BAB I
PENDAHULUAN
Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, sejak itulah timbul gagasan
untuk melakukan pengaliahn, pelestarian, pengembangan kebudayaan melalui
pendidikan. Oleh karena itu, dalam sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan
senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi
sejalan dengan tuntutan masyarakat.
Dilihat dari segi tujuan islam diturunkan tidak lain adalah untuk menjadi rahmat bagi
sekalian alam. Tujuan tersebut mengandung implikasi bahwa islam sebagai agama
wahyu mengandung petunjuk dan peraturan yang bersifat menyeluruh, meliputi
kehidupan dunia dan ukhrawi, lahiriah dan batiniah, jasmaniah dan rohaniah.
Sebagai agama yang mengandung tuntutan komprehensif, islam membawa sistm
nilai-nilai yang dapat menjadikan pemeluknya sebagai hamba Allah yang bisa
menikmati hidupnya dalam situasi dan kondisi serta dalam ruang dan waktu yang
receptif(tawakkal) terhadap kehendak khaliknya. Kehendaknya seperti tercermin
didalam segala ketentuan syariat islam serta akidah yang mendasarinya.
Situasi dan kondisi, ruang dan waktu dimana umat manusia dapat menghayati dan
mengamalkan kehidupannya sesuai kehendak kholiknya, meliuti aspek-aspek mental
psikologis dan materill fisiologi. Suatu kahidupan yang penuh bahagia dan sejahtera,
rohaniah dan jasmaniah,di dunia dan akhirat.
Dari segi kehidupan individual, kebahagiaan damikian baru tercapai bilamana ia
dapat hidup berdasarkan keseimbanngan(equilibrium) dalam kegiatan fungsional
rohaniahnya disatu pihak serta keseimbangan dalam kegiatan fungsional anggota-
anggota jasmaniah dilian pihak yang mewujudkan suatu pola keserasian hidup dalam
diri dan masyarakt serta lkingkungan secara menyeluruh. Keseimbangan demikian,
dalam istilah psiikologi kepribadian disebut homoestatika internal dan eksternal.
Suatu pola kehidupan yang ideal yang bisa dicapai melalui proses kependidikan
islam.
Dilihat dari segi metodologisnya, proses kependidikan islam demikian merupakan
tujuan akhir yang hendak dicapai secara bertahap dalm pribadi manusia.
Dengan demikian, tugas pokok pendidikan islam adalah membentuk keribadian islam
dalam diri manusia selaku makhluk individual dan sosial. Untuk tujuan tersebut,
proses kependidikan islam memerlukan sistem pendekatan yang secara strategis dapat
dipertanggung jawabkan dari segi pedagogis. Dalam hubungna inilah penmdidikan
islam memerlukan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan tugasnya.
Pengertian dan tujuan pendidikan agama Islam
Bila pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik yang bisa
menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti menumbuhkan
personalitas serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidkan bagi
manusia menmyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi
pertumbuhan manusia.
Tujuan dan sasaran pendidkan yang berbeda memerlukan rumusan pandangan hidup
islam yang mengarahakan tujuan dan sasaranm pendidikna islam.
Untuk tujuan itulah, manusi harus dididik melalui proses pendidikan islam.
Berdasarkan pandangan itu, pendidkan islam berarti sistem yang dapat memberikan
kemampuan seseoranguntuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan
nilai islam yang telah dijiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.
Dengan demikian pengrtian pendidikan islam adalah sesuatu sistem kependidikan
yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah,
sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspekkehidupan manusia,
baik dunia maupun akhirat.
