Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PERUSAHAAN JASA TRAVEL

Lupus Sukardi
Fakutas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama, Indonesia
e-mail: lupus.sukardi@widyatama.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap


kinerja karyawan. apakah terdapat pengaruh insentif sebagai variable
independen dan kinerja karyawan sebagai dependen. Penelitian ini
akan menggunakan metode survey dan kuesioner pada suatu
perusahaan jasa travel, data yang digunakan yaitu data primer.
Rencana penelitian ini akan di tujukan pada perusahaan travel dengan
objek receptionis. Adanya insentif bisa memotivasi karyawan untuk
menigkatkan kinerja. Artinya dalam kategori ini memiliki pengaruh
yang kuat antara insentif dengan kinerja karyawan yang disertakan
dalam penelitian ini.

Kata kunci : Intensif, Kinerja Karyawan, perusahaan travel, motivasi

PENDAHULUAN

Di dalam sebuah organisasi sangat tergantung dengan adanya tenaga kerja perusahaan
dan kinerja karyawan, seringkali ditemukan masalah yang menyebabkan banyak perusahaan
yang mengalami kegagalan, baik yang di sebabkan dengan kemajuan teknologi maupun yang
disebabkan oleh kurangnya hasil kinerja dari sumber daya manusia yang ada di dalam
perusahaan tersebut, padahal manusia adalah faktor penentu untuk keberhasilan pada
perusahaan. Dengan adanya keberhasilan pada perusahaan yaitu dengan menyediakan tenaga
kerja yang berbakat dan kreativitas yang tinggi serta loyal terhadap perusahaan. Dengan
adanya cara untuk memotivasi dan mengoptimalkan semangat dalam berkerja pada
perusahaan. karyawan memiliki beberapa faktor internal ataupun faktor eksternal, faktor
internal yang ada di dalam sebuah perusahaan yaitu faktor misalnya motivasi, pemberiaan
gaji, tunjangan, insentif, bonus, komisi, dan lain-lain. Sementara contoh faktor eksternal
adalah lingkungan fisik dan non fisik perusahaan seperti pelatihan dan pengembangan
karyawan. Semua itu sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan melihat dari ketatnya
pesaingan yang terus menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan
perusahaan lainnya.
Salah satu penyebab faktor pendorong kinerja karyawan meningkat yaitu dengan adanya
pengaruh pemberian intensif terhadap karyawan. Bagi sebagian karyawan bekerja adalah
sebagai salah satu untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup. Menyadari pentingnya
karyawan terhadap perusahaan, maka perusahaan harus dapat memberikan perhatian lebih
terhadap karyawan, memahami, dan mengetahui apa saja yang diperlukan oleh karyawan,
karena kebutuhan mereka adalah penyebab mereka kerja. Apabila insentif dan tunjangan
dapat dikelola secara benar, maka akan membantu perusahaan untuk dapat mencapai tujuan-
tujuannya. Disamping itu juga perusahaan dapat memelihara dan mempertahankan tenaga
kerja yang produktif. Seandainya jika tidak dikelola dengan benar akan menghasilkan
kebalikannya yaitu karyawan akan bekerja dengan tidak efektif dan mencari alternatif
pekerjaan yang lain dan yang paling penting akan merugikan perusahaan. Tegasnya insentif
yang diberikan perusahaan dapat menjadi penghasilan tambahan yang memungkinkan dapat
membantu mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak serta hidup mandiri dengan
tidak menggantungkan diri kepada orang lain.Selain itu, insentif dapat memberikan motivasi
kepada karyawan agar mampu meningkatkan kinerjanya. Hal ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Melania Tjitradjaya dan Joanna (2009 dalam  Wasisto 2014) yang
menunjukkan hasil bahwa insentif dan motivasi sangat berpengaruh dalam kinerja karyawan.
Hal ini untuk tercapainya keberlangsungan tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat
memberikan insentif merupakan timbal balik perusahaan dan karyawan.

Berdasarkan latar belakang masalah, selanjutnya dapat di identifikasi masalah yaitu


pengaruh pemberian insentif merupakan salahsatu faktor pendukung untuk meningkatkan
kinerja karyawan. Oleh karena itupermasalahan ini dilihat dari pemberian insentif dan kinerja
karyawan, maka rencana penilitian ini dimaksud untuk mengumpulkan data informasi untuk
mempelajari dan menilai pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan dan untuk
mengetahui berapa besar pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan. Kegunaan
penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan tempat melakukan penelitian
sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menyikapi berbagai masalah yang timbul
dalam perusahaan menyangkut pemberian insentif dalam menciptakan kinerja karyawan.
Apabila pada akhir penelitian ini tidak memiliki pengaruh maka manfaat untuk perusahaan
yaitu menjadikan perusahaan mengetahui dan tidak salah untuk mengambil langkah kedepan
untuk menyelesaikan msalah pada kinerja karyawan. Manfaat jika hasil penelitian ini
memiliki pengaruh maka perusahaan dapat menjadikan sebagai bahan masukan yang dapat di
pertimbangkan untuk menyikapi permasalahan tentang pemberian insentif dalam mencapai
kinerja karyawan.

TINJAUAN PUSTAKA

Insentif merupakan Insentif merupakan sejumlah uang yang di tambahkan pada


upah dasar yang di berikan perusahaan kepada karyawan. Insentif suatusarana memotivasi
berupa materi, yang diberikan  sebagai suatu perangsang ataupun pendorong  dengan sengaja
kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya dalam organisasi Gorda (2004). Sedangkan Manullang (2003)
menyatakan, Insetif merupakan sarana motivasi/sarana yang menimbulkan dorongan.Dengan
mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka
karyawan yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerjanya.
Insentif adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang
prestasinya di atas prestasi standar. Harsono (2004) berpendapat,  insentif adalah setiap
sistem kompensasi dimana jumlah yang diberikan tergantung pada hasil yang dicapai, yang
berarti menawarkan sesuatu yang berarti menawarkan sesuatu insentif kepada pekerja untuk
mencapai hasil yang lebih baik. Dari berbagai pendapat para ahli tersebut dalam disimpulkan
bahwa insentif adalah Program-program kompensasi yang mengaitkan bayaran dengan
produktivitas. Guna lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi.

Dari penjelasan yang telah diuraikan menurut para ahli dapat di ketahui bahwa intensif
yaitu untuk memberikan motivasi kepada karyawan memberikan tanggung jawab kepada
karyawan. Maka dengan adanya insentif dapat memberikan hal kinerja yang maksimal dan
sebagai alat untuk membuat karyawan agar mau mendayagunakan segala kemampuan yang
dimiliki oleh karyawan sebagai upaya perusahaan mencapai tujuan yang diingikan oleh
perusahaan sebagai alat yang efektif untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih giat dan
rajin bekerja, agar lebih disiplin agar dapat mencapai target yang diinginkan. Intesif dapat
membuat karyawan juga menjadi loyal terhadap perusahaan. Agar dapt mempertahankan
serta memelihara karyawan yang memiliki kemampuan baik berkompetensi tinggi dalam
bidangnya. kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan atas pelepasan tanggung jawab
atas pekerjaan. Upah dipergunakan untuk memberikan kompensasi kepada tenaga kerja yang
kurang terampil, sedangkan untuk tenaga terampil biasanya dipergunakan pengertian gaji.
Namun, kompensasi dapat pula diberikan dalam bentuk insentif, yang merupakan kontra
prestasi diluar upah atau gaji, dan mempunyai hubungan dengan prestasi sehingga dinamakan
pula sebagai pay for performance atau pembayaran.

Kinerja merupakan singkatan dari kinetik enrgi kerja yang ada di dalam bahasa inggris
yakni performance, dan kerap diindonesiakan dengan kata performa Wirawan (2009).
Mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci dalam perusahaan. Agar
orgnisasi berfungsi secara efektif dan sesai dengan sasaran perusahaan, maka organisasi harus
memiliki kinerja karyawan yang baik yaitu dengan melaksanakan tugasnya. Menurut para
ahli kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksaakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya Anwar Prabu Mangkunegara (2006). Kinerja karyawan adalah hasil dari
proses pekerjaan tertentu secara berencana pada waktu dan tempat dari karywan serta
organisasi bersangkutan Magkuprawira dan Hubeis (2007). pengertian performance atau kinerja
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu perusahaan sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara
legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika Rivai (2005).

Dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan dalam suatu proses pelaksanaan tugasnya
agar dapat sesuai dengan hasil dan tanggung jawabnya, hasil dari proses pekerjaan yang
secara berencana yang diukur melalui prestasi dan kontribusi yang dapat dicapai oleh seorang
karyawan. Pemahaman yang tentantng apa yang di kerjakan menjadi faktor pendukung dalam
tugas yang ditanggung oleh karyawan. Maka kinerja menjadi faktor penilaian yang nyata bagi
karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan. Dengan adanya adanya kinerja penting
dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan.

KERANGKA PEMIKIRAN

Salah satu yang menjadi dasar dalam insentif yaitu bagaimana perusahaan memberikan
timbal balik terhadap karyawan untuk memberikan sejumlah reward perusahaan kepada
karyawannyaa, dimana tingkatan tinggi atau rendahnya suatu kinerja karyawan berkaitan
dengan adanya insentif yang dilihat dari adanya kualitas dan kuantitas yang di capai oleh
karyawan dalam melaksanakan prosedur pekerjaan dengan bebean dan tanggung jawab yang
diberikan kepada kayawan oleh perusahaan bagaimana seorang karyawan dapat
memnyesaikan tugasnya dengan tepat dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal
mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan efektifitas dan efisiensi dalam bekerja.

Hal ini, untuk memberikan insentif kepada karyawan adalah sebagai upaya perusahaan
dalam mempertahankan sumber daya manusianya. Disamping itu juga pemberian insentif
yang secara berkala adalah suatu kebutuhan untuk memenuhi kebutuhannya dan untuk
memberikan motivasi yang lebih tinggi agar dapat memberikan hasil kinerja terus meningkat
dan memberikan hasil kontribusi terhadap perusahaan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
leh perusahaan. Dalam hal pemberian insentif karyawan perusahaan juga harus bisa meilai
karyawan mana yang pantas untuk mendapatkan insentif yang tepat sesuai dengan prosedur
yang ada dan sistem yang berjalan di dalam perusahaan tersebut.

Insentif
Kinerja karyawan
(X) (Y)

Gambar 1. Model Penelitian


Hubungan antara variabel-variabel antara disimpulkan bahwa insentif dan kinerja
karyawan bisa dikatan saling berhubungan. Insentif merupakan hubungan bagi suatu timbal
balik atas kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan kepada perusahaan. Kinerja karyawan
memiliki hubungan yang erat dengan produktivitas untuk mencapai produktivitas yang tinggi
seharusnya bisa memotivasi, maka dengan adanya pencapaian suatu produktivitas yang tinggi
perlu dengan adanya kontribusi yang di berikan perusahaan terhadap karyawan. Perusahaan
juga harus bisa memberikan insentif yang layak terhadap karyawan untuk menambah
kebutuhan ekonomi sehingga karyawan menjadi bekerja keras dalam menyelesaikan tugas-
tugas secara maksimal dan lebih disiplin. Untuk membantu dalam mengembangkan dan
mempermudah tujuan perusahaan, dan mebuat karyawan menjadi lebih termotivasi.

Jadi dilihat dari penelitian-peneliatian yang sudah ada sebelumnya dengan ini ditemukan
proposisi sebagai berikut :

Proposisi:pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini berencana dengan menggunakan metode survey. Dengan menjelaskan


huubungan antara pengaruh insentif (X) terhadap kinerja karyawan (Y). Penelitian survey
bisa digunakan untuk penelitian mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang
besar tetapi dengan menggunakan sample yang kecil dengan tujuan penelitian yaitu kepada
perusahaan jasa travel dengan target pada bagian receptionis. Desain survey tergatung pada
penggunaan jenis kuisioner. Survey penelitian memerlukan dengan hasil dan kondisi yang
nyata. Semakin besar sampel survey maka semakin dekat dengan hasil yang akurat.
Penelitian survey menggambarkan keadaan saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan
sekarang untuk membandingkan kejadian yang spesifik. untuk varibel-variabel akan
dilakukan survey ataupun observasi pada perusahaan jasa travel, setelah hasil dan data sudah
di peroleh lalu dikaji dan di proses lebih lanjut dengan menggunakan SPSS pada penelitian
ini.unuk memastikan bahwa penelitian telah valid dan reliable,sehingga data yang di hasilkan
akurat.

KESIMPULAN

Memberikan intensif terhadap karyawan merupakan pengaruh untuk meningkatkan kinerja


karyawan. Karyawanbisa memberikan perkerjaannya dengan semaksimal mungkin.Karena
intensif bisa dijadikan motivasi yang baik bagi karyawan dan bagi perusahaan.Jenis-jenis
insentif terdiri dari 2 macam yaitu : insentif material dan insentif nonmaterial. Pengaruh
insentif material adalah untuk memotivasi karyawan ketika karyawan dalam kondisi himpitan
ekonomi. Sehingga harapan-harapan untuk mendapatkan peningkatan taraf ekonomi dan
kesejahteraan semakin mendorong motivasi. Bentuk insentif material yaitu : Bonus, komisi,
pembagian laba, kompensasi yang ditangguhkan dan bantuan hari tua. Sedangkan pengaruh
insentif nonmaterial adalah untuk memotivasi karyawan ketika karyawan dalam kondisi telah
memiliki insentif material. Salah satunya adalah pemberian piagam penghargaan. Sehingga
meningkatkan strata sosial.Oleh sebab itu peusahaan tidak perlu khawatir utuk memberikan
insentif ke pada karyawan dengan adanya hal seperti membantu produkivitas yang ada di
dalam suatu perkerjaan bisa meningkat agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan
mecapai tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Bagus, D. 2010. Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen, “Insentif : Definisi, Tujuan,
Jenis, Proses dan Syarat Pemberian Insentif”, diunduh pada 29 Juni 2016 dari
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/01/insentif-definisi-tujuan-jenis-proses.html

Gorda, IGN, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE Satya Dharma
Singaraja.

Harsono, 1987, Manajemen Publik Cetakan Kedua, Balai Aksara Ghalia Indonesia, 1987.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian Dasar, Pengertian,


dan Masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Mangkunegara, anwar Prabu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Rema Rosida karya,
Bandung

Rivai, Veithzal, Dato’ Ahmad Fawzi, Mohd. Basri. 2005 Performance Appraisal, sistem
yang   tepat   untuk   menilai   kinerja   karyawan   dan   meningkatkan   daya  saing
perusahaan. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.

Shintia dan A.fachurrozi. 2016. “pengaruh insentif dan disiplin terhadap kinerja karyawan
pt. ksb Indonesia cibitung”. diunduh pada 29 Juni 2016 dari
http://www.academia.edu/6437825/Jurnal_Pengaruh_Pemberian_Insentif_dan_Disipli
n_Terhadap_Kinerja_Karyawan

Wasisto, Edi. 2014. “Pengaruh insentif terhadap motivasi kerja dan kinerja pegawai stie adi
unggul bhirawasurakarta”. Jurnal ADVANCE Edisi Pebruari 2014.

Anda mungkin juga menyukai