id
Penulisan Hukum
(Skripsi)
Oleh :
LADY DIANA Y. D. P. P.
NIM: E1104162
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
2011
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disusun oleh :
LADY DIANA Y. D. P. P
NIM: E1104162
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN PENGUJI
Disusun oleh :
LADY DIANA Y. D. P. P
NIM: E1104162
Telah diterima dan di sahkan oleh Tim Penguji Penulisan Hukum ( Skripsi )
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 21 April 2011
TIM PENGUJI
MENGETAHUI
Dekan,
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Mengetahui kekurangan diri sendiri adalah tangga untuk mencapai cita-cita dan berusaha
mengisi kekurangan tersebut adalah keberanian luar biasa”
(Hamka)
“Kamu maju bukan dengan memperbaiki apa yang sudah terjadi melainkan menggapai ke arah
apa yang belum terjadi”
(Kahlil Gibran)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Penulis persembahkan sebagai wujud syukur, cinta, dan terima kasih
kepada :
1. Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta atas segala karunia, rahmat, dan nikmat yang
telah diberikan-Nya
2. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Darmadi dan Ibu Maryani atas segala doa, bimbingan,
nasehat, kehangatan cinta dan kasih sayang yang senantiasa tercurahkan untukku.
3. Suamiku Nugroho atas segala cinta, kasih sayang, doa, semangat, dan pengorbanan yang
senantiasa diberikan untukku.
4. Anak-anakku tercinta Vicko Giffana Dianata Nugraha dan Vincent Elysia Nugraha atas
semangat dan keceriaannya.
5. Seluruh keluarga besarku atas dukungan dan semangatnya.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Lady Diana Y. D. P. P.
NIM: E1104162
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,
berkah, serta karunia-Nya yang telah diberikan kepada Penulis, sehingga Penulis
mampu menyelesaikan tugas penulisan hukum dengan judul “ KAJIAN YURIDIS
PERLINDUNGAN PEKERJA PADA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA
PEKERJA di PT. SANDHY PUTRA MAKMUR”
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Ibu wahyu selaku manajer PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta yang telah
mengijinkan Penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan
informasi kepada penulis.
7. lilik maya selaku pekerja PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta yang telah
memberikan informasi kepada penulis
8. Teman-teman Angkatan 2004 Non Reguler, dan semua pihak yang
membantu dalam penulisan hukum ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan hukum ini masih jauh dari sempurna,
mengingat kemampuan Penulis yang masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan Penulis terima dengan
senang hati
Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi sumbangan Pengetahuan dan
Pengembangan Ilmu Hukum pada khususnya dan Ilmu Pengetahuan pada
umumnya.
Lady Diana Y. D. P. P.
NIM: E1104162
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PERNYATAAN............................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
E. Metode Penelitian ....................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan Hukum .................................................... 8
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 80
B. Saran............................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xi
BAB I
PENDAHULUAN
commit to user
2
pengusaha untuk lebih jauh dalam meminimalkan komponen pekerja agar biaya
produksi dapat lebih rendah.
Dalam dunia usaha perkembangan tersebut telah mempengaruhi proses
produksi maupun jasa khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan yang selama ini
dikerjakan oleh manusia telah berubah menjadi oleh mesin-mesin produksi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
berakibat berkurangnya peranan manusia. Demikian juga dalam meningkatkan
pelayanan kepada perusahaan lain (konsumen) dibutuhkan waktu yang cepat dan
efisien, sehingga dilakukanlah suatu business process reengineering (BPR). BPR
adalah suatu pendekatan baru dalam manajemen yang bertujuan meningkatkan
kinerja, untuk memberikan respons atas perkembangan ekonomi secara global dan
perkembangan teknologi yang begitu cepat, sehingga berkembang persaingan yang
bersifat global dan berlangsung sangat ketat.
Lingkungan yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk
mengutamakan tuntutan pasar yang menghendaki kecepatan dalam merespons
tuntutan pelanggan, karena seringkali faktor kecepatan dalam merespons tuntutan
pasar dan pelanggan lebih dapat menentukan kemenangan dalam persaingan dan
bukan faktor harga. Oleh karena itu, belakangan ini perusahaan sering mementingkan
hal-hal yang mempercepat suatu proses. Tuntutan akan hal-hal tersebut sering kali di
luar kemampuan perusahaan baik kemampuan staf maupun kemampuan sumber
daya. Sebagai hasilnya timbullah outsourcing, yaitu usaha untuk mengontrakkan
suatu kegiatan pada pihak luar untuk memperoleh layanan pekerjaan yang
dibutuhkan. Mengingat tujuan utama outsourcing adalah efisiensi maka perusahaan –
perusahaan outsourcing juga dituntut melakukan spesialisasi untuk memperoleh
keunggulan komperatif. Outsourcing merupakan suatu bisnis kemitraan dengan
tujuan untuk mencapai keuntungan bersama dalam prosesenya mempunyai hubungan
yang tidak terpisahkan (Sehat Damanik, 2006:3).
Istilah outsourcing dalam Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan kita tidak dapat kita temukan. Akan tetapi praktek outsourcing
sudah berlangsung bahkan sebelum lahirnya UU Ketenagakerjaan itu sendiri, yaitu
dalam pasal 1601 b KUH Perdata yang mengatur perjanjian pemborongan pekerjaan.
Dalam Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, praktek
commit to user
3
outsourcing dikenal dalam dua bentuk, yaitu pemborongan pekerjaan dan penyediaan
jasa pekerja. Pada perkembangannya dalam draf revisi Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, mengenai pemborongan pekerjaan
dihapuskan karena lebih condong ke arah sub contracting pekerjaan dibandingkan
dengan pekerja. Sedangkan penyediaan jasa pekerja diatur dalam Pasal 64, 65 dan 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, sedangkan
pelaksanaannya diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia No.Kep.101/Men/VI/2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara
Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja, dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia No.Kep.220/Men/X/2004 Tentang Syarat-
syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan lain
(www.depnaker.go.id).
Pekerja dalam pelaksanaan oursourcing dimaksudkan dalam rangka efisiensi
biaya produksi dimana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran
dalam membiayai pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Dalam pelaksanaan
perjanjian penyedia jasa pekerja antara pihak pekerja dan penyedia jasa kerja, masa
kerja seorang pekerja akan berakhir sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara
pengusaha dengan perusahaan penyedia jasa pekerja (www.depnaker.go.id).
Istilah pekerja kontrak atau kontrak kerja tidak kita temukan dalam undang-
undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun demikian istilah
tersebut sudah terlanjur populer di kalangan masyarakat untuk menyebut Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang diatur dalam Pasal 56 sampai dengan Pasal 59
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Modus hubungan
kerja melalui pola kontrak ini dilakukan oleh perusahaan dengan maksud untuk
menghindari kewajiban pemberian pesangon, penghargaan masa kerja dan lain-lain.
Hal ini karena dalam perjanjian kerja kontrak/PKWT, apabila perjanjian kerja yang
diperjanjikan telah selesai atau jangka waktu yang diperjanjikan telah berakhir maka
hubungan kerja putus demi hukum tanpa adanya kewajiban pihak satu kepada pihak
yang lain, kecuali diperjanjikan lain (www.depnaker.go.id).
Konsekuensi menjadi pekerja di perusahaan penyedia jasa pekerja
menimbulkan beberapa permasalahan yaitu perusahaan penyedia jasa pekerja
commit to user
4
seringkali mengurangi hak-hak pekerja yang seharusnya dia dapatkan bila menjadi
pekerja permanen misalnya: kesehatan, benefit, dkk. Posisi perusahaan penyedia jasa
pekerja selain rawan secara sosial seperti antara kecemburuan antar rekan juga rawan
secara pragmatis seperti halnya kepastian kerja, kelanjutan kontrak, jaminan pensiun
(http://papabonbon.wordpress.com). Akan tetapi para pekerja menutup mata dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
hal tersebut, karena yang mereka fikirkan hanya bagaimana mendapatkan pekerjaan
untuk mendapatkan upah demi memenuhi kebutuhan hidupnya, meski upah yang
diberikan tidak sesuai dengan upah standart kerja pegawai tetap perusahaan pemakai
jasa pekerja.
Melihat adanya permasalahan diatas maka perjanjian kerja pada perusahaan
penyedia jasa pekerja perlu adanya ketegasan hubungan kerja yang jelas sehingga
pemenuhan hak-hak pekerja berdasarkan peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan jelas penanggungjawabnya. Oleh karena itu pekerja harus diikat
dengan perjanjian kerja sesuai dengan kesepakatan antara pihak penyedia jasa
pekerja dengan pengguna jasa pekerja/perusahaan. Berdasarkan atas uraian diatas,
maka penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih dalam mengenai
perlindungan hukum terhadap pekerja. Oleh sebab itu penulis memilih judul pada
penulisan hukum ini adalah “KAJIAN YURIDIS PERLINDUNGAN PEKERJA
PADA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA di PT. SANDHY PUTRA
MAKMUR”
B. Rumusan Masalah
commit to user
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini dibagi 2 macam, yaitu
sebagai berikut:
1. Tujuan Objektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Untuk mengetahui sudah sesuaikah jenis pekerjaan yang menjadi obyek
perjanjian dengan peraturan perundang-undangan.
b. Untuk mengetahui sudah ada atau belum perlindungan hukum bagi hak-hak
pekerja dalam perjanjian penyedia jasa pekerja di PT. Sandhy Putra Makmur.
2. Tujuan Subjektif
a. Untuk memperluas wawasan penulis dalam bidang hukum administrasi negara
terutama perlindungan hukum bagi pekerja dalam perjanjian penyedia jasa
pekerja.
b. Mengembangkan daya berfikir dan daya penalaran penulis agar dapat
berkembang sesuai dengan bidang penulis.
c. Untuk memperoleh data-data yang akan penulis pergunakan dalam penyusunan
skripsi sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam
bidang ilmu hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
commit to user
6
E. Metode Penelitian
commit to user
7
2. Sifat Penelitian
Sifat penelitian dalam penelitian hukum normatif ini adalah preskriptif.
Yaitu penelitian hukum dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori/konsep
baru sebagai preskriptif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi (Petter
Mahmud, 2005:35).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan hukum ini
adalah pendekatan perundang-undangan yaitu pendekatan dengan menafsirkan
ketentuan undang-undang untuk merealisasikan fungsi agar hukum positif itu
berlaku.
4. Sumber Data
Sumber data adalah tempat ditemukan data. Adapun jenis data dari
penelitian ini yaitu data sekunder. Sumber data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Bahan Hukum Primer
Yaitu merupakan bahan hukum mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
b. Bahan Hukum Sekunder
Yaitu memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer merupakan hasil
karya dari kalangan hukum, hasil-hasil penelitian, artikel koran dan internet
serta bahan lain yang berkaitan dengan pokok bahasan.
c. Bahan Hukum Tersier
Yaitu bahan yang memberi petunjuk/penjelasan terhadap bahan hukum primer
dan sekunder, yakni kamus hukum, kamus besar bahasa Indonesia. Untuk
melengkapi data, dilakukan konfirmasi pada pimpinan PT. Sandhy Putra
Makmur dan pekerja.
5. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penulisan hukum
ini menggunakan:
a. Studi Dokumen
Merupakan teknik dokumentasi pada penyedia jasa pekerja dan pekerja.
commit to user
8
b. Studi Kepustakaan
Merupakan teknik yang mengkaji substansi peraturan perundang-undangan
maupun peraturan pemerintah lainnya. Kemudian data tersebut dimintakan
penjelasan dan konfirmasi dari staf personalia dan pegawai PT. Sandhy Putra
Makmur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Teknik analisis data
Pada penulisan hukum normatif ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah silogisme deduktif dengan menggunakan metode:
a. Interpetasi Menurut Bahasa
Merupakan penafsiran undang-undang pada dasarnya selalu akan merupakan
penjelasan dari segi bahasa, metode interpretasi ini yang disebut dengan
interpretasi gramatikal. Merupakan cara penafsiran/penjelasan yang paling
sederhana untuk mengetahui makna ketentuan undang-undang dengan
menguraikannya menurut bahasa, susunana kata/bunyi. Disini artinya makna
ketentuan undang-undang dijelaskan menurut bahasa sehari-hari (Sudikno
Mertokusumo, 2003: 170).
b. Interpretasi Sistematis
Menafsirkan undang-undang sebagai bagian dari keseluruhan sistem
perundang-undangan dengan jalan menghubungkannya dengan undang-undang
lain (Sudikno Mertokusumo, 2003: 172).
Agar skripsi ini dapat tersusun secara teratur dan berurutan sesuai apa yang
hendak dituju dan dimaksud dengan judul skripsi, maka dalam sub bab ini penulius
akan membuat sistematika sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang pendahuluan dari
penyusunan skripsi ini yang terdiri dari beberapa sub–sub bab, yaitu: Latar
Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Skripsi.
commit to user
9
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Toeri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Kerja
commit to user
11
mengikatkan diri untuk bekerja dengan meneriama upah dari pihak kedua
yakni pengusaha, dan pengusaha mengikatkan diri untuk mempekerjakan
pekerja dengan bayaran upah (Lalu Husni, 2003:54). Dalam bukunya Abdul
Khakim (2003:27) perjanjian kerja ialah perjanjian antara seorang pekerja
dan seorang majikan, perjanjian mana ditandai dengan ciri adanya
perpustakaan.uns.ac.id suatu upah
digilib.uns.ac.id
atau gaji tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan diperatas
(dienstverhoending), dimana pihak majikan berhak memberikan perintah
yang harus ditaati oleh pihak lain.
Menurut Pasal 1 angka 14 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan, memberikan pengertian perjanjian kerja adalah
suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha atau pemberi kerja yang
memuat syarat-syarat kerja hak dan kewajiban kedua belah pihak. Dari
pengertian diatas dapat diketahui bahwa ciri khusus dari perjanjian kerja
adalah dibawah perintah pihak lain (majikan), ini menunjukkan bahwa
hubungan antara pengusaha dan pekerja adalah hubungan atasan dan
bawahan.
Perjanjian kerja mempunyai manfaat yang besar bagi para pihak
yang mengadakan perjanjian tersebut. Pasal 124 ayat 1 Undang-undang
No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menyebutkan bahwa perjanjian
kerja paling sedikit memuat:
1) Hak dan kewajiban pengusaha
2) Hak dan kewajiaban pekerja
3) Jangka waktu dan tanggal mulai berlakunya peranjian kerja
4) Tanda tangan para pihak pembuat perjanjian kerja
b. Syarat-Syarat Sahnya Perjanjian Kerja
Pembuatan perjanjian kerja menurut Darwan Prinst (2000:64) dalam
ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata haruslah diperhatikan. Sahnya suatu
perjanjian sesuai pasal tersebut haruslah memenuhi 4 syarat sebagai berikut:
commit to user
12
commit to user
13
kemauan bebas kedua belah pihak dan kemampuan atau kecakapan kedua
belah pihak dalam hukum perdata disebut sebagai syarat subjektif karena
menyangkut mengenai orang yang membuat perjanjian, sedangkan syarat
adanya pekerjaan yang diperjanjikan dan pekerjaan yang diperjanjikan harus
halal disebut sebagai syarat objektif karena mnyangkut objek digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id perjanjian. Jika
syarat objektif tidak dipenuhi, maka perjanjian itu batal demi hukum artinya
dari semula perjanjian tersebut dianggap tidak pernah ada (Lalu Husni,
2003:39).
Jika yang tidak dipenuhi syarat subjektif, maka akibat hukum dari
perjanjian tersebut dapat dibatalkan, pihak-pihak yang tidak memberikan
persetujuan secara tidak bebes, demikian juga oleh orang tua/wali atau
pengampu bagi orang yang tidak cakap membuat perjanjian dapat meminta
pembatalan perjanjian itu kepada hakim. Dengan perjanjian tersebut
mempunyai kekuatan hukum selama belum dibatalkan oleh hakim (Lalu
Husni, 2003:39).
Syarat esensial dari perjanjian kerja adalah adanya:
1) Pekerjaan
2) Upah
3) Kewenangan dari pihak pengusaha memberi instruksi, pimpinan,
bimbingan kepada pekerja yang dipekerjakan (sub ordinasi) (Darwan
Prinst, 2000:63).
c. Bentuk dan Jangka Waktu Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja dapat dibuat dalam bentuk lisan dan/atau tertulis,
namun demikian secara normatif, bentuk tertulis menjamin kepastian hak dan
kewajiban para pihak, sehingga jika terjadi perselisihan akan sangat
membantu proses pembuktian. Pengecualian untuk beberapa perjanjian kerja
tertentu seperti perjanjian kerja laut, perjanjian kerja AKAD (antar kerja antar
daerah), dan perjanjian kerja AKAN (antar kerja antar negara) harus dibuat
secara tertulis (Sendjun H. Manulang, 1990:69).
commit to user
14
commit to user
15
commit to user
16
commit to user
17
perjanjian kerja yang dibuat untuk waktu tidak tertentu biasanya disebut
dengan perjanjian kerja tetap dan status pekerjanya adalah pekerja tetap.
d. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Kerja
commit to user
18
commit to user
19
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) Karena putusan pengadilan.
Pemutusan hubungan kerja oleh pengadilan ialah tindakan pemutusan
hubungan kerja karena adanya putusan hakim pengadilan. Dalam hal ini
salah satu pihak mengajukan pembatalan perjanjian kepada pengadilan
(Abdul Khakim, 2003:110)
commit to user
21
commit to user
22
1) Ada unsur work atau pekerjaan (terdapat dalam Pasal 1601a KUHPerdata
perpustakaan.uns.ac.id
dan Pasal 341 KUHDagang); digilib.uns.ac.id
2) Adanya unsur service atau pelayanan (terdapat dalam Pasal 1603b
KUHPerdata);
3) Adanya unsur time atau waktu tertentu (karena tidak ada hubungan kerja
berlangsung terus-menerus);
4) Adanya unsur pay atau upah (terdapat dalam Pasal 1603p KUHPerdata).
Hubungan kerja ini menunjukkan kedudukan kedua pihak tersebut,
yang pada dasarnya menggambarkan hak-hak dan kewajibab-kewajiban
kedua belah pihak yaitu hak-hak dan kewajiban-kewajiban pekerja terhadap
pengusaha, serta hak-hak dan kewajiban-kewajiban pengusaha terhadap
pekerja (Sendjun H. Manulang, 1990:64).
Hubungan kerja setelah adanya contract of employment, isinya
tentang peraturan perusahaan dan peraturan kerja. Pihak–pihak yang terkait
dalam hubungan kerja adalah:
1) Pekerja
Istilah pekerja sangat populer dalam dunia ketenagakerjaan, pada
zaman belanda yang dimaksud buruh adalah pekerja kasar seperti kuli,
tukang, mandor yang melakukan pekerjaan kasar. Sedangkan yang
melakukan pekerjaan dikantor pemerintah maupun swasta disebut
sebagai pekerja atau white collar (Lalu Husni, 2003:33). Akan tetapi
setelah Indonesia merdeka tidak ada perbedaan antara buruh halus
maupun buruh kasar. Semua orang yang bekerja di perusahaan swasta
perorangan maupun berbadan hukum disebut pekerja dan mempunyai
hak dan kewajiban yang sama.
Pengertian pekerja yang beredar dalam masyarakat berbeda-beda,
dalam masyarakat berkembang istilah pekerja dibedakan karena adanya
commit to user
23
commit to user
24
commit to user
25
kewajiban para pekerja yang berkaitan dengan norma kerja yang meliputi waktu
kerja, waktu istirahat, istirahat cuti, waktu lembur bagi pekerja perempuan.
Perlindugnan ini sebagai wujud pengakuan terhadap hak-hak pekerja sebagai
manusia yang harus diperlakukan secara manusiawi dengan mempertimbangkan
keterbatasan kemampuan fisiknya, sehingga harus diberikan waktu
perpustakaan.uns.ac.id yang cukup
digilib.uns.ac.id
untuk beristirahat (Lalu Husni, 2003:83).
Jenis perlindugnan pekerja dikemukankan oleh Zainal Asikin (1993:76)
pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Perlindungan ekonomis
Yaitu perlindungan pekerja dalam bentuk penghasilan yang cukup,
termasuk bila pekerja tidak mampu bekerja diluar kehendaknya. Perlindungan
ekonomis ini meliputi:
1) Perlindungan pemberian upah terhadap pekerja
Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan untuk memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk mewujudkan
penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja
seperti yang terdapat dalam Pasal 88 Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan. Kebijakan pengupahan yang melindungi
pekerja meliputi :
a) Upah minimum.
b) Upah kerja lembur.
c) Upah tidak masuk kerja karena berhalangan.
d) Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar
pekerjaannya.
e) Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya.
f) Bentuk dan cara pembayaran upah.
g) Denda dan potongan upah.
h) Hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah.
i) Struktur dan skala pengupahan yang proporsional.
commit to user
26
2) Jamsostek
Jamsostek adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja, dalam
bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari
penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat
peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa
kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
Tujuannya untuk memberikan ketenangan kerja, meningkatkan disiplin
dan produktivitas tenaga kerja (Darwan Prinst:2000,149).
Program jamsostek mempunyai beberapa aspek, antara lain:
a) Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup
minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya.
b) Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah menyumbang
tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempat mereka bekerja
(Darwan Prinst:2000,150).
commit to user
27
commit to user
28
pekerja setiap tahun sekali, yakni pada saat melaksanakan hari raya
keagamaan masing-masing. Perusahaan wajib membayar THR kepada
para pekerja minimal 1 bulan gaji dan harus dibayar paling lambat 7 hari
sebelum hari raya keagamaan (Darwan Prinst:2000,61). Menurut Pasal
1d Permenaker No. 4 Tahun 1994 Tentang Tunjangan
perpustakaan.uns.ac.id Hari Raya
digilib.uns.ac.id
Keagamaan Bagi Pekerja diperusahaan, Tunjangan Hari Raya
Keagamaan yang selanjutnya disebut THR, adalah pendapatan pekerja
yang wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada pekerja atau keluarganya
menjelang Hari Raya Keagamaan yang berupauang atau bentuk lain.
