Anda di halaman 1dari 22

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Struktur Sistem Peredaran Darah


Mekanisme sistem peredaran darah pada Manusia manusia memiliki
fungsi yang amat penting demi kelangsungan hidup organ-organ penting di
dalamnya. Sistem ini membantu menstabilkan pH dan suhu tubuh, menutrisi sel-
sel, dan melawan penyakit. Pada sistem ini, cara kerja jantung, pembuluh darah,
dan darah memiliki peranan terpenting dalam sistem. Bagaimana ketiga organ
dan jaringan berperan dan saling terkait dalam sistem akan dijelaskan dalam
struktur sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah pada manusia tersusun
atas jantung sebagai pusa peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah
itu sendiri.

B. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot.Cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom). Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, besarnya kurang
lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bagian atasnya tumpul (pangkal
jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang
disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan,
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma, dan
pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta kosta V dan VI dua jari di
bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang
disebut iktus kordis. Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan
dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
1. Bagian – bagian organ Jantung
a. Basis kordis
Basis kordis adalah bagian jantung sebelah atas yang
berhubungan dengan pembuluh darah besar (aorta asendens, arteri
atau vena pulmonalis dan v. kava superior). Basis kordis dibentuk

3
4

oleh atrium sinistra dan sebagian atrium dekstra, bagian posterior


dibentuk oleh aorta desendens, esofagus, v. azigos, duktus thorasikus
setinggi vertebra thorakalis ke-5 sampai ke-8.
b. Apeks kordis
Apeks kordis adalah bagian bawah jantung yang berbentuk
puncuk kerucut tumpul. Bagian ini dibentuk oleh ujung ventrikel
sinistra dan dekstra. Bagian apeks ini tertutupi oleh paru-paru dan
pleura sisnistra dari dinding toraks.
c. Permukaan Jantung
Permukaan jantung (fascies cordis) terdiri dari tiga lapis,
yaitu fascies sternocostalis, fascies dorsalis, dan fascies
fiafragmatika.
1) Fascies sternocostalis
Permukaannya menghadap ke depan dan berbatasan dengan
dinding depan toraks yang dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel
dekstra, dan sedikit ventrikel sinistra.
2) Fascies dorsalis
Permukaan jantung menghadap ke belakang, berbentuk segi
empat, dan berbatasan dengan mediastinum posterior yang dibentuk
oleh dinding atrium sisnistra, sebagian atrium dekstra, dan sebagian
kecil dinding ventrikel sinistra.
3) Fascies diafragmatika
Permukaan bagian bawah jantung berbatasan dengan
sentrum tendinium diafragma yang dibentuk oleh dinding ventrikel
sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
4) Tepi Jantung
Tepi jantung terdiri dari dua lapis, yaitu margo dekstra dan
margo sinistra.
a) Margo dekstra
Merupakan bagian jantung tepi kanan yang
membentang mulai dari v. kava superior sampai ke aspeks
kordis. Dibentuk oleh dinding atrium dekstra dan dinding
5

ventrikel dekstra. Tepi ini memisahkan fascies sternocostalis


dengan fascies diafragmatika sebelah kanan.
b) Margo sinistra
Bagian jantung sebelah tepi membentang dari bagian
bawah muara v. pulmonalis sinistra interior sampai ke apeks
kordis. Tepi ini dibentuk oleh dinding atrium sinistra (di atas)
dan dinding ventrikel sinistra (di bawah) yang memisahkan
fascies sternocostalis dengan fascies diafragmatika sebelah
kiri.
5) Alur Permukaan Jantung
a) Sulcus atrioventricularis
Alur ini mengelilingi batas bawah basis kordis, terletak
diantara batas kedua atrium dan kedua ventrikel jantung.
b) Sulcus longitudinalis anterior
Alur ini terdapat pada fascies sternocostalis, mulai dari
celah diantara a.pulmonalis dengan aurikula sinistra sampai ke
bawah menuju apeks kordis. Sulkus ini merupakan batas antara
kedua ventrikel dari depan.
c) Sulcus longitudinalis posterior
Alur ini terdapat pada fascies diafragmatika kordis, mulai
dari sulcus coronarius sebelah kanan muara v. kava inferior
menuju apeks kordis. Sulkus ini merupakan batas antara kedua
ventrikel dari belakang bawah.
2. Fungsi jantung adalah ;
a. Memompa darah melalui pembuluh darah.
b. Memompa darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
c. Menerima darah dari seluruh tubuh.
d. Menerima darah beroksigen dari paru-paru.
e. Mencegah bercampurnya darah miskin oksigen dengan darah
kaya oksigen.
f. Membantu membuang limbah sisa metabolisme.
6

g. Membantu mengukur jumlah darah yang dipompa dengan


menghitung jumlah denyut nadi permenit.
3. Lapisan Jantung
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang
tersusun secara spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus.
Lapisan jantung itu sendiri terdiri dari Perikardium, Epikardium,
Miokardium dan Endokardium.
a. Perikardium ; Suatu membran tipis di bagian luar yang
membungkus jantung. Yang terdiri dari dua lapisan yaitu
perikardium fibrosum (viseral) dan perikardium sirosum
(parietal).
b. Miokardium ; merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot
jantungjantung, membentuk sebagian besar dinding jantung.
c. Endokardium ; adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan
epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi
peredaran darah.

C. Faal Otot Jantung


Otot jantung sendiri merupakan gabungan dari otot lurik dan otot polos
yang berbentuk silindris dan memiliki garis terang serta gelap. Jika dilihat secara
saksama menggunakan mikroskop, otot ini memiliki banyak inti sel yang berada
di tengahnya.
Otot dalam jantung bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung dianggap sebagai otot terkuat karena mampu bekerja terus menerus
7

sepanjang waktu tanpa istirahat untuk memompa darah. Jika otot ini berhenti
bekerja, maka sistem peredaran darah akan terhenti sehingga terjadilah
kematian.

1. Ciri – ciri otot jantung


a. Bentuk yang memanjang
b. Mempunyai Inti sel yang berada ditengah
c. Cara kerja otot jantung ini berada diluar kesadaran atau tak
dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
d. Serabut jantung mempunyai panjang 50 hingga 100 um,
diameter berkisar diantara 14 um.
e. Jumlah serabut otot jantung kurang lebih 1500 filamen
f. Serabut pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas
myofibril-myofibril yang terlihat berdampingan
g. Otot Jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan sanggup
berjumlah 3 dan 4 tetapi itu sangat jarang
h. Bekerja terus menerus tampa istirahat.
i. Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf
simpatik dan safar parasimpatik
j. Bentuk Silindris bercabang dan menyatu
k. Memilik serabut yang bercabang-cabang
l. Mempunyai diskus interkalaris, interkalaris yaitu pembatas
antar sarkomer
2. Fungsi otot jantung
a. Membantu memompa darah keseluruh tubuh
b. Membersihkan badan dari hasil metabolisme
(karbondioksida)
c. Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel
lainnya
d. Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada
jantung
8

e. Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah


sanggup keluar dari jantung dikala berkontraksi dan
mengambil darah pada relaksasi
f. Menunjang kerja dari organ jantung

3. Cara kerja otot jantung


Berbeda dari otot lainnya, otot jantung bekerja secara tak sadar.
Jadi, Anda tidak bisa mengendalikan kinerja otot ini. Aktivitas yang
dilakukan oleh otot ini dipengaruhi oleh sel-sel khusus yang disebut
sel pacu jantung.
Sel inilah yang bertanggung jawab untuk mengendalikan
kontraksi jantung Anda. Sistem saraf kemudian akan mengirimkan
sinyal ke sel-sel pacu jantung yang mendorong mereka untuk
mempercepat atau memperlambat detak jantung Anda.
D. Darah
Telah kita ketahui bahwa untuk beraktivitas, makhluk hidup memerlukan
energi. Energi tersebut didapatkan sebagai hasil metabolisme senyawa atau zat
yang diperlukan oleh tubuh di dalam sel. Siapakah yang berperan dalam
pengedaran senyawa atau zat yang diperlukan oleh sel tersebut? Ya, sel
memperoleh nutrisi dan gas untuk proses metabolisme dari darah.
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang mengandung sel-sel yang
berada dalam matriks yang berbentuk larutan. Ketika tangan kita terluka maka
suaru cairan berwarna merah akan keluar dari kulit. Cairan berwarna merah
inilah yang disebut sebagai darah. Warna merah darah bisa berbeda
intensitasnya, bisa merah tua, atau merah agak muda. Hal tersebut dipengaruhi
oleh kadar oksigen dan karbon dioksida pada darah.

1. Fungsi Darah Bagi Tubuh


a. mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
b. mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh.
9

c. mengangkut karbondioksida sisa metabolisme dari jaringan tubuh ke


paru-paru.
d. mengatur dan mengontrol temperatur tubuh.
e. mengatur distribusi hormon.
f. menutup luka.
g. mencegah infeksi.

2. Komposisi Darah
Darah pada tubuh laki-laki umumnya 5-6 L, sedangan pada tubuh wanita
4-5 L. Darah tersusun atas dua komponen, yaitu plasma darah dan sel
darah.
a. Plasma darah
Yaitu bagian darah yang cair, merupakan 55% bagian dari
darah. Kandungan plasma darah:
1) air : sebagai pelarut untuk mengangkut zat lain.
2) ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida,
bikarbonat: untuk keseimbangan osmotik, penyanggaan pH,
dan pengaturan permeabilitas membran.
3) Protein plasma (albumin, fibrinogen, antibodi): sebagai
keseimbangan osmotik, penyangga pH, penggumpalan, dan
pertahanan.
4) Zat yang diangkut darah (nutrien, sisa metabolisme, gas
respirasi, hormon.

b. Sel Darah
Terdapat 3 jenis sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
1) Sel darah Merah (eritrosit)
10

Berjumlah 4.5 per milimeter kubik darah pada


perempuan, dan 5 juta per milimeter kubik darah pada laki-
laki. Berbentuk cakram bikonkaf, sehingga mempercepat
pertukaran gas antara sel dan plasma dara. Berdiameter 7,5
µm, tebal 2 µm, dengan bagian tengah tebih tipis daripada
bagian tepi (1 µm). Tidak memiliki nukleus sehingga tidak
mudah rusa. Diproduksi di sumsum tulang (tulang rusuk,
tulang dada, tulang belakang) dalam proses eritropocisis.
Berwarna merah karena mengandung hemoglobin
(protein pigmen yang terdiri atas 4 polipeptida sebagai tempat
melekatnya gugusan prostetik, heme. Setiap pusat heme
terdapat atom besi). Hemoglobin berperan mengangkut
oksigen dan karbondioksida. Masa hidup 120 hari, setelah itu
akan dirombak di dalam hati dan limp. Jika laju kerusakan sel
darah merah lebih besar daripada laju produksi, konsentrasi
darah merah dalam darah akan menurun dan menyebabkan
kita mengalami penyakit anemia.
2) Sel Darah Putih (leukosit)
Berjumlah 4000–11000 butir per mikroliter darah.
Berukuran 10 µm, memiliki bentuk yang beragam., memiliki
inti bulat dan cekung. Dapat bergerak bebas dan menembus
pipa kapiler. Berumur 12 hari. Berperan dalam melwan
penyakit yang masuk ke dalam tubuh (antibodi). Berdasarkan
ada tidaknya granula dalam plasma, sel darah putih terbagi
atas:
a) Granulosit: sel darah putih yang memiliki plasma
bergranula, yaitu basofil neutrofil dan eosinofil
b) Basofil yaitu yaitu sel darah putih granulosit yang
paling kecil diantara neutrofil dan eosinofil.
c) Neutrofil yaitu sel darah putih granulosit yang
paling aktif dan memiliki mobilitas yang tinggi.
Neutrofil memakan bakteri.
11

d) Eosinofil yaitu sel darah putih granulosit yang


bersifat asam dan terdapat bintik-bintik biru yang
bersifat fagosit.
e) Agranulosit: sel darah merah yang tidak
bergranula, mislanya limfosit dan monosit.
f) Monosit yairu agranulosit yang akan berperan
menjadi makrofaga, berumur panjang, dan dapat
bergrak cepat dalam peredarah darah.
g) Limfosit yaitu agranulosit dapat bergrak bebas dan
juga membentuk antibodi.
3) Keping Darah (trombosit)
Berperan daam pembekuan darah. Berbentu bulat kecil,
berdiameter 2–4 µ. Tidak memiliki inti sel. Diproduksi di
sumsum tulang. Berasal dari trombosit besar yang disebut
megakariosit. Bersjumlah 150000-350000 butir per milimeter
kubik darah. Berumur 18–12 hari.
4) Proses pembekuan darah
Terjadi luka -> trombosit pada darah pecah dan
mengeluarkan enzim trombokinase -> dengan bantuan FAH
(Faktor Anti Hemofilia), protombin diubah menjadi trombin ->
fibrinogen menjadi benang-benang fibrin -> luka segera tertutup.

E. Sirkulasi Darah Dewasa dan Janin


Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan
sirkulasi darah setelah lahir atau pada Orang dewasa, karena paru janin belum
berkembang sehingga oksigen diambil melalui perantaraan plasenta. Plasenta
merupakan jaringan dinding Rahim dengan jonjot-jonjot yang mengandung
banyak pembuluh darah, merupakan tempat pertukaran zat dimana zat yang
diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna dikeluarkan. Plasenta
terbentuk pada minggu ke8 kehamilan dan merupakan bagian konsepsi yang
menempel pada endometriumu terus serta terikat kuat sampai bayi lahir. Fungsi
plasenta antara lain: menyediakan makanan untuk janin yang diambil dari darah
12

ibu, bekerja sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen darah janin,
menyingkirkan sisa pembakaran dari janin serta sebagai penghalang
mikroorganisme penyebab penyakit yang akan masuk kedalam tubuh janin.
Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena umbilikalis, duktus venosus arantii,
foramen ovale, duktus arteriosus botalli, dan arteri umbilikalis.
Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari
plasentake peredaran darah janin, darah yang dibawanya banyak mengandung
nutrisi dan oksigen. Duktus venosus arantii, pembuluh darah yang
menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior. Foramen ovale
yaitu suatu lubang antara atrium kanan dan kiri, lubang ini akan tertutup setelah
janin lahir. Duktus arteriosus Botalli yaitu pembuluh darah yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta. Sedangkan arteri umbilikalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin keplasenta. Kedua arteri dan
venaumbilikalis terbungkus dalam suatu saluran yang disebut duktus
umbilikalis(talipusat). Perjalanan sirkulasi janin bersifat pararel yang artinya
sirkulasi paru dan sirkulasi systemik berjalan sendiri-sendiri dan antara
keduanya dihubungkan oleh pirau intrakardiak dan ekstrakardiak. Untuk
memenuhi kebutuhan respirasi, nutrisi, dan ekskresi , janin memerlukan
sirkulasi yang berbeda dengan sirkulasi ekstrauterin. Kondisi ini berbeda dengan
sirkulasi bayi, dimana sirkulasi paru dan sirkula sisistemik berjalan secara seri.
Pada janin sirkulasi darah dengan oksigen relative yang cukup (pO2=30mmHg)
mengalir dari plasenta melalui vena umbilikalis. Separuh jumlah darah ini
mengalir kehati, dan melalui vena hepatica ke vena cava inferior, Sedangkan
sisanya melalui ductus venosus langsung (memintashati) kevena cava inferior,
yang juga menerima darah dari tubuh bagian bawah. Sebagian besar darah dari
vena cava inferior mengalir kedalam atrium kiri melalui formen ovale,
selanjutnya ke ventrikel kiri yang kemudian dipompa memasuki aorta asendens
dan sirkulasi koroner. Dengan demikian sirkulasi otak dan sirkulasi coroner
mendapat darah dengan pO2 yang cukup.
Sebagian kecil darah dari vena cava inferior memasuki ventrikel kanan
melalui katup trikuspid. Darah yang kembali dari leher dan kepala janin
mengandung O2 sangat rendah (pO2=10mmHg) memasuki atrium kanan
13

melalui vena cava superior, dan bergabung dengan darah dari sinus koronarius
menuju ventrikel kanan, selanjutnya ke arteri pulmonalis. Pada janin hanya 15%
darah dari ventrikel kanan yang memasuki paru, selebihnya melewati duktus
arteriosus menuju aorta desendens, bercampur dengan darah dari aorta asendens.
Darah dengan kandungan oksigen yang rendah ini akan mengalir ke organ-organ
tubuh sesuai dengan tahanan vaskuler masing-masing, dan juga ke plasenta
melalui arteri umbilikalis yang keluar dari arteri iliaka interna. 6 dari gambaran
sirkulasi tersebut, aorta asendens menerima darah yang jauh lebih sedikit dari
pada aorta desendens yang selain menerima darah dari aorta asendens juga dari
duktus arteriosus. Kondisi ini membuat istmus aorta janin sempit dan melebar
setelah lahir ketika duktus menutup. Diameter duktus arteriosus pada janin sama
dengan diameter aorta dan tekanan arteri pulmonalis juga sama dengan tekanan
aorta. Tahanan vaskuler pulmoner masih tinggi oleh karena konstruksi otot arteri
pulmonalis. Dimensi aorta dan arteri pulmonalis dipengaruhi oleh aliran darah
ke kedua pembuluh ini. Pada kelainan dengan hambatan aliran ke arteri
pulmonalis, seluruh curah jantung akan menuju aorta asendens hingga
penyempitan istmus tidak terjadi. Sebaliknya, apabila aliran ke aorta asendens
terhambat, misalnya pada stenosis aorta, maka arter ipulmonali sberdilatasi dan
terjadi hypoplasia aorta asendens serta istmus aorta.6,8

1. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah fetal pada janin dan sirkulasi darah pada anak dan
dewasa berbeda. Untuk memahami implikasi anestesi pada penyakit
jantung, seorang ahli anestesi harus mengenal sirkulasi fetal dan sirkulasi
dewasa. Perubahan sirkulasi terjadi sangat cepat pada saat kelahiran.
Periode ini dinamakan periode transisi di mana sirkulasi fetal akan
berubah menjadi sirkulasi manusia normal atau dewasa. Sirkulasi darah
janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan,
pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah
dan sel darah dimulai minggu ke-3 dan bertujuan menyuplai embrio
dengan oksigen dan nutrien dari ibu. Darah mengalir dari plasenta ke
14

janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah
darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/BB per menit
atau sekitar 500 ml per menit. Melalui vena umbilikalis dan duktus
venosus, darah mengalir ke dalam vena cava inferior, bercampur darah
yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana
aliran darah dari vena cava inferior lewat melalui foramen ovale ke
atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah
dialirkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung karbondioksida dari
tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cava superior.
Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan
menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta
melalui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk
mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus
arteriosus berfungsi sebagai saluran/ jalan pintas yang memungkinkan
sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke
plasenta tanpa melalui paru-paru. Bayi segera menghisap udara dan
menangis kuat tepat setelah dilahirkan. Dengan demikian paru-parunya
akan berkembang, tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah
darah terhisap ke dalam paru-paru (tahanan vaskular paru menurun dan
aliran darah pulmonal meningkat). Duktus arteriosus menutup dan tidak
berfungsi lagi, demikian pula karena tekanan dalam atrium sinistra
meningkat maka foramen ovale akan tertutup sehingga selanjutnya tidak
berfungsi lagi. Tahanan vaskular sistemik juga meningkat. Akibat
dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus
akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi lahir maka
kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang dihisap ke paru-paru dan
kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan sistem
pencernaan sendiri.
15

Gambar 2. Sirkulasi Fetal


Jumlah darah yang mengalir dalam sistem sirkulasi pada orang
dewasa mencapai 5-6 liter (4.7-5.7 liter). Darah bersirkulasi dalam
sistem sirkulasi sistemik dan pulmonal.
a. Sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah yang
mengandung banyak oksigen yang berasal dari paru, dipompa keluar
oleh jantung melalui ventrikel kiri ke aorta, selanjutnya ke seluruh
tubuh melalui arteri-arteri hingga mencapai pembuluh darah yang
diameternya paling kecil (kapiler) .Kapiler melakukan gerakan
kontraksi dan relaksasi secara bergantian, yang disebut dengan
vasomotion sehingga darah.
gerakan kontraksi dan relaksasi secara bergantian, yang
disebut dengan vasomotion sehingga darah mengalir secara
intermittent. Dengan aliran yang demikian, terjadi pertukaran zat
melalui dinding kapiler yang hanya terdiri dari selapis sel endotel.
Ujung kapiler yang membawa darah teroksigenasi disebut arteriole
sedangkan ujung kapiler yang membawa darah terdeoksigenasi
disebut venule; terdapat hubungan antara arteriole dan venule
“capillary bed” yang berbentuk seperti anyaman, ada juga hubungan
langsung dari arteriole ke venule melalui arteri-vena anastomosis (A-
V anastomosis). Darah dari arteriole mengalir ke venule, kemudian
16

sampai ke vena besar (v.cava superior dan v.cava inferior) dan


kembali ke jantung kanan (atrium kanan). Darah dari atrium kanan
selanjutnya memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
b. Sirkulasi pulmonal
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang
terdeoksigenasi yang berasal dari seluruh tubuh, yang dialirkan
melalui vena cava superior dan vena cava inferior kemudian ke
atrium kanan dan selanjutnya ke ventrikel kanan, meninggalkan
jantung kanan melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru (kanan dan
kiri). Di dalam paru, darah mengalir ke kapiler paru dimana terjadi
pertukaran zat dan cairan, sehingga menghasilkan darah yang
teroksigenasi. Oksigen diambil dari udara pernapasan. Darah yang
teroksigenasi ini kemudian dialirkan melalui vena pulmonalis (kanan
dan kiri), menuju ke atrium kiri dan selanjutnya memasuki ventrikel
kiri melalui katup mitral (bikuspidalis). Darah dari ventrikel kiri
kemudian masuk ke aorta untuk dialirkan ke seluruh tubuh (dan
dimulai lagi sirkulasi sistemik).
17

Gambar 3 . Sirkulasi paru dan sistemik


Jadi, secara ringkas, aliran darah dalam sistem sirkulasi normal
manusia adalah : Darah dari atrium kiri → melalui katup mitral ke
ventrikel kiri → aorta ascendens – arcus aorta – aorta descendens – arteri
sedang – arteriole → capillary bed → venule – vena sedang – vena besar
(v.cava superior dan v.cava inferior) → atrium kanan → melalui katup
trikuspid ke ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paruparu → vena
pulmonalis → atrium kiri

F. Pembulu Darah Utama


1. Arteri
Arteri utama atau terbesar dalam tubuh manusia disebut Aorta. Aorta
bersumber dari bilik kiri jantung dan membawa darah beroksigen kepada semua
bagian tubuh dalam peredaran sistemik.
a. Fungsi Arteri
1) Membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh
2) Warnanya merah cemerlang (gabungan Hb dan O2)
3) Teraba
4) Apabila keluar akan menyemprot seirama dengan denyut
jantung

2. Vena
18

Seperti arteri, vena juga terdiri dari tiga lapisan. Namun pada vena
jaringan ikat dan otot kurang tebal yang membuatnya lebih tipis
dibandingkan dengan arteri. Vena berukuran sedang dan besar memiliki
katup yang mencegah kembalinya aliran darah karena pengaruh tarikan
gravitasi, terutama di tangan dan kaki. Katup semilunar ini akan menjaga
darah agar menuju jantung. Pada varises hal ini terganggu.

a. Fungsi vena
1) Menghantarkan darah ke jantung
2) Kaya akan co2 dan sisa-sisa metabolisme.
3. Limfe
Sebagian cairan yang dikembalikan dari pembuluh darah. Limfe mirip
dengan plasma. Terdapat sel-sel limfosit dan serupa dengan vena kecil
a. Fungsi Limfe
19

1) Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan


2) Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3) Menghasilkan anti bodi bila terjadi infeksi

4. Limpa
Sebuah kelenjar berwarna ungu. Letaknya dibawah sinistra abdomen.
Terbentuk dari jaringan ikat . Terdiri dari jaringan limfe dan sejumlah besar sel
darah merah

a. Fungsi Limpa
1) Sewaktu dalam janin limpa membentuk sel darah merah
2) Menggantikan fungsi sumsum apabila rusak pada orang
dewasa
3) Menghasilkan limfosit
4) Menghasilkan zat-zat anti bodi
2) Jantung merupakan organ yang berdenyut, suatu pompa
yang terdiri dari empat kamar, dua serambi (atrium) kanan
dan kiri dan dua bilik(ventrikel) kanan dan kiri. Atrium
20

berfungsi sebagai tempat lewatnya darah menuju ventrikel


, tetapi atrium juga dapat memompa dengan lemah untuk
membantu pergerakan darah dari atrium ke ventrikel.
Ventrikel mensuplai tenaga utama yang mendorong darah
ke paru-paru dan sistem peredaran darah tepi.Jantung
terutama dibentuk oleh tiga jenis otot jantung, otot
atrium,otot ventrium,otot ventrikel dan serabut-serabut
otot perangsang dan penghantar khusus.

G. Fungsi Jantung sebagai Pemompa


Fungsi atrium sebagai pompa. Darah dalam keadaan normal mengalir terus
dari vena-vena besar ke dalam atrium, dan kira-kira 70 persen aliran ini langsung
mengalir dari atrium ke ventrikel.Tetapi kemudian kontraksi atrium menyebabkan
pengisian tambahan sebesar 30 persen. Oleh karena itu atrium berfungsi sederhana
sebagai pompa primer yang meningkatkan efektifitas ventrikel kira-kira,30 persen.
Jantung dapat terus bekerja dengan sangat memuaskan dalam keadaan istirahat
normal mempunyai kemampuan memompa lebih dari 300 sampai 400 persen darah
yang dibutuhkan oleh tubuh.
Fungsi ventrikel sebagai pompa. Setelah darah dari atrium masuk ventrikel,
otomatis darah ventrikel juga terpompa keluar jantung dan masuk sirkulasi tubuh
dan paru. Dengan kekuatan penuh otot jantung berhasil berkontraksi sempurna dan
bisa diukur dengan istilah sistolik pada pengukuran tekanan darah. Ketika selesai
kontraksi sempurna maka ruang jantung siap terisi darah lagi dengan berubah
berelaksasi sempurna atau yang biasa disebut diastolik.
Ketika darah dipompa keluar dari jantung, maka darah mengalir ke dua
jurusan , yaitu ke paru-paru dan ke seluruh tubuh / sistemik. Darah yang berasal
dari seluruh tubuh yang berkumpul di pembuluh darah vena besar masuk ke dalam
atrium kanan kemudian ke ventrikel kanan, dipompa masuk ke paru-paru, setelah
diparu-paru “dibersihkan” maka darah kembali masuk ke jantung menuju atrium
kiri, ventrikel kiri dan ke seluruh tubuh untuk mensuplai makanan dan oksigen ke
seluruh tubuh.
21

Volume darah dalam paru-paru kira-kira sebesar 9 persen dari volume darah
total di dalam sistem sirkulasi. Dengan perkataan lain , pada manusia rata-rata,
kedua paru-paru mengandung kira-kira mengandung 450 ml darah. Sekitar 70 ml
ada dipembuluh darah tepi, dan sisanya sama terbagi di pembuluh vena dan arteri.
Paru-paru sebagai tempat penyimpan darah. Dalam berbagai keadaan
normal ataupun sakit numlah darah dalam paru-paru dapat berubah-ubah dari
sekecil 50 persen normal sampai setinggi 200 persen normal. Misalnya, ketika
seseorang meniup udara demikian susah sehingga ia menimbualkan tekanan
tinggidi dalam paru-parunya, seperti bila meniup terompet, sebanyak 250 ml darah
dapat dikeluarkan dari sistem sirkulasi paru-paru ke dalam sirkulasi sistemik. Juga
hilangnya darah dari sirkulasi sistemik karena perdarahan sebagian dapat
dikompensasi oleh perpindahan darah secara otomatis dari paru-paru ke dalam
pembuluh sistemik.
1. Daya Pompa Jantung
Pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali
semenit dan memompa 70 ml setiap denyut (volume demikian adalah 70 ml)
jumlah darah yang setiap menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml
atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap
menit dan volume denyut lebih dari 150 ml yang membuat daya pompa jantung
20 sampai 25 liter setiap menit.
Bunyi jantung. selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara
yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup secara pasif. Bunyi pertama
disebabkan menutupnya katup atrio-ventrikuler dan kontraksi dari ventrikel.
Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi
dari ventrikel. Yang pertama adalah penjang dan dempak, dan yang kedua
pendek dan tajam. Demikianlah maka pertama terdengar seperti “lub” dan yang
kedua seperti “dub”.
Debaran jantung atau lebih tepat debaran apex adalah pukulan ventrikel
kiri kepada dinding anterior yang terjadi selama kontraksi ventrikel.
H. Tekanan Darah dan Denyut Nadi
1. Tekanan darah
22

Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah. Darah mengalir melalui sistem pembuluh tertutup karena ada
perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara sentrikel kiri dan atrium kanan.
Tekanan ventrikuler kiri berubah dari setinggi 120 mmHg saat sistol
sampai serendah 0 mmHg saat diastol. Tekanan sistol adalah tekanan ke atas ke
pembuluh arteri akibat denyutan jantung. Sedangkan tekanan diastol adalah
tekanan saat jantung beristirahat diantara pemompaan.
a. Faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah:
1) Faktor fiologis
a) Curah jantung
b) Semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah semakin meningkat
c) Kelenturan dinding arteri
d) Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi
tekanan darah
e) Viskositas darah, semakin banyak kandungan protein dan sel darah
dalam plasma semakin
f) Besar tahanan terhadap aliran darah sehingga aliran darah meningkat
g) Panjang pembuluh, semakin panjang pembuluh semakin besar tahanan
terhadap aliran
h) Darah sehingga tekanan darah meningkat
2) Faktor sosiologis
a) Usia
b) Aktivitas
c) Emosi
d) Jenis kelamin, pria biasanya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi
dibanding
e) perempuan pada usia sama
2. Metode pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada beberapa bagian tubuh
diantaranya lengan atas, lengan bawah, kaki, dan paha dengan menggunakan dua
metode yaitu:
23

a. Metode langsung
Adalah metode yang menggunakan kanula atau jaring yang
dimasukkan ke alam pembuluh darah dan dihubungkan dengan
manomatee air raksa atau ukuran dasar ketegangan yang sesuai.
1) Metode tidak langsung
Metode ini menggunakan spignomanometer. Dengan metode ini
tekanan darah diukur dengan 2 cara:
a) Metode auskultasi
Adalah tekanan darah yang di ukur secara tidak langsung
melalui metode auskultasi. Peralatannya terdiri dari sebuah manset
lengan, manometer raksa, pemompa manset dan sebuah stetoskop
yang dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi korotkof, yaitu
bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang
tertutup. Tekanan darah rata rata pada pria dewasa muda adalah
sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg. Tekanan pada wanita
dewasa muda baik sistol maulun diastol biasanya lebih kecolil 10
mmHg.
b) Metode palpasi
Pada metode palpasi tekanan sistolik dalat ditentukan dengan
memompa manset lengan dan kemudian membiarkan tekanan turun
dan tentukan tekanan pasa saat denyut radialis pertama kali teraba.
Tekanan yang diperoleh biasanya 2-5 mmHg lebih rendah dibanding
dengan yang Pengukuran secara auskultasi.

3. Nadi
Nadi adalah tekanan darah pada dinding arteri saat jantung
berkontraksi(berdenyut) dan berileksasi(istirahat).
a. Nadi Radialis
Nadi radialis adalah nadi yg paling umum dihitung. Nadi radialis
biasanya dihitung pada arteri radialis yang terletak dipergelangan tangan
terutama pada pasien yang sadar, Sedangkan nadi pasien yang tidak
24

sadar biasanya diperiksa pada arteri carotis. pengukuran nadi dilakukan


untuk :
b. Tingkat kecepatan nadi
1) Bradicardia yaitu denyut nadi yang lambat /kurang dari normal.
2) Tachicardia yaitu denyut nadi yang cepat /lebih dari normal.

c. Karakteristik nadi/irama nadi


1) Teratur
2) Tidak teratur
d. Frekuensi nadi dapat dipengaruhi oleh:
1) Penyakit
2) Emosi
3) Usia
4) Latihan fisik
5) Suhu yang menurun
6) Jenis kelamin(antara laki laki dan wanita lebih cepat wanita)
7) Olahraga
8) Suhu yang meningkat
9) Obat obatan

e. Frekuensi nadi rata-rata


Pria 60-70 kali/menit
Wanita. 65-80 kali/menit
Anak2 berusia >7 tahun 75-100 kali/menit
Anak pra sekolah 80-110 Kali /menit
Bayi 120-160kali/menit

Anda mungkin juga menyukai