Anda di halaman 1dari 16

MATERI PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, sejak itulah timbul gagasan
untuk melakukan pengaliahn, pelestarian, pengembangan kebudayaan melalui
pendidikan. Oleh karena itu, dalam sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan
senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi
sejalan dengan tuntutan masyarakat.

Menurut keyakinan kita, sejarah pembentukan masyarakat dimulai dari keluarga


Adam dan Hawasebagai unit terkecil dari masyarakat dimuka bumi ini.Dalam
keluarga tersebut telah dimulai proses kependidikan umat manusia, meskipun dalam
ruang lingkup terbatas sesuai dengan kebutuhan hidupnya.
Dasar minimal usaha mempertahankan hidup manusi terletak pada tiga orientasi

hubungan manusia, yaitu:


Hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Pencipta sekalian alam
Hubungan manusia dengan sesama manusia
Hubungan dengan alam sekitar, terdiri atas berbagai unsur kehidupan, seperti
tumbuh-tumbuhan, binatang, dan kekuatan alamiah yang ada.
Dari prinsip hubungna inilah, kemudian manusia mengembangkan proses
pertumbuhan kebudayaanya. Proses inilah yang mendorong manusia ke arah
kemajuan hidup sejalan dengan tuntutan zaman. Untuk sampai kepada kebutuhan
tersebut diperlukan satu pendidikan yang dapat mengembangkan kehidupan manusia
dalam dimensi daya cipta, rasa, dan karsa masyarakat beserta anggota-anggotanya.
Ketiga daya tersebut akan menjadi motivasi bagi manusia untuk saling berpacu,
sehingga keberadaan pendidikan akan menjadi semakin penting. Bahkan pendidikan
merupakan kunci utama kemajuan hidup umat manusia dalam segala aspek.
Khusus masyarakat Islam yang berkembang sejak Nabi Muhammad, pendidikan juga
merupakan kunci kemajuan. Sumber-sumber pokok ajaran Islam yang berupa Al-
qur’an dan hadist, banyak mendorong pemeluknya untuk menciptakan pola hidup
maju, sehingga dengan kesejahteraan yang berhasil diciptakannya, martabatnya baik
bagi kehidupan didunia maupun diakhirat nanti. Sehingga derajat dan martabatnya
sebagai kholifah dimuka bumi dapat diraih berkat usaha pendidikan yang bercorak
islami itu.
Dalam hubungannya dengan proses pendidikan tersebut, pendidikan islam berfungsi
sebagai pembimbing dan pengarah terhadap perkembangan dan pertumbuhan ank
didik dengan satu pandangan bahwa anak didik adalah hamba Allah yang diberi
anugrah berupa potensi dasar yang bisa berkembang dan tumbuh secara interaktif
atau dialektis dengan pengaruh lingkungan.
Atas dasar konsepsial dari pola pikir demikian itulah, pendidikan islam dapat
diartikan sebagai study tentang proses kependidikan yang bersifat progressif menuju
kearah kemampuan optimal anak didik yang berlangsung diatas landasan nilai-nilai
ajaran islam.
Untuk mengarahkan proses yang konsisten sesuai cita-cita pendidikan islam, fungsi
ilmu pendidikan islam teoritis adalah sebagai petunjuk jalan bagi proses
operasionalisasinya, proses inilah yang akan menjadi umpan balik(feedback) dalam
mengoreksi berbagai teori yang disusun ilmu pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORISASI PENDIDIKAN ISLAM

