Anda di halaman 1dari 5

15

PENDUDUK DALAM PROSES PEMBANGUNAN


Oleh :
Zumaeroh

ABSTRACT
Population problems in countries developing countries is the high level
of growth, the spread is uneven between regions, the structure of the population that
are less profitable, quality of population and labor force is still low, the nature and
behavior of the population economically and socially, still less favorable or
unfavorable development.
To address and solve the problems of the people mentioned above, it is necessary
to pursue various measures and policies, among others are: (1) Strengthening Family
Planning (FP) in reducing birth (birth rate) and stabilization of maternal and child
health, (2) Strengthening the health program in terms of mortality rates and increasing
life expectancy, (3) Program transfer and dissemination of population for the handling
of population density in certain areas and the suitability of land capacity to support
regional development, (4) Improvement of education in order to develop the population
and improving the quality of human resources in suitability to support and
conducive to development, (5) expansion or improvement of education, information and
counseling on population, including family planning and Family Welfare, (6) efforts
and other measures associated with these population.

Pendahuluan yang mempengaruhi, baik menunjang


Proses pembangunan dan ataupun menghalangi, proses
pertumbuhan ekonomi pada dasarnya pembangunan dan pertumbuhan
ditentukan dan dipengaruih oleh dua ekonomi disuatu negara. Dalam
macam faktor, yaitu faktor ekonomi dan hubungan ini Prof. Bauer
faktor non ekonomi. Faktor ekonomi di mengemukakan bahwa penentuan
sini adalah berupa sumber daya alam, utama bagi pembangunan dan bakat,
sumber daya manusia (tenaga kerja), kempauan, kualitas, kapasitas, sikap,
permodalan dan tenaga kerja manajerial adat isti adat, nilai masyarakat, tujuan
yang mengorganisir dan mengatur dan motivasi serta struktur politik dan
proses produksi, yang kesemuanya kelembagaan masyarakat dinegara
disebut sebagai faktor-faktor produksi. yang bersangkutan.
Dan disamping itu juga berupa Sumber daya manusia yang merupakan
spesialisasi atau pembagian tenaga tenaga kerja dalam proses produksi dan
kerja, perkembangan teknologi dan pembangunan memegang peranan
sebagainya yang menunjang faktor- yang penting pula. Dalam hal ini
faktor produksi tersebut dalam proses peranan sumber daya manusia (SDM)
produksi dan pembangunan. tersebut dalam proses produksi dan
Faktor nonekonomi adalah pembangunan pertama-tama ditentukan
berupa lembaga sosial, kondisi politik, oleh jumlah (kuantitas) serta mutu
nilai-nilai moral dan yang sejenisnya (kualitas) tenaga kerja yang tersedia.
yang bukan merupakan faktor ekonomi Tenaga kerja yang bermutu dengan

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 14 NOMOR 1, PEBRUARI 2011 : 1 ± 38


16

keahlian dan ketrampilan yang baik masalah yang berhubungan dengan


sangatlah diperlukan dan didambakan kegagalan pembangunan ekonomi,
dalam proses pembangun-an untuk seperti kemiskinan, kelaparan, dan
dapat meningkatkan produktivitas dan masalah-masalah sosial lainya, bukan
produksi nasiona. Untuk ini diperlukan karena pertumbuhan penduduk, tetapi
peningkatan mutu SDM tersebut melalui semata-mata sebagai hasil dari
pendidikan, pelatihan dan penyesuaian ketidakbenaran dan ketimpangan dari
dengan bidang usaha dan lapangan institusi sosial maupun ekonomi
kerja yang ada dan yang berkembang dinegara atau daerah yang
dalam proses pembangunan. bersangkutan. Paham yang ketiga
Di samping itu, produktivitas dan adalah Neo-Malthusian, yang sejak awal
peranan SDM yang berupa tenaga kerja menentang pandangan Marxist. Pada
itu dipengaruhi pula oleh aspek-aspek prinsipnya mereka mengikuti teori atau
sosial dan budaya yang berlaku dalam sependapat dengan Malthus, yang
masyarakat, baik yang bersifat berpandangan bahwa pertumbuhan
mendorong maupun yang menghambat penduduk apabila tidak dikontrol akan
pembaharuan yang akan dapat menghilangkan atau menelan hasil-hasil
menunjang pembangunan. Dalam yang diperoleh dari pembangunan
hubungan ini perlu diupayakan ekonomi itu sendiri, sehingga tidak
perubahan dan pembaruan tingkah laku terjadi peningkatan kesejahteraan
dan kebiasaan masyarakat serta masyarakat.
lembaga kemasyarakatan (melalui Inspirasi pendapat yang pertama
pendidikan, bimbingan dan didasarkan atas pengalama negara-
penyuluhan), agar dapat disesuaikan negara Eropa pada zaman revolusi
dan bersifat kondusif dalam menunjang industry yang silam. Pada saat itu
proses pembangunan . kenaikan produksi pertanian selalu
diikuti oleh pertumbuhan pendudu.
Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Argumentasinya adalah bahwa
dalam Pembangunan penduduk yang banyak disektor
pertanian akan menyebabkan mereka
Dalam membicarakan kaitan dapat membuka lahan pertanian yang
antara pertumbuhan penduduk dan baru, membangun irigasi, menghailkan
pembangunan ekonomi, ada tiga pupuk dan inovasi-inovasi yang lain
kelompok pendapat berbeda, Pertama, yang berkaitan dengan revolusi
adalah kaum Nasionalis beranggapan pertanian. Akibatnya produksi,
bahwa pertumbuhan penduduk akan khususnya bidang pertanian, akan naik
menstimulir pembangunan ekonomi. dengan cepat.
Pada umumnya ide dasar mereka Demikian pula dengan hasil studi
adalah bahwa jumlah penduduk yang J.L Simon dikemukakan bahwa
banyak akan menghasilkan produksi pengaruh pertumbuhan penduduk
tinggi dan daya kekuatan sosial terhadap pembangunan ekonomi dapat
ekonomi yang tinggi pula. Kedua adalah dibagi menjadi dua. Pertama,
kelompok Marxist yang percaya bahwa pertumbuhan penduduk dalam jangka
tidak ada kaitan antara pertumbuhan pendek memang berpengaruh negative,
penduduk dan pembangunan ekonomi. yaitu dapat merugikan pembangunan
Pendapat mereka adalah bahwa semua ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

PENDUDUK DALAM PROSES PEMBANGUNAN


Zumaeroh
17

Kedua, dalam jangka panjang Setidaknya terdapat 3 alasan mengapa


pertumbuhan penduduk justru pertumbuhan penduduk yang tinggi
mempunyai pengaruh yang positif akan memperlambat atau merugikan
terhadap pembangunan ekonomi yang pembangunan. Pertama, pertumbuhan
akan dapat mengembangkan proses penduduk yang tinggi akan mempersulit
pembangunan ekonomi lebih lanjut. pilihan antara meningkatkan konsumsi
Selanjutnya menurut pandangan saat ini dan investasi yang dibutuhkan
Marx, pemerintah dinegara kapitalis untuk membuat konsumsi lebih besar
akan mempertahankan pertumbuhan dimasa mendatang.
penduduk, sehingga suplai tenaga kerja Rendahnya sumber daya per
selalu besar agar upah tetap rendah. kapita akan menyebabkan penduduk
Tetapi dalam pemerintahan Sosialis, hal tumbuh lebih cepat, yang pada giliranya
tersebut tidak akan terjadi. Pengalaman PHPEXDW LQYHVWDVL GDODP ³NXDOLWDV
di Kuba setelah revolusi menunjukan PDQXVLD´ VHPDNLQ VXOLW )DNWD
bahwa justru yang terjadi adalah apa menunjukan bahwa aspek kunci dalam
yang diungkapkan oleh Malthus. Pada keberhasilan pembangunan adalah
saat itu tingkat kematian melonjak penduduk yang semakin terampildan
tinggi, usia kawin cenderung turun dan berpendidikan. Kedua, di banyak negara
keluarga berencana tidak berjalan di mana banyak penduduknya masih
bahkan dilarang. Hal-hal tersebut amat tergantung dengan sektor
PHUXSDNDQ ³0DOWKXVLDQ UHVSRQVH´ pertanian, pertumbuhan penduduk
dalam proses pertumbuhan penduduk. mengancanm keseimbangan antara
Sedangkan menurut paham yang sumber daya alam yang langka dan
ketiga, pertumbuhan penduduk ber- jumlah penduduk yang berlebihan.
pengaruh negatf terhadap pembangun- Sebagian karena pertumbuhan
an ekonomi. Apabila pertumbuhan penduduk memperlambat perpindahan
penduduk terjadi agak lambat, maka penduduk dari sektor pertanian yang
pembangunan ekonomi akan dapat rendah produktivitasnya kesektor
dilaksanakan dengan mudah dan lebih pertanian modern serta sektor ekonomi
berhasil. Pendapa semacam ini telah modern lainya. Ketiga, pertumbuhan
diterima dimana-mana secara luas. penduduk yang cepat membuat
Sebagai implementasinya adalah semakin sulit melakukan perubahan
dilaksanakan program keluarga yang dibutuhkan untuk meningkatkan
berencana sebagai upaya untuk perubahan dan pembaruan ekonomi
menurunkan kelahiran dalam rangka dan sosial. Tingginya tingkat kelahiran
menurunkan laju pertumbuhan merupakan penyumbang utama bagi
penduduk. pertumbuhan kota yang cepat.
Namun demikian dari kalangan Bermekaranya kota-kota di negara-
para pakar pembangunan terdapat negara berkembang membawa
konsensus bahwa laju pertumbuhan masalah-masalah baru dalam menata
penduduk yang tinggi tidak hanya perkotaan maupun mempertahankan
berdampak buruk terhadap suplai bahan tingkat kesejahteraan warga kota secara
pangan, namun juga semakin membuat keseluruhan
membuat kendala bagi pengembangan
tabungan, cadangan devisa, dan Pertumbuhan Penduduk yang cepat
kualitas sumber daya manusia. di Negara Berkembang

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 14 NOMOR 1, PEBRUARI 2011 : 1 ± 38


18

Laju pertumbuhan penduduk seribu penduduk per tahun atau jumlah


secara kuantitatif diukur secara kematian selama setahun dibagi dengan
presentase dari jumlah pertumbuuhan jumlah penduduk tengah tahun yang
penduduk per tahun yang merupakan sama dikalikan 1000 (dinyatakan dalam
jumlah pertumbuhan penduduk natural per mil)
ditambah dengan jumlah migrasi Laju pertumbuhan penduduk
internasional neto. Pertumbuhan rata-rata di negara-negara berkembang
penduduk natural (alamiah) itu ada tahun-tahun terakhir ini adalah sekitar
perbedaan (selisih) antara jumlah 1,9-2,0% per tahun, sedangkan
(tingkat) kelahiran dengan jumlah dinegara-negara maju hanya 0,4%
(tingkat) kematian, yang secara teknis hingga 0,7% per tahu. Perbedaan
demografis dikatakan sebagai negara berkembang dan negara maju
perbedaan antara fertilitas dengan dalam hal laju pertumbuhan penduduk
moralitas. Sedangkan migrasi tersebut dapat dijelaskan secara
internasiaonal neto, yang dewasa ini sederhana oleh karena kenyataan
dapat diabaikan, merupakan perbedaan bahwa pertama-tama tingkat kelahiran
(selisih) antara jumlah migrasi ke luar (fertilitas) dinegara berkembang pada
dengan jumlah migrasi ke dalam suatu umumnya jauh lebih tinggi dari pada di
negara. negara maju. Demikian pula tingkat
Tingkat kelahiran (kasar) adalah jumlah kematian (mortalitas) negara
kelahiran per seribu penduduk per tahun berkembang juga lebih tinggi , namun
atau jumlah kelahiran selama setahun perbedaanya tidak begitu besar sseperti
dikalikan dengan jumlah penduduk perbedaan pada tingkat kelahiran.
tengah tahun dari tahun yang sama Sebagi ilustrasi, dalam tabel berikut ini
dikalikan 1000 (dinyatakan dalam per dikemukakan ciri-ciri kependudukan
mil). Sedangkan tingkat kematian dunia menurut kelompok pendapatan
(kasar) adalah jumlah kematian per
per kapita dari negara-negara.

Ciri-ciri Kependudukan dari Negara-negara


Menurut Kelompok Pendapatan per Kapita, Tahun 1988
Tingkat
Kelompok Tingkat
Tingkat Kelahiran Pertumbuhan
Pendapatan Kematian (per
(per 1000) Penduduk Alamiah
Negara 1000)
(%)
Di bawah $ 250 44 16 2,8
$ 250 ± 500 29 9 2,0
$ 500 ± 2.200 30 8 2,2
$2.200 ± 6.000 22 10 1,2
Di atas $ 6.000 14 9 0,5

Jadi pada dasarnya dapat disimpulkan makin tinggi pendapatan per kapita
bahwa terdapat kecenderungan yakni: maka akan semakin rendah tingkat
makin rendah pendapatan per kapita pertumbuhan penduduk alami di negara
maka akan makin tinggi tingkat yang bersangkutan.
pertumbuhan penduduk alami di negara Permasalahan Penduduk dan
yang bersangkutan. Dan sebaliknya Pemecahanya di Negara Berkembang

PENDUDUK DALAM PROSES PEMBANGUNAN


Zumaeroh
19

Sebagaimana dikemukakan berbagai upaya dan kebijakan, antara


diatas bahwa permasalahan penduduk lain adalah: (1) pemantapan program
yang pokok dan utama dinegara Keluarga berencana (KB) dalam
berkembang adalah (sangat) tingginya mengurangi kelahiran (tingkat kelahiran)
tingkat pertumbuhanya , dimana tingkat serta pemantapan kesehatan ibu dan
kelahiran penduduk masih sangat tinggi, anak, (2) pemantapan program
sedangkan tingkat kematian juga masih kesehatan dalam kaitan dengan tingkat
tinggi namun relative sudah jauh lebih kematian dan peningkatan angka
rendah. harapan hidup, (3) program pemindahan
Selain dari itu persoalan dan program pemindahan penduduk
penduduk yang penting lainya di untuk penanganan kepadatan penduduk
negara-negara berkembang adalah pada wilayah tertentu serta kesesuaian
penyebaranya yang tidak merata daya tamping lahan dalam menunjang
antarwilayah, struktur umur penduduk pembangunan wilayah, (4) peningkatan
yang kurang menguntungkan dimana pendidikan dalam rangka pengembang-
besarnya presentasi penduduk usia an kependudukan dan peningkatan
muda dan tingginya tingkat dependency kualitas SDM dalam kesesuaianya yang
ratio, kualitas penduduk dan tenaga menunjang dan kondusif unuk
kerja masih rendah, sifat dan tingkah pembangunan, (5) Perluasan atau
laku penduduk secara ekonomi dan peningkatan pendidikan penerangan
sosial masih kurang kondusif atau dan penyuluhan tentang kependudukan
kurang mendukung pembangunan dan termasuk KB dan keluarga sejahtera,
sebagainya. dan (6) upaya dan kebijakam lainya
Untuk mengatasi dan yang terkait dengan kependudukan
memcahkan permasalahan penduduk tersebut.
tersebut diatas, perlu dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincoln, Ekonomi embangunan Sukirno, Sadono, Ekonomi


Edisi Kedua. Yogyakarta : Penerbit Pembangunan: Proses, Masalah
STIE ± YKPN, 1992 dan Dasar Kebijaksanaan. Jakarta:
Herrick, Bruce and Charles P. Lembaga Penerbit FEUI, 1985
Kindleberger, Ekonomi Tjiptoherijanto, Prijono, Sumber Daya
Pembangunan (terjemahan), Buku Manusia dan Pengembangan
I. Jakarta: Bina Aksara, 1988 Nasional. Jakarta: Lembaga
Irwan dan M. Suparmoko, Ekonomi Penerbit FEUI, 1994
Pembangunan. Yogyakarta: BPFE- Todaro, Michael P., Pembangunan
UGM, 1992. Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi
Jhingan, M.L., Ekonomi Perencanaan Keempat, Jilid I, Jakarta: Erlangga,
dan Pengembangan (terjemahan). 1994
Jakarta: Rajawali, 1992

MAJALAH ILMIAH EKONOMIKA VOLUME 14 NOMOR 1, PEBRUARI 2011 : 1 ± 38

Anda mungkin juga menyukai