Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : YELIFIRMAN GEA

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 855976446

Tanggal Lahir : 28/03/1978

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4109/ Bahasa dan Sastra Indonesia di SD

Kode/Nama Program Studi : 79/ Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Kode/Nama UPBJJ : 12/ UPBJJ UT-Medan

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 22 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : YELIFIRMAN GEA

NIM : 855976446

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4109/ Bahasa dan Sastra Indonesia di SD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

UPBJJ-UT : Medan

Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.

1. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.


2. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
3. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
4. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
5. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE
melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung
sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Hiliweto Gido, 22 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

YELIFIRMAN GEA
JAWABAN THE
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD

1. Analisis berdasarkan Fungsi Kalimat


Dalam kontruksi kalimat terdapat lima unsur fungsi, yaitu: subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. Unsur-unsur fungsi tersebut bukan semata-mata untuk
menganalisis/menguraikan kalimat atas dasar unsur-unsurnya, tetapi juga untuk mengecek
apakah kalimat yang dihasilkan memenuhi syarat atau kaidah tatabahasa karena kalimat
yang benar harus memiliki kelengkapan unsur kalimat.Tiap kata atau frase dalam kalimat
mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata frase lain yang ada dalam kalimat
tersebut. Fungsi di sini diberi pengertian hubungan saling bergantungan antara unsur-unsur
dari suatu perangakat sedemikian rupa sehingga perangkat itu merupakan keutuhan dan
membentuk sebuah struktur.kadang-kadang sebuah kalimat terdiri atas sebuah subjek dan
predikat (S-P), Subjek-predikat-objek (S-P-O), Subjek-Predikat-Keterangan (S-P-K),
Subjek-Predikat-Pelengkap (S-P-Pel), Subjek-Predikat-Objek-Keterangan (S-P-O-K), atau
Subjek-Predikat-Pelengkap-Keterangan (S-P-Pel-K).
Dengan kata lain, fungsi dari kalimat tersusun atas subjek, predikat, objek, keterangan, dan
juga pelengkap.
Contoh :
- Guru memiliki tugas yang sangat berat

- Setiap guru memiliki karakteristik dan gaya tersendiri

- Sehubungan dengan pertanyaan di atas, penulis mencoba melakukan kajian

Analisis berdasarkan Kategori Kalimat


Analisis kalimat berdasarkan kategori merupakan penentuan kelas kata yang menjadi
unsur-unsur kalimat tersebut. Kategori sintaksis adalah apa yang sering disebut ‘kelas
kata’, seperti nomina, verba, adjektiva, adverbia, advosisi (artinya, preposisi, atau
posposisi). Atau dengan kata lain, dikategorikan berdasarkan Kata Benda (Nomina),
Kata Sifat (Adjektifa), Kata Kerja (Verba), Kata Keterangan (Adverbia)
Contoh:
- Guru memiliki tugas yang sangat berat

- Setiap guru memiliki karakteristik dan gaya tersendiri

- Sehubungan dengan pertanyaan di atas, penulis mencoba melakukan kajian

Analisis berdasarkan Peran Kalimat


Analisis kalimat berdasarkan peran menagacu pada makna pengisi unsur-unsur
fungsional kalimat. Peran adalah segi semantis dari peserta-peserta verba. Dan unsur-
unsur peran ini berkaitan dengan makna gramatikal/sintaksis. Dengan pengisian unsur
peran ini, dapatlah diketahui makna yang ada pada masing-masing unsur-unsur
fungsional tersebut.
Makna pengisi unsur-unsur fungsional kalimat dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Makna Unsur Pengisi Subjek (S) dapat menyatakan: pelaku, alat, sebab, hasil,
tempat, jumlah, dll.
b. Makna Unsur Pengisi Predikat (P) dapat menyatakan: perbuatan, keadaan,
pengenal/identitas, keberadaan, dll.
c. Makna Unsur Pengisi Objek (O) dapat menyatakan: penderita, tempat, alat, dll.
d. Makna Unsur Pengisi Pelengkap (Pel) dapat menyatakan: penderita, alat, dll
e. Makna Unsur Pengisi Keterangan (K) dapat menyatakan: tempat, waktu, cara, alat,
sebab, dll.
Contoh:
- Guru memiliki tugas yang sangat berat

- Setiap guru memiliki karakteristik dan gaya tersendiri

- Sehubungan dengan pertanyaan di atas, penulis mencoba melakukan kajian


2. Jenis paragraph pada naskah soal nomor 2 adalah Jenis Paragraf Narasi.
Paragraf narasi yaitu suatu paragraf yang mempunyai urutan paragraf cerita dari awal,
tengah dan akhir,dan paragraf narasi adalah paragraf dimana ketika seseorang membaca
paragraf tersebut ,orang tersebut akan dapat merasakan nya secara nyata. Paragraf narasi
adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau
paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.Paragraf naratif tidak
memiliki kalimat utama.
Di dalam paragraph nomor 2, penulis menceritakan pengalamannya secara runtut. Mulai
dari pagi hari hingga sore, mulai dari rumah hingga tiba di tempat tujuan. Hal ini merupakan
salah satu ciri-ciri paragraph narasi.

3. Wacana tersebut bersifat kohesif.


Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh
gagasan-gagasan penjelas. Kohesif merujuk pada perpaduan bentuk
kalimat, sedangkan koheren merujuk pada perpaduan makna kalimat. Paragraf kohesif
merupakan hubungan perkaitan antarposisi yang perkaitannya tidak secara eksplisit atau
nyata dapat dilihat dari kalimat-kalimat yang mengungkapkannya. Paragraf koheren
merupakan hubungan perkaitan antarproposisi yang perkaitannya tidak secara eksplisit atau
nyata dapat dilihat dari kalimat-kalimat yang mengungkapkannya. Yang dimaksud dengan
koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dan kalimat yang lain yang
membentuk alinea atau paragraf, wajar dan mudah dipahami tanpa kesulitan yang
menghalangi, dan tidak pula terasa pikiran melompat-lompat sehingga membingungkan, dan
membicarakan satu topik. Sedangkan kohesi (unity) adalah saling dukung mendukung
antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, artinya bahwa baik contoh, alasan,
ataupun fakta yang digunakan tidak menyimpang dari pikiran utama.
Contoh wacana di atas dikatakan kohesif, karena menggunakan alat kohesif pengulangan,
misalnya Kamu yang diulang dua kali. Namun, paragraf tersebut tidak padu karena bagian-
bagian paragraf itu tidak mempunyai kepaduan secara maknawi.
4. Penilaian menulis puisi menggunakan beberapa aspek dalam penilaian, diantaranya adalah:
- Kesesuaian tema dan isi,
Di dalah menulis puisi, hal yang pertama dilakukan adalah menentukan tema puisi. Pusis
ditulis dan dikembangkan berdasarkan tema yang telah ditentukan. Sehingga dalam
menilai sebuah karya puisi, kesesuaian tema dengan isi merupakan salah satu hal yang
sangat penting.
- Ketepatan diksi
Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi
adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau
pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.
- Pendayagunaan pemajasan
Majas adalah gaya bahasa yang bertujuan untuk memperindah karya tulis puisi tersebut.
Majas di dalam puisi adalah perbandingan, pertentangan, perulangan, dan
perumpamaan,dst. Puisi merupakan teks yang mengutamakan majas dan mengutamakan
irama.
- Pengimajian
Pengimajinasian adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau
imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar,
atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan
penyair, pembaca seolah-olah mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda
(imajinasi visual), atau meraba dan menyentuh benda-benda (imajinasi taktil)

Anda mungkin juga menyukai