Dilihat dari segi tujuan islam diturunkan tidak lain adalah untuk menjadi rahmat bagi
sekalian alam. Tujuan tersebut mengandung implikasi bahwa islam sebagai agama
wahyu mengandung petunjuk dan peraturan yang bersifat menyeluruh, meliputi
kehidupan dunia dan ukhrawi, lahiriah dan batiniah, jasmaniah dan rohaniah.
Sebagai agama yang mengandung tuntutan komprehensif, islam membawa sistm
nilai-nilai yang dapat menjadikan pemeluknya sebagai hamba Allah yang bisa
menikmati hidupnya dalam situasi dan kondisi serta dalam ruang dan waktu yang
receptif(tawakkal) terhadap kehendak khaliknya. Kehendaknya seperti tercermin
didalam segala ketentuan syariat islam serta akidah yang mendasarinya.
Situasi dan kondisi, ruang dan waktu dimana umat manusia dapat menghayati dan
mengamalkan kehidupannya sesuai kehendak kholiknya, meliuti aspek-aspek mental
psikologis dan materill fisiologi. Suatu kahidupan yang penuh bahagia dan sejahtera,
rohaniah dan jasmaniah,di dunia dan akhirat.
Dari segi kehidupan individual, kebahagiaan damikian baru tercapai bilamana ia
dapat hidup berdasarkan keseimbanngan(equilibrium) dalam kegiatan fungsional
rohaniahnya disatu pihak serta keseimbangan dalam kegiatan fungsional anggota-
anggota jasmaniah dilian pihak yang mewujudkan suatu pola keserasian hidup dalam
diri dan masyarakt serta lkingkungan secara menyeluruh. Keseimbangan demikian,
dalam istilah psiikologi kepribadian disebut homoestatika internal dan eksternal.
Suatu pola kehidupan yang ideal yang bisa dicapai melalui proses kependidikan
islam.
Dilihat dari segi metodologisnya, proses kependidikan islam demikian merupakan
tujuan akhir yang hendak dicapai secara bertahap dalm pribadi manusia.
Dengan demikian, tugas pokok pendidikan islam adalah membentuk keribadian islam
dalam diri manusia selaku makhluk individual dan sosial. Untuk tujuan tersebut,
proses kependidikan islam memerlukan sistem pendekatan yang secara strategis dapat
dipertanggung jawabkan dari segi pedagogis. Dalam hubungna inilah penmdidikan
islam memerlukan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnya.
Pengertian dan tujuan pendidikan agama Islam

Bila pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik yang bisa
menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti menumbuhkan
personalitas serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidkan bagi
manusia menmyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi
pertumbuhan manusia.
Tujuan dan sasaran pendidkan yang berbeda memerlukan rumusan pandangan hidup
islam yang mengarahakan tujuan dan sasaranm pendidikna islam.
Untuk tujuan itulah, manusi harus dididik melalui proses pendidikan islam.
Berdasarkan pandangan itu, pendidkan islam berarti sistem yang dapat memberikan
kemampuan seseoranguntuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan
nilai islam yang telah dijiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.
Dengan demikian pengrtian pendidikan islam adalah sesuatu sistem kependidikan
yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah,
sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspekkehidupan manusia,
baik dunia maupun akhirat.

Pentingnya teorisasi pendidikan agama Islam

Dalam masyarakat yang dinamis, pendidkan memegang peranan yang menentukan


terhadap eksistensi dan perkembangan masyarakatnya, hal ini karena pendidkan
merupakan proses usaha melestarikan, mengalihkan, serta mentrasformasikan nilai-
nilai kebudayaan dalam segala aspek dan janisnya kpada generasi penerus.Begitu
juga derngan peranan pendidikan islam.
Pendidikan islam, bila dilihat dari aspek kultural umat mnausia, merupakan salah satu
alat pembudayaan(enkulturasi) masyarakat manusia itu sendiri. Sebagia suatu alat,
pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan
hidup manusia kepada titik optimal kemampuannya dalammemperoleh kesejahteraan
hidup didunia dan kebahagiaannya diakhirat. Dalam hal ini, pelaksanaan pendidikan
sebagai alat pembudayaan sangat bergantung pada pemegang alat tersebut yakni para
pendidik. Para pendidik memegang posisi yang sangat penting dalm menntukan
keberhasilan proses belajar,sehingga mereka dituntut persyaratan baik teoritis
maupunpraktis, dalm pelaksanaan tugasnya. Sedangkan faktor-faktor yang bersifat
internla seperti bakat atau pembawaan anak didik dan faktor eksternal seperti
lingkungan dalam segala dimensinya menjadi bsasaran pokok proses
ikhtiarirah(usaha ) para pendidik.
Sebagai disiplin ilmu pendidikan, Pendidkan Islam memiliki syarat menurut
ketentuan ilmu pengetahuan sosial(social science), antara lain:
1. memeiliki objek pembahasan yang jelas dan corak pendidikan ditunjang ilmu
pengetahuan lain yang relevan
2. Mempunyai pandangan, teori,asumsi, dan hipotesis yang bercorak kependidikan
bersumberkan ajaran agama Islam
3. Memiliki metodepenganalisaan yang sesuai dengna tuntutan kependidikan yang
bernafaskan islami atas pendekatan yang relevan
4. Memiliki struktur ddefinitif dan kebulatan sebagai suatu sistem keilmuan yang
mandiri
Suatu teori merupakan ujung dari kelangsungan proses yang berkesinambungan
dengan pelaksanaan praktis pada ujung lainnya.Oleh karena itu, teori pada
hakekatnya adalah suatu bentuk kontemplasi (perenungan), sedangkan masalah
praktis melibatkan suatu pekerjaan yang aktual.
Pelaksanaan kependidikan praktis diperlukan pendekatan-pendekatan yang relevansi
guna membantu pengulasan terhadapn metode yang lebih efektif dan efisien,seperti
penddekatan filosofis, psikologis, sosiologis, kultural,terutama pedagogis dan agamis
Penganalisaan dan pengjkajian data kualitatif dan kuantitatif dari kegiatan empiris
sangat diperlukan dalam pengulasan teori yang dikembangkan,sehingga harus ada
keterkaitan antara fakta dan teori dalam ilmu pendidikan Islam,keterkaitan itu
meliputi:
1. Teori menetapkamn adanay hubungna dari fakta yang ada
2. Teori mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur dari konsep-konsep
3. Teori harus dapat mengikhtisarkan fakta-fakta
4. Teori harus dapat meramlakan fakta
5. Teori harus menunujukkan kebutuhan-kebutuhan untuk dikembangkan lebih lanjut

B. PEMAHAMAN TENTANG PENDIDIKAN ISLAM

Memahami pendidikan Islam berarti harus menganalisis secara pedagogis suatu aspek
utama dari misi agama yang diturunkan kepada umat manusia melalui Muhammad
Rosulullah sejak 14 abad yang lalu

1. Hakikat,proses, dan objek pendidikan Islam

Pendidikan secara teoritis adalah menumbuhkembangkan potensi dasar manusia,


sehingga pendidikan islam menumbuh kembangkan potensi manusia dengan
diarahkan sesuai ajaran Islam yang berproses melalui sistem kependidikan islam baik
kelembagaan maupun sistem kurikuler
Esensi dari potensi manusia terletak pada keimanan, ilmu pengetahuan, akhlak dan
pengalmannya.Dan keempat potensi esensial inilah yang menjadi sasaran tujuna
fungsional pendidikan Islam.
Adanya sasarn dan tujuan adlah kemutlakan dalm proses kependidikan. Sasaran yang
dicapai harus dirumuskan secara jelas dan akurat guna pengembangan kekeempat
aspek kemempuan tersebut dengan didasari nilai ajaran Islam.
Sasaran pendidikan Islam pada empat pengembangan fungsi manusia
diidentifikasikan pada:
a. Menyadarkan manusia sebagai makhluk Individu
b. Menyadarkan manusia sebagai makhluk sosial
c. Menyadarkan manusia sebagai hamba Allah yang

2. Tujuan pendidikan Islam

Bila dilihat dari pendekatan sistem instruksional,pendidikan Islam bsa dibagi dalam
beberapa tujuan,antara lain:
1. Tujuan instruksional khusus( TIK), diarahkan pada setiap bidang study yang
dikuasi anak didik
2. Tujuan Instruksional Umum( TIU), diarahkan pada penguasaan bidang study
secara garis besarnya
3. Tujuan kurikuler, yang ditetapkan untuk dicapai melalui garis besar program
pengajaran ditiap institusi pendidikan
4. Tujuan Institusional, merupakan tujuan yang harus dicapai menurut program
pendidikan ditiap lembaga secara keseluruhan.
5. Tujuan Umum atau tujuan nasional, cits- cits hidup ysng dituju dengan melewati
pendidikan formal maupun nonformal
Mrenurut Prof. Dr. Omar Muhammad al-Thoumy al Syaebani, tujuan pendidikan
adalah perubahan yang diingini, yang diusahakan dalm laku individual dari
kehidupan pribadinya atau kehidupan masyarakat serta pada alam sekitar dimana
individu itu hidup atau pada proses pendidikan dan proses pengajaran itu sendiri
sebagai suatu kegiatan asasi dan sebagai proporsi diantara profesi asasi dalm
masyarakat.
Menurut tugas dan fungsi manusisa secara filosofis, tujuan pendidikan terbagi
menjadi sebagai berikut:
1. Tujuan Individual
2. Tujuan Sosial
3. Tujuan Profesional

Dalam pelaksanaan, tujuan tersebut dibedakan dalam dua macam tujuan:


1. Tujuan Operasional
2. Tujuan Fungsional

3. Hubungan pendidikan islam dengan falsafah pendidikan Islam

Filsafat pendidikan menyumbangkan analisisnya kepada ilmu pendidikan Islam


tentang hakekat masalah secara rasioanal dan mengandung nilai-nilai dasar yangh
bisa dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses kependidikan.
Ruang lingkup pemikiran filsafat tentang pendidikan Islam tidak hanya pada masalah
metode, sistem, dan evaluasi pendidikan. Filsafat pendidikan Isla memberikan
pandangan objektif yang mendasar tentang kebutuhan manusia akn ilmu
pengetahuan.
Produk pemikirannya merupakan pandangan dasar yang berinitikan kepada trilogi
hubungan,yaitu :
1. Hubungan dengan tuhan, sebagai makhluk ciptaannya
2. Hubungan dengan masyarakat, sebagai anggota masyarakat
3. Hubungna dengna alam sekitar, sebagai makhluk Allah yg menjadi kholifah
dibumi

C. IMPLIKASI ALQURAN TERHADAP PENDIDIKAN

Sebagai sumber pedoman bagi umat manusia, Al qur’an mengandung dan


membawakan nilai-nilai yang memebudayakan manusia. Hampir dua pertiga ayat-
ayat Alqur’an yang mengandung motivasi pendidkan bagi umatnya.
Seperti kita ketahui misi Islamadalah memberikan rahmat kepada makhluk sekalian
alam agar memeperoleh kebahagiaan hidup didunia dan akhirat seperti dalam firman
Allah: ‫و ما ارسلتا ك اال رحمة للعالمتت‬
Mengandung pengertian bahwa hakikat islam sebagai pembawa misi, Islam
meninjukkan implikasi pendidikan yang bergaya imperatif, motivatif, dan persuasif.

Pola dasar pendidikan Islam

Suatu sistem pendidikan Islam harus berkembang dari pola yang memebentuknya
menjadi pendidik yang bercorak dan berwatak Islami
Falsafah pendidikan Islam dengan pandangan prinsip kehidupan alam raya, prinsip
kehidupan manusia sebagai pribadi dan prinsip manusia sebagai makhluk sosial
melibatkan pembahasan menurut istilah teknis filosofis, yakni:
a. Ontologi, membahas tentang asal-usul kejadian alam nyatadan dibalik alam nyata
b. Epistomologi, membahas tentang kemungkinan manusia mengethui gejala alam
c. Axiologi, membahas tentang sisitem nilai-nilai dan teori nilai atau disebut etika

D. TEORI TENTANG FITRAH

Manusia diciptakan Allah dengan struktur yang paling baik yang terdiri dari jasmani
dan rohani yang berkembang dan Allah memberi seperangkat kemampuan dasar atau
pembawaan yang disebut fitrah.
Dengan adaya pembawaan diri/ kefitrahan manusia, penmdidikan mempunyai
peranan penting dalam menentukan perkembangan kefitrahan manusia. Faktor
pembawaan manusia ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan, sedang lingkungan itu
sendiri dapat diuba bila tidak menyenangkan karena tidak sesuai dengan cita-cita
manusia. Meskipun fitrah dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi fitrah tersebut
tidaklah netral terhadap pengaruh lingkungandari luar. Potensi yang trkandung
didalamnya secara dinamis memeberi reaksi / respon terhadap pengaruh
tersebut.perkembangna fitrah memeiliki beberapa komponen dasar meliputi:
1) Bakat, kemampuan pembawaan yang potensial yang mengacu pada perkembangan
kemampuan akadeis( ilmiah) dan keahlian (profesional). Bakat ini yang berpangkal
pada kemampuan kognisi(daya pikir), konasi(kehendak), emosi
2) Insting/ghorizah, kemampuan bertindak tanpa belajar
3) Nafsu/ dorongan
4) Karakter/ tabiat, kemepuan psikologis yang terbawa sejak lahir yang berkaitan
dengan tingkah laku moral&sosial serta etis seseorang
5) Hereditas(keturunan), yang mengandung faktor psikologis &fisiologis yang
diwariskan orang tua
6) Instuisi, kemampuan manusia untuk menerima ilham tuhan

E. TUJUAN DALAM PROSES PENDIDIKAN ISLAM

Suatu pendidikan memerlukan tujuan sebagai acuan langkah dalam proses


pendidikan, sebab suatu pekerjaan yang tanpa tujuan yang jelas akan menimbulkan
suatu ketidak menentuan dalam prosesnya.
Tujuan pendidikan menurut kongres pendidikan Islam sedunia di Islamabad tahun
1980 adalah, pendiikan harus merealisasikan cita-cita islam yang mencakup
perkembangan kepribadian muslim berdasarkan psikologis dan fisiologis mengacu
pada keimanan dan ilmu pengetahuan secara berkesinambungan sehingga
terbentuknya manusia muslim yang berjiwa tawakkal kepada Allah.
Tujuan pendidikan secar ateoritis,antara lain:
Tujuan keagamaan(Al ghordud Diny)
Tujuan ini difokuskan kepada pembentukan pribadi muslim yang sanggup
melaksanakan syariat Islam melalui proses pendidikan Spiritual menuju makrifat
kepada Allah
Tujuan keduniaan (Al ghordudu Dunyawi)
Tujuan ini mengutamakan pada upaya untuk mewujudkan kehidupan sejahtera
didunia dan kemanfaatannya.

F. METODOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

Metodologi pendiidkan Islam adalh suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang
dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
Hampir semua ilmu pengetahuan memepunyai metodologi tersendiri, oleh karena itu
ilmu pendidikan juga mempunyai metodologis, yaitu metodologi pendidikan.
Metodologipendidikan Islam memiliki tugas dan fungsi memberikan jalan yang baik
bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan islam tersebut.
Metodologi pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan
keilmuan pendiidkan yang besumber pada Alquran dan Hadist.
Implikasi metodologis pendiidkan dalam Alqur’an antara lain:
1) Gaya bahasa dan ungkapan dalam Alqur’an enunjukkan feomena bahwa firman
Allah mengandung nilai metodologis yang bercorak sesuai dengan waktu, tempaty
dan sasaran yang dihadapi
2) Allah senantiasa memeberikan perintah dan larangan sesuai dengan kadar
kemampuannya masing-masing
3) Sistem pendekatan yang digunakan adalah multi approach,antara lain religius,
filosofis, sosio kultiral, dan scientific
G. SISTEM PENDEKATAN,ORIENTASI DAN MODEL

Dalam menganalisis sasaran pendidikan Islam secara Ilmiah, diperlukan sistem


pendekatan, orientsi, dan model yang sejalan dengan karakteristik sasaran yang
hendak didiskripsikan dan dijelaskan.
Beberapa pendekatan yang terkait dengan proses pelaksanaan pendiidkan, antara lain:
1) Pendekatan Filosofis, Ilmu pendidikan islam diartikan dengan study tentang proses
kependidikan yang didasari oleh nilai-nilai ajran Islam yang brsumber dari Al qur’an
dan Hadist. Sumber Orientasi pengemabangan sebagai berikut:
a. Orientasi pengembangan kepada Allah yang maha Mengetahui, menjadi sumber
dari segala sumber ilmu pengetahuan
b. Orientasi pengembangan ke arah kehidupan sosial manusia
c. Orientasi pengembangna ke alam sekitar
Model yang mengabstrasikan pendekatan dan orientasi pada pendekatan filosofis,
antara lain:
a. Aspek filosofis, manusia selaku hamba Allah diberi kemampuan dasar atau fitrah
yang bersifat sosial, religius, patuh, dan menyerahkan diri kepada Allah secra total
b. Aspek Epistomologis, Manusia diberi kemampuan dasar untuk berilmu
pengetahuan dan beriman kepada penciptanya.
c. Aspek pedagogis, manusia adalah makhluk yang belajar sepanjang hayat yang
didasari dengan nilai-nilai islam
2) Pendekatan System( system approach), pendidikan islam sebagai disiplin ilmu
dapat dianalisis dari segi sistematis. Dalam konteks ini, pendidikan islam dipandang
sebagai proses yang terdiri dari sub- sub sistem yang saling berkaitan dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan islam. Orientasi pendidikan islam mengarah pada
kebutuhan umat manusia yang mendambakan kemajuan yang mensejahterahkan
hidupnya masa kini dan masa depan sampai hidup dialam akhirat. Model- model
pendekatan system, antara lain:
a. Secara sistemik, manusia dipandang sebagai makhluk integralistik
b. Secara pedagogis, pendidikan islam diletakkan pada strategi pengembangna
seluruh kemampuan dasar secara integralistik
c. Institusionalisasi( pelembagaan), pendidikan islma diwujudakn dalam struktur yang
hierarkis sejalan dengan tingkat perkembangan jiwa menuju optimal.
d. Secara kurikuler, pendidikan islam mengarahakn seluruh komponen dari dalam dan
koimponen dari luar pendidikan.
3) Pendekatan pedagogis dan psikologis, pendekatan ini m,enuntut kita untuk
berpandangan bahwa manusia adalah makhluk yang memerlukan bimbingna dan
pengarahan dalm perkembangan nya melalui proses kependidikan.
Sasaran-sasaran analisis dari pendekatan ini, antara lain:
a. Pendidik
b. Anak didik
c. Alat-alat pendidikan]
d. Lingkungan sekitar
e. Cita-cita/ tujuan
Model-model dalam mengabstrasiskan pendekatan-pendekatan diatas, antara lain:
a. Secara pedagogis, manusia dipandang sebagai hamba yang mulia dan perlu
pendidikan agar menjadi makhluk yang paling mulia disisinya
b. Secara Epistomologis, manusia adalh hamba yang diberi kemampuan belajar
berkat naluri/ rasa ingin tahu (curiosity)
c. Secara kurikuler (pragmetis), proses kependidikan islam bersifat lentur terhadap
tuntunan modernisasi kehidupan mausia
4) Pendekatan keagamaan(spiritual), pendekatan ini memandang bahwa ajaran islam
yang bersumber alqur’an dan hadist menjadi sumber inspirsi dan motivasi pendiidkan
islam. Orientasi pendidikan ini adalah mencari keridhoan Allah tanpa pamrih kepada
kepentingan pribadi / keuntungan lainnya. Model yang ideal dalam mendiskripsikan
secara prinsispal pendekatn ini adalah:
a) Pandangan religius, tiap manusia adalh makhluk yang berketuhanan yang mampu
mengembangkan dirinya menjadi manusi ayang bertakwa
b) Proses kependidikan, diarahkan kepada terbentuknya manusia uslim yang
dedukatif dan bereserah kepada Allah
c) Kurikuler, proses kependiidkan islam harus diisi dengan materi pelajaran yang
mengandung nilai spiritual
d) Strategi opertasionalisasinya, proses pendidikn di lakukan sepanjang hidup
5) Pendekatan Historis, berarti menempatkan sasaran analisis pada fakta sejarah umat
islam yang berawal dari nabi. Menurut para ulama dan ilmuwan islam, pendidikan
islam berproses dalam 4 aspek, antara lain:
a) Ideal, pencapaian tujuan pendidikan harus berprinsip pada konsistensi dalam
sistem masayarakat.
b) Institusional, tujuan mudah dicapai jika ditransformasikan melalui institusi
pndidikan
c) Struktur, dengan struktur kelembagaan tujuan pendidikan islam dapat dicapai
dengan bertahap
d) Materiil, tujuan pendidikan islma menentukan corak materi pelajaran.
Pendidkan islam dalam kategori periode-periode, antara lain:
a) Periode awal proses nabi menyampaikan ajran islam menfokouskan pada
ketauhidan
b) Periode kholafa rosyidin, proses pendidikan masih seperti zaman nabi yakni
halaqoh-halaqoh diamsjid, pengajian dan lain-lain]
c) Periode dinasti Umaiyah, Abbasyiah, dan Al fathimiyah. Mulai adanya institusi-
institusi dan mulai menelaah ilmu pengetahuan
d) Periode kemunduran, pada zaman ini islam mulai mengalami masa suram terutama
adanya politik Devide et impera oleh orang-orang barat
e) Periode kemerdekaan, mulai adanya institusi yang juga mengacu pada modertnisasi
akibat tuntunan hidup yang semakin maju.

H. MATERI DALAM PROSES PENDIDIKAN

Salah satu koponen oprasional pendidikan islam adalah kurikulum yang mengandung
meteri yang diajarkan secara sistematis dengan tujuan yang telah ditetapkan. Al farabi
mengklasifikasikan ilmu-ilmu yang bersumber dari alqur’an, antara lain:
1. Ilmu bahasa
2. Logika
3. Sains persiapan
4. Fisika (ilmu alam)
5. Ilmu kemasyarakatn
Klkasifiksi Ibnu Kaldun tentang ilmu-ilmu dasar pengertahuan islam yang brsumber
dari Alqur’an meliputi:
Ilmu fardhu ’ain, ilmu yang wajib dipelajari dari Alqur’an
Ilmu fradhu kifayah, ilmu yang bermanfaat dalam urusan duniawi
Prinsip-prinsip penyusunan kurikulum pendidikan Islam, meliputi:
1. Kurikulum yang sjalan ddengan ilmu pengetahuan berfungsi sebagai alat mencapai
tujuan
2. Berfungsi sebagai alat tersebut, kurikulum harus mengandung nilai instrinsik dan
ekstrinsik gun amerealisasikan tujuan pendidikan Islam
3. Diproses melalui metode yang sesuai dalm kandungan tujuan pendidikan Islam
4. Kurikulum, metode, dan tujuan pendidikan Islam harus saling berkaitan dan saling
menjiwai
I. METODE DALAM PROSES PENDIDIKAN ISLAM

Metode mempunyai kedudukan yang sangat penting karena metode adalah sasaran
dalm penyampaian materi pelajaran yang tersusun dalm kurikulum. Ada tiga aspek
yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam yang direalisasikan dalm metode
yang relevansi, antara lain:membentuk anak didik yang mengabdi kepada Allah
semata, bernilai edukatif yang mengacu pada petunjuk Al qur’an, dan harus berkaitan
dengan motivasi dan kedisiplinan sesuai ajaran alqur’an yang disebut pahal dan
sisksaan

Metode-metode dalm pendidikan Islam, antara lain:


1. Metode situasional
2. Metode Tarhib wat targhib
3. Metode belajar berdasarkan conditiory
4. Metode berdasarkan prinsip bermakna
5. Merode Dialogis
6. Prinsip Inovasi
7. Metode pemberian contoh yang baik
8. Metode menitik beratkan pada bimbingan dasar kasih sayang
9. Metode cerita
10. Metode metafora
11. Metode pemberian hukum dan hadiah

J. EVALUASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau tekhnik penilaina terhadap
tingkah laku anak didik berdasarkan perhitungan yang bersifat komprehensif dari
seluruh aspek – aspek kehidupan mental psikologis dan spiritual religius.
Sasaran evaluasi pendidikan islam meliputi empat kemapuan dasar anak didik, antara
lain:
1. Sikap dan pengamalan priobadinya, hubungannya dengan tuhan
2. Sikap dan pengamalan dirinya, hubungannya dengan masyarakat
3. Sikap dan pengamalan kehidupannya, hubungannya dengan alam sekitar
4. Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri, masyarakat, serta selaku kholifah
dibumi
Ada tiga tujuan pedagogis dari sistem evaluasi tuhan terhadap perbuatan manusia,
antara lain:
1. Utuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai problema
kehidupan yang dialami
2. Untuk mengetahui sampai dimna hasil pendidikan wahyu yang diterapkan
rosulullah terhadap umatnya
3. Untuk menentukan klasifikasi tingkatan keimanann umat manusia
Fungsi dari evaluasi pendidikan islam, meliputi:
1. Mengidentifikasikan dan merumuskan jarak dari sasaran –sasaran pokok
kurikulum secara komprehensif
2. Penetapan bagi tingkash laku apa yang harus direalisasikan
3. Menyeleksi dan membentuk instrumen guna menilai ciri-ciri perkembangan
manusia didik
Jenis-jenis evaluasi pendiidkan islam, sebagai berikut:
Evaluasi formatif,menetapkan tingkat penguasaan manusia didik
evaluasi sumatif, penilaian secara umum dari hasil keseluruhan beljar, dilkaukan
setiap akhir tahun
Evaluasi diagnostik, penilaian yang dipusatkan pada proses belajar dengan
melokalisasikan suatu titik awal yang sesuai
Evaluasi penempatan, menitik beratkan pada penilaian tentang permasalahan,sebagai
berikut:
a) Ilmu pengetahuan dan keterampilan murid yang diperlukan untuk awal proses
pendidikan.
b) Pengetahuan murid tentang tujuan pengajaran yang ditetapkan
c) Minat dan perhatian, kebiasaan bekerja, corak kepribadian yang berkonotasi
kepada suatu metode belajar
BAB IIIPENUTUP
Dari berbagai uraian yang tersaji dalam tulisan ini dapat diambil suatu kesimpulan
umum sebagai berikut:
1. Ilmu Pendidikan Islam adalah bagian dari sebuha disiplin Ilmu yang mengandung
potensial ideal yang dapat dikembangkan dalam dua arah, yakni ilmu teoritis dan
ilmu praktis yang berlandaskan pada konsepsi, hipotesis, dan asumsi yang bernilai
pedagogis.
2. Hubungan antara ilmu pendidikan teoritis dan praktis tampak jelas dalam proses
operasionalisasi kependidikan Islam. Dalam praktiknya anatra ilmu pendidikan Islam
teoritis dan praktis saling membantu dalam proses pengembangannya. Ilmu teori
kependidikan memiliki validitasnya bila telah teruji kebenarannya dalam
praktik(pengalman). Sedang pengalaman praktis kependidikan Islam akan
memberikan bahan masukan berupa informasi-informasi terhadap teori pendidikan
tersebut.
3. Dilihat dari segi teoritis, sistem kependiidkan islam merupakan suatu kebulatan
yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja sesuai dengan fungsinya.
4. Hubungan antara ilmu pendiidkan teoritis dengan praktis adalah terfokus pada
materi pelajaran, metode dan tujuan yang hendak dicapai melalui proses. Sedangkan
sistem dalm pengertian ilmu pendidikan teoritis adalah semua komponen yang
menjadikan pendidikan islam sebagai disiplin ilmu yang bulat.
5. Tujuan akhir pendidikan Islam merupakan realisasi dari cita-cita agama islam yang
penuh dengan nilai-nilai kehidupan yang sama sebangun dengan cita-cita Tuhan
Yang Maha pendidik sekalian alam.

Demikkian usaha kami dalam memahami pendidikan islam sebaia ilmu yang sudah
tentu masih banyak kelemahan dan kekurangannya yang menantang para pemikir
muslim untuk menyempurnakan lebih lanjut.
Oleh karena masalah pengembangna ilmu pengetahuan adalah urusan dunia manusia
maka dalm mengembangkannya kita diberi kebebasan untuk merumuskan, baik
secara teoritis maupun praktis dalam sistematisasi yang akurat dan tepat guna bagi
pencapaian tujuan yang idealiats islami.
Semoga Allah senatiasa melimpahkan hidayat dan rahmatnya kepada para pecinta
ilmu pendidikan Islami, Amiin,,,,,

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M. Prof. Drs. M. Ed. 2008. Ilmu Pendidikan Islam TinjauanTeoritis dan
Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Bumi Aksara

© 1999-2011 Google

Anda mungkin juga menyukai