Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
“Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester I, II, & III.” yang sederhana ini.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki isi
makalah ini kedepannya menjadi lebih baik.

Makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.Untuk itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Kualasimpang, 16 Juni 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.   Latar Belakang.................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 3
A  Tidur........................................................................................................ 3
B Imunisasi................................................................................................. 5
C  Kebutuhan Mobilisasi Dan Mekanik....................................................... 5
D  Kerja........................................................................................................ 6
E  Kebutuhan Seksual................................................................................. 6
F  Senam Hamil........................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi


perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa
kehamilannya akan mempengaruhi kehamilannya. Wanita (ibu) menjadi pusat
asuhan kebidanan dalam arti bahwa asuhan yang diberikan harus berdasarkan
pada kebutuhan ibu. Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan
ibu hamil saja melainkan juga keluarganya, sebab keluarga menjadi bagian
integral/ tak terpisahkan dari ibu hamil. Selain itu, keluarga juga merupakan unit
sosial dan dapat memberikan dukungan yang kuat. Pemeriksaan kehamilan
merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksakan
keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan.

Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada
ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem
genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan
berlangsung.

Kehamilan merupakan hasil pembuahan sel telur dari perempuan dan


sperma dari laki-laki, sel telur akan bisa hidup selama maksimal 48 jam,
spermatozoa sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang bergerak
memungkinkan untuk dapat menembus sel telur (konsepsi), sel-sel benih ini
akan dapat bertahan kemampuan fertilisasinya selama 2-4 hari, proses
selanjutnya akan

1
terjadi nidasi, jika nidasi ini terjadi, barulah disebut dengan
kehamilan. Pada umumnya nidasi ini akan dapat terjadi di dinding depan
atau belakang rahim dekat pada fundus uteri, semakin hari akan
megalami pertumbuhan. Jika kehamilan berjalan secara normal semakin
membesar dan kehamilan akan mencapai aterm (genap bulan).

Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya konsepsi. Konsepsi


adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan (gestasi)
berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena
dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan
telur) yang terjadi dua minggu setelahnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester I, II dan III

A. Tidur
Tidur merupakan salah satu cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan
kelelahan mental. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan
kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapi. Tidur yang cukup dapat memainkan peranan dalam membantu tubuh
kita untuk pulih dari penyakit atau luka. Penelitian menunjukkan bahwa kurang
tidur mengakibatkan kehilangan kekuatan, kerusakan pada sistem kekebalan dan
meningkatkan tekanan darah (Nancy W, 2006).

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami oleh seseorang,
yang dapat dibandingkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup
(Robert Priharjo, 1993).

Ibu hamil dianjurkan untuk tidurmalamsekitar 8 jam dan tidursiang ± 1


jam. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan
tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani, dan rohani untuk
kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.

1. Posisi Tidur Ibu Hamil

Menghabiskan waktu tentu menguras energi, semua aktifitas pasti


membakar kalori dan menjadikan tubuh lemas. Maka, satu-satunya hal yang dapat
dilakukan untuk memulihkan tenaga adalah istirahat.Pada kehamilan trimester
awal wanita hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi, yang
terpenting adalah dapat memberikan rasa nyaman. Posisi tidur yang nyaman akan
sulit didapat oleh wanita hamil yang usia kehamilannya pada trimester ketiga
dimana uterus mulai membesar sehingga sulit dalam menentukan posisi tidur. 

3
Beberapa posisi tidur ibu hamil:

a. Posisi Telentang
Dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu wanita hamil untuk tidak tidur
telentang, karena dengan tidur posisi telentang meletakan seluruh berat rahim ke
bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur dengan posisi telentang juga
dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, gangguan pencernaan,
menganggu pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua
dan tiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Seperti turunnya tekanan darah
yang menimbulkan sakit kepala. Sedangkan wanita yang memiliki tekanan darah
tinggi, posisi ini sama sekali tidak dianjurkan (Suririnah, 2004)

b. Posisi Miring Ke Kanan

Posisi ini juga aman bagi wanita hamil, sehingga dapat berganti posisi dari
miring ke kiri atau kekanan, tergantung kenyamanannya. Jika posisi punggung
bayi kebetulan berada di sebelah kanan, pada saat tidur miring kekiri maka janin
akan "memberontak" terus-menerus. Hal ini karena posisi janin seolah-olah jatuh
tertelungkup, untuk mengatasinya dianjurkan untuk tidur miring kekanan
(Musbikin, 2005)

c. Posisi Miring Ke Kiri

Di kehamilan usia lanjut, saat perut telah begitu besar, ibu akan merasakan
kondisi kurang nyaman, seperti kram, sering buang air kecil, kontraksi palsu,
tendangan bayi, dan peningkatan asam lambung yang membuat ibu kerap
terbangun dan mengubah posisi tidur beberapa kali. Belum ada penelitian lebih
lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi para pakar
menganjurkan bahwa saat kehamilan 16 minggu, sebaiknya wanita hamil tidur
dengan posisi miring ke sisi kiri. Posisi tidur ini dianjurkan selama kehamilan,
karena posisi tidur miring ke kiri dapat membantu mengoptimalkan aliran darah,
oksigen dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena cava inferior
di bagian belakang sebelah kanans pina yang akan mengembalikan darah dari
tubuh bagian bawah kejantung, dengan mengurangi tekanan pada vena kava

4
asenden (hipotensi supine). Posisi ini juga membantu ginjal membuang sisa
produk dan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakkan di kaki,
pergelangan kaki dan tangan. (Bobak, 2004) (Musbikin,2005)

Menurut Sulistyawati (2009) posisi tidur miring ke kiri juga dapat


mengurangi rasa nyeri pada perut yaitu dengan cara badan ibu miring ke kiri, kaki
kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal pada perut
bawah sebelah kiri. Untuk membuat ibu nyaman letakkan bantal diantara dengkul
dan satu di punggung atau memilih bantal tidur untuk ibu hamil.

2. Hal-hal yang membuat ibu susah tidur :

a. Sering berkemih,karena janin dan plasenta membesar, lalu menekan kandung


kemih.
b. Kram kaki dan nyeri punggung.
c. Rasa tidak nyaman akibat perut membesar.

d. Perubahan hormon yang menimbulkan ketidaknyamanan

B. Imunisasi
 Vaksin rubella, tifoid dan influensa tidak diberikan selama kehamilan
karena memungkinkan adanya akibat yang membahayakan janin

 Vaksin tetanus diberikan pada bumil untuk mencegah kemungkinan


tetanus neonatorium

 Bumil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama kehamilan, dimulai


pada umur kehamilan 12 minggu

C. Kebutuhan Mobilisasi Dan Mekanik


Olah Raga

• Bagian sangat penting untuk mempertahankan kesehatan

• Bermanfaat selama kehamilan, membantu perasaan sehat

5
• Jumlah OR harus dipertahankan pada sekitar tingkat yang sama seperti
sebelum kehamilan. Pasien yang tidak biasa OR tidak dianjurkan untuk
melakukan OR yang agresif selama kehamilan, tetapi program OR ringan
yang dirancang untuk memperbaiki kekuatan dan kelenturan otot harus
dianjurkan, karena dapat memperbaiki bentuk tubuh dan otot serta
mengurangi rasa tak enak yang sering ditemukan pada kehamilan

D. Kerja
 Pembatasan jumlah kerja selama kehamilan dianjurkan untuk menghindari
rasa lelah :
 Hindari pekerjaan rumah yang berat
 Pekerjaan yang berat selama kehamilan akan disertai risiko yang agak
besar terhadap kelahiran kurang bulan dan pertumbuhan janin yang buruk

E. Kebutuhan Seksual

Kehamilan bukan suatu halangan bagi suami-istri untuk melakukan hubungan


seksual. Pada wanita yang mudah keguguran dan pernah keguguran sebaiknya
dinasihatkan supaya jangan melakukan coitus pada hamil muda, tunggu
sampai usia kehamilan > 16 minggu, karena pada saat ini pembentukan
plasenta sudah sempurna. Tetapi melakukan coitus pada hamil muda
sebaiknya hati-hati. Persetubuhan pada akhir kehamilan juga lebih baik
ditinggalkan karena kadang-kadang menimbulkan infeksi pada persalinan,
nifas dan dapat memecahkan ketuban multipara. Disamping itu mani
mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus

 Bila tidak terjadi keguguran sebaiknya hubungan seksual disarankan untuk


dihentikan bila :

 Terdapat tanda infeksi


 Terjadi perdarahan pada saat berhubungan seksual
 Hentikan coitus pada mereka yang sering mengalami keguguran/gugur
kandungan, sekitar 2 minggu menjelang persalinan

6
 Hubungan seksual dapat aman sejak terbentuknya janin sampai dengan
mulainya saat persalinan asalkan :

 Kehamilan berjalan normal


 Pasangan, wanita belum pernah mengalami keguguran atau kelahiran
prematur

F. Senam Hamil
 Latihan senam dalam kehamilan dapat dilakukan normal, dimulai pada
usia 28 minggu. Peningkatan estrogen dan progesteron pada kehamilan
menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai