Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

beberapa metode penelitian, segi perumusan masalah, dan tujuan serta manfaat,

maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai analisa sistem pendataan barang

habis pakai di PT Angkasa Pura II. Adapun beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Sistem pendataan barang-barang habis pakai masih semi komputerisasi

yaitu masih menggunakan Microsoft Excel yang sebelumnya masih harus

mengisi form secara manual. Banyak kendala yang dihadapi pada sistem

yang berjalan yaitu penomoran yang masih manual dalam mengisi form

BAPBBP yang sering terjadi redudasi data ataupun ada nomor yang

terlewati. Data yang diperlukan harus dicari satu per satu, karena tidak dapat

menarik data yang telah di input secara lebih spesifik. sehingga terdapat

hambatan dalam membutuhkan informasi karena tidak dapat mencari data

secara cepat dan tepat.

2) Tidak terdapat keterangan lokasi penyimpanan sehingga sulit dalam

menemukan barang pada gudang. Kemudian tidak adanya klasifikasi barang

habis pakai berdasarkan kondisi dan material/bahan dasar pembuatannya,

seperti misalnya plastik, besi, alumunium, dan sampah. hal tersebut perlu

dikelompokan karena berdampak dalam nilai jual.

3) Birokrasi lelang yang membutuhkan waktu yang lama sehingga

menyebabkan barang menumpuk di gudang. Belum adanya suatu sistem


59

untuk menginput dokumen lelang sehingga dokumen hanya tersimpan

dalam bentuk fisik, sehingga kurang aman dalam penyimpanan, dapat

terjadi kehilangan dokumen dan harus di cari satu-persatu ketika

dibutuhkan. Kemudian tidak adanya suatu sistem untuk menyimpan data

sehabis proses lelang terjadi, sehingga tidak adanya data untuk melihat

riwayat lelang sebelumnya seperti, kapan tanggal lelang dan berapa hasil

lelang yang diperoleh.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas disampaikan saran dengan harapan dapat

bermanfaat dan dipertimbangkan usulan-usulan yang berikan. Adapun saran-saran

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Perlu adanya suatu sistem informasi berbasis web secara online untuk dapat

membantu pekerjaan unit warehouse dalam menghasilkan informasi yang

tepat, cepat, akurat, sehingga dapat berguna untuk pengambilan keputusan.

Data sebaiknya dapat terintegrasi dengan baik sehingga dapat dengan

mudah jika melakukan pemilihan terhadap data yang diperlukan.

2) Data yang di input harus diklasifikasi berdasarkan kepada material/bahan

dasar pembuatan barang, karena berpengaruh terhadap proses pelelangan

untuk dapat membedakan harga jual barang.

3) Dokumen lelang sebaiknya disimpan dalam suatu sistem, sehingga dapat

dengan mudah dicari ketika sedang dibutuhkan, riwayat lelang juga

sebaiknya di input dalam sistem seperti tanggal dan jumlah pendapatan dari

hasil lelang.

Anda mungkin juga menyukai