dan Biomolekul
Pustaka:
1. Brady J., Jespersen N. D., Hyslop A., Chemistry 6th Ed., John
Wiley & Sons, Inc.
2. Chang R., Chemistry 10th Ed., McGraw-Hill Companies, Inc.
3. Wade Jr. L. G., Organic Chemistry 7th Ed., Prentice Hall
Kimia Organik
Kimia organik merupakan ilmu kimia yang mempelajari
senyawa-senyawa karbon
H H CH3 O
S O C6H5 O O OH
CH3CH2CH CHCH2CONH
CH3
N H5C6 N O
O COONa
H OH
HO
O
2-Pentenylpenicillin H5C6 O O
CH3O
O
O CH3
O H
NCH3 Taxol
HO
Codeine
2
Penulisan Struktur Garis-Sudut Senyawa Organik
• Atom karbon berada di setiap sudut penghubung garis dan di
ujung, serta simbolnya tidak ditulis
• Atom H yang terikat pada atom karbon tidak ditulis.
• Simbol atom O, N, dan atom lainnya ditulis
Contoh:
H H H H
H C
1
C
2
C
3
C H
4 C C
C C
H H H H
Butana
H H H H H O
1 2 3 4 5 6 O
H C C C C C C
1 2 3 4 5 6
H H H H H H
3
Heksanal
Isomer struktur
Isomer struktur merupakan molekul-molekul yang memiliki
rumus molekul yang sama tetapi strukturnya berbeda
Contoh:
H H H H H
H C C C C C H
H H H H H
H CH3 H
n-pentane
H C C C H
H CH3 H H H CH3 H
H C C C C H
2,2-dimethylpropane
H H H H
4
2-methylbutane
Senyawa Hidrokarbon
Klasifikasi senyawa hidrokarbon
5
Alkana
• Alkana memiliki rumus molekul CnH2n+2 dimana n = 1,2,3,…
• Senyawa alkana diberi akhiran -ana-
• Hanya memiliki ikatan tunggal
• Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, karena
memiliki atom hidrogen dengan jumlah maksimum yang
dapat diikat oleh atom karbon.
6
Alkil
Alkil merupakan alkana yang kekurangan 1 atom hidrogen dan
menjadi rantai samping/ gugus.
Tatanama alkil mengikuti tata nama alkana dan akhiran –ana-
diganti dengan –il-
7
Tata Nama Alkana Bercabang
• Temukan rantai terpanjang
8
Tata Nama Alkana Bercabang
• Berikan penomoran lokasi rantai cabang
10
Reaksi Alkana
• Dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lainnya, alkana
merupakan senyawa yang kurang reaktif.
• Alkana tidak bereaksi dengan NaOH dan H2SO4 pada suhu
kamar.
CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (l) DH0 = -890.4 kJ
11
Reaksi Alkana
2. Reaksi halogenasi
light
CH4 (g) + Cl2 (g) CH3Cl (g) + HCl (g)
Cl• + H C H •C H + HCl
H H
H H
H C • + Cl Cl H C Cl + Cl•
12
H H
Senyawa kiral
13
akiral kiral
Sikloalkana
• Sikloalkana merupakan alkana yang memiliki struktur
berbentuk cincin/lingkar.
• Sikloalkana memiliki rumus molekul CnH2n dimana n = 3,4,…
• Senyawa sikloalkana diberi awalan siklo- pada nama rantai
karbon sikliknya.
14
Alkena
• Rumus molekul: CnH2n dimana n = 1,2,3,…
• Diberi akhiran -ena-
• Setidaknya memiliki 1 ikatan rangkap
• Senyawa hidrokarbon tak jenuh
1-butena 2-butena
Cl Cl Cl H
C C C C
H H H Cl
cis-dikloroetilena trans-dikloroetilena 15
Reaksi Senyawa Alkena
• Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana
• Ikatan rangkap pada alkena menyebabkan alkena dapat
mengalami reaksi adisi
Reaksi Adisi
CH2 CH2 (g) + HBr (g) CH3 CH2Br (g)
16
Alkuna
• Rumus molekul: CnH2n-2 dimana n = 1,2,3,…
• Diberi akhiran -una-
• Setidaknya memiliki 1 ikatan rangkap tiga
• Senyawa hidrokarbon tak jenuh
1-butuna 2-butuna
17
Reaksi Senyawa Alkuna
• Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon paling reaktif
1. Reaksi Hidrogenasi
CH CH (g) + H2 (g) CH2 CH2 (g)
2. Reaksi Adisi
CH CH (g) + HBr (g) CH2 CHBr (g)
CH CH (g) + Br2 (g) CHBr CHBr (g)
CH CH (g) + 2Br2 (g) CHBr2 CHBr2 (g)
18
Senyawa Hidrokarbon Aromatik
• Senyawa siklik yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi
• Delokalisasi elektron π pada ikatan rangkap membuat
struktur senyawa aromatik stabil.
H H
H C H H C H
C C C C
C C C C
H C H H C H
H H
19
Senyawa Aromatik
etilbenzen aminobenzen
CH2CH3 Cl NH2 NO2
klorobenzen nitrobenzen
Br Br
1
6 2 Br
5 3 Br
4
1,2-dibromobenzen 1,3-dibromobenzen
20
Reaksi Senyawa Aromatik
Reaksi Substitusi
H Br
H H H H
FeBr3
+ Br2 + HBr
katalis
H H H H
H H
H CH2CH3
H H H H
AlCl3
+ CH3CH2Cl + HCl
katalis
H H H H
H H
21
Senyawa Aromatik Polisiklik
22
Senyawa Alkohol
• Rumus molekul: R-OH
• Memiliki gugus hidroksi (-OH) pada strukturnya.
• Tatanama seperti alkana hanya diberi akhiran -ol-
• Alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen, sehingga
mempengaruhi sifat fisiknya.
R R R
H OH R' OH R' OH
H H R"
Alkohol primer Alkohol sekunder Alkohol tersier
23
Senyawa Alkohol
24
Reaksi Senyawa Alkohol
1. Reaksi Substitusi: Gugus –OH dapat digantikan dengan
halogen bila alkohol direaksikan dengan HBr, HI, atau HCl
dalam kondisi panas.
Mekanisme Reaksi:
25
Reaksi Senyawa Alkohol
Mekanisme Reaksi:
26
Reaksi Senyawa Alkohol
2. Reaksi Eliminasi/dehidrasi
OH
H2SO4
+ H2O
Mekanisme Reaksi:
27
Reaksi Senyawa Alkohol
3. Reaksi Oksidasi
Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehid (dan) atau asam karboksilat
O
OH R
R Oxidizing agent
H
H H
aldehyde
O O
R R
Oxidizing agent
H OH
carboxylic acid
28
Reaksi Senyawa Alkohol
3. Reaksi Oksidasi
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton
OH O
R R
Oxidizing agent
H
R' R'
ketone
OH O
Na2Cr2O7
H2SO4
30
Aldehid O
• Aldehid memiliki rumus molekul: R C H
Reaksi reduksi/hidrogenasi
O OH
heat,pressure
+ H2
H H 31
Pt
Keton O
• Keton memiliki rumus molekul: R C R’
Reaksi reduksi/hidrogenasi
O OH
heat,pressure
+ H2
Pt
32
Asam Karboksilat O
• Asam karboksilat memiliki rumus molekul: R C OH
OH
2,3-dimethylbutanoic acid
Asam 2,3-dimetil butanoat 33
Reaksi Senyawa Asam Karboksilat
Asam karboksilat merupakan asam lemah, sehingga dapat
bereaksi dengan basa.
O O
OH acid O
catalyst H2O
+ OH- +
heat
34
Ester
O
• Ester memiliki rumus molekul: R C O R’
• Penamaan diawali dengan penyebutan gugus alkil (R’).
• Penomeran rantai utama diawali dari atom karbon dari
gugus karboksil
• Penulisan rantai karbon utama dipisah dari alkil dan
diberi akhiran -oat-
• Ester dapat dibuat dari hasil reaksi asam karboksilat
dengan alkohol
O O
+ OH + H2O
OH O
CH3 H
CH3
H3C N + H+ H3C N
C H C H
H2 H2
ethylmethylamine ethylmethylammoniun ion
36
Amida
O
• Amida memiliki rumus molekul: R C NH2
H2C
H2 O
C
H2C
C
H2 4-etilheksamida
NH2
CH3
O O
+ NH3 + H2O
OH NH2
Asam 4-metilpentanoat Ammonia 4-metilpentanamida 37
38
Polimer
Polimer merupakan senyawa makromolekul yang tersusun dari
pengulangan unit-unit yang sama.
Polimer Alam
• Protein
• Asam nukleat
• Selulosa
• Karet
Polimer sintetis
• Nilon
• Dakron
• Kaca akrilik
39
Polimer
Monomer merupakan unit-unit pengulang penyusun polimer.
Stiren-butadien (karet)
41
Sifat Fisik Polimer
• Sifat fisik ditentukan pada bagaimana polimer disusun
• Polimer bercabang menghasilkan padatan amorfous dan
kerapatannya rendah
42
Karbohidrat
• Karbohidrat tersusun dari unit-unit monosakarida, seperti
glukosa.
• Ikatan glikosida menghubungkan monosakarida yang satu
dengan yang lainnya.
44
Karbohidrat
• Disakarida merupakan gabungan 2 monosakarida
45
Karbohidrat
• Disakarida dapat dihidrolisis menghasilkan monosakarida
• Polisakarida
• Pati merupakan polimer dari monosakarida.
• Dapat dirubah jadi glukosa, yang digunakan sebagi
sumber energi dalam metabolisme.
• Amilum merupakan polimer glukosa yang lebih sederhana
dibandingkan pati.
46
Karbohidrat: Polisakarida
• Sebagian besar pati tersusun atas campuran polisakarida
yang kompleks dan disebet sebagai amylopectin.
etc
Glu O n
Glu O
Glu O n
Glu O
etc
Glu O n
47
Karbohidrat: Selulosa
• Selulosa merupakan polimer dari glukosa dengan orientasi
jembatan oksigen yang berbeda-beda.
• Manusia kekurangan enzim yang dapat mencerna selulosa.
48
Lipid
• Senyawa alam yang tidak larut dalam air.
• Larut dalam pelarut non-polar
49
Lipid: Lemak dan Minyak Nabati
• Tersusun dari trigliserida/trigliserol.
51
52
Struktur Protein
Karbon
Nitrogen
Struktur protein dipertahankan
oleh gaya intramolekuler,
Oksigen ikatan hidrogen (………)
R group
Hidrogen
53
Struktur Protein
54
Struktur Protein
Gaya Intermolekuler pada Molekul Protein
ionic forces
hydrogen
bonds dispersion
forces
55
Asam Nukleat
56
Struktur Asam Nukleat
G G' G"
58
Pasangan Basa DNA
59