Anda di halaman 1dari 10

Aktivitas6.

Tujuanaktivitas:
Mahasiswamampumenulis salah satujenisartikeljurnal
(konseptualatauhasilpenelitian).

UraianAktivitas:
a. Mahasiswamenentukantopikkajian.
b. Mahasiswamelakukananalisis data hasiltemuan
(untukartikelhasilpenelitian) ataumelakukankajianpustaka
(untukartikelkonseptual).
c. Mahasiswamembuatkerangkaartikelsesuaidengansistematikajenis
artikel yang dituju.
d. Mahasiswamengembangkanartikel.
e. Mahasiswamenyuntingartikel.
f. Mahasiswamemublikasikanartikel yang telahdibuat.

Langkah-langkahaktivitas:
a) Secarakritis,
mahasiswamencarisebuahisuataupermasalahansebagaitopikartikel
dan menentukanjenisartikel yang hendakditulis
(konseptualatauhasilpemikiran).
b) Mahasiswamengumpulkanbahankajian dan
ataumembuatinstrumenpenelitian (untukartikelhasilpenelitian).
c) Mahasiswamelakukananalisis data hasiltemuan
(untukartikelhasilpenelitian) ataumelakukankajianpustaka
(untukartikelkonseptual).
d) Mahasiswamembuatkerangkaartikeljurnalsesuaidengansistematik
aartikeljurnaljenistertentu dan sesuaidengan format template
jurnal yang dituju.
e) Mahasiswamulaimenulispendahuluan, metode*, hasil dan
pembahasan, sertapenutupartikel.
f) Mahasiswamenuliskanjudulartikel dan membuatabstrak.
g) Mahasiswamelengkapiartikeldengan daftar rujukan.
h) Mahasiswamenyuntingkebahasaanartikel dan
menyesuaikanartikeldenganpedomanpenulisanartikeljurnal yang
dituju.
i) Mahasiswamenyerahkan(submit) artikel pada jurnal yang
ditujusesuaidenganbidangkajiannya.

Luaran yang Dihasilkan:


Artikeljurnal yang dipublikasikan.

.
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Nama : Senti Rosalinda Pakpahan


NIM : 20622010021
Prodi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi
Perguruan Tinggi : STIE GENTIARAS

Hasil Aktivitas :

Penanggulangan bencana alam Gunung Meletus

Disusun Oleh:
Nama :Senti Rosalinda Pakpahan
Nim:20622010021
Prodi: Akuntansi
STIE GENTIARAS BANDAR LAMPUNG
2021
Abstrak
Gunung Merapi merupakan gunung berapi aktif yang terletak di
bagian tengah Pulau Jawa yang memiliki ketinggian puncak 2.968 m
dpl(per 2006). Gunung ini berada di perbatasan antara Provinsi Jawa
Tengah dan D.I.Yogyakarta. Menurut data yang tercatat, Gunung
Merapi mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali.
Bahaya yang disebabkan oleh letusan gunung berapi terbagi menjadi
bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer merupakan
bahaya langsung yang ditimbulkan pada saat gunung api meletus,
diantaranya aliran lava, awan panas, lontaran material, dan gas
beracun. Bahaya sekunder merupakan bahaya tidak langsung dari
erupsi Merapi, yaitu banjir lahar dingin. Lahar dingin merupakan
aliran sedimen pekat yang terdiri atas batu, kerikil, pasir serta abu
vulkanik yang tercampur air. Untuk mengurangi kerugian akibat
banjir lahar dingin maka dibuat sistem dam penahan sedimen (Sabo
dam).

BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Meskipun memang agak susah untuk mendefinisikan apa itu
gunung berapi atau gunung api.Namun secara umum istilah
tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang
dari kedalaman sekitar 10 km dibawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi,termasuk endapan hasil magma
yang terkandung di dalam kamar magma dibawah gunung
berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava.
Pada saat ini vulkanologi belum dapat memastikan kapan suatu
gunung berapi akan meletus,karena manusia hanya dapat
mempreduiksi berdasarkan gejala yang diperoleh.Selain itu
warga disekitar gunung api juga masih ada yang belum tahu
cara menanggulangi sebelum terjadi letusan dan setelah terjadi
letusan.
C.Kajian Teori
Pengertian gunung api?
Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak
bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan
lainnya ke permukaan bumi. Matrial yang dierupsikan ke
permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.
Bagaimana gunung api terbentuk?
Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur
gunungapi berbeda :
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh
sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke
permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah
samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam
di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut
terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke
permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur
gunungapi di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal,
sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Patahan atau
rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan
atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah
benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng
memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar
samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang
membentuk deretan gunungapi perisai.
Bagaimana Penanggulangan dari letusan gunung berapi?
Dalam penanggulangan bencana letusan gunungapi dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu persiapan sebelum terjadi letusan,
saat terjadi letusan dan sesudah terjadi letusan.
Sebelum terjadi letusan dilakukan :
• Pemantaun dan pengamatan kegiatan pada semua gunungapi
aktif,
• Pembuatan dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana
dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunungapi yang didukung
dengan dengan Peta Geologi Gunungapi,
• Melaksanakan prosedur tetap penanggulangan bencana
letusan gunungapi,
• Melakukan pembimbingan dan pemeberian informasi
gunungapi, • Melakukan penyelidikan dan penelitian geologi,
geofisika dan geokimia di gunungapi,
• Melakukan peningkatan sumberdaya manusia dan
pendukungnya seperti peningkatan sarana dan prasarananya.
Setelah terjadi letusan :
• Menginventarisir data, mencakup sebaran dan volume hasil
letusan,
• Mengidentifikasi daerah yang terancam bahaya,
• Memberikan saran penanggulangan bahaya,
• Memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka
panjang,
• Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak,
• Menurunkan status kegiatan, bila keadaan sudah menurun,
• Melanjutkan memantauan rutin.
D.Rumusan Masalah
 Pengertian gunung api?
 Bagaimana gunung api terbentuk?
 Bagaimana cara penanggulangan gunung api?
E.Tujuan dan Manfaat
Tujuan pembuatan proposal ini adalah sebagai berikut?
 Menambah pengetahuan tentang gunung berapi
 Mengetahui bagaimana pembentukan gunung api
 Mengetahui bagaimana cara penanggulangan dari
bencana gunung api.

Manfaat
Memberi pengetahuan kepada penulis bagaimana cara
penanggulangan bila terjadi bencana gunung api meletus
BAB 2
Metode penelitian
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian kualitatif
B. Sumber data
Sumber data yang penulis peroleh dalam pembuatan proposal
yaitu dari internet serta buku-buku yang penulis baca tentang
apa itu gunung berapi atau gunung api yang terdapat di
indonesia bahkan di seluruh dunia.
C. Teknik Pengumpulan data
Teknik yang dilakukan yaitu dengan cara studi dokumen.Studi
yang dilakukan yaitu dengan metode dokumen sekunder.
BAB 3
Hasil Penelitian dan Pembahasan

1.Hasil Penelitian
Secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
terletakpada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu lempeng
benua Eurasia, lempengsamudra Hindia, dan Samudra Pasifik.
Pada bagian selatan dan timurIndonesia terdapat sabuk
vulkanik (volcano arc) yang memanjang dari pulauSumatra –
Jawa – Nusa Tenggara – Sulawesi, yang sisinya
berupapegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang
sebagian di dominasi olehrawa – rawa. Kondisi tersebut sangat
berpotensi sekaligus rawan akanterjadinya bencana seperti
letusan Gunungapi, Gempabumi, dan Tsunami.Salah satu
bencana yang terjadi di Indonesia khususnya di Daerah
IstimewaYogyakarta adalah letusan Gunung Merapi yang
terjadi pada 26 Oktober 2010adanya dampak dari letusan
Gunung Merapi berupa banjir lahar dingin masihterjadi di
berbagai daerah sepanjang daerah aliran sungai yang meliputi
JawaTengah dan Yogyakarta (Affeltranger Bastin, 2007).
2.Pembahasan
Berbagai ancaman bencana alam yang tidak dapat
direncanakantersebut maka masyarakat Indonesia yang tinggal
di daerah rawan bencanaseharusnya mempersiapkan diri
menghadapi musibah dan bencana alamsebagai upaya
meminimalisasi jumlah korban. Salah satu bentuk
persiapanadalah mitigasi. Mitigasi adalah serangkaian upaya
untuk mengurangi resikobencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadarandanpeningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Salah satu bentuk penerapan
mitigasi pada keadaan bencana sebagai upaya meminimalisasi
dampak musibah dapat dilihat pada penanganan bencana
Gunung Merapitahun 2010. Upaya mitigasi pemerintah adalah
dengan membangun bungker –bungker di sekitar daerah kaki
gunung di wilayah Gunung Merapi,Yogyakarta. Pemerintah
juga membangun instalasi sirine yang aktif pada saatdarurat
untuk peringatan status awas atau siaga Gunung Merapi
sebagai erly warning system (EWS). Sirine ini akan berdering
sebagai tanda bahwamasyarakat di sekitar kaki Gunung Merapi
harus segera mengungsi di tempat yang lebih aman pada jarak
radius yang di tetapkan oleh lembaga pemerintah, dalam hal ini
BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika), Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Geologi, dan Balai Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK).
Peningkatan kemampuan menghadapi bencana Gunung Merapi
perludisiapkan antara sosialisasi kepada masyarakat yang
tinggal di sekitar kakiGunung Merapi. Latihan evakuasi,
persiapan dapur umum, manajemen tandudan tenda,
manajemen pengungsi, dan koordinasi pemerintah desa
adalahberapa contoh pelatihan bagi masyarakat sebagai upaya
menghadapi bencana meletusnya Gunung Merapi (Doty
Damayanti, 2011).
BAB 4
Penutup
 Kesimpulan
Meskipun memang agak susah untuk mendefinisikan apa itu
gunung berapi atau gunung api.Namun secara umum istilah
tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang
dari kedalaman sekitar 10 km dibawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi,termasuk endapan hasil magma
yang terkandung di dalam kamar magma dibawah gunung
berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava.Pada saat ini
vulkanologi belum dapat memastikan kapan suatu gunung
berapi akan meletus,karena manusia hanya dapat
mempreduiksi berdasarkan gejala yang diperoleh
 Saran
Disaat kita menulis bagian saran atau rekomendasi, sejatinya
harus melihat apa yang telah di dapatkan dari hasil penelitian.
Sehingga dalam persepsinya yang tertuang dalam pemikirkan
berupa ide-ide akan hadir dan bisa menjadi pedoman bagi studi
penelitian selanjutnya
Daftar Rujukan
Annisha wahyu,2017.,Mengenal Bencana Alam di Indonesia:
Gunung Meletus.,makassar:erlangga for kids

Anda mungkin juga menyukai