Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN II KELAS G

Dosen Pengampu : Septi Dianasari, S.E., M.Sc.

Kelompok 2 :
Kian Widayadi (5150211436)
Novita Febriyanti (5190211301)
Tri Esta Mahmudah (5190211314)
Nugraheni Anggun. S (5190211315)
Ananda Ines. S (5190211316)
Efan Saputro (5190211317)
Agnes Nindia. D (5190211319)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS BISNIS & HUMANIORA
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Manajemen Pemasaran II tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Penulisan makalah dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah
tentang Masuk Ke Dalam Pasar Global dapat menjadi referensi bagi pihak yang tertarik pada
karya Philip Kotler dan Kevin Lane Keller. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Manajemen Pemasaran II
ini dapat memberikan manfaat.

Yogyakarta, 16 Mei 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

MASUK KE DALAM PASAR GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Persaingan Pada Basis Global ......................................................................... 3

2.2 Memutuskan Untuk Berekspansi Ke Luar Negeri .......................................... 3

2.3 Memutuskan Pasar Mana Yang Akan Dimasuki ............................................. 4

2.4 Memutuskan Cara Untuk Memasuki Pasar ...................................................... 6

2.5 Meemutuskan Program Pemasaran ................................................................. 8

2.6 Pengaruh Negaara Asal ................................................................................... 13

2.7 Memutuskan Organisasi Pemasaran ............................................................... 15

2.8 Kasus ............................................................................................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 18

BAB IV DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari beberapa jumlah negara untuk pasar-pasar internasional memiliki


karakteristik yang berbeda-beda. Meliputi, ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, stabilitas
politis, risiko lingkungan, kondisi operasi dan infrastruktur. Hal tersebut akan memiliki
dampat bagi ketersediaan manajemen sumber daya untuk sebuah negara atau pasar
tertentu serta cara memasukinya. Paling banyak dilayani mengenai pengeksporan atau
pemberian lisensi yaitu biasanya pasar kecil. manajemen mungkin menghendaki
pembatasan komitmen sumber daya ke negara-negara dengan tingkat risiko yang tinggi
atau infrastruktur yang buruk melalui perjanjian pemberian lisensi atau usaha patungan
dengan mitra lokal. Sama halnya, jika manajemen berharap dapat memasuki sejumlah
negara secara cepat, sumber daya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendirikan anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan
perusahaan menggunakan cara pemberian lisensi atau usaha patungan.
Dalam menjalankan bisnis di sekala internasional memikirkan apakah akan ekspor,
merundingkan suatu pemberian lisensi, mendirikan usaha patungan atau mendirikan anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Strateg ekspansi akan berdampat pada jalan
masuknya pasar internasional. Produk-produk berukuran besar dengan nilai jual rendah,
sebagai umpama, membutuhkan lokasi produksi yang dekat dengan pasar disebabkan
biaya pengirimannya-sekalipun biaya ini dapat diimbangi oleh skala ekonomis produksi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Persaingan Pada Basis Global

2. Memutuskan Untuk Berekspansi Ke Luar Negeri

3. Memutuskan Pasar Mana Yang Akan Dimasuki

4. Memutuskan Cara Untuk Memasuki Pasar

5. Memutuskan Program Pemasaran

6. Pengaruh Negaara Asal

7. Memutuskan Organisasi Pemasaran

1
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah tentang “Masuk Ke Dalam Pasar Global” ini agar mengethui
bagaimana persaingan-persaingan dalam pasar global. Mengetahui konsep-konsep yang
harus disiapkan Ketika memasuki pasar global. Kita juga bisa mengetahui faktor-faktor
yang sangat mempengaruhi masuk nya pasar kedalam sekala internasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Persaingan Pada Basis Global

Dua ratus korporasi raksasa, kebanyakan lebih besar dari berbagai ekonomi
nasional, jika disatukan mempunyai penjualan yang melebihi seperempat kegiatan
ekonomi dunia. Banyak perusahaan menjalankan pemasaran internasional selama
beberapa dekade. Akan tetapi, persaingan global semakin kuat ketika perusahaan baru
ikut masuk dalam panggung internasional.

Dalam industry global (global industry) posisi strategis pesaing di pasar geografis
atau nasional utama dipengaruhi oleh kseluruhan posisi global mereka. Perusahaan
global (global firm) beroperasi di lebih dari satu negara dan mempunyai keunggulan
R&D, produksi, logistic,pemasaran, dan keuangan yang tidak dimiliki oleh pesaing
domestik murni.

