Anda di halaman 1dari 7

ACARA IV

TEKNOLOGI BUDIDAYA UBIJALAR SECARA ORGANIK (PENGARUH


MACAM STEK DAN DOSIS PUPUK KANDANG)

A. Tujuan Acara
Mempelajari penggunaan macam stek batang (pucuk dan pangkal) pada
budidaya tanaman secara organik dengan menggunakan dosis pupuk kandang
yang berbeda.

B. Tinjauan Pustaka
Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat, vitamin A, C, dan mineral.
Ubi jalar yang daging umbinya berwarna ungu, banyak mengandung
anthocyanin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena berfungsi
mencegah penyakit kanker. Ubi jalar yang daging umbinya berwarna kuning,
banyak mengandung vitamin A (Balitkabi, 2010). Tanaman ubi jalar
termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki susunan tubuh utama
terdiri batang, ubi, daun, bunga buah, dan biji. Batang tanaman berbentuk
bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe pertumbuhannya tegak atau
merambat (menjalar). Panjang batang tanaman bertipe tegak antara 1 m- 2 m,
sedangkan pada tipe merambat (menjalar) antara 2 m – 3 m. Ukuran batang
dibedakan atas tiga macam, yaitu besar, sedang, dan kecil. Warna batang
biasanya hijau tua sampai keungu-unguan. Dalam sistematika (taksonomi)
tumbuhan, tanamn ubi jalar diklasifikasikan sebagi berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Spesies : Ipomea batatas L.

30
31

Teknik perbanyakan vegetatif dengan stek adalah metode perbanyakan


tanaman dengan menggunakan bagian tanaman yang dipisahkan dari
induknya di mana jika ditanam pada kondisi yang menguntungkan untuk
beregenerasi akan berkembang menjadi tanaman yang sempurna.
Berdasarkan hasil uji-t terhadap persentase stek menjadi anakan, perlakuan
bahan stek menunjukkan bahwa bahan stek pucuk lebih baik dibandingkan
dengan bahan stek batang dan memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini
disebabkan karena bahan stek pucuk lebih juvenil atau lebih muda
dibandingkan dengan bahan stek batang, dan juga bahan stek batang sebagian
pori-porinya kemungkinan mengandung zat lilin yang menghambat
tumbuhnya akar dalam pengakaran stek sehingga menghasilkan persentase
stek menjadi anakan lebih kecil (Rayan, 2009).
Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan
akar lumbung atau umbi. Akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap
unsur-unsur hara yang ada dalam tanah, sedangkan akar lumbung berfungsi
sebagai tempat untuk menimbun sebagian makanan yang nantinya akan
terbentuk umbi. Kedalaman tanah akar tidak lebih dari 45 cm. Biasanya
sekitar 15% dari seluruh akarnya yang terbentuk akan menebal dan
membentuk akar lumbung yang tumbuh agak dangkal. Ukuran umbi
meningkat selama daun masih aktif (Sonhaji, 2010).
Upaya intensifikasi dapat dilakukan untuk meningkatan produksi ubi
jalar adalah melalui intensifikasi yaitu melalui penggunaan benih unggul,
perbaikan pengelolaan usaha tani ubi jalar dengan penggunaan pupuk
berimbang dosis, waktu dan cara yang tepat sesuai dengan kondisi dan sifat
kimia tanah setempat (Sasongko, 2009).
Proses munculnya akar adventif terdiri dari tiga tahap yaitu: 1. Terjadi
diferensiasi sel yang diikuti dengan terbentuknya sel-sel meristematis (inisiasi
akar), 2. Diferensiasi sel-sel meristematis hingga terbentuknya primordia
akar, dan 3. mulai munculnya akar-akar baru (Ashari, 1995 dalam Dharma et
al., 2011).
32

Pupuk kandang merupakan hasil samping yang cukup penting, terdiri


dari kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang bercampur sisa makanan,
dapat menambah unsur hara dalam tanah. Pemberian pupuk kandang selain
dapat menambah tersedianya unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik
tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang dapat dipengaruhi pupuk kandang
antara lain kemantapan agregat, bobot volume, total ruang pori, plastisitas dan
daya pegang air (Soepardi, 1983).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Cangkul
b. Ember
c. Garu
d. Label
e. Mal
2. Bahan
a. Pupuk kandang
b. Stek pucuk ubi jalar

D. Cara Kerja
1. Mengukur luasan guludan dengan luas 100 cm x 40 cm.
2. Mencangkul lahan dengan membentuk guludan dan memberinya pupuk
kandang.
3. Membuat jarak tanam ubi jalar yaitu 25 cm x 25 cm.
4. Memasukkan stek pucuk ke dalam lubang tanam.
5. Menyirami guludan
33

E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Ubi Jalar dengan Stek Pucuk
Ulangan I Ulangan II Ulangan II
Perlakuan % % %
JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu
p p p
15
1 7 40 80 6 77 100 7 66,5 80
kg
74,2
2 3 21,4 60 7 60 7 57,5 100
5
20
1 6 46 100 8 98,5 100 10 52 60
kg
2 8 60,5 80 10 71 80 10 107 100
25 109,
1 6 65,6 100 14 52,5 100 3 60
kg 5
13,7
2 12 36 100 8 60 6 107 60
5

Sumber: praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Pangan 2018


Keterangan:
JCP : Jumlah Cabang Primer
PCT: Panjang Cabang Terpanjang

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Ubi Jalar dengan Stek Pangkal
Sumber: praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Pangan 2018
Ulangan I Ulangan II Ulangan II
Perlakuan % % %
JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu
p p p
15kg 1 6 39 100 9 66 100 4 74 100
2 9 31,4 100 5 62,5 100 4 39 100
20kg 1 4 36,5 80 4 51,8 60 6 64 100
2 5 62 100 3 66 60 6 51 100
25kg 1 4 59,2 100 6 44 80 4 54,5 100
2 9 53 100 0 0 0 3 44 100
34

F. Pembahasan
Ubi jalar mempunyai nama botani Ipomoea batatas (L.) Lam., dapat
diusahakan di berbagai tempat, baik dataran rendah maupun dataran
tinggi/pegunungan, serta di segala macam tanah. Tetapi yang paling cocok dan
potensial, dengan hasil produksi yang bagus dan tinggi adalah di tanah pasir
berlempung yang gembur dan halus. Tanah dengan pH 5.6-6.6 labih disukai
untuk pertumbuhannya. Suhu rata-rata optimal 24-25C dengan distribusi
hujan yang baik pada kisaran curah hujan 750-1250 mm. Pada praktikum
teknologi budidaya ubi jalar ini, melakukan perbanyakan ubi jalar
menggunakan stek batang dengan variable bebas panjang stek dan jenis stek
(pangkal atau pucuk) dan ukuran umbi (besar, sedang, atau kecil) dengan
pemberian dosis pupuk yang berbeda, yaitu 15kg/ha, 20kg/ha dan 25kg/ha.
Tanaman ubi jalar yang diamati ada 3 tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada tanaman ubi jalar dengan teknik
perbanyakan stek batang diperoleh data perlakuan 1 yang merupakan hasil
pengamatan terbaik, dengan rata-rata jumlah cabang pertanaman 16,3 cabang,
rata-rata panjang cabang tanaman primer 59,667 cm.
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukah dapat dilihat bahwa
bahan stek pucuk memiliki hasil yang lebih baik dari pada batang. Bahan stek
pucuk yaitu bahan terbaik untuk melakukan stek batang, hal ini karena pada
batang pucuk berumur masih muda dan masih bersifat meristematik yang
sangat baik. Selain itu terdapat hormone auksin pada pucuk batang yang
memacu pertumbuhan pada tanaman sehingga sangat baik jika menggunakan
bahan stek bagian pucuk karena banyak terdapat hormon auksin pada pucuk
batang.
Oleh sebab itu apabila melakukan stek batang menggunakan pucuk
kemungkinan tumbuh sangat besar, bahkan pertumbuhan tanamanya bisa
maksimal. Sedangkan pada stek batang hasil terbaik diperoleh pada perlakuan
2 dengan dosis pupuk 20 kg/petak. Hal ini tidak berarti semakin banyak dosis
pupuk yang diberikan akan semakin baik, karena bisa jadi semakin banyak
35

pupuk yang digunakan dapat membuat tanah menjadi panas sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman.

G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dari hasil pengamatan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan stek pangkal dan stek pucuk untuk budiday tanaman ubi jalar
dengan menancapkan ke lahan dengan sedikit melengkung. Hasil yang
paling baik didapatkan pada perlakuan stek pucuk dengan dosis 15
kg/petak.
2. Penanaman umbi dilakanan dengan membuat guludan, kemudian batang
ditanam di dalam tanah dan dilakukan perawatan. Hasil yang paling baik
terdapat pada perlakuan dengan dosis pupuk 20 kg/petak.
36

DAFTAR PUSTAKA

Ashari. 1995. Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar di Desa Gunung Malang
Kecamatan Tenjolaya Kabuaten Bogor. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Balitkabi. 2010. Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Ubi jalar di
Kecamatan Cilimus Kabupaten kuningan Jawa Barat ; Pendekatan
Stochastic Production Frontier. Skripsi. Bogor : Fakultas Ekonomi
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Rayan. 2009. Pembiakan Vegetatif Stek Jenis Koompassia excelsa (Becc.) Taub.
Sistem Koffco. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda.

Sasongko. 2005. Kelayakan Usaha Tani Ubi Jalar dengan Penerapan Teknologi
Pengguludan di Lahan Kering Masam di Lampung. Skripsi. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Soepardi. 1983. Perkembangan Ubi Jalar Dan Peluang Pengembangannya Untuk


Mendukung Program Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan di Jawa
Tengah. Mediaagro. Jurnal. 5 (1) 20-109.

Sonhaji. 2010. Mengenal dan Bertanam Ubi Jalar. Bandung: Gaza publishing.

Anda mungkin juga menyukai