DIBUAT OLEH :
NAMA : NIM :
6) Masalah-masalah Praktis
Meskipun panduan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam
menjelaskan pengakuan dan pengukuran derivatif, beberapa masalah masih tersisa. Masalah
pertama berhubungan dengan penentuan nlai wajar. Wallace memperkirakan bahwa ada 64
hitungan yang mungkin dipakai dalam mengukur perubahan nilai wajar dari risikoyang dicegah
dan instrumen lindung nilai. Dia menemukan empata cara untuk mengukur perubahan nilai
wajar dari risiko-risiko yang dicegah, yaitu:Nilai pasar seimbang,Penggunaan nilai tukar spot-
to-spot, Penggunaan nilai tukar forward-to-forward, Penggunaan model penetapan harga opsi
Kerumitan pelaporan keuangan juga muncu jika lindung nilai tidak dianggap begitu efektif
dalam mengompensasi risiko valuta asingnya. Namun, ‘begitu efektif’ merupakan anggapan
yang subjektif. Dalam teorinya, begitu efektif berarti korelasi negatif yang sempurna antara
perubahan nilai atau arus kas suatu derivatif dan perubahan dalam nilai atau arus kas dari pos-
pos yang nilainya dilindunzgi. Hal ini menunjukan lingkupan perubahan nilai derivatif yang
dapat diterima.
C. LINDUNG NILAI ASET dan KEWAJIBAN YANG DIAKUI atau KESEPAKATAN
PERUSAHAAN YANG TIDAK DIAKU I
Jika pada tanggal 1 Sep sebuah perusahaan Kanada menjual dengan angsuran barang-barang
kepada importir Meksiko sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP). Perubahan nilai tukar Kanada/
Peso adalah sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des menjadi CAD 0,11 = MXP 1. Eksportir
Kanada berharap menerima CAD 140.000 untuk MXP 1.000.000 yang diutangkan jika nilai
spot tetap tidak berubah hingga 1 Des. Untuk menghindari menerima kurang dari CAD
140.000 jika peso sebelum 1 Des kehilangan nilai, eksportir Kanada melakukan kontrak
berjangka pada 1 Sep untuk mengirimkan MXP 1.000.000 untuk dolar Kanada pada 1 Des
dengan nilai berjangka sebesar CAD 0,13 = MXP 1.
Keuntungan atas kontrak berjangka secara efektif telah mengimbangi devaluasi nilai peso.
Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak berjangka merupakan
biaya atas lindung nilai risiko valas.Perlakuan akuntansi yang sama dapat terjadi jika eksportir
kanada tersebut melakukan perjanjian penjualan pada tanggal 1 September untuk mengirimkan
barang dan menerima pebayaran sebesar Rp 1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan
ke depan, dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima
pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata uang asing.
Tampilan di atas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor.
Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen
penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi
transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak berjangka untuk
melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat
dalam ekuitas sebagai bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan
menjadi laba kini di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
D. LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASIONAL ASING
Ketika anak perusahaan asing dengan posisi asset terbuka bersih dikonsolidasi dengan
perusahaan induknya, kerugian translasi akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai
terhadap mata uang yang digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga muncul jika
anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka bersih dan nilai mata uang
asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu cara untuk mengurangi kerugian semacam
ini adalah dengan membeli kontrak berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan
keuntungan transaksi yang dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.
E. BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING
Peluang muncul untuk mempertinggi pendapatan yang dilaporkan dengan menggunakan
kontrak berjangka dan kontrak opsi dalam pasar valuta asing. Kontrak berjangka yang dibeli
ketika spekulasi dicatat di awal pada nilai berjangka. Nilai berjangka adalah indikator terbaik
dari nilai spot yang akan berlaku ketika jatuh tempo.
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip
dengan perlakuan untuk kontrak berjangka. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini
berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen
perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan
sebagainya.
F. PENGUNGKAPAN
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan
dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan.
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan
masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
• Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
• Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
• Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
• Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
• Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
• Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan risiko pasar
• Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan
Kendali Keuangan
Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai.
Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman
institutional dalam praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program manajemen
risiko juga memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi sesuai.
Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi
tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri.
Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program
manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan
hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan
sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
G. TOLAK UKUR YANG SESUAI
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko
dan biaya-biaya. Oleh karena itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk menilai kinerja
yang sebenarnya merupakan unsur penting dalam sistem penilaian kinerja mana pun. Tolak
ukur ini harus ditentukan dari awal dalam program perlindungan mana pun dan harus
berdasarkan pada konsep biaya peluang. Ketika program manajemen risiko valuta asing dibuat
terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan
risiko perusahaan akan menjadi program yang dapat dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.
Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan risiko
dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual
merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di
perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada
konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan
eksternal. Kegiatan manajemen risiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya
mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi risiko dan akun-akunkeuangan
untuk keperluan pelaporan eksternal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman dari suatu rangkaian aktivitas manusia. Tujuan
utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul
dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.Akuntansi
manajemen membantu dalam mengenali risiko pasar, mengukur trade offs, akuntansi untuk
produk lindung nilai.
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat
meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Adanya harapan yang
besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu
mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Strategi manajemen risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai.
Masukan dari sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman
institutional dalam praktik manajemen risiko. Kegiatan manajemen risiko memiliki orientasi
kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi
risiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
https://maksi.binus.ac.id/2019/09/17/mengenal-dan-mengelola-risiko-keuangan/
https://machdarhelmi.wordpress.com/2016/05/08/manajemen-resiko-keuangan/
Edwards, Timothy. 2013. Manajemen Risiko Keuangan. https://www.scribd.com/doc/
169966202/BAB-11-Manajemen-Risiko-Keuangan, diakses 9 Desember 2017.