RESUME
SMALL GROUP DISCUSSION
Anamnesis
Tutor :
drg. Aris Aji K, MH
Oleh :
Myrna Evana Amanda Putri
G1B019021
FAKULTAS KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2020
A. Definisi Anamnesis
1. Menurut Kristiani,dkk. (2010), anamnesis adalah suatu pemeriksaan
berdasarkan keluhan penderita untuk memperoleh suatu riwayat medis
dalam bentuk wawancara.
2. Menurut Febriyanti dan Sugiarti (2015), anamnesis adalah salah satu
Teknik pemeriksaan lewat percakapan antara dokter atau perawat dengan
pasien atau dengan orang lain yang mengetahui kondisi pasien untuk
mendapat data pasien beserta permasalahan medisnya.
3. Menurut Pamungkasari,dkk. (2019), history taking adalah wawancara
sederhana antara dokter dan pasien dengan tujuan mengingat kembali
perjalanan alamiah penyakit dan mendapatkan informasi untuk
menegakkan diagnosis.
B. Macam Anamnesis
1. Berdasarkan pihak yang terlibat (Yubiliana, 2010)
a. Autoanamnesis
Auoanamnesis merupakan wawancara atau pengambilan informasi
secara langsung antara dokter atau dokter gigi dengan pasien.
b. Alloanamnesis/heteroanamnesis
Alloanamnesis merupakan wawancara atau pengambilan informasi
pasien melalui keluarga pasien atau orang yang mengetahui kondisi
kesehatan pasien.
2. Berdasarkan teknik wawancara (Setyawan,2017)
a. Represif
Teknik wawancara represif yaitu dengan melihat, mendengar, dan
mengamati bahasa nonverbal dari pasien.
b. Manipulative
Teknik wawancara manipulative yaitu dengan memberi pertanyaan yang
yang membatasi ruang lingkup jawaban pasien sehingga informasi yang
disampaikan hanya berisi informasi yang berhubungan atau penting
untuk penegakan diagnosis penyakit.
C. Tujuan Anamnesis
Tujuan anamnesis dikutip dari Birnbaum dan Dunne (2009), Pamungkasari,
dkk. (2019), dan Apriasari (2019) :
1. Mengumpulkan informasi sebanyak-anyaknya mengenai keluhan
penderita, hal ini dilakukan dengan proses wawancara yaitu audition,
evaluation, inquiry, observation, dan understanding
2. Mendapatkan kondisi riil dari penyakit pasien dengan bahasa terbuka
3. Membantu menegakkan diagnose sementara
4. Menetapkan diagnose banding
5. Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya
6. Membangun kepercayaan antara dokter/doktergigi dan pasien
7. Membangun pendekatan emosional antara dokter/dokter gigi dengan
pasien, hal ini dilakukan dengan menunjukkan sikap ramah, sopan, dan
empati dengan pasien. Suasana di sekitar pasien dibuat santai tapi serius.
Selain itu dokter harus berbicara dengan lafal yang jelas, bahasa yang
muudah dipahami, menjadi pendengan yang baik, dan tidak lupa untuk
melakukan pencatatan dan crosscheck ulang.
8. Mengetahui harapan yang diinginkan pasien
9. Memotivasi pasien untuk sembuh
Terdapat pendapat lain mengenai tujuan dari anamnesis yang dikutip dari
Setyawan (2017) :
1. Problem center interview (PCI)
Problem center interview (PCI) terdiri atas deskripsi secara terperinci dari
keluhan pasien serta fakta-fakta yang relevan tentang riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan yang lalu, riwayat kesehatan keluarga, serta
riwayat pribadi dan social. PCI ini memiliki tujuan memudahkan dokter
untuk menerjemahkan keluahan dalam bentuk diagnosis agar dapat
meyelesaikan masalah pasien.
2. Health promotion interview (HPI)
Tujuan dari HPI ini adalah mendeteksi secara dini penyakit yang belum
disadari atau penyakit yang belum memberikan gejala. HPI juga membantu
untuk mencegah penyakit dan mendapatkan data sebagai bahan evaluasi.
D. Komponen Anamnesis
Komponen anamnesis menurut Pamungkasari, dkk. (2019) :
1. Identitas
Data tentang pasien dapat memberikan informasi untuk berbagai macam
keperluan dalam rangka mengelola pasien, yaitu :
a. Nama, digunakan untuk identitas pasien supaya tidak keliru dan untuk
menunjukkan rasa hormat dan akrab.
b. Umur, digunakan untuk menunjukkan kecenderungan penyakit pada
usia tertentu.
c. Jenis kelamin, digunakan untuk menunjukkan kecenderungan penyakit
pada jenis kelamin tertentu dan sebagai dasar pemikiran mengenai
hormone yang berbeda yang mempengaruhi faal tubuh secara berbeda
pula.
d. Bangsa/suku, digunakan untuk menunjukkan kecenderungan penyakit
pada bangsa/sukku tertentu.
e. Tempat tinggal/alamat, digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan
yang berkaitan dengan hygine, sanitasi, atau daerah endemic suatu
penyakit.
f. Pekerjaan, digunakan untuk menunjukkan kecenderungan penyakit
pada pekerjaan tertentu.
2. Keluhan utama
Keluhan utama adalah alasan seseorang untuk dating ke dokter. Keluhan
ini disampaikan secara subjektif dan dicatat oleh tenaga kesehatan
menggunakan bahasa pasien.
3. The fundamental four
The fundamental four terdiri dari Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD), Riwayat Penyakit Keluarga, dan Riwayat
Sosial dan Ekonomi.
4. Resume anamnesis
Resume anamnesis merupakan catatan secara runtut, jelas, dan lengkap
mulai dari identitas sampai hasil anamnesis. Resume ini perlu dicocokan
kebenarannya dengan pasien dengan melakukan crosscheck dengan
mengajukan pertanyaan tertutup dengan kalimat berbeda tapi artinya
sama.
5. Nasihat
Setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter sebaiknya menjelaskan
kepada pasien mengengai penyakitnya. Selain itu, dokter juga perlu
memberikan nasihat pada pasien berupa anjuran atau pelajaran supaya
mengikuti saran dari dokter. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberi
nasihat:
a. Berikan nasihat yang relevan dengan penyakit pasien.
b. Berikan nasihat dengan lafal dan isi yang jelas serta bahasa yang
mudah dipahami pasien.
c. Pertimbangkan mengenai pengetahuan dan usaha pengobatan yang
telah dilakukan pihak pasien.
d. Selalu memposisikan diri sederajat dengan pasien dan tidak terkesan
menggurui.
Dalam wawancara medis agar dokter/dokter gigi tidak kehilangan arah dalam
membuat wawancara lebih baik maka digunakan dua konsep (Setyawan,
2017):
1. The fundamental four
2. The sacred seven
The sacred seven adalah cara untuk mendapatkan deskripsi yang lebih
jelas mengenai penyakit pasien. Harus dilakukan analisis keluhan utama
dari penyakit dalam tujuh dimensi :
a. Location, ditanyakan lokasi keluhan dan penyebarannya.
b. Quality,ditanyakan bentuk keluhan dan sifat khasnya.
c. Chronology, ditanyakan perjalanan penyakit sejak timbul keluhan
sampai wawancara dilakukan.
d. Severity, ditanyakan keparahan atau beratnya keluhan
e. Setting/onset, ditanyakan kapan timbul keluhan untuk pertama kali.
f. Modifying factors, ditanyakan faktor-faktor yang memperberat atau
memperingan keluhan tersebut.
g. Associated symptoms, ditanyakan keluhan yang berkaitan atau
menyertai.
Riwayat penyakit dahulu : Sebulan yang lalu dirawat di rumah sakit karena
DBD dan alergi ibuprofen
Apriasari, M.L. 2019. Buku Skill Lab Anamnesis, Pemeriksaan Klinis, dan
Rekam Medik. Banjarmasin. LPPM Universitas Lambung Mangkurat.
Birnbaum, W., Dunne S.M. 2009. Diagnosis Kelainan dalam Mulut: Petunjuk
bagi Klinisi. Jakarta: EGC
Febriyanti, IM. dan Sugiarti, I., 2015, Analisis kelengkapan pengisian data
formulir anamnesis dan pemeriksaan fisik kasus bedah, Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia. 3 (1) : 31-37.
Pamungkasari, E.P., Rahayu, D., Ptasetyawati, A.E., Ika, V., dan Putranto,
W., 2019. Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Medical Interview:
History Taking. Universitas Sebelas Maret Fakultas Kedokteran. Surakarta
Setyawan dan Febri E. B., 2017, Komunikasi medis: hubungan dokter-pasien.
E-journal UMM.1(4): 51-57
Yubiliana, G. 2010. Penatalaksanaan Komunikasi Efektif dan Terapeutik
Pasien dan Dokter Gigi. Bandung: FKG UNPAD.