Bisnis jasa semakin mendorong ekonomi dunia, dan sebaliknya ekonomi global
mendorong industry jasa. Pasar dunia untuk jasa telah berkembang dua kali lipat
dibandingkan perdagangan dunia. Bagi perusahaan dengan ukuran atau jenis apapun
yang ingin mendunia, mereka harus mengambil sederet keputusan.

2.2 Memutuskan Untuk Berekspansi Ke Luar Negeri

Sebagian besar perusahaan lebih suka tetap beroperasi di dalam negeri jika pasar
domestic mereka cukup besar. Bisnis akan lebih mudah dan lebih aman. Akan tetapi, ada
beberapa factor yang menarik perusahaan ke arena internasional :

1. Beberapa pasar internasional memberika peluang laba yang lebih tinggi


dibandingkan pasar domestik.
2. Perusahaan membutuhkan basis pelanggan yang lebih besar untuk mencapai skala
keekonomisan.
3. Perusahaan ingin mengurangi ketergantungannya pada satu pasar.
4. Perusahaan memutuskan utuk menghadapi pesaing global di pasar domestic
mereka.

3
5. Pelanggan bepergian ke arena internasional.

Sebelum mengambil keputusan utuk berekspansi ke luar negeri, perusahaan harus


menyadari dan mempertimbangkan beberapa resiko :

1. Perusahaan mungkin tidak memaham preferensi asing dan bisa gagal menawarkan
produk atraktif yang kompetitif.
2. Perusahaan mungkin tidak menerti mengenai regulasi asing dan mengalami biaya
yang diharapkan.
3. Perusahaan mungkin kekurangan manajer dengan pengalaman internasional.
4. Negara asing dapat mengubah hukum komersialnya, mendevaluasi mata uangnya,
atau mengalami revolusi politik dan menyita property asing.

Proses internasionalisasi, terdiri dari empat tahap :

1. Tidak adanya kegiatan ekspor reguler.


2. Ekspor melalui perwakilan independen (agen).
3. Pendirian satu atau lebih anak perusahaan penjualan.
4. Pendirian fasilitas produksi di luar negeri.

2.3 Memutuskan Pasar Mana Yang Akan Dimasuki

Saat memutuskan untuk berkespansi ke luar negeri, perusahan harus mendefinisikan


tujuan dan kebijakan pemasarannya, seperti :

Berapa Banyak Pasar yang Akan Dimasuki

Perusahaan harus memutuskan berapa banyak negara yang akan dimsuki dan
berapa cepat mereka berekspansi. Strategi masuk yang umum adalah pendekatan air
terjun, memasuki negara secara bertahap dan berurutan, dan pendekatan semburan,
memasuki banyak negara sekaligus

Pasar Negara Maju versus Pasar Negara Berkembang

Salah satu perbedaan paling menonjol dalam pemasaran global adalah perbedaan
antara pasar negara maju dan pasar negara berkembang. Kebutuhan dunia baru atau dunia
berkembang yang belum terpenuhi merepresentasikan pasr potensial yang besar bagi
makanan,pakaian temapt berlindung, elektronik konsumen, peralatan rumah tangga, dll.

4
Pemimpin pasar bergantung pada pasar negara berkembang untuk mendorong
pertumbuhan mereka

Melakukan penjualan di daerah berkembang bukanlah “bisnis biasa”. Ada batasan


perbedaan ekonomi dan budaya; infrastruktur pemasaran mungkin hamper tidak ada; dan
persaingan local bisa sangat kuat.

Integrasi ekonomi regional –penciptaan kesepakatan dagang antara blok negara-


semakin intensif dalam tahun-tahun terakhir. Ini berarti perusahaan lebih mungkin untuk
memasuki seluruh wilayah pada saat yang sama. Negara-negara tertentu membentuk
zona perdagangan bebas atau komunitas ekonomi –kelompok negara-negara yang
membentuk organisasi dan bekerja meraih tujuan bersama dalam peraturan perdagangan
internasional.

