Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI

Modul ke:
MANAJEMEN

04 Fakultas
Ilmu Komputer
Pokok Bahasan :

Knowledge Manajemen Dalam Organisasi

Program Studi
Sistem
Informasi
Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM
Knowledge
Menurut Davenport dan Prusak (1998) pengetahuan
dan informasi merupakan hal yang berbeda, namun ada
keterkaitan di antaranya. Perbedaan antara keduanya
dapat dikatakan sebagai suatu tingkatan, pengetahuan
memiliki makna yang lebih kompleks. Pengetahuan
adalah kombinasi yang terdiri dari pengalaman, nilai-
nilai, informasi kontekstual, dan pandangan ahli yang
memberikan kerangka untuk mengevaluasi dan
menggabungkan pengalaman dan informasi baru.
Pengetahuan dihasilkan dan diterapkan dalam benak
individu.
Jenis-jenis Knowledge
Menurut Polanyi (1966) dalam buku Dalkir (2011,
p9) ada dua jenis knowledge utama yaitu:
1. Tacit knowledge
Sulit untuk dikatakan dengan jelas dan sulit untuk
di masukan dalam kata, teks, atau gambar
biasanya ini seperti idea tau gagasan.
2. Explicit Knowledge
Isi gambaran yang telah di tangkap di beberapa
bentuk nyata seperti kata, rekaman suara, atau
gambar.
Perbandingan antara Tacit Knowledge melawan Explicit Knowledge

Tacit Knowledge Explicit Knowledge


Kemampuan untuk beradaptasi, Kemampuan untuk menyebarkan,
mengahadapi situasi baru dan membuat ulang, mengakses dan
luar biasa menerapkan ke seluruh organisasi
Keahlian, tahu-bagaimana, tahu- Kemampuan untuk mengajar, melatih
kenapa, dan peduli-kenapa
Kemampuan untuk bekerja Kemampuan untuk mengatur,
sama, berbagi visi, dan menyusun, menerjamahkan visi
mengirim budaya kedalam pernyataan misi, menjadi
pedoman operasional.
Pelatihan dan menasehati untuk Memindahkan pengetahuan lewat
memindahkan pengetahuan produk, pelayanan, dan proses
pengalaman dalam satu ke satu, pendokumentasian.
dasar tatap muka
Knowledge Management
Menurut Spector dan Gerald (2002) Knowledge
management ialah rangkaian proses yang
melingkupi penciptaan, penyebaran, dan
pemanfaatan dari pengetahuan. Knowledge
management mencakup proses dari penciptaan
pengetahuan, dan memfasilitasi transformasi
pengetahuan implisit ke dalam pengetahuan
eksplisit yang dapat diakses dan dapat
dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang
relevan.
Manfaat KM menurut Fernandez dan Sabherwal
Lanjutan
Hambatan Knowledge Management (KM)

Hambatan dalam KM adalah :


• Sistem informasi (SI) cenderung menyimpan
pengetahuan yang tidak selalu sesuai dengan
perubahan di lingkungan eksternal kalau
lingkungan sekitar organisasi serba bergejolak
dan perubahan tidak berkesinambungan
(discontinuous).
• Model manajemen informasi cenderung
memusatkan pengetahuan di sebuah
pangkalan data yang cenderung statis.
Knowledge Management untuk Individu, Komunitas, dan
Organisasi.

• Untuk Individu
– Membantu individu dalam pekerjaanya dan menghemat
waktu untuk pembuatan keputusan yang lebih baik dan
penyelesaian masalah.
– Bembangun ikatan komunitas dalam organisasi.
– Membantu agar individu tetap up to date
– Penyediakan tantangan dan kesempatan untuk
berkontribusi.
Lanjutan

• Untuk komunitas praktek


– Mengembangkan kemampuan profesional.
– Menyediakan proses belajar mengajar.
– Fasilitas lebih baik dalam jaringan dan
berkolaborasi.
– Mengembangkan kode etik yang dapat dipatuhi
oleh anggota.
– Mengembangkan bahasa umum.
Lanjutan
• Untuk organisasi
– Membantu menjalankan strategi
– Menyelesaikan masalah dengan cepat.
– Menjalankan praktek terbaik.
– Meningkatkan pengetahuan dalam produk dan
pelayanan.
– Mengumpulkan ide dan meningkatkan kesempatan
dalam inovasi.
– Memungkinkan organisasi untuk lebih maju dalam
persaingan.
– Membangun ingatan organisasi.
Empat langkah yang perlu dilakukan organisasi agar
KM menjadi sumberdaya strategik.

• 1. Pengetahuan dapat disimpan


Data, informasi, maupun pengetahuan dapat
disimpan dalam bentuk dokumentasi agar mudah
ditelusuri bila dibutuhkan. Bagi pengetahuan yang
sifatnya tacit, sebaiknya diartikulasikan menjadi
explicit knowledge. Pengetahuan yang dapat
disimpan memudahkan organisasi untuk
menelusurinya dan memanfaatkan di setiap
kesempatan.
Lanjutan
2. Pengetahuan mudah diakses
• Setiap anggota organisasi mempunyai aloes yang sama
terhadap knowledge base organisasi. Agar proses aksessibilitas
dan transfer mudah dilakukan antar anggota, organisasi perlu
memfasilitasi dengan memanfaatkan teknologi misalnya video
conference, jaringan internet dan intranet, telepon, dan
faksimili. Banyak organisasi mempunyai ruang perpustakaan
sehingga anggotanya mudah mengakses pengetahuan-
pengetahuan terbaru melalui literatur. Organisasi memfasilitasi
juga dengan aturan dan prosedur yang memudahkan setiap
orang dapat mengakses pihak-pihak dan anggota organisasi
lain yang mempunyai pengetahuan.
Lanjutan
3. Peningkatan pengetahuan didukung oleh organisasi
• Lingkungan eksternal berubah dengan cepat akibatnya
organisasi harus senantiasa beradaptasi. Kemampuan
organisasi untuk beradaptasi perlu dukungan pengingkatan
pengetahuan. Organisasi perlu menciptakan lingkungan yang
mampu mempercepat peningkatan pengetahuan. Temuan
Davenport et al. (1998) mengungkapkan perlunya sentralisasi
struktur organisasi, dan perubahan budaya kerja yang
mendukung kreatifitas anggota organisasi. Hal konkrit yang
bisa dilakukan perusahaan yaitu dengan memberikan
penghargaan bagi anggota organisasi yang menyumbangkan
pengetahuan kepada knowledge base organsiasi. Penghargaan
yang diterima dapat berupa peningkatan kompensasi maupun
promosi pangkat/jabatan.
Lanjutan
4. Mengelola pengetahuan sebagai aset.
• Dalam organisasi, aset dapat berbentuk barang
berwujud maupun barang berwujud. Organisasi
berfokus kepada dua aset tersebut. Pengetahuan,
merupakan aset tidak berwujud, harus diperlakukan
sebagai aset berwujud yaitu dapat diukur. Skyrme dan
Amidon (1998) mengemukakan bahwa pengetahuan
(knowledge) dapat diukur dengan menggunakan
balanced scorecard. Dimensi innovation dan learning
dalam balanced scorecard merupakan proses aktivitas
knowledge management.
Terima Kasih
Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM

Anda mungkin juga menyukai