Analisis Efektifitas Biaya
Analisis Efektifitas Biaya
Pengobatan
CLAISENTA VAN FERY UZI SEMBIRING
14101105029
BAB I
PENDAHULUAN
Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh
terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih spesifik lagi adalah
biaya, resiko dan keuntungan dari suatu program, pelayanan dan terapi serta
harga dari produk atau pelayanan berdasarkan satu atau lebih sudut pandang
(Vogenberg, 2001).
1
Pengambil keputusan seringkali dihadapkan pada tantangan dalam
mengelola sumber daya yang ada. Sumber daya adalah barang yang terbatas,
oleh karena itu mereka harus dapat mengalokasikan sumber daya dengan
memenuhi dua kriteria etika utama. Etika pertama yaitu dengan biaya yang
kedua adalah alokasi dan distribusi sumber daya harus adil pada setiap
tidak efektif menghasilkan manfaat yang lebih sedikit daripada yang mungkin
pilihan dengan tujuan yang sama. Dalam analisis keefektifan biaya dilakukan
dengan membandingkan input dan output. Input adalah biaya yang diukur
Intervensi yang efektif dapat memberikan lebih banyak manfaat pada lebih
2
1.2 Rumusan Masalah
2) Apa saja perbedaan CBA (Cost Benefit Analysis) dan CEA (Cost
Effectiveness Analysis)?
1.3 Tujuan
Effectiveness Analysis).
contoh penerapannya.
1.4 Manfaat
Analysis).
Analysis).
3
4) Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan CEA (Cost
Effectiveness Analysis).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
Menurut Diana B. Petitti, analisis efektifitas biaya adalah model yang
digunakan untuk menilai alternatif keputusan yang paling tepat dengan cara
terukur seperti jumlah kasus yang diobati, penurunan tekanan darah yang
dan menilai program yang terbaik bila terdapat beberapa program yang
berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih. Kriteria penilaian
pogram mana yang akan dipilih adalah berdasarkan discounted unit cost dari
5
program mana yang lebih efisien, baik ditinjau dari ketercapaian tujuannya
penilaian efisiensi.
6
keuangan untuk menghitung biaya output suatu produk/jasa dalam
kegiatan”.
bahwa konsep efektivitas itu sendiri paling baik jika dilihat dari sudut
7
usahanya mengejar tujuan strategi dan operasional (Steers (1985)
8
Perhitungan Tidak ada
effectiveness a. Dalam satuan
output.
b. Membandingkan
biaya satuan.
unsur ekonomi dengan melihat input dan output. Unsur masukan dalam
CEA dan CBA dinyatakan dalam bentuk besarnya biaya yang dibutuhkan
bidang kesehatan memberikan nilai rupiah bagi setiap hasil yang diperoleh
9
memperpendek atau mempersingkat lama perawatan, misalnya dari lima
menjadi dua hari, namun nilai tiga hari yang berhasil ditekan tersebut
tidak sama antara satu program dengan program yang lain. Untuk
berikut :
10
program A karena dengan biaya yang sama berhasil menyembuhkan
adalah cara untuk merangkum health benefits dan sumber daya yang
11
Sebaliknya, CEA mengungkapkan manfaat kesehatan yang lebih sederhana,
bawah ini:
a. Ada satu tujuan intervensi yang tidak ambigu, sehingga ada ukuran
prosedur screening dapat dibandingkan dari segi biaya per kasus yang
ditemukan. Atau;
12
intervensinya, tetapi juga outcome klinisnya ataupun terapinya. Dengan
ratio), alternatif dengan perbedaan biaya, rate efikasi dan rate keamanan
(Grosse, 2000).
paling banyak dan sering dilakukan. Dalam analisis jangka pendek ini
dari 1 tahun. Dalam analisis jangka panjang ini biaya satuan (unit
cost) yang digunakan adalah berupa nilai discounted unit cost, dimana
13
1. Sulit mengukur benefit tingkat kesembuhan, hilangnya
murni
efisiensi.
14
aktivitas apapun, dengan menggunakan berbagai input, yang bertujuan
sama.
dari sumber daya (masukan) satu atau lebih dari satu program dengan
a. Kelebihan
15
memilih program yang lebih efektif untuk dilaksanakan
analisis.
b. Kelemahan
16
semua kriteria, sehingga analisis dalam mendesain suatu
alternatif tersebut.
program.
disederhanakan
17
2.5 Tahap Penghitungan Cost Effectiveness Analysis
sebagai berikut:
Ct 1
c. Present value cost= atau Present value cost=Ct x
(1+ n)t (1+ n)t
1
d. Dimana t merupakan nilai discount factor
(1+n)
BAB 3
STUDI KASUS
18
Puskesmas A adalah 900 bayi dengan menghabiskan 300 flacon vaksin,
= 75%
= 50%
bahwa tenaga juru imunisasi pada kedua Puskemas sama-sama satu orang.
19
b. Puskesmas B menghabiskan biaya sebesar 100 fl x Rp 3.000,00 = Rp
Kesimpulan:
20
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
untuk mengukur efisiensi dari sumber daya (masukan) satu atau lebih dari
21
Daftar Pustaka
pada Kantor Pertanahan Kota Tangerang Tahun
Sewell, Meg and Mary Marczack. 2011. Using Cost Analysis in Evaluation. 30
Oktober 2012.
543, 1979.
22