1. UNI EROPA
dibentuk pada tahun 1957, Uni Eropa berusaha menciptakan pasar tunggal eropa
dengan mengurangi halangan terhadap aliran bebas dari produk, jasa, keuangan,
dan buruh diantara negara-negara anggota, dan dengan mengembangkan kebijakan
dagang dengan negara nonanggota.
2. NAFTA
pada bulan januari 1994, North American Free Trade Agreement (NAFTA)
menggabungkan Amerika Serikat, Mexico, dan Kanada dalam satu pasar tunggal
yang terdiri dari 360juta orang yang memproduksi dan mengkonsumsi $6,7 trilliun
nilai barang dan jasa tiap tahun.
3. MERCOSUR
menghubungkan Brasil, Argentina, Paraguay, Uryguay, dan Venezuela untuk
mempromosikan perdagangan bebas dan pergerakan barang, orang, dan mata uang
yang lancar
4. APEC
21 negara, termasuk anggota NAFTA, Jepang, dan China, bekerja sama untuk
menciptakan wilayah perdagangan bebas pan pasifik di bawah naungan Asian
Pacific Economic Coopratiaon Forum (APEC). Kepala pemerintahan anggota
APEC bertemu dalam pertemuan tahunan untuk membicarakan ekonomi regional,
kerjasama, perdagangan, dan investasi.

5
5. ASEAN
10 negara membentuk Association of Southest Asian Nation: Brunei Darussalam,
Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filiphina, Singapura, Thailand
dan Vietnam. Wilayah ini adalah pasar yang menarik dan terdiri dari lebih 550 juta
orang dan negara-negara anggotanya bertujuan bekerja sama untuk memajukan
wilayahnya sebagai pusat produksi dan ekspor utama.

Mengevaluasi Pasar Potensial


Kesiapannya untuk beragam produk dan jasa, dan daya tariknya sebagi pasar,
bergantung pada lingkungan ekonomi, hukum politik, dan budayanya. Banyak
perusahaan lebih suka menjual ke negara tetangga karena mereka memahami negara ini
dengan lebih baik dan dapat mengendalikan biaya meraka dengan lebih efektif. Tidak
mengejutkan bila dua pasar ekspor terbesar AS adalah Kanada dan Mexico, atau
perusahaan Swedia pertama kali menjual ke negara Skandinavia tetangga mereka.

2.4 Memutuskan Cara Untuk Memasuki Pasar

Setelah perusahaan memutuskan untuk membidik negara tertentu, perusahaan haru


menentukan cara masuk yang terbaik. Pilihan luasnya adalah ekspor tidak langsung,
ekspor langsung, melisemsikan, joint venture, dan investasi langsung.

Ekspor tidak langsung dan ekspor langsung

Cara normal untuk terlibat dalam pasar internasional adalah melalui ekspor.
Perusahaan umumnya mulai dengan ekspor tidak langsung, yaitu berkerja melalui
perantara independen. Sering kali produk pokok seperti buah atau kacang dan sebagian
di bawah kendali administratif mereka. Perushaan manajemen ekspor setuju untuk
mengelolan kegiatan ekspor perusahaan guna mendapatkan upah.

Ekspor tidak langsung mempunyai dua kelebihan. Pertama, investasi lebih kecil :
Perusahaan tidak harus membentuk departemen ekspor, tnaga penjualan luar negeri, atau
sejumlah kontak internasional. Kedua, risiko lebih kecil : Karena perantara pemasaran
internasional membawa pengetahuan dan layanan pada hubungan tersebut, penjual akan
lebih sedikit membuat kesalahan.

6
Perusahaan dapat melaksanakan ekspor langsung dengan beberapa cara :

1. Departemen atau divisi ekspor berbasis domestic. Departemen dapat berevolusi


dari fungsi layanan murni ke departemen ekspor mandiri yang beroperasi sebagai
pusat labanya sendiri.
2. Cabang atau anak perusahaan luar negeri. Cabang penjualan ini menangani
penjualan dan distibusi serta mungkin jua pergudangan dan promosi. Cabang ini
sering berfungsi sebagai pusat pajangan dan layanan pelanggan.
3. Perwakilan penjualan ekspor yang berpergian. Perwakilan penjualan yang berpusat
di dalam negeri dan bepergian ke luar negeri untuk mencari bisnis.
4. Distributor atau agen yang berpusat di luar negeri. Distributor atau agen dapat
memegang hak terbatas atau ekskusif untuk merepresentasikan perusahaan di
negara tersebut.

Menggunakan Strategi Web Global

Dengan Web, kini kita tidak perlu menghadiri pameran dagang internasional untuk
memperlihatkan peralatan anda ke luar negeri : komunikasi elektronik melalui internet
semakin luas menjangkau perusahaan besar dan kecil, memungkinkan mereka menarik
pelanggan di luar negara asal mereka, mendukung pelanggan lama yang tinggal di luar
negeri, mengambil sumber dari pemasok internasioanl dan membangun kesadaran brand
global.
Perusahaan menyesuaikan situs web mereka untuk menyediakan konten dan jasa
yang spesifik bagi suatu negara ke pasal internasional mereka yang paling potensial,
idealnya dalam Bahasa local. Jumlah pengguna internet meningkat cepat ketika biaya
saluran menurun, kandungan Bahasa local meningkat dan infrastruktur meningkat.

Melisensikan

Lisensi adalah cara sederhana untuk terlibat dalam pasar internasional. Pemilik
lisensi meneribitkan lisensi bagi perusahaan asing untuk menggunakan proses
manufaktur, nama dagang, hak paten, rahasia dagang atau hal berharga lainnya untuk
mendapatkan komisi atau royalty. Pemberi lisensi masuk dengan resiko kecil; pemegang
lisensi mendapat keahlian produksi atau nama produk atau brand terkenal.
Terdapat kelemahan utama pada lisensi. Pemberi lisensi mempunyai kendali yang
kecil terhadap pemegang lisensi dari pada yang dimilikinya atas fasilitas produksi dan

7
penjualannya sendiri. Jika lisensi sangat berhasil, perusahaan menyerahkan labanya ke
pemegang lisensi, jika dan ketika kontrak berakhir, perusahaan mungkin menemukan
bahwa mereka sudah menciptakan pesaing. Untuk mencegah hal ini, pemberi lisensi
biasanya memasok beberapa materi atau komponen produk khusus. Namun, taktik
terbaik ialah memimpin penemuan sehingga pemegang lisensi akan terus bergantung
pada pemilik lisensi.

Joint Venture

Joint venture mungkin diperlukan atau diinginkan atas alasan ekonomi atau politik.
Perusahaan asing mungkin kekurangan sumber daya keuangan, fisik, atau manajerial
untuk menjalankan usaha itu sendirian, atau pemerintahan asing mungkin mengharuskan
kepemilikan gabungan sebagai syarat untuk masuk ke negara tersebut. Kepemilikan
gabungan memiliki beberapa kelemahan. Mitra mungkin tidak setuju dengan kebijakan
investasi, pemasaran atau kebijakan lainnya. Yang satu mungkin ingin menginvestasikan
kembali laba untuk pertumbuhan, sementara yang lain menggunakan untuk
mendeklarasikan lebih banyak deviden. Kepemilika gabungan juga dapat mencegah
perusahaan internasional untuk melaksanakan proses manufaktur tertentu dan kebijakan
pemasaran atas basis seluruh dunia.

Investasi Langsung

Bentuk terakhir keterlibatan luar negeri langsung adalah kepemilikan langsung


fasilitas perakitan atau manufaktur di luar negeri. Perusahaan asing dapat membeli
sebagian atau seluruh saham di perusahaan local atau membangun fasilitasnya sendiri.
Kekurangan utama investasi langsung adalah perusahaan memaparkan investasi besar
pada risiko seperti mata uang yang ditutup atau didevaluasi, pasar yang memburuk, atau
penyitaan.

2.5 Memutuskan Program Pemasaran

Perusahaan internasional harus memutuskan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk


menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan kondisi local. Pada satu sisi ada
perusahaan yang menggunakan bauran pemasaran yang terstandarisasi secara global
diseluruh dunia. Standarisasi produk, komunikasi dan saluran distribusi menjanjikan
biaya terendah. Pada sisi lain ada bauran pemasaran teradaptasi, di mana produsen,

8
konsisten dengan konsep pemasaran, berpendapat bahwa kebutuhan konsumen beragam
dan menyesuaikan program pemasaran kepada setiap kelompok sasaran.

Pro dan Kontra Pemasaran Global

1. Keunggulan
Skala keekonomisan dalam produksi dan distribusi
Biaya pemasaran yang lebih rendah
Kekuatan dan cukupan
Konsistensi dalam citra efek
Kemampuan untuk mengangkat ide barang dengan cepat dan efisien
Keseragaman dalam praktik pemsaran
2. Kelemahan
Mengabaikan perbedaan dalam kebutuhan, keinginan, dan pola penggunaan
produk yang dimiliki konsumen.
Mengabaikan perbedaan dalam respons konsumen terhadap elemen bauran
pemasaran
Mengabaikan perbedaan dalam pengembangan merek dan produk serta
lingkungan kompetitif
Mengabaikan perbedaan dalam lingkungan hokum
Mengabaikan perbedaan dalam prosedur administrasi

Perbedaan budaya dapat diungkapkan antar negara. Hofstede mengidentifikasikan empat


dimensi budaya yang membedakan negara :

1. Individualisme vs Kolektivitas – dalam masyarakat kolektif, menyerupai Jepang,


harga diri seseorang tertanam lebih pada system social dari pada pencapaian
pribadi.
2. Jarak kekuatan tinggi vs rendah – budaya dengan jarak kekuatan tinggi cenderung
kurang egaliter.
3. Maskulin vs feminim – dimensi ini mengukur seberapa banyak didominasi oleh
laki-laki yang asertif versus perempuan yang mengasuh.
4. Penghindaran ketidakpastian yang lemah vs kuat – penghindaran ketidakpastian
mengidikasikan penduduknya bertoleransi rendah terhadap risiko atau
menghindari risiko.

9
Produk

Beberapa jenis produk sanggup melintasi batas negara dengan lebih baik dibandingkan
produk lain – pemasar kuliner dan minuman harus menyesuaikan dengan banyak sekali
selera yang berbeda.

1. Perluasan Langsung (Straight extention) memperkenalkan produk di pasar aneh


tanpa perubahan apapun. Startegi ini berhasil untuk kamera, elektronik konsumen,
dan banyak peralatan mesin. Dalam kasus lain, strategi ini menjadi bencana.
General Foods memperkenalkan Jell-O bubuk standar di pasar Inggris hanya untuk
menemukan bahwa konsumen inggris lebih menyukai bentuk wafer atau kuliner
ringan manis yang dapat.
2. Penyesuaian Produk (Product adaptation) mengubah produk untuk memenuhi
kondisi atau preferensi local. Ada beberapa tingkat penyesuaian.
Perusahaan dapat menghasilkan versi regional atas produknya, menyerupai
versi Western Europian. Superstar telepon seluler Finlandia, Nokia,
menyesuaikan ponsel seri 6100-nya untuk setiap pasar utama.
Perusahaan sanggu membuat versi negara dari produknya. Di Jepang,
cangkir Kopi Mister Donut lebuh kecil dan lebih ringan agar sesuai dengan
rata-rata konsumen Jepang; bahkan ukuran donatnya pun sedikit lebih kecil.
Perusahaan sanggup membuat versi kota dari produknya – misalnya, bir yang
memenuhi selera Munich atau Tokyo.
Perusahaan sanggup membuat banyak sekali variasi eceran dari produknya,
seperti satu racikan kopi untuk toko rantai Migros dan racikan lain untuk toko
rantai Cooperative, keduanya di Swiss.

3. Penciptaan Produk (Product invention) terdiri dari penciptaan sesuatu baru.


Pembuatan produk sanggup mempunyai bentuk.
Penciptaan mundur (backward invention) adalah memperkenalkan kembali
bentuk produk lama yang disesuaikan dengan baik terhadap kebutuhan
negara asing.
Penciptaan ke depan (forward invention) adalah menciptakan produk baru
untuk memenuhi kebutuhan di negara lain.

10
Komunikasi

Perusahaan dapat menjalankan program komunikasi pemasaran yang sama dengan


yang digunakan di pasar dalam negeri atau mengubahnya untuk setiap pasar lokal, proses
ini disebut penyesuaian komunikasi (communication adaptation). Jika perusahaan
menyesuaikan produk dan komunikasinya sekaligus, perusahaan terlibat dalam
penyesuaian ganda (dual adaptation).

Misalkan pesan. Perusahaan dapat menggunakan satu pesan dimana-mana dengan


hanya memvariasikan bahasa, nama, dan mungkin warna untuk menghindari hal-hal tabu
di beberapa negara. Kemungkinan kedua adalah menggunakan tema kreatif yang sama
secara global, tetapi menyesuaikan pelaksanaan khusus dengan pasar lokal yang tepat.
Sebagai contoh, iklan “Mac vs PC” Apple Computer, yang terpilih sebagai kampanye
iklan AS terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Adweek, menampilkan dua actor yang
saling menghina. Salah satu tampak gaul (Apple), yang satunya tampak kutu buku (PC).
Apple memasang iklan yang sama untuk Spanyol, Prancis, Jerman, dan Italia, tetapi
memilih membuat ulang untuk Inggris dan Jepang – dua pasar penting dengan budaya
iklan dan komedi yang unik. Iklan Inggris mengikuti formula yang sama, tetapi
mengubah sedikit guyonan itu untuk mencerminkan rasa humor orang Inggris. Iklan
untuk Jepang menghindari perbandingan langsung dan bernada lebih santun.

