Anggota kelompok 1:
1. Muhammad Fauzan (A410190043)
2. Mahzan Afif (A410190052)
3. Wafa Sandi Musthofa (A410190055)
4. Titania Alya Rusdijanto (A410190062)
5. Eko Saputri (A410190068)
6. Nisa Noventya Hanifah (A410190069)
A. PENDEKATAN INDUKTIF
Pada awalnya pendekatan induktif dipelopori oleh Fransisco Bacon.
Filsuf asal Inggris itu ingin ada sebuah sistem penarikan kesimpulan
yang dilandasi adanya fakta-fakta.
Pada dasarnya cara berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpikir
yang berlangsung dari khusus menuju ke yang umum.
Model pembelajaran induktif dipelopori oleh Taba (Joyce & Weil;
2002. Pembelajaran ini diciptakan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir.
Dalam pelaksanaannya, ada tiga prinsip utama, yaitu :
1. Proses berpikir dapat dipelajari.
2. Proses berpikir adalah suatu transaksi aktif antara individu dan
data. Ini berarti bahwa siswa menyampaikan sejumlah data dari
beberapa domain pelajaran. Siswa menyususn data ke dalam sistem
konseptual, menghubungkan poin-poin data dengan data yang lain,
membuat generalisasi dari hubungan yang mereka temukan, dan
membuat kesimpulan dengan hipotesis, meramalkan dan
menjelaskan fenomena.
3. Mengembangkan proses berpikir secara terstruktur.
B. PENDEKATAN DEDUKTIF
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang
menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan.
Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih
dari satu kesimpulan.
Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan
dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Dalam matematika sering terjadi bahwa aturan-aturan dicoba
dibuktikan kebenarannya sebelum ditetapkan sebagai aturan umum.
Setelah terbukti kebenarannya, aturan tersebut dinyatakan sah dan
dapat diterapkan pada persoalan-persoalan yang istimewa sekalipun.
Cara berpikir dengan cara tersebut adalah cara berpikir yang mengakui
kebenaran secara umum berlaku pada hal-hal khusus, atau istilahnya
yaitu penalaran deduktif.
Metode deduktif ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi
operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk
memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan
teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di
lapangan.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari
keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran
yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti
dengan contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke
dalamkeadaan khusus.
Definisi pendekatan deduktif menurut para Ahli:
1. Menurut Sagala (2006, hlm. 76) pendekatan deduktif adalah, “Proses
penalaran yang bermula dari keadaan umum hingga keadaan khusus
sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan
aturan, prinsip umum itu kedalam keadaan khusus”. Hal ini berarti
pendekatan pembelajaran deduktif berpedoman pada penalaran
deduktif. Sehingga prinsip-prinsip dalam bernalar secara deduktif
dirasa perlu dalam aplikasinya pada pembelajaran di kelas.
2. Menurut Indriana (2011, hlm. 166), “Dalam pendekatan deduktif
orang memulai dengan berbagai aksioma, prinsip, atau aturan yang
mengambil kesimpulan berbagai konsekuensi dan memformulasikan
berbagai aplikasi”. Pendapat tersebut memberikan gambaran bahwa
pada dasarnya pendekatan deduktif ketika pembelajaran di kelas siswa
diarahkan oleh guru untuk belajar dengan memulai pembelajaran pada
aksioma, prinsip, atau dalil-dalil.
Contoh 1 : pendekatan deduktif adalah sebagai berikut:
1. Seorang guru memberikan materi tentang volume balok kepada
siswa. Pada awal pembelajaran guru memberikan definisi dan
konsep mengenai balok dan rumus volume balok.
2. Kemudian guru menerapkan rumus volume pada beberapa
contoh soal.
3. Selanjutnya guru memberikan beberapa tugas kepada siswa
sesuai contoh yang telah diberikan. Tugas ini bertujuan untuk
mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah
disampaikan.
Contoh 2 : Contoh pembelajaran menggunakan pendekatan
deduktif pada
materi pelajarannya.
1=
1+3=
1+3+5=
1+3+5+7=
Dari kesamaan di atas didapatkan rumus n suku pertama dari
bilangan ganjil
1 + 3 + 5 + 7 +...+ (2n-1) =…, n bilangan asli.
Menurut Setyo & Harmini (2011), Cara pembuktian suatu rumus
P yang berlaku untuk setiap bilangan asli n dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Buktikan rumus berlaku untuk n = 1
2. Anggap rumus berlaku untuk n = K, buktikan rumus berlaku
untuk,
n = K + 1.
Jika, dari langkah satu dan dua telah diselidiki dan ternyata benar,
maka dapat disimpulkan bahwa rumus P berlaku untuk setiap
bilangan asli n. Pembuktian seperti ini dinamakan pembuktian
menggunakan induksi matematika.
Menurut Yamin (2005, hlm. 78) Pendekatan Deduktif dapat
dipergunakan bila:
1. Siswa belum mengenal pengetahuan yang sedang dipelajari,
2. Isi pelajaran meliputi terminologi, teknis dan bidang yang
kurang membutuhkan proses berfikir kritis.
3. Pengajaran mengenai pelajaran tersebut mempunyai persiapan
yang baik dan pembicaraan yang baik, dan
4. Waktu yang tersedia sedikit.
Menurut Sagala (2006, hlm. 76), langkah-langkah pembelajaran
pendekatan deduktif ada 4 (empat):
1. Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan
pendekatan deduktif.
2. Menyajikan aturan, prinsip yang bersifat umum lengkap dengan
definisi dan buktinya.
3. Disajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyususn
hubungan antara keadaan khusus itu dengan aturan, prinsip
umum.
4. Disajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak
kesimpulan bahwa keadaan khusus itu merupakan gambaran
dari keadaan umum.
Kekurangan dan Kelebihan Pendekatan Induktif
Pada dasarnya matematika merupakan ilmu deduktif. Walaupun
demikian, dalam pembelajaran matematika khususnya di tingkat
SD harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Siswa SD masih
dalam tahap operasional konkret. Pembelajaran matematika harus
dimulai dari contoh-contoh yang konkret dan sederhana sebagai
bahan dalam menemukan kebenaran konsep yang bersifat umum.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran matematika
untuk siswa SD lebih cocok menggunakan pendekatan induktif.
Menurut Wariman (Permana, 2013) ada beberapa kelebihan dan
kekurangan pendekatan induktif.
a. Kelebihan dari pendekatan induktif ada empat:
1. Dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa karena
siswa selalu dipancing dengan pertanyaan.
2. Dapat menguasai secara tuntas topik-topik yang dibicarakan
karena adanya tukar pendapat antar siswa sehingga
didapatkan suatu kesimpulan akhir.
3. Mengajarkan siswa berpikir kritis karena selalu dipancing
untuk mengeluarkan ide-ide.
4. Melatih siswa belajar bekerja sistematis.
b. Kekurangan dari pendekatan induktif, antara lain:
1. Memerlukan banyak waktu.
2. Sukar menemukan pendapat yang sama karena setiap siswa
mempunyai gagasan yang berbeda-beda.
Referensi
http://bayulikids.blogspot.com/2015/06/pendekatan-induktif-dan
pendekatan.html#:~:text=Menurut%20Sagala%20(2006%2C%20hlm.
%2076)%20pendekatan%20deduktif%20adalah,umum%20itu%20kedalam
%20keadaan%20khusus%E2%80%9D.
https://www.esaiedukasi.com/2020/09/pendekatan-induktif-dalam-
pembelajaran.html
https://www.scribd.com/doc/194455646/Pendekatan-Induktif-Dan-
Deduktif
https://jouleemath.wordpress.com/2013/01/19/a-pendekatan-konsep-dan-
pendekatan-proses-dalam-pembelajaran-matematika/