Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman PD-5

Sesi 1: PENGANTAR TES GRAFIS

Sesi 2: BAUM TEST


Tugas
1. Dalam tes gambar Pohon, mengapa pemeriksa harus memiliki ketrampilan observasi dan
anamnesa?
Jawab: Dalam rangka interpretasi tes BAUM atau tes grafis lainnya, maka seorang pemeriksa
harus memiliki ketrampilan OBSERVASI dan ANAMNESA, agar memiliki data yang lengkap
yang dapat digunakan untuk memperkuat kesimpulan / diagnosa pemeriksa. Selain itu dari
data yang diperoleh dg media bantu yang cukup lengkap yaitu hasil karya gambar BAUM,
hasil Observasi dan Anamnesa, maka akan memudahkan pemeriksa melihat pola-pola
perilaku yg konsisten yg muncul dan melakukan cross check dari ketiga hasil tsb.
2. Jelaskan hal-hal yang bisa menghalangi arus proyektif dalam tes gambar Pohon
Dalam memberikan instruksi dalam test baum, pemeriksa tidak boleh memberikan adanya
“larangan” atau “pembatasan” (seperti tidak boleh menggambar pohon kelapa, pisang,
cemara dll, tdk boleh menghapus, tdk boleh melipat, tdk boleh menggaris, dll) agar subjek
lebih leluasa, lebih ekspresif, tidak banyak berpikir, jujur dan apa adanya. Selain itu tanpa
adanya pembatasan maka yang akan hadir adalah sesuatu yang berasal dari ketidaksadaran,
asli dan mengikuti arus primer dan tidak tercampuri oleh proses kognitif/berpikir yang
biasanya lebih manipulatif

Sesi 3: MENGENAL INTERPRETASI BAUM


Tugas
1. Dalam tes gambar Pohon, mengapa pemeriksa perlu mendapatkan informasi tambahan
mengenai riwayat kesehatan subjek?
Jawab: Pemeriksa perlu mendapatkan informasi tambahan mengenai RIWAYAT KESEHATAN
FISIK subjek, karena informasi tsb berkaitan dengan aspek gerakan tangan khususnya
motorik halus yang dikendalikan oleh susunan syaraf di otak. Apabila Subjek tidak pernah
mengalami penyakit /trauma cedera yang berhubungan dengan otak (misal : kanker/ tumor
otak, cedera otak, operasi otak, tremor karena stroke) besar kemungkinan gerakan tangan
saat menggambar pohon tidak akan bermasalah, sehingga interpretasi bisa valid  
2. Dalam interpretasi tes gambar Pohon, bagaimana cara mengetahui kemampuan subjek
dalam manajemen diri?
Jawab: Cara mengetahui kemampuan subjek dalam MANAJEMEN DIRI (mengelola diri) dari
Tes Pohon adalah melalui kesan gambar secara keseluruhan yang ditampilkan rapi, coretan
dan garis terkendali dan secara keseluruhan gambar pohon bila diamati enak dipandang
(tidak acak-acakan, tidak menakutkan )

Sesi 4: MENANGKAP KESAN MOLAR


Diskusi Forum
Mengapa di dalam interpretasi tes grafis diharuskan untuk melihat kesan MOLAR dari hasil
karya subjek? Beri contoh kesan molar dari tes BAUM
Tugas
1. Amati gambar Pohon 3 yang terdapat di Modul 4, halaman 4. Kemudian interpretasi
gambar Pohon tersebut berdasarkan gerak, ruang dan bentuk.
Jawab: DARI SISI RUANG : pojok kanan bawah, masih banyak ruang kosong yang tersisa.
Pohon tersebut seolah-olah menjauh atau menghindar dari area kiri. --> (adakah
pengalaman yang tidak membuatnya nyaman di masa lalu)
   DARI SISI BENTUK : bentuk Kecil, dibuat seadanya, sederhana, tanpa cabang, bentuk
pohon seperti pohon yang digambar oleh anak-anak, nempel di batas kertas --> anak-anak, 
   DARI SISI GERAK :  awal tarikan tersendat, selanjutnya lancar, gambar dibuat dengan
cepat, yang penting selesai, bagian mahkota terbuka di bagian bawah kanan & kiri
-->impulsif, tidak pikir panjang, lost control, 
2. Buat kesimpulan dari hasil interpretasi tersebut.
Jawab: INTERPRETASI : Subjek adalah pribadi yang cenderung masih kekanak-kanakan dan
sulit menjalin relasi sosial yang nyaman. Tindakannya lebih sering tanpa disertai planning
dan bila ada masalah cenderung menghindar.

Sesi 5: PRESENTASI BAUM ANAMNESA


TUGAS BELUM DINILAI TENTANG INTERVIEW

Sesi 6: DRAW A PERSON


Diskusi Forum
Apa yang perlu diperhatikan dalam interpretasi tes DAM/DAP
Tugas BELUM DINILAI
Beri penilaian anda terhadap gambar di bawah ini berdasarkan ciri-ciri gambar orang (DAP)
dari orang dewasa normal/ sehat. Gambar ini dibuat oleh seorang operator, laki-laki, berusia
32 tahun.
Jawab:
Figure yang digambar oleh testee tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Letak gambar
figure yang dibuat berada di tengah; kiri-kanan, atas-bawah telihat seimbang. Gambar yang
dibuat sesuai dengan jenis kelamin testee yaitu berjenis kelamin laki-laki. Figure gambar
kurang lengkap karena tidak memiliki bahu. Figure gambar terlihat kurang proporsional
yaitu kepala yang digambar lebih besar dari badannya. Figure gambar terlihat kurang
simetris; mata kanan-kiri, telinga kanan-kiri, tangan kanan-kiri, kaki kanan kiri salah satunya
terlihat lebih besar. Terdapat penebalan atau pengulangan garis pada kaki kanan dan telinga
kiri pada figure gambar tersebut serta terdapat garis yang sangat tipis pada kepala bagian
kiri gambar tersebut. Rambut yang digambar sangat tipis, terlihat hanya mempunyai 3 helai.
Pupil mata pada figure gambar terlihat melihat ke bawah.

SESI 7: ASPEK GAMBAR DAP (DRAW A PERSON)


Disukusi forum
Mengapa saat memberikan tes gambar DAP, selain menuliskan nama di balik kertas putih,
Testee juga diminta menuliskan usia dan jenis kelamin

UTS nya
1. Ketika Anda mengobservasi salah satu peserta tes (Testee) yang sedang menjalani tes
gambar BAUM dan DAP, Anda mengamati bahwa yang bersangkutan (testee) memulai
menggambar 10 menit setelah instruksi diberikan, bolak-balik menghapus, dan ia meminta
tambahan waktu untuk menyelesaikan gambarnya. Melihat perilaku testee tersebut, apa
saja dugaan Anda terkait dengan kepribadian (pola perilaku) si testee. (sebutkan lebih dari 3
dugaan)
Jawab:
- Memperhitungkan setiap tindakan
- Ragu-ragu
- Perfectionist
- Tidak percaya diri

2. Mengapa sebagai tester disarankan tidak hanya observasi dan melihat hasil test grafis
tetapi juga disarankan juga melakukan wawancara?
Jawab:
Dalam wawancara, tester mendapatkan jawaban atau pernyataan langsung dari testee
melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Observasi diperlukan sebagai alat
pengumpulan data sebagai sesuatu yang tampak dan dapat langsung kita amati. Observasi
dan wawancara dilakukan agar memiliki data yang lengkap yang dapat digunakan untuk
memperkuat kesimpulan atau diagnosa pemeriksa. Hasil tes grafis, observasi, dan
wawancara akan memudahkan pemeriksa melihat pola-pola perilaku yang konsisten yang
muncul dan melakukan cross check dari ketiga hasil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai