Oleh:
2021
2
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH
Machmud Jamaluddin
2007.14901.303
Disetujui Oleh
Kepala Ruangan
(………..…………......………………)
3
A. Definisi
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel
darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan
tubuh. Anemia adalah suatu kondisi di mana konsentrasi hemoglobin
lebih rendah dari biasanya. Kondisi ini mencermin kan kurang nya jumlah
normal eritrosit dalam sirkulasi. Akibat nya, jumlah oksigen yang di kirim
ke jaringan tubuh juga berkurang (Sugeng Jitowiyono, 2018).
Anemia adalah suatu kondisi konsetrasi hemoglobin kurang dari
normal anemia merefleksikan jumlah eritrosit yang kurang dari normal di
dalam sirkulasi. Akibatnya jumlah oksigen yang dihantarkan ke jaringan
tubuh juga berkurang. Anemia bukan merupakan kondisi penyakit khusus
melainkan suatu tanda adanya gangguan yang mendasari ( Brunner &
Suddarth, 2015).
Anemia merupakan istilah yang menunjukkan rendah nya
hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah
normal ( Smeltzer, 2002 ).
B. Komplikasi
Komplikasi anemia menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018) adalah:
a. Kelelahan berat, bila anemia cukup parah seseorang mungkin
merasa sangat lelah sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas
sehari – hari.
b. Komplikasi kehamilan, wanita hamil dengan anemia defisiensi
folat mungkin lebih cenderung mengalami komplikasi, seperti
kelahiran prematur.
c. Masalah jantung, anemia dapat menyebabkan detak jantung
cepat atau ireguler (aritmia). Bila seseorang menderita anemia,
jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengimbangi
kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini menyebabkan jantung
membesar atau gagal jantung.
d. Kematian¸beberapa anemia turunan, seperti anemia sel sabit, bisa
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan
banyak darah dengan cepat mengakibatkan anemia akut dan berat
dan bisa berakibat fatal.
C. Etiologi
Menurut ( Sugeng Jitowiyono, 2018 ), Pada dasarnya hanya tiga
penyebab anemia yang ada: kehilangan darah, peningkatan kerusakan
sel darah merah (hemolisis), dan penurunan produksi sel darah merah.
Masing – masing penyebab ini mencakup sejumlah kelainan yang
membutuhkan terapi spesifik dan tepat. Etiologi genetik meliputi:
a. Hemoglobinopati
b. Thalasemia
c. Kelainan enzim pada jalur glikolitik
d. Cacat sitoskeleton sel darah merah
e. Anemia persalinan kongenital
f. Penyakit Rh null
D. Tanda dan Gejala
4
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018)
untuk anemia adalah sebagai berikut:
a. Jumlah Hb lebih rendah dari normal (12- 14 g/dL);
b. Kadar Ht menurun (normal 37 – 41%);
c. Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik);
d. Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi;
e. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti lemak (pada
anemia aplastik).
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Anemia menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018)
yang dapat dilakukan pada pasien Anemia adalah sebagai berikut:
a. Transplantasi sel darah merah
b. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
c. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah
merah
d. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen
e. Obati penyebab perdarahan abnormal (bila ada)
f. Diet kaya besi yag mengandung daging dan sayuran hijau
7
I. KONSEP ASKEP
1. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien dan Keluarga
Nama, TTL, nama orang tua, nomer RM, jenis kelamin, umur pasien,
agama, pendidikan, tanggal MRS, tanggal pengkajian, pekerjaan orang
tua, dan alamat.
b. Keluhan Utama
Petekie
Bintik-bintik kemerahan yang muncul akibat pendarahan dibawah
kulit, petekie ditemukan bila jumlah trombosit 0,5 cm yang berisi
serosa.
Ekimosis
Darah yang terperangkap dijaringan bawah kulit, ekimosis yang
bertambah dan perdarahan yang lama akibat trauma ringan
ditemukan pada jumlah trombosit <50.000/mm2
Vesikel atau bulae yang bersifat hemoragik
Lepuhan kecil yang berisi cairan dengan diameter kurang dari 0,5 cm,
sedangkan bulae lesi yang menonjol melingkar >0,5 cm yang berisi
serosa.
Perdarahan dibawah membran mukosa
Saluran Gastro Intestinal, kemih, genital, dan respirasi.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Pernah menderita penyakit anemia sebelumnya, riwayat imunisasi
Pernah memiliki riwayat trauma, perdarahan
Pernah memiliki riwayat demam tinggi
Pernah memiliki riwayat penyakit ISPA
d. Riwayat penyakit sekarang
Pasien pucat
Kelemahan
Sesak nafas
Epitaksis
Perdarahan yang terjadi pada hidung akibat adanya kelainan lokal
pada rongga hidung.
Menoragia
Periodik menstruasi yang terjadi perdarahan berat atau
berkepanjangan (abnormal) yang disertai dengan kram.
Malaise : Nafsu makan menurun, kelelahan dan kelemahan.
Kelemahan dapat terjadi dengan atau tanpa disertai saat perdarahan
terjadi akibat kekurangan suplai darah tak seimbang dengan
kebutuhan.
Menometroraghia
8
a. Intervensi
S O A P I
Pasien Hasil Pem. Fisik: Perfusi perifer Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama:
mengeluh Pusing tidak efektif b.d keperawatan selama 2x24 jam maka Perawatan Sirkulasi
pusing, jantung jantung kurang terpapar pasien mengalami Perfusi Perifer (SIKI: I.02079)
berdebar, berdebar informasi tentang (SLKI: L.02011) dengan kriteria hasil: Observasi:
pandangan pandangan factor pemberat Kriteria hasil : 1. Periksa sirkulasi
kabur, bahu kabur (SDKI: D.0009) 1. Denyut nadi perifer (5) perifer
dan leher bahu dan leher Keterangan : 2. Indentifikasi factor
terasa kaku terasa kaku 1: menurun resiko gangguan
mual dan 2: cukup menurun sirkulasi ( mis.
muntah 3: sedang Perokok, DM, orang
HR 86 x/menit 4: cukup meningkat tua, hipertensi dan
RR 29 x/menit 5: meningkat kadar kolesterol
0
Suhu 36,9 C. tinggi)
kretia Hasil: 3. Monitor panas,
Hasil Pem. 1. Warna kult pucat (5) kemerahan, nyeri,
Penunjang: 2. Nyeri ekstermitas (5) atau bengkak pada
3. Kelemahan otot (5) ekstermitas
Tidak terkaji 4. Kram otot (5)
Terapeutik:
Keterangan : 1. Hindari pengambilan
1: meningkat darah atau
2: cukup meningkat pemasangan infus di
3: sedang area keterbatasan
4: cukup menurun perfusi
5: menurun 2. Hindari pengukuran
tekanan darah di
Kriteria Hasil : area keterbatasan
1. Pengisian kapiler (5) perfusi
2. Akral (5)
Keterangan : Edukasi:
1. Memburuk 1. Anjurkan berhenti
11
Intervensi Penunjang:
Manajemen Sensai
Perifer
(SIKI: I.06195)