NIM : 857063905
MODUL 1
Kegiatan Belajar 1
Berdasarkan uraian dan pembahasan ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS
pada Kegiatan Belajar 1 di atas, dapat dikemukakan butir-butir rangkuman sebagai berikut.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau
disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang
gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidangbidang ilmu sosial.
Kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak menekankan pada bidang
teoretis, tetapi lebih kepada bidang-bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-
masalah sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat. Studi Sosial tidak terlalu
akademisteoretis, namun merupakan satu pengetahuan praktis yang dapat diajarkan pada
tingkat persekolahan, yaitu mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan
Tinggi. Demikian pula pendekatan yang digunakan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat
berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Ilmu
Pengetahuan Sosial bersifat interdisipliner atau bersifat multidisipliner dengan menggunakan
berbagai bidang keilmuan, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu Sosial
(Social Sciences) bersifat disipliner dari bidang ilmunya masingmasing. Demikian pula pada
tingkat dan taraf yang lebih rendah pendekatan Studi Sosial lebih bersifat multidimensional,
yaitu meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.
Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Untuk
tingkat Sekolah Dasar (SD) intinya merupakan perpaduan antara geografi dan sejarah.
Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) intinya merupakan perpaduan antara
geografi, sejarah dan ekonomi koperasi. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA) intinya adalah perpaduan antara geografi, sejarah, ekonomi-koperasi dan
Antropologi. Di tingkat perguruan tinggi, bidang studi IPS ini dikenal sebagai Studi Sosial.
IPS atau Studi Sosial ini, merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan Ilmu Sosial.
Studi Sosial memiliki perbedaan yang prinsipiil dengan ilmu-ilmu sosial.
Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik masing-masing.
Misalnya, masyarakat yang menjadi objek formal pembelajaran dimulai dari keluarga, para
tetangga, kampung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan seterusnya, sedangkan yang
menjadi objek materialnya, meliputi aspek-aspek kehidupan sosial ekonomi, budaya,
sejarah, geografi , politik, tata negara dan lainnya. Penentuan bobot luas dan kedalaman
materi aspek-aspek tersebut secara bertahap disesuaikan dengan perkembangan sikap dan
kemampuan peserta didik. Ragam pembelajarannya pun harus disesuaikan dengan apa
yang terjadi dalam kehidupan. Secara formal, proses pembelajaran dan membelajarkan itu
terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Namun, sesuai dengan
kenyataan keseharian yang mereka temui dan lakukan sehingga peserta didik tersebut
dibelajarkan dalam kehidupan yang sesungguhnya. Baik di lingkungan keluarga, dan
lingkungan yang lebih luas sekitar mereka.
Kegiatan Belajar 2
Berdasarkan uraian dan pembahasan ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS
pada Kegiatan Belajar 2, dapat dikemukakan butirbutir rangkuman sebagai berikut.
Ruang lingkup IPS tidak lain adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh
karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial apa
pun yang kita pelajari, apakah itu hubungan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah,
geografi ataukah itu politik, bersumber dari masyarakat. Sebagai contoh, secara langsung
kita mengamati, mempelajari, bahkan mengalami aspek kehidupan sosial yang kita sebut
ekonomi, tidak terlepas dari masyarakat. Ataupun dengan perkataan lain, aspek ekonomi ini
bersumber dari masyarakat. Pemenuhan kebutuhan pokok, hubungan kegiatan ekonomi,
seperti pedagang, proses produksi, semuanya terjadi di masyarakat. Dengan demikian,
masyarakat ini menjadi sumber materi IPS.
Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu memberikan berbagai
pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan, serta mengembangkan sikap
moral yang dibutuhkan agar peserta didik menjadi warga masyarakat yang berguna, baik
bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Ketiga aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial
(memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan, serta
mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan) merupakan karakteristik IPS sendiri.
Nu‟man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa
pembaharuan pengajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai
eksperimen. Adapun ciri-ciri yang kedapatan di dalamnya memuat rincian sebagai berikut.
Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa, masalah-
masalah sosial dekat, keterampilan berpikir (khususnya tentang menyelidiki sesuatu), serta
pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam.
Program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia.
Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang integreted (terpadu), correlated
(berhubungan) sampai yang seperated (terpisah).
Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
saja, tetapi juga mencobakan mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan
citizenship quotient.
Keperluan Konsep yang akan diajarkan harus konsep yang diperlukan oleh peserta
didik dalam memahami “dunia” sekitarnya. Oleh sebab itu, lingkungan hidup yang berbeda
memerlukan konsep yang berlainan pula.
Ketepatan Perumusan yang akan diajarkan harus tepat sehingga tidak memberi
peluang bagi penafsiran yang salah (salah konsep).
Mudah dipelajari Konsep yang diperoleh harus dapat disajikan dengan mudah. Fakta
dan contohnya harus terdapat di lingkungan hidup peserta didik serta sudah dikenal oleh
para peserta didik tersebut.
Kegunaan Konsep yang akan diajarkan hendaknya benar-benar berguna bagi
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Indonesia pada umumnya serta
masyarakat lingkungan di mana ia hidup bersama dalam keluarga serta masyarakat terdekat
pada khususnya. Evaluasi pembelajaran IPS yang berkesinambungan, sebaiknya dilakukan
terus-menerus sesuai dengan keterlaksanaan proses pembelajarannya.
Evaluasi semacam ini merupakan barometer atau pengecekan apakah proses yang
berlangsung itu dapat diikuti dan dipahami oleh peserta didik dan seberapa besar
penguasaan atau pemahaman peserta didik. Apakah target yang telah ditetapkan atau
kompetensi yang telah ditetapkan sudah dapat dicapai. Evaluasi semacam ini biasa kita
sebut sebagai evaluasi formatif, sedangkan evaluasi yang merupakan kulminasi tadi,
merupakan penilaian keberhasilan dari seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran
atau biasa kita sebut dengan evaluasi sumatif.
MODUL 2
Kegiatan Belajar 1
Secara umum perkembangan Social studies sebagai suatu bidang kajian telah
dibahas. Melukiskan bagaimana Social Studies pada dunia persekolahan telah menjadi
dasar ontologi dan suatu sistem pengetahuan yang terpadu, yang secara estimologi telah
mengarungi suatu perjalanan pemikiran dalam kuung waktu 60 tahun lebih yang dimotori
zdan diwadahi oleh NCSS sejak tahun 1935. Pemikiran mengenai Social Studies
sebagaimana telah dibahas tercatat banyak mempengaruhi pemikiran dalam bidang itu di
negara lain, termasuk pemikiran mengenai Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) di
Indonesia.
PDIPS sebagai suatu sistem pengetahuan terpadu yang perlu dikaji secara terus-
menerus melalui beberapa upaya penelitian, pengembangan dan penerapan (Research,
Development, and Diffusion) yang melibatkan para pakar dan praktisi dalam bidang PIPS
dan PDIPS. Dengan demikian, PDIPS dapat berkembang memenuhi tuntutan sebagai suatu
disiplin.
MODUL 3
Kegiatan Belajar 1
Studi sosial atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang
keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajian studi sosial
menggunakan bidang-bidang keilmuan, termasuk bidang-bidang ilmu sosial.
Pendekatan yang digunakan studi sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat
berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Studi
Sosial atau IPS bersifat Interdisipliner atau bersifat Multidisipliner dengan menggunakan
berbagai bidang keilmuan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu Sosial
(social studies) bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. Demikian pula pada
tingkat dan taraf yang lebih rendah pendekatan studi Sosial atau IPS lebih bersifat
Multidimensional, yaitu meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau
aspek kehidupan.
Konsep-konsep yang memiliki dasar pengertian pada suatu bidang ilmu sosial
disebut sebagai konsep dasar. Konsep-konsep dasar ini merupakan cakupan dan ruang
lingkup pengembangan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Oleh karena
itu, dapat dikatakan bahwa Ilmu-ilmu Sosial merupakan salah satu sumber dari
pengembangan materi pembelajaran IPS bagi kepentingan pendidikan di sekolah maupun
penguruan tinggi, di samping bidang-bidang teknologi, komunikasi, transportasi, dan lainnya.
Kegiatan Belajar 2
Dalam pendidikan IPS, pembinaan konsep merupakan salah satu strategi mengajar
dan membelajarkan yang bermakna, terutama dalam pembinaan serta pengembangan SDM
generasi muda yang memiliki kemampuan konseptual di masa yang akan datang.
Secara teoritik konseptual, suatu konsep dasar dengan konsep dasar yang lain dapat
dipisahkan. Namun, dalam proses berfikir yang integratif tersebut berkaitan satu sama lain.
Konsep geografi erat hubungannya dengan konsep-konsep antropologi, dan psikologi sosial,
serta demikian seterusnya.
Secara alamiah, persedian dan penyedian sumber daya ada dalam keterbatasan,
bahkan ada yang langka.di pihak lain, pemenuhan kebutuhan oleh manusia cenderung tak
terbatas. Oleh karena itu, dalam kenyataan terjadi kesenjangan. Pengembangan dan
penerapan asas efektif, efisien, dan produktif dalam kegiatan ekonomi, menjadi salah satu
landasan yang wajib mendapat perhatian segala pihak.
Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-undang dasar 1945, salah satu
asas perekonomian yang cocok dengan kehidupan bangsa Indonesia yang ber-Pancasila
adalah kekeluargaan. Oleh karena itu, koperasi merupakan salah satu kegiatan usaha yang
dapat menjamin kehidupan masyarakat yang banyak di Indonesia. Namu demikian,
penyelenggaraan, penanganannya dan pengolahannya masih menuntut SDM yang
profesional. Dengan demikian, untuk mencapai keberhasilan dalam tujuan koperasi optimal,
wajib diperhatikan persyaratan SDM pengelolanya.
Ilmu Politik adalah salah satu bidang Ilmu sosial, ruang lingkup kajiannya adalah
penyelenggaraan kehidupan Negara dan pelaksanaan pemerintah dengan seluk beluk serta
persoalannya. Oleh karena itu, untuk memahami dan menghayati proses penyelenggaraan
pemerintah, serta untuk mampu untuk menjadi warga Negara yang baik, wajib mempelajarai
dasar-dasar ilmu politik.
Kegiatan Belajar 1
Dapat dimaklumijika akhirnya VOC harus memikul beban biaya yang sangat berat,
sementara lawan-lawannya,seperti Inggris dan perancis semakin kuat, sedangkan di tubuh
VOC sendiri telah berkembang penyakit korupsi yang semakin melemahkan kedudukanku.
MODUL 5
Kegiatan Belajar 1
A. Pengertian Geografi
Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya
dihafalkan oleh para siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara,
kota, sungai, gunung dan nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga
beranggapan bahwa geografi adalah segala aktivitas dan perbuatan yang berhubungan
dengan peta. Orang berpendapat demikian karena orang yang mempelajari geografi harus
mampu membuat peta, membaca peta dan harus berkerjasama dengan pihak-pihak yang
berwenang dalam pembuatan peta.
Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni sebagai
berikut ini.
Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi, dan
botani sudah mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli geografi
terpengaruh dan tertarik mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut . Kelemahan
setelah geografi masuk ke dalam ilmu pengetahuan alam murni, di mana mampu
merumuskan hukum sebab akibat terhadap gejala-gejala dan proses-proses fisik di muka
bumi secara general, tetapi tidak memasukkan unsur manusia.
Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan
dalam ilmu pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli geografi, yakni
akan membatasi cakrawala geografi pada abstraksi ilmu pengetahuan relasi keruangan saja
dalam artian akan menghilangkan atau mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan
unsur pokok dalam geografi.
Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek
material). Sebagai contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama mempelajari
kelompok manusia pada suatu tempat. Antara geomorfologi dengan geografi fisik
mempelajari bentuk lahan. Antara geografi ekonomi dengan ekonomi yang sama-sama
membahas kebutuhan manusia di dalam suatu lokasi tertentu. Objek kajian goegrafi sangat
luas, antara lain (objek material) mencakup aspek fisik, aspek manusia serta aspek
hubungan manusia dengan lingkungan.
Kegiatan Belajar 2
Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena
menurut beberapa tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang
berfungsi sebagai penunjang. Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung
menggunakan topikal. Para ahli geografi menyadari untuk menggunakan pendekatan
geografi yang sama dan berfungsi sebagai pembeda dengan ilmu-ilmu yangt lain.
Pendekatan tersebut antara lain pendekatan keruangan, pendekatan ekologikal dan
pendekatan kompleks wilayah.
A. Pendekatan Keruangan.
Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang kgusus di mana dapat
dibedakan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep
tempat dinamakan wilayah (region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu
wilayah formal (formal region), dan wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal
dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu : pertama pengertian internasional. Kedua
pengertian nasional. Sedangkan pengertian fungsional adalah bagian dari permukaan bumi,
di mana terdapat beberapa keadaan alam yang berlawanan memungkinkan timbulnya
bermacam-macam kegiatan yang saling mengisi dalam kegiatan penduduknya.
Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi,
klasifikasainya adalah sebagai berikut.
1. Uniform Region
2. Nodal Region
3. Generic Region
Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi
4. Specific Region
a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari
suatu daerah.
Klasifikasi peta menurut penggunaannya, skala, dan kenampakan dari peta dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu : pertama peta topografi memberikan gambaran umum
mengenai permukaan lahan ( termasuk peta perencanaan dan peta geografi). Kedua chart
dan peta jalan disusun dengan tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk navigasi dan
orientasi). Ketiga peta-peta tematik pada akhir-akhir ini semakin penting dalam kaitannya
dengan menunjukkan tema-tema tertentu (menampilkan satu tema khusus atau lebih).
Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan
sebagai perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal
kedua titik itu di permukaan bumi. Adapun macam-macam skala adalah sebagai berikut:
B. Pendekatan Ekologi.
Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks
wilayah. Pada analisis ini, wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal
differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang
karena pada hakikatnya suatu wilayah
berbeda dengan wilayah yang lain. Oleh karena itu terdapat permintaan dan penawaran
antar wilayah tersebut.
Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut
bentuknya simbol dekelompokkan menjadi simbol titik, simbol garis dan simbol bidang.
Sedangkan wujud simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat
dibedakan abstrak, setengah abstrak dan nyata atau piktorial.
Kegiatan Belajar 3
Geografi merupakan salah satu mata pelajaran dari cabang IPS. Sumbangan
terbesar geografi adalah “tempat” atau “bumi sebagai tempat tinggal manusia”. Di mana
manusia dengan lingkungannya berinteraksi dan memnentuk karakteristik tempat tertentu
berbeda dengan lainnya. Dengan demikian geografi adalah ilmu pengetahuan “sintesis”
bukan ilmu pengetahuan “sistematik”, seperti sejarah, sosiologi, ekonomi dan antropologi.
2. Tujuan Pembelajaran.
Ilmu pengetahuan sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut:
Pengertian Geografi.
Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai
skala di bumi.Mata pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap
organisasi spesial masyarakat, tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian
geografi yang diajarkan baik di tingkat SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat
geografi sebagai studi keruangan bumi.
MODUL 6
Kegiatan Belajar 1
Permasalahan Ekonomi
Menurut etimologi atau asal usul katanya, istilah ekonomi berasal dari bahasa
Yunani,yaitu oikonomia merupakan kata majemuk (perpaduan) 2 kata, yaitu oikos artinya
rumah dan nomos artinya aturan. Jadi secara etimologi, ekonomi berarti aturan rumah
tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga. Sedangkan menurut pengertian sehari-hari
ekonomi adalah kegiatan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan. Para ekonom
memberikan batasan yang berbeda-beda tentang pengertian ilmu ekonomi. Berikut ini
adalah definisi atau batasan ilmu ekonomi yang paling sering digunakan. Ilmu ekonomi
adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hidup
bermasyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.
B. Kelangkaan / Keterbatasan
C. Kebutuhan Manusia
1. Kebutuhan Manusia.
Selama manusia hidup, kebutuhan selalu bertambah dan tidak terbatas, walaupun
setiap manusia kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kebutuhan disebabkan
oleh:
a. Status sosial.
Misal buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik dengan guru.
b. Tingkat pendidikan.
c. Kemajuan kebudayaan.
Misal kebutuhan orang zaman dulu berbeda dengan kebutuhan zaman sekarang.
2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam
bentuk tuntunan untuk memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan
akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang.
a. Setiap orang kebutuhannya berbeda misalnya menurut golongan, suku, agam dan
kelompok masyarakat.
a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena untuk mempertahankan
hidupnya, misalnya makan dan minum, pakaian, rumah.
b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya dapat hidup lebih
baik sebagai makhluk yang berbudaya. Misalnya pakaian yang bagus, buku-buku bacaan,
sepatu, radio.
c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan tingkat lanjut setelah
kebutuhan sekunder. Misalnya mobil, rumah mewah.
b. Barang produksi adalah barang-barang yang merupakan alat pembantu dalam proses
produksi (mesin, mobil, batu bara, tenaga listrik, dll).
a. Barang konkret adalah barang-barang yang dapat dilihat (meja, rumah, beras).
b. Barang abstrak atau yang biasa disebut jasa dan pelayanan adalah sesuatu yang tidak
dapat dilihat , tetapi dapat memenuhi kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum).
a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa adalah segala sesuatu
yang tidak berwujud.
b. Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, sedangkan untuk jasa
tidak ada.
Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelom pokkan menjadi dua
macam, yaitu :
a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan manusia yang semata-mata
ditujukan untuk memberi kepuasan kepada badan atau jasmani (bersifat material). Misal
makanan, pakian, rumah, dll).
b.Kebutuhan rohani atau batin adalah kebutuhan manusi yang pemenuhannya ditujukan
untuk memberikan kepuasan batiniah (bersifat imaterial). Misalnya seni, pendidikan, agama,
dll.
Alat pemuas kebutuhan manusia ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud.
Ada yang habis sekali pakai dan ada yang dapat dipakai secara berulang-ulang sehingga
habisnya lama. Jadi yang menjadi alat pemuas kebutuhan manusia itu adalah barang dan
jasa.
Artinya suatu barang memiliki nilai ekonomi/nilai kegunaan karena bentuknya yang
sesuai dengan kebutuhan. Contoh bambu menjadi anyaman bilik, tanah liat menjadi
gerabah/keramik.
Artinya suatu barang memiliki nilai guna tinggi karena tempatnya yang tepat. Contoh
pasir dan batu di kota lebih berguna dari pada di sungai.
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena tepat pemiliknya. Contoh SIM, KTP
hanya berguna bagi pemiliknya., stetoskop hanya berguna bagi dokter.
Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik karena mutu dan
kualitasnya. Contoh Tekstil dengan alat modern lebih bermutu dan harganya lebih
tinggi daripada hasil tenun biasa.
Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur yang terkandung di
dalamnya. Contoh obat paten lebih mahal karena unsur yang terkandung lebih baik
daripada obat generik.
Kegiatan ekonomi.
a. Kegiatan produksi.
Adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa atau menambah daya
guna atau nilai barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Kegiatan distribusi.
c. Kegiatan konsumsi.
Adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan barang dan jasa hasil
produksi secara langsung untuk memenuhi kebutuhan.
Tindakan ekonomi.
Dalam tindakan ekonomi dimaksudkan agar kita bisa mengatur dan mengendalikan
sehingga pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan
derajad kepuasan masing-masing.
Pendapatan adalah terbatas sehingga setiap orang tidak dapat memenuhi segala
kebutuhannya tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang harus diutamakan.
Motif ekonomi.
Adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan
ekonomi. Secara garis besar motif ekonomi dapat digolongkan menjadi 4 macam
b. Memperoleh kekuasaan.
c. Memperoleh penghargaan.
Prinsip ekonomi.
Dalam aktifitas usaha, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektifitas
(berdaya guna dan berhasil guna). Efisiensi artinya selalu berpikir untung rugi di mana hasil
harus lebih besar dari pengorbanan, dan efektif artinya apa yang dilakukan harus
berguna/bermanfaat dengan tujuan tertentu.
c. Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yang dapat memenuhi
kebutuhan yang optimal.
8. Kegiatan produksi.
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menciptakan/menambah daya guna atau nilai
barang (to ended value). Proses produksi dapat dilakukan apabila adanya sumberdaya.
Terdapat sumber daya, yaitu:
a. Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bahan/materi yang disediakan oleh alam dan
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Sumber daya manusia (SDM) adalah segala daya dan upaya manusia lahir maupun batin
yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi penggunaan tenaga fisik,
pikiran, keahlian, perasaan dan teknologi.
9. Faktor-faktor produksi.
Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada agar proses produksi dapat berjalan.
Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan faktor
produksi modal dan keahlian disebut faktor produksi turunan.
Kegiatan Belajar 2
Yaitu:
2. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan usaha atau kegiatan dengan
memanfaatkan tanah atas kesuburannya.
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan (Po) adalah perusahaan yang didirikan , dimiliki, dipimpin, dan
dipertanggungjawabkan oleh perseorangan.
Firma (Fa) adalah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan
perusahaan dengan menggunakan nama bersama, masing- masing anggota firma (firmant)
ikut aktif menjalankan perusahaan dan bertanggungjawab penuh terhadap semua utang
piutang perusahaan atau tanggungjawab tak terbatas.
Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan firma yang mempunyai sekutu yang
hanya menyertakan modal saja yang disebut sekutu komanditer atau sekutu pasif yaitu
sekutu yang tidak ikut campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan.
4. Perseroan terbatas
Adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri,
terpisah dari yang mendirikan dan terpisah pula dari yang memiliki.
a. PT terbuka adalah PT yang menjual belikan sahamnya dengan bebas di bursa saham
(bursa efek) sehingga setiap orang dapat menjadi pemiliknya. Bentuk saham PT terbuka
adalah saham atas sewa atau saham atas tunjuk, artinya siapa saja yang menunjukkan
atau membawa saham adalah pemiliknya.
c. PT kosong adalah PT yang sudah tidak ada aktivitasnya , tetapi badan usahanya masih
ada atau belum dibubarkan.
5. Perusahaan negara
6. Koperasi
a. Modal koperasi
· Modal sendiri adalah modal yang berasal dari anggota (pasal 41 ayat
(2) UU No. 25 Tahun 1992)
· Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari
anggota, koperasi lain, bank, penjualan surat berharga dan sumber lain yang
sah.
b. Jenis-jenis koperasi
· Koperasi produksi
· Koperasi konsumsi
· Koperasi jasa
· Koperasi primer
· Koperasi pusat
· Koperasi gabungan
· Koperasi induk
MODUL 7
Kegiatan Belajar 1
Individu menunjuk pada pribadi dan menurut ilmu sosiologi individu adalah subjek
yang melakukan sesuatu, punya pikiran, kehendak, kebebasan, member arti pada sesuatu
dan mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri.
Manusia adalah Zoon Politicon; makhluk yang selalu hidup dalam bermasyarakat
(Aristoteles). Manusia itu harus hidup bermasyarakat (Ibnu Khaldun). Individu berasal dari
kata in-divere;tidak dapat dibagi-bagikan/manusia yang berdiri sendiri, manusia perorangan.
Manusia ada 2 bagian yaitu; fisik/konkret dan nonfisik/abstrak.
Masyarakat adalah golongan besar/kecil teridiri dari beberapa manusia yang dengan
atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Manusia adalah individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesame
manusia dalam menjalani kehidupannya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang
lainnya disebut sebagai “gregariousness”. Oleh karena itu manusia disebut juga “social
animal” yaitu hewan social yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.
b. Kelompok social
Kelompok terbentuk melalui proses interaksi dan proses social. Menurut Soekarno
(1982:111), persyaratan kelompok social:
1) Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan.
2) Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan lainnya.
3) Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan
yang merupakan unsure pengikat atau pemersat (Nasib, kepentingan, tujuan atau ideology).
Mac Iver dan Page; penggolongan kelompok social dapat dibedakan berdasarkan
jumlah anggota individunya (monad, dyad, triad), derajat interaksi sosialnya,
kepentingan dan wilayah serta ukuran derajat organisasi,
Dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok social dimana ia tinggal
(masyarakat sederhana/kompleks). Ada derajat dan arti tertentu bagi individu-
individu sehubungan dengan kenaggotaanny dalam kelompok social.
b) Private: hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk beberapa orang saja
c) Exlusive: hubungan yang terjadi hanya untuk “kita” saja dan tidak untuk orang diluar “kita”
pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana) Informal group tidak mempunyai struktur dan
organisasi yang pasti.
