Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Keperawatan

Volume 13 Nomor 1, Maret 2021


e-ISSN 2549-8118; p-ISSN 2085-1049
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MENTAL


PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-19: LITERATUR REVIEW
Nurfadillah*, Rosyidah Arafat, Saldy Yusuf
Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Tamalanrea Indah, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi
Selatan, Indonesia 90245
*nurfadhillahsabir28@gmail.com

ABSTRAK
Seiring dengan bertambahnya kasus terkonfirmasi COVID-19 menjadi tantangan besar bagi staf medis
terkhusus perawat sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien COVID-19, hal ini menjadikan
perawat cenderung lebih berisiko menimbulkan masalah kesehatan mental. Sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan mental
yang dialami perawat pada masa pandemi COVID-19. Studi ini merupakan literatur review yang
dianalisa dengan menggunakan PI(E)O dengan mengidentifikasi artikel-artikel ilmiah cross-sectional
study yang diterbitkan dari tahun 2002-2020, berbahasa inggris dan full text. Database yang digunakan
yaitu PubMed, Wiley, Science Direct dan Google Scholar dengan total artikel 2805 teridentifikasi
dengan menggunakan kata kunci Nursing OR Nurses AND COVID-19 OR Coronavirus AND MERS
OR Middle East Respiratory Syndrome AND SARS OR Severe Acute Respiratory Syndrome AND
mental health OR Anxiety OR Depresi OR stress AND Factor OR Influencing. Hasil studi didapatkan 7
artikel yang membahas faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan mental perawat di masa
pandemic COVID-19, diantaranya faktor personal meliputi usia, jenis kelamin seorang wanita, sudah
menikah, memiliki anak, memiliki orang tua yang berumur lansia, berprofesi sebagai seorang perawat
dan bekerja di tempat yang berisiko tinggi. Sedangkan, faktor situasional yang mempengrauhi
kesehatan mental, diantaranya risiko paparan, dukungan social, APD, stigma dan beban kerja.
Kesehatan mental perawat sebagai frontline dimasa pandemic menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, oleh sebab itu meminimalkan faktor-faktor situasional dapat menurunkan tingkat atau
gejala kesehatan mental perawat.

Kata kunci: covid-19, mental health, mers, nursing, sars

DESCRIBE FACTORS AFFECTING THE MENTAL HEALTH NURSE’S DURING


PANDEMIC COVID-19: LITERATURE REVIEW

ABSTRACT
Along with the increasing number of confirmed cases of COVID-19, it becomes a big challenge for
medical staff, especially nurses, as the frontline in handling COVID-19 patients, this makes nurses
more likely to cause mental health problems. So, this research aims to describe the factors that affect
mental health problems experienced by nurses during the pandemic COVID-19. This study is a
literature review analyzed using PI(E)O by identifying cross-sectional study scientific articles
published from 2002-2020, in English and in full text. The databases used are PubMed, Wiley,
ScienceDirect, and Google Scholar with a total of 2805 articles identified using the keywords Nursing
OR Nurses AND COVID-19 OR Coronavirus AND MERS OR Middle East Respiratory Syndrome
AND SARS OR Severe Acute Respiratory Syndrome AND Mental health OR Anxiety OR Depression
OR Stress AND Factor OR Influencing. The results of the study found seven articles discussing factors
that influence mental health problems of nurses during the pandemic COVID-19, including personal
factors that are; age, the gender of a woman, married, having children, having elderly parents,
working as a nurse, and work in high-risk places. Meanwhile, situational factors that affect mental
health include the risk of exposure, social support, PPE, stigma, and workload. Nurse's mental health
as a frontline during a pandemic is very important to note, therefore minimizing situational factors
can reduce the level of symptoms of mental health nurses.

125
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Keywords: COVID-19, mental health, mers, nursing, sars

PENDAHULUAN
Pada awal tahun Januari 2020, World Health Organitation (WHO) mengumumkan COVID-19
sebagai wabah penyakit coronavirus terbaru pada Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC) dan pada bulan Maret 2020 COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi (World
Health Organization (WHO), 2020). COVID-19 merupakan penyakit pneumonia jenis baru
yang muncul dan dilaporkan terjadi sejak akhir bulan Desember 2019 di kota Wuhna, China
dan telah menyebar dengan cepat ke negara lain di seluruh dunia (Li et al., 2020). Pada 26
Juni 2020 total 9.473.214 kasus secara global dengan kematian 484.249 orang (CFR 5,1%) di
215 negara terjangkit, Indonesia sebanyak 51.427 kasus dengan kematian 2.683 (CFR 5,2%)
lebih tinggi dari global dan Sulawesi Selatan sebanyak 1907 kasus terkonfirmasi covid-19
dengan kematian 80 orang (CFR 3,5 %) dengan urutan ke 3 terbanyak se-Indonesia dan
diperkirakan jumlah kasus terus bertambah sampai waktu yang belum dapat ditentukan
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), 2020).

Seiring dengan bertambahnya kasus terkonfirmasi COVID-19, menjadi masalah besar bagi
staf medis terkhusus perawat sebagai garda terdepan (frontline) dalam penangan pasien
COVID-19, hal ini menjadikan perawat cenderung lebih berisiko terpapar infeksi karena
merawat secara langsung pasien ditambah jam kerja lebih lama dari biasanya (Lai et al., 2020).
Selain faktor risiko infeksi, perlindungan yang kurang memadai misalnya alat pelindung diri
(APD) yang kurang dan tidak sesuai standar, pekerjaan yang relatif lebih banyak, diskriminasi,
frustasi, isolasi sehingga berkurangnya kontak dengan kelurga serta adanya kelelahan (Kang,
Li, et al., 2020). Selain itu pada temuan lain menunjukkan bahwa pandemi COVID-19
mengakibatkan peningkatan beban kerja (Cai et al., 2020), kelelahan yang tinggi (Cao et al.,
2020), dukungan yang buruk dari keluarga dan teman-teman (Kim & Choi, 2016) serta
stigmatisasi yang dihadapi oleh staf medis (Khanal et al., 2020). Hal inilah yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan mental bagi perawat sebagai garda terdepan.

Pada awal pandemi COVID-19 dilakukan survei terhadap 1257 staf medis di 34 rumah sakit
di Cina menemukan bahwa 1/2 responden mengalami depresi ringan dan 1/3 menderita
insomnia, diantaranya hampir 16% perawat, wanita, front line yang menunjukkan gejala
depresi sedang atau berat, kecemasan, insomnia, dan tekanan yang lebih serius (Lai et al.,
2020). Selain itu, dilaporkan juga staf medis mengalami tekanan emosional, tekanan mental
dan tekanan kerja serta dampak negatif pandemi COVID-19 seperti peningkatan kecemasan,
depresi, stress pasca trauma, kesepian dan ketidakberdayaan (Xiang et al., 2020b; Xiang et al.,
2020; Bao, Sun, Meng, Shi, & Lu, 2020; Cai et al., 2020).

Masalah kesehatan mental staf medis juga terjadi pada wabah severe acute respiratory
syndrome (SARS), dimana staf medis mengalami tekanan psikologis yang muncul secara
bertahap dimulai dari ketakutan dan kecemasan, kemudian gejala depresi, gejala stres pasca
trauma yang dapat berlangsung lama (P. Wu et al., 2009). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu berprofesi perawat, ketakutan akan penularan infeksi keluarga, teman, dan teman
kerja, isolasi sosial, stres kerja, merasakan ketidakpastian dan stigmatisasi (Bai et al., 2004;
Maunder et al., 2004). Selain itu, masalah kesehatan mental juga dirasakan pada petugas
kesehatan selama wabah middle east respiratory syndrome (MERS), dimana petugas
kesehatan mengalami tingkat stres tinggi dan mengakibatkan post-traumatic stress disorder
(PTSD) (Lee et al., 2018; Tam et al., 2004), yang dipengaruhi oleh factor stigma, kekerasan,
dan stress (Park et al., 2018).

126
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Berdasarkan hasil temuan beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa masalah kesehatan
mental pada staf medis terkhususnya perawat dalam masa pandemi sangat penting untuk
diperhatikan, namun belum terdapat review artikel yang memaparkan secara khusus mengenai
faktor yang mempengaruhi kesehatan mental perawat selama pandemi. Oleh karena itu, kami
melakukan literatur review untuk menggambarkan secara jelas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan mental perawat pada masa pandemic COVID-19.

METODE
Studi ini merupakan literatur review yang dianalisa dengan menggunakan PI(E)O (patient,
intervention/exposure and outcome) dengan mengidentifikasi semua jenis artikel tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental perawat pada masa pandemi COVID-19
(Eriksen & Frandsen, 2018). Database elektronik yang digunakan adalah PubMed, Wiley
Online Library, Science Direcct dan Google Scholar.

Pubmed Science Direct Wiley Online Library Google Scholar

30 208 197 2370


Identification

Artikel diidentifikasi
(n = 2805)
Filter:
 Tahun publikasi: 2002-2020
 English
 Full text
 Jurnal/artikel, research artikel.
(n = 373)
Screening

Hasil disaring
(n = 2432 )

Ekslusi:
Artikel ganda, tidak dapat
terdownload
(n = 6)
Eligibility

Artikel yang layak (n = 2426)

Eksklusi:
Tidak sesuai dengan pertanyaan
penelitian
(n = 2419)
Included

Artikel yang inklusi (n = 7)

Gambar 1. Algoritma pencarian artikel

Tabel 1.
Sintesis Grid

127
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Design
Penulis/ Tujuan Sampel Variabel dan
Penelitia Hasil Penelitian
Negara Penelitian Penetilian instrumennya
n
(Park et Untuk A cross- Sebanyak 187 Variabel yang Kesehatan mental
al., mengidentifi sectional peserta diteliti; perawat selama
2018), kasi efek (nonprobability  Kesehatan Mental, epidemi MERS-CoV,
Korea langsung dan sampling). menggunakan ditentukan oleh efek
Selatan tidak Kriteria inklusi; instrumen Short langsung dan efek
langsung Perawat ruang Form-36 (SF-36), tidak langsung.
kesehatan isolasi, unit terdiri 36 item, 8 Pada efek langsung,
mental perawatan subskala. terdapat pengaruh
perawat. intensif, unit  Stres, yang signifikan dari
gawat darurat, menggunakan ketahanan dan stigma
kantor instrumen terhadap kesehatan
pengendalian Perceived Stress mental saat
infeksi, bangsal Scale-10 (PSS-10), mengontrol stress
pernapasan, dan terdiri dari 10 item. (p<0,001).
klinik rawat  Ketahanan, Sedangkan pada efek
jalan. menggunakan tidak langsung,
instrumen stigma dan ketahan
Dispositional memberikan efek
Resilience Scale-15 melalui stress
(DRS-15), terdiri (p<0,001).
dari 15 item, 3
subskala.
 Stigma,
menggunakan
skala stigma yang
baru
dikembangkan
tentang MERS-
CoV, yang terdiri
dari 13 item.
(Chen Untuk A cross- Sebanyak 178 Variabel yang Faktor-faktor yang
et al., mengevaluas sectional responden, diteliti; mempengaruhi
2020), i status yang diabgi  Data demografi kesehatan mental
China kesehatan menjadi 2  Kondisi mental, pada 2 kelompok
mental, kelompok yaitu menggunakan tidak ada perbedaan
stressor dan T1 (perawat kuesioner Self yang siginifikan
penyesuaian yang bekerja di Reporting dalam status
diri perawat bangsal isolasi Questionnaire-20 demografi. Namun,
di bangsal selama 7-10 (SQQ-20), yang terdapat faktor utama
isolasi. hari) dan T2 mencakup yang mempengaruhi
(perawat yang kecemasan, kesehatan mental
bekerja di depresi, dan gejala yaitu stress dan
bangsal isolasi somatik. status anak tunggal
selama 2  Stresor dan insiden (p<0,05). Selain itu
bulan). serta penyesuaian penyebab stress yang
Kriteria inklusi: diri, menggunakan paling umum pada
Perawat klinis kuesioner yang kelompk T1 yaitu
yang merawat digabungkan dari populasi terinfeksi
pasien COVID- beberapa literatur yang besar,
19 selama lebih yang terdiri dari 20 infektivitas tinggi,
dari seminggu item, 4 dimensi. prihatin terhadap

128
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dan menyetujui, status kesehatan


serta sukarela keluarga, mortalitas
untuk tinggi jika tidak
berpartisipasi. diobati tepat waktu.
Sedangkan untuk T2
jangka waktu
pandemic yang lama,
terpisah dari
keluarga.
(Kang, Untuk A cross- Sampel Variabel yang Hasil penelitian
Ma, et mengeksplor sectional penelitian diteliti; menunjukkan faktor
al., asi status study diantaranya  Data demografi yang mempengaruhi
2020), kesehatan dokter atau  Risiko paparan kesehatan mental
China mental staf perawat yang  Layanan kesehatan secara signifikan
medis dan bekerja di mental yang yaitu faktor risiko
keperawatan Wuhan dari 29 diakses paparan termasuk
di Wuhan, Januari 2020,  Kebutuhan pasien terinfeksi,
kemanjuran hingga 4 psikologis keluarga, teman,
perawatan Februari 2020,  Status kesehatan kolega, tetangga,
psikologis yang berjumlah  Kesehatan mental teman serumah
yang diakses, 994 peserta, dengan dengan gejala yang
dan termasuk 183 menggunakan dicurigai (p<0,05).
kebutuhan (18,4%) dokter kuesioner Patient
perawatan dan 811 Kesehatan mental
Health mempengaruhi
psikologis. (81,6%) Questionnare
perawat. persepsi kesehatan
(PHQ-9) untuk fisik secara subjektif.
depresi, Selain itu tidak ada
Generalized perbedaan signifikan
Anxiety Disorder dalam hal demografi
(GAD-7) untuk (p>0.05).
kecemasan,
Insomnia Severity
Index (ISI) untuk
insomnia, dan
Impact of Event
Scale-Revised
(IESR) untuk
menilai respon
terhadap kejadian.
(Han et Untuk A cross- Sampel Variabel yang Faktor-faktor yang
al., mengetahui sectional penelitian diteliti; mempengarhui
2020), kecemasan survey berjumlah  Demografi depresi dan
China dan depresi 22.034 perawat  Infeksi COVID-19, kecemasan, yaitu:
perawat yang bekerja di yang menggunakan jenis kelamin, usia,
klinis garis 14 rumah sakit kuesioner status perkawinan,
depan. kota di Provinsi membahas tentang perlu merawat anak-
Gansu, Cina, kekhwatiran terkait anak, perlu merawat
yang dilakukan COVID-19 dan kerabat lanjut usia,
antara 7-10 dampaik COVID- bekerja di rumah
Februari 2020. 19 pada perawat. sakit yang ditunjuk,
 Kecemasan dengan bekerja di daerah
menggunakan dengan paparan
kuesioner Self- COVID-19, dan
Rating Anxiety merawat pasien yang

129
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Scale (SAS) yang terkonfirmasi


terdiri dari 20 item. COVID-19 atau
 Depresi dengan dicurigai. mengambil
menggunakan cuti dari pekerjaan,
kuesioner Self- menghindari kontak
Rating Depression dengan keluarga dan
Scale (SDS) yang teman-teman, dan
terdiri dari 20 item. ingin mendapatkan
lebih banyak
pengetahuan yang
terkait COVID-19
(p<0.001).
(Pourali Untuk A cross- Sampel Variabel yang Faktor yang
zadeh et menilai sectional berjumlah 441 diteliti; mempengaruhi
al., dampak responden dari  Demografi tingkat kecemasan
2020), psikologis 25 RS.  Kecemasan yang secara signifikan
Iran dari wabah Kriteria inklusi; diukur dengan yaitu perempuan,
COVID-19 Perawat yang menggunakan bekerja di rumah
pada perawat bekerja di salah kuesioner sakit yang ditunjuk,
di RS satu RS di Generalized dicurigai terinfeksi
Universitas GUMS selama Anxiety Disorder COVID-19, APD
Ilmu pandemic (GAD-7). yang tidak memadai
Kedokteran COVID-19 dan  Depresi yang (p<0,05). Sedangkan
Guilan. memiliki akses diukur dengan depresi yang
ke platform menggunakan dipengaruhi secara
elektronik. Patient Health signifikan oleh faktor
Questionnaire perempuan, memiliki
(PHQ-9). penyakit kronis,
dicurigai atau
terinfeksi COVID-19
serta APD yang tidak
memadai (p<0,05).
(Wang Untuk A cross- Sebanyak 202 Variebel yang Hasil penelitian
et al., menyelidiki sectional peserta dari 3 diteliti: menunjukkan bahwa
2020), faktor-faktor and RS tersier yang  Demografi faktor yang
China yang correlatio dipilih secara  PTSD, mempengaruhi post-
berpotensi nal study acak dari Hubei menggunakan traumatic stress
terlibat provinsi di Cina kuesioner PTSD disorder (PTSD)
dalam PTSD dengan kriteria Checklist-Civilian adalah usia 29-40
pada perawat inklusi; (PCL-C) tahun (p<0.001),
yang terpajan 1. Staf Perawat;  Koping, perempuan
COVID-19 2. Perawat yang menggunkan (p<0,001),
di Cina. terpajan kuesioner Simple pengalaman kerja 6-
COVID-19. Coping Style 19 tahun (p<0,001)
Sedangkan, Questionnaire dan tidak puas
kriteria eksklusi (SCSQ) dengan kinerja
1. Perawat (p<0.001). Selain itu
tidak mau PTSD berkorelasi
disurvei; negative dengan
2. Asisten coping positif,
perawat. begitupula
sebaliknya (p<0.05).

(Maund Untuk A cross- Sebanyak 1557 Variabel yang Hasil penelitian


er et al., mengukur sectional staf medis di 3 diteliti: menunjukkan bahwa

130
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

2004), tekanan study RS Toronto  Demografi tekanan psikologis


Kanada psikologis pada Mei dan  Tekanan dipengaruhi oleh
staf medis Juni 2003, Psikologis, diukur beberapa faktor,
dan faktor- dengan 430 dengan yaitu: ketakutan,
faktor yang perawat menggunakan isolasi sosial, stres
mungkin (27,6%). kuesioner Impact kerja, kontak dengan
mempengaru of Event Scale pasien SARS, profesi
hi. (IES) perawat, jenis
pekerjaan,
penghindaran,
ketidakpuasan
dengan sistem dan
proses, keraguan
tentang perlindungan
(p<0.001).

Hasil pencarian dibatasi tahun 2002-2020 serta memilih artikel cross-sectional study yang
relevan dengan pertanyaan penelitian. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian di
beberapa literatur, sebegai berikut: “Nursing OR Nurses” AND “COVID-19 OR
Coronavirus” AND “MERS OR Middle East Respiratory Syndrome” AND “SARS OR
Severe Acute Respiratory Syndrome” AND “mental health OR Anxiety OR Depresi OR
stress” AND “Factor OR Influencing” (Gambar 1). Didapatkan total artikel 2805
teridentifikasi, namun hanya 7 artikel yang membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan mental perawat di masa pandemic COVID-19 (Tabel 1).

HASIL
Hasil pencarian literatur didapatkan Kang, Ma, et al., (2020) memaparkan hasil penelitian di
masa pandemic COVID-19, pada 994 perawat dan dokter ditemukan hasil bahwa faktor risiko
pajanan mempengaruhi kesehatan mental dan mempengaruhi persepsi kesehatan fisik secara
subjektif, selain itu tidak ada perbedaan signifikan dalam hal demografi. Penelitian juga
dilakukan oleh Wang et al., (2020) pada 202 staf medis didapatkan hasil penelitian, faktor
yang mempengaruhi post-traumatic stress disorder (PTSD) pada pandemic COVID-19 adalah
jenis kelamin dan tingkat kepuasan kerja.

Penelitian lain dari Maunder et al., (2004) pada 1557 staf medis di 3 RS dengan jumlah
perawat 430 orang, didapatkan hasil tekanan psikologis pada wabah SARS dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu: ketakutan, isolasi sosial, stres kerja, kontak dengan pasien SARS,
profesi perawat, jenis pekerjaan, penghindaran, ketidakpuasan dengan sistem dan proses,
keraguan tentang perlindungan. Park et al., (2018) melakukan penelitian pada 187 perawat
yang bekerja di unit perawatan intensif (ICU), unit gawat darurat (IGD), kantor pengendalian
infeksi, bangsal pernapasan, dan klinik rawat jalan, didapatkan bahwa kesehatan mental
perawat selama epidemi MERS-CoV, ditentukan oleh efek langsung dan efek tidak langsung
seperti; stigma, kekerasan dan stress.

Penelitian juga dilakukan oleh Chen et al., (2020) pada 178 responden yang bekerja di
bangsal isolasi didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental
tidak ada perbedaan yang siginifikan dalam status demografi. Namun, terdapat faktor utama
yang mempengaruhi kesehatan mental yaitu stress dan status anak tunggl (p<0,05). Selain itu
penyebab stress yang paling umum yaitu populasi terinfeksi yang besar, infektivitas tinggi,
prihatin terhadap status Kesehatan keluarga, mortalitas tinggi jika tidak diobati tepat waktu,
jangka waktu pandemi yang lama dan terpisah dari keluarga.

131
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Selanjutnya penelitian dari Han et al., (2020) pada 22.034 perawat yang bekerja di 14 rumah
sakit kota di Provinsi Gansu, Cina, dan ditemukan hasil penelitian bahwa faktor-faktor yang
mempengarhui depresi dan kecemasan, yaitu: jenis kelamin, usia, status perkawinan, perlu
merawat anak-anak dan kerabat lanjut usia, bekerja di rumah sakit yang ditunjuk, bekerja di
daerah dengan paparan COVID-19, dan merawat pasien yang terkonfirmasi COVID-19 atau
dicurigai. mengambil cuti dari pekerjaan, menghindari kontak dengan keluarga dan teman-
teman, dan ingin mendapatkan lebih banyak pengetahuan yang terkait COVID-19 (p<0.001).

Pouralizadeh et al., (2020) memaparkan hasil penelitian pada 441 perawat yang bekerja di 25
RS Guilan University of Medical Sciences (GUMS) selama pandemic COVID-19, ditemukan
bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan secara signifikan yaitu perempuan,
bekerja di rumah sakit yang ditunjuk, dicurigai terinfeksi COVID-19, APD yang tidak
memadai (p<0,05). Sedangkan depresi yang dipengaruhi secara signifikan oleh factor
perempuan, memiliki penyakit kronis, dicurigai atau terinfeksi COVID-19 serta APD yang
tidak memadai (p<0,05).

PEMBAHASAN
Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini memberikan tekanan emosional dan dampak negatif
bagi kesehatan mental staf medis (Xiang et al., 2020). Kesehatan mental merupakan suatu
kondisi kesejahteraan dimana seseorang menyadari kemampuannya, dapat mengatasi masalah,
tekanan serta mampu bekerja secara produktif yang memberikan konstribusi kepada
masyarakat (World Health Organization (WHO), 2019).

Kesehatan mental yang dialami oleh perawat diantaranya sebanyak 39,1% mengalami
gangguan psikologis yaitu stress, kecemasan dan depresi (Chew et al., 2020; Y. Liu et al.,
2019; Dai et al., 2020; H. Cai et al., 2020). Selain itu, staf medis juga mengalami gejala
somatisasi yang lebih tinggi, gejala stress pasca-trauma (SPT), memiliki kualitas tidur buruk
(K. Wu & Wei, 2020); insomnia (W. Zhang et al., 2020; mengalami burnout (Y. Wu et al.,
2020), gejala obsesif-kompulsif (Zhang et al., 2020) dan post-traumatic stress disorder (PTSD)
(Wang et al., 2020). Hal ini dipengaruhi oleh faktor personal maupun situasional (Lazarus &
Folkman, 1984).

Faktor personal, dalam beberapa penelitian menyebutkan bahwa jenis kelamin perempuan
mengalami masalah kesehatan mental paling banyak dan tekanan psikologis jauh lebih tinggi,
jika dibandingkan dengan laki-laki (Han et al., 2020; Pouralizadeh et al., 2020; Wang et al.,
2020). Namun, penelitian lain menyebutkan bahwa kesehatan mental tidak memiliki
perbedaan secara signifikan dalam hal demografi (Chen et al., 2020; Kang, Ma, et al., 2020),
selain itu terdapat juga penelitian yang menyatakan bahwa laki-laki lebih cenderung
mengalami gejala depresi dan gangguan stress pasca-trauma (PTSD) (Song et al., 2020).
Selain jenis kelamin, usia juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh, dilaporkan bahwa
berusia 29-40 tahun atau 50an lebih mudah mengalami gejala depresi dan PTSD (Song et al.,
2020)(Wang et al., 2020), selain itu terdapat kematian tertinggi diusia lansia pada masa
pandemic yang mengakibatkan lansia cenderung mengalami stress sebagai dampak psikologis
(Qiu et al., 2020; Zhu et al., 2020). Namun, terdapat juga penelitian yang menyebutkan usia
25-31 tahun lebih mudah mengalami stress (Chekole et al., 2020), selain itu pada masa wabah
SARS usia di bawah 50 tahun lebih cenderung memiliki tingkat gejala stress yang tinggi (Wu
P et al., 2009), hal ini dikarenakan memperoleh sejumlah besar informasi dari media sosial
yang dapat memicu terjadinya stress (Qiu et al., 2020).

132
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Selanjutnya, status perkawinan juga mempengaruhi masalah kesehatan mental. Perempuan


yang sudah menikah memiliki ketakutan yang lebih besar untuk tertular, hal ini dikarenakan
tanggung jawab dan peran dalam keluarga (Han et al., 2020; C.-Y. Liu et al., 2020; Wu P et
al., 2009). Hal ini dihubungkan dengan seorang perawat yang memiliki anak (Han et al.,
2020) atau memiliki keluarga yang berusia 60 tahun atau lebih, juga cenderung mengalami
kecemasan dan depresi (Koksal et al., 2020).

Kemudian, bekerja sebagai seorang perawat juga mengalami tingkat kecemasan, depresi,
insomnia dan distress (Lai et al., 2020; Khanal et al., 2020). Didapatkan bahwa profesi
perawat mengalami stress 8 kali lebih mungkin dibandingkan dengan dokter (Chekole et al.,
2020). Hal ini juga diperberat jika perawat bekerja di daerah berisiko tinggi akan mengalami
2-3 kali lebih mungkin memiliki PTSD yang tinggi daripada mereka yang tidak memiliki
paparan tersebut (Wu P et al., 2009).

Faktor situasional, perawat yang bekerja sebagai frontline merupakan hal yang paling berisiko
terpapar virus, dikarenakan kontak langsung dengan pasien COVID-19 (C.-Y. Liu et al.,
2020; Kang, Ma, et al., 2020), sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terinfeksi dan
menginfeksi keluarga serta teman (kolega) (Lu et al., 2020)(W. Wu et al., 2020). Pada wabah
SARS kontak langsung perawat dengan pasien, akan meningkatkan risiko terinfeksi (Maunder
et al., 2004), namun pada masa epidemi paparan tidak hanya berasal dari pasien dan
lingkungan, melainkan dapat berasal dari teman atau kerabat dekat (Wu P et al., 2009),
sehingga perawat cenderung mengalami stress dan kecemasan (N. Lee et al., 2003; Varia et
al., 2003).

Kecemasan dan kekhawatiran perawat setelah kontak dengan pasien COVID-19 ditemukan
ada sekitar 50% yang mengalami pembatasan sosial (Han et al., 2020). Dilaporkan juga ada
sekitar 70% perawat memilih untuk mengasingkan diri dan menghindari menghadiri acara
sosial (Chen et al., 2020; Han et al., 2020), namun disisi lain perawat juga membutuhkan
dukungan dari keluarga dan teman dekat (Song et al., 2020). Perawat yang bekerja di gawat
darurat yang merawat pasien terinfeksi MERS ditemukan bahwa dukungan yang buruk dari
keluarga dan teman-teman secara signifikan berkontribusi terhadap kelelahan perawat (Kim &
Choi, 2016).

Selain itu, faktor alat pelindung diri (APD) juga berpengaruh terhadap stress yang dialami
perawat. Pemakaian APD yang kurang memadai juga menjadi salah satu faktor penyebab
infeksi (H. Sun et al., 2020; Lu et al., 2020; Pouralizadeh et al., 2020; Xiao et al., 2020)
Selain menjadi faktor penyebab infeksi, pemakaian APD juga dapat menimbulkan kecemasan
bagi staf medis (Cai et al., 2020; Shanafelt et al., 2020).

Kesehatan mental staf medis selama epidemi MERS dipengaruhi oleh stigma (Park et al.,
2018). Hal ini juga berlaku pada pandemic COVID-19, stigma dapat menimbulkan kecemasan,
depresi dan insomnia (Khanal et al., 2020; Z. Zhu et al., 2020). Pada suatu penelitian
didapatkan perbedaan staf medis yang dikarantina dan tidak dikarantina pada wabah SARS,
staf medis yang dikarantina secara signifikan melaporkan stigmatisasi dan penolakan dari
orang-orang dilingkungannya, memperlakukan mereka berbeda, menghindar, menaruh
kecurigaan dan ketakutan serta membuat komentar buruk (Bai et al., 2004).

SIMPULAN
Gambaran faktor yang mempengaruhi kesehatan mental perawat pada masa pandemi COVID-
19 terdiri atas faktor personal maupun faktor situasional. Faktor personal meliputi usia, jenis

133
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

kelamin perempuan, sudah menikah, memiliki anak, memiliki orang tua yang berumur lansia,
berprofesi sebagai seorang perawat dan bekerja di tempat yang berisiko tinggi. Sedangkan,
faktor situasional yang mempengrauhi kesehatan mental, diantaranya risiko paparan,
dukungan social, APD dan stigma. Sehingga kesehatan mental perawat sebagai frontline
dimasa pandemic menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan meminimalkan faktor-faktor
situasional serta memberikan intervensi sesuai kebutuhan psikologis yang dapat menurunkan
tingkat atau gejala kesehatan mental perawat.

DAFTAR PUSTAKA
Bai, Y. M., Lin, C. C., Lin, C. Y., Chen, J. Y., Chue, C. M., & Chou, P. (2004). Survey of
stress reactions among health care workers involved with the SARS outbreak.
Psychiatric Services, 55(9), 1055–1057. https://doi.org/10.1176/appi.ps.55.9.1055
Bao, Y., Sun, Y., Meng, S., Shi, J., & Lu, L. (2020). 2019-nCoV epidemic: address mental
health care to empower society. The Lancet, 6736(20), 2019–2020.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30309-3
Cai, H., Tu, B., Ma, J., Chen, L., Fu, L., Jiang, Y., & Zhuang, Q. (2020). Psychological
Impact and Coping Strategies of Frontline Medical Staff in Hunan Between January and
March 2020 During the Outbreak of Coronavirus Disease 2019 (COVID‑19) in Hubei,
China. Medical Science Monitor : International Medical Journal of Experimental and
Clinical Research, 26, e924171. https://doi.org/10.12659/MSM.924171
Chekole, Y. A., Yimer, S., Mekuriaw, B., & Mekonnen, S. (2020). Prevalence and risk factors
of perceived stress on COVID-19 among health care providers in Dilla Town Health
institutions , Southern Ethiopia : A cross- sectional study. Research Square, 1–15.
Chen, H., Sun, L., Du, Z., Zhao, L., & Wang, L. (2020). A cross-sectional study of mental
health status and self-psychological adjustment in nurses who supported Wuhan for
fighting against the COVID-19. 11. https://doi.org/10.1111/jocn.15444
Chew, N. W. S., Lee, G. K. H., Tan, B. Y. Q., Jing, M., Goh, Y., Ngiam, N. J. H., Yeo, L. L.
L., Ahmad, A., Ahmed Khan, F., Napolean Shanmugam, G., Sharma, A. K.,
Komalkumar, R. N., Meenakshi, P. V., Shah, K., Patel, B., Chan, B. P. L., Sunny, S.,
Chandra, B., Ong, J. J. Y., … Sharma, V. K. (2020). A multinational, multicentre study
on the psychological outcomes and associated physical symptoms amongst healthcare
workers during COVID-19 outbreak. Brain, Behavior, and Immunity, April, 0–1.
https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.04.049
Dai, Y., Hu, G., Xiong, H., Qiu, H., Yuan, X., Yuan, X., Hospital, T., Avenue, J. F., Qiu, H.,
& Hospital, T. (2020). Psychological impact of the coronavirus disease 2019 (COVID-
19) outbreak on healthcare workers in China. 2019(1095).
Eriksen, M. B., & Frandsen, T. F. (2018). The impact of patient , intervention , comparison ,
outcome (PICO) as a search strategy tool on literature search quality : a systematic
review. Journal of the Medical Library Association, 106(October), 420–431.
Han, L., Wong, F. K. Y., She, D. L. M., Li, S. Y., Yang, Y. F., Jiang, M. Y., Ruan, Y., Su, Q.,
Ma, Y., & Chung, L. Y. F. (2020). Anxiety and Depression of Nurses in a North West
Province in China During the Period of Novel Coronavirus Pneumonia Outbreak.
Journal of Nursing Scholarship : An Official Publication of Sigma Theta Tau
International Honor Society of Nursing. https://doi.org/10.1111/jnu.12590

134
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Kang, L., Li, Y., Hu, S., Chen, M., Yang, C., Yang, B. X., Wang, Y., Hu, J., Lai, J., Ma, X.,
Chen, J., Guan, L., Wang, G., Ma, H., & Liu, Z. (2020). The mental health of medical
workers in Wuhan, China dealing with the 2019 novel coronavirus. The Lancet
Psychiatry, 7(3), e14. https://doi.org/10.1016/S2215-0366(20)30047-X
Kang, L., Ma, S., Chen, M., Yang, J., Wang, Y., Li, R., Yao, L., Bai, H., Cai, Z., Xiang Yang,
B., Hu, S., Zhang, K., Wang, G., Ma, C., & Liu, Z. (2020). Impact on mental health and
perceptions of psychological care among medical and nursing staff in Wuhan during the
2019 novel coronavirus disease outbreak: A cross-sectional study. Brain, Behavior, and
Immunity, March, 1–7. https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.03.028
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2020). Situasi Terkini
Perkembangan Novel Coronavirus (COVID-19).
Khanal, P., Devkota, N., Dahal, M., Paudel, K., & Joshi, D. (2020). Mental health impacts
among health workers during COVID-19 in a low resource setting : a cross- sectional
survey from Nepal. Research Square, 1–27. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-40089/v1
Kim, J. S., & Choi, J. S. (2016). Factors Influencing Emergency Nurses’ Burnout During an
Outbreak of Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus in Korea. Asian Nursing
Research, 10(4), 295–299. https://doi.org/10.1016/j.anr.2016.10.002
Koksal, E., Dost, B., Terzi, Ö., Ustun, Y. B., Özdin, S., & Bilgin, S. (2020). Evaluation of
depression and anxiety levels and related factors among operating theatre workers
during the novel Coronavirus (COVID-19) pandemic. Journal of PeriAnesthesia
Nursing. https://doi.org/10.1016/j.jopan.2020.06.017
Lai, J., Ma, S., Wang, Y., Cai, Z., Hu, J., Wei, N., Wu, J., Du, H., Chen, T., Li, R., Tan, H.,
Kang, L., Yao, L., Huang, M., Wang, H., Wang, G., Liu, Z., & Hu, S. (2020). Factors
Associated With Mental Health Outcomes Among Health Care Workers Exposed to
Coronavirus Disease 2019. JAMA Network Open, 3(3), 1–12.
https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2020.3976
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer Publishing
Company.
Lee, N., Hui, D., Wu, A., Chan, P., Cameron, P., Joynt, G. M., Ahuja, A., Yung, M. Y.,
Leung, To, K. F., Lui, S. F., Szeto, C. C., Chung, S., & Sung, J. J. Y. (2003). A Major
Outbreak of Severe Acute Respiratory Syndrome in Hong Kong. The New England
Journal of Medicine Original, 348(20), 1986–1984.
https://doi.org/10.2214/ajr.181.1.1810011
Lee, S. M., Kang, W. S., Cho, A. R., Kim, T., & Park, J. K. (2018). Psychological impact of
the 2015 MERS outbreak on hospital workers and quarantined hemodialysis patients.
Comprehensive Psychiatry, 87, 123–127.
https://doi.org/10.1016/j.comppsych.2018.10.003
Li, Q., Guan, X., Wu, P., Wang, X., Zhou, L., Tong, Y., Ren, R., Leung, K. S. M., Lau, E. H.
Y., Wong, J. Y., Xing, X., Xiang, N., Wu, Y., Li, C., Chen, Q., Li, D., Liu, T., Zhao, J.,
Liu, M., … Feng, Z. (2020). Early Transmission Dynamics in Wuhan, China, of Novel
Coronavirus-Infected Pneumonia. The New England Journal of Medicine, 382(13),
1199–1207. https://doi.org/10.1056/NEJMoa2001316

135
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Liu, C.-Y., Yang, Y., Zhang, X.-M., Xu, X., Dou, Q.-L., Zhang, W.-W., & Cheng, A. S.
(2020). The prevalence and influencing factors in anxiety in medical workers fighting
COVID-19 in China: A cross-sectional survey. Epidemiology & Infection, May 2020.
https://doi.org/10.1017/S0950268820001107.Epidemiology
Liu, Y., Liu, X., Gao, B., Li, C., & Liang, X. (2019). Mental distress among frontline
healthcare workers outside the central epidemic area during the novel coronavirus
disease ( COVID-19 ) outbreak in China : A cross-sectional study. Research Square, 1–
15.
Lu, W., Wang, H., Lin, Y., & Li, L. (2020). Psychological status of medical workforce during
the COVID-19 pandemic : A cross-sectional study. Psychiatry Research Journal,
288(April), 1–5. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.112936
Maunder, R. G., Lancee, W. J., Rourke, S., Hunter, J. J., Goldbloom, D., Balderson, K.,
Petryshen, P., Steinberg, R., Wasylenki, D., Koh, D., & Fones, C. S. L. (2004). Factors
associated with the psychological impact of severe acute respiratory syndrome on
nurses and other hospital workers in Toronto. Psychosomatic Medicine, 66(6), 938–942.
https://doi.org/10.1097/01.psy.0000145673.84698.18
Park, J. S., Lee, E. H., Park, N. R., & Choi, Y. H. (2018). Mental Health of Nurses Working
at a Government-designated Hospital During a MERS-CoV Outbreak: A Cross-
sectional Study. Archives of Psychiatric Nursing, 32(1), 2–6.
https://doi.org/10.1016/j.apnu.2017.09.006
Pouralizadeh, M., Bostani, Z., Maroufizadeh, S., Ghanbari, A., Khoshbakht, M., Alavi, S. A.,
& Ashrafi, S. (2020). Anxiety and Depression and the Related Factors in Nurses of
Guilan Univer‐ sity of Medical Sciences Hospitals During COVID-19: A Web-based
Cross- Sectional Study. International Journal of Africa Nursing Sciences.
https://doi.org/10.1016/j.ijans.2020.100233
Qiu, J., Shen, B., Zhao, M., Wang, Z., Xie, B., & Xu, Y. (2020). A nationwide survey of
psychological distress among Chinese people in the COVID-19 epidemic: Implications
and policy recommendations. General Psychiatry, 33(2), 1–4.
https://doi.org/10.1136/gpsych-2020-100213
Shanafelt, T., Ripp, J., & Trockel, M. (2020). Understanding and Addressing Sources of
Anxiety among Health Care Professionals during the COVID-19 Pandemic. JAMA -
Journal of the American Medical Association, 323(21), 2133–2134.
https://doi.org/10.1001/jama.2020.5893
Song, X., Fu, W., Liu, X., Luo, Z., Wang, R., Zhou, N., Yan, S., & Lv, C. (2020). Mental
health status of medical staff in emergency departments during the Coronavirus disease
2019 epidemic in China. Brain, Behavior, and Immunity, June, 0–1.
https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.06.002
Sun, H., Lu, M., Chen, S., Cheng, Z., Xiong, Y., & Wang, X. (2020). Nosocomial SARS-
CoV-2 infection among nurses in Wuhan from a single center. The Journal of Infection,
xxxx, 13–14. https://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.03.036
Tam, C. W. C., Pang, E. P. F., Lam, L. C. W., & Chiu, H. F. K. (2004). Severe acute
respiratory syndrome (SARS) in Hongkong in 2003: Stress and psychological impact
among frontline healthcare workers. Psychological Medicine, 34(7), 1197–1204.

136
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

https://doi.org/10.1017/S0033291704002247
Varia, M., Wilson, S., Sarwal, S., Mcgeer, A., Gournis, E., & Galanis, E. (2003).
Investigation of a Nosocomial Outbreak of SARS in Toronto Canada. Canadian
Medical Association Journal, 169(4), 285–292.
Wang, Y.-X., Guo, H.-T., Du, X.-W., Song, W., Lu, C., & Hao, W.-N. (2020). Factors
associated with post-traumatic stress disorder of nurses exposed to corona virus disease
2019 in China. Medicine, 99(26), e20965.
https://doi.org/10.1097/md.0000000000020965
World Health Organization (WHO). (2019). Fact sheet - Mental Health. RC63 Fact Sheet on
Mental Health. Geneva, World Health Organization, 1–5.
http://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/2004_report_update/en,%5Cnhtt
p://www.who.int/mental_health/publications/mental_health_atlas_2011/en,
World Health Organization (WHO). (2020). Mental Health and Psychosocial Considerations
During COVID-19 Outbreak. World Health Organization, January, 1–6.
Wu, K., & Wei, X. (2020). Analysis of Psychological and Sleep Status and Exercise
Rehabilitation of Front-Line Clinical Staff in the Fight Against COVID-19 in China.
Medical Science Monitor Basic Research, 26, e924085-7.
https://doi.org/10.12659/MSMBR.924085
Wu, P., Fang, Y., Guan, Z., Fan, B., Kong, J., Yao, Z., Liu, X., Fuller, C. J., Susser, E., Lu, J.,
& Hoven, C. W. (2009). The psychological impact of the SARS epidemic on hospital
employees in China: Exposure, risk perception, and altruistic acceptance of risk.
Canadian Journal of Psychiatry, 54(5), 302–311.
https://doi.org/10.1177/070674370905400504
Wu, W., Zhang, Y., Wang, P., Zhang, L., Wang, G., Lei, G., Xiao, Q., Cao, X., Bian, Y., Xie,
S., Huang, F., Luo, N., Zhang, J., & Luo, M. (2020). Psychological stress of medical
staffs during outbreak of COVID-19 and adjustment strategy. Journal of Medical
Virology, April, 1–9. https://doi.org/10.1002/jmv.25914
Wu, Y., Wang, J., Luo, C., Hu, S., Lin, X., Anderson, A. E., Bruera, E., Yang, X., Wei, S., &
Qian, Y. (2020). A comparison of burnout frequency among oncology physicians and
nurses working on the front lines and usual wards during the COVID-19 epidemic in
Wuhan, China. Journal of Pain and Symptom Management.
https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2020.04.008
Xiang, Y., Yang, Y., Li, W., Zhang, L., Zhang, Q., Cheung, T., & Ng, C. H. (2020). Timely
mental health care for the 2019 novel coronavirus outbreak is urgently needed. The
Lancet Psychiatry, 0366(20), 1–2. https://doi.org/10.1016/S2215-0366(20)30046-8
Xiao, X., Zhu, X., Fu, S., Hu, Y., Li, X., & Xiao, J. (2020). Psychological impact of
healthcare workers in China during COVID-19 pneumonia epidemic: A multi-center
cross-sectional survey investigation. Journal of Affective Disorders, 274(March), 405–
410. https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.05.081
Zhang, W., Wang, K., Zhao, W., & Xue, Q. (2020). Mental Health and Psychosocial
Problems of Medical Health Workers during the COVID-19 Epidemic in China.
Psychother Psychosom, 100053(45), 1–9. https://doi.org/10.1159/000507639

137
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 1, Hal 125 - 138, Maret 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Zhu, Z., Xu, S., Wang, H., Liu, Z., Wu, J., Li, G., Miao, J., Zhang, C., Yang, Y., Sun, W.,
Zhu, S., Fan, Y., Chen, Y., Hu, J., Liu, J., & Wang, W. (2020). COVID-19 in Wuhan:
Sociodemographic characteristics and hospital support measures associated with the
immediate psychological impact on healthcare workers. EClinicalMedicine, 000,
100443.https://doi.org/10.1016/j.eclinm.2020.100443
Zhu, Z., Xu, S., Wang, H., Liu, Z., Wu, J., Li, G., Miao, J., Zhang, C., Yang, Y., Sun, W.,
Zhu, S., Fan, Y., Hu, J., Liu, J., & Wang, W. (2020). COVID-19 in Wuhan : Immediate
Psychological Impact on 5062 Health Workers. 1095, 1–24.
https://doi.org/https://doi.org/10.1101/2020.02.20.20025338 .

138

Anda mungkin juga menyukai