Memahami pendidikan Islam berarti harus menganalisis secara pedagogis suatu aspek
utama dari misi agama yang diturunkan kepada umat manusia melalui Muhammad
Rosulullah sejak 14 abad yang lalu
Bila dilihat dari pendekatan sistem instruksional,pendidikan Islam bsa dibagi dalam
beberapa tujuan,antara lain:
1. Tujuan instruksional khusus( TIK), diarahkan pada setiap bidang study yang
dikuasi anak didik
2. Tujuan Instruksional Umum( TIU), diarahkan pada penguasaan bidang study
secara garis besarnya
3. Tujuan kurikuler, yang ditetapkan untuk dicapai melalui garis besar program
pengajaran ditiap institusi pendidikan
4. Tujuan Institusional, merupakan tujuan yang harus dicapai menurut program
pendidikan ditiap lembaga secara keseluruhan.
5. Tujuan Umum atau tujuan nasional, cits- cits hidup ysng dituju dengan melewati
pendidikan formal maupun nonformal
Mrenurut Prof. Dr. Omar Muhammad al-Thoumy al Syaebani, tujuan pendidikan
adalah perubahan yang diingini, yang diusahakan dalm laku individual dari
kehidupan pribadinya atau kehidupan masyarakat serta pada alam sekitar dimana
individu itu hidup atau pada proses pendidikan dan proses pengajaran itu sendiri
sebagai suatu kegiatan asasi dan sebagai proporsi diantara profesi asasi dalm
masyarakat.
Menurut tugas dan fungsi manusisa secara filosofis, tujuan pendidikan terbagi
menjadi sebagai berikut:
1. Tujuan Individual
2. Tujuan Sosial
3. Tujuan Profesional
Suatu sistem pendidikan Islam harus berkembang dari pola yang memebentuknya
menjadi pendidik yang bercorak dan berwatak Islami
Falsafah pendidikan Islam dengan pandangan prinsip kehidupan alam raya, prinsip
kehidupan manusia sebagai pribadi dan prinsip manusia sebagai makhluk sosial
melibatkan pembahasan menurut istilah teknis filosofis, yakni:
a. Ontologi, membahas tentang asal-usul kejadian alam nyatadan dibalik alam nyata
b. Epistomologi, membahas tentang kemungkinan manusia mengethui gejala alam
c. Axiologi, membahas tentang sisitem nilai-nilai dan teori nilai atau disebut etika
Manusia diciptakan Allah dengan struktur yang paling baik yang terdiri dari jasmani
dan rohani yang berkembang dan Allah memberi seperangkat kemampuan dasar atau
pembawaan yang disebut fitrah.
Dengan adaya pembawaan diri/ kefitrahan manusia, penmdidikan mempunyai
peranan penting dalam menentukan perkembangan kefitrahan manusia. Faktor
pembawaan manusia ini bisa dipengaruhi oleh lingkungan, sedang lingkungan itu
sendiri dapat diuba bila tidak menyenangkan karena tidak sesuai dengan cita-cita
manusia. Meskipun fitrah dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi fitrah tersebut
tidaklah netral terhadap pengaruh lingkungandari luar. Potensi yang trkandung
didalamnya secara dinamis memeberi reaksi / respon terhadap pengaruh
tersebut.perkembangna fitrah memeiliki beberapa komponen dasar meliputi:
1) Bakat, kemampuan pembawaan yang potensial yang mengacu pada perkembangan
kemampuan akadeis( ilmiah) dan keahlian (profesional). Bakat ini yang berpangkal
pada kemampuan kognisi(daya pikir), konasi(kehendak), emosi
2) Insting/ghorizah, kemampuan bertindak tanpa belajar
3) Nafsu/ dorongan
4) Karakter/ tabiat, kemepuan psikologis yang terbawa sejak lahir yang berkaitan
dengan tingkah laku moral&sosial serta etis seseorang
5) Hereditas(keturunan), yang mengandung faktor psikologis &fisiologis yang
diwariskan orang tua
6) Instuisi, kemampuan manusia untuk menerima ilham tuhan
Metodologi pendiidkan Islam adalh suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang
dipergunakan dalam pekerjaan mendidik.
Hampir semua ilmu pengetahuan memepunyai metodologi tersendiri, oleh karena itu
ilmu pendidikan juga mempunyai metodologis, yaitu metodologi pendidikan.
Metodologipendidikan Islam memiliki tugas dan fungsi memberikan jalan yang baik
bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan islam tersebut.
Metodologi pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan
keilmuan pendiidkan yang besumber pada Alquran dan Hadist.
Implikasi metodologis pendiidkan dalam Alqur’an antara lain:
1) Gaya bahasa dan ungkapan dalam Alqur’an enunjukkan feomena bahwa firman
Allah mengandung nilai metodologis yang bercorak sesuai dengan waktu, tempaty
dan sasaran yang dihadapi
2) Allah senantiasa memeberikan perintah dan larangan sesuai dengan kadar
kemampuannya masing-masing
3) Sistem pendekatan yang digunakan adalah multi approach,antara lain religius,
filosofis, sosio kultiral, dan scientific
G. SISTEM PENDEKATAN,ORIENTASI DAN MODEL
Salah satu koponen oprasional pendidikan islam adalah kurikulum yang mengandung
meteri yang diajarkan secara sistematis dengan tujuan yang telah ditetapkan. Al farabi
mengklasifikasikan ilmu-ilmu yang bersumber dari alqur’an, antara lain:
1. Ilmu bahasa
2. Logika
3. Sains persiapan
4. Fisika (ilmu alam)
5. Ilmu kemasyarakatn
Klkasifiksi Ibnu Kaldun tentang ilmu-ilmu dasar pengertahuan islam yang brsumber
dari Alqur’an meliputi:
Ilmu fardhu ’ain, ilmu yang wajib dipelajari dari Alqur’an
Ilmu fradhu kifayah, ilmu yang bermanfaat dalam urusan duniawi
Prinsip-prinsip penyusunan kurikulum pendidikan Islam, meliputi:
1. Kurikulum yang sjalan ddengan ilmu pengetahuan berfungsi sebagai alat mencapai
tujuan
2. Berfungsi sebagai alat tersebut, kurikulum harus mengandung nilai instrinsik dan
ekstrinsik gun amerealisasikan tujuan pendidikan Islam
3. Diproses melalui metode yang sesuai dalm kandungan tujuan pendidikan Islam
4. Kurikulum, metode, dan tujuan pendidikan Islam harus saling berkaitan dan saling
menjiwai
I. METODE DALAM PROSES PENDIDIKAN ISLAM
Metode mempunyai kedudukan yang sangat penting karena metode adalah sasaran
dalm penyampaian materi pelajaran yang tersusun dalm kurikulum. Ada tiga aspek
yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam yang direalisasikan dalm metode
yang relevansi, antara lain:membentuk anak didik yang mengabdi kepada Allah
semata, bernilai edukatif yang mengacu pada petunjuk Al qur’an, dan harus berkaitan
dengan motivasi dan kedisiplinan sesuai ajaran alqur’an yang disebut pahal dan
sisksaan
Evaluasi dalam pendidikan islam merupakan cara atau tekhnik penilaina terhadap
tingkah laku anak didik berdasarkan perhitungan yang bersifat komprehensif dari
seluruh aspek – aspek kehidupan mental psikologis dan spiritual religius.
