mengalami revolusi politik dan menyita property asing.
Perusahaan harus memutuskan berapa banyak negara yang akan dimsuki dan
berapa cepat mereka berekspansi. Strategi masuk yang umum adalah pendekatan air
terjun, memasuki negara secara bertahap dan berurutan, dan pendekatan semburan,
memasuki banyak negara sekaligus
Salah satu perbedaan paling menonjol dalam pemasaran global adalah perbedaan
antara pasar negara maju dan pasar negara berkembang. Kebutuhan dunia baru atau dunia
berkembang yang belum terpenuhi merepresentasikan pasr potensial yang besar bagi
makanan,pakaian temapt berlindung, elektronik konsumen, peralatan rumah tangga, dll.
4
Pemimpin pasar bergantung pada pasar negara berkembang untuk mendorong
pertumbuhan mereka
1. UNI EROPA
dibentuk pada tahun 1957, Uni Eropa berusaha menciptakan pasar tunggal eropa
dengan mengurangi halangan terhadap aliran bebas dari produk, jasa, keuangan,
dan buruh diantara negara-negara anggota, dan dengan mengembangkan kebijakan
dagang dengan negara nonanggota.
2. NAFTA
pada bulan januari 1994, North American Free Trade Agreement (NAFTA)
menggabungkan Amerika Serikat, Mexico, dan Kanada dalam satu pasar tunggal
yang terdiri dari 360juta orang yang memproduksi dan mengkonsumsi $6,7 trilliun
nilai barang dan jasa tiap tahun.
3. MERCOSUR
menghubungkan Brasil, Argentina, Paraguay, Uryguay, dan Venezuela untuk
mempromosikan perdagangan bebas dan pergerakan barang, orang, dan mata uang
yang lancar
4. APEC
21 negara, termasuk anggota NAFTA, Jepang, dan China, bekerja sama untuk
menciptakan wilayah perdagangan bebas pan pasifik di bawah naungan Asian
Pacific Economic Coopratiaon Forum (APEC). Kepala pemerintahan anggota
APEC bertemu dalam pertemuan tahunan untuk membicarakan ekonomi regional,
kerjasama, perdagangan, dan investasi.
5
5. ASEAN
10 negara membentuk Association of Southest Asian Nation: Brunei Darussalam,
Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filiphina, Singapura, Thailand
dan Vietnam. Wilayah ini adalah pasar yang menarik dan terdiri dari lebih 550 juta
orang dan negara-negara anggotanya bertujuan bekerja sama untuk memajukan
wilayahnya sebagai pusat produksi dan ekspor utama.
Cara normal untuk terlibat dalam pasar internasional adalah melalui ekspor.
Perusahaan umumnya mulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu berkerja melalui
perantara independen. Sering kali produk pokok seperti buah atau kacang dan sebagian
di bawah kendali administratif mereka. Perushaan manajemen ekspor setuju untuk
mengelolan kegiatan ekspor perusahaan guna mendapatkan upah.
Ekspor tidak langsung mempunyai dua kelebihan. Pertama, investasi lebih kecil :
Perusahaan tidak harus membentuk departemen ekspor, tnaga penjualan luar negeri, atau
sejumlah kontak internasional. Kedua, risiko lebih kecil : Karena perantara pemasaran
internasional membawa pengetahuan dan layanan pada hubungan tersebut, penjual akan
lebih sedikit membuat kesalahan.
6
Perusahaan dapat melaksanakan ekspor langsung dengan beberapa cara :
Dengan Web, kini kita tidak perlu menghadiri pameran dagang internasional untuk
memperlihatkan peralatan anda ke luar negeri : komunikasi elektronik melalui internet
semakin luas menjangkau perusahaan besar dan kecil, memungkinkan mereka menarik
pelanggan di luar negara asal mereka, mendukung pelanggan lama yang tinggal di luar
negeri, mengambil sumber dari pemasok internasioanl dan membangun kesadaran brand
global.
Perusahaan menyesuaikan situs web mereka untuk menyediakan konten dan jasa
yang spesifik bagi suatu negara ke pasal internasional mereka yang paling potensial,
idealnya dalam Bahasa local. Jumlah pengguna internet meningkat cepat ketika biaya
saluran menurun, kandungan Bahasa local meningkat dan infrastruktur meningkat.
Melisensikan
Lisensi adalah cara sederhana untuk terlibat dalam pasar internasional. Pemilik
lisensi meneribitkan lisensi bagi perusahaan asing untuk menggunakan proses
manufaktur, nama dagang, hak paten, rahasia dagang atau hal berharga lainnya untuk
mendapatkan komisi atau royalty. Pemberi lisensi masuk dengan resiko kecil; pemegang
lisensi mendapat keahlian produksi atau nama produk atau brand terkenal.
Terdapat kelemahan utama pada lisensi. Pemberi lisensi mempunyai kendali yang
kecil terhadap pemegang lisensi dari pada yang dimilikinya atas fasilitas produksi dan
7
penjualannya sendiri. Jika lisensi sangat berhasil, perusahaan menyerahkan labanya ke
pemegang lisensi, jika dan ketika kontrak berakhir, perusahaan mungkin menemukan
bahwa mereka sudah menciptakan pesaing. Untuk mencegah hal ini, pemberi lisensi
biasanya memasok beberapa materi atau komponen produk khusus. Namun, taktik
terbaik ialah memimpin penemuan sehingga pemegang lisensi akan terus bergantung
pada pemilik lisensi.
Joint Venture
Joint venture mungkin diperlukan atau diinginkan atas alasan ekonomi atau politik.
Perusahaan asing mungkin kekurangan sumber daya keuangan, fisik, atau manajerial
untuk menjalankan usaha itu sendirian, atau pemerintahan asing mungkin mengharuskan
kepemilikan gabungan sebagai syarat untuk masuk ke negara tersebut. Kepemilikan
gabungan memiliki beberapa kelemahan. Mitra mungkin tidak setuju dengan kebijakan
investasi, pemasaran atau kebijakan lainnya. Yang satu mungkin ingin menginvestasikan
kembali laba untuk pertumbuhan, sementara yang lain menggunakan untuk
mendeklarasikan lebih banyak deviden. Kepemilika gabungan juga dapat mencegah
perusahaan internasional untuk melaksanakan proses manufaktur tertentu dan kebijakan
pemasaran atas basis seluruh dunia.
Investasi Langsung
8
konsisten dengan konsep pemasaran, berpendapat bahwa kebutuhan konsumen beragam
dan menyesuaikan program pemasaran kepada setiap kelompok sasaran.
1. Keunggulan
Skala keekonomisan dalam produksi dan distribusi
Biaya pemasaran yang lebih rendah
Kekuatan dan cukupan
Konsistensi dalam citra efek
Kemampuan untuk mengangkat ide barang dengan cepat dan efisien
Keseragaman dalam praktik pemsaran
2. Kelemahan
Mengabaikan perbedaan dalam kebutuhan, keinginan, dan pola penggunaan
produk yang dimiliki konsumen.
Mengabaikan perbedaan dalam respons konsumen terhadap elemen bauran
pemasaran
Mengabaikan perbedaan dalam pengembangan merek dan produk serta
lingkungan kompetitif
Mengabaikan perbedaan dalam lingkungan hokum
Mengabaikan perbedaan dalam prosedur administrasi
9
Produk
Beberapa jenis produk sanggup melintasi batas negara dengan lebih baik dibandingkan
produk lain – pemasar kuliner dan minuman harus menyesuaikan dengan banyak sekali
selera yang berbeda.
10
Komunikasi
Harga
1. Eskalasi harga (price escalation), yaitu terdapat masalah perbedaan harga produk
yang dikenakan di berbagai negara. Misalnya ada tambahan biaya transportasi,
11
tarif, marjin importer, marjin pedagang grosir dan marjin pengecer ke harga
pabriknya. Karena tergantung pada biaya ini dan juga risiko fluktuasi mata uang,
produk dapat dijual dua atau lima kali lipat lebih mahal daripada negara lain untuk
menghasilkan laba yang sama bagi produsen. Perusahaan mempunyai tiga pilihan
untuk menetapkan harga di berbagai negara : menetapkan harga seragam dimana
saja; menetapkan harga berbasis pasar di setiap negara; dan menetapkan harga
berbasis biaya di setiap negara.
