Juniati
Pengertian Ibadah
Ibadah menurut bahasa taat, pasrah, mengabdi, merendahkan diri dan semacamnya kepada Allah swt.
Sebagai pencipta alam semesta berikut isinya. Sedangkan menurut istilah ibadah adalah segala ketaatan
yang dilakukan hanya kepada Allah untuk mendapatkan ridho-Nya.
Secara umum ibadah berarti bakti manusia kepada Allah SWT,karena didorong dan dibangkitkan oleh
aqidah tauhid.
Ibadah itulah tujuan hidup manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Adz-dzaariat :56, yang
artinya : “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka meangabdi (ibadah)
kepada-Ku”.
Defenisi Ibadah dirumuskan oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah sebagai berikut :
“Ibadah adalah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada ALLAH, dengan mentaati segala perintah-
perintah-Nya, menjauhi segala larangan-laranganNya dan mengamalkan segala yang di izinkanNya.”
Salah satu wujud dari rasa sykur kita kepada Allah swt adalah dengan beribadah kepada-Nya.
Macam-macam Ibadah
1. Ibadah Umum (am)
Adalah segala amalan atau perbuatan yang dilakukan oleh manusia dan bersifat umum yang
pelaksanaannya tidak ditentukan dalam Islam.
Dalam hal ibadah umum berlaku qaidah fiqh bahwa segala urusan muamalah dibolehkan kecuali
yang dilarang atau ada pelarangan.
Prinsip-prinsip muamalah antara lain :
- Saling meridhoi atau adanya kesepakatan antara kedua belah pihak
- Al-adhlu (adil) yaitu memihak pada kebenaran
- Mengandung unsur manfaat/mashlahat
- Bebas dari semua yang bersifat curang
Rukun ibadah
1. Ikhlas
2. Itthiba’ (mengikuti tuntunan Rasul)
b. Tayammum
Dilakukan karena :
- Tidak mendapatkan air
- Dalam perjalanan
- Dalam keadaan sakit yang tidak boleh kena air
Tata caranya :
Apabila kamu berhalangan memakai/menggunakan air maka tayammumlah dengan debu yang
baik sebagai pengganti dari air untuk berwudhu dan mandi wajib. Maka letakkanlah kedua
tanganmua pada debu lalu tiuplah keduanya dengan ikhlas niatmua karena Allah sambil
membaca basmala kemudian usaplah wajahmu dan kedua tanganmu sampai siku.
c. Mandi
Yang menyebabkan orang bersuci atau mandi wajib adalah :
- Haidh
- Nifas
- Junub
- Masuk Islam
Apabila kamu berjanabah karena mengeluarkan mani, atau bertemunya dua persunatan atau
kamu hendak menghadiri shalat jumat atau kamu baru lepas dari haidh atau nifas maka
hendaklah kamu mandi. Landasan dari ketiga persoalan di atas adalah (QS. Al-Maidah: 6).
Rukun mandi wajib:
1. Niat dalam hati
2. Mencuci tangan
3. Mencuci daerah sekitar kemaluan atau yang terkena najis dengan tangan kiri
4 Mencuci tangan kembali
5. Berwudhu seperti hendak sholat
6. Menyela-nyela kepala sampai ke pokok rambut
7. Menyiram badan yang sebelah kanan tiga kali dan bagian kiri tiga kali serta kepala setelah itu
mandi seperti biasa
8. Tertib
Catatan :
Membersihkan tempat atau yang apapun yang terkena najis. Untuk menghilangkan najis kita
menggunakan sabun atau yang sejenisnya, begitu juga bagian kepala menggunakan sampo atau
yang sejenis.
Najis adalah kotoran yang datang dari dalam diri kita sedangkan hadats adalah kotorang yang
berasal dari luar badan kita.
Rukun shalat :
Berdiri tegak
Niat
Takbiratul ihram
Membaca al-fatihah
Ruku’
I’tidal
Sujud
Duduk di antara dua sujud
Tasyahud
Shalawat atas nabi
Salam ke kiri dan ke kanan
Tertib
Dirikanlah shalat karena sesungguhnya shalat mampu mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar
(QS. 29:45)
Pelaksanaan pokok-pokok Ibadah merupakan realisasi adanya aqidah atau iman, ibadah dan aqidah
adalah penting bagi manusia secara filsafat, sosiologis dan psikologis. Tetapi secara hukum, pokok-
pokok ibada itu adalah wajib atau fardhu atas tiap-tiap muslim, artinya sesuatu yang dimestikan atau
diharuskan dan bila ditunaikan mendapat pahala.
Fardhu itu ada dua macam, yaitu:
1. Fardhu A’in adalah wajib bagi tiap-tiap muslim yang telah dewasa baik perempuan maupun laki-
laki
2. Fardhu kifayah adalah apabila telah dilakukan seorang atau lebih maka anggota-anggota masyarakat
islam lainnya bebas dari kewajiban itu
Lawan dari pada wajib atau fardhu ialah haram (larangan). Larangan itu apabila dikerjakan mendapat
mendapat dosa yang berujung kepada siksaan. Antara perbuatan wajib dan perbuatan haram,ada tiga
macam perbuatan yaitu :
1. Perbuatan yang masuk sunnah (diutamakan),mustahab (diharapkan) atau mandub
(dianjurkan).Perbuatan yang termasuk kategori ini,bila dilaksanakan mendapat pahala dan bila
ditinggalkan tidak mendapat siksaan.
2. Perbuatan yang termasuk mubah atau jaiz, yaitu perbuata yang diperkenankan.Bila dilaksanakan
atau tida.tidak mendapat pahala atau siksaan.
3. Perbuatan yang makruh, yang apabila tidak dilakukan mendapat pahala, sedang apabila dilakukan
tidak mendapat siksaan maupun pahala