Anda di halaman 1dari 19

MODUL Accounting For Manager

(MAN 653)

MODUL SESI KE 6
COST ACCOUNTING

DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


JULI 2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 19
COST ACCOUNTING

1) Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


Mahasiswa mampu menguraikan pengerian cost, beda cost dengan expense, kalsifikasi
cost, metode alokasi dan manfaat cost accounting serta mengethui jenis-jenis laporan
dari akunatnsi biaya. Mahasiswa juga mengerti tentang element cost serta konsep cost
center

2) Concept

Konsep Dasar Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan
akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak dan sebagainya. Ciri utama
yang membedakan akuntansi biaya dengan akuntansi yang lain adalah kajian datanya.

Akuntansi biaya mengkaji data biaya untuk digolongkan, dicatat, dianalisis dan dilaporkan
dalam laporan informasi akuntansi. Akuntansi biaya pernah dianggap hanya berlaku dalam
perusahaan manufaktur, tetapi padasaat ini setiap jenis dan ukuran organisasi memperoleh
manfaat dari penggunaan akuntansi biaya. Misalnya akuntansi biaya yang digunakan institusi
keuangan, perusahaan transportasi, firma jasa profesional, rumah sakit, lembaga pendidikan
serta aktivitas pemasaran dan administrative dalam perusahaan manufaktur.

Pengertian Akuntansi Biaya


Ditinjau dari aktivitasnya, akuntansi biaya dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya-biaya pembuatan dan penjualan barang jadi
(produk) atau penyerahan jasa dengan cara-cara tertentu serta menafsirkan hasilnya. Apabila
ditinjau dari fungsinya, akuntansi biaya dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan manajemen.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 19
Peranan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan atas nilai persediaan yang
dilaporkan di neraca dan harga pokok penjualan yang dilaporkan di laporan laba rugi.
Pandangan ini membatasi cakupan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan menjadi sekedar data biaya produk guna memenuhi aturan pelaporan
eksternal. Definisi yang terbatas seperti itu tidak sesuai untuk masa sekarang dan tidak cukup
menggambarkan kegunaan informasi biaya. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan
memperbaiki kualitas dan efisiensi serta membuat keputusan yang bersifat rutin dan strategis.

Pengumpulan, presensi dan analisis dari informasi mengenai biaya dan keuntungan akan
membantu manajemen menyelesaikan tugas berikut:

a. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam


kondisikondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksi sebelumnya. Suatu aspek
penting dari rencana adalah potensi untuk memotivasi manusia untuk berkinerja secara
konsisten dengan tujuan perusahaan.
b. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas,
mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas.
c. Mengendalikan kualitas fisik dari persediaan dan menentukan biaya dari setiap produk
dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penerapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu
produk, departemen atau divisi
d. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau untuk
periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menemukan nilai persediaan dan
harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
e. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang, yang
dapat mengubah pendapatan atau biaya.

Akuntansi biaya menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen dan
akuntansi keuangan. Akuntansi biaya mengukur, menganalisis dan melaporkan informasi
keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan sumber
daya dalam suatu organisasi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 19
Contoh:
menghitung biaya produk merupakan salah satu fungsi akuntansi biaya yang memenuhi
kebutuhan akuntansi keuangan dalam menilai persediaan dan sekaligus kebutuhan akuntansi
manajemen dalam membuat keputusan seperti memilih produk yang akan dipasarkan
.
Objek Biaya
Suatu objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective) didefinisikan sebagai suatu
item atau aktivitas dimana biaya akan diakumulasikan dan dihitung. Berikut merupakan item-
item dan aktivitas-aktivitas yang dapat menjadi objek biaya: Produk, Batch dari unit-unit
sejenis, Pesanan pelanggan, Lini produk, Proses, Departemen/divisi, Kontrak/proyek, dan
tujuan strategis.

Kemampuan Untuk Menelusuri (Traceability) Biaya Ke Objek Biaya


Setelah objek biaya dipilih, pengukuran biaya sebagian besar bergantung pada kemampuan
untuk menelusuri (traceability) biaya ke objek biaya. Kemampuan untuk menelusuri biaya
menentukan seberapa objek biaya dapat diandalkan, yang berarti ukuran biaya yang
dihasilkan dan seberapa yakinnya pengambil keputusan dalam memahami dan mengandalkan
ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan

Kemampuan untuk menelusuri biaya ke objek biaya bervariasi tingkatannya. Cara umum
untuk membedakan karakter biaya adalah dengan memberikan label biaya langsung atau tidak
langsung dari suatu objek biaya tertentu, seolah-olah hanya ada dua tingkat kemampuan
penelusuran. Pada kenyataannya, tingkat kemampuan penelusuran ada pada suatu kontinum.
Tentu saja tidak semua item yang secara fisik maupun empiris dapat ditelusuri ke satu unit
adalah cukup penting untuk menjustifikasi usaha yang diperlukan untuk menelusuri dan
mencatatnya. Apakah penelusuran dijustifikasi atau tidak sebenarnya tergantung pada
seberapa akurat ukuran biaya langsung yang diperlukan dan seberapa sulit atau mahalnya
penelusuran tersebut. Untuk alasan itu, sistem akuntansi biaya umumnya memperlakukan
hanya beberapa biaya sebagai biaya langsung yaitu biaya-biaya yang memungkinkan untuk
ditelusuri secara langsung ke unit produk.

Di antara perusahaan yang telah memandang informasi akuntansi biaya sebagai senjata
kompetitif dan telah memulai untuk memeriksa dan merestrukturisasi sistem akuntansi biaya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 19
mereka, terdapat kecenderungan untuk mengandalkan kemampuan untuk menelusuri sebagai
dasar paling penting dalam mengklasifikasikan dan memahami biaya.

Siklus Akuntansi Biaya dimulai:


1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok bahan yang dipakai dalam
produksi
2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung
3. Penentuan biaya overhead pabrik
4. Kemudian dari ketiga biaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan biaya
produksi yang selanjutnya dapat menentukan harga pokok produk selesai.

Laporan hasil biaya atau hasil operasi akan disusun dalam bentuk laporan keuangan, Laporan
Laba/Rugi, Laporan Neraca dan Laporan Arus Kas. Penyusunan Neraca dan Laporan Arus
Kas pada prinsipnya sama seperti yang dipelajari dalam akuntansi keuangan perusahaan
dagang maupun perusahaan jasa. Perbedaan yang terlihat pada neraca perusahaan dagang dan
perusahaan pabrikasi. Perusahaan dagang hanya mempunyai satu persediaan yaitu persediaan
barang jadi, sedangkan pada perusahaan pabrikasi terdapat tiga, persediaan yaitu persediaan
bahan baku, persediaan produk dalam proses dan persediaan produk selesai.

Klasifikasi Biaya
Biaya (cost) tidak sama dengan beban (expense). Biaya adalah sumber daya yang dikorbankan
atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Beban adalah biaya yang telah digunakan
untuk memperoleh pendapatan. Semua beban adalah biaya tapi tidak semua biaya adalah
beban. Klasifikasi biaya sangat penting untuk membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya.
Konsep klasifikasi biaya adalah penggunaan biaya yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda(different cost for different purposes).

Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan hal-
hal berikut:

a. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa). Terdiri dari: product
cost/ total manufacturing cost dan period cost/ commercial expense.
b. Volume produksi. Terdiri dari: fixed cost, variable cost dan semivariable cost.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 19
c. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau sub divisi lain dari manufaktur.
Terdiri dari: direct cost dan indirect cost.
d. Periode akuntansi. Terdiri dari: capital expenditure dan revenue expenditure.
e. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi. Terdiri dari: differential cost/ marginal cost/
incremental cost, out of pocket cost, sunk cost, opportunity cost, unavoidable cost,
avoidable cost, controllable cost dan uncontrollable cost.

Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung pada pemahaman


yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Studi dan analisis yang
hatihati atas dampak aktivitas bisnis atau biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap
pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya variabel atau biaya semivariabel.

Biaya Tetap
Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis
meningkat atau menurun. Meskipun beberapa jenis biaya tampak sebagai biaya tetap, semua
biaya sebenarnya bersifat variabel dalam jangka panjang. Satu jenis biaya tertentu sebaiknya
diklasifikasikan sebagai biaya tetap hanya dalam rentang aktivitas yang terbatas. Rentang
aktivitas yang terbatas ini sering disebut rentang yang relevan (relevant range).

Total biaya tetap akan berubah di luar rentang aktivitas yang relevan. Beberapa pengeluaran
bersifat tetap karena kebijakan manajemen misalnya tingkat iklan dan jumlah sumbangan
sosial yang ditentukan oleh manajemen dan tidak terkait langsung dengan aktivitas penjualan
atau produksi. Pengeluaran yang demikian kadang-kadang disebut sebagai beban tetap
diskresioner (discretionary fixed costs) atau biaya tetap terprogram (programmed fixed cost).
Pengeluaran yang membutuhkan suatu seri pembayaran selam jangka waktu yang lama
disebut biaya tetap terkait (committed fixed cost). Contohnya adalah beban bunga atas utang
jangka panjang dan sewa jangka panjang
.
Biaya Variabel
Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat secara proporsional
terhadap peningkatan dalam aktivitas bisnis dan menurun secara proporsional terhadap
penurunan dalam aktivitas bisnis. Biaya variabel termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, beberapa perlengkapan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil,
pengerjaan ulang dan unit-unit yang rusak. Biaya variabel biasanya dapat didefinisikan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 19
langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya. Dalam praktik, hubungan antar aktivitas
bisnis dan biaya variabel terkait biasanya dianggap linier yaitu total biaya variabel
diasumsikan meningkat dalam jumlah konstan untuk setiap satu unit peningkatan dalam
aktivitas bisnis, tetapi hubungan aktual jarang yang linier secara sempurna sepanjang rentang
aktivitas yang mungkin

Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakter-karakter
dari biaya tetap maupun biaya variabel. Karakteristik biaya semivariabel adalah biaya ini
meningkat atau menurun sesuai dengan peningkatan atau penurunan aktivitas bisnis namun
tidak proporsional. Contoh biaya tersebut adalah biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara,
perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung dan lain-lain. Dua alasan
adanya karakteristik semivariabel pada beberapa jenis pengeluaran:

a) Pengaturan minimum mungkin diperlukan, atau kuantitas minimum dari


perlengkapan atau jasa mungkin perlu dikonsumsi untuk memelihara kesiapan
beroperasi. Di luar tingkat minimum biaya, yang biasanya tetap, tambahan biaya
bervariasi terhadap volume.
b) Klasifikasi akuntansi, berdasarkan objek pengeluaran atau fungsi, umumnya
pengelompokan biaya tetap dan biaya variabel bersama-sama. Misalnya, biaya mesin
uap yang digunakan untuk memanaskan ruangan, yang tergantung pada kondisi cuaca
dan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi, yang tergantung pada volume
produksi, mungkin dibebankan ke perkiraan yang sama, sehingga mengakibatkan
tercampurnya biaya tetap dengan biaya variabel pada perkiraan yang sama.

Memisahkan Biaya Tetap Dengan Biaya Variabel


Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan atau mengevaluasi biaya pada tingkat
aktivitas yang berbeda, biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan. Biaya-biaya yang
seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel dalam rentang aktivitas yang diantisipasi harus
diidentifikasi serta komponen tetap dan variabel dari biaya semivariabel harus diestimasikan.

Pemisahan biaya tetap dan variabel tersebut diperlukan untuk tujuan-tujuan berikut:
a) Perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis varians.
b) Penyusunan anggaran fleksibel dan analisis varians.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 19
c) Perhitungan biaya langsung dan marjin kontribusi.
d) Analisis titik impas dan analisis biaya-volume-laba.
e) Analisis biaya defrensial dan biaya komparatif.
f) Analisis maksimalisasi laba dan minimalisasi biaya dalam jangka pendek.
g) Analisis anggaran modal
h) Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk dan pelanggan.

Pada umumnya, klasifikasi dan estimasi biaya yang lebih dapat diandalkan diperoleh dengan
menggunakan salah satu dari metode perhitungan berikut:

a) Metode titik tertinggi dan terendah (high and low points)


Dalam metode ini, biaya tetap dan biaya variabel dihitung menggunakan dua titik yaitu titik
tertinggi dan titik terendah karena keduanya mewakili kondisi dari dua tingkat aktivitas yang
paling berjauhan. Langkah-langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan
menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:

1) Tentukan titik terendah dan titik tertinggi untuk masing-masing variabel.


2) Tentukan biaya variabel per unit dengan rumus:

b) Metode scattergraph
Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot di garis
vertikalatau yang disebusepanjang garis horizontal yang disebut sumbu X. Unsur variabel
diperoleh dari trend yang diperlihatkan oleh kebanyakan titik data sedangkan unsur tetap
digambarkan sejajar dengan garis dasar dari titik perpotongan pada sumbu Y. Langkah-
langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan metode ini adalah
sebagai berit sumbu Y. Aktivitas yang terkait disebut variabel independen yang diplot :

1) Tentukan titik-titik aktivitas dengan biaya yang dikeluarkan.


2) Ambil dua titik yang dapat membelah antara titik yang tinggi dengan titik yang rendah.
3) Hitung biaya tetap dan biaya variabel per unit.

Perhitungan biaya variabel dan biaya tetap menggunakan rumus yang sama dengan metode
titik tertinggi dan titik terendah. Kelebihan metode ini adalah analisis cost behavior dihitung
tidak hanya dengan dua titik saja tetapi menggunakan semua data. Metode ini juga

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 19
memungkinkan inspeksi data secara visual untuk melihat apakah hubungan antara biaya
dengan aktivitas bersifat linear dan dapat mendeteksi adanya data abnormal. Kekurangan
metode ini adalah analisis cost behavior dapat menjadi bias karena garis biaya yang digambar
melalui plotdata hanya berdasarkan interpretasi visual

c) Metode kuadrat terkecil (least squares)


Metode ini sering disebut analisis regresi. Metode ini menentukan secara matematis garis
yang paling sesuai atau garis regresi linier melalui sekelompok titik, sehingga jumlah
pengkuadratan deviasi dari setiap titik yang diplot di atas atau di bawah garis regresi akan
minimum atau nol.

Perbedaan Antara Akuntansi Perusahaan Manufaktur Dan Perusahaan Dagang


Kegiatan perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Kegiatan utama
perusahaan dagang adalah membeli barang dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk
dasarnya atau menambah manfaat dari barang tersebut.

Kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah membeli bahan serta komponen dan
mengubahnya menjadi berbagai barang jadi. Oleh karena itu proses akuntansi antara kedua
jenis perusahaan tersebut juga berbeda. Akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi
perusahaan dagang berbeda dalam jenis-jenis rekening yang disajikan dalam laporan
keuangan(yaitu neraca dan laporan laba rugi). Di samping itu dalam perusahaan manufaktur
harus membuat laporan biaya produksi. Perbedaan tersebut diuraikan sebagai berikut:

a) Perbedaan dalam neraca


Di dalam neraca perusahaan dagang hanya terdapat satu rekening persediaan yaitu persediaan
barang dagang (merchandising inventory). Di dalam neraca perusahaan manufaktur rekening
persediaan meliputi:

1) Persediaan bahan baku (direct material) yaitu semua bahan yang membentuk
keseluruhan integral dari barang jadi dan dimasukkan dalam perhitungan biaya produk.
2) Persediaan bahan baku penolong (indirect material) yaitu semua bahan yang
membantu penyelesaian suatu produk.
3) Persediaan barang dalam proses (work in process) yaitu barang-barang yang baru
sebagian diselesaikan tetapi belum sepenuhnya selesai.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 19
4) Persediaan barang jadi (finished goods) yaitu barang yang sepenuhnya telah selesai
diproduksi tetapi belum terjual.

b) Perbedaan dalam laporan laba rugi


Perbedaan laporan laba rugi antara perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur terletak
pada perhitungan harga pokok penjualan. Di dalam laporan laba rugi perusahaan dagang:
”Barang Tersedia Dijual” diperoleh dengan menjumlahkan ”Persediaan Awal Barang
Dagangan” dan ”Pembelian Bersih”. Di dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur:
”Barang Tersedia Dijual” diperoleh dengan menjumlahkan ”Persediaan Awal Barang Jadi”
dan”Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)”. Dalam laporan laba rugi
perusahaan manufaktur, harga pokok penjualan (cost of goods sold) ditampilkan sebagai suatu
angka.

Meskipun praktik ini diikuti untuk laporan yang dipublikasikan, diperlukan juga tambahan
informasi untuk kebutuhan internal perusahaan. Dengan demikian, laporan pendukung untuk
harga pokok penjualan biasanya dibuat.

Harga Pokok Produksi (Cost Of Goods Manufactured)


Harga pokok produksi adalah biaya barang yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik
sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan. Semua biaya ini adalah biaya persediaan.
Biaya persediaan yaitu semua biaya produk yang dianggap sebagai aktiva dalam neraca ketika
terjadi dan selanjutnya menjadi harga pokok penjualan ketika produk itu dijual. Harga pokok
penjualan mencakup semua biaya produksi yang terjadi untuk membuat barang yang terjual.
Biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:

a) Biaya bahan baku


Biaya bahan baku adalah biaya perolehan semua bahan yang pada akhirnya akan menjadi
bagian dari objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi) dan yang dapat
ditelusuri ke objek biaya dengan cara yang ekonomis. Misalnya pemakaian bahan berupa kulit,
benang, paku, lem dan cat pada perusahaan sepatu.

b) Biaya tenaga kerja langsung


Biaya tenaga kerja langsung atau upah langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada tenaga
kerja langsung. Istilah tenaga kerja langsung digunakan untuk menunjuk tenaga kerja

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 19
(karyawan) yang terlibat secara langsung dalam proses pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung meliputi kompensasi atas seluruh tenaga kerja
manufaktur yang dapat ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang
jadi) dengan cara yang ekonomis. Misalnya upah yang dibayarkan kepada karyawan bagian
pemotongan atau bagian perakitan atau bagian pengecatan pada perusahaan mebel.

c) Biaya overhead pabrik


Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah seluruh biaya manufaktur yang
terkait dengan objek biaya namun tidak dapat ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses
dan kemudian barang jadi) dengan cara yang ekonomis. Contoh biaya overhead pabrik antara
lain:

(1) Biaya tenaga kerja tidak langsung (upah mandor, upah satpam pabrik, gaji manajer
pabrik)
(2) Biaya bahan baku penolong (pelumas, bahan pembersih)
(3) Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin pabrik
(4) Biaya pemeliharaan gedung pabrik
(5) Biaya penyusutan mesin pabrik

Biaya yang terjadi di bagian penjualan dan pemasaran atau bagian umum dan administrasi
tidak digolongkan sebagai biaya produksi, karena biaya-biaya tersebut tidak dikeluarkan/
digunakan dalam proses produksi sehingga tidak termasuk ke dalam biaya overhead pabrik.

Biaya yang terjadi di bagian penjualan dan pemasaran atau bagian umum dan administrasi
termasuk ke dalam biaya periode (period cost)/ beban komersial (commercial expense)/ total
beban operasi (total operating expense) yaitu biaya-biaya yang terkait secara tidak langsung
dengan akuisisi atau produksi barang. Biaya yang berhubungan langsung dengan transfer
barang ke lokasi pembeli dan pengubahan barang tersebut ke kondisi yang siap dijual disebut
biaya produk (product cost)/ total biaya manufaktur (total manufacturing cost). Beban
komersial ditambah dengan total biaya manufaktur disebut total biaya operasi (total operating
cost).

Biaya utama (prime cost) adalah semua biaya produksi langsung yang terdiri dari biaya bahan
baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 19
semua biaya produksi yang terjadi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya
ini terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
.
Sistem Biaya
Biaya yang dialokasikan ke unit produksi bisa berupa biaya aktual (biaya historis) maupun
biaya standar. Dalam sistem biaya aktual atau biaya historis, informasi dikumpulkan pada saat
biaya terjadi dan biaya dicatat pada saat dikeluarkan tetapi penyajian hasil operasi akan
ditunda sampai semua operasi produksi untuk periode akuntansi tersebut telah selesai
dilakukan atau, dalam bisnis jasa, semua jasa pada periode tersebut telah diserahkan.

Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang terkoordinasi yang
bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi manajemen.
Dalam Akuntansi biaya sistem yang dapat digunakan untuk mengalokasikan dan
membebankan biaya ke unit produksi dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu:
1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historis)
2. Sistem Biaya Ditentukan di muka (Biaya Standar)

Sistim biaya sesungguhnya atau sistem biaya aktual adalah suatu sistem dalam pembebanan
harga pokok produk atau pesanan atau jasa pada saat biaya tesebut sudah terjadi atau biaya
yang sesungguhnya dinikmati. Penyajian hasil baru akan dilakukan apabila semua operasi
sudah aelcsai pada periode akuntansi yang bersangkutan.

Sistem biaya ditentukan dimuka adalah suatu sistem dalam pembebanan harga pokok kepada
produk atau pesanan atau jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan dimuka
sebelum suatu produk atau jasa dikerjakan.Pada akhir periode Akuntansi kedua sistem biaya
ini dicatat dan kemudian dibandingkan sehingga terlihat adanya varians antara biaya yang
sesungguhnya terjadi dengan biaya yang ditentukan dimuka. Varians tersebut yang timbul
adalah varians lebih (over applied) dan varians kurang (tinder applied).

Dalam sistem biaya standar, produk-produk, operasi-operasi dan proses-proses dihitung


biayanya berdasarkan jumlah sumber daya yang akan digunakan dan harga dari sumber daya
yang telah ditentukan sebelumnya. Biaya actual juga dicatat dan varians atau selisih antara
biaya aktual dengan biaya standar dikumpulkan di perkiraan yang terpisah. Alokasi biaya ke
unit produksi bisa saja memasukkan seluruh biaya manufaktur (disebut perhitungan biaya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 19
penyerapan penuh atau full coting atau absorption costing) atau hanya biaya manufaktur
variabel saja (disebut perhitungan biaya langsung atau direct costing atau variable costing).

Dalam perhitungan biaya penyerapan penuh, biaya yang dialokasikan ke unit produksi
mencakup semua biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik. Dalam perhitungan biaya langsung, biaya yang dibebankan ke unit
produksi hanya meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik yang bersifat variabel sedangkan biaya overhead pabrik yang bersifat tetap akan
dibebankan sebagai biaya periode (period cost) karena biaya tetap lebih erat hubungannya
dengan berlalunya waktu.

Biaya overhead pabrik yang bersifat variabel dianggap sebagai biaya produk (product cost)
karena lebih erat hubungannya dengan kegiatan produksi. Apabila pertanyaannya adalah
elemen biaya apa saja yang dialokasikan ke produksi, maka ada tiga perhitungan biaya
penyerapan penuh. Apabila pertanyaannya adalah bagaimana elemen biaya diukur, ada dua
kemungkinan yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu semua biaya dapat diukur dalam
jumlah historis (aktual) atau dalam jumlah yang telah ditentukan sebelumnya kemungkinan:
perhitungan biaya utama (prime cost), perhitungan biaya langsung atau (standar).
Kemungkinan ketiga adalah menggunakan hibrid (campuran) dari ukuranukuran historis dan
ukuran-ukuran yang telah ditentukan sebelumnya.

Penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau
pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi
atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja. Dalam penentuan harga pokok
tersebut dapat digunakan dua cara yaitu:

1. Metode Kalkulasi Biaya Penuh (Full Costing) .


2. Metode Kalkulasi Biaya Variabel (Variabel Costing)

Kalkulasi biaya penuh adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk
dengan memperhitungkan semua biaya produksi, seperti biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 19
Kalkulasi biaya variabel adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu produk,
hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat, variabel saja. Dalam metode ini biaya
overhead tetap tidak diperhitungkan sebagai biaya produksi tetapi biaya overhead tetap akan
diperhitungkan sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan laba-rugi tahun
berjalan.

Proses Produksi adalah proses pengolahan input menjadi output. Input yang dimaksud adalah
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diproses menjadi
produk selesai.
Dalam perusahaan pabrikasi proses produksi dapat dilakukan melalui dua cara:
1. Satu Tahapan Proses Produksi
2. Beberapa Tahapan Proses Produksi

Akumulasi Biaya
Peranan dasar dari beberapa sistem biaya adalah akumulasi biaya yang terdiri atas identifikasi,
pengukuran dan pencatatan informasi biaya dalam kategorikategori atau klasifikasi yang
relevan.

Akumulasi biaya (cost accumulation) adalah kumpulan data biaya yang diorganisir dalam
beberapa cara dengan menggunakan sarana berupa sistem akuntansi. Setelah biaya
diakumulasi, manajer dibantu akuntan manajemen membebankan biaya ke objek biaya untuk
membantunya membuat keputusan strategis dan mengimplementasikan strategi.

Pembebanan biaya (cost assignment) meliputi menelusuri akumulasi biaya yang mempunyai
hubungan langsung dengan objek biaya dan mengalokasikan akumulasi biaya yang
mempunyai hubungan tidak langsung dengan objek biaya. Istilah penelusuran biaya (cost
tracing) digunakan untuk menggambarkan pembebanan biaya langsung ke objek biaya
tertentu.

Istilah alokasi biaya (cost allocation) digunakan untuk menggambarkan pembebanan biaya
tidak langsung ke objek biaya tertentu. Kalkulasi biaya yang digunakan untuk membebankan
biaya ke produk atau jasa adalah perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing),
perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) atau dengan metode akumulasi biaya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 19
lainnya. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses
akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing) dan perhitungan biaya berdasarkan
proses (process costing) adalah dua metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan,
dan keduanya memiliki beberapa aspek yang sama. Meskipun objek biaya final dari kedua
metode ini adalah unit produksi, kedua metode berbeda secara mendasar dalam
pendekatannya atas penelusuran biaya. Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan,
perhatian utamanya adalah penelusuran besarnya biaya pada pekerjaan, tumpukan barang,
partai barang atau kontrak individual. Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, perhatian
utamanya adalah penelusuran besarnya biaya pada proses, pusat biaya atau departemen di
pabrik. Selain perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan
proses ada juga blended method dimana bahan langsung diakumulasikan dengan
menggunakan kalkulasi biaya pesanan sedangkan biaya konversi diakumulasikan dengan
menggunakan kalkulasi biaya proses.

Siklus Akuntansi Biaya dalam Rekening


Dalam aliran biaya pabrikasi tersebut dapat dilihat bahwa akun buku besar untuk biaya
pabrikasi yang digunakan adalah akun bahan baku, beban gaji dan akun pengendali overhead,
produk dalam proses, produk selesai dan harga pokok penjualan.

Tahapan siklus akuntansi melalui akun bentuk T dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Membuka rekening perkiraan persediaan bahan baku, beban gaji (untuk mencatat
tenaga kerja langsung) dan BOP pengendali disebclah debit.
2. Bahan baku, tenaga kerja langsung dan BOP dimasukkan ke dalam proses dan
dipindahkan ke sebelah kredit kemudian membuka rekening produk dalam proses
yang diletakkan disebelah debit.
3. Produk dalam proses diproses dan dipindahkan ke sebelah kredit dan kemudian
membuka rekening perkiraan produks selesai yang diletakkan disebelah debit.
4. Produk selesai dijual akan membentuk harga pokok penjualan, sehingga produk
selesai berpindah kesebelah kredit dan mendebitkan rekening harga pokok penjualan.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 19
Akuntansi Untuk Harga Pokok Penjualan
Dalam perusahaan yang bergerak di bidang pesanan, apabila adabarang jadi yang sudah siap
dan akan dijual, biasanya sesuai dengan permintaan dari pelanggan tersebut. Ini membuat
biaya barang jadi akan menjadi harga pokok penjualan. Laporan harga pokok penjualan
disiapkan pada tiap akhir periode yang disepakati di perusahaan tersebut

Lanjutan Soal 1:

g) Ransel yang dipesan oleh pelanggan ke Nona Angel sudah diambil seluruhnya pada bulan
Maret 2015.Harga jual per ransel adalah Rp174.000. Nona Angel menjual ransel tersebut
dengan tunai
.

h) Informasi yang berhubungan dengan kegiatan usaha Nona Angel adalah sebagai berikut:

Iklan Rp 75.000
Komisi Penjualan 125.000
Gaji Pegawai Kantor 500.000
Penyusutan Peralatan Kantor 50.000

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 19
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 16 / 19
Link JURNAL :
https://www.researchgate.net/publication/328912492_IMPACT_OF_THE_ASSETS_AND_L
IABILITY_MANAGEMENT_ON_FINANCIAL_PERFORMANCE_EVIDENCE_FROM_L
ISTED_COMMERCIAL_BANKS_IN_COLOMBO_STOCK_EXCHANGE

https://www.researchgate.net/publication/255574480_The_Impact_Of_Activity_Based_Costi
ng_On_Firm_Performance_The_Australian_Experience

https://www.researchgate.net/publication/320021598_IMPACT_OF_ACTIVITY_BASED_C
OSTING_ON_FIRMS'_PERFORMANCE_IN_SAUDI_ARABIA

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 17 / 19
Latihan :

1. Jika saudara mempunyai sebuah bisnis, maka model akumulasi biaya yang mana yang
cocok dengan bisnis saudara? Mengapa?
2. Menurut saudara, apakah dengan memperbesar persedian akhir Finished Good diakhir
periode merupakan solusi dalam memperbesar profit ? Mengapa?

Daftar Pustaka

1. Gopal, CA., C., Rama, 2009. Accounting for Manager. New Age International
Publishers., New Delhi
2. Collier, Paul M., 2003. Accounting for Managers: Interpreting accounting information
for decision-making. John Wiley & Sons Ltd. England
3. Warren, Carl S.Reeve, James M.; Duchac, Jonathan E, Wahyuni, Ersa Tri; Jusuf, Amir
Abadi. 2018. Accounting Edisi: 4th ed. : Indonesia adaptation, volume 1.Salemba
Empat, Jakarta

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 18 / 19

Anda mungkin juga menyukai