Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NAMA ANGGOTA
KELAS G AKUNTANSI
PRODI AKUNTANSI
TAHUN 2020/2021
1.1 Masalah Masalah Usaha Dengan Non Koperasi
Masalah yang dihadapi di dalam usaha dan dialami oleh pengusaha menengah umumnya
dan khususnya berkisar pada masalah permodalan, kemampuan dan keterampilan beroprasi serta
management,bentuk perusahaan dan terbatassnya pasaran. Masalah permodalan yang dihadapi
pengusaha dalam negeri khususnya golongan ekonomi lemah mencakup aspek sumber
permodalan, masalah pembiayaan usaha,bentuk perusahaan dan terbatasnya pemasaran.
Permodalan dan pembiayaan usaha dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain :
Keempat sumber tersebut memang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha untuk meningkatkan
kegiatannya,namun bagi pengusaha golongan ekonomi lemah dirasa sulit untuk memenuhi
persyaratan yang diperlukan.
Seandainya koperasi itu menjadi salah satu alternatif usaha yang hendak dipilih seseorang
maka berikut ini alasan menjadi anggota koperasi :
5. Belajar berwirausaha
Di dalam koperasi,anggota tidak hanya dapat berperan sebagai konsumen,namun juga
sebagai produsen.koperasi dapat membantu untuk menjual produk dari usaha kita.
Produk anggota dapat dijual melalui anggota koperasi,sehingga pasar yang terbuka
lebih luas.
Partisipasi anggota merupakan kunci keberhasilan organisasi dan usaha koperasi. Secara
hartifah, partisipasi berarti meningkatkan peran orang-orang yang mempunyai visi dan misi
yang sama bagi pengembang organisaisi maupun usaha koperasi. Artinya perusahaan
koperasi sejatinya mampu memenuhi kebutuhan anggotanya semikian pula sebaliknya
anggota memanfaatkan layanan perusahaan koperasi,serta secara proaktif ikut serta dalam
berbagai bentuk maupun proses pengambilan keputusan usaha koperasi.
Partisipasi anggota koperasi dilaksanakan pada prinsip identitas ganda (dual identity),
yaitu anggota sebagai pemilik, sekaligus sebagai pengguna. Sebagai pemilik, anggota wajib
berpartisipasi dalam penyertaan modal, pengawas dan pembuat keputusan, sedangkan
sebagai pengguna atau pelanggan, anggota wajib memanfaatkan fasilitas, layanan, barang,
maupun jasa yang disedakan koperasi. Semakin kuat ketergantungan anggota dengan
perusahaan koperasi, maka semakin tinggi dan baik perkembangan organisasi dan usaha
koperasi. Koperasi memberikan manfaat secara ekonomi langsung maupun tidak langsung
bagi anggota dan proaktif bagi perkembangan usaha koperasi.
Partisipasi anggota koperasi berarti anggota memiliki keterlibatan mental dan emosional
terhadap koperasi, memiliki motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung
jawab atas pencapaian tujuan anggota oraganisasi maupun usaha koperasi.
C. Rangsangan Partisipasi
Setiap anggota koperasi akan mengambil keputusan untuk berpartisipasi, terlibat ikut
serta untuk mempertahankan atau memelihara secara aktif hubungannya dengan organisasi
koperasi, jika insentif yang diperoleh anggota sama besar atau lebih dari kontribusi yang
diberikannya. Peningkatan pelayanan yang efisien melalui penyediaan barang dan jasa oleh
perusahaan koperasi dapat menjadi rangsangan penting bagi anggota untuk ikut memberikan
kontribusinya bagi pemupukan modal dan pertumbuhan koperasi. Insentif juga dapat
dirasakan dalam bentuk layanan barang dan jasa di perusahaan koperasi sama sekali tidak
tersedia di pasar atau tidak disediakan oleh lembaga lain. Selain itu, insentif rangsangan
dapat berwujud pelayanan barang dan jasa disediakan dengan harga, kualitas, dan kondisi
yang lebih baik, lebih menguntungkan dibandingkan dengan barang dan jasa yang
ditawarkan di pasar atau lembaga lain non koperasi.
Terdapat berbagai cara untuk dapat meningkatkan partisipasi anggota baik menggunakan
pendekatan materi maupun non materi. Pendekatan materi yang dimaksud adalah
memberikan komisi dan insentif, pemberian bonus, ataupun pemberian tunjangan atas
aktivitas keterlibatan anggota berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi maupun
layanan barang/jasa yang dikoperasi. Selanjutnya pendekatan non materi yaitu memberikan
motivasi kepada semua komponen, dengan jalan mengikutsertakan seluruh anggota dalam
proses pengambilan keputusan bersama. Salah satu di antara cara untuk meningkatkan
partisipasi anggota koperasi dalam perencanaan usaha dan proses pengambilan keputusan.
Keterlibatan dan keaktifan anggota dalam perencanaan usaha dan proses pengambilan
keputusan secara langsung bersama segenap anggota merupakan upaya bersama untuk
merancang bangun secara bersama pola dan struktur pelayanan koperasi terhadap anggota,
kerangka kerja perusahaan, dan indikasi kinerja keberhasilan koperasi sebagai badan usaha.
Dengan kesadaran, semangat kebersamaan, dan tanggung jawab segenap anggota inilah
yang meningkatkan partisipasi anggota sehingga pada ujung-ujungnya mampu
menumbuhkembangkan koperasi.
Tujuan perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan atau adanya
pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang mudah terlihat adalah adanya
penilaian yang tinggi dari eksternal perusahaan terhadap aset perusahaan ,aupun terhadap
pertumbuhan pasar saham. Nilai perusahaan dapet tercermin melalui harga saham, semakin
tinggi harga saham berarti semakin tinggi tingkat pembelian kepada investor dan itu berarti
semakin tinggi juga nilai perusahaan terkait dengan tujuan perusahaan itu sendiri,yaitu untuk
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.
B. Nilai Perusahaan
https://dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Partisipasi-Anggota-
Koperasi.pdf
https://pdfcoffee.com/71-masalah-masalah-usaha-dengan-non-koperasi-pdf-free.html
https://kopma.ugm.ac.id/2020/09/16/tujuh-alasan-bergabung-menjadi-anggota-koperasi/
http://e-journal.uajy.ac.id/1295/3/2EA16787.pdf