Anda di halaman 1dari 15

BAB III

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran.


Dalam bahasa lain kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan, dan bahasa tulis
diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda
tanya. Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur berupa kata, frasa, dan idausa. Jika
disusun berdasarkan pengertian diatas unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan
pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. Ada bagian yang tidak dapat
dihilangkan, ada pula bagian yang dapat dihilangkan. Bagian yang tidak dapat
dihilangkan disebut inti kalimat, Sedangkan bagian kalimat yang dapat dihilangkan
bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar, dan bagian yang
bukan inti dapat membentuk kalimat luas ( Widjono, 2007).
Kalimat efektif adalah kalimat singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat. Kalimat dikatakan singkat karena hanya
menggunakan unsur yang diperlukan saja. Unsur kalimat benar-benar berfungsi
sedangkan sifat padat mengandung makna sarat dengan informasi yang terkandung di
dalamnya. Sifat ini tidak terjadi pengulangan-pengulangan pengungkapan. Sifat jelas
ditandai dengan kejelasan struktur kalimat dan makna kelengkapan struktur kalimat
secara gramatikal, dan kelengkapan konsep atau gagasan yang terkandung di dalam
kalimat tersebut. Kalimat efektif dapat mengomonikasikan pikiran atau perasaan
penulis atau pembicara kepada pembaca atau pendengar secara tepat. Kalimat efektif
untuk komunikasi penulis dan pembaca tidak akan menghadapi keraguan, salah
komunikasi, salah informasi, atau salah pengertian ( Widjono, 2007).
Ciri-ciri kalimat efektif yaitu :
1. Keutuhan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur.
2. Kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal.
3. Kefokusan pikiran sehingga mudah dipahami.
4. Kehematan penggunaan unsur kalimat.
5. Kecermatan dan kesantunan.
6. Kevariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.
(Widjono, 2007).
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.
Penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, antara lain
strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan
ejaannya pun harus benar (Ramadhanti, 2015). Setiap kalimat yang disusun harus
mengandung ide atau pikiran. Ide atau pikiran yang dimaksud merupakan isi kalimat
itu sendiri. Isi kalimat harus terstruktur lebih mengarah pada hubungan yang jelas
antara unsur-unsur kalimat, yaitu antar kata, subjek dengan predikat, predikat dengan
objek (jika ada), juga dengan keterangannya (jika ada). Penyelidikan susunan kata
dalam bahasa Indonesia baik berupa aneksi dan kata majemuk, maupun berupa
kalimat ternyata berdasarkan aturan segala sesuatu yang menerangkan (M)
selalu diletakkan di belakang yang diterangkan (D). Atas dasar ketentuan-ketentuan
itu, maka apabila kita temukan susunan kata dalam suatu kalimat tidak
sesuai atau menyimpang dengan ketentuan tersebut, berarti kalimat itu salah (Jalal,
2012).

Makalah yang digunakan untuk perbandingan yaitu Konsep pH oleh Muhammad


Luthfi Firdaus dan Ekstraksi oleh kelompok 3 dalam mata kuliah kimia analisis.
Untuk makalah 1 kesalahannya ada pada bagian untuk asam dan untuk basa,
sebaiknya tidak diperlukan kata “untuk” karena untuk nama bahannya saja sudah
cukup jelas. Untuk makalah 2 terjadi kesalahan pada bagian “Metode pemisahan
merupakan pemisahan yang bertujuan untuk mendapatkan semua komponen yang
terkandung dalam bahan yang dipisahkan. Pemisahan yang demikian dikenal dengan
pemisahan lengkap (complete separation). “ diganti dengan” Metode pemisahan
merupakan pemisahan dengan tujuan mendapatkan semua komponen yang
terkandung dalam bahan yang dipisahkan. Pemisahan ini di”kenal dengan pemisahan
lengkap (complete separation)”. Kemudian pada bagian “Pembentukan kompleks
tidak bermuatan merupakan tahap penting dalam ekstraksi. Jelaslah bahwa kompleks
bermuatan tidak akan terekstraksi sehingga mutlak kompleks di ekstraksi harus tanpa
muatan.” diganti dengan ”Pembentukan kompleks tidak bermuatan merupakan tahap
penting dalam ekstraksi., kompleks bermuatan tidak akan terekstraksi sehingga
mutlak kompleks di ekstraksi harus tanpa muatan”.

DAFTAR PUSTAKA
Jalal, M. 2012. Problematika Kesalahan Bahasa pada Penulisan Skripsi Mahasiswa
Universitas Airlangga. Jurnal Ilmu Humaniora. 2 : 92-209.
Ramadhanti, D. 2015. Penggunaan Kalimat Efektif dalam Karya Ilmiah Siswa:
Aplikasi Semantik Studi Kasus Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Lembah
Gumanti. Jurnal Gramatika. 2 : 167-173.
Widjono, H.S. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Keperibadian di
Pengurusan Tinggi. PT Grasindo, Jakarta.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai