Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Semester 5
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga
juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan
mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke
evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu
Dryer/receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan
bagi siklus refrigerant.
d. Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat segera berubah
menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-
sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin
3. Cara kerja komponen utama sistem AC Mobil.
a. Compressor.
compressor ada dua jenis yaitu tipe reciprocating dan tipe through vane. Tipe reciprocating ada dua
jenis yaitu crank dan swash plate. Pada dasarnya tipe reciprocating ( gerak bolak-balik )
menggunakan piston untuk menimbulkan tekanan. Pada tipe crank hanya satu sisi yang berfungsi
untuk menyalurkan tekanan refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan conectingrod dan crank
sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe swash plate, pendorong pistonnya
menggunakan plate yang berputar secara conical sehingga dua sisinya dapat digunakan untuk
meneruskan tekanan refrigerant. Sedang pada tipe through vane prinsip yang digunakan adalah rotary
yaitu sistem rotor dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya dipasang vane, pada tipe ini
tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur (discharge), sedang
pada tipe reciprocating menggunakan katup (valve).
a. Condenser.
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu
adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas refrigerant, sehingga
pada refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
b. Receifer/Dryer.
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang masuk ( inlet port ), kemudian
melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (outlet port)
menuju ke expansion valve.
c. Expansion valve.
Zat cair refrigerant oleh karena tekanan compresor dan harus melalui orifice expansion valve, maka
refrigerant cair keluar ke evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya orifice ditentukan
oleh heat sensitizing tube yang berfungsi sebagai sensor panas.
d. Evaporator.
Refrigerant yang keluar dari expansion valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan
masuk ke dalam evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan
terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan
panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari blower udara dingin disemburkan
kedalam ruang kabin mobil.
4. Peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian sistem AC mobil dan fungsinya.
a. Pressure Switch
Fungsinya untuk mengontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi. Apabila pada sisi tekanan tinggi terjadi
tekanan berlebih atau terlalu rendah, maka secara otomatis akan menyetop switch sehingga
magnetic clutch menjadi off.
b. Alat Pencegah Pembekuan ( Anti Frosting Devices )
Fungsinya untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan pembekuan air yang
ada di fin pada evaporator yang terlalu dingin < 0 oC,
c. Stabilizer putaran mesin
berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan
pada arus primer ignition coil sehingga putaran idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.
d. Peralatan idle up
Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat
ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin
akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya
tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.
e. Sistem pelindung tali penggerak kompressor
Berfungsi melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat kompresor mengalami kemacetan.
Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu
AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.
f. Sistem kontrol kompressor dua tingkat (mode ekonomi)
AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang temperaturnya mencapai batas
limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator ( 3 oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga
mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi akan menghemat banyak
pemakaian karena kompresor akan off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan
normal.
g. Magnetic valve
Fungsinya untuk mengontrol temperatur yang letaknya antara receifer dan expansion valve dan
dipakai pada sistem pendingin tipe dual. sistem bekerjanya dengan cara membuka dan menutup
magnetic valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.
5. Letak komponen utama dan perlengkapan tambahan AC Mobil.
Contoh untuk mobil dengan mesin berada didepan
2. Manifold Gauge.
Selain sebagai alat pengisi manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur dan terutama untuk
menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem pendingin.
Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.
4 4
3 2 1 3 2 1
4 4
3 2 1 3 2 1
Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup
a) untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan menggunakan larutan air sabun.
b) untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat deteksi kebocoran
Halide torch.
c) untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor listrik.
1) Kompresor adalah suatu alat mekanis dan bertugas untuk mengisap uap refrigeran dari
evaporator. Kemudian menekannya (mengkompres) dan dengan demikian suhu dan tekanan uap
tersebut menjadi lebih tinggi.
Tugas kompresor adalah mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem. Kompresor atau pompa
hisap tekan berfungsi mengalirkan refrigeran ke seluruh sistem pendingin.
2) Dalam proses percapatan pendinginan ruangan evaporator tergantung dari
aspek:
a) Bahan pipa
b) Luas permukaan
c) Faktor Film (kerak)
d) Bahan Pendingin (refrigeran)
e) Konstruksi Pipa Evaporator
3) Kipas yang sering digunakan dalam sistem AC yaitu kipas sentrifugal (blower) dan kipas propelar.
Kipas sentrifugal atau blower diletakkan di dalam ruangan. Fungsi blower adalah meniup udara
dingin di dalam ruangan. Sedangkan kipas propelar diletakkan di luar ruangan
tugasnyamembuang udara panas pada sisi belakang atau aplikasi kondensor.
4)Thermostat adalah sebuah alat untuk mendeteksi temperatur ruangan operasi agar tetap pada
kondisi temperatur yang diinginkan
b) Evaporator kebalikan dari kondensor, yaitu berfungsi untuk menyerappanas dari udara atau benda
di dalam mesin pendingin dan mendinginkannya, kemudian membuang kalor tersebut melalui
kondensor di ruang yang tidak didinginkan. Evaporator diletakkan pada sisi tekanan rendah
antara alat pengatur bahan pendingin dengan kompresor. Dan ditempatkan di dalam ruangan
yang sedang didinginkan.
Kerjakan Soal di bawah ini
Dengan menggunakan kertas folio
Hasil kerja di kumpulkan ke Guru Piket
Di kerjakan setelah istrirahat ke 2
===================================================================
1. Mesin pendingin udara ruangan (Air Conditioner/AC) adalah alat yang menghasilkan dingin
dengan cara menyerap udara panas sekitar ruangan.
2. Secara umum gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
· Penyerapan panas oleh evaporator
· Pemompaan panas oleh kompresor
· Pelepasan panas oleh kondensor
3.
a. Pada kompresor refrigeran masih
berupa uap, tekanan dan panasnya dinaikkan dengan cara dimampatkan oleh piston dalam
silinder kompresor. Kemudian uap panas tersebut didinginkan pada saluran pipa kondensor
agar menjadi cairan. Pada saluran pipa kondenser diberi kipas untuk mempercepat proses
pendinginan. Proses pelapasan panas ini disebut teknik pengembunan. Selanjutnya cairan
refrigeran dimasukkan ke dalam evaporator dan dikurangi tekanannya sehingga menguap
dan menyerap panas udara sekitar. Di dalam AC bagian dalam ruangan, udara dingin
disebarkan menggunakan kipas blower. Dalam bentuk uap (gas) refrigeran dihisap lagi oloeh
kompresor. Demikian proses tersebut berulang terus sampai gas habis terpakai dan harus
diisi kembali
b. Dibagian luar ruangan terdapat kondesor yang melepas
panas refrigeran setelah prosespemampatan kompresor. Dibagian ruang dalam yang udara
di sekitarnya panas akan digantikan oleh udara yang telah didinginkan melalui kipas blower.
Udara panas akan terserap masuk ke dalam kipas blower dan didinginkan didalam ruang
kipas blower.
4. Nama – nama komponen utama sistem AC mobil.
Kompresor, condenser, receifer/dryer, expantion valve dan evaporator.
5. fungsi komponen tambahan AC Mobil.
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat
sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah dikompresikan oleh
kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
c. Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya
mengalirkan ke evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban pendinginan
yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring
uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
d. Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant cair dapat segera
berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang
melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin
6. Cara kerja komponen utama sistem AC Mobil.
a. Compressor.
compressor ada dua jenis yaitu tipe reciprocating dan tipe through vane. Tipe reciprocating
ada dua jenis yaitu crank dan swash plate. Pada dasarnya tipe reciprocating ( gerak bolak-
balik ) menggunakan piston untuk menimbulkan tekanan. Pada tipe crank hanya satu sisi
yang berfungsi untuk menyalurkan tekanan refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan
conectingrod dan crank sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe
swash plate, pendorong pistonnya menggunakan plate yang berputar secara conical
sehingga dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan refrigerant. Sedang pada
tipe through vane prinsip yang digunakan adalah rotary yaitu sistem rotor dengan lingkaran
planet yang pada keempat sisinya dipasang vane, pada tipe ini tidak menggunakan katup
tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur (discharge), sedang pada tipe
reciprocating menggunakan katup (valve).
b. Condenser.
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku
dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas
refrigerant, sehingga pada refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer.
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer melalui lubang masuk ( inlet port ),
kemudian melalui dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang
keluar (outlet port) menuju ke expansion valve.
d. Expansion valve.
Zat cair refrigerant oleh karena tekanan compresor dan harus melalui orifice expansion
valve, maka refrigerant cair keluar ke evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya
orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang berfungsi sebagai sensor panas.
e. Evaporator.
Refrigerant yang keluar dari expansion valve masih dalam bentuk setengah cair setengah
gas dan masuk ke dalam evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa
menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh
pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari blower
udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.
7. Peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian sistem AC mobil dan fungsinya.
a. Pressure Switch
Fungsinya untuk mengontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi. Apabila pada sisi tekanan
tinggi terjadi tekanan berlebih atau terlalu rendah, maka secara otomatis akan menyetop
switch sehingga magnetic clutch menjadi off.
b. Alat Pencegah Pembekuan ( Anti
Frosting Devices )
Fungsinya untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan pembekuan
air yang ada di fin pada evaporator yang terlalu dingin < 0 oC,
c. Stabilizer putaran mesin
berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin yang
dipasangkan pada arus primer ignition coil sehingga putaran idle mesin menjadi lebih baik
dan tidak mudah mati.
d. Peralatan idle up
Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC dalam keadaan hidup.
Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor
sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu.
Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.
e. Sistem pelindung tali penggerak
kompressor
Berfungsi melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat kompresor mengalami
kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara
otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang
terjadi pada sistem pendingin.
f. Sistem kontrol kompressor dua tingkat (mode ekonomi)
AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang temperaturnya
mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator ( 3 oC), hal ini akan
banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch
ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada 10 oC
temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.
g. Magnetic valve
Fungsinya untuk mengontrol temperatur yang letaknya antara receifer dan expansion valve
dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual. sistem bekerjanya dengan cara membuka dan
menutup magnetic valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus
pendingin.
8.
4 4
3 2 1 3 2 1
3 2 1 3 2 1
Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1: Dasar Refrigerasi dan Sistem Tata Udara AC
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini peserta diklat mampu menjelaskan
dasar refrigerasi dan sistem tata udara AC freon/non freon.
b. Uraian Materi
1) Pendahuluan
Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi
pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan
untuk memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang
dibutuhkan bagi tubuh. Penggunaan AC ini sering ditemui di daerah tropis
yang terkenal dengan musim panas. Suhu udara pada saat musim panas
yang sedemikian tinggi dapat mengakibatkan dehidrasi cairan tubuh yang
dapat mengakibatkan kematian.
Selain itu, AC dimanfaatkan sebagai pemberi kenyamanan. Di lingkungan
tempat kerja AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya
peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal manusia
membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja secara
optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur,
kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.
2) Prinsip Kerja Pendingin
a) Siklus Aliran Refrigeran
Mesin pendingin udara ruangan (Air Conditioner/AC) adalah alat yang
menghasilkan dingin dengan cara menyerap udara panas sekitar ruangan.
Proses udara menjadi dingin adalah akibat dari adanya pemindahan
7
panas. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai bahan pendingin dalam
mesin pendingin disebut refrigeran.
Di dalam Air Conditioner dibagi menjadi 2 ruang. Ruang dalam dan ruang
luar. Dibagian ruang dalam udaranya dingin karena adanya proses
pendnginan. Dibagian ruang luar digunakan untuk melepaskan panas ke
udara sekitar.
Secara umum gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
Penyerapan panas oleh evaporator
Pemompaan panas oleh kompresor
Pelepasan panas oleh kondensor
Prinsip kerjan AC tidak berbeda jauh dengan prinsip pada Kulkas, hanya
saja pada AC pemindahan panas diperlukan energi tambahan yang ekstra
besar karena yang udara didinginkan skalanya lebih besar dan banyak. Di
dalam mesin Air Conditioner (AC) bentuk refrigeran berubah-ubah bentuk
dari bentuk gas ke bentuk cairan. Pada kompresor refrigeran masih
berupa uap, tekanan dan panasnya dinaikkan dengan cara dimampatkan
oleh piston dalam silinder kompresor. Kemudian uap panas tersebut
didinginkan pada saluran pipa kondensor agar menjadi cairan. Pada
saluran pipa kondenser diberi kipas untuk mempercepat proses
pendinginan. Proses pelapasan panas ini disebut teknik pengembunan.
Selanjutnya cairan refrigeran dimasukkan ke dalam evaporator dan
dikurangi tekanannya sehingga menguap dan menyerap panas udara
sekitar. Di dalam AC bagian dalam ruangan, udara dingin disebarkan
menggunakan kipas blower. Dalam bentuk uap (gas) refrigeran dihisap
lagi oloeh kompresor. Demikian proses tersebut berulang terus sampai
gas habis terpakai dan harus diisi kembali.
8
Gambar 1. Diagram alur AC
9
Gambar 2. Diagram aliran refrigeran
10
b) Siklus Aliran Udara
Dibagian ruang dalam yang udara di sekitarnya panas akan digantikan
oleh udara yang telah didinginkan melalui kipas blower. Udara panas
akan terserap masuk ke dalam kipas blower dan didinginkan didalam
ruang kipas blower.
Gambar 3. Siklus aliran udara AC
Di bagian luar ruangan terdapat kondesor yang melepas panas refrigeran
setelah proses pemampatan kompresor. Untuk mempercepat proses
pelepasan panas maka ditambahkan kipas.