IDENTITAS MAHASISWA
Pasfoto
3x4
NAMA : ...........................................
NIM : ...........................................
KELOMPOK : ...........................................
Dina Putri Utami L., S.Kep., Ns., M.Kep Istichomah, S.Kep., Ns., M.Kes
VISI MISI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
VISI
Pada tahun 2019 menjadi Sekolah Tinggi yang mampu bersaing ditingkat nasional dan
internasional, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan Negara dengan dijiwai
karakter yang berbudaya.
MISI
Menyelenggarakan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang
berwawasan nasional maupun internasional sehingga menghasilkan bangsa yang sehat
jasmani, social dan menguasai IPTEK.
MISI
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan Ners profesional
yang mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan keperawatan ditekankan pada
evidence based keperawatan komunitas
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang didasarkan pada perkembangan
keperawatan komunitas
4. Melaksanakan kerjasama dengan institusi baik Regional, Nasional dan
Internasional khususnya dalam keperawatan komunitas
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan buku panduan
Stase keperawatan Gerontik untuk mahasiswa profesi Ners Stikes Yogyakarta telah
dapat diselesaikan.
Buku panduan ini di susun untuk memenuhi kebutuhan dan membantu mahasiswa
dalam melaksanakan praktik profesi. Tentunya dalam pelaksanaan penyusunan buku
panduan ini masih banyak hal yang perlu diperbaiki, oleh karena itu masukan/usulan
dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
Identitas Mahasiswa................................................................................… 1
Halaman pengesahan ..............................................................................… 2
Visi, Misi dan Tujuan …………………………………………………… 3
Kata Pengatar ……………………………………………………………… 4
Daftar Isi...................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN 6
Pendidikan Keperawatan Sebagai Pendidikan Profesional....... 7
BAB II PROSES PELAKSANAAN PROGRAM 9
BAB III SISTEM PEMBELAJARAN NERS 15
BAB IV STANDAR KOMPETENSI PROGRAM PROFESI NERS 19
BAB V DESKRIPSI MATA AJAR 22
BAB VI CAPAIAN PEMBELAJARAN 24
BAB VII METODE BIMBINGAN DAN EVALUASI STASE 28
BAB VIII PRASYARAT DAN PERATURAN 33
DAFTAR PUSTAKA 38
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan kelima aspek tersebut diharapkan lulusan Program Studi Profesi Ners
STIKes Yogyakarta memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan profesional
sehingga dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai perawat profesional baik
sebagai pemberi asuhan (care provider), manajer asuhan klien (manager), pemimpin
komunitas (community leader), peneliti (researcher) dan pendidik kesehatan (health
educator).
BAB II
PROSES PELAKSANAAN PROGRAM
A. Pra Klinik
Sebagai persiapan sebelum peserta didik ke lahan praktek dilakukan
serangkaian kegiatan persiapan menjelang penyelenggaraan program profesi Ners
dalam rangka meningkatkan kesiapan penyelenggaraan program profesi Ners
melalui koordinasi dengan berbagai pihak. Kegiatan pada tahap pra klinik ini
meliputi :
1. Workshop panduan program profesi Ners bersama pembimbing akademik dan
lahan.
2. Pelaksanaan pelatihan sertifikasi PPGD.
3. Penyelesaian administrasi akademik dan penyelenggara program.
B. Pelaksanaan
1. Ketentuan Akademik
a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan tahap akademik dan yudisium wajib
mengikuti program pendidikan profesi Ners.
b. Sebelum mengikuti rangkanian kegiatan pada program pendidikan profesi
Ners mahasiswa diwajibkan memiliki sertifikasi PPGD.
c. Mahasiswa yang menunda/tidak langsung mengikuti program pendidikan
profesi Ners setelah yudisium tahap akademik wajib menandatangani
surat pernyataan yang ditujukan kepada Program Studi.
d. Waktu yang diberikan bagi mahasiswa yang menunda untuk mengikuti
program pendidikan profesi Ners tersebut adalah maksimal selama 4
(empat) semester atau 2 (dua) tahun.
e. Bagi mahasiswa yang tidak lulus untuk satu mata ajar profesi dalam satu
semester harus mengikuti kembali praktek profesi untuk mata ajar tersebut
pada saat jeda waktu antar semester. Jika mahasiswa tidak mentaati
ketentuan ini maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti
praktek profesi Ners pada semester berikutnya dan harus mengikuti
praktek mata ajar profesi Ners tahun akademik berikutnya dengan
mengikuti
ketentuan dan aturan secara institusional mengenai status akademik
mahasiswa tersebut.
f. Pada akhir program tahap profesi, dilaksanakan yudisium akhir profesi
untuk menentukan kelulusan. Mahasiswa dinyatakan lulus bila telah
menjalankan semua stase dan lulus di semua bagian dengan nilai minimal
B (70).
2. Registrasi Administrasi dan Akademik
a. Akademik :
- Mahasiswa melakukan pendaftaran ulang ke bagian profesi Program
Studi dan mengisi biodata calon peserta praktek profesi.
- Pengisian KRS dengan meminta persetujuan Penasehat Akademik (PA).
b. Administrasi :
- Mahasiswa menyelesaikan registrasi administrasi berupa biaya praktek
profesi yang terdiri dari biaya pendaftaran, SPP, uang SKS dan biaya
praktikum sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STIKES
Yogyakarta.
- Mahasiswa dapat mengangsur biaya praktek profesi pada setiap semester
dengan ketentuan sebagai berikut :
Angsuran I : 30% dari biaya keseluruhan per semester
Angsuran II : 30% dari biaya keseluruhan per semester
Angsuran III : 40% dari biaya keseluruhan per semester
3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran praktek profesi Ners dimulai dengan tahapan
pembelajaran dalam bentuk :
a. Persiapan Praktek Klinik
1) Mahasiswa mengikuti kegiatan persiapan di lahan praktek sesuai dengan
kebijakan lahan praktek yang digunakan, baik dalam bentuk pembekalan
maupun Uji Lab Skill dari lahan praktek.
2) Pengucapan janji ko-Asisten Ners dilakukan di PSIK-STIKES
Yogyakarta dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh
seluruh mahasiswa di hadapan Ketua PSIK-STIKES Yogyakarta. Hal ini
dilakukan oleh seluruh mahasiswa, sehingga apabila tidak mengikuti
maka yang bersangkutan mendapat sanksi penundaan pelaksanaan
kegiatan praktek profesi hingga periode berikutnya, kecuali sebelumnya
telah memberi keterangan secara resmi dan tertulis kepada Program
Studi.
3) Penyerahterimaan mahasiswa dari PSIK-STIKES Yogyakarta kepada
Pimpinan Rumah Sakit dan Puskesmas yang wilayah kerjanya
digunakan sebagai daerah binaan untuk lahan praktik dalam suatu
upacara serah terima saat pengucapan janji ko-Asisten Ners.
4) Pelaksanaan kegiatan persiapan adalah paling lambat 1 (satu) hari
sebelum kegiatan stase bagian pertama dimulai.
5) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pra klinik sebelum kegiatan
praktek program profesi Ners pada masing-masing stase dimulai.
Kegiatan pra klinik tersebut merupakan bentuk kepaniteraan umum yang
dirancang agar dapat mempersiapkan mahasiswa secara lebih spesifik
untuk tiap stase yang akan dilaluinya. Kegiatan pra klinik mahasiswa
pada awal masing-masing stase ini terdiri dari :
a) Kontrak program spesifik setiap MA yang akan dilalui.
b) Demonstrasi beberapa prosedur penting dalam MA yang akan dilalui.
c) Latihan/penugasan dokumentasi dan penggunaan proses
keperawatan.
d) Penjelasan panduan umum kepaniteraan.
D. Pembimbing
1. Kriteria Pembimbing
Untuk membantu kelancaran proses bimbingan bagi mahasiswa yang
melakukan praktek profesi Ners maka diperlukan pembimbing baik dari
akademik maupun lahan praktek dengan kriteria sebagai berikut :
a. Bersedia dan memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi pembimbing
(surat pernyataan terlampir).
b. Jumlah : memenuhi nisbah antara pembimbing dan mahasiswa demi
tercapainya pendampingan yang adekuat selama proses pembelajaran
pada pendidikan profesi Ners yaitu minimal (1 : 10-14 mahasiswa)
c. Memiliki SIP dan SIK
d. Pembimbing akademik :
1) Magister keperawatan (M.Kep.)/ Spesialis Keperawatan.