2. Harga transfer (transfer price). Jika perusahaan mengenakan harga yang terlalu
tinggi kepada anak perusahaannya, perusahaan itu dapat berakhir dengan
membayar bea masuk yang lebih tinggi meskipun membayar pajak pendapatan
yang lebih rendah di negara asing. Jika perusahaan mengenakan harga terlalu
rendah kepada anak perusahaannya, perusahaan dapat dituduh melakukan
dumping yaitu mengenakan harga yang lebih rendah daripada biayanya atau lebih
rendah dari harga yang dikenakannya di pasar domestiknya untuk memasuki atau
memenangkan pasar.
3. Ketika U.S. Custom Bureu menemukan bukti dumping, lembaga ini dapat
menerapkan tariff dumping pada perusahaan yang bersalah. Beragam pemerintah
mengamati pelanggaran ini dan sering mendorong perusahaan mengenakan harga
arm’s-length (arm’s-length price) – harga yang dikenakan oleh pesaing lain untuk
produk yang sama atau mirip.
4. Pasar abu-abu (grey market) terdiri dari produk bermerek yang dialihkan dari
saluran distribusi normal atau resmi di negara asal produk atau melintas batas
internasional. Sering kali perusahaan menemukan beberapa distributor yang cerdik
membeli lebih banyak daripada yang dapat mereka jual di negara mereka sendiri
dan mengirimkan kembali barang tersebut ke negara lain untuk memanfaatkan
perbedaan harga. “Gagasan Pemasaran : kesepakatan penjualan tidak resmi –
menghadapi pasar abu-abu dan produk palsu” menggambarkan beberapa masalah
dalam pasar abu-abu dan juga pemalsuan produk.
Tantangan penetapan harga global baru lainnya adalah negara-negara dengan kapasitas
berlebih, mata uang murah, dan kebutuhan untuk melakukan ekspor secara agresif telah
mendorong penurunan harga dan mendevaluasi nilai mata uang mereka. Bagi perusahaan
multinasional, ini merupakan tantangan: permintaan melemah dan penolakan untuk
membayar harga yang lebih tinggi membuat penjualan di pasar yang sedang berkembang
12
ini menjadi sulit. Alih-alih menurunkan harga dan menanggung kerugian, sebagian
perusahaan multinasional menemukan cara yang lebih menarik dan kreatif untuk
menyiasatinya.
Saluran Distribusi
Adapun tiga penghubung antara penjual dan pembeli akhir. Pertama, kantor pusat
pemasaran internasional penjual, departemen ekspor atau divisi internasional membuat
keputusan mengenai saluran dan aktivitas pemasaran lainnya. Kedua, saluran
antarnegara, membawa produk ke perbatasan dengan negara asing. Keputusan yang
dibuat di penghubung ini termasuk jenis perantara (agen, perusahaan dagang), jenis
transportasi (udara, laut), serta pembiayaan dan manajemen risiko. Ketiga, saluran di
dalam negara asing, membawa produk dari titik masuk mereka ke pembeli dan pengguna
akhir.
Saluran distribusi di dalam negara berbeda-beda. Pada saat perusahaan
multinasional pertama kali memasuki suatu negara, mereka memilih bekerja sama
dengan distributor lokal yang mempunyai pengetahuan lokal yang baik, tetapi friksi
sering kali timbul di kemudian hari. Perusahaan multinasional mengeluh bahwa
distributor lokal tidak berinvestasi dalam pertumbuhan bisnis, tidak mengikuti peraturan
perusahaan dan tidak membagi informasi yang cukup. Distributor lokal mengeluh
mengenai kurangnya dukungan perusahaan, target yang tidak masuk akal dan peraturan
yang membingungkan. Perusahaan multinasional harus memilih distributor yang tepat,
berinvestasi pada mereka dan menyiapkan pencapaian kinerja yang dapat disetujui oleh
mereka.
Persepsi negara-asal adalah asosiasi dan kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah
negara. Pemerintah ingin memperkuat citra negara mereka untuk membantu pemasar
domestic yang melakukan ekspor serta untuk menarik perusahaan dan investor asing.
Pemasar ingin menggunakan persepsi negara-asal yang positif untuk menjual produk dan
jasa mereka.
13
Membangun Citra Negara
Pemerintah kini menyadari citra kota dan negara mereka mempengaruhi lebih dari
sekadar bidang pariwisata dan mempunyai nilai yang penting dalam perdagangan.
Menarik bisnis asing dapat meningkatkan ekonomi lokal, menyediakan pekerjaan, dan
meningkatkan infrastruktur.
Negara-negara di seluruh dunia kini dipasarkan seperti merek lainnya. Perusahaan yang
kuat yang timbul sebagai pemain global dapat melakukan keajaiban bagi citra suatu
negara. “Gagasan Pemasaran : pasang surutnya merek amerika” menggambarkan
beberapa isu yang timbul karena sentiment anti-Amerika setelah mengumumkan perang
Irak pada tahun 2003.
Pemasar harus melihat persepsi negara asal dari perspektif domestik dan asing. Di
pasar domestik, persepsi ini dapat menggugah rasa patriotisme atau mengingatkan
konsumen akan masa lalu mereka. Daya tarik patriotisme telah menjadi dasar strategi
pemasaran di seluruh dunia, tetapi strategi ini mungkin kurang unik dan bahkan terlalu
banyak digunakan. Dalam beberapa kasus, konsumen tidak tahu asal merek karena merek
terkait dengan berbagai negara atau negera asal tidak terlalu dikenal. Dengan begitu
banyak proses manufaktur outsource dan dilakukan di luar negeri, cukup sulit untuk
mengetahui negara asal produk yang sebenarnya. Perusahaan dapat membidik ceruk
14
untuk memantapkan jejak di pasar baru. Sesuai kemajuan mereka, perusahaan dapat
mulai membangun akar lokal untuk meningkatkan relevansi, seperti yang dilakukan
Toyota.
Departemen ekspor
Departemen internasional
Banyak perusahaan terlibat dalam beberapa pasar dan usaha internasional. Divisi
internasional dikepalai oleh presiden divisi yang menetapkan tujuan dan anggaran serta
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan internasional perusahaan. Staf korporasi
internasional perusahaan terdiri dari spesialis fungsional yang menyediakan layanan ke
berbagai unit operasi.
Organisasi global
15
Ketika kedua kekuatan itu berhasil hingga suatu titik, strategi “glokal” yang
menstandarkan elemen tertentu dan melokalisasikan elemen lain bisa menjadi jalan
keluar (misalnya, di bidang telekomunikasi). Seperti yang sering terjadi, banyak
perusahaan mencari campuran kendali global tersentralisasi dari kantor pusat perusahaan
dengan input dari pemasar lokal dan regional. Meskipun demikian, pencarian
keseimbangan itu tidaklah mudah.
16
2.8 Kasus
Perusahaan ritel Korea Selatan yang masih bagian dari CJ Olive Network Olive
Young baru saja meluncurkan online shopping mall pertama mereka yang dibuka secara
global. Peresmian online mall ini dilakukan Senin (10/04/2019). Hal itu menjadi bagian
dari upaya perusahaan untuk memperkuat bisnis mereka di seluruh dunia serta terus
mempromosikan produk kecantikan Korea.
Peluncuran online shopping mall global ini menjadi yang pertama bagi ritel Korea
Selatan yang fokus pada produk kecantikan. Selain mengikuti permintaan dari konsumen
dan pengaruh produk kecantikan Korea di pasar global. Olive Young juga menargetkan
konsumen pertama mereka di Amerika Serikat, pasar kecantikan terbesar di dunia dapat
membuat mereka mengantongi US$805,61 miliar pada tahun 2023.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam memutuskan program pemasaran, perusahaan harus memutuskan
seberapa besar mereka akan menyesuaikan program pemasarannya. Pada tingkat produk,
perusahaan dapat mengejar strategi perluasan langsung, penyesuaian produk, atau
penciptaan produk. Pada tingkat komunikasi perusahaan dapat memilih penyesuaian
komunikasi. Pada tingkat harga, perusahaan dapat menghadapi kanaikan harga, dumping,
pasar abu-abi dan produk palsu murah. Pada tingkat distribusi, perusahaan harus
mengambil pandangan keseluruhan saluran terhadap tantangan pendistribusian produk
ke pengguna akhir. Dalam menciptakan semua elemen program pemasaran perusahaan
harus menyadari Batasan budaya, social, politik, teknologi, lingkungan dan hukum yang
mereka hadapi di negara lain.
18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2, Jakarta : Penerbit Erlangga
https://www.marketeers.com/olive-young-resmi-luncurkan-mal-online-global/
19