KAJIAN PUSTAKA
B. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot.Cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom). Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, besarnya kurang
lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bagian atasnya tumpul (pangkal
jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang
disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan,
sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, diatas diafragma, dan
pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta kosta V dan VI dua jari di
bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang
disebut iktus kordis. Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan
dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
1. Bagian – bagian organ Jantung
a. Basis kordis
Basis kordis adalah bagian jantung sebelah atas yang
berhubungan dengan pembuluh darah besar (aorta asendens, arteri
atau vena pulmonalis dan v. kava superior). Basis kordis dibentuk
3
4
sepanjang waktu tanpa istirahat untuk memompa darah. Jika otot ini berhenti
bekerja, maka sistem peredaran darah akan terhenti sehingga terjadilah
kematian.
2. Komposisi Darah
Darah pada tubuh laki-laki umumnya 5-6 L, sedangan pada tubuh wanita
4-5 L. Darah tersusun atas dua komponen, yaitu plasma darah dan sel
darah.
a. Plasma darah
Yaitu bagian darah yang cair, merupakan 55% bagian dari
darah. Kandungan plasma darah:
1) air : sebagai pelarut untuk mengangkut zat lain.
2) ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida,
bikarbonat: untuk keseimbangan osmotik, penyanggaan pH,
dan pengaturan permeabilitas membran.
3) Protein plasma (albumin, fibrinogen, antibodi): sebagai
keseimbangan osmotik, penyangga pH, penggumpalan, dan
pertahanan.
4) Zat yang diangkut darah (nutrien, sisa metabolisme, gas
respirasi, hormon.
b. Sel Darah
Terdapat 3 jenis sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit).
1) Sel darah Merah (eritrosit)
10
ibu, bekerja sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen darah janin,
menyingkirkan sisa pembakaran dari janin serta sebagai penghalang
mikroorganisme penyebab penyakit yang akan masuk kedalam tubuh janin.
Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena umbilikalis, duktus venosus arantii,
foramen ovale, duktus arteriosus botalli, dan arteri umbilikalis.
Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari
plasentake peredaran darah janin, darah yang dibawanya banyak mengandung
nutrisi dan oksigen. Duktus venosus arantii, pembuluh darah yang
menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior. Foramen ovale
yaitu suatu lubang antara atrium kanan dan kiri, lubang ini akan tertutup setelah
janin lahir. Duktus arteriosus Botalli yaitu pembuluh darah yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta. Sedangkan arteri umbilikalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin keplasenta. Kedua arteri dan
venaumbilikalis terbungkus dalam suatu saluran yang disebut duktus
umbilikalis(talipusat). Perjalanan sirkulasi janin bersifat pararel yang artinya
sirkulasi paru dan sirkulasi systemik berjalan sendiri-sendiri dan antara
keduanya dihubungkan oleh pirau intrakardiak dan ekstrakardiak. Untuk
memenuhi kebutuhan respirasi, nutrisi, dan ekskresi , janin memerlukan
sirkulasi yang berbeda dengan sirkulasi ekstrauterin. Kondisi ini berbeda dengan
sirkulasi bayi, dimana sirkulasi paru dan sirkula sisistemik berjalan secara seri.
Pada janin sirkulasi darah dengan oksigen relative yang cukup (pO2=30mmHg)
mengalir dari plasenta melalui vena umbilikalis. Separuh jumlah darah ini
mengalir kehati, dan melalui vena hepatica ke vena cava inferior, Sedangkan
sisanya melalui ductus venosus langsung (memintashati) kevena cava inferior,
yang juga menerima darah dari tubuh bagian bawah. Sebagian besar darah dari
vena cava inferior mengalir kedalam atrium kiri melalui formen ovale,
selanjutnya ke ventrikel kiri yang kemudian dipompa memasuki aorta asendens
dan sirkulasi koroner. Dengan demikian sirkulasi otak dan sirkulasi coroner
mendapat darah dengan pO2 yang cukup.
Sebagian kecil darah dari vena cava inferior memasuki ventrikel kanan
melalui katup trikuspid. Darah yang kembali dari leher dan kepala janin
mengandung O2 sangat rendah (pO2=10mmHg) memasuki atrium kanan
13
melalui vena cava superior, dan bergabung dengan darah dari sinus koronarius
menuju ventrikel kanan, selanjutnya ke arteri pulmonalis. Pada janin hanya 15%
darah dari ventrikel kanan yang memasuki paru, selebihnya melewati duktus
arteriosus menuju aorta desendens, bercampur dengan darah dari aorta asendens.
Darah dengan kandungan oksigen yang rendah ini akan mengalir ke organ-organ
tubuh sesuai dengan tahanan vaskuler masing-masing, dan juga ke plasenta
melalui arteri umbilikalis yang keluar dari arteri iliaka interna. 6 dari gambaran
sirkulasi tersebut, aorta asendens menerima darah yang jauh lebih sedikit dari
pada aorta desendens yang selain menerima darah dari aorta asendens juga dari
duktus arteriosus. Kondisi ini membuat istmus aorta janin sempit dan melebar
setelah lahir ketika duktus menutup. Diameter duktus arteriosus pada janin sama
dengan diameter aorta dan tekanan arteri pulmonalis juga sama dengan tekanan
aorta. Tahanan vaskuler pulmoner masih tinggi oleh karena konstruksi otot arteri
pulmonalis. Dimensi aorta dan arteri pulmonalis dipengaruhi oleh aliran darah
ke kedua pembuluh ini. Pada kelainan dengan hambatan aliran ke arteri
pulmonalis, seluruh curah jantung akan menuju aorta asendens hingga
penyempitan istmus tidak terjadi. Sebaliknya, apabila aliran ke aorta asendens
terhambat, misalnya pada stenosis aorta, maka arter ipulmonali sberdilatasi dan
terjadi hypoplasia aorta asendens serta istmus aorta.6,8
1. Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah fetal pada janin dan sirkulasi darah pada anak dan
dewasa berbeda. Untuk memahami implikasi anestesi pada penyakit
jantung, seorang ahli anestesi harus mengenal sirkulasi fetal dan sirkulasi
dewasa. Perubahan sirkulasi terjadi sangat cepat pada saat kelahiran.
Periode ini dinamakan periode transisi di mana sirkulasi fetal akan
berubah menjadi sirkulasi manusia normal atau dewasa. Sirkulasi darah
janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak.
Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan,
pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah
dan sel darah dimulai minggu ke-3 dan bertujuan menyuplai embrio
dengan oksigen dan nutrien dari ibu. Darah mengalir dari plasenta ke
14
janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah
darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/BB per menit
atau sekitar 500 ml per menit. Melalui vena umbilikalis dan duktus
venosus, darah mengalir ke dalam vena cava inferior, bercampur darah
yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana
aliran darah dari vena cava inferior lewat melalui foramen ovale ke
atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah
dialirkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengandung karbondioksida dari
tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cava superior.
Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan
menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta
melalui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk
mengadakan pertukaran gas selanjutnya. Foramen ovale dan duktus
arteriosus berfungsi sebagai saluran/ jalan pintas yang memungkinkan
sebagian besar dari cardiac output yang sudah terkombinasi kembali ke
plasenta tanpa melalui paru-paru. Bayi segera menghisap udara dan
menangis kuat tepat setelah dilahirkan. Dengan demikian paru-parunya
akan berkembang, tekanan dalam paru-paru mengecil dan seolah-olah
darah terhisap ke dalam paru-paru (tahanan vaskular paru menurun dan
aliran darah pulmonal meningkat). Duktus arteriosus menutup dan tidak
berfungsi lagi, demikian pula karena tekanan dalam atrium sinistra
meningkat maka foramen ovale akan tertutup sehingga selanjutnya tidak
berfungsi lagi. Tahanan vaskular sistemik juga meningkat. Akibat
dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus
akan mengalami obliterasi. Dengan demikian setelah bayi lahir maka
kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang dihisap ke paru-paru dan
kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna dengan sistem
pencernaan sendiri.
15
2. Vena
18
Seperti arteri, vena juga terdiri dari tiga lapisan. Namun pada vena
jaringan ikat dan otot kurang tebal yang membuatnya lebih tipis
dibandingkan dengan arteri. Vena berukuran sedang dan besar memiliki
katup yang mencegah kembalinya aliran darah karena pengaruh tarikan
gravitasi, terutama di tangan dan kaki. Katup semilunar ini akan menjaga
darah agar menuju jantung. Pada varises hal ini terganggu.
a. Fungsi vena
1) Menghantarkan darah ke jantung
2) Kaya akan co2 dan sisa-sisa metabolisme.
3. Limfe
Sebagian cairan yang dikembalikan dari pembuluh darah. Limfe mirip
dengan plasma. Terdapat sel-sel limfosit dan serupa dengan vena kecil
a. Fungsi Limfe
19
4. Limpa
Sebuah kelenjar berwarna ungu. Letaknya dibawah sinistra abdomen.
Terbentuk dari jaringan ikat . Terdiri dari jaringan limfe dan sejumlah besar sel
darah merah
a. Fungsi Limpa
1) Sewaktu dalam janin limpa membentuk sel darah merah
2) Menggantikan fungsi sumsum apabila rusak pada orang
dewasa
3) Menghasilkan limfosit
4) Menghasilkan zat-zat anti bodi
2) Jantung merupakan organ yang berdenyut, suatu pompa
yang terdiri dari empat kamar, dua serambi (atrium) kanan
dan kiri dan dua bilik(ventrikel) kanan dan kiri. Atrium
20
Volume darah dalam paru-paru kira-kira sebesar 9 persen dari volume darah
total di dalam sistem sirkulasi. Dengan perkataan lain , pada manusia rata-rata,
kedua paru-paru mengandung kira-kira mengandung 450 ml darah. Sekitar 70 ml
ada dipembuluh darah tepi, dan sisanya sama terbagi di pembuluh vena dan arteri.
Paru-paru sebagai tempat penyimpan darah. Dalam berbagai keadaan
normal ataupun sakit numlah darah dalam paru-paru dapat berubah-ubah dari
sekecil 50 persen normal sampai setinggi 200 persen normal. Misalnya, ketika
seseorang meniup udara demikian susah sehingga ia menimbualkan tekanan
tinggidi dalam paru-parunya, seperti bila meniup terompet, sebanyak 250 ml darah
dapat dikeluarkan dari sistem sirkulasi paru-paru ke dalam sirkulasi sistemik. Juga
hilangnya darah dari sirkulasi sistemik karena perdarahan sebagian dapat
dikompensasi oleh perpindahan darah secara otomatis dari paru-paru ke dalam
pembuluh sistemik.
1. Daya Pompa Jantung
Pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali
semenit dan memompa 70 ml setiap denyut (volume demikian adalah 70 ml)
jumlah darah yang setiap menit dipompa dengan demikian adalah 70 x 70 ml
atau sekitar 5 liter.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung dapat menjadi 150 setiap
menit dan volume denyut lebih dari 150 ml yang membuat daya pompa jantung
20 sampai 25 liter setiap menit.
Bunyi jantung. selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara
yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup secara pasif. Bunyi pertama
disebabkan menutupnya katup atrio-ventrikuler dan kontraksi dari ventrikel.
Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmoner sesudah kontraksi
dari ventrikel. Yang pertama adalah penjang dan dempak, dan yang kedua
pendek dan tajam. Demikianlah maka pertama terdengar seperti “lub” dan yang
kedua seperti “dub”.
Debaran jantung atau lebih tepat debaran apex adalah pukulan ventrikel
kiri kepada dinding anterior yang terjadi selama kontraksi ventrikel.
H. Tekanan Darah dan Denyut Nadi
1. Tekanan darah
22
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah. Darah mengalir melalui sistem pembuluh tertutup karena ada
perbedaan tekanan atau gradien tekanan antara sentrikel kiri dan atrium kanan.
Tekanan ventrikuler kiri berubah dari setinggi 120 mmHg saat sistol
sampai serendah 0 mmHg saat diastol. Tekanan sistol adalah tekanan ke atas ke
pembuluh arteri akibat denyutan jantung. Sedangkan tekanan diastol adalah
tekanan saat jantung beristirahat diantara pemompaan.
a. Faktor faktor yang mempengaruhi tekanan darah:
1) Faktor fiologis
a) Curah jantung
b) Semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah semakin meningkat
c) Kelenturan dinding arteri
d) Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi
tekanan darah
e) Viskositas darah, semakin banyak kandungan protein dan sel darah
dalam plasma semakin
f) Besar tahanan terhadap aliran darah sehingga aliran darah meningkat
g) Panjang pembuluh, semakin panjang pembuluh semakin besar tahanan
terhadap aliran
h) Darah sehingga tekanan darah meningkat
2) Faktor sosiologis
a) Usia
b) Aktivitas
c) Emosi
d) Jenis kelamin, pria biasanya memiliki tekanan darah yang lebih tinggi
dibanding
e) perempuan pada usia sama
2. Metode pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada beberapa bagian tubuh
diantaranya lengan atas, lengan bawah, kaki, dan paha dengan menggunakan dua
metode yaitu:
23
a. Metode langsung
Adalah metode yang menggunakan kanula atau jaring yang
dimasukkan ke alam pembuluh darah dan dihubungkan dengan
manomatee air raksa atau ukuran dasar ketegangan yang sesuai.
1) Metode tidak langsung
Metode ini menggunakan spignomanometer. Dengan metode ini
tekanan darah diukur dengan 2 cara:
a) Metode auskultasi
Adalah tekanan darah yang di ukur secara tidak langsung
melalui metode auskultasi. Peralatannya terdiri dari sebuah manset
lengan, manometer raksa, pemompa manset dan sebuah stetoskop
yang dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi korotkof, yaitu
bunyi semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang
tertutup. Tekanan darah rata rata pada pria dewasa muda adalah
sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg. Tekanan pada wanita
dewasa muda baik sistol maulun diastol biasanya lebih kecolil 10
mmHg.
b) Metode palpasi
Pada metode palpasi tekanan sistolik dalat ditentukan dengan
memompa manset lengan dan kemudian membiarkan tekanan turun
dan tentukan tekanan pasa saat denyut radialis pertama kali teraba.
Tekanan yang diperoleh biasanya 2-5 mmHg lebih rendah dibanding
dengan yang Pengukuran secara auskultasi.
3. Nadi
Nadi adalah tekanan darah pada dinding arteri saat jantung
berkontraksi(berdenyut) dan berileksasi(istirahat).
a. Nadi Radialis
Nadi radialis adalah nadi yg paling umum dihitung. Nadi radialis
biasanya dihitung pada arteri radialis yang terletak dipergelangan tangan
terutama pada pasien yang sadar, Sedangkan nadi pasien yang tidak
24