2) Magister kesehatan non keperawatan dengan latar belakang S1
Keperawatan dengan pengalaman selama minimal 6 bulan-1 tahun.
3) Sarjana keperawatan (S.Kp./S.Kep.Ns) yang telah memiliki
pengalaman pada institusi pelayanan kesehatan (pengalaman klinik)
selama minimal 1–2 tahun atau <1 tahun akan tetapi telah memiliki
sertifikat magang dari institusi pelayanan kesehatan.
2. Tugas Pembimbing
a. Pembimbing Akademik
1) Bekerja sama dengan pembimbing klinik dalam proses bimbingan.
2) Memeriksa laporan pendahuluan dan melakukan evaluasi asuhan
keperawatan yang dibuat oleh mahasiswa.
3) Memeriksa laporan aktivitas harian yang dibuat mahasiswa.
4) Memberikan konsultasi indvidual atau kelompok bimbingan.
5) Mengikuti kegiatan presentasi kelompok dan rencana program
pembelajaran.
6) Bekerjasama dengan pembimbing lahan dalam memantau perkembangan
pengetahuan, sikap dan psikomotor mahasiswa.
7) Memberikan penilaian dan mengakumulasikan nilai yang diperoleh
mahasiswa melalui proses evaluasi laporan asuhan keperawatan, laporan
aktivitas harian, pencapaian kompetensi, pendidikan kesehatan, seminar
serta pre dan post conference.
BAB III
SISTEM PEMBELAJARAN
Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi Ners
ini antara lain adalah:
Pre dan Post Conference
Sebelum memulai konferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus tertentu yang
ditetapkan Clinical Instructor di lahan praktik saat stase di bidang keilmuan tertentu,
mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan kemudian dilakukan post-test pasca
konferensi selesai. Soal pre-test dan post-test dibuat sebagai hasil kerjasama antara
pembimbing institusi (preseptor) dan pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal
pre-test dan post-test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang dibahas dalam
kegiatan konferensi kasus (case conference).
Tutorial Individual
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang mentor
dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan. Tutorial dilaksanakan di lahan
praktik yang dilakukan secara terjadwal atau pun elektif bergantung pada inisiatif
mahasiswa dan dosen.
Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus
dilaksanakan bersama anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat
spesialis, atau tenaga kesehatan lainnya.
Case Report
Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam
setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang
mahasiswa yang sedang berada di stase tertentu harus membuat dan menyampaikan
laporan kasus atas klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada timnya.
Dengan demikian kegiatan pembelajaran dalam tahap profesi ini dilaksanakan dalam
program internship yang meliputi tahapan observasi, tahap bimbingan, dan tahap
mandiri yang berfokus pada area kompetensi sebagai berikut:
BAB IV
STANDAR KOMPETENSI PROGRAM PROFESI NERS
Humanistic (humanism) adalah asas dan landasan kemanusiaan, nilai dan moral
manusia/ kemanusiaan.
Holistic (holism) adalah melihat manusia dan lingkungan secara menyeluruh dalam
satu kesatuan sistem, melihat manusia secara utuh : Bio, psiko, sosial, dan spiritual
dengan segala sifatnya yang hakiki mempunyai kebutuhan dasar dan kebutuhan
interpersonal, punya perasaan, keinginan dan kemampuan.
Caring (care) adalah fokus pelayanan/ asuhan keperawatan yang memberikan kepada
klien (manusia). Mayeroff (1970 : 10), menyatakan “to help another person grow ……
is help another person come to care himself”. Watson (1985 : 54) menyatakan “
Human care ….. consist of transpersonal human to human attempts to protect,
enhance, and preserve humanity by helping a person find meaning in illness, pain,
suffering, and existence; to help another gain self – knowledge, control, and self-
healing where in a sense of inner harmony is restored regardless of external
circumtancess.
Keterangan :
1. Diharapkan mahasiswa memenuhi (jumlah) dari target yang harus dicapai
2. Kemampuan M = Mahasiswa melaksanakan ketrampilan secara mandiri
3. Kemampuan DP = Mahasiswa melaksanakan ketrampilan dengan bantuan sebagian
4. Kemampuan BS = Mahasiswa melaksanakan ketrampilan dengan bantuan seluruhnya
BAB VII
METODE BIMBINGAN DAN EVALUASI STASE
A. Proses Bimbingan
1. Metode Bimbingan
No Kegiatan Keterangan
1. Pre - post conference □ Mahasiswa Sebelum memulai pembahasan
kasus tertentu diberikan pre-test dan kemudian
dilakukan post-test pasca konferensi selesai
yang ditujukan untuk mengukur tingkat
pengetahuan mahasiswa peserta pendidikan
tahap profesi yang berkaitan dengan kasus
yang dibahas dalam kegiatan konferensi kasus
(case conference).
□ Pre - post conference masing-masing
dilakukan 2 x selama praktik ( awal minggu
dan akhir minggu)
□ Pre - conference : mahasiswa menyiapkan LP
dan rencana asuhan keperawatan (setiap di
awal minggu )
□ Post – conference :mahasiswa menyiapkan
laporan evaluasi kegiatan dari kelolaan Askep (
setiap di akhir minggu)
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
akademik
2. Bed side teaching □ Bedside teaching dilaksanakan sebanyak 1 x
selama praktik
□ Bahan bedsite teaching bisa berupa pengkajian
dan intervensi keperawatan dengan
menganalisa keterampilan melalui video baik
dari youtube
maupun media lain
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
akademik
3. Tutorial □ Tutorial dilakukan sebanyak 1 x selama praktik
□ bahan tutorial berupa askep gerontik dengan
masalah psikososial dan penyakit kronis
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
akademik
4. Diskusi kasus □ Kegiatan dilakukan sebanyak 1x selama praktik
□ Mahasiswa melakukan kegiatan diskusi kasus
dilaksanakan bersama anggota timnya
membahas kasus kelompok dan jurnal
kelompok.
□ Kegiatan mandiri mahasiswa
5. Belajar berinovasi □ Mahasiswa diberikan kesempatan selama
dalam pengelolaan mengelola kasus untuk mengembangkan
asuhan berbagai inovasi dalam pengelolaan asuhan
sehingga memperoleh outcome.
□ Bimbingan dengan pembimbing klinik dan
akademik terkait inovasi yang akan diterapkan
sebelum pelaksanaan.
B. Evaluasi
1. Metode Evaluasi
Pertimbangan untuk kelulusan dalam stase :
a) Kehadiran : mahasiswa wajib hadir 100%
b) Mahasiswa wajib menyerahkan semua tugas individu secara lengkap selama
menempuh pendidikan di stase Keperawatan gerontik
c) Mahasiswa wajib menyelesaikan proses bimbingan yaitu pre-post conference,
tutorial, bedsite teaching, tutorial, diskusi kasus, DOPS, refleksi kasus dan
jurnal, yang merupakan syarat melaksanakan ujian akhir stase gerontik
d) Mahasiswa pada akhir stase mengumpulkan laporan askep individu,
kelompok dan laporan penugasan lainnya
e) Mahasiswa menunjukkan perilaku sebagai seorang calon profesional
f) Mahasiswa tidak melakukan pelanggaran etik dan hukum selama
stase
Jenis Metode Evaluasi
No Kegiatan Keterangan
1. Refleksi kasus □ Refleksi kasus dan jurnal diikuti oleh semua
dan jurnal mahasiswa. Kegiatan seminar dilaksanakan
dengan tujuan membahas masalah kesehatan
yang ditemukan pada klien serta membahas
berbagai alternatif penatalaksanaannya
□ Refleksi jurnal dan kasus askep kelolaan
kelompok dilakukan 1x /perkelompok (terdiri 5
mahasiswa)
□ Kasus yang diangkat boleh kasus individu yang
sekiranya masalah keperawatnnya informative
untuk didiskusikan
□ Jurnal yang diseminarkan adalah jurnal EBN
(evidence based nursing), yang dapat
diimplementasikan kedepannya.
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
klinik dan akademik
2. DOPS □ Mahasiswa akan dinilai kemampuan klinik
dalam melakukan suatu tindakan keperawatan
(directly observed
secara individu dan kelompok
procedural sklills)
□ DOPS dilakukan 2 x selama praktik
□ DOPS individu (1x ) :
Jenis DOPS individu berupa implementasi
pada lansia kelolaan individu dimana dapat
berupa edukasi dan terapi modalitas yang
sebelumnya sudah dikonsulkan ke
pembimbing.
□ DOPS kelompok (1x) :
Mahasiswa secara berkelompok melakukan
Promosi Kesehatan kepada kelompok lansia).
Metode PENKES dengan media yang dapat
diakses oleh kalangan lansia secara luas. Tema
PROMKES terkait COVID19 dan harus
didiskusikan dengan koordinator stase.
Presensi
Seminar
Kedisipli nan
Sikap
Laporan
Pre/Post
tutorial,
bedsite
teaching
A B C D
...............
2. Seragam
1) Kegiatan profesi :
a. Seragam yang digunakan adalah seragam ners sesuai ketentuan pendidikan;
tanda pengenal ( Ners Muda ), dengan logo dan bet STIKes Yogyakarta,
sepatu hitam tertutup dan tidak bersuara
b. Selama praktek mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam
bentuk apapun, kecuali jam tangan
c. Rambut rapi dan jilbab rapi
2) Praktek lapangan
Atas kemeja dan bawah rok/celana hitam, tanda pengenal, jas almamater, sepatu
hitam tertutup
3) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan
mengikuti praktek dan bimbingan serta dinyatakan tidak hadir
3. Peralatan klinik
a. Setiap mahasiswa wajib membawa nursing kit yang di pakai untuk melakukan
pemeriksaan fisik
b. Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktek dengan
seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik/lapangan diberikan
waktu untuk mengambil perlengkapan klinik yang diperlukan
5. Ujian
a. Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan
kehadiran 100% di masing – masing departemen
b. Ujian klinik/ lapangan dilakukan pada minggu akhir pelaksanaan kegiatan
profesi disetiap departemen dan dilengkapi dengan berita acara pelaksanaan
ujian
c. Kasus yang akan diujikan adalah kasus bukan kasus kelolaan, yang di tentukan
pada saat ujian
d. Penguji sekurang – kurangnya terdiri dari 1 (dua) orang dari penguji pendidikan
e. Ketentuan ujian disesuaikan dengan ketentuan masing – masing departemen
f. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki/ mengulang ujian pada hari berikutnya sesuai dengan kesepakatan
dengan penguji
g. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan : sakit/ijin dan disertai
dengan surat keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan, diberikan
kesempatan untuk mengikuti ujian pada bagian yang bersangkutan
h. Hal – hal yang menyangkut ujian atau perbaikan, sepenuhnya menjadi
kewenangan koordinator departemen yang bersangkutan
6. Referensi
1) Selama profesi mahasiswa wajib membawa buku panduan profesi dan buku
kompetensi
2) Selama praktek mahasiswa dianjurkan membawa buku referensi sesuai dengan
topik kasus yang diambil
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., Butcher H.K., Dochterman, M. J., and Wagner, C.M. 2013. Nursing
Intervention Classification (NIC) 6th ed. Mosby
Darmojo, 2009. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta : Balai Penerbit. FK UI
Miller, A.C. 2012. Nursing for Wellness in Older Adults 6th ed. Lippincot William &
Wikins
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., and Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) 5th ed. Mosby
LOGBOOK
Mengetahui:
Pembimbing Akademik
(......................................)
H Muskuloskeletal
26. Pengkajian fisik muskuloskeletal 2
27. Pengkajian ADL 2
28. Pengkajian risiko jatuh (MSF/ time up time go) 2
29. Latihan fisik (otot, sendi, keseimbangan) 2
30. Pencegahan jatuh 2
K Reproduksi
41. Pengkajian reproduksi 2
42. pengetahuan kesehatan reproduksi 2
J Rujukan lansia jika dibutuhkan
LEMBAR PRE CONFERENCE DAN POST CONFERENCE
RUANG : HARI/TANGGAL :
KLIEN :
N JAM RENCANA KEGIATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
O ( PRE CONFERENCE) KEGIATAN (POST CONFERENCE)
Yogyakarta, ………………………
Pembimbing Akademik
(…………………………………….)
Hari/tanggal : Ruang :
No JAM TOPIK Evaluasi kegiatan
Yogyakarta, ………………………
(…………………………………….) (…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP
Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan sempurna
Yogyakarta, ………………………
Pembimbing akademik
(…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN
Pembimbing akademik
(…....................................................)
LEMBAR PENILAIAN SEMINAR KELOMPOK
A. Sistematika Penulisan
No. Aspek Yang Dinilai Bobot Skor Nilai
0 1 2
1. Susunan kalimat/ penggunaan bahasa
a. Baku sesuai EYD 15
b. Ketepatan cara pengutipan 15
c. Tidak terdapat kesalahan penulisan 10
d. teknik penulisan sesuai aturan 20
2. Kepustakaan
a. Jumlah literatur 5
b. Ketepatan cara penulisan 10
kepustakaan
c. Literatur mutahir (maksimal 10 thn) 10
d. Validitas literatur 15
Total Nilai
B. Isi Tulisan
No. Aspek Yang Dinilai Bobot Skor Nilai
0 1 2
1. Konsep dasar
a. Kesesuaian konsep dasar dengan 10
kasus
b. Kesesuaian data dengan diagnosa 10
keperawatan
c. Kesesuaian intervensi dengan 10
diagnosa keperawatan
2. Resume kasus /jurnal 15
3. Pembahasan
a. Ketajaman pembahasan 10
b. Arah bahasan sesuai dengan 10
permasalahan yang muncul
c. Argumentasi penulis didukung data, 10
referensi/ analisa penting
d. Tidak mengulang/ hanya 10
membandingkan antara teori dengan
kasus
4. Penutup (Kesimpulan dan Saran) 15
Total Nilai
C. Penilaian Responsi
No. Aspek Yang Dinilai Bobot Skor Nilai
0 1 2
1. Kejelasan menyampaikan isi 15
laporan (konsep dasar, pengelolaan
kasus, pembahasan, dan
kesimpulan)
2. Penampilan 15
a. Ucapan lancar
b. Menguasai materi tulisan
c. Penggunaan waktu tepat 15 menit
d. Bersikap santun, luwes, dan
percaya diri
3. Media
a. Media mudah dibaca dan menarik 5
b. Penggunaan media (slide, dll) 5
dengan baik
4. Responsi
a. Kemampuan menjawab 30
pertanyaan
b. Sikap santun dan percaya diri 5
c. Kemampuan berargumentasi 25
Total Nilai
Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan sempurna
Yogyakarta, ………………………
Pembimbing
(…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN DOPS
Yogyakarta, ………………………
Pembimbing
(…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK
..........................................................)
LEMBAR PENILAIAN UJIAN STASE
Pembimbing (…
..........................................................)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES YOGYAK
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama :
Tempat/ tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir : SD/SLTP/SLTA/D-III/S1/S2/S3
Golongan Darah :
Agama :
Status perkawinan :Kawin/tidak Kawin/Janda/Duda/(Cerai/mati)
Alamat :
Tanggal masuk panti (jika di panti) :
2. Riwayat kesehatan
….…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
a. Pekerjaan saat ini :
b. Pekerjaan sebelumnya :
c. Sumber pendapatan saat ini :
d. Kecukupan pendapatan :
4. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan utama :
2) Gejala yang di rasakan :
3) Faktor pencetus :
4) Waktu timbulnya keluhan :
5) Upaya mengatasinya :
6) Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi :
7) Mengkonsumsi obat-obatan ? jenisnya apa?:
8) Merokok ? konsumsi alkohol? :
6. Riwayat Rekreasi
a. Hobby/minat :
b. Keanggotaan organisasi :
c. Liburan yang biasa dilakukan :
B. Pola Fungsional
1. Pola Nutrisi
Pola makan :……………………………. Diet yang dijalankan: ada / tidak
Jika ada, jelaskan ……………………...
Jumlah / porsi :…………………………. Makanan patangan : …………………...
Alergi makanan :………………………
siapa yang mempersiapkan makanan? Dengan siapa lansia makan ?
………………………………………….. …………………………………………
Pola minum.................................cc/hari Jenis cairan (dalam 24 jam) ?
atau...................................gelas/hari ………………………………………….
2. Fungsi eliminasi
a. BAB :
Frekuensi BAB:.............x/hari Konsistesi feses: ……………………..
Keluhan saat BAB : Mengkonsumsi obat pencahar : ya /
Nyeri saat BAB : ya/ tidak tidak Jika ya, jelaskan
Darah keluar saat BAB : ya / tidak ……….......................
b. BAK :
Frekuensi BAK : Waktu berkemih setiap kapan (jam)?
Pagi................................x/hari Pagi :………………….
Siang:.............................x/hari Siang :……………………
Malam............................x/hari Malam :……………………..
Mengompol : pernah / tidak Pernah kemih keluar saat batuk/ bersin/
Jika Ya, kapan saja?............................... mengangkat benda berat?.....................
Berapa kali dalam sehari?......................... Berapa kali dalam sehari?.......................
Kesulitan menahan kencing: Ya/ tidak Memakai popok: Ya/ tidak
Jika Ya, berapa lama lansia mampu Jika Ya, kapan saja memakainya?.........
menahan kencingnya?.............................. …………………………………………
………………………………………….. …………………………………………
Laki – laki Perempuan
pernahkan operasi prostat: Ya / tidak berapa jumlah anak?...............................
Bagaimanan aliran urin saat kencing?
…………………………………………. riwayat operasi panggul/ Rahim: Ya/
Apakah setelah kencing, lansia Tidak
merasakan tuntas atau merasa belum?
…………………………………………. riwayat ISK: Ya/ Tidak
Apakah sering mengejan saat kencing?
…………………………………………
3. Personal hygiene
a. Pola Mandi :
b. Oral hygiene :
c. Cuci rambut :
d. Kuku :
e. Berpakaian :
Bangun tidur jam berapa:……………… Setelah itu bisakah kembali tidur: Ya/tdk
Pernah minum obat tidur:………………
5. Fungsi reproduksi
Pandangan lansia terkait kehidupan seksual? ………………………………
6. Aktivitas
jam Jenis kegiatan (sehari-hari) Lama waktu setiap
kegiatan
06.00 – 10.00
10.00 – 14.00
14.00 – 18.00
18.00 – 22.00
22.00 – 02.00
02.00 – 06.00
7. Fungsi psikososial
a. Status mental :
1) Bagaimana penampilan fisik lansia ?...................................................
2) Bagaimana kemampuan motoriknya?..............................................................
3) Bagaimana kemampuan sosialisasinya?..........................................................
4) Bagaimana respon dan perhatian lansia saat diajak berbicara? ……………
……………………………………………………………………………..
5) Bagaimana daya ingat lansia? Baik/ tidak, jelaskan…………………………
………………………………………………………………………………..
6) Bagimana orientasi lansia pada waktu, orang dan tempat? Baik / tidak,
jelaskan ……………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………….....
b. Afektif -coping stres :
1) Adakah hal yang dicemaskan dan membuat stres? Ya/ Tidak,
jelaskan……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
2) Kapan terjadinya / berapa sering?..................................................................
3) Bagaimana cara mengatasinya? ……………………………………………
……………………………………………………………………………..
c. Persepsi diri :
1) bagaimana lansia memandang dirinya?.........................................................
..…………………………………………………………………………….
2) Bagaimana harga dirinya?.............................................................................
......................................................................................................................
d. Pola peran-hubungan (dukungan sosial ):
1) kepada siapa lansia biasanya meminta bantuan (anak, keluarga, tetangga,
teman)?..........................................................................................................
2) Adakah yang membantu lansia saat berbelanja/ berobat/ ke bank?
……………………………………………………………………………
3) Adakah orang yang diajak bercerita saat lansia mencemaskan
sesuatu?.........................................................................................................
4) Aktivitas sosial apa yang aktif diikuti?........................................................
.......................................................................................................................
e. Nilai - pola keyakinan :
1) Apa hal yang sangat berarti dan penting dalam hidup lansia?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2) Hal apa yang membuat hidup lansia puas? …………………………………
……………………………………………………………………………..
3) Apakah lansia ikut aktivitas keagamaan? …………………………………..
4) Bagaimana pandangan lansia terhadap kematian?......................................
.......................................................................................................................
f. Telinga :
Kebersihan : ya/ tidak Menggunakan alat bantu : ya / tidak
Pendengaran : terganggu/ tidak………kanan/ kiri/ keduanya
Jika ya jelaskan………………………
g. Hidung :
Bentuk : simetris/ tidak ada peradangan : ya/ tidak
Penciuman : terganggu/ tidak
Keluhan : ada/ tidak, Jika ada jelaskan……………………………….
i. Leher
Pembesaran kelenjar Thyroid : ya/ tidak JVD : ya/ tidak
Kaku kuduk : ya / tidak Keluhan : ada/ tidak,
Jika ada jelaskan ……………………..
j. Dada
Jantung Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
auskultasi
k. Abdomen
abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
auskultasi
l. Fungsi reproduksi
Kebersihan mulut : baik/ tidak Hemoroid : ya / tidak
Hernia : ya/ tidak Keluhan : ada/ tidak,
Jika ada jelaskan ……………………..
m. Kulit
Kebersihan mulut : baik/ tidak warna : anemik / tidak
Kelembaban : kering / lembab Lesi/ luka : ya/ tidak
Tugor kulit : Keluhan : ada / tidak
Jika ada, jelaskan…………………….
n. Ekstrimitas atas :
Ekstrimitas atas Ekstrimitas bawah
( kanan – kiri) (kanan – kiri)
Kekuatan otot
Rentang gerak
Deformitas
Edema / pitting
edema
Nyeri sendi
Reflex
Paralisis
Penggunaan alat
bantu
D. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan dan kerapian ruangan :
2. Keamanan rumah :
3. Penerangan dan Sirkulasi udara :
4. Keadaan kamar mandi dan wc :
5. Pembuangan sampah :
6. Sumber air minum :
7. Sumber pencemaran :
8. Penataan halaman (kalau ada) :
Jika nilai < 12 maka perawat melakukan penilain lanjut dengan melengkapo form
penilaian.
FORMAT PENILAIAN MNA
Penilaian Hasil
penilaian
G. Apakah anda tinggal mandiri? (bukan di panti/ di rumah sakit)
0 = tidak
1 = ya
H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya
1 = tidak
I.Apakah anda luka akibat tekanan atau luka di kulit
0 = ya
1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein
Sedikitnya 1 porsi dairy produk (susu, keju, yogurt) per hari = ya/ tdk
2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu = ya/ tdk
Daging ikan atau ungas setiap hari = ya/ tdk
Cara penilaian:
Jumlahkan : skor skrining + skor penilaian = skor total indilator
Jika skor 17 – 23.5 = risiko malnutrisi
Jika skor < 17 = malnutrisi
PENILAIAN RISIKO JATUH LANJUT USIA
Tanggal : Usia :
Nama : jenis kelamin :
No Risiko Skala Hasil
1. Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4
2. Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3
3. Kebingungan setiap saat (contoh pasien yang mengalami 3
dimensia)
4. Nokturia / inkontinensia 3
5. Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami 2
delirium)
6. Kelemahan umum 2
7. Mengkonsumsi obat – obat berisiko tinggi ( diuretic, narkotik, 2
aantipsikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi,
obat hipoglikemik, antidepresan, neuroleptic, NSAID)
8. Riwayat jatuh dalam 1 tahun terakhir 2
9. Memiliki osteoporosis 1
10. Gangguang pendengaran atau pengelihatan 1
11. Usia 70 tahun ke atas 1
Jumlah
Skor penilaian :
Jika jumlah skor 1 – 3 = risiko rendah
Jika jumlah skor > 4 = risiko tinggi
Pengkajian kualitas tidur (PSQI)
Cara penilaian :
Jika skor total 20 = mandiri (A)
Jika skor total 12 – 19 = ketergantungan ringan (B)
Jika skor total 9 – 11 = ketergantungan sedang (B)
Jika skor total 5 – 8 = ketergantungan berat ( C)
Jika skor total 0 – 4 = ketergantungan total (c)
PENGKAJIAN Skala Depresi (GDS)
Interpretasi:
Jumlah respon dijumlahkan ddan dikategorikan menjadi:
a. Skor 0 – 5 = depresi ringan
b. Skor 6 – 9 = depresi sedang
c. Skor 10-15 = depresi berat
PENGKAJIAN MMSE ( pemeriksaan status mental)
Nilai : 24 - 30 = normal,
17 - 23 = berisiko gangguan kognitif
0 - 16 = gangguan kognitif
F. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Ds :
Do :
2. Ds :
Do :
G. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
H. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1.
2.
3
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Catatan :
*) Daftar Kelompok mahasiswa dapat berubah sewaktu-waktu sesuai peraturan akademik yang berlaku
di STIKes Yogyakarta