Sasaran evaluasi pendidikan islam meliputi empat kemapuan dasar anak didik, antara
lain:
1. Sikap dan pengamalan priobadinya, hubungannya dengan tuhan
2. Sikap dan pengamalan dirinya, hubungannya dengan masyarakat
3. Sikap dan pengamalan kehidupannya, hubungannya dengan alam sekitar
4. Sikap dan pandangannya terhadap diri sendiri, masyarakat, serta selaku kholifah
dibumi
Ada tiga tujuan pedagogis dari sistem evaluasi tuhan terhadap perbuatan manusia,
antara lain:
1. Utuk menguji daya kemampuan manusia beriman terhadap berbagai problema
kehidupan yang dialami
2. Untuk mengetahui sampai dimna hasil pendidikan wahyu yang diterapkan
rosulullah terhadap umatnya
3. Untuk menentukan klasifikasi tingkatan keimanann umat manusia
Fungsi dari evaluasi pendidikan islam, meliputi:
1. Mengidentifikasikan dan merumuskan jarak dari sasaran –sasaran pokok
kurikulum secara komprehensif
2. Penetapan bagi tingkash laku apa yang harus direalisasikan
3. Menyeleksi dan membentuk instrumen guna menilai ciri-ciri perkembangan
manusia didik
Jenis-jenis evaluasi pendiidkan islam, sebagai berikut:
Evaluasi formatif,menetapkan tingkat penguasaan manusia didik
evaluasi sumatif, penilaian secara umum dari hasil keseluruhan beljar, dilkaukan
setiap akhir tahun
Evaluasi diagnostik, penilaian yang dipusatkan pada proses belajar dengan
melokalisasikan suatu titik awal yang sesuai
Evaluasi penempatan, menitik beratkan pada penilaian tentang permasalahan,sebagai
berikut:
a) Ilmu pengetahuan dan keterampilan murid yang diperlukan untuk awal proses
pendidikan.
b) Pengetahuan murid tentang tujuan pengajaran yang ditetapkan
c) Minat dan perhatian, kebiasaan bekerja, corak kepribadian yang berkonotasi
kepada suatu metode belajar
BAB IIIPENUTUP
Dari berbagai uraian yang tersaji dalam tulisan ini dapat diambil suatu kesimpulan
umum sebagai berikut:
1. Ilmu Pendidikan Islam adalah bagian dari sebuha disiplin Ilmu yang mengandung
potensial ideal yang dapat dikembangkan dalam dua arah, yakni ilmu teoritis dan
ilmu praktis yang berlandaskan pada konsepsi, hipotesis, dan asumsi yang bernilai
pedagogis.
2. Hubungan antara ilmu pendidikan teoritis dan praktis tampak jelas dalam proses
operasionalisasi kependidikan Islam. Dalam praktiknya anatra ilmu pendidikan Islam
teoritis dan praktis saling membantu dalam proses pengembangannya. Ilmu teori
kependidikan memiliki validitasnya bila telah teruji kebenarannya dalam
praktik(pengalman). Sedang pengalaman praktis kependidikan Islam akan
memberikan bahan masukan berupa informasi-informasi terhadap teori pendidikan
tersebut.
3. Dilihat dari segi teoritis, sistem kependiidkan islam merupakan suatu kebulatan
yang tersusun dari bagian-bagian yang bekerja sesuai dengan fungsinya.
4. Hubungan antara ilmu pendiidkan teoritis dengan praktis adalah terfokus pada
materi pelajaran, metode dan tujuan yang hendak dicapai melalui proses. Sedangkan
sistem dalm pengertian ilmu pendidikan teoritis adalah semua komponen yang
menjadikan pendidikan islam sebagai disiplin ilmu yang bulat.
5. Tujuan akhir pendidikan Islam merupakan realisasi dari cita-cita agama islam yang
penuh dengan nilai-nilai kehidupan yang sama sebangun dengan cita-cita Tuhan
Yang Maha pendidik sekalian alam.
Demikkian usaha kami dalam memahami pendidikan islam sebaia ilmu yang sudah
tentu masih banyak kelemahan dan kekurangannya yang menantang para pemikir
muslim untuk menyempurnakan lebih lanjut.
Oleh karena masalah pengembangna ilmu pengetahuan adalah urusan dunia manusia
maka dalm mengembangkannya kita diberi kebebasan untuk merumuskan, baik
secara teoritis maupun praktis dalam sistematisasi yang akurat dan tepat guna bagi
pencapaian tujuan yang idealiats islami.
Semoga Allah senatiasa melimpahkan hidayat dan rahmatnya kepada para pecinta
ilmu pendidikan Islami, Amiin,,,,,
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. Prof. Drs. M. Ed. 2008. Ilmu Pendidikan Islam TinjauanTeoritis dan
Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Bumi Aksara
© 1999-2011 Google