Anda di halaman 1dari 79

BUKU PANDUAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

STASE KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
2020/2021
PENDIDIKAN PROFESI NERS
STASE KEPERAWATAN GERONTIK

IDENTITAS MAHASISWA

Pasfoto
3x4

NAMA : ...........................................
NIM : ...........................................
KELOMPOK : ...........................................

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
2020/2021
Program Pendidikan Profesi 1
Ners STIKes YOGYAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN

NAMA MATA KULIAH : Keperawatan Gerontik


SKS : 2 sks
SEMESTER : semester genap (II)
NAMA KOORDINATOR : Istichomah, S.Kep., Ns., M.Kes
NAMA PENGAMPU : Istichomah, S.Kep., Ns., M.Kes
Wiwin Priyantari, S.Kep., Ns., M.Kes

Yogyakarta, April 2021


Menyetujui:
Ka Prodi Keperawatan, Koordinator Mata Kuliah,

Dina Putri Utami L., S.Kep., Ns., M.Kep Istichomah, S.Kep., Ns., M.Kes
VISI MISI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
VISI
Pada tahun 2019 menjadi Sekolah Tinggi yang mampu bersaing ditingkat nasional dan
internasional, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan Negara dengan dijiwai
karakter yang berbudaya.
MISI
Menyelenggarakan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang
berwawasan nasional maupun internasional sehingga menghasilkan bangsa yang sehat
jasmani, social dan menguasai IPTEK.

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


VISI
Pada tahun 2019 menjadi pusat institusi pendidikan yang menghasilkan profesi
keperawatan profesional dibidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat
dengan keunggulan keperawatan komunitas serta mampu bersaing ditingkat Nasional
dan Internasional.

MISI
1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan Ners profesional
yang mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional
2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan keperawatan ditekankan pada
evidence based keperawatan komunitas
3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat yang didasarkan pada perkembangan
keperawatan komunitas
4. Melaksanakan kerjasama dengan institusi baik Regional, Nasional dan
Internasional khususnya dalam keperawatan komunitas
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan buku panduan
Stase keperawatan Gerontik untuk mahasiswa profesi Ners Stikes Yogyakarta telah
dapat diselesaikan.

Buku panduan ini di susun untuk memenuhi kebutuhan dan membantu mahasiswa
dalam melaksanakan praktik profesi. Tentunya dalam pelaksanaan penyusunan buku
panduan ini masih banyak hal yang perlu diperbaiki, oleh karena itu masukan/usulan
dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Semoga panduan ini bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb

Yogyakarta, April 2021

Penyusun

Rika Monika, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep.Kom


DAFTAR ISI

Identitas Mahasiswa................................................................................… 1
Halaman pengesahan ..............................................................................… 2
Visi, Misi dan Tujuan …………………………………………………… 3
Kata Pengatar ……………………………………………………………… 4
Daftar Isi...................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN 6
Pendidikan Keperawatan Sebagai Pendidikan Profesional....... 7
BAB II PROSES PELAKSANAAN PROGRAM 9
BAB III SISTEM PEMBELAJARAN NERS 15
BAB IV STANDAR KOMPETENSI PROGRAM PROFESI NERS 19
BAB V DESKRIPSI MATA AJAR 22
BAB VI CAPAIAN PEMBELAJARAN 24
BAB VII METODE BIMBINGAN DAN EVALUASI STASE 28
BAB VIII PRASYARAT DAN PERATURAN 33
DAFTAR PUSTAKA 38
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

Program Studi Profesi Ners STIKes Yogyakarta merupakan program


pendidikan keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan keprofesian pada salah
satu tahapan pendidikannya. Mahasiswa pada tahap pendidikan ini diberi pengalaman
belajar yang dapat mengembangkan keterampilan teknikal dan pemecahan masalah,
keterampilan intelektual, dan keterampilan interpersonal. Lulusannya adalah perawat
profesional (Ners, disingkat Ns.) yang mampu memberikan pelayanan keperawatan
berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta menggunakan
metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan. Proses pembelajaran
menunjukkan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui
pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan
kemampuan profesional.
Kegiatan di lahan praktik memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mampu menerapkan asuhan keperawatan yang dipelajari pada tahap pendidikan
sebelumnya dengan sikap dan keterampilan profesional. Profesionalitas praktik
keperawatan ditumbuhkan dan dibina melalui pemberian pengalaman dalam
pengambilan keputusan klinik, yang merupakan penerapan secara terintegrasi
kemampuan penalaran saintifik dan penalaran etik (Husin, 1992). Menurut Schweek
and Gebbie (1996) Praktik klinik merupakan “the heart of the total curriculum plan”.
Hal ini berarti unsur yang paling utama dalam pendidikan keperawatan adalah
bagaimana proses pembelajaran dikelola di lahan praktik. Untuk itu perlu disiapkan
panduan pembelajaran klinik bagi mahasiswa dan juga bagi dosen pembimbing klinik
dan preseptor sehingga asuhan keperawatan yang menitikberatkan pada kualitas melalui
terciptanya suatu lingkungan belajar yang sarat dengan model peran (role model) dapat
diwujudkan.

PENDIDIKAN KEPERAWATAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROFESIONAL


Keperawatan sebagai suatu profesi telah disepakati oleh semua stakeholders
keperawatan pada Lokakarya Nasional Tahun 1983. Keperawatan didefinisikan sebagai
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan
biopsikososiokultural-spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga,
dan masyarakat, baik dalam kondisi sakit maupun sehat dan mencakup seluruh proses
kehidupan manusia. Berdasarkan kesepakatan tersebut sifat pendidikan keperawatan
menekankan pada pemahaman tentang keprofesian. Keperawatan sebagai profesi sudah
memenuhi karakteristik esensial profesi menurut Shortiridge (1985) antara lain:
1. Pelayanan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang kokoh; menggunakan
berbagai konsep, teori dan prinsip sebagai landasan dalam pemberian asuhan
keperawatan yang didapat melalui pengalaman belajar belajar dan praktik;
2. Berorientasi pada komitmen untuk memberikan pelayanan profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar pasien;
3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik yang merupakan pedoman moral dalam
pelaksanaan standar dan tanggung jawab profesi;
4. Memiliki otonomi dalam mengatur dan mengontrol praktik dan pendidikan profesi;

Untuk menghasilkan perawat yang memenuhi karakteristik esensial profesi


sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka proses pendidikan profesi Ners dirancang
dengan mempertimbangkan 5 (lima) aspek berikut:
1. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
Peserta didik dan pembimbing klinik harus memahami dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan yang diperlukan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan yang mengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan. Peserta didik harus menguasai body of knowledge’ dan berbagai
metode serta teknik keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
2. Menyelesaikan masalah secara ilmiah.
Kemampuan Pemecahan masalah secara keilmuan dapat ditumbuhkan secara
langsung berhubungan dengan pasien dan dalam membantu memenuhi kebutuhan
pasien melalui tahap proses keperawatan.
3. Sikap dan tingkah laku profesional
Sikap dan tingkah laku profesional dituntut dari seorang perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dan kehidupan profesi. Penumbuhan dan
pembinaan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak profesional merupakan
proses panjang dan
berkelanjutan yang dapat terlaksana melalui suatu lingkungan yang sarat dengan
model peran (role model).
4. Belajar aktif dan mandiri
Belajar aktif dan mandiri pada pengalaman praktik klinik dapat dicapai dengan
antara lain membuat laporan pendahuluan, presentasi kasus dan lain-lain.
5. Pendidikan berbasis masyarakat
Pendidikan atau pengalaman belajar yang dikembangkan di masyarakat (community-
based learning) memungkinkan untuk menumbuhkan dan membina sikap dan
keterampilan para mahasiswa.

Berdasarkan kelima aspek tersebut diharapkan lulusan Program Studi Profesi Ners
STIKes Yogyakarta memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan profesional
sehingga dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai perawat profesional baik
sebagai pemberi asuhan (care provider), manajer asuhan klien (manager), pemimpin
komunitas (community leader), peneliti (researcher) dan pendidik kesehatan (health
educator).
BAB II
PROSES PELAKSANAAN PROGRAM

A. Pra Klinik
Sebagai persiapan sebelum peserta didik ke lahan praktek dilakukan
serangkaian kegiatan persiapan menjelang penyelenggaraan program profesi Ners
dalam rangka meningkatkan kesiapan penyelenggaraan program profesi Ners
melalui koordinasi dengan berbagai pihak. Kegiatan pada tahap pra klinik ini
meliputi :
1. Workshop panduan program profesi Ners bersama pembimbing akademik dan
lahan.
2. Pelaksanaan pelatihan sertifikasi PPGD.
3. Penyelesaian administrasi akademik dan penyelenggara program.

B. Pelaksanaan
1. Ketentuan Akademik
a. Mahasiswa yang telah menyelesaikan tahap akademik dan yudisium wajib
mengikuti program pendidikan profesi Ners.
b. Sebelum mengikuti rangkanian kegiatan pada program pendidikan profesi
Ners mahasiswa diwajibkan memiliki sertifikasi PPGD.
c. Mahasiswa yang menunda/tidak langsung mengikuti program pendidikan
profesi Ners setelah yudisium tahap akademik wajib menandatangani
surat pernyataan yang ditujukan kepada Program Studi.
d. Waktu yang diberikan bagi mahasiswa yang menunda untuk mengikuti
program pendidikan profesi Ners tersebut adalah maksimal selama 4
(empat) semester atau 2 (dua) tahun.
e. Bagi mahasiswa yang tidak lulus untuk satu mata ajar profesi dalam satu
semester harus mengikuti kembali praktek profesi untuk mata ajar tersebut
pada saat jeda waktu antar semester. Jika mahasiswa tidak mentaati
ketentuan ini maka mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti
praktek profesi Ners pada semester berikutnya dan harus mengikuti
praktek mata ajar profesi Ners tahun akademik berikutnya dengan
mengikuti
ketentuan dan aturan secara institusional mengenai status akademik
mahasiswa tersebut.
f. Pada akhir program tahap profesi, dilaksanakan yudisium akhir profesi
untuk menentukan kelulusan. Mahasiswa dinyatakan lulus bila telah
menjalankan semua stase dan lulus di semua bagian dengan nilai minimal
B (70).
2. Registrasi Administrasi dan Akademik
a. Akademik :
- Mahasiswa melakukan pendaftaran ulang ke bagian profesi Program
Studi dan mengisi biodata calon peserta praktek profesi.
- Pengisian KRS dengan meminta persetujuan Penasehat Akademik (PA).
b. Administrasi :
- Mahasiswa menyelesaikan registrasi administrasi berupa biaya praktek
profesi yang terdiri dari biaya pendaftaran, SPP, uang SKS dan biaya
praktikum sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STIKES
Yogyakarta.
- Mahasiswa dapat mengangsur biaya praktek profesi pada setiap semester
dengan ketentuan sebagai berikut :
 Angsuran I : 30% dari biaya keseluruhan per semester
 Angsuran II : 30% dari biaya keseluruhan per semester
 Angsuran III : 40% dari biaya keseluruhan per semester

3. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran praktek profesi Ners dimulai dengan tahapan
pembelajaran dalam bentuk :
a. Persiapan Praktek Klinik
1) Mahasiswa mengikuti kegiatan persiapan di lahan praktek sesuai dengan
kebijakan lahan praktek yang digunakan, baik dalam bentuk pembekalan
maupun Uji Lab Skill dari lahan praktek.
2) Pengucapan janji ko-Asisten Ners dilakukan di PSIK-STIKES
Yogyakarta dan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara oleh
seluruh mahasiswa di hadapan Ketua PSIK-STIKES Yogyakarta. Hal ini
dilakukan oleh seluruh mahasiswa, sehingga apabila tidak mengikuti
maka yang bersangkutan mendapat sanksi penundaan pelaksanaan
kegiatan praktek profesi hingga periode berikutnya, kecuali sebelumnya
telah memberi keterangan secara resmi dan tertulis kepada Program
Studi.
3) Penyerahterimaan mahasiswa dari PSIK-STIKES Yogyakarta kepada
Pimpinan Rumah Sakit dan Puskesmas yang wilayah kerjanya
digunakan sebagai daerah binaan untuk lahan praktik dalam suatu
upacara serah terima saat pengucapan janji ko-Asisten Ners.
4) Pelaksanaan kegiatan persiapan adalah paling lambat 1 (satu) hari
sebelum kegiatan stase bagian pertama dimulai.
5) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pra klinik sebelum kegiatan
praktek program profesi Ners pada masing-masing stase dimulai.
Kegiatan pra klinik tersebut merupakan bentuk kepaniteraan umum yang
dirancang agar dapat mempersiapkan mahasiswa secara lebih spesifik
untuk tiap stase yang akan dilaluinya. Kegiatan pra klinik mahasiswa
pada awal masing-masing stase ini terdiri dari :
a) Kontrak program spesifik setiap MA yang akan dilalui.
b) Demonstrasi beberapa prosedur penting dalam MA yang akan dilalui.
c) Latihan/penugasan dokumentasi dan penggunaan proses
keperawatan.
d) Penjelasan panduan umum kepaniteraan.

C. Kriteria Pemilihan Tempat Praktek


Sebagian besar kegiatan pembelajaran pada Program Pendidikan Ners PSIK-
STIKES Yogyakarta berbentuk pengalaman belajar klinik (PBK) dan pengalaman
belajar lapangan (PBL) dan menggunakan berbagai bentuk dari tingkat tatanan
pelayanan kesehatan secara nyata. Kegiatan pembelajaran profesi Ners
dilaksanakan pada tempat praktek yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk
memperoleh pengalaman nyata baik di rumah sakit maupun komunitas/masyarakat
dalam rangka mengasah hard skill dan soft skill. Adapun kriteria yang digunakan
untuk pemilihan tempat praktek bagi kegiatan Praktek Profesi Ners PSIK-STIKES
Yogyakarta adalah yang memenuhi persyaratan sebagai lahan praktek dan
terutama didasari oleh beberapa pertimbangan antara lain :
a. RS Pendidikan Type B dan rumah sakit lain yang memenuhi ketersediaan
kasus beserta pembimbing lahan, serta memiliki komitmen terhadap
pendidikan keperawatan.
b. Telah terjalinnya kerjasama (MoU) antara PSIK-STIKES Yogyakarta dengan
tempat praktek yang akan digunakan (MoU telampir).
c. Ketersediaan kasus baik dari jumlah maupun variasinya sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
d. Ketersediaan pembimbing klinik yang sesuai dengan standar pembimbing
klinik PSIK-STIKES Yogyakarta.

D. Pembimbing
1. Kriteria Pembimbing
Untuk membantu kelancaran proses bimbingan bagi mahasiswa yang
melakukan praktek profesi Ners maka diperlukan pembimbing baik dari
akademik maupun lahan praktek dengan kriteria sebagai berikut :
a. Bersedia dan memiliki komitmen yang kuat untuk menjadi pembimbing
(surat pernyataan terlampir).
b. Jumlah : memenuhi nisbah antara pembimbing dan mahasiswa demi
tercapainya pendampingan yang adekuat selama proses pembelajaran
pada pendidikan profesi Ners yaitu minimal (1 : 10-14 mahasiswa)
c. Memiliki SIP dan SIK
d. Pembimbing akademik :
1) Magister keperawatan (M.Kep.)/ Spesialis Keperawatan.
2) Magister kesehatan non keperawatan dengan latar belakang S1
Keperawatan dengan pengalaman selama minimal 6 bulan-1 tahun.
3) Sarjana keperawatan (S.Kp./S.Kep.Ns) yang telah memiliki
pengalaman pada institusi pelayanan kesehatan (pengalaman klinik)
selama minimal 1–2 tahun atau <1 tahun akan tetapi telah memiliki
sertifikat magang dari institusi pelayanan kesehatan.

2. Tugas Pembimbing
a. Pembimbing Akademik
1) Bekerja sama dengan pembimbing klinik dalam proses bimbingan.
2) Memeriksa laporan pendahuluan dan melakukan evaluasi asuhan
keperawatan yang dibuat oleh mahasiswa.
3) Memeriksa laporan aktivitas harian yang dibuat mahasiswa.
4) Memberikan konsultasi indvidual atau kelompok bimbingan.
5) Mengikuti kegiatan presentasi kelompok dan rencana program
pembelajaran.
6) Bekerjasama dengan pembimbing lahan dalam memantau perkembangan
pengetahuan, sikap dan psikomotor mahasiswa.
7) Memberikan penilaian dan mengakumulasikan nilai yang diperoleh
mahasiswa melalui proses evaluasi laporan asuhan keperawatan, laporan
aktivitas harian, pencapaian kompetensi, pendidikan kesehatan, seminar
serta pre dan post conference.
BAB III
SISTEM PEMBELAJARAN

Pendidikan tahap profesi merupakan kelanjutan dari tahap pendidikan program


sarjana keperawatan dimana tahap ini peserta didik mengaplikasikan teori dan konsep
yang didapat selama proses pendidikan sarjana. Oleh karena itu, pelaksanaan
pendidikan tahap profesi harus dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip di
bawah ini:
1. Calon peserta pendidikan tahap profesi merupakan lulusan pendidikan sarjana
keperawatan (bergelar akademik S.Kep) serta lulus uji kompetensi (12 kompetensi
inti dan kompetensi tambahan yang diperlukan untuk wahana praktik tertentu)
2. Tersedianya wahana praktik yang kondusif (sarana dan prasarana) untuk
menumbuh kembangkan kemampuan berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan
mengambil keputusan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
3. Tersedianya buku pedoman pelaksanaan kegiatan pendidikan tahap profesi, buku
log, dan modul praktik.
4. Tersedianya preseptor/mentor untuk penyelenggaraan pendidikan profesi.
5. Pelaksanaan kegiatan pendidikan profesi berorientasi pada tahap pembelajaran
sederhana ke kompleks dengan memfokuskan pada pengetahuan, keterampilan,
dan sikap untuk mencapai kompetensi profesional seorang Ners.

Pengembangan kurikulum pendidikan pada tahap profesi terdiri dari Kurikulum


Inti dan Kurikulum Institusional (berdasarkan SK Mendiknas No. 232/U/2000) yang
harus diikuti oleh seluruh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang
menyelenggarakan program pendidikan profesi. Kurikulum institusi pendidikan tahap
profesi ini terdiri dari 60% Kurikulum Inti (22 SKS) dan 40% Kurikulum Institusional
(14 SKS) yang mencirikan institusi. Dengan demikian diharapkan, seluruh institusi
pendidikan profesi mempunyai Kurikulum Inti yang sama. Kompetensi pendidikan
profesi dapat dicapai dengan masa studi 2 – 3 semester dengan perhitungan 36 sks x 16
minggu x 4 jam = 2.304 jam. Jika dalam satu minggu 48 jam, maka dibutuhkan masa
studi 48 minggu.
Sistem pembelajaran pendidikan tahap profesi Ners berlangsung di lahan
praktik yaitu Rumah Sakit Tipe B Pendidikan, Rumah Sakit Khusus untuk bidang
keilmuan
khusus (Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Bersalin, Rumah Sakit Ibu dan Anak, dll),
Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha, Puskesmas dan Komunitas dengan spesifikasi
tertentu sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
Metode pembelajaran pada tahap pendidikan profesi Ners berfokus pada
pelaksanaan pendelegasian kewenangan dari preseptor kepada peserta didiknya.
Sedangkan kegiatan evaluasi pada tahapan ini lebih terfokus pada pembuktian bahwa
peserta didik telah memiliki kompetensi yang ditetapkan dan disertai dengan
kemandirian dalam menjalankan kompetensinya sebagai cerminan kewenangan telah
dimiliki.

Beberapa metode pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan tahap profesi Ners
ini antara lain adalah:
Pre dan Post Conference
Sebelum memulai konferensi kasus dalam rangka pembahasan kasus tertentu yang
ditetapkan Clinical Instructor di lahan praktik saat stase di bidang keilmuan tertentu,
mahasiswa tahap profesi diberikan pre-test dan kemudian dilakukan post-test pasca
konferensi selesai. Soal pre-test dan post-test dibuat sebagai hasil kerjasama antara
pembimbing institusi (preseptor) dan pembimbing lahan praktik (CI) atau mentor. Soal
pre-test dan post-test ditujukan untuk mengukur tingkat pengetahuan mahasiswa
peserta pendidikan tahap profesi yang berkaitan dengan kasus yang dibahas dalam
kegiatan konferensi kasus (case conference).

Tutorial Individual
Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari seorang mentor
dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan. Tutorial dilaksanakan di lahan
praktik yang dilakukan secara terjadwal atau pun elektif bergantung pada inisiatif
mahasiswa dan dosen.

Diskusi Kasus
Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus
dilaksanakan bersama anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat
spesialis, atau tenaga kesehatan lainnya.
Case Report
Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara rutin dalam
setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu studi 8 jam per hari, seorang
mahasiswa yang sedang berada di stase tertentu harus membuat dan menyampaikan
laporan kasus atas klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada timnya.

Pendelegasian Kewenangan Bertahap


Salah satu metode belajar untuk mengasah kemandirian mahasiswa peserta program
profesi adalah dengan memberikan delegasi kewenangan secara bertahap berdasarkan
hasil pengamatan dan evaluasi pencapaian kompetensi mahasiswa secara berkelanjutan.
Mahasiswa secara bertahap akan melaksanakan kewenangan dengan tingkatan
observasi terlebih dahulu, setelah itu memberikan asuhan keperawatan denan
pendampingan dan secara bertahap akan mengelola asuhan keperawatan pada klien
secara mandiri dan menjadi bagian dari tim kesehatan yang menangani klien dengan
gangguan tertentu.

Mini Seminar tentang klien dan teknologi kesehatan/keperawatan terkini


Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara CI dan peserta
didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di bagian/departemen
yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan membahas
pmasalah kesehatan yang ditemukan pada klien serta membahas berbagai alternatif
penatalaksanaannya, khususnya dalam perspektif keperawatannya.

Problem Solving for Better Health


Metode pembelajaran lainnya adalah belajar memecahkan masalah dengan tujuan
memperoleh outcome perawatan yang lebih baik. Kegiatan ini tidak saja melibatkan CI
dan preseptor dari institusi, tetapi juga melibatkan ahli lainnya (perawat spesialis).
Kegiatan ini juga bisa diteruskan dengan pemberian penugasan terstruktur kepada
mahasiswa melalui penulisan referat sehingga mahasiswa benar-benar dihadapkan pada
bagaimana caranya memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan teori dan konsep
terbaru atau pemberian asuhan keperawatan yang berbasis bukti (evidence-based
learning).
Pengelolaan Asuhan Inovatif
Pada tahapan tertentu, mahasiswa juga diberikan kesempatan selama mengelola
kliennya untuk mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan asuhan kepada
klien. Inovasi yang dimaksud merupakan cara/metode/pendekatan baru dalam
mengelola klien sehingga klien memperoleh kepuasan dan/atau outcome yang baik dari
pemberian asuhan yang diberikannya.

Dengan demikian kegiatan pembelajaran dalam tahap profesi ini dilaksanakan dalam
program internship yang meliputi tahapan observasi, tahap bimbingan, dan tahap
mandiri yang berfokus pada area kompetensi sebagai berikut:
BAB IV
STANDAR KOMPETENSI PROGRAM PROFESI NERS

Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Yogyakarta menyakini bahwa keperawatan


merupakan pelayanan profesional yang bersifat “ Humanism, Holism, And Care” Chity
(1997). Keyakinan tersebut merupakan landasan, kerangka berfikir dalam
mengembangkan Body of Knowledge ilmu keperawatan.

Humanistic (humanism) adalah asas dan landasan kemanusiaan, nilai dan moral
manusia/ kemanusiaan.

Holistic (holism) adalah melihat manusia dan lingkungan secara menyeluruh dalam
satu kesatuan sistem, melihat manusia secara utuh : Bio, psiko, sosial, dan spiritual
dengan segala sifatnya yang hakiki mempunyai kebutuhan dasar dan kebutuhan
interpersonal, punya perasaan, keinginan dan kemampuan.

Caring (care) adalah fokus pelayanan/ asuhan keperawatan yang memberikan kepada
klien (manusia). Mayeroff (1970 : 10), menyatakan “to help another person grow ……
is help another person come to care himself”. Watson (1985 : 54) menyatakan “
Human care ….. consist of transpersonal human to human attempts to protect,
enhance, and preserve humanity by helping a person find meaning in illness, pain,
suffering, and existence; to help another gain self – knowledge, control, and self-
healing where in a sense of inner harmony is restored regardless of external
circumtancess.

Filosofi ilmu keperawatan diatas sebagai acuan penyusunan kompetensi program


pendidikan profesi di STIKes Yogyakarta sehingga kompetensi program profesi Ners di
STIKes Yogyakarta mengacu pada KIPNI 1999 dan ICN, yaitu mempersiapkan
mahasiswa melalui penyesuaian profesional dalam bentuk pengalaman belajar klinik
dan lapangan secara komprehensif, sehingga memiliki kemampuan profesional sebagai
berikut (KIPNI, 129/1999)
1. Menerapkan konsep, teori dan prinsip ilmu sosial , ilmu biomedik dan ilmu
keperawatan, dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan secara tuntas melalui pengkajian, penetapan
diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan
evaluasi baik bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, sesuai
batasan kewenangan, tanggung jawab dan kemampuannya serta berlandaskan
etik profesi keperawatan.
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan meliputi:
1) Keperawatan Anak
2) Keperawatan Maternitas
3) Keperawatan Kesehatan Jiwa
4) Keperawatan Medikal Bedah
5) Keperawatan Gawat Darurat
6) Keperawatan Komunitas
7) Keperawatan Keluarga
8) Keperawatan Gerontik
9) Manajemen Keperawatan
3. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan
memanfatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
4. Mengelola pelayanan keperawatan secara bertanggung jawab dengan
menunjukkan sikap kepemimpinan.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Kurikulum Program Profesi Reguler
Jalur Reguler dengan beban studi yang ditepuh selama 10 semester
1. Program Akademik ditempuh selama 8 semester
2. Program Profesi Ners ditempuh selama 2 semester

No Mata ajar SKS


1 Keperawatan Medikal bedah 7
2 Keperawatan Maternitas 4
3 Keperawatan Anak 4
4 Keperawatan Gadar dan Kritis 7
5 Keperawatan Gerontik 2
6 Keperawatan Jiwa 3
7 Keperawatan Komunitas 4
8 Keperawatan Keluarga 2
9 Manajemen Keperawatan 3
Jumlah SKS 36
BAB V
DESKRIPSI MATA AJAR

Mata Ajar Keperawatan Gerontik


Mata Ajar : Keperawatan Gerontik
Koordinator : Istichomah , S.Kep.,Ns
Beban Studi Jalur Regular : 2 SKS
Pembimbing dan Penguji :1. Istichomah , S.Kep.,Ns
2. Wiwin Priyantari, S.Kep., Ns., M.Kes

Deskripsi Mata Ajar


Praktik profesi keperawatan gerontik merupakan program yang menghantarkan
mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara
bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan profesional yang awan dan efektif,
memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan funsi advokasi pada klien, membuat
keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan
dengan keperawatan gerontik. Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus pada klien
usia lanjut dengan masalah kesehatan yang bersifat aktual, risiko, dan potensial serta
untuk meningkatkan kualitas hidup klien.

Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pembelajaran klinik keperawatan gerontik maka mahasiswa profesi
Ners diharapkan memperoleh pengalaman klinik yang memadai dalam hal penerapan
konsep dan teori keperawatan gerontik dalam berbagai tatanan praktek serta mampu
melaksanakan perubahan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
gerontik yang dilandasi oleh sensitifitas terhadap etik budaya.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan praktik klinik profesi mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien usia lanjut
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawa
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien usia lanjut
dengan masalah
1) Gangguan Psikososial dan kognitif (Depresi, Dimensia dan gangguan istirahat
tidur)
2) Gangguan pendengaran dan pengelihatan
3) Respirasi, kardiovaskuler (Oksigenasi akibat COPD, Pneumonia Hipostatik,
Dekompensasio Cordis, Hipertensi) dan endokrin (DM)
4) Gangguan endokrin (DM) dan neurologis (stroke)
5) Eliminasi dan reproduksi (BPH dan menepouse)
6) Gangguan digestif (Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, Diare, dan
nutrisi)
7) Gangguan muskuloskeletal (Keamanan fisik dan mobilitas fisik, Fraktur) dan
gangguan imunologi (artritis rheumatoid)
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
6. Memberikan asuhan keperawatan gerontik yang peka budaya, berkualitas secara
holistik, kontinue dan konsisten dalam menyelesaikan masalah klien usia lanjut
dan dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien usia lanjut
yang unik
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
usia lanjut
8. Mendemostrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien
dan efektif
9. Mengembangkan pola pikir kritik, logis, dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan gerontik
10. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
11. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
12. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif melalui kemitraan baik dengan
profesi kesehatan lain maupun dengan penentu.
13. Berkontribusi dengan mengembangkan profesi keperawatan
14. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan
BAB VI
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti praktik profesi Keperawatan gerontik mahasiswa mampu:


1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien usia lanjut
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawa
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien usia lanjut
dengan masalah
a. Gangguan Psikososial dan kognitif (Depresi, Dimensia dan gangguan istirahat
tidur)
b. Gangguan pendengaran dan pengelihatan
c. Respirasi, kardiovaskuler (Oksigenasi akibat COPD, Pneumonia Hipostatik,
Dekompensasio Cordis, Hipertensi) dan endokrin (DM)
d. Gangguan endokrin (DM) dan neurologis (stroke)
e. Eliminasi dan reproduksi (BPH dan menepouse)
f. Gangguan digestif (Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, Diare, dan
nutrisi)
g. Gangguan muskuloskeletal (Keamanan fisik dan mobilitas fisik, Fraktur) dan
gangguan imunologi (artritis rheumatoid)
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
6. Memberikan asuhan keperawatan gerontik yang peka budaya, berkualitas secara
holistik, kontinue dan konsisten dalam menyelesaikan masalah klien usia lanjut
dan dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari setiap klien usia lanjut
yang unik
7. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien
usia lanjut
8. Mendemostrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien
dan efektif
9. Mengembangkan pola pikir kritik, logis, dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan gerontik
10. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
11. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko
12. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif melalui kemitraan baik dengan
profesi kesehatan lain maupun dengan penentu.
13. Berkontribusi dengan mengembangkan profesi keperawatan
14. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan

Kompetensi Kasus Yang Harus Dicapai


1. Lanjut usia dengan masalah fisiologis
1) Gangguan pendengaran dan pengelihatan
2) Respirasi, kardiovaskuler (Oksigenasi akibat COPD, Pneumonia Hipostatik,
Dekompensasio Cordis, Hipertensi) dan endokrin (DM)
3) Gangguan endokrin (DM) dan neurologis (stroke)
4) Eliminasi dan reproduksi (BPH dan menepouse)
5) Gangguan digestif (Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, Diare, dan
nutrisi)
6) Gangguan muskuloskeletal (Keamanan fisik dan mobilitas fisik, Fraktur) dan
gangguan imunologi (artritis rheumatoid)

2. Lanjut usia dengan masalah psiko sosial spiritual


1) Lanjut usia dengan masalah gangguan konsep diri/ depresi
2) Lanjut usia dengan masalah dimensia
3) Lanjut usia dengan masalah instirahat tidur
4) Lanjut usia dengan masalah spiritual
Kompetensi Keterampiilan Yang Harus Dicapai
Kemampuan
No Jenis Ketrampilan  BS DP M
A Kognitif
1. Komunikasi terapeutik 4 4
2 Pengkajian status kognitif MMSE 2 2
3 Terapi orientasi 1 1
4. Stimulasi kognitif 1 1
B Psikososial
1. Pengkajian depresi (GDS) 2 2
2. Terapi kelompok 1 1
3. Manajemen stres 2 1 1
Persepsi sensori : pendengaran dan
C
pengelihatan
1. Pengakajian pendengaran dan pengelihatan 2 2
2. Irigasi telinga 1 1
3. Modifikasi lingkungan 2 2
D Pencernaan dan nutrisi
1. Pengkajian fisik (IMT) dan kesehatan gigi mulut 2 2
2. Pengkajian status nutrisi (MNA) 2 2
3. Peningkatan pengetahuan dan kebutuhan diet 2 2
4. Kebersihan gigi dan mulut 2 2
E Eliminasi : Urin dan Feses
1. Pengkajian pola eliminasi : BAK dan BAB 2 2
2. Pengkajian fisiologi fungsi eliminasi 2 2
3. Pengkajian kebutuhan cairan 2 1 1
4. Kebersihan diri : toileting 2 1 1
5. Toilet training 2 1 1
F Kardiovaskuler
1. Pemeriksaan fisik kadiovaskuler 2 2
2. Kompres hangat tengkuk 2 2
3. Relaksasi 2 2
G Respirasi
1. Pemeriksaan fisik respirasi 2 2
2. Latihan nafas 2 2
3. Latihan batuk efektif 2 2
4. Fisioterapi dada 2 1 1
H Muskuloskeletal
1. Pengkajian fisik muskuloskeletal 2 2
2. Pengkajian ADL 2 2
3. Pengkajian risiko jatuh 2 2
4. Latihan fisik (otot, sendi, keseimbangan) 2 2
5. Pencegahan jatuh 2 2
I Kulit dan termolegulator
1. Pemeriksaan fisik kulit 2 2
2. Pemeriksaan tugor kulit 2 2
3. Perawatan kulit 2 2
4. Kebersihan diri : mandi 2 2
5. Kebersihan rambut 2 2
6. Kebersihan tangan kaki 2 2
J Istirahat tidur
1. Pengkajian kualitas tidur (PSQI) 2 2
2. Pengkajian nyeri 2 2
3. Massase punggung 2 2
5. Relaksasi otot progresif 2 1 1
K Reproduksi
1. Pengkajian reproduksi 2 2
2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi 2 2
J Rujukan lansia jika dibutuhkan 1 1

Keterangan :
1. Diharapkan mahasiswa memenuhi  (jumlah) dari target yang harus dicapai
2. Kemampuan M = Mahasiswa melaksanakan ketrampilan secara mandiri
3. Kemampuan DP = Mahasiswa melaksanakan ketrampilan dengan bantuan sebagian
4. Kemampuan BS = Mahasiswa melaksanakan ketrampilan dengan bantuan seluruhnya
BAB VII
METODE BIMBINGAN DAN EVALUASI STASE

A. Proses Bimbingan
1. Metode Bimbingan
No Kegiatan Keterangan
1. Pre - post conference □ Mahasiswa Sebelum memulai pembahasan
kasus tertentu diberikan pre-test dan kemudian
dilakukan post-test pasca konferensi selesai
yang ditujukan untuk mengukur tingkat
pengetahuan mahasiswa peserta pendidikan
tahap profesi yang berkaitan dengan kasus
yang dibahas dalam kegiatan konferensi kasus
(case conference).
□ Pre - post conference masing-masing
dilakukan 2 x selama praktik ( awal minggu
dan akhir minggu)
□ Pre - conference : mahasiswa menyiapkan LP
dan rencana asuhan keperawatan (setiap di
awal minggu )
□ Post – conference :mahasiswa menyiapkan
laporan evaluasi kegiatan dari kelolaan Askep (
setiap di akhir minggu)
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
akademik
2. Bed side teaching □ Bedside teaching dilaksanakan sebanyak 1 x
selama praktik
□ Bahan bedsite teaching bisa berupa pengkajian
dan intervensi keperawatan dengan
menganalisa keterampilan melalui video baik
dari youtube
maupun media lain
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
akademik
3. Tutorial □ Tutorial dilakukan sebanyak 1 x selama praktik
□ bahan tutorial berupa askep gerontik dengan
masalah psikososial dan penyakit kronis
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
akademik
4. Diskusi kasus □ Kegiatan dilakukan sebanyak 1x selama praktik
□ Mahasiswa melakukan kegiatan diskusi kasus
dilaksanakan bersama anggota timnya
membahas kasus kelompok dan jurnal
kelompok.
□ Kegiatan mandiri mahasiswa
5. Belajar berinovasi □ Mahasiswa diberikan kesempatan selama
dalam pengelolaan mengelola kasus untuk mengembangkan
asuhan berbagai inovasi dalam pengelolaan asuhan
sehingga memperoleh outcome.
□ Bimbingan dengan pembimbing klinik dan
akademik terkait inovasi yang akan diterapkan
sebelum pelaksanaan.

B. Evaluasi
1. Metode Evaluasi
Pertimbangan untuk kelulusan dalam stase :
a) Kehadiran : mahasiswa wajib hadir 100%
b) Mahasiswa wajib menyerahkan semua tugas individu secara lengkap selama
menempuh pendidikan di stase Keperawatan gerontik
c) Mahasiswa wajib menyelesaikan proses bimbingan yaitu pre-post conference,
tutorial, bedsite teaching, tutorial, diskusi kasus, DOPS, refleksi kasus dan
jurnal, yang merupakan syarat melaksanakan ujian akhir stase gerontik
d) Mahasiswa pada akhir stase mengumpulkan laporan askep individu,
kelompok dan laporan penugasan lainnya
e) Mahasiswa menunjukkan perilaku sebagai seorang calon profesional
f) Mahasiswa tidak melakukan pelanggaran etik dan hukum selama
stase
Jenis Metode Evaluasi
No Kegiatan Keterangan
1. Refleksi kasus □ Refleksi kasus dan jurnal diikuti oleh semua
dan jurnal mahasiswa. Kegiatan seminar dilaksanakan
dengan tujuan membahas masalah kesehatan
yang ditemukan pada klien serta membahas
berbagai alternatif penatalaksanaannya
□ Refleksi jurnal dan kasus askep kelolaan
kelompok dilakukan 1x /perkelompok (terdiri 5
mahasiswa)
□ Kasus yang diangkat boleh kasus individu yang
sekiranya masalah keperawatnnya informative
untuk didiskusikan
□ Jurnal yang diseminarkan adalah jurnal EBN
(evidence based nursing), yang dapat
diimplementasikan kedepannya.
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
klinik dan akademik
2. DOPS □ Mahasiswa akan dinilai kemampuan klinik
dalam melakukan suatu tindakan keperawatan
(directly observed
secara individu dan kelompok
procedural sklills)
□ DOPS dilakukan 2 x selama praktik
□ DOPS individu (1x ) :
Jenis DOPS individu berupa implementasi
pada lansia kelolaan individu dimana dapat
berupa edukasi dan terapi modalitas yang
sebelumnya sudah dikonsulkan ke
pembimbing.
□ DOPS kelompok (1x) :
Mahasiswa secara berkelompok melakukan
Promosi Kesehatan kepada kelompok lansia).
Metode PENKES dengan media yang dapat
diakses oleh kalangan lansia secara luas. Tema
PROMKES terkait COVID19 dan harus
didiskusikan dengan koordinator stase.

□ Kegiatan mahasiswa wajib direkam/ membuat


video dan pendampingan bersama pembimbing
3. Laporan askep gerontik □ Mahasiswa mengelola 2 askep lansia.
□ Mahasiswa diwajibkan mempuat LP terlebih
dahulu yang diserahkan kepada pembimbing di
awal minggu.
□ Setiap ASKEP dikelola minimal 5 hari.
□ Laporan harus di konsulkan ke pembimbing
akademik
4. Log book Mahasiswa menuliskan kegiatan harian di log book
selama praktik berlangsung. Hal ini dibuktikan
dengan melampirkan foto atau video kegiatan
harian
5. capaian kompetensi Mahasiswa melakukan kompentesi yang sudah
ditargetkan sesuai dengan daftar kompetensi yang
sudah diberikan.
Hal ini dibuktikan dengan melampirkan foto atau
video kegiatan harian
6. Ujian akhir stase □ 1 x secara individu pada akhir stase.
□ 1 x secara individu dengan sistem semi - CBT
□ Ujian gerontik dilakukan pada lansia
□ Dilakukan dengan pendampingan pembimbing
akademik
7. Sikap Penilaian sikap profesional dilakukan selama praktik
berlangsung
2. Komponen Penilaian
Penilaian mahasiswa dilakukan oleh preseptor klinik dan akademik.
Penilaian Stase Gerontik
No Kegiatan Bobot (a) Skor rata-rata Hasil
(b) (axb)
1 Pre - post conference, 5%
BST, tutorial, diskusi
kasus
2 Presentasi kasus dan 10%
jurnal
3 Laporan askep lengkap 15%
4 Log book 5%
5 Perilaku profesional 15%
6 DOPS 10%
7 capaian kompetensi 15%
8 Ujian akhir stase 25%

Format Rekapitulasi Nilai Mata Ajar Program Profesi Ners

KOGNITIF (30%) AFEKTIF (20%)


PSIKOMOTOR UJIAN
mahasis (25%) STASE
wa (25 %)
Konfrenc e,

Presensi
Seminar

Kedisipli nan

Sikap
Laporan
Pre/Post

tutorial,
bedsite
teaching

A B C D
...............

Rata-rata ........... ....... ....... ........... ........ ...... ........................ ............

a. Keempat unsur penilaian tersebut dibuat dengan rentang nilai 0-100,


kemudian dilakukan penghitungan nilai dengan rumus :
A+B+C+D
4
b. Standar pembakuan nilai akhir menjadi nilai dalam bentuk huruf
mengacu pada sistem PAP yang berlaku sebagai berikut :
Standar Nilai Praktek Profesi Ners STIKES Yogyakarta

MUTU BOBOT NILAI PREDIKAT KETERANGAN


A 4 85 -100 Sangat Baik Lulus
B 3 70 – 84 Baik Lulus
C 2 55 – 69 Gagal Mengulang ujian, tempat
ditentukan kemudian
D 1 40 – 54 Gagal Mengulang kepaniteraan
E 0 0 – 39 Gagal Mengulang seluruh proses

2. Kelulusan : Mahasiswa dinyatakan LULUS bila telah mencapai kehadiran 100%


dan memperoleh nilai 70 dalam nilai absolut atau ≥ B (3)dalam huruf mutu.
Penilaian mahasiswa dilakukan oleh pembimbing akademik maupun
pembimbing lahan. Apabila setelah dilakukan perhitungan nilai akhir stase
terdapat nilai ≤ 69 dalam nilai absolut atau ≤ C ( 2 ) dalam nilai mutu maka
mahasiswa wajib mengulang praktek klinik tahap Profesi dan mengulang ujian.
BAB VIII
PRASYARAT DAN PERATURAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

Prasyarat Program Profesi


1. Mahasiswa dinyatakan lulus program akademik
2. Menyelesaikan persyaratan administrasi program profesi

Peraturan Program Profesi


Kehadiran / Profesi Mahasiswa wajib mentaati peraturan yang berlaku
1. Mahasiswa wajib memenuhi kegiatan 100 %. Pada kondisi pandemik Covid
-19, absensi akan dilakukan 2x selama praktik, pagi hari saat (pre conference)
dan siang hari (post conference).
2. Hadir praktik tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan dengan alasan sakit atau ijin
untuk keperluan khusus sebelumnya wajib melaporkan diri dan membuat surat
pemberitahuan yang ditujukan kepada pembimbing akademik.
4. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan karena sakit, wajib menyertakan
surat keterangan dokter pada surat pemberitahuannya.
5. Izin di luar hal-hal yang diatur diatas akan diberikan oleh koordinator program
profesi Ners dengan pertimbangan khusus.
6. Seragam yang digunakan adalah seragam ners sesuai ketentuan pendidikan;
tanda pengenal (Ners Muda), dengan logo dan bet STIKes Yogyakarta, sepatu
hitam tertutup dan tidak bersuara
7. Selama praktek mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam
bentuk apapun, kecuali jam tangan
8. Rambut rapi dan jilbab rapi
9. Setiap mahasiswa wajib membawa nursing kit dan APD sendiri.
1. Cuti
a. Cuti dibagi menjadi cuti bagian dan cuti semester. Cuti bagian yaitu mahasiswa
non aktif melalui prosedur perjanjian dalam satu atau beberapa bagian dengan
tidak melebihi waktu selama 1 (satu) semester atau separuh siklus. Cuti
semester
yaitu mahasiswa non aktif melalui prosedur resmi perijinan dalam satu semester
atau paling lama selama 2 (dua) semester.
b. Bagi mahasiswa yang akan cuti membuat surat permohonan cuti yang disertai
dengan mencantumkan alasan ditujukan kepada Ketua PSIK-STIKES
Yogyakarta. Waktu pengurusan selambat-lambatnya 4 (empat) minggu sebelum
waktu kepaniteraan klinik program Profesi Ners dimulai. Pembantu Ketua I
Bidang Akademik akan memberikan pertimbangan, selanjutnya surat
persetujuan atau tidak disetujuinya permohonan tersebut dapat diambil 2 (dua)
minggu setelah permohonan diajukan.
c. Surat ijin (cuti) akan dibuat tembusannya untuk bagian yang terkait.
d. Mahasiswa non aktif tanpa prosedur resmi perijinan sesuai ketentuan tersebut
diatas akan dikenakan sanksi akademik dan sanksi administrasi sesuai peraturan
yang berlaku di STIKES Yogyakarta.
e. Cuti akademik selama pelaksanaan program pendidikan profesi Ners dapat
diberikan kepada mahasiswa dengan mengacu pada ketentuan akademik secara
umum yang mengatur hal tersebut.
f. Mahasiswa yang akan aktif kembali melaporkan diri ke Program Studi dua
minggu sebelum siklus yang dimaksud dilaksanakan.
g. Mahasiswa yang aktif kembali setelah cuti secara langsung mengikuti pola
siklus sebelumnya, tetapi dalam hal tertentu pola siklus selanjutnya dapat
berubah dan diatur oleh Program Studi

2. Seragam
1) Kegiatan profesi :
a. Seragam yang digunakan adalah seragam ners sesuai ketentuan pendidikan;
tanda pengenal ( Ners Muda ), dengan logo dan bet STIKes Yogyakarta,
sepatu hitam tertutup dan tidak bersuara
b. Selama praktek mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam
bentuk apapun, kecuali jam tangan
c. Rambut rapi dan jilbab rapi
2) Praktek lapangan
Atas kemeja dan bawah rok/celana hitam, tanda pengenal, jas almamater, sepatu
hitam tertutup
3) Mahasiswa yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan
mengikuti praktek dan bimbingan serta dinyatakan tidak hadir

3. Peralatan klinik
a. Setiap mahasiswa wajib membawa nursing kit yang di pakai untuk melakukan
pemeriksaan fisik
b. Mahasiswa yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktek dengan
seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik/lapangan diberikan
waktu untuk mengambil perlengkapan klinik yang diperlukan

4. Pelaksanaan program profesi


a. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan orientasi ruangan
b. Mahasiswa yang tidak membawa laporan pendahuluan pada saat pre conference
atau laporan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan topik yang telah ditentukan,
tidak diperkenankan mengikuti praktek dan dinyatakan tidak hadir
c. Mahasiswa yang tidak mengikuti pre conference dan post Conference
dinyatakan tidak hadir
d. Laporan kasus harus dibawa setiap hari
e. Mahasiswa yang tidak membawa laporan asuhan keperawatan pada saat post
conference atau laporan tidak lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dinyatakan tidak hadir
f. Jika dalam 2 (dua) hari mahasiswa belum mendapatkan kasus yang ditentukan
maka dengan sepengetahuan pembimbing pendidikan mahasiswa diharuskan
mengganti kasus dan mengikuti pre conference susulan

5. Ujian
a. Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan
kehadiran 100% di masing – masing departemen
b. Ujian klinik/ lapangan dilakukan pada minggu akhir pelaksanaan kegiatan
profesi disetiap departemen dan dilengkapi dengan berita acara pelaksanaan
ujian
c. Kasus yang akan diujikan adalah kasus bukan kasus kelolaan, yang di tentukan
pada saat ujian
d. Penguji sekurang – kurangnya terdiri dari 1 (dua) orang dari penguji pendidikan
e. Ketentuan ujian disesuaikan dengan ketentuan masing – masing departemen
f. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk
memperbaiki/ mengulang ujian pada hari berikutnya sesuai dengan kesepakatan
dengan penguji
g. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian dengan alasan : sakit/ijin dan disertai
dengan surat keterangan yang dapat dipertanggung jawabkan, diberikan
kesempatan untuk mengikuti ujian pada bagian yang bersangkutan
h. Hal – hal yang menyangkut ujian atau perbaikan, sepenuhnya menjadi
kewenangan koordinator departemen yang bersangkutan

6. Referensi
1) Selama profesi mahasiswa wajib membawa buku panduan profesi dan buku
kompetensi
2) Selama praktek mahasiswa dianjurkan membawa buku referensi sesuai dengan
topik kasus yang diambil
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M., Butcher H.K., Dochterman, M. J., and Wagner, C.M. 2013. Nursing
Intervention Classification (NIC) 6th ed. Mosby

Darmojo, 2009. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta : Balai Penerbit. FK UI

Herdman, T.H and Kamitsuru, S. 2015. Nursing Diagnoses Definition and


Classification 2015-2017 10th ed. Wiley

Miller, A.C. 2012. Nursing for Wellness in Older Adults 6th ed. Lippincot William &
Wikins

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., and Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes
Classification (NOC) 5th ed. Mosby
LOGBOOK

PENDIDIKAN PROFESI NERS

STASE KEPERAWATAN GERONTIK


ABSENSI MAHASISWA PRAKTEK PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI : .................................................................… STASE : ....................................................................
TEMPAT PRAKTEK : .................................................................... RUANG : .........................................
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
Tgl : Tgl : Tgl : Tgl : Tgl : Tgl :
NO NAMA
Dtg Plg Dtg Plg Dtg Plg Dtg Plg Dtg Plg Dtg Plg
Jam: Jam: Jam: Jam: Jam: Jam: Jam: Jam: Jam: Jam: Jam: Jam:

Mengetahui:
Pembimbing Akademik

(......................................)

Program Pendidikan Profesi 42


Ners STIKes YOGYAKARTA
KOMPETENSI KETERAMPILAN PRAKTEK PROFESI NERS
STASE KEPERAWATAN GERONTIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
Paraf
Kemampuan
No Jenis Ketrampilan  pembimbing
BS DP M
A Kognitif
1. Pengkajian status kognitif MMSE 4
2. Terapi orientasi 1
3. Stimulasi kognitif 1
B Psikososial
4. Pengkajian depresi (GDS) 2
5. Terapi kelompok 1
6. Manajemen stres 2
C Sensori : pendengaran dan pengelihatan
7. Pengakajian pendengaran dan pengelihatan 2
8. Irigasi telinga 1
9. Modifikasi lingkungan 2
D Pencernaan dan nutrisi
10. Pengkajian fisik (IMT) dan gigi mulut 2
11. Pengkajian status nutrisi (MNA) 2
12. Peningkatan pengetahuan dan keutuhan diet 2
13. Kebersihan gigi dan mulut 2
E Eliminasi : Urin dan Feses
14. Pengkajian pola eliminasi : BAK dan BAB 2
15. Pengkajian fisiologi fungsi eliminasi 2
16. Pengkajian kebutuhan cairan 2
17. Kebersihan diri : toileting 2
18. Toilet training 2
F Kardiovaskuler
19. Pemeriksaan fisik kadiovaskuler 2
20. Kompres hangat tengkuk 2
21. Relaksasi 2
G Respirasi
22. Pemeriksaan fisik respirasi 2
23. Latihan nafas 2
24. Latihan batuk efektif 2
25. Fisioterapi dada 2

H Muskuloskeletal
26. Pengkajian fisik muskuloskeletal 2
27. Pengkajian ADL 2
28. Pengkajian risiko jatuh (MSF/ time up time go) 2
29. Latihan fisik (otot, sendi, keseimbangan) 2
30. Pencegahan jatuh 2

I Kulit dan termolegulator


31. Pemeriksaan fisik kulit 2
32. Pemeriksaan tugor kulit 2
33. Perawatan kulit 2
34. Kebersihan diri : mandi 2
35. Kebersihan rambut 2
36. Kebersihan tangan kaki 2
J Istirahat tidur
37. Pengkajian kualitas tidur (PSQI) 2
38. Pengkajian nyeri 2
39. Massase punggung 2
40. Relaksasi otot progresif 2

K Reproduksi
41. Pengkajian reproduksi 2
42. pengetahuan kesehatan reproduksi 2
J Rujukan lansia jika dibutuhkan
LEMBAR PRE CONFERENCE DAN POST CONFERENCE

RUANG : HARI/TANGGAL :
KLIEN :
N JAM RENCANA KEGIATAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
O ( PRE CONFERENCE) KEGIATAN (POST CONFERENCE)

Yogyakarta, ………………………

Pembimbing Akademik

(…………………………………….)

Program Pendidikan Profesi 46


Ners STIKes YOGYAKARTA
LEMBAR KEGIATAN TUTORIAL DAN BEDSIDE TEACHING

Hari/tanggal : Ruang :
No JAM TOPIK Evaluasi kegiatan

Yogyakarta, ………………………

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(…………………………………….) (…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP

Nama Mahasiswa : Ruang/ Tempat :


NIM :

No. Aspek Yang Dinilai Skor Bobot Nilai


0 1 2
A. Laporan Pendahuluan
1. Terdapat definisi, etiologi, manifestasi 10
klinis, penanganan, pengkajian fokus
berdasarkan literatur
2. Pathways menggambarkan masalah 10
keperawatan
3. Rencana pengkajian sesuai kasus kelolaan 10
4. menentukan diagnosis yang mungkin 25
muncul sesuai kasus kelolaan minimal 3
5. Intervensi/ perencanaan minimal 5 tiap 25
diagnosa keperawatan disertai tujuan,
kriteria hasil, dan rasional
6. Minimal literatur 5 dan literatur adalah 10 10
tahun terakhir
7 Menampilkan sikap perilaku yang 10
profesional

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝟐𝟎𝟎 x100%

Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan sempurna

Yogyakarta, ………………………

Pembimbing akademik

(…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Ruang/tempat :


NIM :

No. Aspek Yang Dinilai Skor Bobot Nilai


0 1 2
A. Pengkajian
1. Penyusunan hasil pengkajian sesuai 20
dengan kasus kelolaan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penyususnan diagnosa sesuai dengan 10
hasil pengkajian kasus kelolaan
2. Terdapat prioritas diagnosa keperawatan 10
C. Perencanaan
1. Kesesuaian antara intervensi dan 10
implementasi
2. Terdapat tujuan yang spesifik, terdapat 10
rentang waktu dan indikator
3. Rencana Tindakan sesuai dengan tujuan 10
D. Implementasi
1. Kesesuaian implementasi dengan 10
rencana kegiatan
E. Evaluasi
1. Melakukan analisa evaluasi sesuai 5
dengan tujuan
2. Pendokumentasian catatan 5
perkembangan
F Sikap
1. Menampilkan sikap perilaku profesional 10

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝟐𝟎𝟎 x100%
Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan
sempurna
Yogyakarta, ………………………

Pembimbing akademik

(…....................................................)
LEMBAR PENILAIAN SEMINAR KELOMPOK

A. Sistematika Penulisan
No. Aspek Yang Dinilai Bobot Skor Nilai
0 1 2
1. Susunan kalimat/ penggunaan bahasa
a. Baku sesuai EYD 15
b. Ketepatan cara pengutipan 15
c. Tidak terdapat kesalahan penulisan 10
d. teknik penulisan sesuai aturan 20
2. Kepustakaan
a. Jumlah literatur 5
b. Ketepatan cara penulisan 10
kepustakaan
c. Literatur mutahir (maksimal 10 thn) 10
d. Validitas literatur 15
Total Nilai

B. Isi Tulisan
No. Aspek Yang Dinilai Bobot Skor Nilai
0 1 2
1. Konsep dasar
a. Kesesuaian konsep dasar dengan 10
kasus
b. Kesesuaian data dengan diagnosa 10
keperawatan
c. Kesesuaian intervensi dengan 10
diagnosa keperawatan
2. Resume kasus /jurnal 15
3. Pembahasan
a. Ketajaman pembahasan 10
b. Arah bahasan sesuai dengan 10
permasalahan yang muncul
c. Argumentasi penulis didukung data, 10
referensi/ analisa penting
d. Tidak mengulang/ hanya 10
membandingkan antara teori dengan
kasus
4. Penutup (Kesimpulan dan Saran) 15
Total Nilai
C. Penilaian Responsi
No. Aspek Yang Dinilai Bobot Skor Nilai
0 1 2
1. Kejelasan menyampaikan isi 15
laporan (konsep dasar, pengelolaan
kasus, pembahasan, dan
kesimpulan)
2. Penampilan 15
a. Ucapan lancar
b. Menguasai materi tulisan
c. Penggunaan waktu tepat 15 menit
d. Bersikap santun, luwes, dan
percaya diri
3. Media
a. Media mudah dibaca dan menarik 5
b. Penggunaan media (slide, dll) 5
dengan baik
4. Responsi
a. Kemampuan menjawab 30
pertanyaan
b. Sikap santun dan percaya diri 5
c. Kemampuan berargumentasi 25
Total Nilai

Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan sempurna

Yogyakarta, ………………………

Pembimbing

(…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN DOPS

Nama Mahasiswa : Ruang :


NIM :

No. Aspek Yang Dinilai Skor Bobot Nilai


0 1 2
1. Keterampilan komunikasi terapeutik: 20
— Memfasilitasi klien menyceritakan riwayat
kesehatannya
— Menyampaikan pertanyaan yang efektif dan
tepat untuk mendapatkan informasi yang
akurat
— Kemampuan memberi respon yang sesuai
verbal dan non verbal
2. Profesional keperawatan: 20
— Menunjukkan sifat empati hormat, dan
percaya diri
— Menjelaskan prosedur ke klien
— Memperhatikan aspek keselamatan
— Mengimplementasikan standar UP
3. Kemampuan melakukan keterampilan keperawatan 30
— Melakukan tahap interaksi ( keselematan,
privasi klien)
— Melakukan tahap orientasi ( tujuan, manfaat
tindakan)
— Ketepatan waktu dan tindakan, alat dan tempat
4. Kemampuan memberikan konsultasi/ pendidikan 20
kesehatan
5 Menampilkan sikap perilaku yang profesional 10
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝟐𝟎𝟎 x100%
Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan sempurna

Yogyakarta, ………………………
Pembimbing

(…………………………………….)
LEMBAR PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK

Nama Mahasiswa : Ruang :


NIM :

No. Aspek Yang Dinilai Skor Bobot Nilai


0 1 2
A. Pengkajian
1. Penyusunan hasil pengkajian sesuai 20
dengan kasus kelolaan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Penyususnan diagnosa sesuai dengan 10
hasil pengkajian kasus kelolaan
2. Terdapat prioritas diagnosa keperawatan 10
C. Perencanaan
1. Kesesuaian antara intervensi dan 10
implementasi
2. Terdapat tujuan yang spesifik, terdapat 10
rentang waktu dan indikator
3. Rencana Tindakan sesuai dengan tujuan 10
D. Implementasi
1. Kesesuaian implementasi dengan 10
rencana kegiatan
E. Evaluasi
1. Melakukan analisa evaluasi sesuai 5
dengan tujuan
2. Pendokumentasian catatan 5
perkembangan
F Sikap
1. Menampilkan sikap perilaku profesional 5
2. Terdapat pendelegasian asuhan 5
keperawatan
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝟐𝟎𝟎 x100%
Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan sempurna
Yogyakarta, ………………………
Pembimbing (…

..........................................................)
LEMBAR PENILAIAN UJIAN STASE

Nama Mahasiswa : Ruang :


NIM :

No. Aspek Yang Dinilai Skor Bobot Nilai


0 1 2
A. Pengkajian
1. Penyusunan hasil pengkajian sesuai 5
dengan kasus kelolaan
3 Menggunakan teknik atau 5
instrument pengkajian yang sesuai
B. Diagnosa Keperawatan
1. Menyusun diagnosa sesuai dengan hasil 10
pengkajian kasus kelolaan
2. Menyusun prioritas diagnosa 5
keperawatan
C. Perencanaan
1. Menyusun rencana tindakan 10
2. Terdapat tujuan yang spesifik, terdapat 5
rentang waktu dan indikator
D. Implementasi
1. Mengkomunikasikan tindakan 5
keperawatan dengan klien sebelum
2 Implementasi Sesuai dengan evidence - 10
based practice
3 Menunjukkan kompetensi dalam 10
melakukan ketrampilan keperawatan
E. Evaluasi
1. Mencatat respon pasien terhadap 5
tindakan keperawatan yang telah
diberikan
2 Mengevaluasi ketercapaian 5
outcome yang diharapkan
F Responsi
1 Kemampuan analisis dan critical 5
thinking
2 Penguasaan kasus 5
3 Kemampuan argumentas 5
G Sikap
1. Menampilkan sikap perilaku profesional 10

𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉


𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝟐𝟎𝟎 x100%
Keterangan Skor :
0 = Tidak dilaksanakan
1 = Dilakukan tidak sempurna
2 = Melakukan dengan
sempurna
Yogyakarta, ………………………

Pembimbing (…

..........................................................)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES YOGYAK

NAMA MAHASISWA :…………………………………………


TEMPAT / TANGGAL :…………………………………………

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY/TN……..………………


DENGAN KASUS…………………..DI…………………..

A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama :
Tempat/ tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan terakhir : SD/SLTP/SLTA/D-III/S1/S2/S3
Golongan Darah :
Agama :
Status perkawinan :Kawin/tidak Kawin/Janda/Duda/(Cerai/mati)
Alamat :
Tanggal masuk panti (jika di panti) :

Keluarga atau orang lain yang penting/ yang dapat dihubungi


Nama :
Alamat :
No. telp :
Jenis kelamin :
Hubungan dengan usila/klien :

2. Riwayat kesehatan
….…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
a. Pekerjaan saat ini :
b. Pekerjaan sebelumnya :
c. Sumber pendapatan saat ini :
d. Kecukupan pendapatan :

4. Status Kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
1) Keluhan utama :
2) Gejala yang di rasakan :
3) Faktor pencetus :
4) Waktu timbulnya keluhan :
5) Upaya mengatasinya :
6) Fasilitas kesehatan yang sering dikunjungi :
7) Mengkonsumsi obat-obatan ? jenisnya apa?:
8) Merokok ? konsumsi alkohol? :

b. Riwayat kesehatan masa lalu


1) Penyakit yang pernah di derita :
2) Riwayat alergi :
3) Riwayat kecelakaan :
4) Riwayat di rawat di rumah sakit :
5) Riwayat pemakaian obat :

5. Riwayat kesehatan keluarga


a. Genogram (Buatlah 3 Generasi)
b. Saudara/ anak
Nama Keadaan saat ini Keterangan

c. Riwayat kematian dalam keluarga

d. Kunjungan keluarga (dalam 1 tahun terakhir)

6. Riwayat Rekreasi
a. Hobby/minat :
b. Keanggotaan organisasi :
c. Liburan yang biasa dilakukan :

B. Pola Fungsional
1. Pola Nutrisi
Pola makan :……………………………. Diet yang dijalankan: ada / tidak
Jika ada, jelaskan ……………………...
Jumlah / porsi :…………………………. Makanan patangan : …………………...
Alergi makanan :………………………
siapa yang mempersiapkan makanan? Dengan siapa lansia makan ?
………………………………………….. …………………………………………
Pola minum.................................cc/hari Jenis cairan (dalam 24 jam) ?
atau...................................gelas/hari ………………………………………….

2. Fungsi eliminasi
a. BAB :
Frekuensi BAB:.............x/hari Konsistesi feses: ……………………..
Keluhan saat BAB : Mengkonsumsi obat pencahar : ya /
Nyeri saat BAB : ya/ tidak tidak Jika ya, jelaskan
Darah keluar saat BAB : ya / tidak ……….......................
b. BAK :
Frekuensi BAK : Waktu berkemih setiap kapan (jam)?
Pagi................................x/hari Pagi :………………….
Siang:.............................x/hari Siang :……………………
Malam............................x/hari Malam :……………………..
Mengompol : pernah / tidak Pernah kemih keluar saat batuk/ bersin/
Jika Ya, kapan saja?............................... mengangkat benda berat?.....................
Berapa kali dalam sehari?......................... Berapa kali dalam sehari?.......................
Kesulitan menahan kencing: Ya/ tidak Memakai popok: Ya/ tidak
Jika Ya, berapa lama lansia mampu Jika Ya, kapan saja memakainya?.........
menahan kencingnya?.............................. …………………………………………
………………………………………….. …………………………………………
Laki – laki Perempuan
pernahkan operasi prostat: Ya / tidak berapa jumlah anak?...............................
Bagaimanan aliran urin saat kencing?
…………………………………………. riwayat operasi panggul/ Rahim: Ya/
Apakah setelah kencing, lansia Tidak
merasakan tuntas atau merasa belum?
…………………………………………. riwayat ISK: Ya/ Tidak
Apakah sering mengejan saat kencing?
…………………………………………

3. Personal hygiene
a. Pola Mandi :
b. Oral hygiene :
c. Cuci rambut :
d. Kuku :
e. Berpakaian :

4. Istirahat dan tidur


Jumlah jam tidur (24 jam).................jam Jumlah jam tidur siang...................jam
Jumlah jam tidur malam..................jam
Mulai tidur jam berapa :………………. Berapa kali bangun dimalam hari :…….

Bangun tidur jam berapa:……………… Setelah itu bisakah kembali tidur: Ya/tdk
Pernah minum obat tidur:………………
5. Fungsi reproduksi
Pandangan lansia terkait kehidupan seksual? ………………………………

6. Aktivitas
jam Jenis kegiatan (sehari-hari) Lama waktu setiap
kegiatan
06.00 – 10.00

10.00 – 14.00

14.00 – 18.00

18.00 – 22.00

22.00 – 02.00

02.00 – 06.00

7. Fungsi psikososial
a. Status mental :
1) Bagaimana penampilan fisik lansia ?...................................................
2) Bagaimana kemampuan motoriknya?..............................................................
3) Bagaimana kemampuan sosialisasinya?..........................................................
4) Bagaimana respon dan perhatian lansia saat diajak berbicara? ……………
……………………………………………………………………………..
5) Bagaimana daya ingat lansia? Baik/ tidak, jelaskan…………………………
………………………………………………………………………………..
6) Bagimana orientasi lansia pada waktu, orang dan tempat? Baik / tidak,
jelaskan ……………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………….....
b. Afektif -coping stres :
1) Adakah hal yang dicemaskan dan membuat stres? Ya/ Tidak,
jelaskan……………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...
2) Kapan terjadinya / berapa sering?..................................................................
3) Bagaimana cara mengatasinya? ……………………………………………
……………………………………………………………………………..
c. Persepsi diri :
1) bagaimana lansia memandang dirinya?.........................................................
..…………………………………………………………………………….
2) Bagaimana harga dirinya?.............................................................................
......................................................................................................................
d. Pola peran-hubungan (dukungan sosial ):
1) kepada siapa lansia biasanya meminta bantuan (anak, keluarga, tetangga,
teman)?..........................................................................................................
2) Adakah yang membantu lansia saat berbelanja/ berobat/ ke bank?
……………………………………………………………………………
3) Adakah orang yang diajak bercerita saat lansia mencemaskan
sesuatu?.........................................................................................................
4) Aktivitas sosial apa yang aktif diikuti?........................................................
.......................................................................................................................
e. Nilai - pola keyakinan :
1) Apa hal yang sangat berarti dan penting dalam hidup lansia?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2) Hal apa yang membuat hidup lansia puas? …………………………………
……………………………………………………………………………..
3) Apakah lansia ikut aktivitas keagamaan? …………………………………..
4) Bagaimana pandangan lansia terhadap kematian?......................................
.......................................................................................................................

(perhatikan kata-kata seperti “ bunuh diri, menyalahkan tuhan, tidak bisa


memaafkan orang lain, perasaan putus asa, tidak berguna, diabaikan)
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : compos mentis/ apatis/ somnolen/sopor
b. TTV :
c. BB/TB dan IMT :
d. Kepala : kebersihan …………… keluhan………………
e. Mata :
Konjungtiva : anemis/ tidak Skelera : ikterik/ tidak
Strabismus (ya/ tidak), kanan / kiri/ kedua Katarak (ya/ tidak), kanan/ kiri / kedua
menggunakan kaca mata : ya/ tidak

f. Telinga :
Kebersihan : ya/ tidak Menggunakan alat bantu : ya / tidak
Pendengaran : terganggu/ tidak………kanan/ kiri/ keduanya
Jika ya jelaskan………………………

g. Hidung :
Bentuk : simetris/ tidak ada peradangan : ya/ tidak
Penciuman : terganggu/ tidak
Keluhan : ada/ tidak, Jika ada jelaskan……………………………….

h. Mulut, gigi dan bibir:


Kebersihan mulut : baik/ tidak Mukosa bibir : kering/ lembab
Stomatitis : ya/ tidak Radang gusi : ya/ tidak
Gigi : karies/ tidak, berlubang/ tidak Kesulitan mengunyah : ya/ tidak
Gigi palsu : ada / tidak
Jika ada, bagaimana perawatnnya

i. Leher
Pembesaran kelenjar Thyroid : ya/ tidak JVD : ya/ tidak
Kaku kuduk : ya / tidak Keluhan : ada/ tidak,
Jika ada jelaskan ……………………..
j. Dada
Jantung Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
auskultasi

k. Abdomen
abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
auskultasi

l. Fungsi reproduksi
Kebersihan mulut : baik/ tidak Hemoroid : ya / tidak
Hernia : ya/ tidak Keluhan : ada/ tidak,
Jika ada jelaskan ……………………..

m. Kulit
Kebersihan mulut : baik/ tidak warna : anemik / tidak
Kelembaban : kering / lembab Lesi/ luka : ya/ tidak
Tugor kulit : Keluhan : ada / tidak
Jika ada, jelaskan…………………….

n. Ekstrimitas atas :
Ekstrimitas atas Ekstrimitas bawah
( kanan – kiri) (kanan – kiri)
Kekuatan otot
Rentang gerak
Deformitas
Edema / pitting
edema
Nyeri sendi
Reflex
Paralisis
Penggunaan alat
bantu
D. Lingkungan tempat tinggal
1. Kebersihan dan kerapian ruangan :
2. Keamanan rumah :
3. Penerangan dan Sirkulasi udara :
4. Keadaan kamar mandi dan wc :
5. Pembuangan sampah :
6. Sumber air minum :
7. Sumber pencemaran :
8. Penataan halaman (kalau ada) :

E. Hasil Pengkajian Khusus


1. Fungsi nutrisi : MNA ( Mini Nutritional Assesment)
2. Fungsi mobilisasi : penilaian risiko jatuh
3. Fungsi istirahat tidur : pengkajian kualitas tidur (PSQI)
4. Aktivitas sehari-hari : indeks barthel
5. Funsi kognitif : MMSE & skala depresi (GDS)
PENGKAJIAN MNA ( Mini Nutritional Assesment)

Jika nilai < 12 maka perawat melakukan penilain lanjut dengan melengkapo form
penilaian.
FORMAT PENILAIAN MNA
Penilaian Hasil
penilaian
G. Apakah anda tinggal mandiri? (bukan di panti/ di rumah sakit)
0 = tidak
1 = ya
H. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya
1 = tidak
I.Apakah anda luka akibat tekanan atau luka di kulit
0 = ya
1 = tidak
J. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari
0 = 1 kali
1 = 2 kali
2 = 3 kali
K. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein
 Sedikitnya 1 porsi dairy produk (susu, keju, yogurt) per hari = ya/ tdk
 2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu = ya/ tdk
 Daging ikan atau ungas setiap hari = ya/ tdk

0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawaban ya


0,5 = jika terdapat 2 jawaban Ya
1 = jika terdapat 3 jawaban Ya
L. Apakah anda mengonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi atau
lebih per hari
0 = tidak
1 = ya
M. Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, the, susu) yang dikonsumsi per
hari 0 = < dari 3 gelas
0.5 = 3 – 5 gelas
1 = > dari 5 gelas
N. Bagaimana cara makan
0 = harus disuapi
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
O. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda
0 = merasa malnutrisi
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
P. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang sebaya/ seumur,
bagaimana anda mempertimbankan keadaan anda dibandinkan orang
tersebut
0 = tidak sebaik dia
0.5 = tidak tahu
1 = sama baiknya
2 = lebih baik
Q. Lingkar lengan atas (cm)
0 = < 21 cm
0.5 = 21 – 22 cm
1 = > 22 cm
R. Lingkar betis (cm)
0 = < 31 cm
1 = > 31 cm

Cara penilaian:
Jumlahkan : skor skrining + skor penilaian = skor total indilator
Jika skor 17 – 23.5 = risiko malnutrisi
Jika skor < 17 = malnutrisi
PENILAIAN RISIKO JATUH LANJUT USIA

Tanggal : Usia :
Nama : jenis kelamin :
No Risiko Skala Hasil
1. Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4
2. Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3
3. Kebingungan setiap saat (contoh pasien yang mengalami 3
dimensia)
4. Nokturia / inkontinensia 3
5. Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami 2
delirium)
6. Kelemahan umum 2
7. Mengkonsumsi obat – obat berisiko tinggi ( diuretic, narkotik, 2
aantipsikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi,
obat hipoglikemik, antidepresan, neuroleptic, NSAID)
8. Riwayat jatuh dalam 1 tahun terakhir 2
9. Memiliki osteoporosis 1
10. Gangguang pendengaran atau pengelihatan 1
11. Usia 70 tahun ke atas 1
Jumlah

Skor penilaian :
Jika jumlah skor 1 – 3 = risiko rendah
Jika jumlah skor > 4 = risiko tinggi
Pengkajian kualitas tidur (PSQI)

1. Jam berapa biasanya anda mulai tidur malam?


2. Berapa lama anda biasanya baru bisa tertidur tiap malam?
3. Jam berapa anda biasanya bangun pagi?
4. Berapa lama anda tidur dimalam hari?

5. Seberapa sering masalah-masalah Tidak 1x 2x ≥ 3x


dibawah ini mengganggu tidur anda? pernah seminggu seminggu seminggu
dalam (1) (2) (3)
sebulan
terakhir (0)
a. Tidak mampu tertidur selama 30 menit
sejak berbaring
b. Terbangun ditengah malam atau dini hari
c. Terbangun untuk ke kamar mandi
d. Sulit bernafas dengan baik
e. Batuk atau mengorok
f. Kedinginan dimalam hari
g. Kepanasan dimalam hari
h. Mimpi buruk
i. Terasa nyeri ( memiliki luka)
j. Alasan lain.......
6 Selama sebulan terakhir, seberapa sering
anda menggunakan obat tidur
7 Selama sebulan terakhir,seberapa sering
anda mengantuk ketika melakukan
aktivitas disiang hari
8. Selama satu bulan terakhir, berapa banyak
masalah yang anda dapatkan dan anda
selesaikan permasalahan tersebut?
Sangat Baik Cukup Cukup Sangat
(0) Baik (1) buruk (2) Buruk (3)
9. Selama bulan terakhir, bagaiman anda
menilai kepuasan tidur anda?
KETERANGAN SKORING PSQI

KOMPONEN Keterangan skor

Komponen 1 Skor pertanyaan 9


Komponen 2 Skor pertanyaan 2 + 5a
Keterangan : Skor pertanyaan 2
( <15 menit=0), (16-30 menit=1), (31-60 menit=2), ( >60 menit=3)
jika jumlah skor dari kedua pertanyaan tersebut jumlahnya 0 maka
skornya = 0, jika jumlahnya 1-2=1 ; 3-4 =2 ; 5-6=3
Komponen 3 Skor pertanyaan 4 ( >7=0 ; 6-7=1 ; 5-6=2 ; <5=3 )
Komponen 4 Jumlah jam tidur pulas ( 4 ) / Jumlah jam ditempat tidur ( kalkulasi
1 & 3 ) x 100%, ( >85%=0 ; 75-84%=1 ; 65-74%=2 ; <65%=3 )
Komponen 5 Jumlah skor 5b hingga 5j ( bila jumlahnya 0 maka skornya =0, jika
jumlahnya 1-9=1 ; 10-18=2 ; 18-27=3
Komponen 6 Skor pertanyaan 6
Komponen 7 Skor pertanyaan 7 + 8, jika jumlahnya 0 maka skornya =0, jika
jumlahnya 1-2=1 ; 3-4=2 ; 5-6=3
Total skor Jumlah skor komponen 1-7 ( ≤5: Baik, >5-21: Buruk
PENGKAJIAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA
INDEKS BARTHEL
No Fungsi Skor Keterangan Hasil
1. Mengendalikan rangsang BAB 0 Tidak terkendali/ tidak teratur (perlu
pencahar)
1 Kadang-kadang tak terkendali
(1x/minggu)
2 Terkendali teratur
2. Mengendalikan rangsang BAK 0 Tidak terkendali / pakai kateter
1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya
1x/24 jam)
2 mandiri
3. Membersihkan diri (mencuci wajah, 0 Butuh pertolongan orang lain
menyikat rambut, mencukur kumis, 1 mandiri
sikat gigi)
4. Penggunaan WC (keluar masuk WC, 0 Tergantung pertolongan orang lain
melepas/memakai celana, cebok, 1 Perlu pertolongan pada beberapa
menyiram) kegiatan tetapi dapat mengerjakan
sendiri beberapa kegiatan yang lain
2 mandiri
5. Makan minum (jika maka harus 0 Tidak mampu
berupa potongan, dianggap dibantu) 1 Perlu ditolong memoton makanan
2 mandiri
6. Bergeraaak dari kursi roda ke tempat 0 Tidak mampu
tidur dan sebaliknya (termasuk duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa
di tempat tidur) duduk ( 2 orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 mandiri
7. Berjalan di tempat rata (aatau jika 0 Tidak mampu
tidak bisa berjalan, menjalankan kursi 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
roda) 2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 mandiri
8. Berpakaian (termasuk memasang tali 0 Tergantung orang lain
sepatu, mengencangkan sabuk) 1 Sebagian dibantu (mis: mengancing
baju)
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 mandiri
10. Mandi 0 Tergantun orang lain
1 mandiri
Jumlah skor

Cara penilaian :
Jika skor total 20 = mandiri (A)
Jika skor total 12 – 19 = ketergantungan ringan (B)
Jika skor total 9 – 11 = ketergantungan sedang (B)
Jika skor total 5 – 8 = ketergantungan berat ( C)
Jika skor total 0 – 4 = ketergantungan total (c)
PENGKAJIAN Skala Depresi (GDS)

No Pernyataan Pilihan Nilai


1. Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? Ya Tidak
Apakah anda telah banyak meninggalkan banyak kegiatan dan Ya Tidak
2.
minat atau kesenangan anda ?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? Ya Tidak
4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ? Ya Tidak
5. Apakah anda masih memiliki semangat hidup? Ya Tidak
Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan akan terjadi Ya Tidak
6.
pada anda ?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? Ya Tidak
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? Ya Tidak
Apakah anda lebih suka tinggal di rumah dari pada pergi ke luar Ya Tidak
9.
dan mengerjakan sesuatu yang baru ?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya Ya Tidak
10.
ingat anda di bandingkan kebanyakan orang ?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini Ya Tidak
11.
menyenangkan ?
12. Apakah anda merasa tidak berharga ? Ya Tidak
13. Apakah anda merasa penuh semangat ? Ya Tidak
14. Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? Ya Tidak
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari Ya Tidak
15.
pada anda ?

Interpretasi:
Jumlah respon dijumlahkan ddan dikategorikan menjadi:
a. Skor 0 – 5 = depresi ringan
b. Skor 6 – 9 = depresi sedang
c. Skor 10-15 = depresi berat
PENGKAJIAN MMSE ( pemeriksaan status mental)

Nilai : 24 - 30 = normal,
17 - 23 = berisiko gangguan kognitif
0 - 16 = gangguan kognitif
F. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Ds :

Do :

2. Ds :

Do :

G. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
H. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1.

2.

3
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO TGL. JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


DIAGNOSA TINDAKAN
EVALUASI KEPERAWATAN

NO TGL. JAM EVALUASI KEPERAWATAN


DIAGNOSA (SOAP)
DAFTAR MAHASISWA PRAKTIK NERS
STASE KEPERAWATAN GERONTIK
PROGRAM STUDI NERS TAHUN 2020/2021
STIKES YOGYAKARTA

NO NIM NAMA PEMBIMBING


1 19310166 NURMAULIDYA
2 20310172 AGUNG WIBOWO
3 20310174 ANACI ORATMANGUN
4 20310176 ARIS MUNANDAR
5 20310178 DOMINA MARTIANA AMLENI
6 20310180 FIRDIANSYAH
Istichomah, S.Kep.,Ns, M.Kes
HILLARY VERONDISCA EMILIA
7 20310182
PESIRAHU
8 20310186 RIKA FEBRIANTI
9 20310191 JUNAEDI
10 20310197 YURNAWATI KAMAH
11 20310190 NUR WAHYUDIN
1 20310173 AMBAR BUDI NUGROHO
2 20310175 ARI WIBOWO
3 20310177 ARY KURNIAWAN
4 20310179 FENGKI SUWITO
5 20310181 FLAVIANA FILA PANDI
6 20310183 IRAWATI ISMAIL Wiwin Priyantari, S.Kep.,Ns, M.Kes
7 20310185 KAROLINE KORYESIN
8 20310187 MARIA E. FATBINAN
9 20310193 RUNIYATI
10 20310192 FIRMINA THERESIA KORA

Catatan :
*) Daftar Kelompok mahasiswa dapat berubah sewaktu-waktu sesuai peraturan akademik yang berlaku
di STIKes Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai