A. Tujuan Acara
Mempelajari penggunaan macam stek batang (pucuk dan pangkal) pada
budidaya tanaman secara organik dengan menggunakan dosis pupuk kandang
yang berbeda.
B. Tinjauan Pustaka
Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat, vitamin A, C, dan mineral.
Ubi jalar yang daging umbinya berwarna ungu, banyak mengandung
anthocyanin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena berfungsi
mencegah penyakit kanker. Ubi jalar yang daging umbinya berwarna kuning,
banyak mengandung vitamin A (Balitkabi, 2010). Tanaman ubi jalar
termasuk tumbuhan semusim (annual) yang memiliki susunan tubuh utama
terdiri batang, ubi, daun, bunga buah, dan biji. Batang tanaman berbentuk
bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe pertumbuhannya tegak atau
merambat (menjalar). Panjang batang tanaman bertipe tegak antara 1 m- 2 m,
sedangkan pada tipe merambat (menjalar) antara 2 m – 3 m. Ukuran batang
dibedakan atas tiga macam, yaitu besar, sedang, dan kecil. Warna batang
biasanya hijau tua sampai keungu-unguan. Dalam sistematika (taksonomi)
tumbuhan, tanamn ubi jalar diklasifikasikan sebagi berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Spesies : Ipomea batatas L.
30
31
D. Cara Kerja
1. Mengukur luasan guludan dengan luas 100 cm x 40 cm.
2. Mencangkul lahan dengan membentuk guludan dan memberinya pupuk
kandang.
3. Membuat jarak tanam ubi jalar yaitu 25 cm x 25 cm.
4. Memasukkan stek pucuk ke dalam lubang tanam.
5. Menyirami guludan
33
E. Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Ubi Jalar dengan Stek Pucuk
Ulangan I Ulangan II Ulangan II
Perlakuan % % %
JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu
p p p
15
1 7 40 80 6 77 100 7 66,5 80
kg
74,2
2 3 21,4 60 7 60 7 57,5 100
5
20
1 6 46 100 8 98,5 100 10 52 60
kg
2 8 60,5 80 10 71 80 10 107 100
25 109,
1 6 65,6 100 14 52,5 100 3 60
kg 5
13,7
2 12 36 100 8 60 6 107 60
5
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Pertumbuhan Ubi Jalar dengan Stek Pangkal
Sumber: praktikum Teknologi Budidaya Tanaman Pangan 2018
Ulangan I Ulangan II Ulangan II
Perlakuan % % %
JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu JCP PCT Hidu
p p p
15kg 1 6 39 100 9 66 100 4 74 100
2 9 31,4 100 5 62,5 100 4 39 100
20kg 1 4 36,5 80 4 51,8 60 6 64 100
2 5 62 100 3 66 60 6 51 100
25kg 1 4 59,2 100 6 44 80 4 54,5 100
2 9 53 100 0 0 0 3 44 100
34
F. Pembahasan
Ubi jalar mempunyai nama botani Ipomoea batatas (L.) Lam., dapat
diusahakan di berbagai tempat, baik dataran rendah maupun dataran
tinggi/pegunungan, serta di segala macam tanah. Tetapi yang paling cocok dan
potensial, dengan hasil produksi yang bagus dan tinggi adalah di tanah pasir
berlempung yang gembur dan halus. Tanah dengan pH 5.6-6.6 labih disukai
untuk pertumbuhannya. Suhu rata-rata optimal 24-25C dengan distribusi
hujan yang baik pada kisaran curah hujan 750-1250 mm. Pada praktikum
teknologi budidaya ubi jalar ini, melakukan perbanyakan ubi jalar
menggunakan stek batang dengan variable bebas panjang stek dan jenis stek
(pangkal atau pucuk) dan ukuran umbi (besar, sedang, atau kecil) dengan
pemberian dosis pupuk yang berbeda, yaitu 15kg/ha, 20kg/ha dan 25kg/ha.
Tanaman ubi jalar yang diamati ada 3 tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan, pada tanaman ubi jalar dengan teknik
perbanyakan stek batang diperoleh data perlakuan 1 yang merupakan hasil
pengamatan terbaik, dengan rata-rata jumlah cabang pertanaman 16,3 cabang,
rata-rata panjang cabang tanaman primer 59,667 cm.
Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukah dapat dilihat bahwa
bahan stek pucuk memiliki hasil yang lebih baik dari pada batang. Bahan stek
pucuk yaitu bahan terbaik untuk melakukan stek batang, hal ini karena pada
batang pucuk berumur masih muda dan masih bersifat meristematik yang
sangat baik. Selain itu terdapat hormone auksin pada pucuk batang yang
memacu pertumbuhan pada tanaman sehingga sangat baik jika menggunakan
bahan stek bagian pucuk karena banyak terdapat hormon auksin pada pucuk
batang.
Oleh sebab itu apabila melakukan stek batang menggunakan pucuk
kemungkinan tumbuh sangat besar, bahkan pertumbuhan tanamanya bisa
maksimal. Sedangkan pada stek batang hasil terbaik diperoleh pada perlakuan
2 dengan dosis pupuk 20 kg/petak. Hal ini tidak berarti semakin banyak dosis
pupuk yang diberikan akan semakin baik, karena bisa jadi semakin banyak
35
pupuk yang digunakan dapat membuat tanah menjadi panas sehingga dapat
mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman.
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dari hasil pengamatan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan stek pangkal dan stek pucuk untuk budiday tanaman ubi jalar
dengan menancapkan ke lahan dengan sedikit melengkung. Hasil yang
paling baik didapatkan pada perlakuan stek pucuk dengan dosis 15
kg/petak.
2. Penanaman umbi dilakanan dengan membuat guludan, kemudian batang
ditanam di dalam tanah dan dilakukan perawatan. Hasil yang paling baik
terdapat pada perlakuan dengan dosis pupuk 20 kg/petak.
36
DAFTAR PUSTAKA
Ashari. 1995. Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar di Desa Gunung Malang
Kecamatan Tenjolaya Kabuaten Bogor. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekonomi
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Balitkabi. 2010. Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Ubi jalar di
Kecamatan Cilimus Kabupaten kuningan Jawa Barat ; Pendekatan
Stochastic Production Frontier. Skripsi. Bogor : Fakultas Ekonomi
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Rayan. 2009. Pembiakan Vegetatif Stek Jenis Koompassia excelsa (Becc.) Taub.
Sistem Koffco. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Samarinda.
Sasongko. 2005. Kelayakan Usaha Tani Ubi Jalar dengan Penerapan Teknologi
Pengguludan di Lahan Kering Masam di Lampung. Skripsi. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Sonhaji. 2010. Mengenal dan Bertanam Ubi Jalar. Bandung: Gaza publishing.