Disusun oleh :
Sutriyono ( 1907085)
Fahrizal Amri ( 1907090 )
Gevy Hukunala ( 1907083)
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas
2. Untuk mengetahui tentang konsep tugas kounitas dengan anak usia sekolah
3. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan yang diberikan pada
komunitas dengan anak usia sekolah.
C. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan Mahasiswa di Jurusan Keperawatan
mendapat informasi tentang landasan teori asuhan keperawatan pada komunitas
dengan anak usia sekolah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak masuk
sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir masa kanak-
kanak yaitu 12 tahun. Langkah perkembangan selama anak mengembangkan
kompetensi dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama masa ini
anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari dengan
cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya.
B. Perkembangan Usia Sekolah
1. Perkembangan Biologis
Saat umur sampai 12 tahun, pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun untuk
tinggi badan dan meningkat 2-3 kg per tahun untuk berat badan. Selama usia
tersebut, anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan ukuran tubuh.
Anak laki-laki cenderung gemuk. Pada usia ini, pembentukan jaringan lemak
lebih cepat perkembangannya daripada otot.
2. Perkembangan Psikososial
Menurut Freud, perkembangan psikososialnya digolongkan dalam fase
laten, yaitu ketika anak berada dalam fase oidipus yang terjadi pada masa
prasekolah dan mencintai seseorang. Dalam tahap ini, anak cenderung
membina hubungan yang erat atau akrab dengan teman sebaya, juga banyak
bertanya tentang gambar seks yang dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui
media. Menurut Erikson, perkembangan psikososialnya berada dalam tahap
industri vs inferior. Dalam tahap ini, anak mampu melakukan atau menguasai
keterampilan yang bersifat teknologi dan sosial, memiliki keinginan untuk
mandiri, dan berupaya menyelesaikan tugas. Inilah yang merupakan tahap
industri. Bila tugas tersebut tidak dapat dilakukan, anak akan menjadi inferior.
3. Temperamen
Sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan faktor terpenting
dalam perilakunya pada masa ini. Pola perilakunya menunjukkan anak mudah
bereaksi terhadap situasi yang baru. Pada usia ini, sifat temperamental sering
muncul sehingga peran orang tua dan guru sangat besar untuk
mengendalikannya.
4. Perkembangan Kognitif
Menurut Plaget, usia ini berada dalam tahap operasional konkret, yaitu anak
mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama
periode ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat
dan memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan pengalaman yang
dijumpainya.
5. Perkembangan Moral
Masa akhir kanak-kanak, perkembangan moralnya dikategorikan oleh
Kohlberg berada dalam tahap konvensional. Pada tahap ini, anak mulai belajar
tentang peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan merasa
bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang telah diterimanya.
6. Perkembangan Spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya adalah konkret atau
nyata daripada belajar tentang “God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga dan
neraka sehingga cenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut
bila masuk neraka.
7. Perkembangan Bahasa
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari berbagai
pelajaran di sekolah, bacaan, pembicaraan, dan media. Kesalahan pengucapan
mengalami penurunan karena selama mencari pengalaman anak telah
mendengar pengucapan yang benar sehingga mampu mengucapkannya dengan
benar.
8. Perkembangan Sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok, yang ditandai
dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya
keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok.
9. Perkembangan Seksual
Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari teman-teman terlebih guru
dan pelajaran di sekolah. Anak mulai berupaya menyesuaikan penampilan,
pakaian, dan bahkan gerak-gerik sesuai dengan peran seksnya. Kecenderungan
pada usia ini, anak mengembangkan minat-minat yang sesuai dengan dirinya.
Disini, peran orang tua sangat penting untuk mempersiapkan anak menjelang
pubertas.
A. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as
partner meliputi : data inti komunitas dan subsystem.
1. Data inti komunitas, terdiri dari:
a. Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi
di TPQ Al Furqon Pucang Indah untuk usia 6 – 12 tahun + 10 siswa ,
jumlah anak sekolah di TPQ menurut jenis kelamin dan golongan umur
tergambar pada grafik di bawah ini.
usia
6 th 7 th 8 th 9 th 10 th 11 th 12 th
10% 10%
10% 10%
20%
40%
Dari 10 siswa TPQ Al Furqon Pucang Indah antara siswa laki-laki yang berumur
7 – 12 tahun dan anak perempuan berumur 7 - 12 tahun mempunyai presentase
b. Status perkawinan
100% dari anak usia sekolah belum kawin.
c. Jenis kelamin pada TPQ Al Furqon Pucang Indah :
Jenis kelamin usia anak sekolah pada TPQ Al Furqon Pucang Indah tergambar
pada diagram di bawah ini :
jenis kelamin
pria wanita
20%
80%
a. Lingkungan Fisik
c. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa atau anak yang Mengaji di
TPQ kebanyakan orang tua para siswa mempunyai pekerjaan sebagai
wiraswasta berdagang dan juga pekerja kantoran.
d. Keamanan dan Transportasi
1) Keamanan
Terdapat guru mengaji TPQ dan ustad ustadzah yang akan membantu
anak anak yang akan belajar mengaji.
a) Kebiasaan jajan sembarangan
Dari 10 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan
jajan sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
jajan sembarangan
30%
Ya
Tidak
70%
Pada diagram diatas diketahui bahwa mayoritas anak usia sekolah di TPQ Al
Furqon memiliki kebiasaan jajan sembarangan sebesar 70 %. Ini merupakan
hal yang negative bagi anak-anak usia sekolah karena kandungan gizi dan
kebersihannya bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
b) Jenis Jajanan yang dikonsumsi Anak Usia Sekolah
Dari 10 angket yang terkumpul, didapatkan data tentang kebiasaan
jajan sembarangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut:
jenis makanan
5
3
2
Pada diagram diketahui mayoritas jenis jajanan anak usia sekolah adalah
makanan ringan sebanyak 5 anak (50 %). Ini merupakan hal yang negatif bagi
kesehatan anak usia sekolah karena makanan ringan mengandung bahan yang
tidak sehat.
40%
60%
Diagram 5 : Frekuensi kebiasaan jajan makanan dluar rumah yang dilakukan
oleh anak usia sekolah di TPQ Al Furqon Pucang Indah
Pada diagram diketahui mayoritas anak usia sekolah yang sering jajan diluar
rumah sebanyak 6 anak (60%). Ini merupakan hal yang negatif bagi kesehatan
anak-anak karena dalam makanan ringan tersebut terdapat bahan kimia dan
dapat menganggu kesehatan bila dikonsumsi terlalu sering.
e. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak TPQ Al Furqon Pucang Indah
adalah sepeda, dan berjalan kaki.
f. Politik dan pemerintahan
Pada subsystem politik dan pemerintahan bagi anak usia sekolah adalah keikut
sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah maupun di TPQ Al Furqon
serta kebijakan pemerintah terhadap masalah yang terkait dengan anak usia
sekolah. Keikutsertaan anak pada organisasi di sekolah yaitu mengikuti
kegiatan kepramukaan.
g. Komunikasi
1) Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk memperoleh
informasi makanan yang sehat dan baik dikonsumsi yaitu:
informasi makanan sehat
orang tua
di sekolah
di tv
2) Komunikasi informal
meliputi data tentang diskusi yang dilakukan anak dengan orang tua,
peran orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak,
keterlibatan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah
anak. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dibawah ini:
diskusi pada orang tua
5
4
3
2
1
0
tidak pernah
jarang
sering
h. Pendidikan
i. Rekreasi
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada anak usia sekolah di TPQ AL Furqon adalah
sebagai berikut :
Ketidakefektifan 3 3 3 9
memelihara
kesehatan
Ketidakefektifan 3 2 2 7
komunikasi anak
dengan orang tua
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah ketidakefektifan
memelihara kesehatan pada anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi
adalah upaya preventif dan promotif untuk meningkatkan pengetahuan tentang anak dan
orang tua tentang makanan yang sehat dan baik bagi anak usia sekolah di TPQ Al Furqon.
E. Intervensi Keperawatan
F. Implementasi
G. Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dari
pelaksanaan diagnose keperawatan pertama di TPQ Al Furqon yaitu beranggotakan 10
peserta, yang terlibat dalam penelitian ini 100% peserta dan sesuai dengan waktu dan
tempat yang telah ditentukan. Evaluasi yang dapat diketahui yaitu terkait
meningkatnya pengetahuan tentang makanan yang sehat dan bahaya makanan instan
untuk dikonsumsi bagin anak usia sekolah.
BAB IV
SIMPULAN
A. Simpulan
Komunitas adalah kumpulan orang wilayah tertentu dengan system social tertentu.
Komunitaa meliputi individu, keluarga kelompok dan masyarakat. Salah komunitas
adlah kelompok anak usia sekolah yang tergolong menjadi sasaran pengkajian
adalah anak SD ataupun Anak TPQ yang masih di tingkat pendidikan SD yang
berumur 6 – 12 tahun.