Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel penelitian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum

metode pengumpulan data dan analisis data. Pengidentifikasian variabel penelitian

membantu dalam menemukan alat pengumpulan data dan teknik analisis data

yang digunakan. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

Variabel tergantung : Prestasi Belajar

Variabel bebas : 1) Motivasi Belajar

2) Perhatian Orang Tua

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati. Batasan operasional dari variabel penelitian perlu dijelaskan untuk

menghindari kesalahpahaman mengenai data yang akan dikumpulkan, serta

menghindari kesesatan dalam menemukan alat pengumpulan data, dalam

penelitian ini batasan operasional dari variabel-variabel yang digunakan adalah

sebagai berikut:

43
44

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai seorang siswa yang

diperoleh dari proses belajar. Pengukuran prestasi belajar dalam penelitian

ini menggunakan dokumentasi nilai rata-rata raport siswa. Semakin tinggi

nilai rata-rata raport siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa

tersebut, begitupun sebaliknya.

2. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat

dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas belajar

guna mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk di dalamnya adalah guna

mencapai prestasi belajar. Dalam penelitian ini motivasi belajar di ukur

dengan menggunakan skala motivasi berdasarkan ciri-ciri motivasi dengan

model penskalaan respon. Ciri-ciri tersebut antara lain tekun yaitu tekun

menghadapi tugas dan dalam belajar, selanjutnya keuletan dalam berusaha

yaitu senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, kemudian minat

yaitu kesungguhan yang muncul untuk memenuhi kebutuhan.

3. Perhatian Orang Tua

Perhatian orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pemusatan tenaga psikis dari aktivitas kesadaran ayah dan ibu yang

ditujukan kepada anak. Dalam penelitian ini perhatian orang tua di ukur

dengan menggunakan skala perhatian orang tua berdasarkan indikator-

indikator perhatian orang tua dengan model penskalaan respon. Indikator-

indikator perhatian orang tua tersebut yaitu memberikan kasih sayang,


45

memberikan bimbingan, memfasilitasi anak, dan menciptakan suasana

belajar dirumah yang aman dan nyaman.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

penelitiannya merupakan penelitian populasi ( Arikunto,2010:173).

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (

Arikunto,2010:174). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP PGRI

3 Boja. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP

PGRI 3 Boja, kelas VII, VIII dan IX.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Cluster sampling yaitu teknik penentuan sampel bila obyek yang

akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2012:83). Dalam

sampel klaster, satuan-satuan sampel tidak terdiri dari individu-individu,

melainkan dari kelompok-kelompok individu atau klaster (Hadi,2015:116).

Adapun karakteristik sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII

B, IX A dan IX B SMP PGRI 3 Boja.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian, peneliti menetapkan nilai rapor dan skala

sebagai alat ukur. Skala dapat didefinisikan perangkat pernyataan yang disusun
46

untuk mengungkapkan atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan

tersebut . Skala yang digunakan pada penelitian motivasi dan perhatian orang tua

adalah skala likert. Skala likert (juga disebut Method of summary ratings) paling

banyak digunakan untuk pengukuran perilaku , pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang satu gejala atau fenomena perkembangan anak. Data yang

diungkap oleh suatu skala psikologi yang menggambarkan suatu aspek

kepribadian individu.

a. Skala Motivasi Belajar

Skala ini dirancang berdasarkan komponen motivasi antara lain : tekun yaitu

tekun menghadapi tugas dan dalam belajar, selanjutnya keuletan dalam berusaha

yaitu senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, kemudian minat yaitu

kesungguhan yang muncul untuk memenuhi kebutuhan.

Skala motivasi belajar terdiri dari 48 item, berupa pernyataan favourable

(mendukung) dan unfavourable (tidak mendukung). Cara skoring yang digunakan

untuk pernyataan yang bersifat favourable, subyek memperoleh nilai empat (4)

jika pernyataan tersebut SS (Sangat Sesuai), nilai tiga (3) jika pernyataan tersebut

S (Sesuai), nilai dua (2) jika pernyataan tersebut E (Entah), nilai satu (1) jika

pernyataan TS (Tidak Sesuai) dan nilai nol (0) jika pernyataan tersebut STS

(Sangat Tidak Sesuai). Sebaliknya bagi pernyataan unfavourable subyek

memperoleh nilai nol (0) jika pernyataan tersebut SS (Sangat Sesuai), nilai satu

(1) jika pernyataan tersebut S (Sesuai), nilai dua (2) jika pernyataan tersebut E

(Entah), nilai tiga (3) jika pernyataan tersebut TS (Tidak Sesuai) dan nilai empat
47

(4) jika pernyataan tersebut STS (Sangat Tidak Sesuai). Rancangan skala motivasi

dapat dilihat di tabel 1.

Tabel 1

Blue print skala motivasi belajar


No. Aspek Bobot Jumlah item Total
(%) Favourable Unfavourable
1 Tekun 40 10 10 20
2 Keuletan 30 7 7 14
dala
m
beru
saha
3 Minat 30 7 7 14
Jumlah 100 24 24 48

b. Skala Perhatian Orang Tua

Skala ini dirancang berdasarkan indikator-indikator perhatian orang

tua yang dibagi menjadi empat, yaitu : memberikan kasih sayang,

memberikan bimbingan, memfasilitasi anak, dan menciptakan suasana

belajar dirumah yang aman dan nyaman.

Skala motivasi terdiri dari 48 item, berupa pernyataan favourable

(mendukung) dan unfavourable (tidak mendukung). Cara skoring yang

digunakan untuk pernyataan yang bersifat favourable, subyek memperoleh

nilai empat (4) jika pernyataan tersebut SS (Sangat Sesuai), nilai tiga (3)

jika pernyataan tersebut S (Sesuai), nilai dua (2) jika pernyataan tersebut E

(Entah), nilai satu (1) jika pernyataan tersebut TS (Tidak Sesuai) dan nilai

nol (0) jika pernyataan tersebut STS (Sangat Tidak Sesuai). Sebaliknya bagi

pernyataan unfavourable subyek memperoleh nilai nol (0) jika pernyataan

tersebut SS (Sangat Sesuai), nilai satu (1) jika pernyataan tersebut S


48

(Sesuai), nilai dua (2) jika pernyataan tersebut E (Entah), nilai tiga (3) jika

pernyataan tersebut TS (Tidak Sesuai) dan nilai empat (4) jika pernyataan

tersebut STS (Sangat Tidak Sesuai). Rancangan skala motivasi dapat dilihat

di tabel 2.

Tabel 2

Blue print skala perhatian orang tua

No. Aspek Bobot Jumlah item Total


(%) Favourable Unfavourable
1 Memberikan 25 6 6 12
kasih
sayang
2 Memberikan 25 6 6 12
bimbinga
n
3 Memfasilitasi 25 6 6 12
4 Menciptakan 25 6 6 12
suasana
belajar
Jumlah 100 24 24 48

2. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur

a. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur,

yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang

menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan

sebagai tes yang memiliki validitas rendah.


49

Terkandung disini pengertian bahwa valid-tidaknya suatu alat ukur

tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran

yang dikehendaki dengan tepat. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek

kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu

mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran

yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa pengukuran itu mampu

memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek

yang satu dengan subjek yang lain (Azwar, 2003:5-6).

Dalam penelitian ini validitas dengan skala dicari dengan menggunakan

teknik statistik korelasi product moment dengan program komputer SPSS, yaitu

dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item

dengan skor total.

Rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson:

𝑁 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
𝑁. 𝑋2 − 𝑋 2 𝑁 𝑌2 − 𝑌 2

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara skor item dan skor total.


N : Jumlah responden.
∑X : Jumlah skor item.
∑X2 : Jumlah skor item kuadrat.
∑Y : Jumlah skor total.
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total.
∑XY : Jumlah perkalian antara skor item dan skor total.

Setelah koefisien korelasi maka koefisien korelasi tersebut harus dikoreksi.

Hal ini untuk menghindari kelebihan bobot, karena skor item yang

dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai komponen skor total dan hal ini
50

menyebabkan angka korelasi menjadi lebih besar. Untuk itu perlu

mengkoreksi angka korelasi yang kelebihan bobot dengan menggunakan

teknik korelasi Part Whole.

Rumus Korelasi Part whole:

𝑟 𝑋𝑌 𝑆𝐷 𝑌 − 𝑆𝐷 𝑋
𝑟𝑝𝑞 = 𝑆𝐷 𝑌 2 + 𝑆𝐷 𝑋 2 −2 𝑟 𝑋𝑌 𝑆𝐷 𝑋 𝑆𝐷 𝑌

𝑟𝑝𝑞 = koefisien korelasi setelah dikorelasi


𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelsi sebelum dikorelasi
𝑆𝐷𝑥 = standar deviasi skor item
𝑆𝐷𝑦 = standar deviasi skor total item

b. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai

asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut

sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Walaupun reliabilitas mempunyai

berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan,

konsistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep

reliabilitas adalah sejauhmana hasil sebuah pengukuran dapat dipercaya.

Pengertian reliabiltas alat ukur dan reliabilitas hasil ukur biasanya dianggap

sama. Namun penggunaannya masing-masing perlu diperhatikan. Konsep

reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur erat berkaitan dengan masalah eror

pengukuran (error of measurement). Eror pengukuran sendiri menunjuk pada

sejauhmana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila pengukuran dilakukan


51

ulang pada kelompok subjek yang sama. Konsep reliabiltas dalam arti reliabilitas

hasil ukur erat berkaitan dengan eror pengambilan sampel (sampling error) yang

mengacu kepada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang

pada kelompok individu yang berbeda (Azwar,2003:4-5).

Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik uji reabilitas

yang dikembangkan oleh Cronbach yaitu Alpha ( α ),dengan rumus sebagai

berikut :

Kr
α=
1+(K−1)

Keterangan :

α : Koefisien Reabilitas Alpha


K : Jumlah item
r : Mean korelasi antar item
1 : Bilangan konstan

E. Metode Analisis Data

Analisa data adalah cara yang digunakan dalam mengolah data yang

diperoleh sehingga didapatkan kesimpulan. Teknik analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik statistik, yaitu suatu metode atau cara

ilmiah untuk mengumpulkan data dan menganalisis data yang bersifat

kuantitatif serta menarik kesimpulan atas data tersebut. Teknik analisa data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan

program SPSS.

Analisis regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu

dependent variable dengan dua atau lebih independent variable

(Arikunto,2010:339).
52

Adapun rumusnya sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.
Keterangan:
Y = Variabel Prestasi Belajar
X1 = Variabel Motivasi Belajar
X2 = Variabel Perhatian Orang Tua
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel Motivasi Belajar
b2 = Koefisien regresi variabel Perhatian Orang Tua
Sedangkan analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar dan hubungan perhatian orang tua

terhadap prestasi belajar adalah menggunakan korelasi product moment.

Korelasi product moment melukiskan hubungan antara dua gejala interval

(Hadi, 2015:356). Adapun rumus analisis korelasi product moment sebagai

berikut:

N  XY  ( X )( Y )
rxy
=
N  X   X ) N  Y
2 2 2
)  ( Y ) 2 
Keterangan :
rxy
= koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel tergantung
 X = jumlah skor variabel bebas
 Y = jumlah skor variabel tergantung
 XY =jumlah perkalian antara skor variabel bebas dengan variabel
tergantung
2
 X = jumlah kuadrat skor variabel bebas
2
 Y = jumlah kuadrat skor variabel tergantung
N = jumlah subjek

Anda mungkin juga menyukai