Penggunaan media juga memerlukan penyesuaian Internasional karena


ketersediaan media bervariasi dari satu negara ke negara lain. Norwegia, Belgia, dan
Prancis tidak mengizinkan rokok dan alkohol diiklankan di TV. Austria dan Italia
mengatur iklan TV untuk anak-anak. Saudia Arabia tidak memperbolehkan pengiklan
menggunakan wanita dalam iklan. India mengenakan pajak terhadap iklan. Di samping
itu, ketersediaan dan efektivitas majalah pun beragam; di Italia majalah memiliki peran
yang besar, namun di Austria perannya kecil.

Harga

Perusahaan multinasional menghadapi beberapa masalah penetapan harga ketika


melakukan penjualan di luar negeri. Mereka harus berhadapan :

1. Eskalasi harga (price escalation), yaitu terdapat masalah perbedaan harga produk
yang dikenakan di berbagai negara. Misalnya ada tambahan biaya transportasi,

11
tarif, marjin importer, marjin pedagang grosir dan marjin pengecer ke harga
pabriknya. Karena tergantung pada biaya ini dan juga risiko fluktuasi mata uang,
produk dapat dijual dua atau lima kali lipat lebih mahal daripada negara lain untuk
menghasilkan laba yang sama bagi produsen. Perusahaan mempunyai tiga pilihan
untuk menetapkan harga di berbagai negara : menetapkan harga seragam dimana
saja; menetapkan harga berbasis pasar di setiap negara; dan menetapkan harga
berbasis biaya di setiap negara.
2. Harga transfer (transfer price). Jika perusahaan mengenakan harga yang terlalu
tinggi kepada anak perusahaannya, perusahaan itu dapat berakhir dengan
membayar bea masuk yang lebih tinggi meskipun membayar pajak pendapatan
yang lebih rendah di negara asing. Jika perusahaan mengenakan harga terlalu
rendah kepada anak perusahaannya, perusahaan dapat dituduh melakukan
dumping yaitu mengenakan harga yang lebih rendah daripada biayanya atau lebih
rendah dari harga yang dikenakannya di pasar domestiknya untuk memasuki atau
memenangkan pasar.
3. Ketika U.S. Custom Bureu menemukan bukti dumping, lembaga ini dapat
menerapkan tariff dumping pada perusahaan yang bersalah. Beragam pemerintah
mengamati pelanggaran ini dan sering mendorong perusahaan mengenakan harga
arm’s-length (arm’s-length price) – harga yang dikenakan oleh pesaing lain untuk
produk yang sama atau mirip.
4. Pasar abu-abu (grey market) terdiri dari produk bermerek yang dialihkan dari
saluran distribusi normal atau resmi di negara asal produk atau melintas batas
internasional. Sering kali perusahaan menemukan beberapa distributor yang cerdik
membeli lebih banyak daripada yang dapat mereka jual di negara mereka sendiri
dan mengirimkan kembali barang tersebut ke negara lain untuk memanfaatkan
perbedaan harga. “Gagasan Pemasaran : kesepakatan penjualan tidak resmi –
menghadapi pasar abu-abu dan produk palsu” menggambarkan beberapa masalah
dalam pasar abu-abu dan juga pemalsuan produk.

Tantangan penetapan harga global baru lainnya adalah negara-negara dengan kapasitas
berlebih, mata uang murah, dan kebutuhan untuk melakukan ekspor secara agresif telah
mendorong penurunan harga dan mendevaluasi nilai mata uang mereka. Bagi perusahaan
multinasional, ini merupakan tantangan: permintaan melemah dan penolakan untuk
membayar harga yang lebih tinggi membuat penjualan di pasar yang sedang berkembang
12
ini menjadi sulit. Alih-alih menurunkan harga dan menanggung kerugian, sebagian
perusahaan multinasional menemukan cara yang lebih menarik dan kreatif untuk
menyiasatinya.

Saluran Distribusi

Adapun tiga penghubung antara penjual dan pembeli akhir. Pertama, kantor pusat
pemasaran internasional penjual, departemen ekspor atau divisi internasional membuat
keputusan mengenai saluran dan aktivitas pemasaran lainnya. Kedua, saluran
antarnegara, membawa produk ke perbatasan dengan negara asing. Keputusan yang
dibuat di penghubung ini termasuk jenis perantara (agen, perusahaan dagang), jenis
transportasi (udara, laut), serta pembiayaan dan manajemen risiko. Ketiga, saluran di
dalam negara asing, membawa produk dari titik masuk mereka ke pembeli dan pengguna
akhir.
Saluran distribusi di dalam negara berbeda-beda. Pada saat perusahaan
multinasional pertama kali memasuki suatu negara, mereka memilih bekerja sama
dengan distributor lokal yang mempunyai pengetahuan lokal yang baik, tetapi friksi
sering kali timbul di kemudian hari. Perusahaan multinasional mengeluh bahwa
distributor lokal tidak berinvestasi dalam pertumbuhan bisnis, tidak mengikuti peraturan
perusahaan dan tidak membagi informasi yang cukup. Distributor lokal mengeluh
mengenai kurangnya dukungan perusahaan, target yang tidak masuk akal dan peraturan
yang membingungkan. Perusahaan multinasional harus memilih distributor yang tepat,
berinvestasi pada mereka dan menyiapkan pencapaian kinerja yang dapat disetujui oleh
mereka.

2.6 Pengaruh Negara Asal

Persepsi negara-asal adalah asosiasi dan kepercayaan mental yang dipicu oleh sebuah
negara. Pemerintah ingin memperkuat citra negara mereka untuk membantu pemasar
domestic yang melakukan ekspor serta untuk menarik perusahaan dan investor asing.
Pemasar ingin menggunakan persepsi negara-asal yang positif untuk menjual produk dan
jasa mereka.

13
Membangun Citra Negara

Pemerintah kini menyadari citra kota dan negara mereka mempengaruhi lebih dari
sekadar bidang pariwisata dan mempunyai nilai yang penting dalam perdagangan.
Menarik bisnis asing dapat meningkatkan ekonomi lokal, menyediakan pekerjaan, dan
meningkatkan infrastruktur.
Negara-negara di seluruh dunia kini dipasarkan seperti merek lainnya. Perusahaan yang
kuat yang timbul sebagai pemain global dapat melakukan keajaiban bagi citra suatu
negara. “Gagasan Pemasaran : pasang surutnya merek amerika” menggambarkan
beberapa isu yang timbul karena sentiment anti-Amerika setelah mengumumkan perang
Irak pada tahun 2003.

Persepsi Konsumen tentang Negara Asal

Persepsi negara asal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen


secara langsung dan tidak langsung. Persepsi bisa dimasukkan sebagai atribut dalam
pengambilan keputusan atau memengaruhi atribut lain dalam proses. Fakta bahwa merek
dianggap berhasil di panggung global dapat meningkatkan kredibilitas dan rasa hormat.
Beberapa studi menemukan hal sebagai berikut.
1. Orang sering bersifat etnosentris dan lebih suka menggunakan produk dalam negeri
mereka sendiri, kecuali mereka berasal dari negara yang kurang maju.
2. Semakin bagus citra negara, semakin penting label “Made in…” harus ditampilkan.
3. Dampak asal negara bervariasi dengan jenis produk.
4. Negara tertentu menikmati reputasi atas barang tertentu.
5. Terkadang persepsi negara asal dapat meliputi seluruh produk negara tersebut.

Pemasar harus melihat persepsi negara asal dari perspektif domestik dan asing. Di
pasar domestik, persepsi ini dapat menggugah rasa patriotisme atau mengingatkan
konsumen akan masa lalu mereka. Daya tarik patriotisme telah menjadi dasar strategi
pemasaran di seluruh dunia, tetapi strategi ini mungkin kurang unik dan bahkan terlalu
banyak digunakan. Dalam beberapa kasus, konsumen tidak tahu asal merek karena merek
terkait dengan berbagai negara atau negera asal tidak terlalu dikenal. Dengan begitu
banyak proses manufaktur outsource dan dilakukan di luar negeri, cukup sulit untuk
mengetahui negara asal produk yang sebenarnya. Perusahaan dapat membidik ceruk

14
untuk memantapkan jejak di pasar baru. Sesuai kemajuan mereka, perusahaan dapat
mulai membangun akar lokal untuk meningkatkan relevansi, seperti yang dilakukan
Toyota.

2.7 Memutuskan Organisasi Pemasaran

Perusahaan mengelola aktivitas pemasaran internasional mereka dengan tiga cara :

Departemen ekspor

Perusahaan biasanya masuk ke pemasaran internasional hanya dengan


mengirimkan keluar barang mereka. Bila penjualan internasional berkembang,
perusahaan membentuk departemen ekspor terdiri dari seorang manajer penjualan dan
beberapa asisten.

Departemen internasional

Banyak perusahaan terlibat dalam beberapa pasar dan usaha internasional. Divisi
internasional dikepalai oleh presiden divisi yang menetapkan tujuan dan anggaran serta
bertanggung jawab terhadap pertumbuhan internasional perusahaan. Staf korporasi
internasional perusahaan terdiri dari spesialis fungsional yang menyediakan layanan ke
berbagai unit operasi.

Organisasi global

Beberapa perusahaan dapat benar-benar menjadi organisasi global. Perusahaan ini


menghadapi beberapa kompleksitas organisasional. Keadaan yang berbeda akan
membutuhkan pendekatan yang berbeda. Ketika tekanan untuk “integrasi global
(produksi padat modal, permintaan homogen) kuat dan tekanan untuk responsivitas
nasional” (standar dan halangan lokal, preferensi lokal yang kuat) lemah, strategi global
dengan memperlakukan dunia sebagai satu pasar dapat diterima dengan akal sehat
(contoh : barang elektronik konsumen). Ketika yang terjadi adalah sebaliknya, strategi
multinasional yang memperlakukan dunia sebagai satu portofolio dari peluang nasional
lebih tepat (seperti untuk makanan atau produk pembersih).

15
Ketika kedua kekuatan itu berhasil hingga suatu titik, strategi “glokal” yang
menstandarkan elemen tertentu dan melokalisasikan elemen lain bisa menjadi jalan
keluar (misalnya, di bidang telekomunikasi). Seperti yang sering terjadi, banyak
perusahaan mencari campuran kendali global tersentralisasi dari kantor pusat perusahaan
dengan input dari pemasar lokal dan regional. Meskipun demikian, pencarian
keseimbangan itu tidaklah mudah.

16
2.8 Kasus

Olive Young Resmi Luncurkan Mal Online Global

Perusahaan ritel Korea Selatan yang masih bagian dari CJ Olive Network Olive
Young baru saja meluncurkan online shopping mall pertama mereka yang dibuka secara
global. Peresmian online mall ini dilakukan Senin (10/04/2019). Hal itu menjadi bagian
dari upaya perusahaan untuk memperkuat bisnis mereka di seluruh dunia serta terus
mempromosikan produk kecantikan Korea.

“Banyak gerai kecantikan dan kosmetik terkenal di Amerika Serikat telah


menyediakan tempat khusus untuk produk kecantikan Korea Selatan. Hal tersebut
dilakukan mengikuti peningkatan permintaan dari pasar, utamanya dari para pelanggan
milenial. Kualitas produk yang baik, harga pantas, dan konsep unik menjadikan kosmetik
Korea populer,” ujar pihak Olive Young.

Mengutip dari Korea Herald, Olive Young berencana mengoperasikan platform e-


commerce global mereka agar lebih fokus pada berbagai macam tren kecantikan Korea
yang terjangkau. Mereka menawarkan kurang lebih seribu produk dari 130 merek
berbeda. Termasuk di dalamnya produk perawatan wajah, rambut, dan tubuh, ada pula
alat-alat kecantikan.

Peluncuran online shopping mall global ini menjadi yang pertama bagi ritel Korea
Selatan yang fokus pada produk kecantikan. Selain mengikuti permintaan dari konsumen
dan pengaruh produk kecantikan Korea di pasar global. Olive Young juga menargetkan
konsumen pertama mereka di Amerika Serikat, pasar kecantikan terbesar di dunia dapat
membuat mereka mengantongi US$805,61 miliar pada tahun 2023.

Memulai dengan bahasa Inggris, Olive Young berharap dapat membantu


konsumen dengan berbagai layanan bahasa, seperti Cina, Jepang, dan Spanyol. Pihak
Olive Young juga menjelaskan bahwa mereka menyediakan gratis ongkos kirim bagi 150
negara termasuk Amerika Serikat dan Eropa dengan pembelian lebih dari US$50.
Pengiriman barang menggunakan layanan EMS atau K-Packet.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam memutuskan program pemasaran, perusahaan harus memutuskan
seberapa besar mereka akan menyesuaikan program pemasarannya. Pada tingkat produk,
perusahaan dapat mengejar strategi perluasan langsung, penyesuaian produk, atau
penciptaan produk. Pada tingkat komunikasi perusahaan dapat memilih penyesuaian
komunikasi. Pada tingkat harga, perusahaan dapat menghadapi kanaikan harga, dumping,
pasar abu-abi dan produk palsu murah. Pada tingkat distribusi, perusahaan harus
mengambil pandangan keseluruhan saluran terhadap tantangan pendistribusian produk
ke pengguna akhir. Dalam menciptakan semua elemen program pemasaran perusahaan
harus menyadari Batasan budaya, social, politik, teknologi, lingkungan dan hukum yang
mereka hadapi di negara lain.

18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2, Jakarta : Penerbit Erlangga

https://www.marketeers.com/olive-young-resmi-luncurkan-mal-online-global/

19

Anda mungkin juga menyukai