Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR (HANDOUT)

Dosen Pengampu: Agustina Tri Wijayanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Ersa Melati
18416241044
Pendidikan IPS B 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
Handout
K-13
Sekolah : SMP Negeri 1 Bantul
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : Persebaran Islam di Indonesia
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Pengantar

Persebaran islam di Indonesia terjadi secara bertahap. Daerah yang pertama


mendapat pengaruh islam adalah Indonesia bagian barat. Daerah ini merupakan jalur
perdagangan internasional sehingga pengaruh islam dapat cepat tumbuh di sana. Di
daerah ini berkembang beberapa pusat kerajaan islam seperti Samudera Pasai dan Aceh.
Dari sini kemudian islam menyebar ke kota-kota pelabuhan yang ada di Indonesia seperti
Banten, Jepara, Gersik, Tuban, Makassar, Ternate, dan Tidore.

Bagaimanakah cara persebaran islam ke berbagai


tempat di Kepulauan Indonesia?

Ada beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan


Islam di Indonesia. Cara-cara tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:

1. Perdagangan
Kondisi geografis sebagai jalur pelayaran dan
perdagangan membuat wilayah Kepulauan Indonesia
menjadi daerah pertemuan para pedagang yang tidak
hanya orang-orang lokal, tetapi juga bangsa lain
seperti Arab, Persia, Cina, dan India. Mereka
berdagang sambil menyebarkan agama Islam.
Para pedagang tersebut biasanya bermukim atau
bertempat tinggal sementara di daerah-daerah sekitar
pelabuhan. Hal ini disebabkan mereka harus
menunggu perubahan angin pada bulan-bulan tertentu
yang memungkinkan mereka kembali ke negeri
asalnya. Pada saat bermukim sementara inilah
kemudian mereka menyebarkan agama Islam.
2. Pernikahan
Selain perdagangan, penyebaran Islam dilakukan
melalui pernikahan. Para pedagang muslim yang
menetap di sekitar pelabuhan banyak yang
melakukan pernikahan dengan penduduk setempat.
Dari pernikahan ini terbentuklah ikatan kekerabatan
yang besar antara pihak laki-laki dan keluarga pihak
wanita.
Dalam babad dan hikayat, ditemukan cerita mengenai
pernikahan antara seorang pedagang atau golongan
Islam lainnya dengan anak bangsawan pribumi.
Contohnya dapat kita temukan dalam Babad Tanah
Jawi, tentang pernikahan puteri Campa dengan raja
Brawijaya dan melahirkan seorang putera yang kelak
menjadi raja Demak bernama Raden Patah. Demikian
juga dalam Babad Cirebon disebutkan seorang ulama
terkenal bernama Maulana Ishak yang berhasil
menyembuhkan raja Blambangan, menikah dengan
puteri Blambangan dan melahirkan putra bernama
Raden Paku yang kemudiandikenal dengan sebutan
Sunan Giri.

3. Pendidikan
Penyebaran Islam di Nusantara dilakukan juga
melalui pendidikan. Para ulama dan guru-guru agama
Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan
Islam. Lembaga pendidikan Islam yang dikenal pada
waktu itu adalah Surau, Dayah, dan Pesantren. Di
tempat-tempat inilah para ulama mendidik para santri
tentang agama Islam. Bila telah selesai, para santri
pulang ke kampung halamannya untuk berdakwah
menyebarkan agama Islam kepada masyarakat
sekelilingnya.
Contoh pesantren pada masa dahulu pesantren yang
dibangun oleh Sunan Ampel dekat Gresik, dan
pesantren yang dibangun oleh Sunan Giri di Gresik.
3. Kesenian
Penyebaran Islam juga dilakukan melalui pertunjukan
seni, seperti pertunjukan wayang kulit.
Disebutkan dalam cerita tutur bahwa Sunan Kalijaga
adalah seorang Dalang yang sangat mahir dan sangat
disukai rakyat. Beliau secara perlahan-lahan
memasukan unsur-unsur agama Islam dalam cerita
dan pertunjukkan wayang sehingga akhirnya dapat
menarik rakyat masuk agama Islam.

Selamat Belajar, Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai