diperlukan untuk membantu ibu menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik, perubahan psikologis
dan
perubahan peran pada ibu postpartum, baik peran sebagai pendidik, pemberi asuhan, maupun
sebagai
konselor.
dibutuhkan oleh seorang wanita dalam mengahadapi aktivitas dan peran barunya
sebagai ibu pada beberapa minggu atau bulan pertama setelah melahirkan, baik
dari segi fisik maupun psikis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan
baik, tetapi ada sebagian lainnya yang tidak berhasil menyesuaikan diri dan
penghargaan dan pernyataan bahwa ia adalah ibu yang baik. Bantuan atau
keluarga lain juga petugas kesehatan. Bila pasangan kurang memberikan dukungan
saat ibu memasuki masa postpartum, hal ini bisa menjadi pemicu munculnya
kejadian depresi postpartum, karena ibu postpartum merasa kurang dicintai dan
dihargai.
mengalami perubahan.
dialami ibu pada hari ketujuh sampai 8 minggu setelah melahirkan, dan dalam
kasus yang lebih parah, bisa berlanjut selama setahun (Mansur, 2009:157). Depresi
postpartum merupakan salah satu bagian integral dari permasalahan gangguan jiwa
DEPRESI
status sosial, ekonomi, dan pendidikan. Bahkan menurut WHO, depresi adalah
masalah yang serius karena merupakan urutan keempat penyakit di dunia. Sekitar
20% wanita dan 12% pria, pada suatu waktu dalam kehidupannya pernah
mengalami depresi, yaitu kesedihan berkepanjangan, motivasi menurun, dan
kurang tenaga untuk melakukan kegiatan sehari-hari (Keliat et al., 2011: 20).
Menurut Keliat et al. (2011: 20) depresi adalah gangguan mood, kondisi
perasaan, aktivitas) seseorang ditandai dengan pikiran negatif pada diri sendiri,
suasana hati menurun, kehilangan minat atau motivasi, pikiran lambat serta
2009).
dkk, 2009).
dkk, 2005).