Anda di halaman 1dari 10

JARINGAN EPITEL HEWAN

Silvia Magdalena Purba

Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Sel adalah komponen dasar tubuh. Sekelompok sel bersama-sama membentuk jaringan, di
mana sebagai sekelompok jaringan membentuk organ dan sekelompok organ menjadi organisme.  
Karena ada organisme yang berbeda dengan organ yang berbeda, jaringan yang membentuk organ-
organ ini juga berbeda. Jaringan hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel
hewan yang memiliki fungsi, asal, struktur yang sama. Pada hewan ada empat jenis jaringan yang
ditemukan salah satunya adalah jaringan epitel. Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau
menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Jurnal
ini berisi tentang struktur sel-sel yang membentuk jaringan epitel, berbagai jenis jaringan epitel dan
fungsinya. Selain itu pada jurnal ini mahasiswa juga diminta agar mampu menjelaskan mengenai
jaringan epitel secara spesifik serta manfaatnya. Tujuan dari jurnal ini adalah untuk memahami
bagaimana struktur dan fungsi jaringan epitel pada hewan. Manfaat yang dapat diperoleh adalah dapat
mengetahui definisi, bagian, jenis, serta manfaat dari jaringan epitel pada hewan

Kata Kunci: sel, jaringan hewan, epitel

PENDAHULUAN
Di alam semesta ini kita dapat mengetahui ada makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Salah
satu contoh makhluk hidup adalah hewan. Dimana hewan membutuhkan satu sama lain antar makhluk
hidup lainnya baik untuk bertahan hidup maupun untuk menciptakan keseimbangan dalam lingkungan
hidup. Hewan merupakan makhluk multiseluler yang tersusun atas jutaan sel. Sel-sel menyusun diri
membentuk organisasi yang kompleks. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup
suatu organisme. Kelangsungan hidup sel bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat
sisa metabolisme yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi.

Kumpulan sel yang biasanya memiliki bentuk dan fungsi yang sama membentuk jaringan.
Dengan semakin majunya teknologi pada saat ini, manusia dapat mengetahui apa yang menyusun
tubuh makhluk hidup, khususnya pada tubuh hewan. Kita dapat mengetahui berbagai jenis jaringan
yang menyusun tubuh hewan tersebut.

Dalam bahasa Latin kata jaringan berarti 'menenun'. Jaringan merupakan sekelompok sel
bersama dengan zat interseluler menggabungkan untuk membentuk jaringan yang melakukan
pekerjaan tertentu dalam organisme multiseluler. Studi jaringan dikenal sebagai histologi. Jaringan
hewan adalah sekumpulan sel hewan di mana mempunyai sebuah bentuk serta fungsi yang sama
sehingga membentuk jaringan pada tubuh hewan. Empat jenis jaringan utama ditemukan pada hewan,
yaitu jaringan epitel, jarigan otot, jaringan ikat, serta jaringan saraf. Jaringa epitel masih dapat dipecah
menjadi beberapa jaringan.
Definisi

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Suatu
jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka
bersama-sama menjadi suatu anyaman serat.
(Champbell, 2010) 

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh,
rongga tubuh ataupermukaan saluran tubuh hewan. Jarirgan epitel terdiri dari susunun sel-sel yang
letaknya berdekatan dan disatukan oleh bahan antar sel (intercelular substance). Epitel di satu sisi
mempunyai permukaan bebas dan di sisi lain berbatasan dengan jaringan lain di bawahnya. Jaringan
epitel merupakan suatu lapisan yang rapat susunan sel-selnya dan biasanya membatasi tubuh dengan
lingkungannya baik sebelah luar maupun sebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah, dan
lain-lain.
(Hikmahwati, 2015)

Jaringan epitel terutama ditemukan sebagai lapisan atau penutup organ tubuh eksternal atau
internal. Misalnya jaringan epitel membentuk lapisan luar kulit dan juga membentuk lapisan dalam
untuk pembuluh darah dan sistem pencernaan

(Swetha R, 2016)

Jaringan Epitel, jaringan saluran permukaan tubuh dan rongga, serta membentuk kelenjar.
Sel-sel jaringan terhubung erat satu sama lain melalui persimpangan seluler dan karena epitel
ditemukan di tepi organ, ia memiliki dua permukaan yang berbeda. Permukaan apikal terkena rongga
tubuh atau eksterior, sementara permukaan basal berdekatan dengan jaringan yang mendasarinya.
Epithelia tidak mengandung pembuluh darah (mereka non--vaskular) dan tergantung pada jaringan
ikat yang mendasarinya untuk nutrisi.

Sel epitel dapat menjadi salah satu dari tiga bentuk: squamous (diratakan), cuboidal, atau
columnar. Jika epitel terdiri dari satu lapisan sel disebut epitel sederhana. Epitel yang diratifikasi
memiliki lebih dari satu lapisan. Kombinasi bentuk sel dan jumlah lapisan sel digunakan untuk
mengklasifikasikan jaringan epitel. (yaitu epitel kolom sederhana akan terdiri dari satu lapisan sel
berbentuk kolom). Bentuk sel dalam kanvari epitel yang diratifikasi, tetapi bentuk sel di permukaan
apical menentukan nama. Fungsi jaringan epitel bervariasi tergantung pada lokasinya. Saat Anda
menjelajahi jenis jaringan epitel di bawah ini, pikirkan tentang bagaimana struktur setiap jaringan
sesuai dengan fungsinya.
(Augusta, 2012)

Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel
berfungsi sebagai barrier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin,
serangan mikroba.

(Schanus, 2005)
Ciri-ciri jaringan epitel

1. Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan yang jelas
dan kuat.
2. Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma dengan
tuiuan tertentu.
3. Lazimnya berdiri pada membran basal (lamina basalis, membrana proporis)
4. Jarang sekali terdapat pembuluh darah di dalamnya.
(Hikmahwati, 2015)

Fungsi Jaringan Epitel

Sumber: slideshare.net

Jaringan epitel antara lain mempunyai fungsi

a. Sebagai alat proteksi, baik terhadap pengaruh fisis mekanis maupun kimia, contohnya adalah
kulit.
b. Sebagai alat ekskresi untuk membuang sisa-sisa basil metabolisme (air. garam, amoniak, C02,
dan lain-lain), contohnya adalah kulit. tubulus ginjal. alveoli.
c. Sebagai alat osmoregulasi (pengaturan tekanan osmosis cairan tubuh). dan thermoregulasi
(pengaturan subu tubuh), contohnya adalah kulit, tubulus ginjal.
d. Sebagai alat sekresi untuk menghasilkan enzim, atau hasil lainnya. contohnya kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin: kelenjar keringat, kelenjar minyak dan lain-lainnya.
e. Sebagai alat respirasi, contohnya kulit, alveoli
f. Sebagai alat absorpsi sari makanan, contohnya usus
Jenis-Jenis Jaringan Epitel
Sumber: rumusrumus.com

Epitel Berlapis Tunggal Pipih (squamous simple epitelium)

Struktur: dibentuk oleh sel-sel yang berbentuk pipih. Inti pipih lonjong dan letaknya di
tengah. Tepi sel bergerigi/ ada yang halus, pada permukaan tampak hexagonal. Melapisi: alveoli,
kapsula Bow-man, lapisan dalam labirin dan selaput tympanum. Disebut endotelium jika melapisi
jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa. dan membentuk kapiler. Disebut mesotelium iika melapisi
rongga tubuh dan visera bagian dari membran serosa. Mempunyai peran sebagai: absorpsi, pertukaran
dan sekresi.

Epitel Berlapis Tunggal Kubus (cuboid simple epithelium)

Struktur : Satu lapis, bentuk kubus, inti letaknya ditengah. Melapisi : permukaan ovarium,
permukaan depan kantung lensa mata, membentuk lapisan berpigmen pada retina, membentuk
tubulus-tubulus pada ginial (nefron dan lainnya) dan membentuk saluran-saluran berbagai kelenjar.
Mempunyai fungsi dalam sekresi dan absorpsi.

Epitel Berlapis Tunggal Silindris (sylindris/columnar)

Struktur: dibangun oleh sel-sel prisma tinggi, penampang vertikal berbentuk empat persegi
panjang, di permukaan tampak hexagonal, inti Ionjong terletak di dasar/basal. Sel-sel silindris tampak
membatasi lumen. Melapisi : permukaan dalam saluran pencernaan, saluran ekskresi dari
berbagai kelenjar, dan kantung empedu. Mempunyai fungsi untuk proteksi, lubrikasi/pelumasan,
sekresi dan absorpsi.

Epitel Berlapis Banyak Pipih (stratified squamous epithelium)

Struktur: lapisan permukaannya dapat mengalami penandukan atau tidak menanduk. Secara
umum tersusun atas beberapa lapis sel: lapisan paling basal/dasar yaitu stratum silindricum,
stratumspinosum, stratum granulosum, stratum lucidum (seperti pada oesophagus). Sedangkan untuk
epidermis kulit selain lapisan-lapisan tersebut, bagian paling permukaan dijumpai lapisan menanduk,
stratum corneum.

Sel-sel basal dapat membelah mengganti sel-sel permukaan yang hilang. Melapisi
permukaan-permukaan yang sering mendapatkan pengaruh mekanik atau kimiawi permukaan rongga
mulut, Iidah, vagina. Berfungsi sebagai pelindung.

Epitel Berlapis Banyak Kubus (stratified cuboidal epithelium)

Struktur: Dua lapis atau lebih sel bentuk kubus. Terdapat pada saluran kelenjar keringat
dewasa, saluran uretra jantan, faring dan epiglottis. berfungsi sebagai pelindung.

Epitel Berlapis Banyak Silindris (stratified sylindris/columnar epithelium)

Struktur: beberapa lapis sel kolumnar hanya pada lapisan permukaan. Melapisi sebagian
uretra jantan, saluran ekskretoris, beberapa kelenjar, sebagian kecil selaput mukosa anus. Mempunyai
fungsi sebagai pelindung dan sekresi.

Epitel Peralihan (trantitional epithelium)

Bentuk mirip epitel gepeng berlapis nonkeratin (tidal berlapis tanduk), tapi sel-sel permukaan
besar dan permukaan sel yang bebas bentuknya cembung. Melapisi kantung kemih bagian dalam,
sebagian dari ureter dan uretra. Sel-selnya bisa bersifat elastis.

Epitel Berlapis Banyak Palsu Bersila (pseudostratified)

Struktur: disebut pseudostratified karena tarnpaknya tersusun atas beberapa lapisan sel,
sebenarnya epitel ini dibangun oleh satu lapisan saja. Hal tersebut disebabkan oleh sel-sel yang
membangun epitel tidak sama tinggi, demikian letak intinya. Tetapi semua jenis pembangun, masing-
masing melekat langsung pada membrane basalnya. Epitel ini dibangun oleh tiga macam sel yaitu
basal, sel silindris, sel gada (sel goblet) yang menghasilkan mukus/lendir. Melapisi saluran banyak
kelenjar besar, epididimis, uretra jantan dan saluran eustachius; bercampur dengan sel goblet pada
saluran pernafasan atas, saluran reproduksi jantan (sebagian). Mempunyai fungsi untuk menggerakan
lendir dan sel-sel sperma.

(Hikmahwati, 2015)

KESIMPULAN
Dari jurnal yang telah disajikan diatas, dapat disimpulkan bahwa sel adalah komponen dasar
tubuh. Sekelompok sel bersama-sama membentuk jaringan. Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel
dengan fungsi dan struktur yang sama. Suatu jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket
yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Jaringan
hewan adalah sekumpulan sel hewan di mana mempunyai sebuah bentuk serta fungsi yang sama
sehingga membentuk jaringan pada tubuh hewan. Empat jenis jaringan utama ditemukan pada hewan,
yaitu jaringan epitel, jarigan otot, jaringan ikat, serta jaringan saraf. Jaringa epitel masih dapat dipecah
menjadi beberapa jaringan.
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh,
rongga tubuh ataupermukaan saluran tubuh hewan. Jarirgan epitel terdiri dari susunun sel-sel yang
letaknya berdekatan dan disatukan oleh bahan antar sel (intercelular substance). Ciri-ciri jaringan
epitel, yaitu sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan yang
jelas dan kuat, Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma
dengan tuiuan tertentu, lazimnya berdiri pada membran basal (lamina basalis, membrana proporis),
serta jarang sekali terdapat pembuluh darah di dalamnya.

Adapun fungsi jaringan epitel, yaitu sebagai alat proteksi, sebagai alat ekskresi, sebagai alat
osmoregulasi, sebagai alat sekresi untuk menghasilkan enzim, sebagai alat respirasi, sebagai alat
absorpsi sari makanan. Epitel berlapis tunggal pipih, epitel berlapis tunggal kubus, epitel berlapis
tunggal silindris, epitel berlapis banyak pipih, epitel berlapis banyak kubus, epitel berlapis banyak
silindris, epitel peralihan, dan epitel berlapis banyak palsu bersila merupakan jenis-jenis jaringan
epitel pada hewan.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan. (2010). Jaringan Epitel, 2.

Augusta. (2012). Animal Tissues. Epitheliel Tissues, 1.

Campbell, N. A. (2010). Biologi Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Hikmahwati, N. (2015). Jaringan Hewan. Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah.

Marliani, W. (2014). Laporan Praktikum Biologi Dasar II. Jaringan Hewan, 2.

R, N. S. (2016). Research and Reviews Journal of Zoological Sciences. Review on Animal Tissues, 1.

Sumber Gambar:

Diakses dari https://www.slideshare.net/nwatikah/buku-tentang-jaringan-hewan pada hari Minggu, 1


November 2020 pukul 13:08

Diakses dari https://rumusrumus.com/wp-content/uploads/2019/10/fungsi-dan-letak-jaringan-pada-


hewan.jpg pada hari Minggu, 1 November 2020 pukul 13:33
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai