Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA

DOSEN PEMBIMBING :

Safra Ria kurniati,S.kep,Ns,M.kep

DISUSUN OLEH :

1. Dini Noviadi
2. Jesica fitriani
3. Riana saputri

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hasirat Allah SWT., karena berkat limpahan rahmat serta hidayahNya,
kami diberikan kekuatan untuk dapat menyusun makalah ini dengan judul KONSEP DASAR
KEPERAWATAN KELUARGA ‘’’ Semoga Makalah yg kami buat ini dapat menjadi salah satu
referensi untuk para pembaca, dan menambahkan wawasan melalui makalah yang kami buat,
yang tentunya bisa membantu para pembaca untuk tahu lebih lanjut .

Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, kami menyadari juga bahwa
makalah ini masih mempunyai kelemahan sebagai kekurangannya. Karena itu, kami berharap
agar pembaca berkenan menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan,
kami menyampaikan rasa terima kasih dengan setulus-tulusnya. Akhir kata, kami berharap agar
makalah ini dapat membawa manfaat kepada pembaca.

TanjungPinang, Juni 2021

Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi keperawatan keluarga


B. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
1. UPAYA PROMOTIF
2.UPAYA PREVENTIF
3.UPAYA KURATIF
4.UPAYA RAHABILITATIF
5.UPAYA RESOSIALITATIF

C.Peran dan Fungsi Keperawatan Keluarga

1.Peran Perawat dalam Keperawatan Keluarga

D.Tend dan issu keperawatan keluarga

1.Trend dan isu Global


2.Trend dan Isu Nasional
3.Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang muncul di
indonesia
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang
lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang


ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur.

Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai
tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Asuhan
Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek
keperawatan degan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga. ( Setiadi,
2008).

B.TUJUAN

Adapun tujuan didalam pembuatan makalah ini adalah:

1. mengetahui defenisi keperawatan keluarga


2. ruang lingkup keperawatan keluarga
3. apa saja peran perawat dalam keperawatan keluarga
4. trend dan issu keperawatan keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Keperawatan Keluarga

Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978), mendefinisikan perawatan kesehatan


keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan
pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan. ( Nasrul Effendi, 1998). Asuhan Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan degan sasaran keluarga dengan tujuan
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan keluarga. ( Setiadi, 2008).

Tujuan Keperawatan Keluarga Tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga adalah meningkatkan status kesehatan keluarga agar keluarga dapat
meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan keluarga.

1. Tujuan Umum Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga


dalam meningkatkan, mencegah, memelihara kesehatan mereka sehingga status
kesehatannya meningkat dan mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara
produktif.

2. Tujuan Khusus Untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan


keluarga dalam hal ini :

a) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan


yang dihadapi.

b) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan


dasar daam keluarga.

c) Meningktakan kemampuan keluarga dalam memgambil keputusan yang tepat

d) Meningkatkan kemampuan keluarga memberikan asuhan keperawatan terhadap


anggota keluarga yang sakit.

e) Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya


B. Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
Ruang lingkup praktik keperawatan keluarga meliputi: upaya-upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan
(kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Mengembalikan serta memfungsikan kembali
baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif
dan resosialitatif.
1.UPAYA PROMOTIF, Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. UPAYA PREVENTIF, upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan :
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui

3. UPAYA KURATIF, Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-
anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan :

a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing),


b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah
sakit,
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas,
d. Perawatan payudara,
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

4. UPAYA RAHABILITATIF, Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan


bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok
tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan
lainnya., dilakukan melalui kegiatan :

a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang maupun kelainan bawaan,
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya
TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke : fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat.

5. UPAYA RESOSIALITATIF, Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan


individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompokkelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila
(WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat
untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan
penjelasan dengan pengertian atau batasanbatasan yang jelas dan dapat dimengerti Sasaran
Pelayanan Keperawatan Keluarga Sasaran pelayanan keperawatan keluarga :

a. Keluarga sehat. Jika seluruh anggota keluarga dalam kondisi sehat tetapi
memerlukan antisipasi terkait dengan siklus perkembangan manusia dan tahapan
tumbuh kembang keluarga. Fokus intervensi keperawatan terutama pada promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Keluarga risiko tinggi dan rawan kesehatan. Jika satu atau lebih anggota keluarga
memerlukan perhatian khusus. Keluarga risiko tinggi termasuk keluarga yang
memiliki kebutuhan untuk menyesuaikan diri terkait siklus perkembangan
anggota keluarga, keluarga dengan faktor resiko penurunan status kesehatan
misalnya: bayi BBLR, balita gizi buruk/ kurang, bayi/balita yang belum
diimunisasi, bumil anemi.
c. Keluarga yang memerlukan tindak lanjut. Keluarga yang anggota keluarganya
mempunyai masalah kesehatan dan memerlukan tindak lanjut pelayanan
keperawatan/ kesehatan misalnya: klien pasca hospitalisasi penyakit kronik,
penyakit degeneratif, tindakan pembedahan, penyakit terminal.
Jenis Pelayanan Keperawatan Keluarga
a. Hospice Hospital Care Unit ini berada di dalam rumah sakit dan merupakan suatu
unit tersendiri dalam struktur organisasi rumah sakit.
b.Hospice Adakalanya klien dalam keadaan tidak memerlukan pengawasan ketat atau
tindakan khusus lagi, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan
pengawasan tenaga kesehatan., klien kemudian dirawat di suatu tempat khusus
(hospis) yang berada di luar lingkungan rumah sakit.
c.Hospice Home Care. Perawatan di rumah merupakan kelanjutan perawatan di rumah
sakit. Pada perawatan di rumah, keluarga mempunyai peran yang lebih menonjol.
Sebagian besar tindakan perawatan dilaksanakan oleh keluarga

C. Peran dan Fungsi Keperawatan Keluarga

1. Peran Perawat dalam Keperawatan Keluarga

Dalam memberikan asuhan perawatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan
oleh perawat antara lain:

a. Pemberian asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit


b. Pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluarga
c. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga
d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan
perawat mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga
dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk
merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang
sehat.

Peran perawat keluarga menurut Mubarak (2006), dalam melakukan perawatan kesehatan
keluarga adalah:
a) Educator Perawat kesehatan keluarga harus mampu memberikan pendidikan kesehatan
kepada keluarga agar keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga
secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
b) Koordinator (Coordinator) Koordinasi merupakan salah satu peran utama perawat yang
bekerja dengan keluarga. Klien yang pulang dari rumah sakit memerlukan perawatan
lanjutan di rumah, maka perlu koordinasi lanjutan asuhan keperawatan di rumah.
Program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin pada keluarga perlu pula
dikoordinasikan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam penanggulangan. Koordinasi
diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat
tercapai.
c) Pelaksana perawatan dan pengawasan perawatan langsung Kontak pertama perawat
kepada keluarga dapat melalui anggota keluarganya yang sakit. Perawat yang bekerja
dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di rumah sakit bertanggung
jawab dalam memberikan perawatan langsung atau mengawasi keluarga memberikan
perawatan pada anggota yang sakit di rumah sakit, perawat melakukan perawatan
langsung atau demonstrasi asuhan yang disaksikan oleh keluarga dengan harapan
keluarga mampu melakukan di rumah, perawat dapat mendemonstrasikan dan mengawasi
keluarga melakukan peran langsung selama di rumah sakit atau di rumah oleh perawat
kesehatan masyarakat.
d) Pengawas kesehatan Perawat mempunyai tugas home visit yang teratur untuk
mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e) Konsultan atau penasehat Perawat sebagai narasumber bagi keluarga didalam mengatasi
masalah kesehatan. Hubungan perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat harus
bersikap terbuka dan dapat dipercaya dengan demikian keluarga mau meminta nasehat
kepada perawat tentang masalah yang bersifat pribadi. Pada situasi ini perawat dipercaya
sebagai narasumber dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.
f) Kolaborasi Perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit
atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal.
g) Advokasi Keluarga seringkali tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai di masyarakat,
kadang kala keluarga tidak menyadari mereka telah dirugikan, sebagai advokat klien
perawat berkewajiban melindungi hak keluarga, misalnya keluarga dengan sosial
ekonomi yang lemah sehingga keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhannya, perawat
juga dapat membantu keluarga mencari bantuan yang mungkin dapat memenuhi
kebutuhan keluarga.
h) Fasilitator Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga di dalam
menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Keluarga sering tidak
dapat menjangkau pelayanan kesehatan karena berbagai kendala yang ada. Kendala yang
sering dialami keluarga adalah keraguan di dalam menggunakan pelayanan kesehatan,
masalah ekonomi, dan masalah sosial budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator
dengan baik maka perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan
misalnya sistem rujukan dan dana sehat
i) Penemu kasus Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah
mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan penyakit
atau wabah.
j) Modifikasi lingkungan Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan
baik lingkungan rumah maupun lingkungan masyarakat agar dapat tercipta lingkungan
yang sehat

D.Tend dan issu keperawatan keluarga

trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :

1. Trend dan isu Global :

a. Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku kekuarga.
b. Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga penyebarannya
semakin meluas.
c. Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi penduduk
yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh terhadap interaksi
keluarga yang berubah.
d. Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketak
serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas
pendidikan.
e. Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan
kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.

2. Trend dan Isu Nasional :

a. Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanankesehatan.


b. Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
c. Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang kesehatan.
d. Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah kesehatan
masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga miskin serta asuransi
kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak mampu.

3. Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang muncul di
indonesia :

a. Sumberdaya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta belum
adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita
b. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga kesehatan.
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan sebagian besar masih bersifat pasif.
d. Masih tingginya biaya pengobatan khususnya di sarana-sarana pelayanan kesehatan
yang memiliki kualitas baik.
e. Pengetahuan dan ketrapilan perawat yang masih perlu ditingkatka.
f. Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang belum
berkembang.
g. Pelayanan keperawatan keluarga yang belum berkembang meskipun telah disusun
telh disusun pedoman pelayanan keluarga namun belum disosialisaikan secara
umum.
h. Geografis Indonesia yang sangat luas namun belum di tunjang dengan fasilitas
transfortasi yang cukup.
i. Kerjasama program lintas sektoral belum memadai.
j. Model pelayanan belum mendukung peran aktif semua profesi.
k. Lahan praktek yang terbatas.
l. Sarana dan prasarana pendidikan juga terbatas.
m. Rasio pengajar dan mahasiswa yang tidak seimbang.
n. Keterlibatan berbagai profesi selama menjalani pendidikan juga kurang.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai
tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara.

B.Saran

Didalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan serta kekurangan,maka dari
itu,kami dari kelompok mengharapkan saran serta kritikan yang bermanfaat untuk kami
kedepannya,kelompok mengucapkan maaf serta terima kasih atas kesempatan dalam pembuatan
makalah tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Luan, B. M. (2007). Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: STIK Sint Carolus
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G.(2013) Family nursing: Research, theory &
practice 8.

Kaakinen, Gedaly-Duff, Coehlo & Hanson. (2010). Family health care nursing: Theory, practice
& Research 9. Maglaya, A.S (2015). Nursing practice in the community

Anda mungkin juga menyukai