Kelompok social yang tidak teratur dapat digolongkan menjadi 2 : kerumunan dan
politik.
a) Kerumunan/Crowd
Suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir, dan tidak
mempunyai seorang pemimpin. Cirri; interaksi bersifat spontan, orang dalam kerumunan
mempunyai kedudukan yang sama.
b) Publik
Merupkan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Setiap aksi public dipengaruhi
b) Kemandirian, di desa orang kurang berani menghadapi orang lain dengan latar
belakang berbeda.
Kegiatan Belajar 2
Interaksi adalah suatu proses dimana orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi
sehingga masuk dalam pikiran dan tindakan dan menimbulkan timbal balik antara orang
yang satu dengan yag lainnya.
a. Manusia hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak seseorang berinteraksi, minimal dua
orang hidup bersama yang akan terbentuk interaksi.
b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Dalam suatu kumpulan manusia tidaklah
mempunyai pemikiran yang sama, akan tetapi mereka mempunyai keinginan-keinginan
untuk menyampaikan kesan atau perasaan yang berbeda sehingga timbullah system
komunikasi dan timbul pula peraturan yang mengantar hubungan antar manusia dalam
kelompok tersebut.
d. Mereka merupakan suatu system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan karena
setiap anggota atau kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.
Interaksi antara kelompok manusia yang satu dengan kelompok manusia lainnya yang
bertujuan menginginkan hidup bersama dengan orang lain disebabkan karena ia perlu
berkomunikasi, berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.
c. Adanya aturan
Dalam suatu masyarakat harus ada aturan yang mengatur cara mereka hidup bersama. Ada
2 aturan (tertulis dan tidak tertulis). Aturan tertulis; hukum, undang-undang, anggaran dasar
dalam organisasi, sedangakan aturan tidak tertulis ; norma,adat istiadat, kebiasaan sopan
santun dan lain-lain.
d. Adanya struktur
• Cara (usage)
• Kebiasaan (folkways)
• •Memiliki tradisi (lisan/tertulis) yang diwujudkan dalam adat istiadat, norma, tata tertib,
peraturan atau hukum.
1) Berdasarkan perkembangannya
a) Grecive Intitutions; Lembaga yang paling primer, tumbuh secara tidak sengaja dalam
keagamaan&pendidikan)
penjahat/pemeras)
4) Berdasarkan penyebarannya
a) General Institutions; Lembaga yang dikenal luas penyebarannya&berlaku dimana-
b) Restriced Intitutions; hanya dikenal oleh masyarakat khusus dan berlaku didaerah
5) Berdasarkan fungsinya
a) Operative Intitutions;lembaga yang menghimpun pola atau cara untuk mencapai tujuan
(lembaga industrialisasi)
b) Regulative Intitutions; lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan (lembaga kepolisian)
Tipe pertama (type kasta); system lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan
kaku (lapisan raja/maharaja, bangsawan, pendeta, tentara, petani dan buruh tani).
Tipe Kedua (type oligarkhis); masih mempunyai garis pemisah yang tegas akan tetapi dasar
pembedaan kelas ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Masih diberi
esempatan untuk naik lapisan.
Tipe Ketiga (tipe demokratis); Garis-garis pemisah sifatnya dapat bergerak bebas. Kelahiran
tidak menentukan seseorang.
MODUL 8
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk bio-sosial maka
secara garis besar antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni Antropologi Fisik (Biologi)
dan Antropologi Budaya.Antropologi Budaya sebagai ilmu yang hendak menyoroti
kebudayaan manusia secara perbandingan merupakan ilmu atau disiplin yang akhir-akhir ini
semakin berkembang dan meluas cakupanya.
Kegiatan Belajar 1
A. Definisi Kebudayaan
Dilihat dari asal usul katanya kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu
“Buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi atau akal”.Dalam bahasa
Latin/Yunani kebudayaan berasal dari kata “colere”yang berarti mengolah,mengerjakan
terutama mengolah tanah.Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan
usaha manusia untuk merubah alam.Menurut A.L Kroeber dan C Kluckhohn dua sarjana
Antropologi mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin definisi kebudayaan yang
termaktub dalam banyak buku yang berasal dari berbagai pengarang dan sarjana.Dari hasil
penyelidikannya diterbitkan sebuah buku yang bernama Culture, A Critical Review of
Concep and Definition tahun 1952 definisi kebudayaan dapat diklasifikasikan ke dalam
berapa tipe definisi, yaitu kebudayaan sebagai tingkah laku yang dipelajari sampai ke tradisi
– tradisi , alat-alat untuk memecahkan masalah,produk atau artefak, ide-ide simbol.
Definisi lain dari tentang kebudayaan dikemukakan oleh R.Linton dalam bukunya
“The Culture Background of Pesonality”(1974),menyatakan bahwa kebudayaan adalah
konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsur pembentukanya di
dukung dan di teruskan oleh anggota masyarakat tertentu.Selanjutnya, Koentjaranigrat
(1990:180) menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar.
Menurut Suhadi (1994:6) kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut :
1. Kebudayaan dipelajari.
Sifat hakikat dari kebudayaan ini menurut Wiliams dalam Soekanto (1986:164) sebagai
berikut :
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari kelompok
manusia.Wujud kedua dari kebudayaan yang sering disebut sistem sosial. Mengenai
kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-
aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi,berhubungan,serta bergaul dengan
yang lain,yang dari detik ke detik,hari ke hari,tahun ke tahun, selalu mengikuti pola-
pola tertentu yang berdasarkan adat tata cara kelakuan .Sebagai rangaian aktivitas
manusia-manusia dalam suatu masyarakat maka sistem sosial itu bersifat
konkret,terjadi di sekeliling kita sehari-hari,bisa di observasi,difoto,dan di
dokumentasi.
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Menurut Kluckhon yang dikutip Koentjaranigrat (1990:2003-204) terdapat tujuh unsur dari
kebudayaan di dunia, antara lain :
1. Bahasa.
2. Sistem pengetahuan.
3. Organisasi sosial.
6. Sistem relegi.
7. Kesenian.
Organisasi sosial kehidupan masyarakat yang diorganisasi atau diatur oleh adat-
istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai kesatuan di dalam lingkungan mana ia hidup
dan bergaul.Misalnya dalam perkawinan ada dua macam aturan Endogami(menikah dengan
orang yang masih kerabat sendiri) dan Eksogami(menikah dengan orang yang bukan tidak
ada hubungan kerabat,poligami(perkawianan ganda).
Sistim peralatan hidup dan teknologi adalah segala alat –alat yang digunakan
manusia dalam kegiatan sehari-hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, teknologi
merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam
setiap kegiatan manusia.Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu
prilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecah
masalah.Sedangkan Iskandar Alisyahbana(1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap
tentang teknologi:”teknologi ialah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan akan memperpanjang,memperkuat
atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,panca indra, dan otak manusia.
Sistem religi pada hakikatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat
kompleks, dan berkembang pada berbagai tempat di dunia. Untuk pertama kalinya muncul
aktivitas religi di dalam masyarakat adalah ketika manusia hanya bisa menjadi objek dari
berbagai macam spekulasi yang melahirkan berbagai teori asal mula dari religi, tetapi
mungkin tak pernah diketahui dengan sebenarnya. Ditinjau dari banyaknya bentuk religi
yang terdapat pada suku bangsa didunia,terdapat empat unsur pokok religi,yaitu :
a. emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan kelakuan
religi.
c. sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib
berdasarkan atas sistem kepercayaaan tersebut.
4. Fetisisme yaitu kepercayaan terhadap adanya jiwa yang berada dalam benda-benda
tertentu,yang terdiri dari aktivitas keagamaan guna memuja benda-benda tersebut.
5. Politeisme yaitu kepercayaan kepada satu sistem yang luas dari dewa-dewa,yang terdiri
dari upacara guna memuja dewa-dewa tadi.
6. Monotheisme yaitu kepercayaan kepada satu dewa atau tuhan,yang terdiri dari upacara
guna memuja dewa atau tuhan.
7. Mystic yaitu kepercayaan kepada satu tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam
alam,dan sistem religi ini terdiri dari upacara yang bertujuan mencapai kesatuan dengan
tuhan.
Semua itu sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas diri baik selaku individu
dengan tuhannya,individu dengan individu, maupun individu dengan masyarakat. Kesenian
sering diartikan sebagai sarana atau alat untuk mencurahkan perasaan keindahan manusia.
Dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan maka
dapat dibagi menjadi seni rupa,seni suara, seni tari, dan seni drama.
C. Perkembangan Kebudayaan
Sistem pengetahuan manusia terus berkembang, maka tentu saja segala sesuatu
yang dihasilkan manusia sudah sangat banyak. Aspek kebudayaan dapat hilang apabila
kurang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan diganti oleh aspek lain yang lebih
berdaya guna. Perubahan kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam(internal)
dan dapat pula oleh faktor yang berasal dari luar(eksternal).
1. adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam
masyarakat.
2. adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku,apabila penyimpangan ini
dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga terjadi perubahan.
3. adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh anggota masyarakat dan
membawa perubahan kebudayaan.
2. peperangan;
· adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda
kebudayaannya;
· adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru;
· adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru;
1. difusi ekspansi: suatu proses dimana informasi atau material menjalar dari satu daerah
ke daerah lain semakin lama semakin meletus; contoh: urbanisasi,penyebaran sistem
uang,berita dari Koran atau Tv.
2. difusi relokasi : informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal ke suatu daerah
baru, contoh : transmigrasi
3. difusi cascade atau bertingkat : penjalaran melalui tingkatan, dari atas ke bawah disebut
top down,contoh : KB atau dapat pula dari bawah ke atas ( botton up ) contoh: kebutuhan
sarana jalan dari masyarakat, diteruskan ke kepala desa, ke camat, bupati dan seterusnya.
Syarat utama terjadinya akulturasi adalah kontak sosial dan komunikasi antara dua
kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya adalah :
1. tidak adanya hambatan geogorafis,seperti daerah yang bergunung relatif sukar dijangkau
sehingga kontak dengan masyarakat luar menjadi sukar.
2. kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabila dibandingkan dengan
unsur kebudayaan yang baru.
Pertama kalinya unsur baru tidak langsung diterima atau diadopsi ,tetapi melalui
proses pembelajaran lebih dulu,kemudian dilanjutkan dengan masa penyesuaian
( adaptasi ), kalau mendatangkan menfaat lebih besar baru diterima. Penerimaan ini
mungkin saja melalui perubahan ( modifikasi ) sesuai dengan keperluan, keterampilan dan
penyesuaian terhadap stuktur masyarakat yang ada.
Oleh karena itu, kebudayaan dapat dipergunakan sebagai ciri yang membedakan
suat kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial pendukung kebudayaan yang lain.
Adapun unsur-unsur kebudayaan yang universal ialah bahasa, organisasi sosial, ekonomi,
pengetahuan, teknologi kesenian dan religi.
1. Bahwa pada masa lampau masyarakat indonesia itu terdiri dari beberapa persekutuan
yang berlandaskan ikatan kekerabatan yang menganut garis keturunan secara
unilinieal,baik melalui keibuan maupun kebapakan.
2. Diantara persekutuan kekerabatan itu terjalin hubungan kawin secara tetap sehingga
terjelma tata hubungan yang mendudukkan kelompok kerabat pemberi pengantin wanita
lebih tinggi daripada kedudukan kelompok kerabat yang menerima pengantin wanita.
3. Seluruh kelompok kekerabatan yang ada biasanya terbagi dalam dua puluh masyarakat
yang dikenal dengan istilah antropologis “moiety” yang satu sama lain ada dalam hubungan
saling bermusuhan maupun dalam berkawan sehingga nampaknya persaingan yang diatur
oleh adat.
4. Kenggotaan setiap individu karenanya bersifat ganda dalam arti bahwa setiap orang
bukan hanya menjadi anggota kelompok kerabat yang unilinieal, melainkan juga anggota
kesatuan paruh masyarakat atau moiety.
6. Akibatnya juga tercermin dalam sistem penilaian dalam masyarakat yang bersangkutan.
Ada pihak yang baik dan ada pula pihak yang buruk.
8. Sifat serba dua juga tercermin dalam tata susunan dewa-dewa yang menjadi pujaan
masyarakat yang bersangkutan. Walaupun dikenal lebih dari dua dewa, mereka
menggolongkan ke dalam dua golongan dewa yang baik dan dewa yang buruk.
9. Tata susunan masyarakat dewa itu ternyata mempengaruhi tata susunan kepemimpinan
dalam kehidupan politik yang sering kali merupakan pencerminan tentang kepercayaan
yang berpangkal pada kehidupan dewata.
Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai
suku bangsa yang mendukung kebudayaan yang berbeda pula. Keanekaragaman suku
bangsa dan kebudayaan di satu pihak menimbulkan kebanggaan nasional sehubungan
dengan kakayaan budaya bangsa, tetapi di lain pihak dapat menimbulkan masalah apabila
tidak terdapat saling pengertian diantara suku-suku bangsa yang terdapat di Indonesia.
Kegiatan Belajar 2
Bangsa indonesia yang terdiri dari atas aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan
itu masih banyak memperlihatkan banyak unsur persamaan karena berasal dari satu nenek
moyang yang sama. Keanekaragaman dalam kesamaan itu seperti juga yang tersirat dalam
Bhineka Tunggal Ika, yaitu “ berbeda-beda tetapi satu jua “ mencerminkan kekayaan budaya
bangsa indonesia. Disamping perasaan bangga bagi bangsa kita atas kekayaan
kebudayaan bangsa itu, juga kadang-kadang timbul masalah yang disebabkan oleh sifat
aneka ragam itu, terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan pembentukkan
kebudayaan nasional indonesia.
Kegiatan Belajar 3
Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan (order ) hak dan kewajiban
secara hierarkis dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya status objektif agak
stabil. Status dalam arti subjektif merupakan hasil dari penilaian orang lain terhadap
seseorang dengan siapa ia berkontak atau berhubungan. Ditinjau dari aspeknya status
subjektif adalah dinamis.
Menurut Talcott Parson, dari segi subjektif penilaian status berdasarkan pada 5 kriteria,
yaitu;
a. Kelahiran
b. Mutu Pribadi
c. Prestasi
d. Pemilikan
e. Otoritas ( otoriter )
F. Znaniecki berpendapat bahwa situasi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu segi Subjektif
Objektif.. Situasi dan ditinjau dari segi Subjektif merupakan penilaian segi pribadi, sesuai
interpretasi dan konsep pribadi. Situasi ditinjau dari segi objektif merupakan penilaian oleh
masyarakat yang ditentukan oleh kebudayaannya.
Pada umumnya masyarakat mengenal 3 macam kedudukan, yaitu;
b. Achieved Status yaitu kedudukan yang didapat karena berusaha atau kerja keras.
Dengan kata lain kedudukan dapat tercapai tergantung usaha kita dalam memenuhi syarat-
syaratnya. Sebagai contoh, seseorang yang ingin menjadi guru maka harus belajar di
fakultas keguruan dan melamar di lingkungan pendidikan.
c. Assigned Status, yaitu kedudukan yang diberikan karena berjasa. Kedudukan ini
biasanya diberikan oleh suat kelompok kepada seseorang yang telah memperjuangkan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contoh: pemberian
penghargaan hadiah Piala Citra.
a. Cara berpakaian, biasanya cara berpakaian orang dari lapisan atas akan berbeda
dengan cara berpakaian dengan orang dari lapisan bawah.
c. Cara-cara mengisi waktu senggang. Sebagian ada yang memilih berlibur kepantai,
berolah raga dan ada juga yang hanya mengobrol saja.
d. Memilih tempat tinggal. Mereka yang berasal dari lapisan atas akan memilih tempat
tinggal bukan hanya dari fungsi rumah tersebut, tetapi juga berdasarkan dari segi
kenyamanannya. Meskipun harus mengeluarkan uang yang sangat banyak. Berbeda
dengan mereka yang berasal dari lapisan bawah, bagi mereka yang terpenting adalah
rumah merupakan tempat berteduh dari panas dan hujan. Tanpa memperdulikan segi
kesehatan rumah tersebut.
