Disusun oleh:
Dalias (13/347908SP/2572)
Yogyakarta
2014
ADMINISTRASI PUBLIK
Manusia hidup dalam kebudayaan yang belum mengenal tulisan. Untuk melacak peristiwa
masa lampau yang benar-benar terjadi dilakukan melalui bukti-bukti tidak tertulis, yaitu
peninggalan-peninggalan masa lalu;
Masyarakat pada masa itu telah menjalankan prinsip-prinsip administrasi, walaupun dengan
sangat sederhana;
Bukti-bukti pelaksanaan administrasi dapat dilacak mulai:
Peradaban Mesopotamia
Peradaban Babilonia
Mesir Kuno
Tiongkok Kuno
Romawi Kuno
Yunani Kuno
1. ADMINISTRASI JAMAN PERADABAN MESOPOTAMIA
Mesopotamia merupakan salah satu peradaban tertua di dunia. Letak Mesopotamia berada di
wilayah perlembahan yang terletak di antara dua sungai Tigris dan Eufrat. Hulu kedua sungai tersebut
berasal dari dataran tinggi yang bergunung-gunung di Asia Kecil / Turki Timur yang mengalir ke arah
tenggara secara pararel menyisir hamparan terbuka.
Pada zaman Mesopotamia ini telah dijalankan prinsip-prinsip administrasi dan manajemen
terutama di bidang pertanian, perdagangan, komunikasi, pengangkutan terutama pengangkutan sungai
bahkan masyarakat Mesopotamia telah menggunakan logam sebagai alat tukar menukar yang
memperlancar jalannya perdagangan.
Bukti sejarah paling kuno tentang penerapan sebagian prinsip-prinsip administrasi didapatkan
dari peninggalan peradaban kota Mesopotamia Kuno (terletak di Irak Selatan- 21.000 SM);
Prinsip-prinsip Administrasi dalam bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi,
pengangkutan (sungai) telah digunakan;
Menggunakan logam sebagai alat tukar yang sah yang dapat mempermudah dan
memperlancar administrasi perdagangan dan bisnis;
Ada kesulitan para ahli dalam menerjemahkan tulisan kuno Mesopotamia 1
1
Finkelstein, J.J. 1962:74
2. ADMINISTRASI JAMAN PERADABAN BABILONIA
Babilonia (1696 – 1654 SM) dinamai sesuai dengan ibukotanya, Babel, adalah negara kuno yang
terletak di selatan Mesopotamia (sekarang Irak), di wilayah Sumeria dan Akkadia. Babel pertama
disebut dalam sebuah tablet dari masa pemerintahan Sargon dari Akkadia, dari abad ke-23 SM.
Babilonia berkembang menjadi sebuah kerajaan besar pada masa Hammurabi (1696 - 1654 sebelum
Masehi), yang area kekuasannya meliputi daerah kerajaan Akkadia pada masa sebelumnya.
Setelahnya berdiri Kekaisaran Neo-Babilonia, dibawah kekuasaan dinasti Kasdim atau dinasti ke-
11, yang dimulai dari revolusi Nabopolassar pada tahun 626 SM hingga invasi Koresh Agung, dengan
penguasa terkenal di antaranya adalah Nebukadnezar II. Babilonia kemudian dikalahkan oleh Koresh
Agung, raja Media dan Persia pada tahun 539 SM.
Bangsa Amorit (2000 SM) setelah menguasai Mesopotamia telah berhasil membina suatu
sistem administrasi terutama bidang teknologi, mampu membuat taman tergantung yg konon
sampai sekarang belum ada yang menandingi;
Telah dibuat aturan di bidang kriminal, hak milik, perdagangan, hubungan keluarga dan
perkawinan, dana kesehatan, dan akuntabilitas public, dikenal “ The Code of Hammurabi ”
Pembuktian sistem administrasi yang ada belum tuntas, keterbatasan dlm menafsirkan tulisan
kuno yang ada.
Mesir Kuno adalah suatu peradabankuno di bagian timur lautAfrika.Peradaban ini terpusat
sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nilyangmencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM,
pada masa yang disebut sebagai periodeKerajaan Baru.Daerahnya mencakup wilayahDelta Nildi
utara,hinggaJebel BarkaldiKatarak Keempat Nil.Pada beberapa zaman tertentu, peradaban Mesir
meluas hingga bagian selatanLevant,Gurun Timur , pesisir pantaiLaut Merah, Semenajung Sinai,
sertaGurun Barat(terpusat pada beberapaoasis).Peradaban Mesir Kuno berkembang selama kurang
lebih tiga setengahabad.Dimulai denganunifikasiawal kelompok-kelompok yang ada diLembah Nil
sekitar 3150 SM, peradaban ini secara tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM,
sewaktuKekaisaran Romawiawal menaklukkan dan menyerap wilayahMesir Ptolemisebagai bagian
provinsi Romawi.Walaupun hal ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode
kekuasaan Romawimenimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di Lembah
Nil,yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban independenMesir.Peradaban
Mesir Kuno didasari atas kontrol keseimbangan yang baik antarasumber daya alam dan manusia,
ditandai terutama oleh:
Pengelolaan kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh elit sosial, politik, dan ekonomiyang mencapai
konsensus sosial melalui sistem yang rumit didasari kepercayaanagamadi bawah sosok penguasa
setengah dewa (semi-divine), yang biasanya laki-laki, melalui suatu suksesidinastipenguasa yang
dikenal oleh dunia luas sebagaikepercayaan politeisme.Lembah yang dahulunya dibanjiriSungai Nil,
makalembah tersebut terlihat jauh lebih subur daripadagurun pasir disekitarnya.
Kegiatan administrasi di Mesir sudah ada sejak zaman dahulu.Melalui analisissejarah dapat
dilacak dan diketahui bahwa bangsa Mesir sudah mengenaladministrasi kira-kira pada tahun 1300
SM.Max Webber, seorang sosiologkebangsaan Jerman yang terkemuka pada zamannya, meyakini
Mesir sebagaisatu-satunya negara paling tua yang memiliki administrasi birokratik.Bentuk kegiatan
administrasi pada zaman mesir kuno antara lain:
Firaun adalah gelar dimana dalam diskusi dunia modern digunakanuntuk seluruh
penguasa.Mesir kunodari semua periode.Dahulu, gelar ini mulai digunakan untuk penguasa yang
merupakan pemimpin keagamaan dan politik kesatuan Mesir kuno, hanya selamaKerajaan Baru ,
secara spesifik, selama pertengahandinasti kedelapanbelas.Untuk simplifikasi, terdapat kesepakatan
umumdiantara penulis modern untuk menggunakan istilah ini untuk merujuk penguasa Mesir semua
periode.
Bangsa Mesir kuno yang hidup di sekitar sungai Nil pada tahun ke 2000-2788SM
menunjukkan telah banyak perkembangan administrasi yang diketahui Hal in idisebabkan karena pada
masa itu peninggalan sejarah sudah banyak ditemukandan banyak ahli yang mampu membaca tulisan
mesir kuno (Hieroglyph), sehingga banyak yang diinterpretasikan.Kerajaan yang beribukota di
Memphis (dekat kairo)diperintah oleh seorang raja (Pharaoh) yang terkenal, yaitu Fir’aun dengan
pemerintahan kekuasaan yang mutlak.Pada masanya telah diatur sistem pemerintahan, militer,
perpajakan, perhubungan, pengangkutan, dan pertanianserta irigasi.Bidang hukum sudah mendapat
perhatian besar.Pada zaman mesir kuno ini juga sudah dibangun piramida-piramida besar sebagai
tempat makamraja-raja serta dibangunnya perpustakaan besar yang menyimpan dan mengoleksi buku-
buku dari berbagai cabang ilmu.Hanya saja pada zaman Mesir kunoterutama pada masa pemerintahan
Fir’aun proses administrasi dijalankan hanyauntuk kepentingan Fir’aun dan keluarganya, bukan untuk
kepentingan rakyat.Halini disebabkan karena Fir’aun dianggap dan diperlukan sebagai dewa
sehinggaapapun keputusannya harus berlaku mutlak.Sebagai penguasa, Firaun mengklaimatas seluruh
tanah kerajaan.Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harusmembayar pajak.Untuk keperluan
tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia
membuatundang-undangdan karena itumenguasai pengadilan.Sebagai penguasa militer Firaun
berperan sebagai panglima perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk
membangun kanal-kanal dan jalan raya.Untuk menjalankan pemerintahannyaFiraun mengangkat para
pejabat yang pada umumnya berasal dari golongan bangsawan.Ada pejabatgubernur yang
memerintahpropinsi, panglimaketentaraan,hakimdi pengadilandanpendetauntuk melaksanakan
upacarakeagamaan.Salah satu jabatan penting adalah Wazir atauPerdana Menteriyangumumnya
dijabat oleh putra mahkota2
2
Ikram, Salima ,1992:5
3
Childe, V. Gordon,1953 :27
4.ADMINISTRASI PADA JAMAN ROMAWI KUNO
Pekembangan Administrasi pada zaman Romawi Kuno dibuktikan dengan adanya ahli filsafat
terkenal yaitu CICERO, terutama dalam 2 bukunya yang masing-masing berjudul “ De Office ” dan “
De Legibus (The Low). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pemerintah Romawi Kuno telah
berhasil memerintah daerah yang sangat luas dengan penggunaan apa yang dikenal sekarang dengan
istilah “System Approach”. Tugas-tugas pemerintah dibagi dalam departemen-departemen yang
disebut “Magistrates” yang dipimpin oleh seorang magistrator. Disamping itu, pemerintah Romawi
Kuno telah berhasil pula mengembangkan Administrasi Militer, Administrasi Pajak, Administrasi
Perhubungan lebih dari zaman-zaman sebelumnya.
Telah ditemukan sumber-sumber ilmiah penting yg dapat dipelajari dlm bidang administrasi;
Seorang filsuf bernama Cicero yg telah menerbitkan bukunya, yaitu: De Officii (The Office)
dan De Legibus (The Law)è menjelaskan bahwa Pemerintahan Romawi Kuno utk pertama
kalinya berhasil memerintah daerah yg sangat luas, meliputi seluruh bagian dunia yg telah
mereka ketahui pd waktu ituè “System Approach” è Tugas-tugas pemerintahan dibagi dlm
departemen-departemen yg disebut “Magistrates” dan dipimpin oleh seorang “Magistrator”.
Romawi Kuno berhasil mengembangkan administrasi militer (karena wilayahnya luas, maka
harus memiliki militer yg tangguh untuk mempertahankan wilayahnya); administrasi pajak
(karena pemasukan dari pajak yg besar diperlukan untuk membiayai penyelenggaraan
pemeintahan); dan administrasi perhubungan (untuk menjaga kesatuan wilayah)
Sumbangan terkenal dari Yunani Kuno yang mempengaruhi jalannya proses administrasi
ialah pengembangan konsep demokrasi. Meskipun konsep demokrasi pada zaman Yunani Kuno
berbeda dengan konsep yang kini umum belaku di dunia. Sebagaimana diketahui, demokrasi dalam
bahasa Yunani terdiri dari 2 kata yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “krato” yang berarti
kekuasaan. Jadi kekuasaan rakyat. Letak perbedaan konsep demokrasi di kala itu dan sekarang ialah
terletak pada perbedaan interpretasi tentang “rakyat”. Yang tergolong kepada rakyat dari suatu polis
(Negara kota) pada zaman yunani kuno hanya terbatas pada mereka yang memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
Pria
Dewasa ( 21 Tahun )
Lahir di Athena ( sebagai polis terbesar dan terpenting )
Orang Tua warga negara Athena.
Pembatasan pengertian “rakyat” ini memang logis bagi rakyat Yunani Kuno karena 75 % dari
penduduk Athena terdiri dari pendatang atau budak belian.
Dengan pembatasan-pembatasan ini pun Yunani Kuno telah berhasil menciptakan parlemen
pertama di dunia yang pada waktu itu disebut “Dewan Orang-Orang Tua yang Bijaksana”. Urusan-
urusan di bidang pertahanan diatur sendiri oleh suatu dewan yang disebut “Dewan Militer”.
Suatu ciri khas dari masyarakat Yunani Kuno ialah bahwa orang-orang yang tergabung sebagai
rakyat, paling sedikit satu kali dalam hidupnya harus menjadi pegawai negeri tanpa bayaran.
Dengan uraian perkembangan Administrasi pada fase Pra Sejarah ini, jelas menunjukkan bahwa pada
mulanya Administrasi Negara berkembang jauh lebih pesat dari Administrasi Niaga, sedangkan pada
zaman modern sekarang ini kelihatannya keadaannya terbalik. Penyebabnya antara lain ialah
perkembangan industri dan teknologi yang sangat pesat.
Sumbangan terbesar pada masa ini adalah dalam hal pengembangan konsep demokrasi
(walaupun konsep demokrasi pd masa itu berbeda dengan konsep demokrasi yang berlaku
saat ini);
Perbedaan konsep demokrasi tsb terletak pada makna “rakyat”.
Pada jaman Yunani Kuno, yang dimaksud rakyat adalah mereka yang memiliki syarat-syarat
yaitu: 1) pria, 2) dewasa (sdh berusia 21 tahun), 3) lahir di Athena, dan 4) orang tua warna
negara Athena.
Setiap orang yg tergolong sbg “rakyat” paling tidak sekali dalam hidupnya harus menjadi
pegawai negeri tanpa bayaran;
Yunani Kuno telah berhasil menciptakan parlemen pertama di dunia, disebut “Dewan Orang-
Orang Tua yang Bijaksana”.
Urusan-urusan di bidang pertahanan dan keamanan militer diatur tersendiri oleh suatu dewan
yang disebut “ Dewan Militer”4.
4
Carol G. Thomas ,1988:26-30
Pemerintahan sudah berjalan dengan baik dengan adanya kesatuan perintah, pengaturan,
kepemimpinan, kepegawaian dan pendelegasian wewenang;
Telah diciptakan sistem administrasi kepegawaian yg menjadi dasar penting dalam prinsip-
prinsip administrasi kepegawaian modern, yang dikenal dengan “ merit system “;
Terdapat beberapa tokoh penting yang ajaran-ajarannya sampai sekarang memberi
sumbangan sangat bernilai dalam perkembangan administrasi sekarang ini, antara lain:
Confucius, Chow, Shihlin Hsu, Mo Ti
Confucius
Dikenal sebagai ahli filsafat yang ulung, rohaniawan agung, dan administrator besar;
Sebagai Perdana Menteri telah menyusun “ ketentuan-ketentuan administrasi publik “ (Rule
of Publik Administration) yang merupakan kode etik bagi pejabat pemerintah atau
administrator pada masa itu;
Confucius (Kong Fut Se) mengajarkan agar setiap orang berakhlak yang baik è dijadikan sebagai
falsafah hidup bagi masyarakat Cina.
Penguasa dan Para Pimpinan pemerintahan harus memahami secara baik keadaan negeri yang
dipimpinnya.
Pimpinan Pemerintahan harus menguasai “CARA”, artinya, menggunakan pendekatan
terhadap suatu masalah dengan mencari seluas mungkin berbagai pendapat yang beraneka
ragam dan berbeda-beda dan dengan melakukan studi yang cermat mengenai beberapa fakta.è
dilakukan dengan tidak memihak, tidak mementingkan diri sendiri, sehingga pemecahan
masalah bisa dilakukan secara moderat, praktis, dan logis sesuai tuntutan etika jabatan.
Semangat pengabdian kepada masyarakat adalah hal yang paling pokok dalam
menyelenggarakan urusan-urusan pemerintahanè Confucius sangat mengecam “ favoritisme”
dan “ koncoisme”.
Pemerintah harus memajukan kesejahteraan ekonomi rakyatnya.
Penyelenggaraan Adm.Neg. yang baik adalah menciptakan “kesibukan”è Menurut Confucius,
seni menyelenggarakan pemerintahan adalah memikirkan sekalian urusan pemerintahan tanpa
rasa lelah dan melakukannya secara konsisten.
Penyelenggaraan Adm. Negara yang baik adalah dengan memilih pejabat-pejabat yang jujur,
tidak mementingkan diri sendiri, dan memiliki kapabilitas 5.
Mo Ti
Daftar pustaka :
5
East Asian History, 23: 61-68.
Ikram, Salima (1992). Choice Cuts: Meat Production in Ancient Egypt. University of Cambridge.
hlm. 5
hilde, V. Gordon (1953), "New light on the most ancient Near East" (Praeger Publications)