879 2145 1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

BAHAN GALIAN BATU DAN PASIR (QUARRY)

DAERAH PULOAMPEL, KECAMATAN PULOAMPEL


KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN

Oleh :

Solihin

Abstrak

Bahan asal galian batu dan pasir ini berasal dari hasil aktifitas volkanis berupa andesit basaltis lava,
andesit basaltis dike, breksi fragment support dan breksi volkanik matriks support, yang telah
mengalami pemadatan dan kompaksi pola kekar relatif jarang yang menyebabkan bentuk lapisan
atau blok batuan relatif tebal sehingga batuan relatif utuh tidak mudah hancur. Total cadangan pasir
dan batu berdasarkan pemetaan geologi sejumlah 57,796,037.50 meter kubik atau 57,8 Juta meter
kubik, sedangkan berdasarkan pemetaan geolistrik mencapai 3,516,787.91 atau 3,5 juta meter
kubik. Aksesibilitas mudah dan lancar, pengangkutan ke daerah sekitar terutama Kota Jakarta,
dapat melalui darat maupun jalur laut. Namun relatif sulit dalam melakukan penambangan
mengingat batuan sangat kompak dan keras.

Kata Kunci : Batu, Pasir, Volkanik, dan Cadangan

1. PENDAHULUAN
Dengan melihat potensi tersebut dilakukan
1.1. Latar Belakang eksplorasi bahan galian pasir dan batu gunung
(quarry)
Wilayah JABODETABEK, merupakan
wilayah dengan perkembangan pesat, dengan 1.2. Maksud dan Tujuan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat pula
akan berdampak pada kebutuhan bahan Maksud adalah melakukan penyelidikan
bangunan terutama pasir dan batu. Kota untuk mengetahui penyebaran lapisan
Jakarta dengan lahan yang semakin sempit endapan sirtu dan menghitung volume
tentunya akan membangun sarana dan (cadangan) di sekitar daerah yang diselidiki
prasarana. Untuk itu diperlukan bahan pasir yang merupakan informasi awal didalam
dan batu yang berkualitas baik sebagai suatu perencanaan penambangan guna
material bangunan bertingkat dan berstruktur membantu dalam pengambilan keputusan
lainnya. apakah wilayah tersebut cukup prospek atau
tidak jika pasir tersebut
Provinsi Banten terutama di wilayah Serang diusahakan/ditambang. Sedangkan tujuan
dan Pandegelang ditempati oleh batuan yang dilakukannya penyelidikan ini adalah sebagai
banyak terdapat bahan galian golongan C parameter awal untuk melakukan kajian
terutama pasir dan batu. Formasi batuannya eksploitasi quarry pasir dan batu.
merupakan hasil aktifitas magmatik berupa
intrusi dan volkanisme yang memungkinkan 1.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah
terbentuknya endapan bahan galian pasir dan Penyelidikan
batu yang berkualitas baik karena tersusun
atas mineral-mineral keras yang terikat kuat Secara administratif, daerah penelitian
dan sangat kompak, yang memiliki kekuatan termasuk ke dalam Desa Puloampel,
lebih dari 800 kg/cm2. Prospek dan potensi Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang,
akan bahan galian pasir dan batu terutama di Provinsi Banten (Gambar 1). Kesampaian
kompleks Pegunungan Gede meliputi daerah penelitian dapat ditempuh dengan
Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, kendaraan roda empat atau lebih, dari Kota
Provinsi Banten, dengan penyebaran di Jakarta dapat melewati jalan TOL atau jalan
perbukitan-perbukitan maupun di sungai- biasa menuju Bojonegara, lalu menuju ke
sungai. Kecamatan Puloampel ke Desa Puloampel.
46 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)
Selain jalan darat kesampaian daerah juga Tabel 1. Koordinat geografi UTM IUP eksplorasi
dapat dicapai dengan jalan laut dari Pelabuhan PT. Probo Resources
Tanjung Priok menuju Kota Cilegon atau ke No. Titik X Y
Pelabuhan Pelindo II di Cilegon Banten lalu P1 619911.380 9345051.450

menuju Kecamatan Puloampel dan Desa P2 619934.970 9345046.410


Puloampel. P3 619943.240 9345036.200
P4 619938.600 9345023.060
Untuk mencapai lokasi penelitian dari jalan P5 619935.830 9345014.650
utama Serang-Cilegon menuju Desa P6 619931.510 9345009.410
Puloampel hanya dapat ditempuh dengan P7 619923.720 9345005.930
kendaran roda empat atau dengan roda dua. P8 619855.430 9344982.740
Kemudian dari desa Puloampel ke arah P9 619844.940 9344978.760
baratdaya sejauh kurang lebih 1,5 kilometer. P10 619839.270 9344977.630
Adapun luas daerah 51,36 Ha. Secara P11 619827.740 9344975.410
geografis (UTM) batas-batas koordinat P12 619804.970 9344965.560
daerah penelitian berdasarkan penentuan titik
banchmark (BM) hasil pengukuran topografi
seperti pada Tabel 1.berikut.

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penelitian

1.4. Waktu pengolahan data sampai dengan penyusunan


laporan di lakukan selama kurang lebih 1
Waktu berlangsungnya penyelidikan dimulai bulan di mulai dari Awal April 2013.
dari persiapan, kegiatan pengumpulan data,

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 47
Waktu pelaksanaan penelitian ini di awali  Palu Geologi
dengan tahap persiapan Tahap ini meliputi  Kompas geologi
perencanaan kegiatan di studio dan  Meteran.
perencanaan kerja yang meliputi :  Kantong Sampel
pengumpulan data-data mengenai keadaan  1 set resistivity meter merek Yokohama
medan dan mempelajari laporan-laporan  Loupe
geologi daerah sekitarnya, mempelajari
 Alat Tulis
keadaan keadaan geologi yang meliputi :
 Kamera
litologi, struktur geologi, endapan bahan
galian dari hasil penyelidikan sebelumnya.  Clipboard
pembuatan peta dasar skala 1:100 atau 1:1000  HCL 10%
untuk pemetaan detail. membuat rencana
kerja (proposal) termasuk kebutuhan tenaga 2.2. Pemetaan Geologi
kerja, perlengkapan pemetaan dan biayanya
dan menyusun program kerja dan jadwal Pemetaan geologi yang akan dilakukan adalah
pemetaan, Waktu tahapan ini dilakukan melakukan deskripsi dan pengamatan
selama 1 minggu. terhadap singkapan-singkapan batuan. Data
yang akan di catat diantaranya :
Tahap berikutnya adalah tahapan pemetaan tipe batuan dan kontak antar batuan
yang telah dilakukan selama kurang lebih 6  Gejala geologi : patahan, kekar, rekahan
hari yang dilaksanakan dari tanggal 5 - 12 dan lipatan
April 2013. Sedangkan tahapan analisis  Strike dan dip struktur batuan
laboratorium dan pekerjaan studio serta di  Unsur-unsur geomorfologi
ikuti juga pembuatan laporan dilakukan  Pencatatan lokasi sampling dan penentuan
selama dilaksanakan 3 Minggu (April 2013). titik bor
 Selain hal tersebut juga di lakukan
2. KEGIATAN PENYELIDIKAN pengambilan contoh

2.1 Persiapan Rock sampel


Di beberapa lokasi, pengamatan dapat
Tahap ini meliputi perencanaan kegiatan di langsung dilakukan tanpa melakukan
kantor dan perencanaan kerja yang meliputi : pembersihan terhadap singkapannya.
 Ppengumpulan data-data mengenai Beberapa lokasi lainnya harus
keadaan medan dan mempelajari laporan- dibersihkan terlebih dahulu dari semak-
laporan geologi daerah Nyalindung dan semak dan ranting pohon yang menutupi.
sekitarnya. Pengamatan pada singkapan yang ditemukan,
o Mempelajari litologi, struktur geologi, dicatat berupa deskripsi dan penggambaran
endapan fosfat dari hasil penyelidikan posisi pada peta lintasan atau pada GPS, foto
sebelumnya. dan pengambilan conto.
 Pembuatan peta dasar skala 1:25.000, dan
1:5000 untuk pemetaan detail. 2.3. Penyelidikan Geofisika
o Peta dasar pemetaan 1:25000,
digunakan peta rupa bumi yang Metode penelitian geofisika yang digunakan
dikeluarkan oleh Bakosurtanal. adalah metode tahanan jenis yang merupakan
o Sedangkan peta skala besar 1:1000 akan salah satu dari kelompok metode geolistrik
dilakukan perbesaran dari peta skala 1 : yang digunakan untuk mempelajari keadaan
25000, Bakosurtanal bawah permukaan dengan cara mempelajari
 Membuat rencana kerja termasuk sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah
kebutuhan tenaga kerja, perlengkapan permukaan bumi.
pemetaan dan biayanya.
 Menyusun program kerja dan jadwal Penyelidikan geolistrik resistivity adalah
pemetaan. mengukur tahanan jenis batuan dari
permukaan tanah sampai kedalaman tertentu
Peralatan yang akan digunakan meliputi : yang kita kehendaki. Tujuannya adalah untuk
 Peralatan kerja lapangan. mengetahui jenis lapisan-lapisan batuan
 Peta Dasar berdasarkan data tahanan jenisnya, dalam hal
 GPS
48 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)
ini dapat diketahui penyebaran kearah tegak dari kedalaman 10 meter sampai 40 meter
(vertikal) maupun mendatar (lateral). interval 5 meter.
Hal tersebut di atas dapat diketahui karena
setiap jenis batuan akan mempunyai nilai 2.4. Pengeboran
tahanan jenis yang berbeda-beda antara satu
dengan yang lainnya, perbedaan tersebut emboran perlu dilakukan untuk memastikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: penyebaran bahan galian ke arah vertikal,
 Ukuran butir penyusun batuannya. untuk memperoleh data-data selain mengenai
 Komposisi mineral keadaan tubuh endapan yang bersangkutan,
 Kandungan air seperti ketebalan, sifat-sifat fisik, jurus dan
 Kepadatan kemiringan sebagian, juga sifat-sifat
 Porositas. geoteknik. Pemboran juga digunakan untuk
menghitung cadangan terukur dari bahan
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, galian.
maka cara resistivity dapat digunakan untuk
mendeteksi lapisan-lapisan batuan terutama Hingga Laporan ini di buat, pemboran sedang
lapisan sedimen dengan kemiringan tidak di lakukan, dan akan direncanakan sebanyak 6
terlalu tajam. titik secara vertikal, dengan full coring.

Dengan cara ini dapat diketahui penyebaran 2.5. Pengolahan Data


lapisan-lapisan batuan kearah tegak maupun
mendatar. Beberapa hal keterbatasan metode 2.6.1. Pengolahan Data Geolistrik
ini adalah jika lapisan tipis dan letaknya relatif
dalam, respon tahanan jenisnya rendah, Data hasil pengukuran berupa tahanan jenis
sehingga sulit untuk dideteksi. listrik dari pada batuan untuk setiap interval
pengukuran dihitung, menjadi tahanan jenis
Pelaksanaan pengukuran tahanan jenis batuan semu batuan. Data tahanan jenis semu
dilakukan pada titik-titik ukur geolistrik yang tersebut diplot pada kertas logaritma ganda
terukur secara random (acak), mengingat dengan variabel x sebagai kedalaman dan
medan yang sangat berat dengan kemiringan deteksi sedangkan variabel y sebagai tahanan
lereng 10 – 70o dan panjang lereng relatif jenis semu.
pendek berjarak 35 – 100 meter, (Gambar Dengan cara demikian setiap titik duga
2.2.). Didaerah penyelidikan letak titik ukur geolistrik mempunyai grafik tahanan jenis
geolistriknya tidak dengan kisi sempurna semu lapangan, selanjutnya dengan cara
(bujur sangkar/segi empat), sehubungan “curve matching” setiap grafik tahanan jenis
daerahnya tidak memungkinkan untuk pola semu pada setiap titik diolah sehingga
grid. Penentuan titik lokasi pengukuran didapatkan tahanan jenis batuan sebenarnya
geolistrik yang tersebar didasarkan atas untuk setiap lapisan yang ada, untuk
adanya penyebaran singkapan yang teramati membantu pengolahan data digunakan
dan tersingkap. program komputer, dengan menggunakan
software “Progress”.
Letak titik geolistrik di lapangan ditentukan Data tahanan jenis lapisan batuan
dengan menggunakan pita ukur (meteran) dan dikorelasikan dengan batuan dilapangan
kompas geologi serta GPS. Jumlah sehingga dengan cara penafsiran dapat
pengukuran titik geolistrik sebanyak 43 titik diketahui macam-macam lapisan batuan yang
yang dianggap mewakili jenis satuan batuan ada. Untuk permukaan pada elektroda
yang ada dan juga mewakili kondisi morfologi potensial P2, dan didapat pada potensial
setempat dan Lampiran Peta Factual Map. antara P1 dan P2 (lihat Gambar 2.2)
Pengukuran tahanan jenis dilakukan sampai
kedalaman 10 - 40 meter. Jarak antar titik
geolistrik berkisar antara 100 sampai 200
meter. Pada tiap titik pengukuran geolistrik,
tahanan jenis batuan mulai diukur dari
permukaan sampai kedalaman 40 meter 1p   1 1   1 1 
        
dengan interval pengukuran tiap satu meter 2   r1 r 2   r 3 r 4  
sampai kedalam 6 meter dari kedalaman 8
meter sampai 10 meter interval dua meter dan
Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 49
Dimana : bentuknya tidak teratur paling mudah
V = beda potensial P1 dan P2 ditangani dengan peta-peta isopach dan
I = kuat arus sebuah planimeter polar. Daerah di antara
r = tahanan jenis kontur isopach yang bersebelahan ditentukan
r1, r2, r3 dan r4 = parameter dengan planimeter dan ini kemudian dikalikan
konfigurasi seperti dengan ketebalan rata-rata daerah ini untuk
Gambar 3.3 menghasilkan volume ketebalan rata-rata
adalah titik pertengahan antara dua kontur
yang bersebelahan, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

Cara perhitungan lain dilakukan dengan cara


grid/polygon/penampang sebagaimana
tersebut dibawah ini.

Faktor Geometri :
K  2 a

Faktor geomteri (K) merupakan besaran


penting dalam pendugaan tahanan jenis
vertikal maupun horizontal. Dengan
mengubah jarak antar elektroda untuk Disamping cara-cara perhitungan cadangan di
kepentingan eksplorasi dapat diperoleh atas juga dilakukan perhitungan cadangan
berbagai variasi nilai tahanan jenis terhadap dengan bentuk tabung yaitu luas lingkaran
kedalaman. dikalikan dengan tinggi atau ‘phi x jari-jari
pangkat 2 x tebal lapisan’. Rumus ini di
2.6.2. Metode Perhitungan Cadangan gunakan seperti log geolistrik dan data
pemboran, mengingat jarak antar titik terlalu
Cadangan secara teori dibagi menjadi 2 (dua) jauh sehingga tidak dapat dibuat dengan
: resource (sumberdaya) dan reserve system polygon. Untuk bentuk cadangan
(cadangan). Status cadangan yang akan berbentuk tabular seperti lava dan dike, di
digunakan dalam penelitian ini adalah reserve gunakan dengan perhitungan berbentuk
yang dapat dibagi lagi menjadi : tabular (atau hampir tabular) yang
 Proven (terukur) : terbuka seluruhnya mempunyai kemiringan biasanya ditandai
sehingga volume, dibatasi oleh bidang- dengan penampang tegak longitudinal yang
bidang penambangan pada kedua sisinya. digambarkan sejajar terhadap strike dan
 Probable (Terkira) : Cadangan yang deposite body. Gambar berikut
terdapat cukup terjamin tapi tidak pasti memperlihatkan bahwa daerah , X = daerah
betul Y.
 Posible (Terduga) : Terdapatnya
merupakan kemungkinan yang cukup
beralasan berdasarkan pengetahuan
geologi.

Perhitungan volume batuan tergantung pada


bentuk endapan. Batu dan pasir yang

50 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)


rekahan yang salah satunya tepat melewati
puncak Gunung Gede (Gambar 1.2).

Satuan Batuan di daerah penelitian satuan


batuan umumnya berumur kuater hasil
aktifitas volkanik dan magmatik dangkal.
Terdiri dari berupa Tuf Banten (Qpvb), Tuf
Banten Atas (Qptb), Produk Volkanik G.
Gede (Qpvg), Batuan Volkanik G. Gede
(Qpg) dan Endapan Sungai dan Pantai (Qa)
Perhitungan Cadangan bijih yang berbentuk Tiap Satuan batuan tersebut tersusun atas :
tabular atau hampir tabular maka perhitungan Tuf Banten (Qpvb) terdiri tuf, tuf fumice,
volume atau estimasinya dilakukan dengan batupasir tufan. Tuf Banten Atas (Qptb)
cara yaitu terdiri dari tuf litik, tuf pumice and tuf
Volume “Y” = panjang x lebar x beda tinggi pasiran. Produk Volkanik G. Gede (Qpvg)
(level). terdiri atas lava, breksi dan lahar
terkonsolidasi. Batuan Volkanik G. Gede
3. HASIL PENYELIDIKAN (Qpg) memiliki tersusun atas andesitis-
basaltik aliran lava terkekarkan, volcanic
3.1. Geologi Regional breksi volkanik, tuf dan lahar terkonsolidasi.
Endapan Sungai dan Pantai (Qa) terdiri dari
Morfologi dan Fisiografi daerah penelitian berangkal, kerakal, kerikil, pasir, lempung,
memiliki fisiografi adalah area bergelombang lumpur and berangkal pumice.
kuat dengan relief topografi 50-200 meter,
dengan lembah-lembah sempit, terbentuk Lokasi penelitian dilihat secara geografi
pada area lereng timurlaut kompleks terletak pada satuan batuan Batuan Volkanik
pegunungan G. Gede – Serang dan dataran G. Gede (Qpg) memiliki susunan batuan
pantai utara Serang dengan ketinggian antara andesitis-basaltik aliran lava terkekarkan,
0 - 500 mdpl. Struktur geologi yang breksi volkanik, tuf dan lahar terkonsolidasi,
berkembang adalah mega rekahan berarah (Gambar 2)
tenggara-baratlaut, terdapat 2 (dua) mega

Gambar 2. Peta Geologi Regional

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 51
3.1.1. Geologi Daerah Penelitian

A. Geomorfologi

Berdasarkan fisiografi regional, daerah


penelitian termasuk ke dalam bentang alam
atau landscape perbukitan volkanik, yaitu
suatu perbukitan hasil aktifitas volkanisme
pada masa kuater, sehingga masih
memperlihatkan ciri-ciri morfologi khas
perbukitan volkanik.
Gambar 3. Foto geomorfologi perbukitan volkanik
nampak morfolong menonjol kerucut
Morfologi daerah penelitian menempati subvolkanik dan juga gawir-gawir terjal
perbukitan dengan lembah sempit, ketinggian oleh batuan keras.
dari muka laut antara 65 hingga 325 m.
Bentuk lereng memanjang ke arah baratdaya- Proses geomorfologi yang telah dan sedang
timurlaut, searah dengan lembahnya, dengan berlangsung di daerah penelitian di jumpai
panjang lereng 900 meter hingga 1000 meter, beberapa karakter proses geomorfologi
sudut lereng yang memanjang ini antara 5o seperti dijumpainya kerucut sub gunung api,
hingga 30o. Panjang lereng memendek atau gawir-gawir terjal, dan lembah-lembah
lereng tegaklurus lembah atau punggungan dalam. (Gambar 3.). Struktur yang terdapat di
memanjang antara 75 hingga 200 meter daerah ini berupa megarekahan dan patahan
dengan sudut lereng antara 10o hingga 45o . yang berarah baratdaya-timur laut, tenggara-
baratlaut. Tersusun atas satuan batuan
Sungai yang mengalir di daerah ini adalah piroklastik, laharik dan rempah volkanik.
bagian dari system sungai radier, yang
mengalir searah dengan arah lembah atau B. Struktur Geologi
punggungan memanjang daerah ini yaitu
berarah baratdaya-timurlaut. Sungai Utama Struktur geologi yang berkembang di daerah
yaitu sungai Gondang, dengan lebar 1 hingga penelitian adalah berupa rekahan. Dari
3 meter, yang memiliki gradien 10 – 20 %, pengukuran indikasi struktur berupa bidang-
mengalir ke arah timurlaut. bidang rekahan/sesar sebanyak 44
pengukuran, didapati kedudukan umum N
Berdasarkan proses, struktur dan tahapan 120oE/82o dan N 052 o E/85o . Kedua rekahan
geomorfologi daerah penelitian hanya sebagai /sesar tersebut memotong-motong
satuan geomorfologi perbukitan volkanik membentuk blok-blok rombik.
(Gambar 3.)
Disamping itu dari kedudukan umum tersebut
yang diduga sesar adalah dengan kedudukan
rata-rata N 120oE/82o (Gambar 4)

Gambar 4. Peta Geologi Daerah Telitian

52 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)


C. Karakteristik Litologi memiliki ciri fisik struktur kekar lembar
dengan ketebalan lembar 5-20 cm, arah aliran
Berdasarkan pemetaan geologi berupa umumnya ke arah timurlaut dengan sudut arah
pengamatan singkapan batuan dengan aliran antara 3-35o, selain kekar lembar juga
mengamati tekstur, komposisi mineralogi, terdapat lava masif dan lava terbreksikan. Ciri
secara megaskopis di daerah penelitian jenis- fisik lainnya sangat kuat dan sangat padat
jenis batuan adalah batuan volkanik, baik (Gambar 3.10). Ciri petrologi andesit-basaltis
piroklastik maupun laharik. Jenis-jenis satuan ini abu-abu gelap, hipohialin, vuggy, besar
batuan tersebut (Gambar 3.6) adalah : butir fenokris 0,1-0.5 mm, dengan jumlah
1. Satuan Batuan Breksi Volkanik Fragment sedikit, masadasar gelas. Komposisi mineral
Support Ca-Na Plagioklas, hornblende, piroksen,
2. Satuan Batuan Andesit-Basaltis Lava biotit dan gelas dan mineral bijih hematit.
3. Satuan Batuan Breksi Volkanik Matrix
Support Berdasarkan ciri fisik dan petrologi di atas
4. Satuan Batuan Andesite-Basaltis Dike batuan andesit-basaltis ini terbentuk karena
5. Endapan Aluvial Sungai proses lelehan lava yang mengalir diatas
batuan samping maka disebut andesit-basaltis
1. Satuan Breksi Volkanik lava.
Fragment Support.

Satuan Breksi Volkanik Fragment Support di


daerah penelitian umumnya menempati
puncak-puncak hingga lereng-lereng bukit
yang memiliki kemiringan lereng antara 10 o -
60o. Luas penyebaran 64% (gambar 3.6).
Breksi volkanik fragment support; berbutir
kasar hingga sangat kasar; kepingan-kepingan
pada umumnya berkisar dari beberapa cm
sampai 100 cm; beberapa ada yang sebesar
350 cm, menyudut hingga menyudut-
tanggung, kepingan-kepingan kebanyakan
terdiri dari andesit piroksen bersifat aphanit Gambar 6. Foto Singkapan Andesite-basaltis lava
berupa massive, kekarlembar dan
dan porfir, beberapa fragmen tuf dan terbreksikan
batulapili, sangat kompak dan sangat keras
(Gambar 5). Ketebalan satuan ini berdasarkan 3. Satuan Breksi Volkanik Matrix
penampang geologi antara 50 – 350 meter. Support

Satuan Breksi Volkanik Matriks Support di


daerah penelitian umumnya menempati
puncak lereng bukit di bagian selatan yang
memiliki kemiringan lereng antara 10 o -30o.
Luas penyebaran 12 % (gambar 7).

Breksi volkanik Matriks Support; berbutir


halus hingga sangat kasar; kepingan-kepingan
pada umumnya berkisar dari beberapa cm
sampai 60 cm; menyudut hingga menyudut-
tanggung, fragmen kebanyakan terdiri dari
Gambar 5. Foto Singkapan Satuan Breksi Volkanik andesit piroksen bersifat aphanit dan porfir,
Fragment Support beberapa fragmen tuf dan batulapili, terpilah
buruk, porositas buruk, sangat kompak dan
2. Satuan Andesit-basaltis Lava sangat keras. Memiliki struktur aliran berupa
‘channel struktur’ dan reverse graded bedding
Satuan ini hanya tersingkap lereng bukit dan normal graded bedding, sebagai ciri aliran
bagian utara dan selatan, Luas penyebaran laharik. (Gambar 3).
kurang lebih 19.5 %, Ketebalan satuan ini
antara 9-20 meter,. (Gambar 6). Satuan ini
Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 53
Ketebalan satuan ini berdasarkan penampang
geologi antara 9 – 55 meter.

