Anda di halaman 1dari 6

Nama : popi reflianti makati

Kelas : B

Stambuk : N1A118002

Tugas antropologi simbolik

Soal

Menganalisis makna simbolik yang ada di rumah adat, kain adat, dan benda benda adat, Pilih
salah satunya.

Jawab

A. Makna Simbolik Rumah Adat Laika

Suku Tolaki merupakan salah satu suku yang besar dan dikenal di Sulawesi Tenggara.
Suku ini memiliki rumah adat tradisional yang sudah turun-temurun yang dijaga, dikenal dengan
Rumah Laika.

Laika merupakan nama rumah adat milik suku Tolaki yang bertempat tinggal di provinsi
Sulawesi Tenggara. Sebutan rumah adat tersebut untuk suku Tolaki yang berada di Konawe.
Sedangkan penduduk Mekongga, kabupaten Konawe Utara menyebutnya dengan Raha yang
berarti rumah.

Bangunan rumah adat tersebut hanya berbeda dari segi nama, namun untuk bangunan dan
filosofi tetap sama. Namun, pada dasarnya rumah adat miliki suku Tolaki lebih dikenal dengan
sebutan Laika. Rumah adat Laika adalah rumah panggung yang disangga dengan tiang-tiang
kayu. Bagian bawah rumah yang tidak terpakai biasanya digunakan sebagai tempat tinggal untuk
hewan ternak seperti ayam dan babi.
B. Fakta Menarik Rumah Adat Laikas

1. Setiap Rumah Memiliki Filosofi

Seperti yang diketahui bahwa masyarakat nusantara menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur.
Hal tersebut juga berlaku bagi suku Tolaki dalam membangun tempat tinggalnya. Setiap bagian
rumah Laika dibangun dengan perhitungan dan memiliki filosofi tersendiri mulai dari bentuk
luar hingga bagian dalam rumah.

Nilai-nilai yang terkandung inilah yang membuat rumah Laika tetap dijaga hingga saat
ini. Dengan demikian agar tetap eksis hingga generasi mendatang dan bisa mengetahui bukti
sejarah hunian leluhur terdahulu.

2. Bangunan Rumah yang Luas

Suku Tolaki merupakan salah satu suku yang berasal dari kerajaan Konawe. Suku yang
menggantungkan hidupnya dengan bercocok tanam, berladang dan ternak ini hidup di kawasan
yang lapang. Maka tidak heran jika setiap bangunan rumah Laika ini luas serta besar dan
biasanya berada di tengah kebun.

3. Digunakan Sebagai Tempat Raja dan Upacara

Fakta menarik dari rumah adat Laika ini yakni bahwa rumah tersebut digunakan sebagai
tempat raja. Bangunan Laika yang dihuni oleh raja dan keluarganya sengaja didesain lebih
mewah dibanding dengan tempat tinggal rakyat biasa.

Selain itu, hunian Khas suku Tolaki ini juga kerap digunakan sebagai tempat untuk
melaksanakan acara seremonial seperti upacara adat dan lain sebagainya. Maka tidak heran jika
setiap rumah Laika bentuknya luas dan lapang karena sering digunakan untuk menampung
banyak orang.

4. Menjadi Ikon Sulawesi Tenggara

Sejarah dan bentuk yang menarik dari rumah adat satu ini menjadi kebanggaan bagi
masyarakat sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan menjadikan Laika sebagai ikon atau lambang
provinsi Sulawesi Tenggara.
C. Keunikan yang Dimiliki Rumah Adat Tolaki

1. Dibangun tanpa Menggunakan Logam

Keunikan pertama dari rumah Laika yakni tidak menggunakan bahan logam sedikitpun
seperti paku yang digunakan untuk merekatkan antara kayu satu dengan lainnya. Suku Tolaki
hanya menggunakan bahan yang disediakan oleh alam untuk membangun hunian tersebut.

Sebagai contoh papan kayu yang digunakan sebagai dinding, nipah atau alang-alang
untuk atap serta balok sebagai tumpuan tiang. Sedangkan untuk merekatkan material tersebut
menggunakan pasak atau serat kayu.

2. Bagian Bawah Rumah tidak Ditempati

Perlu diketahui bahwa rumah Laika ini terdiri dari empat lantai. Namun, uniknya bagian
bawah rumah ini justru tidak ditempati dan dialih fungsikan sebagai tempat menampung ternak
mereka. Pada lantai pertama dan kedua digunakan sebagai tempat tinggal untuk Raja beserta
keluarganya. Sedangkan pada lantai tiga berfungsi sebagai tempat menyimpan benda keramat
atau pusaka sang Raja. Lanjut ke lantai teratas yakni lantai empat biasa digunakan untuk Raja
bersemedi atau beribadah.

3. Terdapat Ruang Tenun

Uniknya rumah ini adalah ruangan yang terdapat di lantai dua. Pada lantai tersebut
tepatnya di bagian kanan dan kiri terdapat alat tenun yang digunakan untuk membuat pakaian
dan kain.

4. Tiang yang Tinggi

Tidak jauh berbeda dengan rumah pada umumnya, rumah Laika ini berbentuk persegi
panjang yang cukup lebar. Rumah panggung ini disangga dengan tiang yang kuat sehingga
bangunannya tidak hanya tinggi namun juga kokoh. Jarak tiang dari tanah ke lantai rumah sekitar
20 kaki. Pada zaman dahulu, ketika masyarakat Tolaki masih tinggal di hutan atau ladang yang
ditumbuhi alang-alang, jarak antara tiang dan tanah jauh lebih tinggi bahkan bisa mencapai 60
sampai 70 kaki. Hal tersebut bertujuan untung menghindari serangan binatang buas serta banjir
yang kerap kali melanda.
5. Mengukur Tinggi dengan Depa

Di jaman dahulu masyarakat suku Tolaki masih belum mengenal ukuran meter yang
umum digunakan saat ini. Mereka mengukur dengan satuan depa untuk membangun rumah
Laika. Satu depa dapat dihitung dari ujung kelingking tangan kiri dan kanan yang saling
direntang dan didekatkan.

D. Filosofi Rumah Adat Laika, Suku Tolaki

Rumah Laika dibangun dengan memperhitungkan beberapa nilai leluhur yang mempunyai
makna di setiap bagiannya. Berikut ini adalah filosofi setiap sudut dan bagian rumah Laika :

1. Garis Horizontal Depan Rumah

Jika diperhatikan dengan seksama, bangunan rumah ini memiliki garis horizontal yang
simetris. Garis tersebut berkaitan dengan hidup yang dinamis yakni kehidupan masyarakat
Tolaki yang hidup dengan sesuai dengan peraturan atau formil. Dilihat dari depan, bagian bawah
dan lantai sebagai simbol yang berarti perut manusia.

2. Sudut Vertikal Rumah

Dari sudut vertikal, filosofi rumah Laika dibagi menjadi 3 jenis yakni bagian bawah,
tengah dan atas. Bagian bawah merupakan kolong yang dimaknai sebagai dunia puri wata atau
dunia bawah. Bagian tengah melambangkan alam semesta sedangkan bagian atas merupakan
tempat unruk beraktivitas.

3. Tangga Rumah Laika

Tangga rumah adat ini biasa di sebut tangga lausa. Umumnya tangga rumah tersebut
terbuat dari kayu dan menghadap langsung ke jalan. Hanya terdapat satu tangga menuju bagian
dalam rumah dengan jumlah anak tangga ganjil. Suku Tolaki percaya bahwa angka ganjil adalah
konanggoa atau pembawa keberuntungan.
4. Tiang

Tiang O’Tusa adalah sebutan tiang penyangga pada rumah Laika. Tiang yang digunakan
harus berbentuk segi empat dan harus utuh tidak boleh ada sambungan. Terdapat beberapa istilah
untuk tiang tersebut.

Pertama yakni tiang butono yang terdiri dari 4 tiang dan terletak di setiap sudut bangunan
induk. Tiang lain yang menopang disebut posudo dan totoro merupakan tiang pendukung yang
letaknya diantara beberapa tiang penyangga lainnya.

5. Lantai

Ohoro atau lantai pada rumah Laika terbuat dari beberapa susunan papan kayu
diantaranya balok kayu atau powuatako, bambu, papan, batang yang serupa dengan pinang,
pohon pinang, tangkai dari daun sagu dan kayu kecil.

Bagian pertama yakni kayu atau powuatako sebagai alas atau bagian paling bawah,
kemudian yakni porumbuhi yang diletakkan secara membujur. Setelah itu, bagian agak jarang
dipasang atau renggang yang disebut dengan sumakiataua polandangi baru dilanjutkan dengan
lantai yang terbuat dari bahan-bahan diatas.

6. Dinding

Orini merupakan sebutan untuk dinding rumah Laika. Dinding tersebut adalah gambaran
terluar bagian tubuh manusia yakni kulit. Orini rumah Laika terbuat dari anyaman bambu,
tangkai sagu, papan, kayu kecil dan kulit kayu.

7. Pintu

Otambo atau pintu pada rumah adat ini ada 2 di depan dan belakang. Bagian depan
digambarkan sebagai mulut manusia sedangkan pintu belakang adalah gambaran dubur manusia.
Uniknya pintu belakang dipasang menyerong karena suku Tolaki percaya bahwa pintu tersebut
dapat mencegah masuknya roh jahat.
8. Jendela

Terdapat 4 jendela pada rumah Laika yang melambangkan 2 telinga dan ketiak. Menurut
suku Tolaki jendela harus dipasang menghadap arah dimana matahari terbit seperti rejeki yang
mengalir layaknya sungai dari hulu ke hilir.

9. Atap

Bagian paling atas yakni atap yang diibaratkan muka manusia yang terdiri dari muka dan
rambut. Selain muka bagian ini juga digambarkan sebagai panggul seseorang. Atap pada rumah
ini umumnya menggunakan bahan nipah atau rumbai dari alang-alang.

Anda mungkin juga menyukai