PENGANTAR BISNIS
NIM : 818010
SEMESTER : V (LIMA)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya
yang begitu besar dapat membantu penulis dalam menyelesaikdapat membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah “Pengantar Bisnis”. Dan tak lupa, penulis berterima kasih kepada bapak Dosen
mata kuliah Pengantar Bisnis di Universitas Muhammadiyah bonr yang telah memberikan penulis tugas
yang bermanfaat ini.
Dalam makalah ini, penulis membahas tentang pengertian bisnis menurut para ahli, jenis dari bisnis,
tujuan kebijakan bisnis dan yang terakhir adalah alasan mengapa harus belajar bisnis. Ucapan terima
kasih pun tidak lupa kami ucapkan kepada pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca mengenai Bisnis. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, kiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman
bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami tentang Bisnis. Sekian dan terima kasih.
Watampone, 8 Februari2021
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan dikenal oleh kaum muda hingga kaum tua.
Pada era globalisasi ini, masyarakat Indonesia khususnya kepada mahasiswa, masih mengalami
kebingungan dengan manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Bangsa Indonesia sudah terbukti memiliki
sumber kekayaan alam yang melimpah jika saja masyarakat ikut berperan aktif dalam memanfaatkan
setiap kekayaan alam dengan bijaksana. Dengan bijaksana, kita dapat membangun Indonesia menjadi
negara maju. Namun seringkali Indonesia dilanda dengan musibah keterpurukan ekonomi, kemiskinan,
dan korupsi yang masih berkembang terus – menerus.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia saat ini, jumlah pengangguran di Indonesia
menduduki angka fantastis. Namun, pemerintah belum bisa mengatasi masalah tersebut secara
menyeluruh. Dengan semakin bertambahnya teknologi di era-moderenisasi ini, manusia dituntut dengan
gaya hidup yang serba praktis dan mudah dalam menjalani kegiatan sehari – hari. Dan hal praktis yang
dapat kita temui melalui makanan atau sering disebut junk-food, makanan cepat saji yang digemari
masyarakat karena tidak perlu menunggu lama sebab bagi masyarakat waktu sangatlah penting oleh
sebab itu manusia menjadi lupa dalam memahami makanan yang mereka makan termasuk dalam
kategori makanan sehat atau tidak.
Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah yang mengusung tema “Menganalisa Berbisnis di
Kalangan Kaum Muda Indonesia”. Penulis berusaha menyusun makalah ini dengan semenarik mungkin
agar masyarakat khususnya mahasiswa dan pelajar lainnya dapat menyukai dan menambah ilmu dengan
membaca makalah ini. Sehingga, mahasiswa dapat mengenal dan mengerti wawasan mengenai bisnis.
Masalah yang dibahas dalam makalah ini mnegenai rumusan masalah tentang Pengantar Bisnis yaitu :
1.3.1 Untuk memenuhi dan melengkapi tugas pengantar bisnis yang bermuatan –
Softkill.
Bisnis.
Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulis yang dilaksanakan, maka penulis
menggunakan metode kepusakaan, yakni :
a. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis untuk membuat makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung
skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis
(hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih
luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling
luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun
demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
“Business is an institution which produces goods and services demanded by people”, yang berarti bisnis
adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat sambil
memperoleh laba. (1976)
b. Menurut Steinford :
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by
people”, yang berarti bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen. (1979)
“Business is an organization that provides goods or services in order to earn provit” yang berarti bisnis
merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk menghasilkan
profit (laba). (1996)
Bisnis adalah sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara menggembangkan
dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
(2004)
Bisnis merupakan jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam
bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan
dan memperbaiki standart serta kualitas hidup mereka.
Bisnis merupakan suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk yang dibutuhkan oleh
konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan membuat produk adalah unruk
mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi
konsumen.
Pada umumnya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit oriented semata, namun
secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi :
1. Profit
4. Full employment
7. Ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain
Fungsi bisnis terbagi menjadi dua yakni menurut tokoh dan fungsi dalam mikro dan makro yakni :
a. Menurut Steinhoff (1979:17), fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat dikelompokkan ke
dalam tiga fungsi dasar, yaitu :
Dalam membuat roti kita memerlukan tepung terigu untuk membuatnya, membuat lemari kita juga
memerlukan kayu untuk membuatnya, dan dalam membuat buku tulis kita memerlukan dahan untuk
dapat membuatnya.
Setelah bahan baku yang kita peroleh nanti akan diolah menjadi sebuah produk.
misalnya : dalam membuat roti, tepung terigu diubah menjadi roti dengan berbagai-
rasa.
Pekerja menginginkan gaji yang layak dari hasil kinerjanya, sedangkan manajer menginginkan kinerja
yang tinggi yang ditunjukkan dengan omzet penjualan dan laba.
b. Dewan Komisaris
Mengawasi dan memantau kegiatan manajemen dan memastikan berjalannya kegiatan hingga
mencapai tujuan perusahaan.
c. Pemegang Saham
Investor memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap suatu perusahaan.
Memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.
Bertanggung jawab kepada bangsa dan negara yang diwujudkan dalam bentuk membayar pajak.
1. Modal ( Capital )
Sejumlah uang yang digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnis yaitu transaksi.
2. Bahan-bahan ( Materials )
Factor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan aktifitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Sistem manajemen yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen.
2.6 Aspek Bisnis
2. Penciptaan nilai
a. Investasi
b. Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat lemahnya multiplier
tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah multiplier
tersebut.
c. Pemerintah
Pemerintah berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah memiliki dua kebijaksanaan yang
dapat mempengaruhi bisnis, yaitu :
1. Kebijaksanaan Fiskal
2. Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaan yang berkaitan dengan pengelolaan supply (penawaran) uang untuk meningkatkan atau
menurunkan permintaan.
2.8 Analisis Bisnis
Dalam kehidupan sehahri – hari, banyak hal yang kita lakukan sebagai manusia merupakan bisnis.
Meskipun kadang bisnis tersebut disebut dengan bisnis kecil. Seperti pada pengalaman yang penulis
lakukan dalam kehidupan penulis sendiri. Penulis belajar berbisnis dimulai sejak berada di Sekolah Dasar
(SD), saat itu penulis berjualan pensil kepada teman – teman penulis dengan sistem memasarkan
langsung kepada teman – teman penulis dengan menuturkan secara lengkap dan jelas tentang pensil
yang penulis jual. Meskipun memang keuntungan yang didapat sangatlah kecil, tapi penulis tetap giat
berjualan. Namun dengan berjalannya waktu, kegiatan berjualan pensil tersebut sudah penulis
berhentikan karena penulis sebentar lagi akan menghadapi Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar.
Kemudian, saat penulis memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) kegiatan berbisnis dimulai lagi
saat menjelang hari Valentine pada 14 Februari. Pnulis sudah memasarkan dan menawarkan coklat
semenjak awal Februari dengan cara penulis susun daftar harga beserta contoh foto coklat itu sendiri.
Harga mulai dari RP 6000 – 45000 rupiah. Laba yang penulis raih lebih besar dibandingkan saat berjualan
pensil saat Sekolah Dasar. Kegiatan bisnis ini, penulis lakukan saat menjelang hari Valentine saja karena
penulis tidak mau konsentrasi penulis terbagi dengan berbisnis di sekolah.
Saat memasuki Sekolah Menengah Atas (SMA), penulis mulai lagi berjualan pulsa pada kelas 11.
Minat akan pulsa sangat besar di sekolah, karena memang jarang sekali ada yang berjualan terutama
pulsa. Namun tak jarang ada hutang dan membuat keuangan susah untuk diputar, maksudnya adalah
susah untuk diolah lagi dalam mengisi saldo pulsa karena uang masih tertahan diluar dan belum masuk
pada kas. Tetapi di balik itu semua, bisnis ini berhasil, bukan hanya dalam meraup laba yang cukup besar
namun berhasil dalam proses pemasaran dimana setiap kalangan baik itu adik kelas maupun guru
mengetahui bahwa penulis berjualan pulsa. Tak jarang juga jika penulis sering dipanggil ke ruangan guru
hanya untuk bertemu guru yang ingin mengisi pulsa. Tetapi dalam membangun sebuah bisnis memang
dibutuhkan modal. Ada yang modalnya kecil dan ada juga yang besar tergantung pada jenis dari usaha
yang akan ditekuni. Dengan modal RP 100.000 rupiah, penulis dapat meraih keuntungan diatas modal
tersebut hanya dalam 2 minggu. Dan bagi seorang pelajar, laba tersebut termasuk jumlah yang besar.
Tapi, usaha penulis lagi – lagi terhenti karena uang modal dan laba penulis tidak sengaja terjatuh di
jalan, yang membuat penulis menyesal karena ceroboh. Dan hal itulah salah satu alasan penulis berhenti
berjualan pulsa.
Memang betul, dalam menjalani sebuah bisnis butuh ketekunan dalam menjalankannya, termasuk
juga kita harus turun tangan dalam arti memantau keadaan bisnis yang kita jalani tersebut agar kita bisa
mengetahui situasi dan kondisi. Terlebih juga kita harus mengerti keinginan pasar dalam masyarakat,
agar usaha yang kita jalankan dapat berjalan dengan lancar.
Jatuh bangun dalam sebuah bisnis memang hal yang wajar, kita hanya perlu untuk terus bangun dan
pantang menyerah. Karena setiap kita terjatuh, kita belajar kembali untuk berkarya yang lebih baik agar
konsumen semakin menambah minat dalam bisnis yang kita jalani.
Berdoa juga termasuk hal yang wajib bagi kita manusia, agar usaha yang kita jalani dengan positif dapat
direstui oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga Negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-btasa yang tidak merugikan kepentingan umumbFakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh Negara.Kalau melihat cirri-ciri diatas, maka terlihat bahwa perekonomian di Indonesia memelihara
keseimbangan antara sosialis murni dan kapitalisme murni. Sistem perekonomian Indonesia berupaya
menghindari :
Adanya system etatisme, inisiatif dan daya kreasi masyarakat dimatikan oleh Negara
Adanya system monopoli, yakni adanya pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok tertentu.
✓ Sasaran Pembelajaran
Persekutuan (Partnership)
Perseroan (Corporation)
✓ Kepemilikan Perseorangan (Sole Proprietorship)
✓ 4 Sifat :
Pemilik tunggal.
✓ Keuntungan :
Kemudahan formasi.
Kontrol penuh.
✓ Kerugian :
Keterbatasan keuangan.
Keterbatasan skill.
✓ Keuntungan :
Pendanaan
Kerugian dibagi.
Spesialisasi
✓ Kerugian :
Kontrol dibagi.
Keuntungan dibagi.
✓ Jenis-jenis Persekutuan
– Sekutu komanditer adalah hanya dapat dikenakan kewajiban sampai kepada jumlah yang
mereka menginvestasikan.
Korporasi yang secara pribadi dipegang kepemilikan terbatas ke kelompok kecil investor.
Dipegang Publik
Perseroan (Corporations)
✓ Keuntungan :
Keterbatasan kewajiban.
Akses dana.
Transfer kepemilikan.
✓ Kerugian :
Pengungkapan keuangan.
Kompleksitas problem.
✓ Metode:
Waralaba (Franchising)
Distributorship Dealer menjual produk yang dihasilkan oleh Pabrik. Example: Car dealers.
Chain-Style Business Firma menggunakan nama dagang perusahaan dan mengikuti segala ketentuan.
Example: McDonalds.
Manufacturing Arrangement Perusahaan Pabrik sebuah produk dengan menggunkan formula dari
perusahaan lain. Example: Microsoft.
Franchising
✓ Keuntungan :
Pengakuan Nama.
Dukungan keuangan.
✓ Kerugian :
Keuntungan dibagi.
Menurunnya Kontrol.
✓ Pengukuran:
Risk of Investment.
Inflasi : Kenaikan tingkat harga umum atas produk dan jasa pada periode waktu tertentu.
1. Cost-push inflation
2. Demand-pull inflation
✓ Skedul permintaan
✓ Skedul penawaran
Equilibrium price: Harga pada kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas yang diminta.
✓ Skedul Penawaran
Contoh : Teknologi memberikan kontribusi kepada perusahaan untuk menghasilkan komputer dengan
biaya yang lebih rendah, maka perusahaan adalah rela untuk menyediakan pada harga yang lebih
rendah.
1. Kebijakan Moneter :
2. Kebijakan Fiskal:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Dari analisis diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa menjalankan suatu
bisnis itu tidak mudah kita harus memahami terlebih dahulu apa saja komponen-komponen yang ada di
dalam bisnis. Sehingga kita tidak mengalami kerugian atau gulung tikar dari usaha yang kita jalankan.
Dan penulis berharap agar pada saat menjalani bisnis, bukan lada yang menjadi utama namun kualitas
yang diberikan kepada konsumen yang lebih diutamakan, karena kepuasan dari konsumen merupakan
suatu keutungan bagi kita yang menjalani bisnis tersebut.
§ Para pembaca dapat lebih memahami dan memaknai pentingnya belajar bisnis
§ Bagi generasi muda, khususnya mahasiswa mulailah berbisnis dari hati dan secara tekun
§ Dalam melakukan atau menjalankan bisnis bagi pemula kita dapat bertanya kepada pembisnis atau
pengusaha yang sudah sukses dalam dunia bisnisnya.
Demikianlah makalah mengenai bisnis yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap kepada
pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukkan yang positif demi penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan faedah bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Widyatmini.1996.DiktatPengantarBisnis.Gunadarma:Jakarta.
Solihin Ismail.2006.PengantarBisnis.PrenadaMedia:Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
http://nataliadwi.blogspot.com/2010/10/kata-pengantar-tiada-kata-yang-pantas.html