Gambar 7. Foto Singkapan Batuan Breksi Matriks Gambar 9. Foto Singkapan Endapan Aluvial, Terdiri Dari
Support Dengan Struktur Chaneling dan Orientasi Bongkah,Kerakal, Kerikil, dan Pasir
Butiran Dengan Reverse Grade Bedding
3.2. Geofisika
4. Satuan Andesit-Basaltis Porfir
Dike Metode pengukuran geofisika yang di
gunakan adalah metode geolistrik dengan
Satuan ini hanya tersingkap di dasar sungai konfigurasi wenner, dengan nomor titik A1-
dan lereng bukit bagian utara, Luas A43
penyebaran kurang lebih 0.5 %, Ketebalan
satuan ini antara 5-7 meter, dengan panjang Hasil Analisis Geolistrik seluruh data hasil
antara 200 dan 600 meter. (Gambar 3). pengukuran berupa tahanan jenis listrik dari
pada batuan untuk setiap interval pengukuran
Satuan ini memiliki ciri fisik struktur kekar dihitung, menjadi tahanan jenis semu batuan.
kolom dan kekar lembar, memiliki bidang Data tahanan jenis semu tersebut diplot pada
kontak dengan kemiringan 60o sangat kuat kertas logaritma ganda dengan variabel x
dan sangat padat. pada bagian bawah dan sebagai kedalaman dan deteksi sedangkan
atasnya, kontak dengan breksi volkanik variabel y sebagai tahanan jenis semu.
fragment support (Gambar 8). Ciri petrologi
andesit-basaltis ini abu-abu gelap, Dengan cara demikian setiap titik duga
hipokrisalin, porfiritik, besar butir fenokris geolistrik mempunyai grafik tahanan jenis
0,1-1 mm, dengan jumlah >25%, masadasar semu lapangan, selanjutnya dengan cara
kristalin dan gelas. Komposisi mineral Ca-Na “curve matching” setiap grafik tahanan jenis
Plagioklas, hornblende, piroksen, biotit dan semu pada setiap titik diolah sehingga
gelas. didapatkan tahanan jenis batuan sebenarnya
untuk setiap lapisan yang ada, untuk
Berdasarkan ciri fisik dan petrologi di atas membantu pengolahan data digunakan
batuan andesit-basaltis porfir ini terbentuk program komputer, dengan menggunakan
karena proses intrusi dangkal yang memotong software “Progress”.
batuan samping maka disebut andesit-basaltis
porfir dike. Data tahanan jenis lapisan batuan
dibandingkan dengan singkapan batuan yang
ada, sehingga dengan cara penafsiran dapat
diketahui macam-macam lapisan batuan di
lokasi ini. Dengan dibantu data geologi dapat
diketahui jenis lapisan batuan berdasarkan
nilai tahanan jenisnya sebagai berikut :
Gambar 8. Foto Singkapan Andesit-Basltis Porfi Dike Tabel 2. Rekapitulasi Tahanan Jenis Lapisan Batuan
dan Jenis Batuannya
5. Satuan Aluvial Sungai

Satuan ini tersebar di bagian timur pada


tengah peta daerah penelitian dengan luas
kurang lebih 4%, pada Sunggai Gondang.
Satuan batuan ini terdiri dari bongkah, Berdasarkan hasil pengukuran dan
kerakal,kerikil dan pasir. Tebal satuan ini interpretasi yang telah dilakukan di daerah
antara 0,5 – 8 meter, (Gambar 9). penelitian di dapat beberapa jenis batuan
dengan kriteria sebagai berikut :
 Soil atau tanah beberapa mengandung
bongkahan batu berupa batu breksi
54 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)
maupun lava, Lapisan batuan ini memiliki Basaltis Dike, kedua batuan ini secara
nilai tahanan jenis yang tinggi yaitu antara Andesit-basaltis ini abu-abu gelap, hipohialin
21.82 - 197.41 ohm-meter . dan hipokristalin, vuggy, besar butir fenokris
 Aluvial sungai sebagai material lepas 0,1-1.0 mm, dengan jumlah sedikit,
terdiri dari berukuran pasir – bongkah, masadasar gelas. Komposisi mineral Ca-Na
lapisan ini memiliki tahanan jenis antara Plagioklas, hornblende, piroksen, biotit dan
38.11 - 43.41 ohm meter. gelas dan mineral bijih hematit, sangat
 Breksi volkanik matriks support; berbutir kompak dan sangat keras. Terkekarkan berupa
halus hingga sangat kasar; kepingan- kekar lembar dan kekar kolom dan masive,
kepingan pada umumnya berkisar dari juga terpotong oleh kekar tektonik berbentuk
beberapa cm sampai 60 cm; menyudut rombik (Gambar 3.8 dan 3.10).
hingga menyudut-tanggung, fragmen
kebanyakan terdiri dari andesit piroksen Bahan galian batu dan pasir, berasal dari
bersifat aphanit dan porfir, beberapa satuan batuan Breksi Volkanik fragment dan
fragmen tuf dan batulapili, terpilah buruk, matrix Support kedua jenis batuan ini
porositas buruk, sangat kompak dan sangat memiliki ciri berbutir halus, kasar hingga
keras. Batuan ini memiliki tahanan jenis sangat kasar; kepingan-kepingan pada
antara 29.03 - 98.03 ohm-meter. umumnya berkisar dari beberapa cm sampai
 Lava Andesit-basaltis ini abu-abu gelap, 350 cm; menyudut hingga menyudut-
hipohialin, vuggy, besar butir fenokris 0,1- tanggung, fragmen kebanyakan terdiri dari
0.5 mm, dengan jumlah sedikit, masadasar andesit piroksen bersifat aphanit dan porfir,
gelas. Komposisi mineral Ca-Na beberapa fragmen tuf dan batulapili, terpilah
Plagioklas, hornblende, piroksen, biotit buruk, porositas buruk, sangat kompak dan
dan gelas dan mineral bijih hematit, sangat sangat keras Terkekarkan berupa kekar
kompak dan sangat keras, dengan nilai lembar dan kekar kolom dan masive, juga
tahanan jenis 152.37 - 386.29 meter. terpotong oleh kekar tektonik berbentuk blok-
 Breksi volkanik fragment support; berbutir blok berbentuk rombik (Gambar 3.7 dan 3.9).
kasar hingga sangat kasar; kepingan-
kepingan pada umumnya berkisar dari b. Sebaran
beberapa cm sampai 350 cm; menyudut
hingga menyudut-tanggung, fragmen 1. Sebaran bahan galian batu dan
kebanyakan terdiri dari andesit piroksen pasir berdasarkan Geolistrik
bersifat aphanit dan porfir, beberapa
fragmen tuf dan batulapili, terpilah buruk, Setiap titik geolistrik diplot dan digambarkan
porositas buruk, sangat kompak dan sangat dalam peta lokasi titik geolistrik, maka setiap
keras. Batuan ini memiliki tahanan jenis titik geolistrik yang diduga terdapat lapisan
antara 29.03 - 98.03 ohm-meter. mengandung batu dan pasir, digambarkan
dalam peta hanya berdasarkan kedalaman
Secara detail hasil pengukuran geolistrik dan total titik geolistik. Penyebaran bahan galian
interpretasinya disajikan pada Lampiran batu dan pasir tidak dapat digambarkan
Tabulasi Data Geolistrik dan Perhitungan mengingat bentuk morfologi yang curam
Cadangannya. sementara jarak antar titik geolistrik relatif
jauh.
3.3. Endapan Bahan Galian Batu dan Pasir
Maka penggambaran penyebaran bahan
a. Karakteristik galian batu dan pasir hanya di sekitar titik
geolistrik, dengan radius sesuai dengan
Karakteristik bahan galian batu dan pasir kedalaman total titik geolistrik yaitu antara 10
sesuai dengan ciri atau karateristik secara hingga 40 meter. (Gambar 10).
petrologi di lapangan, maka ciri petrologi juga
sebagai ciri karakteristik bahan galian batu 2. Sebaran galian batu dan pasir
dan pasir. Berdasarkan ciri – ciri litologi dari Berdasarkan Pemetaan Geologi
pemetaan geologi dan geolistrik maka ciri
litologi sesuai penjelasan ciri litologi pada Sebaran endapan bahan galian batu dan pasir
subbab geologi dimuka, yaitu : hampir sama dengan sebaran batuan pada peta
Bahan Galian Batu, berasal dari satuan geologi, hanya dikelompokan saja. Bahan
batuan Andesit-Basaltis Lava dan Andesite- galian batu adalah gabungan antara sebaran

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 55
batuan andesit dike dengan andesit lava yaitu diklasifikasikan berdasarkan tingkat
seluas 20% dari luas total daerah penelitian. keyakinan geologi dan tingkat keyakinan
Sedangkan Bahan galian batu dan pasir ekonomi.
penyebarannya merupakan gabungan antara
sebaran batuan breksi fragmen support dan Tingkat keyakinan geologi meliputi jarak
breksi matrik support yaitu kurang lebih 76% pengaruh dan titik informasi, sementara
dari luas daerah telitian, Luas 4 % lagi tingkat keyakinan ekonomi berdasarkan
merupakan aluvial sungai tidak dihitung kualitas, ketebalan serta pemetaan ekonomi
sebagai cadangan batu dan pasir. (Gambar mikro dan kondisi politik dan kebijakan
11). investasi. Sumberdaya terbagi atas Hipotetik,
Tereka, Terindikasi serta Terukur. Di daerah
3.4. Estimasi Sumberdaya Bahan Galian penelitian dapat diklasifikasikan sebagai
Batu dan Pasir Quarry cadangan terkira (proved reserve) yaitu
sumberdaya terindikssi dan sebagian
Sumberdaya adalah jumlah bahan galian di sumberdaya terukur, tetapi berdasarkan kajian
daerah penyelidikan atau bagian dari daerah kelayakan semua faktor yang terkait telah
penyelidikan yang dihitung berdasarkan data terpenuhi sehingga penambangan dapat
yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dilakukan secara layak.
untuk tahap survey tertentu. Sumberdaya

Gambar 10. Peta Sebaran Dari Data Geolistrik

56 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)


Gambar 11. Peta Sebaran Batu dan Pasir Pemetaan Geologi

(Arcgis) didapatkan total Cadangan Batu,


Ada beberapa metode perhitungan cadangan Batu dan Pasir pada luasan 51,36 ha adalah :
bahan galian yang dikenal, yaitu metode
penampang, metode poligon, metode Circular Tabel 3. Tabel Perhitungan Cadangan Batu dan Pasir
(SGS.83). Metode Blok dll, hal ini ditujukan
untuk bahan galian-bahan galian yang
mempunyai sifat dan karakteristik tertentu,
misalnya batubara. Pendekatan spesifik untuk
bahan galian endapan bahan galian batu dan
pasir Quarry, maka metode metode 3.6. Perhitungan Cadangan Berdasarkan
penampang, metode poligon, metode Dugaan Geolistrik
Circular. Dalam perhitungan cadangan level
ketinggian topografi yang terendah adalah 65 Jumlah titik geolistrik yang telah dilakukan
meter sedangkan tertinggi adalah 325 meter. pengukuran di daerah penyelidikan sebanyak
43 titik dengan luas lebih kurang 51,36 Ha
3.5. Perhitungan Cadangan Berdasarkan Seluruh titik geolistrik mendapatan bahan
Pemetaan Geologi galian batu dan pasir. Sebagaimana dijelaskan
dimuka sebaran batu dan pasir tidak dapat di
Bentuk bahan galian batu berbentuk tabular gambarkan maka digunakan perhitungan
dan hampir tabular, maka perhitungan metode perhitungan tabung, dimana jari-jari
cadangan didekati dengan metode sederhana tabung didapat dari total kedalaman titik
yaitu panjangXlebarxtinggi. Sedangkan geolistrik. Perhitungan cadangan tiap titik
perhitungan cadangan untuk bahan galian geolistrik terlampir. Sedangkan total jumlah
batu dan pasir yang berbentuk tidak beraturan cadangan hasil pemetaan geolistrik
digunakan metode circular atau cara kontur. sebagaimana tabel 4 berikut :
Dengan bantuan Sistem Informasi Geografi

Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 57
Tabel 4. Tabel Perhitungan Cadangan Batu dan Pasir 4.2. Saran
Hasil Geolistrik
1. Perlu melakukan analisis sampel secara
mekanik (uji laboratorium) untuk
memastikan secara tepat sifat-sifat
mekanis, agar sesuai dengan standar bahan
baku batu dan pasir untuk bangunan; yang
meliputi kuat tekan, titik beban, sifat
4. KESIMPULAN DAN SARAN
hancur, dan sifat-sifat mekanis lainnya .
2. Studi geoteknik untuk menentukan cara
4.1. Kesimpulan
penambangan yang efektif.
Pengusahaan bahan galian batu, batu dan pasir
DAFTAR PUSTAKA
yang akan diusahakan oleh PT. Probo
Resources secara kuantitas cukup ekonomis
mengingat : - Tel ford, W.M., L.P. Geldert, R.E.
1. Bahan asal galian batu dan pasir ini berasal Sheriff, D.A. Keys, 1974, Applied
dari hasil aktifitas volkanis berupa andesit Geophisics, Cambridge University
basaltis lava, andesit basaltis dike, breksi Press, 442-499 pages.
fragment support dan breksi volkanik - Craft, B.C. and M.F. Hawkins, 1959,
matriks support, yang telah mengalami Petroleum Reservois Engineering,
pemadatan dan kompaksi sehingga sangat Petroleum Engineering Departement
keras dan sangat padat, pola kekar relatif Lonisiana State University, Prentice-
jarang yang menyebakan bentuk lapisan Hall, Inc. 22-33 pages
atau blok batuan telatif tebal sehingga - Rusmana, E., K. Suwitodirdjo dan
batuan relatif utuh tidak mudah hancur,
Suharsono, 1991., Peta Geologi, Lembar
sehingga apa yang diinginkan yaitu batu,
batu dan pasir dapat diproduksi. Serang, PPPG, Bandung
2. Total cadangan cukup besar :
a. Cadangan pasir dan batu berdasarkan PENULIS :
pemetaan geologi hingga mencapai
57,796,037.50 meter kubik atau 57,8 Ir. Solihin, Staf Dosen/Pengajar Program
Juta meter kubik, Studi Teknik Geologi, Fakultas
b. Total cadangan pasir dan batu dari Teknik – Universitas Pakuan,
pemetaan geolistrik mencapai Bogor
3,516,787.91 atau 3,5 juta meter kubik.
3. Aksesibilitas mudah dan lancar,
pengangkutan ke daerah sekitar terutama
Kota Jakarta, dapat melalui darat maupun
jalur laut.
4. Namun relatif sulit dalam melalkukan
penambangan mengingat batuan sangat
kompak dan keras.

58 Jurnal Teknologi Volume I, Edisi 23, Periode Juli-Desember 2013 (46-59)


Bahan Galian Batu dan Pasir (Quarry) Daerah Puloampel, Kecamatan Puloampel .................................(Solihin) 59

Anda mungkin juga menyukai