Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU II

DI SUSUN OLEH

NAMA : FITRIYANI LONTHOR


NPM:205401516332
MATKUL:KESEHATAN MASYARAKAT
DOSEN PENGAMPU:RISZA CHOIRUNISSA SSIT,MKM.
PROGRAM KERJA TERKAIT KESEHATAN REMAJA DAN LANSIA

I.I.PROGRAM KERJA TERKAI KESEHATAN REMAJA


Program kerja terkait kesehatan remaja meliputi pelayanan promotif,previntif,kuratif
dan rehabilitatif yang harus di berikan secara komprehensif di semua tempat yang akan
melakukan pelayanan remaja dengan pendekatan PKPR.Intervensi meliputi:

•pelayanan kesehatan reproduksi remaja(meliputi infeksi menular


seksual/IMS,HIV,AIDS)
•pencegahan dan penanggulangan pada remaja
•pelayanan gizi(anemia, kelebihan dan kekurangan gizi) termasuk konseling dan edukasi
•Tumbuh kembang remaja
•Skrinning satatus TT pada remaja
•Pelayanan kesehatan jiwa remaja meliputi : masalah psikososial, gangguan jiwa,dan
dan
Kualitas hidup
•pencehahan dan penanggulangan napza
•Deteksi dan penanggulangan kekerasan terhadap remaja
Pelaksanaan pelayanan PKPR adapun pelayanan yang ada dalam program PKPR adalah
sebagai berikut (Depkes 2008).

1.Pemeriksaan kesehatan
*Dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara umum
*Pemeriksaan laboratorium di lakukan bila perlu
*Pemeriksaan kesehatan dapat dilaksanakan antara lain:
> Di puskesmas di setiap ruangan pemeriksaan gigi,KIA,KB,BP bagi setiap remaja yang
Datang ke ruangan tersebut dillakukan pemeriksaan dan anamnesa lengkap
> Di rumah tinggal di tempat tempat lain yang di pakai tempat berkumpul anak
remaja
> Dan di sekolah saat panjaringan anak sekolah oleh kader dan petugas puskesmas.
2.pengobatan
A.semua penyakit yang di temukan di obatak sesuai dengan penyakitnya
B.Pengobatan di laksanakan di puskesmas dan
C.Apabila di periksa rujukan ,dapat di rujuk ke rumah sakit.
I.II.PROGRAM KERJA TERKAIT KESEHATAN LANSIA
Pelayanan usia lanjut ini meliputi kegiatan upaya-upaya antara lain:

a. Upaya promotif, yaitu menggairahkan semangat hidup bagi usia lanjut agar mereka
tetap Dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun
masyarakat. Upaya Promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan, dimana penyuluhan
masyarakat usia lanjut Merupakan hal yang penting sebagai penunjang program
pembinaan kesehatan usia lanjut Yang antara lain adalah :
•Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri serta deteksi dini penurunan kondisi
Kesehatannya, teratur dan berkesinambungan memeriksakan kesehatannya
Puskesmas instansi pelayanan kesehatan lainnya

• Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan dengan kemampuan usia

Lanjut agar tetap merasa sehat dan segar.

•Diet seimbang atau makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.

•Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

•Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran atau hobinya secara

Teratur dan sesuai dengan kemampuannya.

•Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat atau mengadakan kelompok sosial.

• Hidup menghindarkan kebiasaan yang tidak baik seperti merokok, alkhohol, kopi ,

Kelelahan fisik dan mental.

•Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara benar

b. Upaya preventif yaitu upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit


maupun Kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses ketuaan.
Upaya preventif dapat berupa kegiatan :
•Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini
penyakit-Penyakit usia lanjut
•Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan disesuaikan kemampuan usia
Lanjut serta tetap merasa sehat dan bugar.
• Penyuluhan tentang penggunaan berbagai alat bantu misalnya kacamata, alat
bantu
Pendengaran agar usia lanjut tetap dapat memberikan karya dan tetap
merasa Berguna
•Penyuluhan untuk pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada
usia lanjut.
• Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

c. Upaya kuratif yaitu upaya pengobatan pada usia lanjut dan dapat berupa kegiatan:
•Pelayanan kesehatan dasar
•Pelayanan kesehatan spesifikasi melalui sistem rujukan

d. Upaya rehabilitatif yaitu upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun.
Yang dapat berupa kegiatan :
• Memberikan informasi, pengetahuan dan pelayanan tentang penggunaan berbagai
Alat bantu misalnya alat pendengaran dan lain -lain agar usia lanjut dapat
Memberikan karya dan tetap merasa berguna sesuai kebutuhan dan kemampuan. .
•Mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita
• Pembinaan usia dan hal pemenuhan kebutuhan pribadi , aktifitas di dalam
Maupun diluar rumah.
• Nasihat cara hidup yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
• Perawatan fisio terapi. Disamping upaya pelayanan diatas dilaksanakan yang
Tidak kalah penting adalah penyuluhan kesehatan masyarakat yang merupakan
Bagian integral daripada setiap program kesehatan. Adapaun tujuan khusus
Program penyuluhan kesehatan masyarakat pada usia lanjut ditujukan kepada :
- Kelompiok usia lanjut itu sendri
- Kelompok keluarga yang memiliki usia lanjut
- Kelompok masyarakat lingkungan usia lanjut
- Penyelenggaraan kesehatan
- Lintas sektoral ( Pemerintah dan swasta )

Sedangkan penyuluhan kesehatan masyarakat ads usia lanjut terdiri dari :


*. Komponen Penyebarluasan Informasi kesehatan dengan melakukan kegiatan : -
Mengembangkan, memproduksi dan menyebarluaskan bahan-bahan penyuluhan kesehatan
Masyarakat usia lanjut.
• Meningkatkan sikap, kemampuan dan motivasi petugas puskesmas dan rujukan serta
Masyarakat di bidang kesehatan masyarakat usia lanjut.
•Melengkapi puskesmas dan rujukannya dengan sarana den bahan penyuluhan
• Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk media masa agar pesan
Kesehatan masyarakat usia lanjut menjadi bagian integral.
•Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat umum den kelompok khusus seperti
Daerah terpencil, transmigrasi dan lain-lain.

•Melaksanakan pengkajian den pengembangan serta pelaksanaan tekhnologi tepat


Guna dibidang penyebarluasan informasi.
•Melaksanakan evaluasi secara berkala untuk mengukur dampak serta meningkatkan
Daya guna dan hasil guna penyuluhan.
•Menyebarluaskan informasi secara khusus dalam keadaan darurat seperti wabah,
Bencana alam, kecelakaan.
PENGUATAN PELAYANAN DI PUSKESMAS SEPERTI APA YANG DIPERLUKAN UNTUNG
MENJAWAB SEMUA TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penguatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas tersebut harus Dilaksanakan secara


komprehensif. Penguatan Puskesmas tidak boleh parsial Dan harus mencakup enam aspek,
yaitu 1) perumusan tupoksi; 2) memperkuat Kelembagaan; 3) penguatan SDM; 4) penguatan
pengelolaan obat dan alat Kesehatan; 5) penguatan pembiayaan; dan 6) penguatan
manajemen Puskesmas.

(a) Penegasan tugas pokok dan fungsi Puskesmas. Fungsi Puskesmas Adalah pembina
kesehatan wilayah, melaksanakan UKM dan UKP Secara komprehensif, didukung
fungsi manajemen. Puskesmas adalah Perpanjangan tangan Dinas Kesehatan/Pemda
untuk membina kesehatan Di wilayah kerjanya. Fungsi pembina kesehatan wilayah
perlu diperjelas Dan dioperasionalkan dengan menyusun 1) konsep dan pengertian,
serta Kegiatan spesifik pembinaan kesehatan wilayah; 2) petunjuk teknis/pedoman
Pelaksanaan; 3) kejelasan mandat atau otoritas/kewenangan Puskesmas; Dan 4)
sumber daya yang diperlukan. Perlu dicegah pemisahan atau Dikotomi antara UKM
dan UKP karena keduanya secara empiris, teoretik, Dan regulasi adalah satu kesatuan
pelayanan kesehatan yang komprehensif Dan holistik. Pemisahan UKM dan UKP bisa
berdampak “diskriminasi” Terhadap pelaksana UKM, yang dapat menyebabkan
penurunan kinerja UKM, dan pada gilirannya akan memberikan beban besar pada
UKP, dan Bahkan menggagalkan UKP.

(b) Memperkuat kelembagaan Puskesmas. Status kelembagaan Puskemas Adalah


sebagai 1) UPT Dinas Kesehatan; 2) FKTP BPJS; dan 3) PPK-BLUD (opsional). Ketiga
status tersebut sudah cukup untuk pelaksanaan tupoksi Puskesmas. Status sebagai
PPK-BLUD sangat membantu meningkatkan kinerja. Namun Puskesmas yang sudah
PPK-BLUD masih sedikit dan pertambahannya lamban karena persyaratan yang tidak
mudah. Konversi menjadi PPK-BLUD perlu dipercepat dengan dukungan komitmen
Kepala Daerah.
(c) Memperkuat SDM Puskesmas. Beberapa kebijakan untuk menjamin Kecukupan jenis
dan jumlah SDM Puskesmas sesuai dengan tugas pokok Dan fungsinya adalah
sebagai berikut:
• Mencabut moratorium pengangkatan tenaga esensial Puskesmas.
Kebijakan moratorium pengangkatan PNS perlu segera direvisi; yaitu
menambahkan pengecualian untuk (i) tenaga kesehatan masyarakat, (ii)
Tenaga sanitarian, (iii) tenaga gizi, (iv) tenaga farmasi, dan (v) tenaga lab medis.
• Penambahan jenis tenaga Puskesmas. Permenkes-75/2014 perlu dengan
menambahkan dua jenis tenaga lagi, yaitu 1) tenaga manajemen/pelaporan
keuangan; dan 2) tenaga pengelola sistem informasi dengan latar belakang IT.
Daerah dapat melengkapi kedua jenis SDM tersebut melalui cara inovatif.

• Penyusunan rencana kebutuhan tenaga kesehatan daerah. Setiap daerah melalui


Dinas Kesehatan Kabupaten perlu menyusun rencana kebutuhan dan pengelolaan
tenaga kesehatan daerah. Dinas kesehatan perlu diberi kemampuan untuk menyusun
rencana kebutuhan tenaga kesehatan kabupaten tersebut.

(d) Meningkatkan efektivitas pembiayaan. Beberapa kebijakan dan intervensi Yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pembiayaan kesehatan di tingkat daerah,
khususnya Puskesmas, yaitu 1) peningkatan alokasi anggaran Dinkes sebagai
pembina Puskesmas, termasuk adanya sistem remunerasi bagi staf Dinkes; 2) adanya
jasa pelayanan untuk tenaga UKM Yang diintegrasikan dalam BOK; 3) sinkronisasi
regulasi antara pusat dan Daerah terkait kebijakan tata kelola pembiayaan daerah;
dan 4) penegasan APBD kab/kota wajib mengalokasikan anggaran untuk pencapaian
target SPM di bidang kesehatan.

(e) Peningkatan manajemen dan mutu pelayanan Puskesmas. Cara efektif Untuk
meningkatkan manajemen dan mutu pelayanan puskesmas adalah akreditasi
Puskesmas. Pedoman pelaksanaan akreditasi puskesmas sudah ditetapkan. Daerah
perlu memasukkan akreditasi Puskesmas dalam renstra Kesehatan masing-masing,
dengan target akhir semua Puskesmas dii wilayah kerjanya terakreditasi.

Anda mungkin juga menyukai