Laporan Percobaan Pupuk Padat
Laporan Percobaan Pupuk Padat
TEKNOLOGI BIOGAS
“PEMBUATAN PUPUK PADAT”
DISUSUN OLEH
YEPTA OCTARIA 1514022
ENGGAR SARASWATI HIDAJAT 1514049
DIMAS AGUNG SAPUTRA 1514019
YOKI WAHYU SURYO P. 1514044
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga laporan
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan dukungannya.
Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, dan untuk ke depannya dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak yang ingin
mendalami praktikum seperti yang kami lakukan.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PEMBUATAN PUPUK PADAT
Tabel 1. Kandungan Unsur Hara pada Pupuk Kandang yang Berasal dari Beberapa
Ternak
Satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Pupuk
organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan beberapa unsur hara yang
sangat dibutuhkan tanaman, seperti terlihat pada Tabel 1. Di samping menghasilkan unsur
hara makro, pupuk kandang juga menghasilkan sejumlah unsur hara mikro, seperti Fe, Zn,
Bo, Mn, Cu, dan Mo. Jadi dapat dikatakan bahwa, pupuk kandang ini dapat dianggap sebagai
pupuk alternatif untuk mempertahankan produksi tanaman (Rahayu, 2009).
Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
1. Faktor Internal
Faktor internal yaitu faktor yang terjadi dan berproses di dalam tubuh tumbuhan itu
sendiri. Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon yang diproduksi di dalam tubuh,
tetapi hormon tadi masih tetap mendapat pengaruh dari kondisi eksternal tumbuhan itu
sendiri. Terdapat berbagai jenis hormon, yaitu :
a) Hormon Auksin
Tempatnya ada di titik tumbuhnya batang dan selubung daun pertama tanaman yang
berjenis monokotil yang sering disebut koleoptil, ujung akar, serta jaringan yang masih
bersifat meristematis.
Fungsi Hormon Auksin :
- Pembentangan sel,
- Pembelahan sel,
- Merangsang pembentukan buah dan bunga.
b) Hormon Giberelin
Dapat ditemukan di bagian batang dan bunga.
Fungsi hormon giberelin :
- Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
- Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi
- Memacu aktivitas kambium
- Menghasilkan buah yang tidak berbiji
- Membantu perkecambahan biji
c) Hormon Gas Etilen
Di dalam tumbuhan juga mempunyai gas etilen yang berfungsi untuk :
- Mempercepat pemasakan buah
- Mempertebal pertumbuhan batang
- Pengguguran bunga
d) Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin terdapat pada sistem perakaran tumbuhan.
Fungsi hormon ini yaitu,
- Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang
- Mempercepat pelebaran daun
- Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
- Merangsang aktivitas pembelahan sel
- Membantu perkecambahan biji
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor ini lebih
besar peranannya karena faktor eksternal atau lingkungan adalah penentu berjalannya dan
seimbangnya faktor internal atau hormon tumbuhan. Faktor-faktor ini yaitu :
a) Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena
membantu proses fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi tumbuhan yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Tumbuhan biasanya memerlukan
suhu sekitar 10°–38°C untuk dapat melangsungkan pertumbuhannya.
b) Cahaya
Fotosintesis adalah proses yang penting di dalam tumbuhan karena dengan fotosintesis
tumbuhan akan mendapatkan makanannya. Di dalam fotosintesis, cahaya adalah
penentu sukses atau tidaknya sebuah proses fotosintesis, jadi bisa dikatakan cahaya
adalah faktor yang tidak boleh disepelekan. Apabila tidak ada cahaya pastinya
fotosintesis akan terhambat dan menyebabkan tumbuhan kekurangan makanan.
c) Kelembapan
Tanah yang lembap sangat cocok untuk proses pertumbuhan, ter-utama saat tumbuhan
masih dalam tahap perkecambahan biji. Hal ini dikarenakan tanah yang lembap
menyediakan air yang cukup untuk dapat mengaktifkan enzim yang ada didalam biji
yang kemudian dapat melarutkan makanan didalam jaringan tumbuhan.
d) Air dan Mineral
Semua tumbuhan pasti membutuhkan yang namanya air dan mineral, karena bahan
itulah yang menjadi bahan utama terjadinya fotosintesis. Bahkan saat tumbuhan masih
dalam tahapan biji, pasti akan butuh air untuk mengaktifkan enzim-enzim di dalam biji
tersebut.
e) Oksigen
Setiap makhluk hidup khususnya tumbuhan pasti memerlukan yang namanya oksigen
karena untuk proses respirasi aerob didalam tubuh. Melalui respirasi aerob ini,
tumbuhan akan dapat memperoleh energi untuk melangsungkan pertumbuhan-nya.
Oleh karena itu, biji-biji tumbuhan tidak akan pernah berkecambah tanpa adanya
oksigen (Bukusemu, 2018).
1.3. Sampel Percobaan
Sampel Kotoran Sapi (g) Serbuk Gergaji (g) Abu Sekam (g)
Tanah 0 0 0
KT 6 0 0
KT + SG 3 3 0
KT + AS 3 0 3
1.4. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan :
- Timbangan
- Plastik
- Nampan
- Wadah penampung kotoran sapi
B. Bahan yang digunakan :
- Air
- Kotoran sapi
- Abu sekam
- Serbuk gergaji
- Biji Kacang Ijo
- Tanah
1.5. Prosedur Percobaan
A. Pembuatan Pupuk Padat
- Menimbang kotoran sapi sebanyak 250 g kemudian menambahkan air sebanyak
125 g sambil diaduk hingga merata
- Diamkan dalam suatu wadar tertutup selama ± 1 minggu
- Setelah didiamkan kotoran disaring dan padatan yang masih basah di ratakan di
atas nampan dan dijemur hingga kering
- Setelah kering kotoran sapi dihaluskan sehingga menyerupai serbuk
B. Pengujian kualitas pupuk
- Menyiapkan 4 buah plastik yang telah diberi lubang di beberapa titik.
- Masing-masing sampel yang telah di tentukan dimasukan ke dalam plastik
dengan rasio 1:2 dam variabel kotoran sapi (KT):KT, Serbuk gergaji (SG):KT,
Abu sekam (AS):KT, dan Tanah saja
- Menanam benih kacang ijo yang telah dipilah dan di rendam air sebelumnya.
- Menyirami benih dengan air secukupnya dan melakukan pengamatan pada
pertumbuhan benih.
1.6. Data Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pupuk Padat Kotoran Sapi
Berat Kotoran Sapi
Kotoran Sapi Air Waktu Pengeringan
Kering
250 g 125 g 1 minggu