1. Pengadaan Benih
Penyediaan benih merupakan rangkaian kegiatan menyediakan benih
cabai merah bermutu tinggi dari vaietas yang di anjurkan dalam jumlah yang
cukup dan pada waktu yang tepat
Keberhasilan produksi cabai merah sangat dipengaruhi oleh kualitas benih
yang dapat dicerminkan oleh tingginya produksi, ketahanan terhadap hama
dan penyakit serta tingkat adaptasi iklim. Biji benih lebih baik membeli dari
distributor atau kios yang sudah dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan
kemurnian dan daya kecambahnya
a) Penyiapan Media Semai
Benih di semai terlebih dahulu di media semai dengan
komposisi tanah halus dengan pupuk kandang berbanding 1 :1 serta di
masukkan dalam polibag semai. Media di siapkan terlebih dahulu sebelum
di semai . Polibag ini di susun di rak persemaian yang sudah di lengkapi
inseknet agar terhindar dari gangguan OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman)
b) Pemilihan Benih
Varietas benih dipilih dengan selera petani , cirri benih berkualitas adalah
sebagai berikut :
a. Daya kecambah tinggi
b. Kekuatan benih tinggi
c. Tumbuh serentak
d. Tahan Hama dan Penyakit
c) Perlakuan Benih
Benih di rendam dalam air hangat (Suhu sekitar 50 ® C) Precivur
N m (1 cc/liter) selama satu jam tujuan dari perendaman ini adalah
mempercepat perkecambahan dan menghilangkan penyakit. Siram media
tanam dengan air sampai jenuh. Tutup benih cabai dengan plastic 2-3 hari,
setelah berkecambah plastic di bukan dan lakukan pemeliharaan
d) Pemeliharaan Bibit
Benih di siram setiap pagi dan media di bersihkan dari gulma.
Apabila bibit terserang hama dan penyakit cepat di cabut . dalam upaya
menanggulangi sebaiknya insek net di pasang di persemaian sehingga
hama yang merupakan vector penyakit tidak dapat masuk ke dalam areal
persemaian. Setelah 22-25 hari dan memiliki 4-5 helai daun dengan tinggi
10-15 cm , benih biasanya sudah siap di pindahkan ke lahan.
2. Persiapan Lahan
Kegiatan persiapan lahan adalah kegiatan mempersiapkan lahan yang
sesuai untuk pertumbuhan tanaman, meliputi kegiatan pengolahan tanah,
pemupukan dasar dan pemasangan mulsa plastic
a) Pengolahan Tanah
Sebelum menanam cabai hendaknya tanah digarap lebih dahulu,
supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran
udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam
tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-
asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka
akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di
dalamnya. Berikut tahap-tahap nya, yaitu :
a. Lakukan pemsersihan lahan dari sisa-sisa gulma
b. Lakukan penggemburan lahan dengan cara mencangkul dengan ke
dalaman 30-40 cm , kemudian lahan di biarkan terkena matahari
selama 2 mingg
c) Pemupukan Dasar
Berikan pupuk dasar dalam bentuk pupuk kandang yang sudah matang
sekitar 2 minggu sebelum tanam . Pupuk organic N,P,K 5 hari sebelum
tanam dengan cara di tebar , di siram dan di tutup mulsa. Jumlah dan jenis
pupuk di sesuaikan dengan rekomendasi spesifik lokasi.
4. Pemasangan Ajir
Ajir yang di gunakan di buat dari bamboo atau kayu . ukuran ajir adalah
100-125 cm dengan lebar 5 cm. ajir di tancapkan di dekat batang tanaman.
Pengikatan tanaman ke ajir menggunakan tali dan di lakukan secara bertahap
selama masa tumbuh tanaman. Pengikatan tanaman ke ajir menggunakan tali
dan di lakukan secara bertahap selama masa tumbuh tanaman . perlu di ingat
bahwa pengikatan tidak boleh terlalu kencang supaya tidak merusak batang
tanaman. Ajir ini bermanfaat untuk menyangga tanaman agar tidak mudah
roboh
5. Perempelan
Perempelan merupakn kegiatan membuang tunas air, daun, bunga dan
bagian tanaman yang lain yang rusak karena terkena serangan hama. Tunas
banyak tumbuh selama masa pertumbuhan. Sebaiknya tunas yang muncul di
ketiak daun di bawah cabang utama sebaiknya di buang karena tunas ini tidak
produktif dan hanya ikut menyerap unsur hara saja.
Buang tunas di ketiak daun di bawah cabang batang tanaman cabai. Di dataran
rendah perempelan dimulai pada hari ke 8 - 12 setelah tanam. Di dataran
tinggi perempelan dimulai pada hari ke 15 - 20 setelah tanam . Lakukan
perempelan kembali pada 75 hari setelah tanam pada dataran rendah dan 90
hari setelah tanam pada dataran tinggi.
6. Pemeliharaan tanaman
tanaman cabai yang telah ditanam harus selalu dipelihara dengan teknik
sebagai berikut :
a. Bibit atau tanaman yang mati harus disulam atau diganti dengan sisa bibit
yang ada. Penyulaman dilakukan pagi atau sore hari, sebaiknya minggu
pertama dan minggu kedua setelah tanam.
b. Semua jenis tumbuhan pengganggu (gulma) disingkirkan dari lahan
bedengan tanah yang tidak tertutup mulsa. Tanah yang terkikis air atau
longsor dari bedeng dinaikkan kembali, dilakukan pembubunan
(penimbunan kembali).
c. Pemangkasan atau pemotongan tunas-tunas yang tidak diperlukan dapat
dilakukan sekitar 17 s.d 21 HST di dataran rendah atau sedang, 25 s.d 30
HST di dataran tinggi. Tunas tersebut adalah tumbuh diketiak daun, tunas
bunga pertama atau bunga kedua (pada dataran tinggi sampai bunga
ketiga) dan daundaun yang telah tua kira-kira 75 HST.
d. Pemupukan diberikan 10 s.d 14 hari sekali. Pupuk daun yang sesuai
misalnya Complesal special tonic. Untuk bunga dan buah dapat diberikan
pupuk kemiral red pada umur 35 HST
e. Pemupukan dapat juga melalui akar. Campuran 24, urea, TSP, KCL
dengan perbandingan 1:1:1:1 dengan dosis 10 gr/tanaman. Pemupukan
dilakukan dengan cara ditugal atau dicukil tanah diantara dua tanaman
dalam satu baris. Pemupukan cara ini dilaksanakan pada umur 50 s.d 65
HST dan pada umur 90 s.d 115 HST.
f. Kegiatan pengairan atau penyiraman dilakukan pada saat musim kering.
Penyiraman dengan kocoran diterapkan jika tanaman sudah kuat. Sistem
terbaik dengan melakukan penggenangan dua minggu sekali sehingga air
dapat meresap ke perakaran.
g. Penyemprotan tanaman cabai sebaiknya dikerjakan dalam satu hari yakni
pada pagi hari jika belum selesai dilanjutkan pada sore hari.
h. Pertumbuhan tanaman cabai perlu ditopang dengan ajir. Ajir dipasang 4
cm dibatas terluar tajuk tanaman. Ajir dipasang pada saat tanaman mulai
berdaun atau maksimal 1 bulan setelah penanaman. Ajir bambu biasanya
dipasang tegak atau miring
8. Panen /Pemanenan
Panen merupakan kegiatan awal dalam penanganan pascapanen. Panen
dilakukan pada tingkat kematangan yang tepat dan dengan hati-hati untuk
menjaga mutu produk. Cabai dapat dipanen pada umur 60−75 hari setelah
tanam untuk yang ditanam di dataran rendah dan pada umur 3−4 bulan untuk
yang di dataran tinggi. Cabai dipanen setelah buahnya 75% berwarna merah.
Panen dilakukan 3−4 hari sekali atau paling lambat satu minggu sekali,
sampai tanaman berumur 4−7 bulan (15 kali panen) atau sesuai kondisi
tanaman. Buah yang dipanen terlalu muda akan cepat layu, bobot cepat
berkurang, cepat rusak, dan kurang tahan guncangan waktu pengangkutan.