banyaknya saham beredar. Hal ini berarti bahwa hak pemegang saham atas modal PT adalah sebesar jumlah ekuitas persero. Jadi bila PT dibubarkan maka tiap pemegang saham berhak atas jumlah: Modal disetor + laba belum dibagi Banyak saham yang beredar Contoh soal : Neraca PT menunjukan ekuitas persero sbb : Modal disetor : Saham biasa Rp. 2.000,- nominal, saham dasar sebanyak 1.000 lembar dan telah ditempatkan 800 lembar……………………………Rp. 1.600.000 Laba belum dibagi……………Rp. 800.000 Rp. 2.400.000 Maka ekuitas tiap saham = 2.400.000 : 800 = Rp. 3.000,- Akan tetapi bagi PT yang mempunyai saham utama disamping saham biasa maka terlebih dahulu harus dialokasikan terhadap tiap-tiap jenis saham tersebut. Ekuitas tiap saham dapat ditetapkan dengan cara membagi modal yang telah dilalokasikan dengan jumlah saham yang beredar. Merupakan laba bersih yang tidak didistribusikan kepada para pemegang saham Faktor yang mempengaruhi perubahan laba ditahan : adanya laba atau rugi bersih adanya penyesuaian periode prioritas adanya deviden adanya transaksi atas saham tresuri adanya penyesuaian akibat quasi reorganization Contoh soal : PT Prima mencadangkan laba ditahan sebesar Rp. 400.000,- selama 5 tahun untuk tujuan expansi perusahaan. Maka jurnalnya sbb : Laba ditahan RP. 400.000 Cad laba ditahan utk expansi Rp. 400.000 Pada akhir tahun ke 5, cadangan laba ditahan berjumlah Rp. 2.000.000, jika diasumsikan pencadangan telah selesai dan dikembalikan lagi pada akun laba ditahan. Maka jurnalnya sbb ; Cad laba ditahan utk ekspansi Rp. 2.000.000 Laba ditahan Rp. 2.000.000 Merupakan distribusi laba kepada para pemegang saham dalam berbagai bentuk. Jenis-jenis deviden : 1. Dividen tunai (Cash dividend) 2. Dividen Properti (Property dividend) 3. Dividen surat wesel (Scrip dividend) 4. Dividen liquidasi (Liquidating dividend) 5. Dividen Saham (Stock dividend) Berkaitan dgn akuntansi berbagai jenis deviden maka ada 3 tanggal yang perlu diperhatikan : 1. Tanggal pengumuman (date of declaration) 2. Tanggal pencatatan (date of record) 3. Tanggal pembayaran (date of payment) a) Deviden tunai Merupakan distribusi laba kepada para pemegang saham berbentuk uang kas Contoh : Diumumkan bayar deviden saham sebesar Rp.45.000. maka jurnalnya : Saat pengumuman Laba ditahan Rp. 45.000 Utang deviden Rp. 45.000 Saat pencatatan Tidak ada jurnal Saat pembayaran Utang deviden Rp. 45.000 Kas Rp. 45.000 b) Deviden properti Distribusi laba ke pemegang perusahaan berupa properti seperti : merchandise, real estate dan investasi, dll Contoh soal : Diumumkan properti deviden berupa investasi dalam sekuritas yang harga perolehan saat pengumuman sebesar Rp. 120.000 dan pada saat itu nilai pasar investasi sekuritas sebesar Rp. 200.000. maka jurnal yang dibuat sbb : Saat pengumuman Laba ditahan Rp. 200.000 Uang deviden properti Rp. 200.000 Properti (investasi) Rp. 80.000 Laba atas apresiasi properti Rp. 80.000 Saat pencatatan Tidak ada jurnal Saat pembayaran Utang deviden Rp. 200.000 Properti Rp. 200.000 c) Deviden surat wesel Merupakan distribusi laba kepada para pemegang saham oleh perseroan dgn cara menerbitkan srt wesel khusus kepada pemegang saham yang akan dibayarkan pada waktu yang akan datang ditambah dengan bunga tertentu. Contoh PT Jaya mengumumkan dan membayar deviden srt wesel senilai Rp. 500.000 dgn tingkat bunga 10% dan pembayran dilakukan 3 bln sejak diumumkan. Jurnal yg dibuat sbb : Saat pengumuman Laba ditahan Rp 500.000 wesel byr utk pemegang sahamRp. 500.000 Saat pencatatan Tidak ada jurnal Saat pembayaran Wesel byr utk pemegang saham Rp. 500.000 Beban bunga(500.000x 10%x 3/12)Rp. 12.500 Kas Rp. 512.5000 d) Deviden liquidasi Merupakan distribusi laba kepada para pemegang saham yang didasarkan kepada modal disetor bukan didasarkan kepada laba ditahan. Contoh soal PT Kinai mengumumkan dan membayar deviden sebesar Rp. 1.200.000,- yang sebesar Rp. 700.000,- merupakan deviden tunai dan sisanya merupakan pengembalian modal kepada para pemegang saham. Jurnal yg dibuat sbb: Saat pengumuman Laba ditahan Rp.700.000 Tambahan modal disetor Rp. 500.000 Utang deviden Rp. 1.200.000 Saat pencatatan Tidak ada jurnal Saat pembayaran Utang deviden Rp. 1.200.000 Kas Rp. 1.200.000 e) Deviden saham Merupakan distribusi laba kepada para pemegang saham berupa saham bukan berupa aktiva. Contoh soal : PT. Kriya mempunyai saham yang beredar 1.000 lbr dgn nilai nominal Rp. 10,- dan laba ditahan Rp. 50.000, dgn asumsi diumumkan 10% deviden saham yang harga saham pada saat pengumuman deviden sebesar Rp. 13,- maka jurnalnya sbb: Saat pengumuman Laba ditahan(Rp 13 x 1.000 lbr) Rp. 13.000 saham biasa dibagi (Rp 10 x 1.000lbr) Rp10.000 modal disetor diatas nominal Rp. 3.000 Saat pencatatan Tidak ada jurnal Saat pembayaran Saham biasa yg dibagikan Rp.10.000 saham biasa Rp. 10.000 Adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembar sahamnya secara profesional Contoh : sebuah perusahaan melakukan stock split 1 : 5 artinya : 1 saham dipecah menjadi 5 lembar misal 1 saham Rp 100.000 dipecah menjadi 5 menjadi Rp. 20.000 Alasan mengapa perusahaan mengambil langkah stock split : a. Supaya investor ritel mampu membeli sahamnya b. Meningkatkan liquiditas di bursa c. Stock split dilakukan ketika harga saham sudah naik terlalu tinggi agar menjadi rendah dan terjangkau oleh investor. Adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham, dengan mengurangi jumlah saham yang beredar. Misal Reverse stock split dengan penggabungan 2 : 1 maksudnya adalah setiap 2 lembar saham ditukar dengan satu lembar saham baru. Contoh 2 lot saham nominal @ Rp. 50.000 ditukar menjadi 1 lot saham nominal @Rp. 100.000,- Reverse stock split dilakukan ketika harga saham turun terus dan terancam delisting( penghapusan) dari bursa.