Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NUR KHOTIJAH

NIM :1912888
KELAS :PGMI 4A
Resume Hubungan Antara Perkembangan dengan Belajar
1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada fungsi organ-organ jasmaniah,
bukan organ-organ jasmaniahnya itu sendiri. Penekanan arti perkembangan itu terletak pada
penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik perkembangan akan berlanjut
terus hingga manusia mengakhiri hayatnya. Sementara itu pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia
mencapai kematangan fisik. Yang artinya, orang tak akan bertambah tinggi atau besar jika batas
pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat kematangan.
Jean peaget Teori Perkembangan Mental Anak(mental atau intelektualatau kognitif) membagi menjadi
empat tahapan, yaitu
 Tahap sensori motorik (dari lahir sampai usia 2 tahun),
 Tahap operasional awal/praoperasi (usia 2 sampai 7 tahun),
 Tahap operasioanl konkret (7 sampai 11 tahun atau 12 tahun),
 Tahap operasional formal (11 ke atas)1
2. Macam-Macam Perkembangan Psiko-Fisik Siswa Yang Berhubungan Langsung dengan Proses
Belajar.
1) Perkembangan motor (fisik) siswa
Perkembangan motor (motor development), yakni yang berhubungan dengan proses perkembangan
keterampilan fisik anak (motor skills). Perkembangan fisik anak didorong oleh empat hal, diantaranya:
a. Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf
b. Pertumbuhan otot-otot
c. Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin
d. Perubahan struktur jasmani
2) Perkembangan kognitif (cognitive development)
Perkembangan kognitif adalah perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan
yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah,
kesengajaan dan keyakinan. Perkembangan ranah kognitif siswa adalah untuk mengembangkan
kecakapan –kecakapan dintaranya:
a. Kecakapan kognitif
b. Kecakapan afektif
c. Kecakapan psikomotor
Teori Piaget menjelaskan bahwa perkembangan kognitif manusia dipengaruhi bebrapa faktor, yaitu:
- Kematangan (maturation), yaitu kematangan katena pertumbuhan otak dan sistem syaraf manusia
seiring bertambahnya dewasa.
- Pengalaman (experience) yang terdiri dari pengalaman fisik, yaitu interaksi manusia dengan obyek-
obyek dilingkungannya dan pengalaman logika matematis, yaitu kegiatan-kegiatan pikiran yang
dilakukan manusia yang bersangkutan.
- Transmisi sosial, yaitu interaksi dan kerja sama dengan manusia lainnya.
- Penyeimbangan (equilibration), yaitu proses struktur mental (struktur kognitif) karena adanya
pengalaman-pengalaman atau pembelajaran-pembelajaran baru, kemudian berusaha memperbaiki
agar seimbang melalui proses asimilasi dan akomodasi.
3) Perkembangan sosial dan moral (social and moral development)
Perkembangan sosial merupakan proses perkembangan kepribadian siswa selaku seorang anggota
masyarakat dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga
akhir hayat.
Perkembangan sosial anak selalu dihubungkan dengan perkembangan perilaku moral yaitu perilaku baik
dan buruk menurut norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kualitas hasil perkembangan sosial
sangat bergantung pada kualitas proses belajar (khususnya belajar sosial), baik dilingkungan sekolah,
keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Hal ini bermakna bahwa proses belajar sangat menentukan
kemampuan siswa dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma moral, agama, moral
tradisi, moral hukum, dan norma moral yang ada dalam masyarakat.
A. Arti penting perkembangan kognitif bagi proses belajar siswa
Arti penting Perkembangan Kognitif Bagi Proses Belajar SiswaTanpa ranah kognitif, sulit di bayangkan
seorang siswa dapat berfikir. Selanjutnya, tanpakemampuan berfikir mustahil siswa tersebut dapat dapat
memahami dan meyakini faidah-faidahmateri pelajaran yang disajikan kepadanya. Tanpa berfikir juga sulit
bagi siswa untukmengangkat pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaranyang ia
ikuti.Walaupundemikian, tidak berarti fungsi afektif dan psikomotor seorang siswa tidak perlu. Kedua
fungsi psikologis siswa ini juga penting, tetapi seyogyanya cukup dipandang sebagai buah-
buahkeberhasilan atau kegagalan perkembangan dan aktifitas fungsi kognitif.
REUME DISKUSI

1. Perubahan fisik dan jasmani juga dipengaruhi adanya campur tangan orang tua dan guru dalam
mengarahkannya. Lalu campur tangan yang seperti apa dalam pernyataan tersebut, lalu berikan
cotohnya peran orang tua dalam perkembangan fisik dan jasmani siswa
Jawab: Tentu pertumbuhan fisik dan Jasmi tidak terlepas dari campur tangan peran orang tua dan guru
yang mengarahkan. Pertumbuhan fisik dan jasmani diantaranya sistem syaraf, perkembangan otot,
perkembangan fungsi kelenjar endokrin atau organ pengalir dalam tubuh yang berupa hormon dan
keringat serta perubahan bentuk struktur fisik jasmani. Dalam menghadapi perubahan dan
pertumbuhan fisik serta psikologis nya anak tidak dilepas tangan oleh orang dewasa. Tanggung jawab
guru dan orang tua yaitu ikut mengarahkan. Yakni dalam mendapingi anak yang masih masa
bertumbuhan syaraf, ortu dan guru merawat dengan perilaku yang baik, tidak membentak anak yang
menyebabkan pertumbuhan syaraf anak terganggu. Bila anak pada masa pertumbuhan kekuatan otot
dan sel-sel peran ortu dan guru adalah melatih agar pertumbuhan ototnya maksimal dengan
berolahraga dan mulai belajar aktivitas yg melibatkan otot. Bila mendampingi anak pada yg dalam
masa pertumbuhan kelenjar seperti hormon, anak diajarkan merawat tubuh agar terebas dari bau badan
dan penyakit, juga di arahkan saat anak mulai bercerita tentang lawan jenis. Dan saat mendampingi
anak yang dalam pertumbuhan fisik diarahkan untuk menjaga makan yang bergizi, memberi tahu
bahwa perubahannya adalah normal, dan diajarkan untuk berpakaian sopan.
2. Bagaimana cara kita menghadapi siswa atau siswiyang kurang percaya diri, karena seperti yang
kita ketahui percaya diri merupakanaspek paling penting pada diri seseorang
Jawab:
a. Memberi kesempatan anak untuk berinterkasi dengan orang lain Latihlah anak membeli sesuatu di
warung. Ketika di warung, anak akan berinteraksi dengan orang lain. Anak akan melakukan
komunikasi sederhana antara dirinya dan pemilik warung. Itu contoh tugas sederhana untuk
melatih kepercayaan diri anak.
b. Membiasakan anak tampil berbicara di depan umum Ketika anak berbicara di depan umum ini
semua harus memberi dukungan dengan mendengarkan baik-baik dan memberi respon yang positif
agar terbangun perasaan nyaman pada diri anak.
c. Memberikan apresiasi/pujian atas pekerjaan anak Dengan pujian, anak akan merasa kerja kerasnya
dihargai sehingga ia akan merasa bangga. Kebanggaan ini akan menumbuhkan sikap percaya diri
anak karena anak merasa bahwa ia bisa melakukan sebuah pekerjaan dengan baik.
d. Mendorongnya untuk mengikuti aktivitas teman-temannya Kepercayaan diri anak bisa
ditumbuhkan dengan memberi kesempatan kepadanya untuk berinteraksi dan bermain dengan
teman sebayanya.
e. Menceritakan kisah-kisah yang motivatif dan Inspiratif Beberapa kisah heroik dan menakjubkan
bisa membekas pada diri anak. Kisah-kisah yang penuh amanat kebaikan, penuh motivasi dan
inspirasi akan membuat diri anak ingin meniru si tokoh utama dalam cerita dan akan diterapkan
dalam kehidupannya
3. Pada kenyataannya perubahan fisik dan kognitif siswa berbeda-beda dimana kadang membuat
siswa yang memiliki perkembangan yang rendah lebih dikucilkan atau bahkan di bully oleh
siswa lain. sebagai guru, bagaimana kita memberikan pengertian kepada siswa bahwa tindakan
tersebut tidak dibenarkan dan bagaimana kita mengatasi agar anak yang memiliki
perkembangan rendah itu bisa sepadan dengan temannya yang lain?
Jawab:
Cara memberi pengertian pada siswa yang membedakan dalam hal fisik adalah menegur anak jangan
kebiasaan suka komplain dengan kekurangan orang lain apalagi kita tidak bisa melakukan sesuatu
untuknya. Beri tahu bahwa Tidak boleh melakukan itu karena menyakiti hatinya. Fisik adalah
pemberian Tuhan, guru mengajarkan agar bersyukur terhadap pemberian-Nya adalah yang terbaik,
bahwa semua orang punya hak dan kedudukan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai