Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Inverter

Pengertian Inverter termasuk rangkaian elektronika daya yang biasanya berfungsi


untuk melakukan konversi atau mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC
(bolak-balik). Inverter Sebenarnya adalah kebalikan dari converter atau yang lebih dikenal
dengan adaptor yang memiliki fungsi mengubah tegangan AC (bolak-balik) menjadi
tegangan DC (searah). Seperti yang kita ketahui, saat ini telah ada beberapa topologi inverter
yang tersedia, dimulai dari jenis inverter yang memiliki fungsi hanya dapat menghasilkan
tegangan bolak balik saja atau push pull inverter hingga dengan inverter dengan kemampuan
hasil tegangan sinus murni tanpa efek harmonisasi. Yang terakhir ada jenis interver yang
digolongkan menjadi beberapa jenis inverter berdasarkan fasa, yaitu 1 fasam 3 fasa hingga
multi fasa.

B. Gambar Rangkaian Inverter


 Rangkaian Inverter Center-tap

 Aliran Daya pada Inverter Center-tap untuk Setiap Periode


 (Bentuk Tegangan dan Arus Keluara (atas) Arus Masukan ( bawah) dari Inverter
Center-tap)

 INVERTER SETENGAH JEMBATAN (HALF-BRIDGE)


 Bentuk Gelombang Inverter Setengah Jembatan

 INVERTER JEMBATAN PENUH  (FULL-BRIDGE)

 Bentuk Tegangan Tiap Lengan Inverter Jembatan Penuh


 Bentuk Gelombang Inverter Jembatan Penuh

 Contoh Rangkaian inverter 12 volt DC jadi 220 Volt AC sederhana 1000 Watt

C. Contoh Pemakaian Inverter


Inverter memiliki daya guna yang sangat besar bagi kehidupan manusia.
Diantara salah satu fungsi utama Inverter adalah merubah atau mengkonversi
tegangan searah /DC menjadi tegangan bolak-balik /AC. Dalam hal ini salah satu
manfaat Inverter biasanya digunakan pada bidang otomatisasi dan teknik industri.
Selain itu, inverter juga dapat diaplikasikan pada proses linear yaitu parameter yang
dapat dirubah-ubah.
Manfaat yang selanjutnya terdapat pada sistem UPS. Pada sistem ini, inverter
digunakan merubah energi yang dihasilkan dari baterai. Pengubahan tersebut dari arus
output yang masuk ke perangkat pemakaian. Hal inilah yang di sebut dengan prinsip
dan konfigurasi Uninterruptible Power Supply atau disingkat dengan UPS.
Pemanfaatannya secara praktis bisa dirasakan manusia seperti lampu penerangan
(senter), Hand Phone, Remot Control TV, dan segala macam alat yang memakai
Baterai.
Sistem Inverter juga di manfaatkan pada penggunaan motor listrik. Cara
kerjanya yaitu dengan merubah input motor listrik arus AC (bolak-balik) menjadi DC
(searah). Setelah itu, diubah lagi menjadi bolak-balik / AC, tentunya dengan frekuensi
yang diinginkan. Sehingga dengan demikian kecepatan motor listrik dapat dikontrol
sesuai keinginan.
Manfaat selanjutnya yaitu dapat memberikan cadangan tenaga listrik. Dalam
hal ini sistem Inverter berguna dalam pembuatan listrik tenaga surya. Fungsinya untuk
digunakan mengubah arus DC dari sumber seperti panel surya, menjadi arus listrik
AC. Sehingga ketika terjadi pemadaman listrik bisa menjadi listrik cadangan. Selain
itu juga sering di manfaatkan di lampu-lampu penerang jalan. 
Terakhir akan di paparkan tentang beberapa teknik kendali yang bisa Anda
gunakan agar inverter mampu menghasilkan sinyal sinusoidal. Caranya adalah dengan
mengatur keterlambatan pada sudut penyalaan inverter ke tiap-tiap lengan. Cara ini
yang paling sering digunakan yaitu di sebut dengan modulasi lebar pulsa atau dengan
sebutan yang lain PWM.
D. Prinsip Kerja Inverter

Sederhananya, suatu Power Inverter yang dapat mengubah arus listrik DC ke


arus listrik AC ini hanya terdiri dari rangkaian Osilator, rangkaian Saklar (Switch)
dan sebuah Transformator (trafo) CT seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah
ini.

Sumber daya yang berupa arus listrik DC dengan tegangan rendah (contoh
12V) diberikan ke Center Tap (CT) Sekunder Transformator sedangkan dua ujung
Transformator lainnya (titik A dan titik B) dihubungkan melalui saklar (switch) dua
arah ke ground rangkaian. Jika saklar terhubung pada titik A akan menyebabkan arus
listrik jalur 1 mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer
Transformator yang kemudian mengalir ke titik A Transformator hingga ke ground
melalui saklar.

Pada saat saklar dipindahkan dari titik A ke titik B, arus listrik yang mengalir
pada jalur 1 akan berhenti dan arus listrik jalur 2 akan mulai mengalir dari terminal
positif baterai ke Center Tap Primer Transformator hingga ke ground melalui Saklar
titik B. Titik A, B dan Jalur 1, 2 dapat dilihat pada gambar diatas, Peralihan ON dan
OFF atau A dan B pada Saklar (Switch) ini dikendalikan oleh sebuah rangkaian
Osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi 50Hz yaitu mengalihkan arus
listrik dari titik A ke titik B dan titik B ke titik A dengan kecepatan 50 kali per detik.

Dengan demikian, arus listrik DC yang mengalir di jalur 1 dan jalur 2 juga
bergantian sebanyak 50 kali per detik juga sehingga ekivalen dengan arus listrik AC
yang berfrekuensi 50Hz. Sedangkan komponen utama yang digunakan sebagai Switch
di rangkaian Switch Inverter tersebut pada umumnya adalah MOSFET ataupun
Transistor.

Sekunder Transformator akan menghasilkan Output yang berupa tegangan


yang lebih tinggi (contohnya 120V atau 240V) tergantung pada jumlah lilitan pada
kumparan sekunder Transformator atau rasio lilitan antara Primer dan Sekunder
Transformator yang digunakan pada Inverter tersebut.
C.

Anda mungkin juga menyukai