676-Article Text-1330-1-10-20191031
676-Article Text-1330-1-10-20191031
Keywords: Latar Belakang:. Post partum blues merupakan masa transisi mood
Usia; pendidikan; setelah melahirkan yang sering terjadi pada 50-70% wanita paska
Post partum blues melahirkan. Kejadian post partum blues ini terus meningkat 10-15%
dan kejadian psikosis pasca melahirkan 1-2 per 1000 kelahiran.
Sebagian ibu berhasil menyesuaikan diri, namun ada sebagian
lainnya yang tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami post
patum blues. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia dan
pendidikan ibu dengan kejadian post partum blues di Desa Mijen
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2018. Metode: Jenis
penelitian analitik korelatif dengan metode pendekatan Cross
Sectional, populasi dan sampel sebanyak 30 responden menggunakan
Teknik Total Sampling. Alat ukur kuesioner dan Uji Hubungan
menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian: ada hubungan yang
signifikan antara usia ibu dengan kejadian post partum blues di Desa
Mijen Keamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2018 dengan p
value =0,021. Tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan
kejadian post partum blues di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kudus tahun 2018 dengan p value =0,058. Kesimpulan :
Ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian post partum blues di
Desa Mijen Kecamatan Kabupaten Kudus. Tidak ada hubungan
antara kejadian post partum blues di Desa Mijen Kecamatan
Kaliwungu Kabupaten Kudus.
454
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
455
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
partum pada bulan Maret-April tahun 2017 pekerjaan. Kejadian post partum blues di
di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, ukur dengan kuesioner EPDS (Edinburgh
Kabupaten Kudus dan yang bersedia Post natal Depression Scale). Kuesioner ini
menjadi responden dan menanda tangani berisi petanyaan tentang berbagai perasaan
informant Consent. Kriteria eksklusi yaitu. ibu detelah melahirkan dalam jangka waktu
Ibu post partum yang bayinya lahir dengan 7 hari terakhir. Berbagai perasaan ibu
kelainan ibu post partum yang mengalami tersebut dikelompokkan menjadi post
komplikasi post partum, dan ibu post partum blues dan tidak post partum blues.
partum dengan jumlah anak lebih dari 5 Keuntungan menggunakan Kuesioner
(grandemultipara, mulai dari anak ke 6). EPDS adalah Mudah dihitung (oleh
Instrument pengumpulan data yang perawat, bidan, petugas kesehatan lain),
digunakan dalam penelitian ini adalah sederhana, cepat dikerjakan (membutuhkan
lembar kuesioner EPDS (Edinburgh Post waktu 5-10 menit bagi ibu untuk
natal Depression Scale) dan lembar menyelesaikan EPDS). Hasil ukur
Cheklist untuk usia dan pendidikan ibu menggunakan kuesioner EPDS yaitu : Post
dimana peneliti mengumpulkan data secara partum blues, jika skor 10 dan Tidak post
langsung kepada responden untuk partum blues, jika skor < 10.
menjawab pertanyaan secara tertulis dan
wawancara.
456
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarka Kejadian Post Partum Blues Di Desa
Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus Tahun 2018 (N=30)
457
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
458
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Menurut peneliti setiap ibu hamil tidak sabar, tidak percaya diri, sensitif
memiliki kemampuan beradaptasi atau mudah tersinggung, serta merasa
masing-masing untuk menghadapi kurang menyayangi bayinya.
perubahan dalam hidupnya. Ada yang Peningkatan dukungan mental atau
mampu meyesuaikan diri dan ada yang dukungan keluarga sangat di perlukan
tidak mampu menyesuaikan diri dalam mengatasi gangguan psikologis
kemudian terjadi perasaan sedih, kawatir yang berhubungan dengan masa nifas ini
dan stress lainnya yang disebut post (2).
partum blues. Dalam usia ibu saat Kondisi post partum blues yang
melahirkan dibagi menajadi usia dialami oleh sebagian perempuanyang
beresiko dan tidak beresiko. Usiaibu baru melahirkan. Hal ini dapat terjadi
mempengaruhi dalam kejadian post dikarenakan belum siapnya melahirkan
partum blues inikarena proses persiapan bayi dan menjadi seorang ibu,
fisik dan mental ibu terhadap adanya perubahan kadar estrogen, progesteron,
perubahan baru yaitu adanya bayi prolaktin, dan estriol yang terlalu
didalam kehidupannya. rendah,umur,pendidikan,dan paritas,
Berdasarkan hasil penelitian yang serta dukungan emosional darisuami dan
didapatkan hasil pendidikan ibu keluarga memiliki pengaruh besar dalam
sebagian besar adalah Perguruan Tinggi kontribusi post partumblues (4)
(PT) sebanyak 17 responden (56,70%) Beberapa penyesuaian dibutuhkan
dan hasil yang terkecil pedidikan ibu oleh wanita dalam menghadapi aktivitas
adalah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1 dan peran barunya sebagai ibu pada
responden. minggu-minggu atau bulan-bulan
Pendidikan merupakan proses pertama setelah melahirkan, baik dari
perubahan sikap dan tata laku seseorang segi fisik maupun segi psikologis.
atau kelompok orang dalam usaha Sebagian wanita berhasil menyesuaikan
mendewasakan manusia melalui upaya diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya
pengajaran dan pelatihan. Perempuan tidak berhasil menyesuaikan diri dan
yang berpendidikan tinggi akan mengalaami gangguan-gangguan
menghadapi konflik peran, yaitu psikologis, salah satunya yang disebut
tuntutan sebagai perempuan yang post partum blues. (13,16)
memiliki pekerjaan diluar rumah. Antara Hubungan usia ibu dengan kejadian
berperan sebagai ibu rumah tangga saja post partum blues menunjukkan bahwa ibu
atau melakukan pekerjaan diluar rumah post partumdengan usia beresiko yang tidak
dengan peran mereka juga sebagai ibu mengalami post partum blues sebanyak 2
rumah tangga dan orang tua dari anak– orang (14,3%), dibanding yang mengalami
anak mereka. Hal ini sangat berpengaruh post partum blues sebanyak 12 orang
pada konflik batin ibu tentang (85,7%). Sedangkan ibu post partum
kekhawatiran kelanjutan kehidupan dengan usia tidak beresiko yang tidak
bayinya. (6). mengalami post partum blues sebanyak 10
Berdasarkan penelitian orang (62,5%), dan yang mengalami post
didapatkan hasil responden yang partum blues sebanyak 6 orang (37,5%).
mengalami post partum bluessebanyak Usia merupakan perhitungan yang di
18 responden (60%). Sedangkan yang mulai dari saat kelahiran seeorang sampai
tidak mengalami post partum blues dengan waktu sekarang. Dewasa awal yaitu
sebanyak 12 responden (40%). masa dimana seorang individu mulai
Post partum blues merupakan membina rumah tangga dan mejadi orang
kesedihan atau kemurungan setelah tua (Potter & Perry,2010). Individu akan
melahirkan, biasanya hanya muncul mengalami perubahan fisik maupun
sementara waktu, yakni sekitar dua hari psikologis tertentu bersamaan dengan
hingga dua minggu sejak kelahiran bayi. masalah penyesuaian diri (Hurlock,2010).
Tanda dan gejalanya antara lain cemas Dewasa awal ditandai dengan adanya
tanpa sebab, menangis tanpa sebab, kemandirian secara finansial, muncul rasa
459
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
tanggung jawab terhadap tindakan yang dengan kejadian Postpartum blues, dari
dilakukan, penyesuaian terhadap pola-pola umur ibu jika ibu terlalu muda berhubungan
kehidupan baru. Setiap individu yang kesiapan peran menjadi seorang ibu
berusia dewasa awal diharapkan dapat sehingga merupakan umur yang beresiko
menjalankan peran-peran barunya sebagai jika ibu berusia< 20 tahun dan jika usia ibu
suami/istri, pencari nafkah, orang tua, dan lebih dari 35 tahun yang membuat menjadi
yang disisi lain dapat mengembangkan resiko adalah faktor kelelahan dan keadaan
sikap, keinginan serta nilai sesuai dengan anatomi tubuh yang sudah tidak baik lagi
tujuan yang baru (1). untuk hamil dan bersalin. (6)
Melahirkan merupakan karunia Pada penelitian terdahulu yang
terbesar bagi wanita dan momen yang dilakukan oleh Devi Kurniasari dan Yetti
sangat membahagiakan, tetapi kadang harus Amir Astuti (2015) mengenai Hubungan
menemukan kenyataan bahwa tidak semua Antara Karakteristik Ibu, Kondisi Bayi Dan
wanita menganggap seperti itu karena ada Dukungan Sosial SuamiDengan Postpartum
wanita yang mengalami depresi setelah Blues Pada Ibu Dengan Persalinan ScDi
melahirkan.Depresi setelah melahirkan ini Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro
adalah gangguan psikologis yang dalam Tahun 2014, didapatkan data dengan nilai
bahasa kedokterannya disebut postpartum OR 2,700 berarti responden dengan usia
blues.Postpartum blues merupakan masa yang beresiko memiliki peluang 2,700 kali
transisi mood setelah melahirkan yang lebih besar untuk mengalami post partum
sering terjadi pada 50-70% wanita pasca blues.
melahirkan. (8). Dari Hasil Uji statistic chi-square
Post partum blues merupakan didapatkan nilai p sebesar 0,021 (< 0.05)
kondisi yang dialami oleh sebagian dan Sehingga P value tabel kurang dari P
perempuan yang baru melahirkan. Hal ini value hitung maka Ho ditolak dan Ha
dapat terjadi dikarenakan belum siapnya diterima. Hal ini dapat ditarik kesimpulan
melahirkan bayi dan menjadi seorang ibu, bahwa ada hubungan usia ibu dengan
perubahan kadar estrogen, progesteron, kejadian post partum blues di Desa Mijen
prolaktin, dan estriol yang terlalu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.
rendah,umur,pendidikan,dan paritas, serta Menurut peneliti setiap ibu hamil
dukungan emosional darisuami dan memiliki kemampuan beradaptasi masing-
keluarga memiliki pengaruh besar dalam masing untuk menghadapi perubahan dalam
kontribusi post partumblues (Soffan, 2012). hidupnya. Ada yang mampu meyesuaikan
Usia berkaitan dengan kejadian post diri dan ada yang tidak mampu
partum blues, karena usia mempengaruhi menyesuaikan diri kemudian terjadi
darikondisi keadaan rahim. Pada usia yang perasaan sedih, kawatir dan stress lainnya
kurang dari 20tahun, masih sangat rawan yang disebut post partum blues. Dalam usia
untuk merawat anak sehinggamengalami ibu saat melahirkan dibagi menajadi usia
kesulitan dalam beradaptasi,dibutuhkan beresiko dan tidak beresiko. Usiaibu
pertolongan dari petugas kesehatan yang mempengaruhi dalam kejadian post partum
ada dalam mendampingi ibu melewati masa blues inikarena proses persiapan fisik dan
nifas selamaperawatan di rumah sakit. mental ibu terhadap adanya perubahan baru
Sebagian besar masyarakat percaya bahwa yaitu adanya bayi didalam
saat yang tepat bagi seseorang perempuan kehidupannya.(4)
untuk melahirkan pada usia antara 20–30 Hubungan pendidikan ibu dengan
tahun, dan hal ini mendukung masalah kejadian post partum bluesmenunjukkan
periode yang optimal bagi perawatan bayi bahwa pendidikan Sekolah Dasar (SD)
oleh seorang ibu. (3) yang tidak mengalami post partum yaitu 0
Faktor usia perempuan yang responden (0.0%), dan yang mengalami
bersangkutan saat kehamilan dan persalinan post partum blues hanya 1 responden
seringkali dikaitkan dengan kesiapan (100%). Pendidikan SMP yang tidak
mental perempuan tersebut untuk menjadi mengalami post partum blues sebanyak 4
seorang ibu. Karakteristik ibu dihubungkan responden (100%), dan yang mengalami
460
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
post partum blues 0 responden (0,0%). Hasil uji stastik menggunakan uji chi
Sedangkan pendidikan SMA yang tidak square diperoleh nilai P value = 0,058 lebih
mengalami post partum blues sebanyak 3 besar dari nilai tingkat kemaknaan α <0,05.
responden(37,5%), dan yang mengalami Sehingga P value tabel lebih dari P value
post partum blues sebanyak 5 responden hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima.
(62,5%). Perguruan tinggi (PT) yang tidak Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
mengalami post partum blues sebanyak 5 tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan
responden (29,45) dan yang mengalami kejadian post partum blues di Desa Mijen
post partum blues sebanyak 12 responden Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.
(70,6%). Menurut uraian diatas dapat ditarik
Perempuan yang berpendidikan kesimpulan peneliti, pendidikan ibu yang
tinggi akan menghadapi konflik peran, tinggi maupun rendah tidak banyak
yaitu antara berperan sebagai ibu rumah berpeluang mengakibatkan post partum
tangga saja atau melakukan pekerjaan blues. Kejadian ini lebih besar berpengaruh
diluar rumah dengan peran mereka juga dari lingkungan dibandingkan dengan
sebagai ibu rumah tangga dan orang tua tingkat pengetahuan ibu, namun peran
dari anak–anak mereka.Hal ini sangat suami dan dukungan keluarga sangat
berpengaruh pada konflik batin ibu tentang dibutuhkan oleh seorang ibu dalam hal
kekhawatiran kelanjutan kehidupan membantu mengurus bayinya.
bayinya. (Risa, 2011) Semakin tinggi
pendidikan ibu maka semakin 4. KESIMPULAN
baikpengetahuan ibu karena akan banyak Hasil analisis statistik pada bivariat tentang
informasi yangdidapat. Dengan pendidikan hubungan antara usia ibu dengan kejadian
formal menghasilkan perilakuyang baik post partum blues diperoleh hasil ada
oleh individu, sehingga ibu tidak merasa hubungan yang signifikan antara usia ibu
cemas dan mampu mengurus bayinya dengan kejadian post partum blues dengan
dengan baik meskipun dengan bantuan p valuesebesar 0,021 (< 0,05).
orang lain (babysitter/pembantu rumah Hasil analisis statistik pada bivariat tentang
tangga) atau dibantu oleh keluarga terutama hubungan antara pendidikan ibu dengan
nenek dari bayinya. Namun pada sebagian kejadian post partum blues diperoleh hasil
orang,pendidikan tidak mempengaruhi tidak ada hubungan antara pendidikan ibu
sikap hal tersebut lebihbesar berasal dari dengan kejadian post partum blues dengan
lingkungan yang diterima oleh individu. p value 0,058 (> 0,05).
Pendidikan tinggi maupun
pendidikanrendah berpeluang untuk
mengalami post partum blues,tergantung REFERENSI
bagaimana individu tersebut
1. Andranita, M Perbedaan Fokus Karir
mengantisipasimasalah yang terjadi.(3)
Antara Pekerja Dewasa Muda yang
Pada penelitian terdahulu yang
Pindah Kerja dan Tidak Pindah
dilakukan oleh Devi Kurniasari dan Yetti
Kerja di Jakarta.Fakultas Psikologi,
Amir Astuti (2015) mengenai Hubungan
Universitas Indonesia. Depok. 2008
Antara Karakteristik Ibu, Kondisi Bayi Dan
2. Dahro, Ahmad. Buku Psikologi
Dukungan Sosial SuamiDengan Postpartum
Kebidanan Analisis Perilaku Wanita
Blues Pada Ibu Dengan Persalinan ScDi
Untuk Kesehatan. Jakarta. Salemba
Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro
Medika, 2012.
Tahun 2014, didapatkan bahwa ada
3. Ersan, A. Hubungan Post Partum Blues
hubungan yang bermaknaantara pendidikan
pada Ibu Dewasa awal pasca
dengan kejadian post partum blues di
melahirkan .Universitas Kristen Satya
Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro
Wacana (Diakses tanggal 28 November
tahun 2014Dengan nilai OR 2,625 berarti
2017), 2015.
responden denganpendidikan yang rendah
memiliki peluang 2,625 kali lebihbesar
untuk mengalami post partum blues(14)
461
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
462
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
463