Anda di halaman 1dari 7

Praktikum 5

Judul Percobaan : Pemeriksaan Kadar Permanganat pada Sampel Air Keran

Nama Praktikum : Andi Fhatima Khairunnisa

NIM : PO713203191007

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Desember 2020

Dosen Pembimbing : 1) Rahman, S. Si., M. Si

2) Artati, S. Si., M. Si

3) Mawar, S. Si., M. Kes

4) Zulfian Armah, S. Si., M. Si

A. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui kadar permanganate pada sampel air keran diwilayah kampus Analis
Poltekkes Kemenkes Makassar

B. Landasan Teori

Air merupakan zat berbentuk cairan yang tersusun dari dua atom hydrogen yang terikat
kuat secara kovalen pada suatu atom oksigen. Sifat air diantaranya tidak berasa, tidak berbau,
tidak berwarna. (Rinawan. 2001)

Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganat,


yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan
oksidasi atau redoks. Permanganometri juga bisa digunakan untuk menentukan kadar belerang,
nitrit, fosfit, dan sebagainya. Cara titrasi permanganometri ini banyak digunakan dalam
menganalisa zat-zat organik. Kalium permanganat telah digunakan sebagai pengoksida secara
meluas lebih dari 100 tahun. Reagensia ini mudah diperoleh, murah dan tidak memerlukan
indikator kecuali bila digunakan larutan yang sangat encer (Day, 1999).

Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan (± 70ºC) untuk mempercepat


reaksi. Pada awal reaksi titrasi, warna merah mantap untuk beberapa saat yang menandakan
reaksi berlangsung lambat. Pada pembuatan titran selanjutnya, warna merah hilang makin cepat
karena ion mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi
Selanjutnya titran dapat ditambahkan lebih cepat sampai titik akhir titrasi tercapai yaitu sampai
pada tetesan dimana warna merah menjadi warna merah jambu. (Harjadi,W.1990)

C. Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

1) Beake Glass 1) Sampel Air Keran


2) Labu Erlenmeyer 2) Larutan H2SO4 4N
3) Statif dan Klem 3) Larutan KMnO4 0,01 N
4) Buret 4) Larutan H2SO4 0,01 N
5) Pipet Pasteur
6) Ball Filler
7) Kompor Listrik
8) Lap Kasar

D. Prosedur Kerja

Sebelum melakukan proses titrasi, sebaiknya sterilkan labu Erlenmeyer dari zat pengganggu
dengan cara :

1) Memasukkan air keran ke dalam labu Erlenmeyer


2) Menambahkan H2SO4 sebanyak 2 -3 tetes
3) Menambahkan KMnO4 sebanyak 2 -3 tetes
4) Memanaskan larutan pada kompor listrik selama 10 – 15 menit sampai tidak terjadi
perubahan warna. (Jika terjadi perubahan warna tambahkan KMnO4 sampai tidak terjadi
perubahan warna dalam waktu pemanasan 10 – 15 menit) kemudian buang larutan, dan
lanjutkan pada proses titrasi.

Pengerjaan sampel (Proses Titrasi)

1) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan


2) Mengisi buret dengan larutan KMnO4 sampai tanda 0
3) Mengisi labu erlenmeyer dengan sampel air sebnyak 100 ml
4) Menambahkan larutan H2SO4 sebanyak 2 -3 tetes
5) Menambahkan larutan KMnO4 0,01 N sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna
menjadi merah muda
6) Memanaskan larutan pada kompor listrik selama 15 – 30 menit sampai tidak terjadi
perubahan warna (jika terjadi perubahan warna tambahkan KMnO4 sampai tidak terjadi
perubahan warna selama waktu pemanasan yaitu 15 – 30 menit)
7) Mengangkat labu Erlenmeyer, kemudian tunggu sampai larutan agak dingin
8) Menambahkan larutan Asam Oksalat (H2C204) sebanyak 2 – 3 tetes
9) Menitrasi larutan dengan larutan KMnO4 sampai terjadi perubahan warna dari merah
muda menjadi tak berwarna.
10) Mencatat volume titrasi, menghitung kadar permanganatnya, dan mendokumentasikan
hasil percobaan
11) Mencuci dan merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.

E. Hasil dan Pembahan

- Hasil

Sebelum Titrasi Pemanasan Sesudah Titrasi

Perhitungan kadar zat organic

Dik : Volume sampel : 100 ml


Volume Titrasi : 11,6 ml
N KMnO4 : 0,01 N
N H2C204 : 0,01 N
Be KMnO4 : 31, 6

Dit : Kadar zat organic (KMnO4)


Penyelesaiaan

1000
KMnO4 =
100
{ ( 10+ vol .Titrasi ) × N KMnO 4−(10 × N H 2C 204 ) } × Be KMnO4

1000
=
100
{ ( 10+11 , 6 ) × 0,01−(10 × 0,01) } × 31,6

= 10 { ( 21,6 ) × 0,01−(0,1) } × 31,6

= 10 { ( 21,6 ) × 0,01−0,1¿ } × 31,6

= 1,16 × 31,6

= 36,65 mg/L KMnO4

- Pembahasan

Pada penetapan kadar zat organic dalam sampel air yang digunakan metode titrimetri
yaitu titrasi permanganometri. Metode ini digunakan untuk menentukan nilai permanganat
dengan metode desidasi suasana asam.

Pada perrcobaan kali ini praktikkan melakukan pensterilan labu Erlenmeyer sebelum
melanjutkan ke tahap titrasi, dengann cara memasukkan air ke dalam Erlenmeyer kemudian
ditambahkan larutan H2SO4 dan KMnO4 sebanyak 2 -3 tetes kemudian dipanaskan setelah
tidak terjadi perubahan warna, labu Erlenmeyer diangkat dan larutan yang ada di dalam
erlenmeyer dibuang, kemudian praktikan melanjutkan pada proses titrasi.

Mula – mula praktikan mengisi Erlenmeyer dengan sampel air keran sebanyak 100 m,
kemudian menambahkan larutan H2SO4 dan KMnO4 sebanyak 2 -3 tetes, kemudian dipanaskan
dengan kompor listrik selama 15 – 30 menit sampai tidak terjadi perubahan warna. Labu
Erlenmeyer kemudian diangkat dan dibiarkan agak dingin, setelah itu ditambahkan larutan
H2C204 sebanyak 2 -3 tetes, kemudian dititrasi dengan larutan KMnO4 sampai terjadi
perubahan warna dari merah muda menjadi tak berwarna. Perubahan warna yang terjadi
menandakan sampel air telah kembali pada keadaan normal. Pada praktikum ini didapatkan
volume titrasi 11,6 ml. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus zat organic diperoleh
nilai/kadar zat organic pada sampel air keran sebesar 36, 65 mg/L KMnO4.

F. Simpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilaksanakan ditarik kesimpulan yaitu volume titrasi yang
diperoleh sebesar 11,6 ml kemudian dihitung kadar zat organiknya diperoleh 36,65 mg/L
KMnO4. Jadi kadar zat organic pada sampel air keran di wilayah kampus Analis Poltekkes
Kemenkes Makassar sebesar 36,65 mg/L KMnO4.
Makassar, 24 Januari 2021

Andi Fhatima Khairunnisa

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Rahman, S. Si., M. Si Artati, S. Si., M. Si

Dosen Pembimbing III Dosen Pembimbing IV

Mawar, S. Si., M. Kes Zulfian Armah, S. Si., M. Si


DAFTAR PUSTAKA

Dahlia, 2009. Tugas Kelompok Kimia Analitik I Permanganometri. Universitas Negeri


Makassar: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Khopkar, S.M. 1985. Konsep Dasar Kimia analitik. Depok : UI Press.

Rivai, 1995, Asas Pemeriksaan Kimia, UI Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai