Anda di halaman 1dari 1

Rangkuman Jurnal : “An assessment of online instructor e-learning readiness

before, during, and after course delivery”

E-learning merupakan kunci inovasi yang dapat menggabungkan dan berbagi media,
komunikasi, dan pelatihan dalam bentuk web tanpa batasan perbedaan waktu dan tempat.
Elearning merupakan tempat belajar interaktif dalam jaringan, contohnya adalah ELS. ELS
memungkinkan pengembangan konten online, kerja kelompok, berdiskusi dalam room chat
dan history tugas. Desain dan implementasi els penting untuk menyediakan konten yang
baik pada user. Gagal tidaknya ELS tergantung pada instruktur online(penyedia konten),. E-
learning Readiness (e-readiness) merupakan istilah yang digunakan untuk seberapa ahli user
dalam menggunakan ELS sebagai alat untuk berkomunikasi.
Beberapa syarat yang di perlukan untuk menilai berhasil tidaknya ELS diterapkan, adalah
kesiapan instruktur (Pembuat konten). Semakin tinggi pendidikan, skill it, skill berkomuikasi
dan frekuensi penggunaan ELS menjadi tolak ukur instruktur online biasa disebut e-
readiness. Tingginya e-readiness semakin terbantu pengguna (puas tidaknya terhadap
layanan ELS).
Penilaian e-readiness dalam tahap sebelum kursus berfokus pada infrastruktur teknis dan
karakteristik yang menjadi tujuan dari ELS. Ini adalah tahap di mana online instruktur
mempersiapkan ruang kursus online dengan materi kursus yang diperlukan menggunakan
template dengan desain yang telah dibuat di awal. Dalam tahap ini kepuasan instruktur
dan pengguna sangat diperhitungkan karena disana kita dapat melihat kualitas ELS. Kualitas
informasi, konektivitas, akurasi informasi dan waktu yang dibutuhkan untuk mengakses ELS
sebagai e-learning juga menjadi tolak ukur keberhasilan dalam penerapan ELS.
Penilaian e-readiness dalam tahap selama penyampaian kursus. Tahap ini berfokus
mengevaluasi apakah ELS telah digunakan sebagaimana mestinya dan hal ini dapat diihat
atau diukur dari kepuasan instruktur dan user. Tahap ini juga digunakan untuk meneliti
sejauh mana ELS sebagai alat teknologi yang benar-benar digunakan. Yang mana kepuasan
terhadap fitur dan layanan ELS dapat menjadi tolak ukur untuk menilai efektivitas ELS secara
keseluruhan.
Penilaian e-readiness dalam tahap setelah penyampaian kursus. Tahap ini mengevaluasi layak
tidaknya pengembangan dan investasi ELS pada akhir kursus. Positif atau negatif kelayakan dari ELS
akan memengaruhi kepuasan instruktur online dengan sistem dan penggunaan mereka selanjutnya.
Dengan demikian, penting untuk mencatat pengalaman instruktur online selama fase sebelumnya
dalam rangka untuk mengevaluasi dan meningkatkan pengalaman mereka dalam kursus yang
diadakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai