Nim. : 2018101021
Prody : S 1 Manajemen B
• Insurable Interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan
yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material
fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si
penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya
syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar
atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
• Proximate cause
adalah
suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat
tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
• Indemnity
• Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
• Contribution
Sedangkan adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung,
tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
Dasar hukumnya :
Bisa dibilang Undang-Undang ini adalah dasar hukum utama yang mengatur dan menentukan segala
kegiatan asuransi di Indonesia. Di dalamnya berisi tentang usaha perasuransian dengan berlandaskan
perwujudan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.
Undang-Undang KUHP Pasal 1320 dan Pasal 1774 berisi tentang asuransi yang memiliki unsur perjanjian
antara kedua belah pihak di dalamnya, sehingga dari perjanjian ini termasuk dalam ruang lingkup hukum
pidana yang juga berisi tentang syarat-syarat terjadinya suatu perjanjian yang sah dimana disebutkan
bahwa Untuk sahnya perjanjian diperlukan empat syarat yaitu kesepakatan mereka yang mengikatkan
dirinya, kecakapan dalam membuat suatu perikatan, suatu pokok persoalan tertentu, dan suatu sebab
yang tidak terlarang.
Penjelasan pada landasan hukum tentang perasuransian ini menjelaskan tentang ketentuan jenis
pertanggungan dari asuransi, batas maksimal pertanggungan yang diberikan asuransi, prosedural proses
pertanggungan yang berlaku, penyebab batalnya proses pertanggungan, dan pertanggungan disusun
secara tertulis dalam suatu akta atau polis asuransi.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 membahas ketentuan yang mengatur tentang
penyelenggaraan usaha perasuransian dengan tujuan asuransi secara prinsip mampu mendorong
tumbuhnya pembangunan nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999 merupakan perubahan dari Peraturan Pemerintah Nomor
73 Tahun 1992. Latar belakang terbentuknya peraturan Pemerintah ini didasari oleh perkembangan
kegiatan usaha perasuransian yang mengikut perubahan situasi perekonomian nasional sehingga
peraturan yang telah ditetapkan perlu penyesuaian.
Sedangkan untuk polis asuransi syariah, terdapat landasan hukum yang dikeluarkan oleh MUI dalam
fatwa bernomor No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman asuransi syariah.
3. Sebut dan jelaskan macam polis asuransi
Polis Kendaraan Bermotor ditujukan untuk memberikan jaminan asuransi pada kendaraan bermotor
milik tertanggung yang didaftarkan. Hal ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk menanggung
polis asuransi mobil hingga motor dengan kerugian yang mungkin terjadi pada kendaraan di masa yang
akan datang.
2. Polis Perjalanan
Polis perjalanan ini memungkinkan perusahaan asuransi memberikan jaminan ganti rugi selama nasabah
melakukan perjalanan ke tujuan tertentu dan dalam waktu tertentu. Jadi jaminan berlaku sejak nasabah
berangkat hingga kembali ke tempat asal. Misalkan digunakan untuk wartawan yang akan berangkat
meliput berita ke kawasan berbahaya.
Polis jaminan kesehatan ini adalah jenis yang sering ditemui di masyarakat. Perusahaan asuransi akan
memberikan jaminan biaya perawatan medis jika nasabah mengalami sakit atau kecelakaan. Biasanya
jaminan asuransi yang ditanggung adalah rawat inap dan rawat jalan.
Polis jenis ini memungkinkan perusahaan asuransi mengukur nilai suatu jiwa nasabahnya dengan
sejumlah uang. Nantinya uang tersebut akan diberikan kepada ahli waris apabila nasabah meninggal.
Polis asuransi jiwa meliputi asuransi unit link, murni, hingga dwiguna.
Polis properti ini memungkinkan nasabah mendapatkan ganti rugi dari tempat tinggal yang mengalami
kerusakan akibat bencana alam, kebakaran, banjir, atau kesepakatan lainnya yang tertulis dalam
perjanjian.
6. Polis Ditaksir
Polis Ditaksir atau Valued Policy memungkinkan nasabah mendapatkan ganti rugi dari nominal yang
sudah ditaksir sebelumnya.
7. Polis Tidak Ditaksir
Polis Tidak Ditaksir atau Unvalued Policy memungkinkan nilai pertanggungan yang tertera di dalam polis
hanya digunakan sebagai batas maksimal atau ada satuan tersendiri untuk menentukan besarnya
nominal klaim yang akan diberikan.
Polis Risiko Perang ini memungkinkan perusahaan asuransi memberikan jaminan asuransi jiwa terhadap
nasabah yang berada di wilayah perang.
9. Polis Veem
Polis Veem adalah polis yang memungkinkan perusahaan asuransi menanggung risiko kehilangan atau
kerusakan dari barang milik tertanggung yang disimpan di dalam tempat penyimpanan.
Banyak orang akan langsung panik begitu mengalami risiko yang menimbulkan kerugian. Saat itu yang
terpikir adalah bagaimana terlepas dari masalah tersebut. Hingga akhirnya mereka lupa, mereka harus
segera menghubungi pihak asuransi untuk melaporkan kerugian yang diderita sebab batas pengajuan
klaim biasanya berkisar 10 hari kerja.
Setelah menerima laporan dari Anda, pihak asuransi akan datang untuk mensurvei benar tidaknya
laporan yang Anda sampaikan. Bisa saja klaim Anda akan ditolak, meskipun Anda benar-benar
mengalami kerugian yang telah diasuransikan. Ini dikarenakan tidak ada bukti kerugian yang mumpuni
sebagai syarat untuk ganti rugi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, lebih baik Anda mendokumentasikan segera bukti kerugian dari
risiko yang Anda alami. Contohnya ketika Anda mengalami kecelakaan hingga dirawat di rumah sakit.
Anda dapat mengambil foto kerusakan kendaraan Anda sebagai syarat pengajuan klaim asuransi
kendaraan bermotor. Sementara itu untuk asuransi kesehatan, mintalah kuitansi pembayaran
perawatan kepada rumah sakit.
Dalam pengisian laporan klaim ini, ada sejumlah dokumen yang mesti Anda ikut sertakan. Pastikan tidak
ada dokumen yang terselip agar pengajuan klaim Anda tidak berbelit-belit.
4. Menyepakati Penggantian
Setelah semua persyaratan lengkap, hanya tinggal satu langkah lagi bagi Anda untuk mendapatkan ganti
rugi dalam risiko kerugian yang Anda alami. Proses dalam langkah ini biasanya agak alot karena
membicarakan kesepakatan penggantian dalam musibah yang Anda alami.
Namun tidak perlu khawatir, kesepakatan penggantian yang akan dibicarakan tentu bersumber dari polis
asuransi Anda. Setelah langkah ini beres, Anda hanya tinggal menunggu uang penggantian cair dan
diberikan kepada Anda selaku pemilik polis.