Menurut Pasal 2 Permenaker No. 4 Tahun 1994 Tentang
Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja diperusahaan, Pengusaha
wajib memberikan T H R kepada pekerja yang telah mempunyai masa
kerja 3 bulan secara terus menerus atau lebih. Perhitungan THR yang
diterima pekerja menurut Khoirulkhuluq’s Weblog :
a) Pekerja dengan masa kerja kurang dari 3 bulan, tidak mendapat THR
b) Pekerja dengan masa kerja 3 bulan atau lebih tetapi masih kurang dari
4 bulan mendapat THR sebesar 25% dari Gaji Pokok
c) Pekerja dengan masa kerja 4 bulan atau lebih tetapi masih kurang dari
5 bulan mendapat THR sebesar 33% dari Gaji Pokok
d) Pekerja dengan masa kerja 5 bulan atau lebih tetapi masih kurang dari
6 bulan mendapat THR sebesar 42% dari Gaji Pokok
e) Pekerja dengan masa kerja 6 bulan atau lebih tetapi masih kurang dari
7 bulan mendapat THR sebesar 50% dari Gaji Pokok
f) Pekerja dengan masa kerja 7 bulan atau lebih tetapi masih kurang
dari 8 bulan mendapat THR sebesar 58% dari Gaji Pokok
g) Pekerja dengan masa kerja 8 bulan atau lebih tetapi masih kurang dari
9 bulan mendapat THR sebesar 67% dari Gaji Pokok
h) Pekerja dengan masa kerja 9 bulan atau lebih tetapi masih kurang dari
10 bulan mendapat THR sebesar 75% dari Gaji Pokok
commit to user
29
i) Pekerja dengan masa kerja 10 bulan atau lebih tetapi masih kurang
dari 11 bulan mendapat THR sebesar 83% dari Gaji Pokok
j) Pekerja dengan masa kerja 11 bulan atau lebih tetapi masih kurang
dari 12 bulan mendapat THR sebesar 92% dari Gaji Pokok
k) Pekerja dengan masa kerja 12 bulan atau lebih mendapat
perpustakaan.uns.ac.id THR sebesar
digilib.uns.ac.id
100% dari Gaji Pokok (www. Khoirulkhuluq.com)
Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit atau dilikuidasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka upah dan hak-hak
lainnya dari pekerja merupakan utang yang didahulukan pembayarannya.
b. Perlindungan sosial
Yaitu perlindungan pekerja dalam bentuk jaminan kesehatan pekerja,
kebebasan berserikat dan perlindungan hak dalam berorganisasi.
Perlindungan sosial diberikan oleh perusahaan kepada:
1) Pengusaha yang mempekerjakan penyandang cacat
Perlindungan terhadap pekerja penyandang cacat terdapat dalam
Pasal 67 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
yang menyatakan bahwa Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja
penyandang cacat wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis
dan derajat kecacatannya. Pemberian perlindungan tersebut dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Pengusaha yang mempekerjakan Anak-anak
Pengusaha dilarang mempekerjakan anak-anak, kecuali bagi anak
yang berumur antara 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas)
tahun untuk melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu
perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial. Pengusaha yang
mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan harus memenuhi
persyaratan:
a) Izin tertulis dari orang tua atau wali.
b) Perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali.
c) Waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam.
commit to user
30
commit to user
31
commit to user
32
commit to user
33
commit to user
34
commit to user
35
commit to user
36
a) Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada di tempat
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat.
b) Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara
efisien
c) Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa
perpustakaan.uns.ac.id hambatan
digilib.uns.ac.id
apapun (Sendjun H. Manulang, 1990:83)
Tujuan kesehatan kerja adalah:
a) Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang
setinggi-tingginya baik phisik, mental maupun social
b) Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja
c) Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan
pekerja
d) Meningkatkan produktivitas kerja (Sendjun H. Manulang, 1990:89).
Syarat-syarat keselamatan kerja menurut Undang-undang Nomor
1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja Pasal 3, ditetapkan syarat-
syarat keselamatan kerja untuk :
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c) Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan;
f) Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar radiasi, suara dan getaran;
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
physic maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
j) Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
k) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
l) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
m) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses kerjanya;
n) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman atau barang;
commit to user
37
commit to user
38
commit to user
39
Outsourcing berasal dari kata out yang berarti keluar dan source yang
berarti sumber, dari pengertian tersebut maka dapat ditarik suatu definisi
operasional mengenai outsourcing yaitu suatu bentuk perjanjian kerja antara
perusahaan A sebagai pengguna jasa dengan perusahaan B sebagai penyedia
jasa, dimana perusahaan A meminta kepada perusahaan B untuk
perpustakaan.uns.ac.id menyediakan
digilib.uns.ac.id
tenaga kerja untuk bekerja di perusahaan A dengan membayar sejumlah uang
dan upah atau gaji tetap dibayarkan oleh perusahaan B (Retno Kusumayanti,
2010:2).
Outsourcing adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari
suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan penyedia jasa Outsourcing)
melalui pendelegasian, maka pengelolaan tidak lagi dilakukan oelh perusahaan,
melainkan dilimpahkan kepada perusahaan jasa Outsourcing (Sehat Damanik,
2006:2)
Outsourcing adalah alternatif dalam melakukan pekerjaan sendiri,
tetapi outsourcing tidak sekedar mengontrakkan secara biasa, tetapi jauh
melebihi itu. Maurice F. Greaver II dalam makalah Retno Kusumayanti (2010:2)
memberikan definisi outsourcing sebagai berikut :
“Outsourcing is the act of transferring some of a company’s
recurring internal activities and decision rights to outside provider, as
set forth in a contract. Because the activities are recurring and a
contract is used, outsourcing goes beyond the use of consultants. As a
matter of practise, not only are the activities transferred, but the factor of
production and decision rights often are, too. Factors of production are
the resources that make the activities occur and include people, facilities,
equipment, technology, and the other asset. Decision rights are the
responsibility for making decisions over certain elements of the activities
transferred.”
commit to user
40
yang satu tidak berhubungan secara langsung dengan pekerja tetapi hanya
kepada perusahaan penyedia jasa pekerja. Pendapat lain menyebutkan bahwa
outsourcing adalah pemberian pekerjaan dari satu pihak kepada pihak lainnya
dalam 2 (dua) bentuk,yaitu:
a. Mengerahkan dalam bentuk pekerjaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Pemberian pekerjaan oleh pekerja dalam bentuk jasa pekerja.
Bidang ketenagakerjaan Outsourcing dapat diterjemahkan sebagai
pemenfaatan tenaga kerja untuk memproduksi/melakukan suatu pekerjaan oleh
suatu perusahaan, melalui perusahaan penyedia jasa tenaga kerja (Sehat
Damanik, 2006:3). Outsourcing dapat juga diartikan sebagai pemindahan atau
pendelegasian beberapa proses bisnis kepada suatu badan penyesia jasa pekerja,
dimana badan penyedia jasa pekerja tersebut merlakukan proses administrasi
dan manajemen berdasarkan definisi serta kriteria yang telah disepakati oleh
para pihak.
Menurut Pasal 1601 b KUHPerdata, outsourcing dalam hal disamakan
dengan perjanjian penyedia jasa pekerja. Pengertian outsourcing dalam hal ini
adalah suatu perjanjian dimana penyedia jasa pekerja mengikat diri dengan satu
atau lebih perusahaan untuk membuat suatu perjajian kerja dalam hal
menyediakan jasa pekerja untuk dipekerjakan di perusahaan tersebut dengan
menerima bayaran tertentu dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan.
Berdasarkan ketentuan Pasal 64 Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan sebagai perusahaan dapat menyerahkan sebagian
pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya (outsourcing) melalui
perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja yang dibuat
secara tertulis (Sehat Damanik, 2006:12). Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaansebagai dasar hukum diberlakukannya penyerahan
sebagian pekerjaan pada pihak lain, membagi Outsourcing menjadi dua bagian,
yaitu:
a. Pemborongan pekerjaan
commit to user
41
commit to user
42
commit to user
43
commit to user
44
commit to user
45
commit to user
46
commit to user
47
commit to user
48
commit to user
49
B. Kerangka Pemikiran
Peraturan Perundang-undangan:
1. KUHPerdata
2. Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenaga
interpretasi
perpustakaan.uns.ac.id kerjaan digilib.uns.ac.id
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor : Kep.101/Men/Vi/2004
Tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan Penyedia Jasa
Pekerja/Buruh
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia No.Kep.220/Men/X/2004 Tentang
Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
Kepada Perusahaan lain
penerapan
commit to user
50
perusahaan pemakai jasa pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi
obyek perjanjian penyedia jasa pekerja dan hak-hak pekerja yang diberikan PT.
Sandhy Putra Makmur apakah jenis pekerjaan dan hak-hak pekerja mendapatkan
perlindungan hokum atau tidak di PT. Sandhy Putra Makmur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Sandhy Putra Makmur didirikan berdasarkan Akta Notaris Tn. Rachmat
Santoso, SH nomor 35 tangal 6 Januari 1989 dan perubahannya, dengan perubahan
terakhir sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Dyah Guntari LS, SH Nomor 3
tanggal 11 Maret 2002. PT. Sandhy Putra Makmur merupakan perusahaan penyedia
jasa pekerja, bentuk usaha yang berbadan hukum dan memiliki izin dari instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan sesuai No. SIUP LPTKS KEP.
130/PPTK-PTKDN/VII/2002 Tanggal 11 April 2002. PT. Sandhy Putra Makmur
berkantor pusat di Gd. Grha Citra Craka Lt-15 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta Selatan. Data lain yang mendukung legalitas PT. Sandhy PutraMakmur :
1. SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) No. 0347/1.824.1/06
2. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) No. 01.342.312.4-014000
3. PKP (Perusahaan Kena Pajak) No. PEM-68/WJP.04/HP.1303/2003
4. SIUP (Surat Ijin Usaha Perusahaan) No. 296/09-04/PB/VIII/98
5. SIUJK (Surat Ijin Jasa Konstruksi) No. 0904.2.89.00.30303
6. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dengan kegiatan usaha Jasa Pembersih
No.090317439381 berlaku s/d 19 Mei 2008,
7. KTA. (Kartu Tanda Anggota) KADIN No. 20203.58683-5/31032003 dan
terikat dengan Asosiasi yang sesuai dengan bidang pekerjaan perusahaan
diantaranya Asosiasi APBI yang mendukung pengelolaan dan Perawatan
Bangunnan (BM) Nomor 002/APBI/09/IV/04 Klasifikasi B2
8. Asosiasi APKLINDO dengan Sertifikat Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan
untuk Jasa Cleaning Service/Pembersih Klas B No. 1-0903-012-1000615 serta
Sertifikasi Kompetensi dan Kualifikasi Perusahaan untuk Bidang ME Klas B
51
commit to user
52
commit to user
53
commit to user
54
commit to user
55
commit to user
56
Perusahaan penyedia jasa pekerja saat ini telah bertebaran di level rendah
seperti cleaning service sampai ke level menengah (manajerial) bahkan pimpinan
puncak (direksi), meski dalam status yang berbeda. Tentu banyak pertimbangan
menarik yang mendorong perusahaan menyerap tenaga kerja menerapkan model
dengan perantara perusahaan penyedia jasa pekerja di antaranya adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1. Perusahaan pengguna tenaga kerja melalui jasa perusahaan penyedia jasa pekerja
tidak harus mengalokasikan waktu dan tenaganya secara khusus untuk
mengambil tenaga/pekerja yang diperlukan, bahkan dapat diproses dalam waktu
relatif singkat. Di sini terlihat efisiensi (waktu dan tenaga) untuk memperoleh
tenaga/pekerja yang diharapkan. Efisiensinya dapat dirancang untuk proses
manajemen lainnya yang lebih konstruktif.
2. Perusahaan pengguna tenaga kerja melalui perusahaan penyedia jasa pekerja
terlepas dari kewajiban ideal untuk program pengembangan karir mereka,
terlepas juga dari kewajiban memberikan jaminan sosial, terlepas dari beban
tunjangan tahunan (tunjangan hari raya atau akhir tahun). Semua ini memberikan
makna positif dalam kontek pengurangan biaya operasional perusahaan
manakala muncul konflik tentang penyesuaian upah/gaji bahkan persoalan
lainnya bagi kepentingan pekerja, pihak perusahaan pengguna pekerja
perusahaan penyedia jasa pekerja dapat mengalihkan persoalannya ke
perusahaan penyedia jasa pekerja.
3. Perusahaan pengguna tenaga pekerja dari perusahaan penyedia jasa pekerja
dapat leluasa memutus hubungan kerja (PHK) secara sepihak tanpa dibayang-
bayangi tuntutan secara hukum apabila pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja
tersebut dirasa tidak baik. Olah karena itu, muncul renungan mengapa
perusahaan pengguna tenaga kerja terdorong melakukannya, yang dikarenakan
di luar sejumlah kemanfaatan tersebut diperuntukkan bagi kepentingan
perusahaan pengguna Jasa pekerja dan membantu masyarakat dalam pencarian
kerja (hasil wawancara dengan ibu wahyu).
Pelaksanaan oursourcing dimaksudkan dalam rangka efisiensi biaya
produksi di mana dengan sistem ini perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam
commit to user
57
commit to user
58
commit to user
59
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
1. Perjanjian ini bersifat mengikat perusahaan kedua belah pihak yang mengadakan
perjanjian sebagai dasar untuk melakukan kerjasama yang dimaksud.
2. Perlu adanya kejelasan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak atas
kegiatan Ketenagakerjaan.
PASAL 2
KEGIATAN OPERASIONAL PT. TELKOM Surakarta
1. Pihak kedua selaku PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta bertanggung jawab atas
penyedia jasa pekerja di PT. TELKOM Surakarta sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku dalam bidang Ketenagakerjaan di Indonesia.
2. Pihak pertama melimpahkan sebagian kegiatan perusahaan kepada pihak kedua
tanpa mengurangi fungsi dan tanggung jawabnya sebagai PT. TELKOM
Surakarta.
commit to user
60
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. Kewajiban pihak kedua selaku PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta adalah
fungsi dan tanggung jawab sebagai pengelola sebagian pekerjaan pada PT.
TELKOM Surakarta untuk bidang castemer servise, securitydigilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id dan cleaning
servise.
2. Berada di PT. TELKOM Surakarta sesuai dengan Pasal 2 ayat 2 perjanjian ini.
3. Sebagai imbalan atas kewajibannya, pihak kedua berhak untuk mendapatkan :
a. Gaji perbulan sebesar Rp.2,800,000 (dua juta delapan ratus ribu rupiah) per
orang untuk castemer servise, Rp. 2,950,000 (dua juta sembilan ratus lima
puluh ribu rupiah) per orang untuk security dan Rp. 1.100 000 (satu juta
seratus ribu rupiah) per orang untuk cleaning servise yang dibayarkan paling
lambat akhir bulan berjalan pada PT. Sandhy Putra Makmur Surakarta.
b. Tunjangan hari raya agama diberikan sebesar satu kali gaji pada saat hari raya
agama masing-masing pekerja.
c. Pasal 3 ayat 3 poin a dan b mulai berlaku pada saat pekerja sudah bekerja.
d. Hak-hak pihak kedua besaran rupiahnya akan ditinjau kembali, berdasarkan
perkembangan PT. TELKOM Surakarta dengan kesepakatan bersama.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. Kewajiban pihak pertama adalah memenuhi hak-hak pihak kedua.
2. Hak pihak pertama adalah hal-hal yang menjadi kewajiban pihak kedua.
PASAL 5
LAIN-LAIN
Dalam hal terjadi perselisihan dengan pekerja outsourcing maka menjadi tanggung
jawab pihak kedua
PASAL 6
PENUTUP
1. Surat perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di bawah materai yang cukup
oleh kedua belah pihak dalam keadaan sadar dan tidak dalam tekanan pihak lain.
commit to user
61
PIHAK I PIHAK II
Ir. Iyun Rahayu Dr. Sumardi Suriatna, MM
SAKSI PIHAK I
Saksi I Saksi II
Dian Agnes Wisnu Siregar
SAKSI PIHAK II
Saksi I Saksi II
Agung laksono Anton Firman
commit to user
62
commit to user
63
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
1. Pihak Pertama dengan ini menyatakan menerima Pihak Kedua sebagai
karyawan/pekerja perusahaan PT. Sandhy Putra Makmur cabang digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id Surakarta, yang
terletak di Jl. Kusumantono No. 1 Surakarta,
2. Pihak kedua sebagai karyawan/pekerja Pihak pertama bersedia dipekerjakan
pada PT. TELKOM Surakarta dalam bidang tugas Customer Servis tahun
anggaran 2009.
Pasal 2
1. Masa pelatihan ditetapkan selama 1 bulan dan jangka waktu kontrak kerja 1
tahun dihitung sejak tanggal masuk diterima bekerja, yakni sejak tanggal 15
Februari 2009 akan berakhir pada tanggal 15 Februari 2010.
2. Upah diberikan Pihak kedua secara bulanan, besarnya upah pokok Rp Rp.
1,800,000.00 dengan waktu kerja sehari 8 jam, atau 46 jam seminggu.
Pasal 3
Tunjangan-tunjangan di luar upah pokok adalah tunjangan kosmetik sebesar Rp.
50,000.00
Pasal 4
Selama menjalani kontrak kerja Pihak kedua tidak diperbolehkan hamil.
Pasal 5
Apabila Pihak pertama atau Pihak kedua mengakhiri perjanjian kerja untuk sebelum
waktu kontrak kerja yang ditentukan berakhir, maka pihak yang mengakhiri
perjanjian kerja tersebut wajib membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar
sisa upah pekerja sampai waktu kontrak yang ditentukan berakhir, kecuali apabila
putusnya hubungan kerja karena alasan memaksa/kesalahan berat Pihak kedua, maka
Pihak pertama terhindar dari pembayaran ganti rugi terhadap pihak kedua.
commit to user
64
Pasal 6
Pihak pertama dan Pihak Kedua bersedia mentaati isi perjanjian kerja yang telah
dibuat ini dan peraturan perusahaan yang berlaku, dan pihak kedua akan patuh pada
tata tertib perusahaan.
Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat, setelah para pihak membaca dan
memahami isinya kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari
siapapun bersama-sama menandatanganinya diatas kertas bermaterai yang
berlaku.
Dibuat di Surakarta,
Tanggal 15 Februari 2009
Hasil wawancara dengan ibu wahyu yang menyatakan bahwa jenis pekerjaan
yang menjadi obyek perjanjian kerja di PT. Sandhy Putra Makmur bukan merupakan
pekerjaan utama pada suatu perusahaan. Pada perusahaan pemberi jasa PT.
TELKOM Surakarta jenis pekerjaan yang dipekerjakan adalah:
1. Security
Perjanjian kerja yang ditawarkan untuk bagian security pada PT.
Sandhy Putra Makmur dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang.
Pada bagian security yang permulaannya bekerja sebagai pekerja dari
commit to user
65
perusahaan PT. Sandhy Putra Makmur sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja
dapat diangkat menjadi security tetap pada PT. TELKOM Surakarta. Dengan
ketentuan mempunyai masa kerja tertentu, hasil kerja yang baik, mendapatkan
rekomendasi dari PT. Sandhy Putra Makmur dan mengikuti ujian pegawai tetap
security PT. TELKOM Surakarta. Selama pekerja security tersebut
perpustakaan.uns.ac.id menjadi
digilib.uns.ac.id
pekerja PT. Sandhy Putra Makmur maka yang bertanggung jawb atas pekerja
tersebut adalah PT. Sandhy Putra Makmur, dan bila pekerja tersebut sudah
menjadi pekerja tetap PT. TELKOM Surakarta maka tanggung jawab tersebut
berpindah pada PT. TELKOM Surakarta dan bukan lagi menjadi pekerja PT.
Sandhy Putra Makmur.
2. Customer service
Perjanjian kerja yang ditawarkan untuk bagian Customer service pada
PT. Sandhy Putra Makmur dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat
diperpanjang. Pada bagian Customer service selama bekerja menjadi pekerja
dari perusahaan PT. Sandhy Putra Makmur sebagai perusahaan penyedia jasa
pekerja dan tidak dapat diangkat menjadi pekerja tetap, karena kebutuhan
Custemer service di PT. TELKOM perpanjuangan perjanjian kerja tersebut
hanya dapat diperpanjang sampai dengan umur 28 tahun atau pekerja sudah
menikah. Customer service di PT. TELKOM selalu dipenuhi dengan wajah-
wajah baru.
PT. Sandhy Putra Makmur melakukan berbagai cara untuk dapat
memikirkan nasib pekerjanya agar tetap dapat bekerja dan memperoleh
penghasilan meski sudah tidak bekerja di PT. TELKOM, yaitu dengan cara
mengadakan lomba Custemer service terbaik yang kemudian akan menjadi
incaran bagi perusahaan-perusahaan besar lainnya untuk dipekerjakan
diperusahaanya sebagai pegawai tetap. Selama pekerja Customer service
tersebut menjadi pekerja PT. Sandhy Putra Makmur maka yang bertanggung
jawab atas pekerja tersebut adalah PT. Sandhy Putra Makmur, dan bila pekerja
tersebut sudah menjadi pekerja tetap perusahaan lain maka tanggung jawab
commit to user
66
tersebut berpindah pada perusahaan tersebut dan bukan lagi menjadi pekerja PT.
Sandhy Putra Makmur.
3. Cleaning service
Perjanjian kerja yang ditawarkan untuk bagian Cleaning service pada
PT. Sandhy Putra Makmur dengan jangka waktu 1 tahun
perpustakaan.uns.ac.id dan dapat
digilib.uns.ac.id
diperpanjang. Pada bagian Cleaning service selama bekerja menjadi pekerja dari
perusahaan PT. Sandhy Putra Makmur sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja
dan tidak dapat diangkat menjadi pekerja tetap, bagian Cleaning service ini
dapat memperpanjang kontrak selama pekerja tersebut menginginkan dan
mampu bekerja.
Saat ini PT. Sandhy Putra Makmur mempekerjakan pekerjanya pada PT.
TELKOM Surakarta berjumlah 5 Security, 7 Custemer service dan 3 Cleaning
service. Pelaksanaan pemberian pekerja yang dilakukan Perusahaan penyedia jasa
pekerja PT. Sandhy putra makmur juga sudah sesuai dengan Pasal 65 Undang-
undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi: Pekerjaan yang
dapat diserahkan kepada perusahaan lain tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;
2. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi
pekerjaan;
3. Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan;
4. Tidak menghambat proses produksi secara langsung.
Hasil wawancara dengan ibu wahyu menerangkan bahwa PT. Sandhy Putra
Makmur dalam membuat perjanjian dengan pekerjanya, untuk kegiatan penunjang
perusahaan lain telah memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Adanya hubungan kerja antara pekerja dan perusahaan penyedia jasa pekerja;
2. Perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan kerja adalah perjanjian kerja
untuk waktu tertentu yang memenuhi persyaratan dan ditandatangani oleh kedua
pihak;
commit to user
67
commit to user
68
commit to user
69
commit to user
70
perempuan sebesar Rp. 50,000.00. Tidak hanya gaji dan tunjangan saja yang
diberikan PT. Sandhy Putra Makmur terhadap pekerjanya melainkan ada juga
bonus-bonus tertentu yang diberikan kepada para pekerjanya apabila
memenuhi target yang telah ditetapkan pada setiap bagiannya. Besar bonus
sesuai dengan kinerja masing masing pekerja (hasil wawncara
perpustakaan.uns.ac.id dengan lilik
digilib.uns.ac.id
maya).
Pengupahan terhadap para pekerjanya diatur sesuai dengan kebijakan
yang berlaku dalam perusahaan PT. Sandhy Putra Makmur, pengaturan
penggajian tersebut dilakukan oleh bagian keuangan atas perintah dari atasan
PT. Sandhy Putra Makmur. PT. Sandhy Putra Makmur dalam memberikan
upah tidak ada diskriminasi terhadap para pegawainya. Semua diberikan
pengupahan tersebut sesuai dengan bagian dan kesepakatan kerja awal.
Meskipun pekerja PT. Sandhy Putra Makmur bekerja pada perusahaan
pemberi kerja, akan tetapi penggajian dilakukan oleh PT. Sandhy Putra
Makmur sesuai dengan ketentuan peraturan perusahaan yang berlaku (hasil
wawancara dengan ibu wahyu).
Gaji pekerja diperoleh berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak
antara pekerja dengan perusahaan PT. Sandhy Putra Makmur diberitahukan
sebelum adanya penandatanganan kontrak kerja yang disepakati bersama.
Selan gaji ada juga tunjangan yang diberikan PT. Sandhy Putra Makmur
terhadap pekerjanya. Pemberian gaji pokok sebesar Rp.1,800,000.00 bagi
castomer servis ini sudah melebihi Keputusan Gubernur No150 Tahun 2009
yang menyatakan upah minimum regional kota Solo sebesar Rp. 785,000.00.
Selain diberikannya gaji pokok customer servis untuk pekerja perempuan
mendapatkan tunjangan kosmetik dari perusahaan. Tunjangan tersebut
diberikan perusahaan agar pekerjanya ada bagian castomer servis selalu
tampil menarik didepan para pelanggan, yang karena salah satu tugasnya
adalah melayani pelanggan dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
commit to user
71
b. Security
Untuk security gaji yang diberikan sebesar Rp. 1,900,000.00 selain
gaji ada pula tunjangan-tunjangan salah satu tunjangan yang diberikan adalah
tunjangan istri dan 2 orang anak bila sudah menjadi pekerja tetap PT. Sandhy
Putra Makmur dan besar tunjangn ditentukan oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id Pemberian
digilib.uns.ac.id
tunjangan ini diberikan kepada pekerja yang sudah menikah, ini merupakan
bukti bahwa PT. Sandhy Putra Makmur juga memperhatikan kesejahteraan
keluarga pekerjanya. Perolehan tunjangan tersebut harus dengan bukti akta
menikah pekerja tersebut dan untuk tunjangan anak dibuktikan akta kelahiran
anak tersebut. (Hasil wawancara dengan ibu wahyu).
Pemberian gaji bagi pekerja security PT. sandhy Putra Makmur
sudah melebihi ketentuan upah minimum regional seperti yang telah di
tetapkan dalam Keputusan Gubernur No150 Tahun 2009 yang menyatakan
upah minimum regional kota Solo sebesar Rp. 785,000.00.
c. Cleaning Servis
Cleaning servis besar gaji yang diberikan adalah Rp. 700,000.00
selain gaji ada pula tunjangan-tunjangan salah satu tunjangan yang diberikan
adalah tunjangan istri dan 2 orang anak bila sudah menjadi pekerja tetap PT.
Sandhy Putra Makmur dan besar tunjangn ditentukan oleh perusahaan.
Pemberian tunjangan ini diberikan kepada pekerja yang sudah menikah, ini
merupakan bukti bahwa PT. Sandhy Putra Makmur juga memperhatikan
kesejahteraan keluarga pekerjanya. Perolehan tunjangan tersebut harus
dengan bukti akta menikah pekerja tersebut dan untuk tunjangan anak
dibuktikan akta kelahiran anak tersebut. (Hasil wawancara dengan ibu
wahyu).
Pemberian gaji bagi pekerja cleaning servis PT. sandhy Putra
Makmur sudah sesuai dengan ketentuan upah minimum regional seperti yang
telah di tetapkan dalam Keputusan Gubernur No150 Tahun 2009 tentang
upah minimum regional kota Solo dengan perhitungan dalam satu jam kerja
commit to user
72
commit to user
73
diri memperbaiki penampilan. Dan waktu 30 menit ini tidak dihitung sebagai
waktu kerja.
Waktu kerja yang ditetapkan ini belum sesuai dengan Pasal 77 ayat
(2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
mengatur tentang ketentuan waktu kerja, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1) 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk
6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
2) 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
Waktu kerja yang ditentukan pekerja setelah penulis teliti lebihi 6 jam kerja
dari waktu kerja yang telah ditentukan dalam undang-undang ketenagakerjaan
tersebut, dan kelebihan waktu kerja tersebut tidak dihitung sebagai kerja
lembur. Akan tetapi waktu kerja telah disepakati dalam perjanjian kerja
dengan perolehan gaji Rp.1.800,000.00 untuk waktu kerja 46 jam dan pekerja
menerima.
b. Security
Pekerja security yang karena salah satu fungsi kerjanya adalah
menjaga keamanan kantor maka waktu kerjanya 24 jam yang terbagi menjadi
3 shift yang dilakukan disistem rolling. Kebijakan penentuan jam kerja PT.
Sandhy Putra Makmur tidak dapat menentukan sendiri, karena waktu kerja
sepenuhnya kuasa perusahaan pemberi kerja. Untuk security waktu kerja
shiff pertama pukul 06.00 wib sampai dengan pukul 16.00 wib, shiff kedua
pukul 16.00 wib sampai dengan pukul 22.00 wib, shiff ketiga pukul 22.00
wib sampai dengan pukul 06.00 wib. Setiap security diwajibkan datang pukul
15 menit lebih awal untuk melakukan absensi kerja.
Waktu kerja yang ditetapkan ini belum sesuai dengan Pasal 77 ayat
(2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Waktu
kerja yang ditentukan pekerja setelah penulis teliti lebihi 8 jam kerja dari
waktu kerja yang telah ditentukan dalam undang-undang ketenagakerjaan
tersebut, dan kelebihan waktu kerja tersebut tidak dihitung sebagai kerja
commit to user
74
lembur. Akan tetapi waktu kerja telah disepakati dalam perjanjian kerja
dengan perolehan gaji Rp.1.900,000.00 untuk waktu kerja 48 jam dan
pekerja menerima.
c. Cleaning Servis
Waktu kerja cleaning servis datang pukul 7.30 wibdigilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id sampai pukul
11.00, kemudian dilanjutkan bekerja kembali pukul 16.00 wib sampai pukul
17.00 wib. Jam kerja cleaning servis kurang dari jam kerja pekerja lainnya.
Karena pada waktu kantor buka tugas cleaning servis membersihkan kantor
agar kantor mersih dan pengunjung yang datang tidak terganggu dengan
keadaan kantor yang kotor. Dan membuatkan air minum bagi pekerja
lainnya, agar pekerja yang lain juga nyaman dalam melakukan pekerjaannya.
Setelah pekerjaan tersebut selesai dikerjakan maka dapat pulang kerumah
masing-masing, kemudian dilanjut bekerja kembali kekantor lagi pada pukul
16.00 wib untuk membuang sampah yang seharian terkumpul ditempat kerja.
Waktu kerja yang diberlakukan oleh pekerja cleaning servis juga
telah sesuai dengan Pasal 77 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan karena jam kerja cleaning servis tidak melebihi
waktu yang telah ditentukan yaitu 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.
3. Cuti atau Waktu Istirahat
Ada berbagai macan cuti yaitu:
a. Istirahat Mingguan
waktu istirahat ini menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 79 tentang istirahat mingguan
adalah waktu istirahat 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 2 hari
untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Pada PT. Sandhy Putra Makmur diberikan
istirahat mingguan 1 hari dalam waktu 1 minggu kerja diberi pada hari
minggu untuk pekerja customer servis dan cleaning servis. Pengecualian ini
diberlakukan untuk bagian security, bagian ini dapat mengambil hari libur 1
hari dalam seminggu secara bergantian yang ketentuannya ditentukan
bersama para pekerja bagian security. Kehadiran para pekerja dibuktikan
commit to user
75
dengan adanya absensi yang dicatat setiap hari menggunakan mesin absensi
dengan menggunakan ID (Identity card). Bagi pekerja yang tidak hadir harus
ijin kepada kepala bagian masing-masing dan memberikan alasan mengapa
pekerja tidak masuk kerja (Hasil wawancara dengan lilik maya).
b. Cuti Tahunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Istirahat tahunan menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 79 yaitu sekurang kurangnya 12
hari kerja setelah pekerja yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara
terus menerus. Istirahat tahunan bagi para pekerja outsourcing tidak ada,
karena pekerja pada umumnya bekerja sesuai perjanjian kerja yang lamanya
hanya 1 tahun dan meskipun dapat diperpanjang. Perpanjangan masa kerja ini
tidak dihitung dalam pemberian istirahat tahunan, karena masa kerja pekerja
pada perusahaan penyedia jasa pekerja ini di hitung mulai dari awal
penandatanganan perjanjian kerja baru. Oleh karena itu istirahat tahunan
untuk pekerja perusahaan penyedia jasa pekerja PT. Sandhy Putra Makmur
tidak diberlakukan bagi pekerja outsourcing.
c. Istirahat Panjang
Istirahat Panjang menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 79 yaitu istirahat sekurang-
kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh dan kedelapan
masing-masing 1 bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6 tahun
secara terus-menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan pekerja
tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 tahun berjalan
dan selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 tahun. Istirahat
Panjang bagi para pekerja outsourcing tidak ada, karena pekerja pada
umumnya bekerja sesuai perjanjian kerja yang lamanya hanya 1 tahun dan
meskipun dapat diperpanjang. Perpanjangan masa kerja ini tidak dihitung
dalam pemberian istirahat panjang, karena masa kerja pekerja pada
perusahaan penyedia jasa pekerja ini di hitung mulai dari awal
penandatanganan perjanjian kerja baru. Oleh karena itu istirahat panjang
commit to user
76
untuk pekerja perusahaan penyedia jasa pekerja PT. Sandhy Putra Makmur
tidak diberlakukan bagi pekerja outsourcing.
d. Cuti hamil dan bersalin
Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan pasal 82 ayat 1 menyatakan bahwa Pekerja
perpustakaan.uns.ac.id perempuan
digilib.uns.ac.id
berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum
saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan
menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Pada PT. Sandhy Putra
Makmur memberikan hak cuti hamil dan bersalin bagi pekerja perenpuan.
e. Cuti haid
Menurut ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan pasal 81 menyatakan bahwa Pekerja perempuan yang dalam
masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak
wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid, dan pelaksanaan
ketentuan istirahat haid tersebut diatur dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Pada PT. Sandhy Putra Makmur
istirahat haid tidak diberlakukan secara langsung bagi pekerjanya, karena
pekerja perempuan pada saat haid ada yang mersa sakit ada pula yang tidak.
Pekerja wanita yang pada saat haid tidak merasa sakit dapat masuk kerja
seperti biasa, akan tetapi apabila pekerja wanita tersebut merasa sakit pada
haid pertama dan kedua maka dapat mengajukan istirahat dengan alasan
istirahat haid (Hasil wawancara dengan lilik maya).
f. Istirahat alasan penting
Istirahat alasan penting disini adalah adanya penyebab adanya
alasan-alasan pekerja untuk tidak dapat masuk kerja, antara lain: pekerja
menikah, orangtua meninggal dunia, menyunatkan anak, mertua meninggal
dunia, istri/suami/anak meninggal dunia, karena sakit. Pekerja outsourcing
pada PT. Sandhy Putra Makmur dapat mengajukan istirahat tidak masuk kerja
karena adanya alasan penting seperti alasan sakit dengan waktu istirahat 1
hari, apabila yang dibuktikan dengan surat dokter cuti dapat diberikan dalam
commit to user
77
waktu 3 hari. Terdapat juga adanya istirahat karena anggota keluarga ada
yang meninggal diberikan istirahat 1 hari. Istirahat menikah untuk pekerja
outsourcing selain pekerja bagian customer servis mendapat istirahat 2 hari,
karena pada perjanjian kerja untuk customer servis tidak boleh menikah
dalam masa kontrak keja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Jamsostek
PT. Sandhy Putra Makmur mengikut sertakan para pekerjanya dalam
proram jamsostek meliputi program jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan.
Pengikutsertaan jamsostek bagi pekerjanya ini sesuai dengan permenaker no.
150 tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja Bagi Tenaga Kerja Harian Lepas, Borongan Dan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu Pasal 13 (1) Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja perjanjian
kerja waktu tertentu selama 3 (tiga) bulan secara berturut-turut atau lebih wajib
mengikutsertakannya dalam program jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, jaminan hari tua dan jaminan pemeliharaan kesehatan.
Besarnya iuran bagi kepesertaan jamsostek pekerja PT. Sandhy Putra
Makmur untuk jaminan kecelakaan kerja sebesar 0.24% yang di bayarkan dari
upah sebulan yang dipergunakan sebagai dasar besar penetapan iuran bagi
pekerja. Jaminan Hari Tua, sebesar 5,70% dari upah sebulan dengan rincian
sebesar 3,70% ditanggung pengusaha dan sebesar 2% ditanggung pekerja.
Jaminan Kematian, sebesar 0,30% dari upah sebulan. Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan, sebesar 6% dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang sudah
berkeluarga dan 3% dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang belum
berkeluarga. Ini sudah sesuai dengan pasal 9 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
Jadi penyertaan pekerja pada program jamsostek pada PT. Sandhy Putra
Makmur sudah memenuhi peraturan perundang undangan yang berlaku yaitu:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan
commit to user
78
commit to user
79
besar uang yang diterima Rp. 1,368,000.00 sedang kan sembakonya sebesar Rp.
532,000.00 dari gaji pokok sebesar Rp. 1,900,000.00. untuk cleaning servis
besar uang yang diterima Rp. 504,000.00 sedang kan sembakonya sebesar
Rp.196,000.00 dari gaji pokok sebesar Rp. 700,000.00.
Pemberian THR ini telah sesuai dengan Permenaker No.digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id 4 Tahun 1994
tanggal 16 September 1994 mengatur tentang Tunjangan Hari Raya (THR) yang
menyatakan Perusahaan wajib membayar THR kepada para pekerja minimal 1
bulan gaji dan harus dibayar paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan.
THR sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 Permenaker No. 4 Tahun 1994
tanggal 16 September 1994 mengatur tentang Tunjangan Hari Raya (THR)
sebagian THR dapat diberikan dalam bentuk lain kecuali minuman keras, obat-
obatan atau bahan obat-obatan, dengan ketentuan nilainya tidak boleh melebihi
25% (dua puluh lima persen) dari nilai THR yang seharusnya diterima dan
bentuk lain tersebut diberikan bersamaan dengan pembayaran THR. Jadi dengan
ini kebutuhan pekerja akan THR telah terpenuhi dan perlindungan perusahaan
terhadap THR telah sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
commit to user
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
80
commit to user
81
B. SARAN
Perlu adanya pemberian cuti tahunan bagi para pekerja kontrak yang
senantiasa memperpanjang kontrak kerja mereka di PT. Sandhy Putra Makmur agar
seluruh perlindungan hak-hak pekerja PT. Sandhy Putra Makmur dapat terpenuhi
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
commit to user