Dari berbagai ciri diatas dapat dipakai untuk mengamati pola kehidupan dewasa ini,
di mana mereka tidak lagi melihat pada fungsi atau kegunaannya, tetapi sering kali terjebak
pada keinginan- keinginan untuk mendapatkan atau memiliki Status- simbol. Sebagaimana
yang dijelaskan oleh Soerjono Soekanto, gejala lain yang mulai tampak dipakai dalam
system penilaian masyarakat Indonesia adalah dipakainya gelar kesarjanaan sebagai
“status simbol”.
Peranan dan kedudukan adalah aspek yang dinamis, karena jika seseorang dapat
memenuhi hak dan kewajiban dalam kedudukan maka dia sudah menjalankan suat peran.
Pentingnya peran adalah peran dapat mengatur perikelakuan seseorang dalam berinteraksi
dengan masyarakat. Dalam mempelajari tentang peran, Schneider menjelaskan adanya 3
spek tentang konsep peran. Antara lain :
b. Ada hubungan antara nilai-nilai dan peran. Dengan kata lain peran adalah bagian dari
kebudayaan suatu masyarakat.
c. Pelaksanaan peran dipelajari dan dalam eberapa hal menjadi bagian dari kepribadian.
Sebagaimana kita ketahui, proses memainkan suatu peran dimulai sejak anak mulai
dapat berinteraksi terhadap orang lain secara sadar. Pengambilan peran merupakan salah
satu proses penting dalam pembentukan kepribadian dewasa.
a. Tujuan Instrumental, tujuan yang dimaksudkan adalah dengan memainkan suat peran
adalah kesempatan untuk mencapai tujuan lain.
c. Rasa aman, tujuan yang digeneralisasi adalah dapat member rasa aman secara
ekonomi, social, psikologis.
d. Respons, tujuan yang digeneralisasi adalah agar mendapat respons atau agar
diperhatikan oleh orang lain.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tujuan bisa dipenuhi oleh
peran, maka semakin bergairah orang mencarinya dan semakin keranjingan orang
menjalankannya.
MODUL 9
Kegiatan Belajar 1
Menurut B.R Saragih Negara hukum adalah Negara dimana tindakan pemerintah
maupun rakyatnya di dasarkan atas hukum untuk mencegah adanya tindakan sewenang-
wenang dari pihak pemerintah dan tindakan rakyat yang dilakukan menurut kehendaknya
sendiri.
Unsur-unsur Negara hukum menurut pendapat F.J. Stahl (Eropa Kontinental) adalah
1. Adanya jaminan hak asasi manusia
2. UU/PERPU
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan presiden
5. Peraturan daerah
2. Staatsgrundgesetze, yaitu aturan aturan dasar Negara atau aturan-aturan Negara yang
masih bersifat pokok
3. Formelle gesetze, yaitu merupakan undang-undang dalam arti formal yang sudah ada
sanksi
dan pemaksa
Menurut meriam budiharjo (1981: 106-107) UUD 1945 mempunyai kedudukan yang
istimewa
a. UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang berbeda dengan pembentukan UU
biasa.
b. UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap suatu yang luhur
c. UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa Indonesia dan merupakan dasar
Organisasi kenegaraan suatu bangsa
4. Undang-undang/ Perpu
a. Undang-undang
Merupakan peraturan yang dibentuk untuk mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 dan
melaksanakan perintah undang-undang lainnya.
PERPU dibuat dalam keadaan “darurat” dalam arti persoalan yang muncul harus segera
ditindak lanjuti.
Peraturan presiden
d. Peraturan daerah
Adalah peraturan yang dibentuk oleh pemerintahan daerah, propinsi, kabupaten dan kota.
Kegiatan Belajar 2
Merupakan pandangan dasar dan bersifat primer yang secara subtansial menjiwai
keseluruhan wawasan kenegaraan bangsa Indonesia.
Menurut perubahan UUD 1945, kedaulatan rakyat itu dibagikan secara horizontal
dengan cara memisahkannya menjadi kekuasaan-kekuasaan yang dijalankan lembaga-
lembaga Negara yang sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain berdasarkan
prinsip saling mengawasi dan mengimbangi.
NKRI merupakan Negara persatuan dalam arti sebagai Negara yang warga negaranya erat
bersatu.
8. Prinsip Demokrasi Ekonomi Dan Ekonomi Pasar Politik
Paham demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar sosial di Negara kita tercermin dalam Bab
XIV yang meliputi pasal 33 dan 34 UUD 1945, tentang perekonomian nasional dan
kesejahteraan sosial.
Prinsip ini memandang bahwa; ketiga wilayah (domain) yaitu Negara, masyarakat dan pasar
harus sama-sama dikembangkan keberadaannya dalam hubungan yang fungsional sinergis
dan seimbang.
Dengan demikian; kedudukan MPR setelah perubahan UUD 1945 merupakan lembaga
Negara yang sejajar dengan lembaga-lembaga Negara lainnya.
DPD memiliki fungsi yang terbatas di bidang legislasi, anggaran, pengawasan, dan
pertimbangan.
Mahkamah agung adalah pengadilan Negara tertinggi dari semua lingkungan peradilan yan
dalam melaksanakan tugasnya harus bebas terlepas dari pengaruh pemerintah maupun
pengaruh-pengeruh lainnya.
Asas yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dalam UUD 1945
dan UU No 32 Tahun 2004 adalah asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan maksud
bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat diselenggarakan dengan baik
dan langsung.
3. Pembentukan Daerah
Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945 sebagai Wujud Berkehidupan
Bermasyarakat dan Bernegara
Dalam bahasa Belanda kata hukum dapat dibagi 2 yaitu hukum objektif adalah
peraturan hukumnya / umum, sedangkan hukum subjektif adalah peraturan hukum yang
dihubungkan dengan seseorang tertentu sehingga menjadi Hak dan Kewajiban. Hak dan
Kewajiban tidak dapat dipisahkan dan harus selalu “ digandengkan “ , dengan maksud untuk
memelihara ketertiban , keamanan, dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Jaminan hukum atas hak-hak warga Negara yang dimuat dalam
UUD 1945 sebagai berikut : 1) Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan diatur dalam pasal 27 ayat 1, 2) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak diatur dalam pasal 27 ayat 2, Hak atas kemerdekaan berseriakat dan berkumpul diatur
dala pasal 28, 3)Hak atas kebebasan memeluk beragama dan beribadat diatur dalam pasal
29 ayat 2, Hak ikut serta dalam upaya pembelaan Negara dan pertahanan dan keamanan
diatur dalam pasal 27 ayat 3, 4) Hak mendapatkan pengajaran diatur dalam pasal 31ayat 1,
Hak dipelihara oleh Negara pasal 34. Sedangkan kewajiban-kewajiban warga Negara
ditegaskan dalam UUD 1945 yaitu :
Dalam pasal 27 ayat (1) disebutkan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya
Berdasarkan pasal 27 ayat (13) UUD 45, ikut serta dalam upaya pembelaan Negara
merupakan kewajiban di samping hak setiap warga Negara. Beberapa jaminan hukum atas
hak dan kewajiban warga Negara yang diatur dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-
undangan lainnya.
Setiap warga Negara dan orang lain yang yang terikat hukum mempunyai hak dan
kewajiban dalam hukum.
b. Penerapan hak dan kewajiban dalam politik
Misalnya :
· Hak memasuki atau menjadi anggota suatu organisasi sosial politik dan organisasi
massa.
Dalam bidang pendidikan, setiap warga Negara memiliki hak untuk memperoleh pengajaran
sesuai dengan bakat, minat serta kemampuannya.
Memperoleh pekerjaan merupakan hak warga Negara yang dijamin oleh hukum.
Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban dalam kehidupan beragama atau
Berketuhanan Yang Maha Esa. Secara umum, kewajiban-kewajiban warga Negara dapat
dibedakan atas :
Kegiatan Belajar 1
Terbentuknya sikap oleh informasi terutama disebabkan karena repons yang sejalan dengan
komponen kognisi (pengetahuan) sebelumnya. Ketidak benaran fakta objek sikap, akan
menimbulkan sikap negatif pada seseorang atau kelompok.
2. Sumber fakta
Di samping kebenaran fakta yang erat kaitannya dengan respons kognisi, juga
tergantung pada sumber fakta. Menurut para ahli psikologi sosial sumber fakta dapat di
klasifikasikan pada 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Otoritas.
Pada umumnya sulit diperoleh fakta yang penting langsung dari sumbernya karena
berbagai hal kesempatan, biaya, dan keahlian memperoleh fakta. Para ahli menemukan dari
hasil penelitiannya sebagai berikut :
1) Jumlah informasi yang dimiliki seseorang sangat berhubungan dengan pendidikan dan
pendapatannya.
Kurangnya fakta yang relevan dan adanya fakta yang bertentangan menyebabkan
seseorang menciptakan, menemukan atau mengubah fakta, tetapi menunjang dan identik
dengan sikap yang telah ada.
Adanya otoritas yang kurang dipercaya, menyebabkan orang yang menerima informasi lebih
mempercayai apa yang di lihat/diamatinya tentang penampilan dari pihak yang punya
otoritas.
3. Afiliasi kelompok
Anggota kelompok memiliki sikap kelompok yang sejenis dan berpengaruh terhadap individu
dalam pembentukan sikapnya.
Ada beberapa hal yang penting dalam perkembangan sikap seseorang dalam kelompok,
yaitu
a. Nilai-nilai kelompok
Nilai kelompok memainkan peranan penting dalam perkembangan dan organisasi sikap
individu. Nilai kelompok ini dapat menjadi dua bagian, yaitu nilai sentral yaitu nilai yang
mengikat antar anggota-anggota kelompok, seperti visi dan misi suatu organisasi doktrin
dalam kelompok. Nilai berlainan adalah perbedaan pendapat harus dimafhum dan disadari
sebagai dinamika organisasi secara demokratis dijunjung tinggi selama tidak mengganggu
keharmonisan organisasi.
b. Norma-norma kelompok
Yakni norma kelompok yang dikembangkan lewat kebudayaan yang beraneka ragam dalam
masyarakat.
Para ahli perkembangan sikap menyadari bahwa pembentukan sikap individu dipengaruhi
oleh membership group dan reference group.
Membership group, yaitu anggota kelomok primer yang berusaha memberikan keseragaman
dan kesamaan sikap individu. Reference group, yaitu pembentukan sikap seseorang dengan
cara pengidentifikasian dirinya pada kelompok, dan menggunakannya sebagai acuan.
a. Sikap keaamaan
Seseorang yang beragama dengan baik maka akan membentuk sikap kepribadian yang
lembut, halus dan hati-hati dalam bicara, bertindak dan berperilakunya.
b. Sikap sukuisme
Suku dan keturunan akan membentuk sikap dan kepribadian seseorang, seperti tata cara
berbicara, makan, minum, berpakaian, bekerja sehingga akan membedakan antara
seseorang dengan lainnya, antara suku dan bangsa lainnya.
c. Sikap politik
Sikap politik membina kepribadian seseorang untuk dapat menguasai diri dan orang lain
dengan cara tertentu dalam kelompok untuk mencapai tujuan.
d. Sikap internasional
Sikap internasional dipengaruhi oleh wawasan kognitif, dinamika kehidupan seseorang yang
membentuk kepribadiannya.
B. PERUBAHAN SIKAP
b. Congruent change yaitu perubahan sikap yang sejalan dengan sikap semula.
a. Sikap yang ekstrem lebih sukar untuk berubah dibandingkan dengan sikap yang
kurang ekstrem.
c. Interconnectedness, ialah saling keterkaitan antara sikap yang satu dengan sikap
yang lainnya.
e. Strength and number of wants served ialah berubahnya sikap seseorang tergantung
pada kekuatan keinginan dan banyaknya keinginan. Kesanggupan berubahnya sikap
tergantung pada kepribadian seseorang yaitu : Inteligensi, general persuasibility, self
desensiveness dan cognitive needs and styles.
3. Perubahan sikap dihasilkan oleh informasi, perubahan afiliasi kelompok, dan dorongan
modifikasi tingkah laku
d. Bentuk, isi informasi, nilai informasi dan cara penyajiannya amat berpengaruh
terhadap perubahan sikap seseorang atau kelompok.
C. PERUBAHAN SOSIAL
1. Makna perubahan
Kehidupan masyarakat selalu berubah dari generasi ke generasi, masa ke masa, guna
meningkatkan kehidupan manusia. Bahkan semuanya tidak ada yang tetap.
a. Auguste Comte
Dalam pemikiran manusia kearah perubahan sosial ada 3 ketetapan pemikiran manusia :
· Teologis (theological);
· Metafisik (metaphysical);
· Positif (positivism).
b. Herbert Spencer
Dasar pemikiran spencer pada masa pra-modern dan masa modern, menekankan bahwa
perubahan sosial itu identik dengan perkembangan organisme biologis.
c. Karl marx
Perubahan sosial diawali dari masyarakat primitive, kemudian slavery, feudal, kapitalis dan
akhirnya sosialis.
d. Ferdinand tonnies
Dalam realita kehidupan terdapat keseragaman sikap dalam kelompok primer.
Dengan komunikasi dunia semakin sempit, orang cepat berhubungan, serta sikap dan
keyakinannya orang akan berubah pula. Berbagai alat komunikasi yang ditemukan manusia
yang semakin canggih, dan memberikan kemudahan hidup dan perubahan nsikap individu
maupun kelompok. Kemajuan dan perkembangan suatu Negara ditandai dengan majunya
komunikasi.
4. Hakikat perubahan sosial dan perubahan sikap Inti dari perubahan sosial adalah
perubahan sikap manusia, sebagai dirinya dan kelompoknya. Nisbet (1969: 166-168)
menyusun dan mempertanyakan beberapa asumsi yang dibuatnya sebagai berikut :
f. Perubahan itu niscaya- ‘keniscayaan’ ini memberikan pembenaran moral bagi mereka
yang sebaiknya tidak bermoral jika mempercepat jalannya perubahan itu.
Kegiatan Belajar 2
Kontrol Sosial
A. Kontrol Sosial
Kontrol Sosial diartikan sebagai suatu pengawasan tentang pelaksanaan kebijakan publik.
Kontrol sosial pada dasarnya sebagai pengawasan tepat atau tidaknya suatu kebijakan
publik , mulai dari perencanaan , pelaksanaan, atau implementasi program masyarakat. 3
aspek yang dianggap sebagai sumber kontrol sosial yaitu sosialisasi , group pressure dan
sosial sanctions.
yang tidak efektif adalah secara individual perilaku kolektif akan dapat membantu sehingga
perilaku kolektif dianggap sebagi kontrol sosial. Adapun bentuk kontrol sosial antara lain :
1. Crowd
Kerumunan orang biasanya banyak atau temporer, dan spontanitas. sifat crowd antara lain :
c. Situasional
d. Kepanikan
e. Bergerak di jalan
f. Kemarahan dan
g. Kadang destruktif
2. Media masa
Dianggap efektif untuk kontrol sosial. Secara spontan, ada rencana terpogram, berdasarkan
fakta atau hanya gosip dalam memanaskan situasi sosial.
a. Rumor
Merupakan suatu bagian dari informasi yang menekankan dari seseorang pada orang lain
melalui kelompok tanpa di cek atau dikoreksi nilai kebenarannya.
Berdasarkan permasalahan yang muncul di masyarakat dan didukung dengan fakta yang
ada. Lebih banyak menyangkut kepentingan masyarakat dari kepentingan pribadi.
Misal dapat dilakukan pemerintah, seperti lembaga legislatif, yaitu DPR-DPRD, yang
bertugas memberikan advis, atau pendapat dan koreksi terhadap berbagai kebijakan.
d. Organisasi sosial dan politik
Yaitu kelompok masyarakat yang bergabung dalam suatu landasan yang sama diantara
para anggotanya.
Pemerintah atau organisasi politik yang akan melakukan program kebijakan publik dapat
melibatkan warga masyarakat.
Dalam pelaksanaan program warga masyarakat dilibatkan secara langsung. Jika peran
serta warga masyarakat semakin banyak bermunculan maka dianggap pelaksanaan
program yang melibatkan masyarakat berhasil.
a. Keterbukaan
b. Transparansi
c. Akuntabilitas
d. Tindak lanjut
Jadi pengawasan harus menganut atas keterbukaan, yakni pengawasan itu yang dilakukan
secara terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui terhadap pelaksanaan program.
MODUL 11
Kegiatan Belajar 1
Istilah “Inquiry” berkaitan dengan masalah dan penelitian untuk menjawab suatu
masalah.
Rogers (1969) menyatakan bahwa Inquiry merupakan proses untuk mengajukan
pertanyaan dan mendorong semangat belajar para siswa pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Istilah ini sejajar dengan metode pemecahan masalah, berfikir reflektif dan /
Discovery.
Inquiry dibutuhkan sebagai metode untuk mengkaji fenomena./ Menurut para ahli,
pendekatan inkuiri adalah salah satu cara unutk mengatasi masalah kebosanan siswa
dalam belajar di kelas karena proses belajar lebih terpusat kepada sisawa ( Student –
Centered – Instruction ).
Tujuan utama inkuiri sosial adalah memberikan kontribusi untuk para pengambil
kebijakan dalam menghasilkan keputusan-keputusannya.
Syarat suatu masalah yang harus lengkap, tepat, dan dapat diteliti.
Pernyataan atau dalil sementara yang dirumuskan oleh seorang peneliti untuk
mengarahkan penelitian disebut hipotesis.
Kesulitannya adalah konsensus tentang arti konsep / istilah yang belu ada. Contoh
konsep ilmu- ilmu sosial seperti istilah agresi, kelas sosial dan perilaku sosial
Para ilmuan biasanya menggunakan tiga metode utama pengumpulan data untuk
melakukan analisis, ialah eksperimen, survei sampel, dan studi kasus. Dapat juga
menggunakan kajian historis, analisis lateratur, dan teknik lainnya.
Instrumen yang telah teruji Validitasnya oleh ilmuan lain maka biasanya data itu akan
lebih terpercaya daripada data uyang dikumpulkan denga instruen hasil kontruksinya
sendiri.
Model pembelajaran inkuiri yang digambarkan dapat berdaur ulang dan tidak bersifat
linier /terputus.
Kegiatan Belajar 2
model, yaitu :
Menurut Johnson (1991), merumuskan istilah berpikir kritis (critical thinking) secara
etimologi menyatakan bahwa kata “critic” dan “critical” berasal dari “krenein” yang berarti
menaksir nilai sesuatu. Ia menjelaskan bahwa kritik adalah perbuatan seorang yang
mempertimbangkan, menghargai dan menaksir nilai sesuatu hal. Tugas seorang berpikir
kritis adalah menerapkan norma dan standar yang tepat terhadap sesuatu hasil. The Group
of Five (Etnis 1989; Lipman 1988; Siegel 1988; Paul 1989; McPeck 1981), menyimpulkan
bahwa ada tiga persetujuan subtansi dari kemampuan berpikir kritik yaitu Berpikir kritis
memerlukan sejumlah kemampuan kognitif, berpikir kritis memerlukan sejumlah informasi
dan pengetahuan, berpikir kritik mencakup dimensi afektif yang semuanya menjelaskan dan
menekankan secara berbeda-beda. Sedangkan berpikir kritis adalah untuk menilai suatu
pemikiran, menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktek dari suatu
pemikiran dan nilai tersebut. Selain itu, berpikir kritis meliputi aktivitas mempertimbangkan
berdasarkan pada pendapat yang diketahui. Menurut Lipman (1988), layaknya
pertimbangan-pertimbangan ini hendaknya didukung oleh kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d) Membedakan informasi.
e) Mendeteksi penyimpangan.
Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang cukup efektif untuk Proses Belajar
Mengajar (PBM), ialah Strategi innduktif yang bersifat direktif. Adapun langkah-langkah yang
harus dipersiapkan guru adalah :
Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang ke-2 adalah strategi direktif yang artinya
memberikan kesempatan pada siswa untuk menguasai dan memahami betul komponen
ketrampilan tersebut sejak permulaan. Strategi ini digunakan bila ketrampilan siswa agak
kompleks. Dalam strategi ini memerlukan bimbingan khusus.
e) Menggambarkan tentang apa yang terjadi dalam pikiran siswa ketika ketrampilan itu
diterapkan.
Kegiatan Belajar 3
Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baik masalah pribadi maupun masalah
sosial sangat diperlukan karena pada hakekatnya siswa hidup ditengah lingkungan
masyarakat yang penuh dengan benih-benih munculnya masalah. Hal ini sejalan dengan
tujuan pendidikan untuk mendewasakan siswa, maka salah satu indikator dewasa adalah
kemampuan akan kemandirian sebagai warga masyarakat.
Ada 4 tahapan proses pemecahan masalah menurut Savage dan Armstrong, yaitu :
d. Memilih solusi.
Secara umum batasan yang tegas antara tiga pendekatan/ model pembelajaran tersebut
belum ada kesepakatan. Persamaan dari ketiga model pembelajaran tersebut adalah semua
mensyaratkan adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar melalui proses
penelitian, yaitu meneliti hubungan antar sejumlah data/ informasi untuk tercapainya suatu
solusi.
Untuk mengatasi kerancuan, Welton and mallan (1988) mengemukakan bahwa penggunaan
model pembelajaran “problem solving” agak berbeda bila diterapkan pada mata pelajaran
yang berbeda.
Kegiatan Belajar 4
d) Inkuiri nilai.
MODUL 12
Kegiatan Belajar 1
Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial adalah membantu generasi muda dalam
mengembangkan kemampuan membuat keputusan yang informatis dan rasional bagi
kebaikan masyarakat sebagai warga negara dari sebuah dunia yang berbudaya majemuk,
bermasyarakat demokratis yang memiliki ketergantungan satu sama lain.
1. Work-study skills
2. Group-process skills
3. Social-living skills
2. Keterampilan berfikir (thinking skills) adalah membaginya menjadi berfikir kritis dan
kreatif.
b) Mengevaluasi data.
c) Memprediksi.
Karakteristik perkembangan anak-anak kelas satu, dua, dan tiga diidentifikasi pada aspek
perkembangan, yaitu :
1) Perkembangan fisik-psikomotorik
2) Perkembangan kognitif-bahasa
Menurut erikson, bekerja dan berhubungan efektif dengan teman sebaya sebagai upaya
mengembangkan perasaan berkemampuan.
Kegiatan Belajar 2
1. Keterampilan dasar IPS harus diperhatikan sebagian dari sebuah topik pembelajaran,
bukan merupakan hal yang terpisah.
2. Siswa diberikan pemahaman tentang arti dan tujuan keterampilan tersebut agar
termotifasi untuk mengembangkannya.
3. Pemodelan berupa contoh yang baik sebaiknya diberikan, serta siswa dipandu untuk
menggunakan keterampilan dasar sehingga dapat mengembangkan kebiasaan yang sejak
awal.
Keterampilan dasar IPS yang telah dijelaskan ingin tercapai dengan baik maka
pelaksanaannya memperhatikan beberapa faktor, yaitu:
2. Penguatan; pengulangan oleh guru dan latihan siswa. Pengulangan dilakukan sampai
siswa memperoleh peluang untuk melakukan keterampilan dengan baik.
3. Umpan balik; kegiatan belajar akan efektif jika siswa menerima dengan cepat tentang
hasil-hasil tugas belajar tersebut. Umpan balik yang sederhana, misal memberikan koreksi
atas pekerjaan yang dilakukan sehingga siswa mengetahui kekurangannya atau mengetahui
bahwa ia sudah menguasai keterampilan tersebut.
C. BEBERAPA MODAL PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN
KETERAMPILAN DASAR IPS
a. Identifikasi masalah
b. Survei masalah
c. Definisi masalah
d. Fokus masalah
f. Pemecahan masalah
4. Kerja kelompok; kerja kelompok memerlukan persiapan yang cermat dan dipakai
hanya untuk berikut ini :
a. Kegiatan yang memiliki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan dengan lebih baik
oleh suatu kelompok dibandingkan oleh perseorangan.
b. Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat diberi tugas
berguna yang harus dilaksanakan.
Kegiatan Belajar 3
9. Model Celupan (Immersed), dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya.
a) Aspek guru.
b) Aspek siswa.
c) Aspek sarana / sumber pembelajaran.
d) Aspek kurikulum
John Jarolimek menegaskan ips atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum
sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial diantaranya
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial.
2) Model integrasi berdasarkan potensi utama; dapat dikembangkan melalui tema yang
didasarkan pada potensi utama yang ada diwilayah setempat, misalnya potensi kebudayaan
Bali.