Anda di halaman 1dari 4

FARMASI RUMAH SAKIT KELOMPOK 6

PEMBAHASAN Farmasi Rumah Sakit PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI


KOMPETENSI TUGAS DAN PERANAN JENJANG KARIR
Shauli Nur Savitri Anisa Setia Wardani Cut Astika Devi Mulyani Yulia Anggraini
Nurmala Mulyani Yuliani Sartika Dewi
PENGERTIAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT Suatu bagian/unit/divisi
atau fasilitas di RS tempat semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang
ditujukan untuk keperluan RS itu sendiri.
Pekerjaan Kefarmasian : pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan,
pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional.
DEFINISI Suatu departemen/unit atau bagian dibawah pimpinan seorang
apoteker dan dibantu beberapa apoteker yg memenuhi persyaratan
perundang-undangan yg berlaku & kompeten secara profesional, tempat,
fasilitas dan bertanggung jawab atas seluruh pelayanan kefarmasian.
Pelayanan mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan,
dispensing, pengendalian mutu, farmasi klinis
DASAR HUKUM SK Menkes RI Nomor. 1197/MENKES/SK/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit. SK Menkes RI Nomor.
1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
STRUKTUR ORGANISASI KEPALA INSTALASI FARMASI ADM IFRS
PENGELOLAAN PERBEKALAN PELAYANAN FARMASI KLINIK MANAJEMEN
MUTU
KUALIFIKASI SDM JABATAN FUNGSI KUALIFIKASI Kepala Instalasi Farmasi
Mengorganisir & mengarahkan Apoteker, Apt S2, Kursus manajemen
sesuaikan Akreditasi IFRS Koordinator Mengkoordinir beberapa penyelia
Apoteker, Ap S2, Kursus sesuai ruang lingkup Penyelia / Supervisor. Menyelia
beberapa pelaksana ( 3-5 pelaksanan perlu 1 penyelia) Apoteker, Kursus
Farmasi Rumah Sakit. Pelaksana Teknis Kefarmasian Melaksanakan Tugas
tertentu Apoteker, Sarjana Farmasi, Asisten Apoteker
TUGAS & TANGGUNG JAWAB Melangsungkan Pelayanan farmasi optimal.
Pelayanan Farmasi profesional berdasarkan prosedur Kefarmasian dan etik
profesi. Melaksanakan KIE. Melakukan pengawasan berdasar aturan yang
berlaku. Menyelenggarakan pendidikan & pelatihan, penelitian &
pengembangan di bidang farmasi. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya
standar pengobatan dan formularium RS.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB Pengelolaan perbekalan farmasi mulai
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan
langsung dan pengendalian. Menyediakan terapi obat yang optimal, pelayanan
bermutu dengan biaya minimal. Pengembangan pelayanan kefarmasian yang
luas dan terkoordinasi dengan baik & tepat.
FUNGSI Pelayanan Klinik : berkaitan langsung dengan penderita seperti
Pemantauan Terapi Obat, Evaluasi penggunaan obat, konseling, PIO dll
Pelayanan Non Klinik : pengelolaan perbekalan farmasi.
Peranan Dalam Manajemen Farmasi Rumah Sakit Apoteker sebagai pimpinan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit mampu mengelola Farmasi Rumah Sakit
secara keseluruhan bertanggung jawab dalam administrasi
3. bertanggung jawab dalam manajemen perencanaan 4. Serta kebijakan
Farmasi Rumah Sakit secara terpadu, anggaran biaya, kontrol persediaan,
pemeliharaan catatan dan pembuatan laporan.
Peranan Dalam Pengadaan Perbekalan Farmasi Perencanaan pengadaan
kebutuhan perbekalan farmasi memerlukan kajian yang cermat, tepat dan
teliti berdasarkan pada stok yang ada serta dilakukan pengkajian obat yang
akan diadakan sesuai formularium
Apoteker harus mempunyai kemampuan administrasi dan manajerial dalam
mengelolah data kebutuhan obat yang kemudian diatuangkan ke dalam
rencana operasional yang digunakan dalam anggaran serta berkonsultasi
dengan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT).
Peranan dalam Penyimpanan Obat Pengaturan dan penyimpanan obat
langsung dilakukan dan dikelola di bawah pengawasan dan tanggung jawab
Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
dikarenakan pentingnya pengaturan dan pengendalian stok dan untuk
mempersiapkan laporan dibuat pola sistem dan prosedur kerja serta
administrasi yang sesuai dan memenuhi syarat.
Peranan Dalam Distribusi Obat Peran Apoteker atau tenaga teknis
kefarmasian di IFRS harus mampu dalam mengatur jalannya pendistribusikan
obat untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.
pendistribusian tenaga kefarmasian bisa dibantu oleh tenaga keperawatan
yang berada di counter bangsal pada pasien rawat inap, hal ini untuk
memudahkan tenaga kefarmasian.
Peranan Dalam Kontrol Kualitas Obat Seorang Apoteker atau tenaga teknis
kefarmasian sebagai pelaku kontrol terhadap kualitas obat galenika, analitik,
biologis, mikrobiologis, fisika, dan kimia. Karena hal ini dapat mempengaruhi
kualitas pelayanan dan juga pendapatan rumah sakit.
Peranan Sebagai Pusat Informasi 1.    Memberikan informasi mengenai obat
bagi yang memerlukannya. Mengevaluasi dan membandingkan obat-obatan
yang tergolong dalam satu kelompok farmakologis. 2.    Membantu para
dokter dalam pemilihan obat yang aman dan efektif.
3.    Mendidik tenaga paramedis. 4.    Bertukar informasi dengan apoteker di
rumah sakit lain untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang cara
memberikan informasi mengenai obat.
Peranan Dalam Komunikasi - Nasehat – Konsultasi Sebagai komunikan antara
tenaga kefarmasian dengan pasien, berupa nasehat ataupun konsultasi
mengenai keluhan dari pasien dan menetapkan sesuai KIE.
Peranan Dalam Farmasi dan terapi Serta Penerbitan Formularium
Menerbitkan formularium rumah sakit berdasarkan rapat internal antara
Apoteker, Dokter dan Perawat sebagai metode dan strategi dalam pengadaan
obat-obatan di rumah sakit.
Peranan Dalam Pendidikan Selain sebagai sentra pelayanan kefarmasian di
rumah sakit juga berperan sebagai tempat pendidikan, diantaranya lapangan
praktik untuk calon tenaga kefarmasian yang sedang menempuh kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Peranan Dalam Penelitian Selain sebagai sentra pelayanan kefarmasian di
rumah sakit juga berperan dalam kegiatan penelitian yang menyangkut
dengan kefarmasian.
KRITERIA PEMIMPIN IFRS IFRS dipimpin oleh Apoteker. Apoteker pengelola
minimal punya pengalaman 2 tahun di bagian Farmasi RS. Apoteker telah
terdaftar di Depkes ,ada SIK, terdaftar di Asosiasi Profesi, SK Penempatan.
Pelaksanaan pelayanan dibantu tenaga ahli madya Farmasi (D3) dan Tenaga
menengah Farmasi (AA). Ka IFRS bertanggung jawab pd aspek hukum dan
peraturan Farmasi baik dari pengawasan dan administrasi.
Ada Apoteker di tempat pelayanan dan ada pendelegasian bila berhalangan.
Ada Uraian Tugas (Job discription) bagi staf dan pimpinan farmasi.
Apoteker mampu melatih dan mendidik. Jumlah dan kualifikasi staf sesuai
kebutuhan. Apoteker mampu melatih dan mendidik. Ada penilaian terhadap
staf berdasarkan tugas.
Kompetensi Apoteker sebagai pimpinan. mampu memimpin & mau
mengembangkan pelayanan. mampu mengembangkan diri & bekerja sama
dengan pihak lain. mampu melihat masalah, menganalisa dan memecahkan
persoalan.
Kompetensi Apoteker sebagai Fungsional. mampu memberikan pelayanan &
melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian. mampu mengelola manajemen
praktis farmasi. mampu berkomunikasi tentang kefarmasian. mampu
melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang Farmasi
Klinik.
Analisa kebutuhan tenaga. Pekerjaan kefarmasian : Apoteker, Sarjana
Farmasi, Asisten Apoteker. Pekerjaan Administrasi : tenaga administrasi,
operator komputer/teknisi. Pembantu pelaksana pelayanan.
Beban Kerja. Berdasar kapasitas tempat tidur & BOR ( 1 apoteker untuk 30
tempat tidur ) Jumlah resep & Formulir per hari. Volume Perbekalan Farmasi.
Pendidikan. Kualifikasi pendidikan sesuai jenis/tugas fungsi. Penambahan
pengetahuan sesuai tanggung jawab. Peningkatan ketrampilan sesuai tugas.
JENJANG KARIR SEORANG APOTEKER YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT
BIASANYA MEMILIKI JABATAN TERTINGGI SEBAGAI KEPALA IFRS
Jenis Pelayanan Pelayanan gawat darurat, rawat inap intensif. Pelayanan
rawat jalan, rawat inap. Penyimpanan dan pendistribusian. Produksi obat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai