MATA KULIAH:
PERTEMUAN 11
ARITMATIKA
CREATED BY:
AYU ANGGRIANI H
092904010
PTIK A 2009
2
PENDAHULUAN
Operasi dasar dalam semua komputer digital adalah penambahan atau
pengurangan dua bilangan. Operasi aritmatika berlangsung di level
instruksi mesin. Operasi tersebut diterapkan dengan fungsi logika dasar
seperti AND, OR, NOT dan EXCLUSIVE-OR (XOR), dalam subsistem ALU
prosesor.
BY AYU ANGGRIANI H 3
Penambahan dan Pengurangan Bilangan
Bertanda
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
BY AYU ANGGRIANI H 4
Penambahan dan Pengurangan Bilangan Bertanda
xi yi Carry-in ci Sum si Carry out ci+1
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
Gambar 1; tabel spesifikasi logika untuk suatu tingkat penambahan biner
Gambar diatas menunjukkan tabel kebenaran logika untuk fungsi sum dan
carry-out untuk penambahan weighted bit xi dan yi yang setara dalam dua
bilangan X dan Y.
BY AYU ANGGRIANI H 5
Unit logika penambahan / pengurangan
BY AYU ANGGRIANI H 7
Perkalian biner operand positif
1 1 0 1 (13) multiplicand
X 1 0 1 1 (11) multiplier
1 1 0 1
1 1 0 1
0 0 0 0
1 1 0 1
1 0 0 0 1 1 1 1
Gambar 3
BY AYU ANGGRIANI H 8
• Perkalian Operand Bertanda
Pada saat kita menambahkan multiplicand negatif ke produk parsial,
kita harus memperluas nilai bit bertanda multiplicand tersebut kekiri
sejauh produk tersebut dapat diperluas.
Untuk multiplier negatif, solusi langsungnya adalah memebentuk 2`s-
complement pada kedua multiplier dan multiplicand dan berlanjut seperti
dalam hal multiplier positif. Hal ini dapat dilakukan karena
komplementasi kedua operand tidak mengubah nilai atau tanda produk.
Teknik yang bekerja sama baiknya untuk kedua multiplier negatif dan
positif, disebut algoritma booth.
BY AYU ANGGRIANI H 9
Algorima booth
BY AYU ANGGRIANI H 10
Contoh
Perkalian 2’s- complement antara 7 (0 1 1 1) dan 3 (0 0 1 1)
Dimana :
isi register M adalah 0 1 1 1
isi register Q adalah 0 0 1 1
BY AYU ANGGRIANI H 11
CARRY-SAVE
Sebuah carry-save adder adalah jenis adder digital, digunakan dalam
mikroarsitektur komputer untuk menghitung jumlah tiga atau lebih-bit
bilangan n dalam biner. Ini berbeda dari adders digital lainnya dalam hal ini
output dua angka dari dimensi yang sama seperti input, satu yang
merupakan urutan bit jumlah parsial dan lain yang merupakan urutan
membawa bit.
BY AYU ANGGRIANI H 12
Pembagian Integer
Suatu sirkuit yang menerapkan pembagian dengan metode
longhand ini beroperasi sebagai berikut : menentukan posisi
dividsor sesuai dengan dividend dan melakukan pengurangan.
Jika sisanya nol atau positif, maka bit hasil bagi 1 ditentukan, dan
sisanya diperluas dengan bit lain dari dividend, divisor
ditempatkan ulang, dan dilakukan pengurangan yang lain.
Sebaliknya jika negatif, maka ditetapkan bit hasil bagi 0, dividend
dipulihkan dengan menambahkan kembali dividsor tersebut, dan
dividsor ditempatkan ulang untuk pengurangan lain.
BY AYU ANGGRIANI H 13
Gambar sirkuit pembagian biner
BY AYU ANGGRIANI H 14
Pembagian Restoring
Gambar 6.21 menunjukkan pengaturan sirkuit logika
yang menerapkan pembagian restoring (restoring dividsion). n-bit
divisor positif di-load kedalam register M bit hasil bagi berada
dalam register dan n-bit dividend positif di-load kedalam register
Ú pada awal operasi. Register A diset ke 0. Setelah pembagian
selesai, n-bit hasil bagi berada dalam register Ú dan sisanya
berada dalam register A. pengurangan yang dimaksud difasilitasi
dengan menggunakan aritmatika 2’s-complement. Posisi bit
ekstra pada ujung kiri A dan M mengakomodasi bit tanda selama
pengurangan.
BY AYU ANGGRIANI H 15
Pembagian Restoring (lanjutan)
BY AYU ANGGRIANI H 16
Pembagian nonrestoring
Algoritma pembagian-restoring dapat dikembangkan
dengan menghindari kebutuhan untuk memulihkan A setelah
pengurangan yang gagal. Pengurangan disebit gagal jika hasilnya
negatif. Jika A positif, maka kita menggeser kekiri dan
mengurangi M, yaitu kita melakukan 2A-M. jika A negatif, maka
kita memulihkannya dengan melakukan A+M, dan kemudian kiat
menggesernya dan mengurangkan M. hal ini setara dengan
melakukan2A+M. bit q0 diset ke 0 ATA 1 yang sesuai setelah
operasi yang tepat dilakukan.
BY AYU ANGGRIANI H 17
Pembagian nonrestoring (lanjutan)
• Jika tanda A adalah 0, geser A dan Q kekiri satu posisi bit dan
kurangkan M dari A;
• jika tidak, geser A dan Ú ke kiri dan tambahkan M ke A .
Sekarang, jika tanda A adalah 0 set q0 ke 1; jika tidak set q0 ke 0
•jika tanda A adalah 1, tambahkan M ke A.
BY AYU ANGGRIANI H 18
BILANGAN DAN OPERASI FLOATING-POINT
Floating-point atau bilangan titik mengambang, adalah sebuah
format bilangan yang dapat digunakan untuk merepresentasikan
sebuah nilai yang sangat besar atau sangat kecil. Bilangan ini
direpresentasikan menjadi dua bagian, yakni bagian mantisa dan
bagian eksponen (E). Bagian mantisa menentukan digit dalam
angka tersebut, sementara eksponen menentukan nilai berapa
besar pangkat pada bagian mantisa tersebut (pada posisi titik
desimal). Sebagai contoh, bilangan 314600000 dan bilangan
0.0000451 dapat direpresentasikan dalam bentuk bilangan
floating point: 3146E5 dan 451E-7 (artinya 3146 * 10 pangkat 5,
dan 451 * 10 pangkat -7).
BY AYU ANGGRIANI H 19
Standar IEEE untuk bilangan floating
point
± X1X2X3X4X5X6X7x10±Y1Y2
BY AYU ANGGRIANI H 20
Format Floating-point standar IEEE
IEEE (Institute of Engineers Electrical dan Electronics) telah
menghasilkan standar untuk aritmatika floating point.. Standar ini
menetapkan cara tunggal presisi (32 bit) dan presisi ganda (64 bit)
bilangan floating point untuk diwakili, serta bagaimana aritmatika harus
dilakukan pada mereka. 32 bits
S E’ M
Tanda bilangan
0 menandakan 8 –bit signed 23-bit
+ dan 1 exponent dalam mantisa fractions
menanakan - representasi
excess-127 Value reppresented= ± .M x 2E’-127
0 00101000 001010
BY AYU ANGGRIANI H 22